Anda di halaman 1dari 22

P e r i k l a n a n

d a n E t i k a
Kelompok 4
K e l o m p o k 4
1. Wiwik Cahyani 152230162
2. Baltik ectures,
Baadillah 152230176
reports, and more.
3. Nur Afifah 152230179
4. Fauzan Jagad 152230186
5. Anisa Saputri 152230187
6. Raifa Talitha 152230190
ETIKA BISNIS
Apa itu Etika? Etika dalam Bisnis
Etika berkaitan dengan karakter Etika bisnis adalah studi tentang apa
individu dan aturan moral yang yang merupakan perilaku manusia yang
mengatur dan membatasi perilaku benar dan salah dalam konteks bisnis.
seseorang. Hal ini menyelidiki Etika bisnis merupakan pinsip yang
pertanyaan tentang benar atau mengkaji etika dan moral yang ada
salah, tugas dan kewajiban,serta dalam lingkungan bisnis dari segi
tanggung jawab moral. perilaku individu dan organisasi
PERIKLANAN
Definisi Periklanan adalah praktik komunikasi yang
digunakan oleh perusahaan atau organisasi untuk
mempromosikan produk, layanan, atau ide kepada khalayak
luas. Ini melibatkan penggunaan media seperti iklan cetak,
reklame, televisi, radio, internet, atau media sosial untuk
menciptakan kesadaran, minat, dan keinginan dalam rangka
mempengaruhi perilaku atau keputusan konsumen.
Fungsi Iklan
· Informing (memberi informasi)
Periklanan berfungsi untuk membuat konsumen sadar (aware) terhadap merek baru, dan
memfasilitasi penciptaan citra merek yang positif.
· Persuading (mempersuasi)
Periklanan yang efektif akan mampu membujuk calon konsumen untuk mencoba produk
atau menggunakan jasa yang diiklankan.
· Reminding (mengingatkan)
Fungsi periklanan ialah menjaga merek perusahaan tetap segar dalam ingatan konsumen.,
· Adding value (memberi nilai tambah)
Periklanan memberi nilai tambah pada merek dengan memengaruhi persepsi konsumen.
Periklanan yang efektif akan membuat merek dipandang lebih elegan, bergengsi, serta lebih
unggul dari tawaran pesaing.
· Assisting (mendampingi)
Fungsi periklanan adalah sebagai pendamping yang memfasilitasi berbagai upaya
perusahaan dalam melakukan proses komunikasi pemasaran.
Tujuan Iklan
1. Memperkenalkan suatu produk agar konsumen
terpengaruh untuk membeli produk tersebut.

2. Menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan


konsumen akan suatu produk.

3. Membangun kesadaran akan suatu merek.

4. Membangun hubungan pelanggan dengan menyampaikan


nilai pelanggan.
ETIKA PERIKLANAN
Definisi Etika periklanan adalah kumpulan prinsip-prinsip
moral yang mengatur bagaimana iklan harus dibuat dan
disampaikan secara jujur, transparan, dan tanpa merugikan
konsumen atau masyarakat, dengan tujuan menjaga
integritas dan tanggung jawab dalam dunia periklanan.
t i k a p e n t i n g d a l a m p
a p a e e r i k
e n g l ana
m etika dalam periklanan penting karena: n?
1. Memastikan Kehormatan Konsumen:
Etika menjaga konsumen dari praktik-praktik menipu atau merugikan dalam iklan.
2. Mempertahankan Integritas Merek:
Client : Adeline Palmerston | Branding Design
Etika membantu merek menjaga reputasi positif dan kepercayaan konsumen.
3. Mematuhi Hukum dan Peraturan:
Menerapkan etika dalam periklanan membantu mematuhi hukum dan peraturan
yang mengatur industri periklanan.
4. Menjaga Keberlanjutan Bisnis:
Iklan etis berkontribusi pada hubungan jangka panjang dengan konsumen, mendukung
pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.
r i n s i p E t i k a P e r i k l a n a n
P
1. Transparansi 2. Kebenaran dan Kejujuran
Periklanan harus jelas dan terbuka Periklanan harus mengandung
tentang produk atau layanan informasi yang akurat dan tidak
yang ditawarkan, serta sumber menyesatkan. Tidak boleh
informasi yang digunakan. berbohong atau menipu.

3. Pribadi Konsumen 4. Menghindari Diskriminasi


Iklan tidak boleh menimbulkan atau mempermainkan rasa takut, Periklanan harus menghindari
ataupun memanfaatkan kepercayaan orang terhadap takhayul. diskriminasi berdasarkan ras,
Iklan tidak boleh menampilkan adegan kekerasan yang agama, gender, atau atribut
merangsang, atau mendorong, ataupun memberi kesan lainnya, serta harus inklusif dan
membenarkan tindakan kekerasan. mendukung keberagaman.
P e r i k l a n a n D
k a i g i
t i t a
E l
1. Transparansi

2. Perlindungan Privasi

3. Keragaman dan Inklusivitas

4. Pengendalian Konten yang Tepat

6 . K r e a t i v i t a s y a n g B e r t a n g g un g J a wa b

7 . M e n g h o r m a t i H a k C i p t a d a n h a k K e ka y a a n In t e l e k t u a l

8 . M e n g i k u t i H u k u m d a n P e r a t ur a n P e r us a h a a n
Tantangan Etika
Periklanan Digital
1. Privasi Data Pengumpulan, penggunaan, dan berbagi data pengguna
secara online adalah masalah etis utama. Pengiklan harus menjaga privasi
pengguna dan mematuhi peraturan terkait perlindungan data.
2. Iklan Menyesatkan Dalam lingkungan digital.
3. Targeting Berlebihan, teknologi memungkinkan pengiklanan untuk
menyasar audiens dengan spesifik.
4. Pengaruh Terhadap Anak-Anak, periklanan online sering menargetkan
anak anak dan remaja sehingga harus berhati-hati agar tidak
mempengaruhi dg cara tidak sehat.
5. Fake News dan Hoaks, Penyebaran berita palsu atau hoaks melalui iklan
online dapat merusak integritas informasi.
C S R
(Corporate Social Responsibility)
Setiap bisnis atau perusahaan memiliki tanggung jawab sosial kepada
masyarakat atau lingkungan. Perusahaan dapat mempraktikkan etika dalam
periklanan sebagai bagian dari Corporate Social Responsibility dengan:
1. Memastikan Kepatuhan Hukum
2. Menekankan Kehormatan Konsumen
3. Mempromosikan Pesan Positif
4. Menghindari Stereotip Negatif
5. Kontribusi Sosial
6. Evaluasi Diri
R e g u l a s i
UU Penyiaran No. 32 Tahun 2002
Client : Adeline Palmerston | Branding Design
(1) Sebelum menyelenggarakan kegiatannya lembaga penyiaran wajib
memperoleh izin penyelenggaraan penyiaran.
(2) Pemohon izin wajib mencantumkan nama, visi, misi, dan format siaran
yang akan diselenggarakan serta memenuhi persyaratan sesuai dengan
ketentuan undang- undang ini.
K o n t r o v e r s i a l I k l
I s u a n
1. Pemanipulasi Emosi 3. Penggunaan Anak-anak dalam iklan
Penggunaan gambar, suara, atau cerita yang Kontroversi terkait penggunaan anak-anak dalam
merangsang emosi konsumen dengan cara yang iklan, terutama jika mereka diekspos pada situasi
mungkin mengabaikan fakta atau mengarah yang tidak sesuai untuk usia mereka atau jika iklan
pada keputusan impulsif. memanfaatkan ketidaktahuan mereka.
4. Penggunaan Citra Tubuh yang tidak
2. Penggunaan Stereotip realistis
Menggunakan stereotip gender, ras, atau Menciptakan citra tubuh yang tidak realistis atau
budaya yang dapat memperkuat tidak sehat dalam periklanan, yang dapat
ketidaksetaraan atau merendahkan memengaruhi persepsi tubuh individu dan
kelompok tertentu. menciptakan tekanan untuk mengikuti standar
kecantikan yang tidak realistis.
Dampak Etika pada Citra Merek
Perilaku etis dapat memiliki dampak yang signifikan pada citra merek sebuah
perusahaan yaitu:

1. Kepercayaan Konsumen
Ketika perusahaan mempraktikkan perilaku etis dalam semua aspek
operasionalnya, konsumen cenderung memiliki kepercayaan yang lebih
besar terhadap merek tersebut.

2. Reputasi Positif
Etika bisnis yang konsisten menciptakan reputasi positif bagi
merek. Konsumen cenderung lebih memilih merek yang dianggap
etis daripada yang terlibat dalam praktik-praktik yang dianggap
tidak etis.
3. Loyalitas Konsumen
Konsumen yang percaya bahwa sebuah merek bertindak dengan etika
cenderung lebih setia terhadap merek tersebut. Merek-merek yang dianggap
etis memiliki peluang lebih besar untuk mempertahankan dan meningkatkan
tujuan pasar mereka.

4. Diferensiasi dari Pesaing


Merek yang berkomitmen pada perilaku etis dapat membedakan diri dari
pesaing. Ini dapat menjadi faktor penting dalam pengambilan keputusan
konsumen.

5. Responsif Terhadap Perubahan


Merek yang berpegang pada etika bisnis biasanya lebih responsif terhadap
perubahan dalam nilai-nilai sosial dan tuntutan konsumen. Hal ini dapat
membantu merek untuk tetap relevan di pasar yang terus berubah.
S T U D Y
C E
A S
IKLAN GRAB
Analisis Kasus
Iklan Kontroversial GRAB
Etika yang dilanggar :

1. Etika Periklanan terhadap pribadi konsumen


iklan tersebut melanggar nilai pribadi konsumen karena mengandung visual
mengerikan yang dapat membuat rasa takut, kecemasan, dan menimbulkan rasa
traumatik pada penderita hemophobia (phobia bagian tubuh yang terluka dan
berdarah) hal tersebut dapat mengganggu psikologi konsumen.

2. Etika Pengendalian Konten (Periklanan Digital)


•Menampilkan konten yang mengandung diskriminasi dan visual yang sensitif
tanpa filter yang memadai.
•Tidak melakukan verifikasi yang cukup terhadap iklan yang diizinkan, sehingga
memungkinkan konten yang melanggar etika ditayangkan.
Analisis Motif Pelanggaran

Motif untuk branding:

Iklan ini dirancang untuk memperkuat citra merek Grab dan


mengidentifikasikan merek Grab dengan nilai-nilai keselamatan
dengan ditambah sarkasme pembandingan terhadap pesaingnya.
PENYELESAIAN & SARAN
Penyelesaian
• Grab melakukan tindakan takedown pada video iklan tersebut.
• Grab mengganti dengan membuat iklan yang baru yang sesuai dengan kode etik periklanan

Saran
• Sebelum membuat iklan pihak Grab seharusnya melakukan riset untuk membatasi target
beberapa kalangan, seperti anak anak dan orang yang sensitif dengan konten seram
• Iklan perlu menghormati martabat setiap individu/kelompok dan tidak mengabaikan kritik
• Tidak membuat iklan yang dapat menimbulkan trauma rasa takut dan kecemasan
dalam mengatasi pelanggaran etika semacam ini, perusahaan seperti Grab harus memiliki
kebijakan yang ketat, memantau konten iklan dengan cermat, dan memberikan mekanisme
pelaporan yang efektif kepada pengguna untuk memastikan konten iklan yang kontroversial
tidak dibiarkan menyebar.
Q U E S T I O N
T IME

Anda mungkin juga menyukai