Anda di halaman 1dari 27

PERLINDUNGAN KONSUMEN TERKAIT TAYANGAN IKLAN DI

MEDIA YANG MENYESATKAN DALAM PERSPEKTIF ISLAM

Jihan Isnaini Hasibuan1 Dhea Maura Azhari2 Ali Sutan Harahap3 Khairah Fiddarain4
Aulia Ramadhani5 Salsabila Matondang6 Dita Saharani7

Dosen Pengampu: Nikmah Dalimunthe, S. Ag, M.H


Universitas Islam Negeri Sumatera Utara
Prodi Akuntansi Syariah

E-mail: Jihannhsb008@gmail.com1
E-mail: dheamauraazhari@gmail.com2
E-mail: alisutan868@gmail.com3
E-mail: khairahfiddarain23@gmail.com4
E-mail: ramadaniaulia1114@gmail.com5
E-mail: salsabilamatondang4@gmail.com6
E-mail: saharanidita57@gmail.com7

ABSTRAK
Saat ini, berbagai teknik pemasaran digunakan untuk mempengaruhi iklan produk dan meningkatkan
penjualan. Ketika iklan palsu ini berkembang biak, kepercayaan masyarakat meningkat. Karena masih
banyak konsumen yang merasa sulit untuk membedakan antara barang konsumsi yang kompatibel
dengan iklan yang ditawarkan, penelitian ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat tentang
pemasaran yang menipu dan bagaimana hal itu berkaitan dengan undang-undang perlindungan
konsumen. Peraturan dasar Islam untuk perdagangan dan bisnis adalah bukti bahwa ia menjunjung
tinggi prinsip-prinsip moral yang didasarkan pada kepercayaan, ketulusan, dan kejujuran. Islam
mengatur kebahagiaan dan perlindungan konsumen melalui prinsip Maqshid Syarî'ah. Saat menangani
permintaan klien, pelaku usaha harus mempertimbangkan aspek perlindungan konsumen yang
signifikan.
Kata Kunci: Perlindungan Konsumen, Iklan, Perspektif Islam

ABSTRACT
Today, various marketing techniques are used to influence product advertising and increase sales. As
this false advertising proliferates, people's trust increases. This study intends to inform the public about
misleading marketing and how it relates to consumer protection legislation because there are still many
consumers who find it challenging to distinguish between consumer items that are actually compatible
with the advertisements presented. Islam's basic rules for commerce and business are proof that it
upholds moral principles based on trust, sincerity, and honesty. Islam regulates happiness and consumer
protection through the principle of Maqshid Syarî'ah. When handling client requests, businesses should
consider significant aspects of consumer protection.
Keywords: Green Accounting, Financial Performance, Indonesia

1
A. PENDAHULUAN persaingan yang lebih sengit dalam bisnis.
Pelaku usaha perlu memiliki rencana Iklan yang ditampilkan sering kali terkesan
pemasaran yang kuat disamping terus menyampaikan kesan dan pesan yang
membuat produknya menjadi lebih baik berlebihan karena teknik ini harus
karena kemajuan teknologi yang serba diterapkan agar konsumen cenderung
cepat dan munculnya berbagai macam membeli produk yang disediakan, dan
barang yang semakin kompetitif di mata mereka secara teratur mengabaikan norma
konsumen. Salah satunya melibatkan dan prinsip etika (moralitas). Akibatnya,
penggunaan iklan.1 iklan-iklan ini sering kali menghasilkan
Iklan bersama untuk produk di media kesan bisnis yang buruk dan bahkan
sosial sering mengandung unsur provokasi dipandang menyesatkan. Dengan
dan penipuan yang sangat berbahaya bagi mempertimbangkan fakta yang disebutkan
pelanggan. Karena terdapat di atas, bagian ini akan membahas masalah
ketidaksesuaian antara janji-janji yang etika dalam periklanan baik dari perspektif
dibuat dalam media promosi dengan yang Eropa maupun Islam. Dan seberapa dekat
dibuat kepada pelanggan oleh pelaku usaha, etika dan pemasaran terkait? bagaimana
maka diperlukan penelitian lebih lanjut. Islam memandang masalah ini, dll.3
Ketika tidak ada penegakan hukum yang
terkoordinasi untuk memerangi kejahatan B. KAJIAN PUSTAKA
yang dilakukan oleh pelaku korporasi, 1. Pengertian Periklanan
situasinya menjadi lebih sulit karena Iklan, menurut Jefkins, adalah jenis
pelanggaran yang telah terjadi dipandang komunikasi penjualan yang paling
tepat saat memasarkan atau mengiklankan efektif karena menjangkau pembeli
suatu produk.2 potensial (prospektif) terbanyak dengan
Pemasaran dan periklanan sangat harga serendah mungkin.4 Advertising is
bergantung pada perilaku konsumen. Oleh any paid form of nonpersonal
karena itu, penelitian berkelanjutan tentang communication promoting a company,
perilaku pelanggan dan faktor yang dapat product, service, or idea that frequently
mempengaruhi keputusan pembelian includes the sponsors' names (Iklan
menjadi sangat penting untuk iklan yang adalah segala bentuk komunikasi
efektif. Oleh karena itu, munculnya nonpersonal berbayar yang
berbagai macam dan metode periklanan mempromosikan perusahaan, produk,
yang kadang-kadang bertentangan dengan layanan, atau ide yang sering
prinsip-prinsip moral (etika bisnis) dan menyertakan nama sponsor).5 Iklan
nilai-nilai kebenaran telah didorong oleh adalah komponen dari bauran promosi,

1
Dyah, I. Gusti Ayu Indra Dewi, Pradnya Para, and Facebook Oleh Pelaku Usaha." Jurnal Kolaboratif
Desak Putu Dewi Kasih. "Perlindungan Hukum Sains 2.1 (2019). Hal 2043
3
Terhadap Konsumen Terkait Iklan Yang Edwar, Ahmad, and Rahma Danti. "Akhlak
Menyesatkan Ditinjau Berdasarkan Undang- Perilaku Iklan Dalam Prespektip Bisnis Islam."
Undang Perlindungan Konsumen Dan Kode Etik Kordinat: Jurnal Komunikasi antar Perguruan
Periklanan Indonesia." Kertha Semaya: Journal Tinggi Agama Islam 20.1 (2021). Hal 25
4
Ilmu Hukum 5.2 (2017). Hal 2 Frank Jefkins, Periklanan Edisi Ketiga (Jakarta:
2
Johnson, Johnson, Haerani Husainy, and Maisa Erlangga, 1997). Hal 5.
5
Maisa. "Perlindungan Hukum Bagi Konsumen Rhenald Kasali, Manajemen Periklanan: Konsep
Terhadap Iklan Produk Barang Yang Tidak Sesuai dan Aplikasinya Di Indonesia (Jakarta: Pustaka
Dengan Apa Yang Di Iklankan di Media Sosial Grafiti, 1995). Hal 10

2
atau bauran pemasaran. Iklan dapat Sebelum menerapkan undang-
didefinisikan sebagai pesan yang undang perlindungan konsumen,
menyajikan suatu produk kepada lakukan lebih banyak upaya untuk
khalayak umum melalui media.6 meningkatkan keterampilan,
kemandirian, dan kesadaran
Setiap presentasi nonpersonal dan
pertahanan diri konsumen.
promosi konsep, produk, atau layanan
Meningkatkan kesadaran
yang disediakan oleh bisnis tertentu
konsumen akan pentingnya
disebut sebagai iklan (iklan). Cukup
perlindungan konsumen
menantang untuk menggeneralisasi
merupakan salah satu strategi
tentang periklanan karena ada begitu
untuk menghentikan kerugian di
banyak cara berbeda yang dapat
masa depan. Ketika pengetahuan
digunakan.7 Periklanan adalah
konsumen tumbuh, pelanggan
komponen dalam menjalankan fungsi
mungkin akan menggunakan
pemasaran; Hal ini bertujuan untuk
produk dan/atau layanan dengan
mengubah persepsi konsumen terhadap
lebih hati-hati. Peningkatan
suatu produk atau brand dengan
kapasitas dan Tujuan kemandirian
mempengaruhi emosi, pengetahuan,
konsumen adalah memberi
makna, keyakinan, sikap, dan citra
konsumen kekuatan dan
mereka. Gambar produk terbaik
kebebasan untuk mencegah
biasanya dikembangkan melalui upaya
potensi kerugian yang ditimbulkan
periklanan. Periklanan saat ini
oleh pertukaran barang dan/atau
merupakan teknik pemasaran yang
jasa dalam masyarakat.
penting sebagai hasil dari sektor pasar
b. Kartu meningkatkan rasa harga
yang diperkenalkan.
diri konsumen dan melindungi
2. Tujuan Perlindungan Konsumen mereka dari akses yang tidak adil
UU No.8 Tahun 1999 Tentang untuk membeli barang dan/atau
Perlindungan disahkan, Tujuan utama jasa. Para pebisnis kerap
dari konsumen (UUPK) adalah untuk memangsa konsumen yang rentan.
melindungi konsumen. UUPK telah Jika dibandingkan dengan pelaku
menetapkan maksud atau tujuan yang korporasi, posisinya yang lemah
harus dicapai dalam rangka mewujudkan seringkali mengakibatkan
perlindungan konsumen. Tujuan lemahnya negosiasi. Konsepnya
perlindungan konsumen berikut diatur konsumen harus sejajar dengan
oleh UUPK dalam UUPK Pasal 3; pelaku usaha karena alasan ini.
Dalam operasi komersial, di mana
a. Meningkatkan kemandirian,
Pelanggan tidak lagi menjadi
pengetahuan, dan kemahiran
objek melainkan salah satu subjek
pelanggan dalam seni bela diri.
dalam bisnis; mereka adalah dua
Kepatuhan terhadap persyaratan
(dua) partisipan yang sama dan
UUPK belum tentu berkorelasi
bergantung satu sama lain. Salah
dengan perlindungan konsumen.

6 7
Roger A. Kerin, dkk, Marketing (New York: Agus Hermawan, Komunikasi Pemasaran
McGrawa-Hill Irwin, 2011). Hal 9 (Malang: Erlangga, 2012). Hal 72.

3
satu taktik untuk meningkatkan yang jujur dan beretika. Penerapan
status konsumen adalah dengan UUPK diharapkan dapat
mengadvokasi pelanggan yang meningkatkan relevansi
bijaksana. perlindungan konsumen di
c. Meningkatkan kemampuan kalangan pelaku. Pelaku bisnis
konsumen untuk memutuskan, tidak bisa begitu saja
memilih, dan menegaskan haknya mementingkan kepentingannya
konsumen. Strategi yang berhasil sendiri sambil mengabaikan
untuk mencapai perlindungan kepentingan publik. Karena
konsumen adalah melalui pelaku bisnis terutama
pemberdayaan konsumen. bertanggung jawab atas distribusi
Memberikan pengetahuan barang di masyarakat, mereka
undang-undang tentang harus etis dan bertanggung jawab
perlindungan konsumen kepada saat menawarkan dan/atau
pelanggan menggambarkan menjual produknya (tanggung
pendekatan untuk memberi jawab produk).
mereka lebih banyak kekuatan f. Meningkatkan kualitas produk
karena mereka diharapkan tahu untuk menjaga kesehatan,
bagaimana menuntut hak-hak kenyamanan, keamanan, dan
konsumen mereka. keselamatan konsumen serta
d. Membuat kerangka perlindungan kemampuan pelaku usaha untuk
konsumen yang mencakup terus memproduksi barang
informasi, kepastian hukum, dan dan/atau jasa. Implementasi
akses informasi. Berbagai hak dan UUPK tidak dimaksudkan untuk
kewajiban konsumen telah diatur mencegah pelaku usaha
oleh UUPK dan operator mengoperasikan usahanya.
perusahaan. Konsumen dan pelaku Namun, ini bertujuan untuk
korporasi wajib mematuhi hak dan mempromosikan peningkatan
kewajiban tersebut sebagai aturan. kualitas barang dan / atau jasa
Apabila aturan UUPK dilanggar, manufaktur. Pelanggan lebih
konsumen, Lembaga cenderung memilih barang
Perlindungan Konsumen Non dan/atau jasa berkualitas tinggi
Pemerintah (LPKSM), yang aman dalam menghadapi
pemerintah, atau entitas terafiliasi persaingan bisnis saat ini. Keadaan
semuanya dapat dikenai sanksi. ini memotivasi pelaku komersial
Selain sengketa konsumen di untuk terus meningkatkan kualitas
pengadilan, UUPK menawarkan barang dan/atau jasa yang
fasilitas dan akses penyelesaian dipasarkan jika tidak ingin
sengketa konsumen melalui kehilangan klien.
BPSK.
e. Meningkatkan pengetahuan Perlindungan konsumen
pelaku usaha tentang nilai semakin dikonsentrasikan pada
perlindungan konsumen dalam pemberdayaan konsumen dan
rangka menumbuhkan etos kerja peningkatan pengetahuan pelaku

4
korporasi tentang nilai melindungi produk berkualitas tinggi yang
konsumen, terlihat dari dibuat oleh entitas komersial.
penyusunan tujuan perlindungan Sebagaimana tertuang dalam
konsumen UUPK. Perlindungan pembukaan Undang-Undang,
konsumen tidak dimaksudkan salah satu tujuan Negara adalah
untuk menghukum atau untuk melindungi konsumen dari
menghalangi pelaku korporasi tindakan sewenang-wenang
untuk terlibat dalam upaya pelaku korporasi yang sering
komersial.8 mengabaikan persyaratan
Ketidakmampuan undang- penyediaan barang dan/atau jasa.
undang perlindungan konsumen Pendirian Negara Kesatuan
untuk secara langsung melindungi Republik Indonesia pada tahun
kepentingan mereka atau 1945 adalah perlindungan seluruh
memberikan rasa aman kepada rakyat Indonesia, termasuk
9
pelanggan merupakan faktor lain konsumen.
yang berkontribusi terhadap
rendahnya kemampuan konsumen 3. Pengertian Hukum Perlindungan
untuk mendapatkan perlindungan Konsumen
hukum terhadap kecenderungan Sebagai negara berkembang,
pelaku komersial. Penegakan Indonesia memiliki banyak masalah
hukum juga dianggap kurang dengan perlindungan konsumen. Dalam
kaku. Keadaan konsumen seperti hal ini, tujuan legislasi adalah untuk
itu seringkali menghadirkan memberikan rasa aman, nyaman, dan
pelaku komersial dengan target kenyataan kepada konsumen.
yang menarik. Hal-hal lain apa
Mengingat bahwa investasi asing
yang didukung oleh orientasi
telah menjadi komponen penting dari
kognitif beberapa Faktor
pertumbuhan ekonomi Indonesia dan
Kemampuan perusahaan untuk
bahwa ekonomi negara terkait dengan
terus beroperasi dalam jangka
ekonomi global, perlindungan
panjang dijamin oleh fakta bahwa
konsumen harus lebih dipertimbangkan.
ia masih secara eksklusif berfokus
Bagi konsumen, persaingan
pada menghasilkan uang dalam
internasional dapat merugikan.10
jangka pendek, terlepas dari
Perlindungan konsumen berlaku untuk
keselamatan pelanggannya.
semua hal yang diciptakan untuk
Mengingat hal ini, sangat penting
konsumen, bukan hanya barang mahal
untuk melakukan upaya untuk
atau berkualitas tinggi.
melindungi konsumen ketika
mereka Kata "perlindungan konsumen"
menggunakan/menggunakan mengacu pada perlindungan hukum

8 10
Agus Suwandono, S.H., LL.M.,”Hukum Erman Rajagukguk, Pentingnya Hukum
Perlindungan Konsumen/Modul I”. Hal 1.28-1.31 Perlindungan Konsumen dalam Era Perdagangan
9
DR. Abd. Haris Hamid, S.H., M.H.,”Hukum Bebas, dalam Husni Syawali dan Neni Sri Imaniyati
Perlindungan Konsumen Indonesia”. SAH MEDIA, (Penyuting), Hukum Perlindungan Konsumen,
2017. Makassar. (Bandung: Mandar Maju, 2000). Hal 2

5
yang ditawarkan kepada pelanggan kepada konsumen sesuai dengan
dalam upaya untuk memenuhi tuntutan perjanjian.
mereka terhadap barang-barang yang ii. Membela pelanggan agar tidak
dapat membahayakan mereka secara mengalami kondisi yang tidak
pribadi.11 Menurut Pasal 1 Angka 1 UU adil.
Perlindungan Konsumen Nomor 8
Tahun 1999, perlindungan konsumen Hukum konsumen adalah badan
mengacu pada setiap tindakan yang aturan dan pedoman yang mengatur
menjamin perlindungan hukum interaksi antara pemasok dan konsumen
konsumen. Perlindungan konsumen dalam hal penggunaan barang dan/atau
mencakup berbagai tindakan, mulai dari jasa dalam kehidupan sehari-hari.
saat kegiatan dilakukan untuk Konsep dan undang-undang yang
mendapatkan barang dan jasa hingga mengatur dan melindungi konsumen
efek dari mengkonsumsi barang dalam hubungan dan masalah yang
dan/atau jasa tersebut. Ayat 1-5 Surah melibatkan penyediaan dan penggunaan
Al-Falaq dalam Al-Qur'an berbunyi: barang dan/atau jasa konsumen antara
penyedia dan pengguna dalam
Katakanlah: "Aku berlindung kepada kehidupan sosial secara kolektif dikenal
Tuhan Yang Menguasai subuh, dari sebagai undang-undang perlindungan
kejahatan makhluk-Nya, dan dari konsumen.13
kejahatan malam apabila telah gelap
gulita, dan dari kejahatan wanita- C. METODE PENELITIAN
wanita tukang sihir yang menghembus Dalam penelitian ini, penekanannya
pada buhul-buhul, dan dari kejahatan adalah pada aspek hukum, dan acuan
orang yang dengki apabila ia dengki". peraturan perundang-undangan serta
(QS. Al-Falaq: 1-5). penetapan bahwa UUPK dan undang-
undang pendukung lainnya, termasuk
Ayat-ayat Surat Al Falaq Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2002
memerintahkan orang-orang untuk yang mengatur tentang penyiaran, sangat
mencari perlindungan Allah dari segala relevan dengan topik utama. Metodologi
bentuk keburukan yang ambigu dan penelitian yang digunakan adalah
menekankan bahwa hanya Dia yang pendekatan konseptual dan pendekatan
dapat melindungi mereka dari segala legislatif. Penulis juga menggunakan teknik
bahaya. Surat ini mungkin juga yang menyoroti pentingnya penyelidikan
berfungsi sebagai referensi umum untuk mendalam terhadap suatu masalah, yang
perlindungan konsumen. Ada dua cara memerlukan melihat ke dalam masalah
untuk memisahkan ruang lingkup suatu fenomena karena diyakini bahwa sifat
perlindungan konsumen, yaitu;12 dari satu fenomena dan fenomena lain yang
i. Perlindungan dari potensi bahwa berbeda berbeda.
produk tidak akan dikirimkan

11 13
Zulham, Hukum Perlindungan Konsumen, Az Nasution, Hukum Perlindungan Konsumen
(Jakarta: Kencana, 2013). Hal 21. Suatu Pengantar, (Jakarta: Diadit Media, 2002). Hal
12
Adrianus Meliala, Praktik Bisnis Curang, (Jakarta: 37.
Pustaka Sinar Harapan, 1993). Hal 152.

6
Proses pencarian makalah baik secara dalam cara mereka memilih untuk
online maupun dalam database jurnal melakukan pembelian barang dan jasa.14
penelitian. Perlindungan konsumen terkait Tujuan mempromosikan produk
iklan yang menipu adalah kata kunci yang adalah untuk mengubah perspektif
juga digunakan dalam pengumpulan data konsumen dalam menilai sebuah
untuk pencarian artikel. Tujuan dari topik produk. Meskipun iklan tidak dapat
penelitian ini adalah untuk mengkaji mengubah nilai dan sikap konsumen
perlindungan konsumen dalam kaitannya yang telah dikembangkan, iklan dapat
dengan tayangan media yang menipu dari mengubah sikap seseorang yang tidak
perspektif Islam. menyukai produk menjadi suka. Dengan
mendorong produk ke konsumen
D. HASIL & PEMBAHASAN melalui iklan media massa seperti
1. Pengaruh Iklan Terhadap televisi merupakan faktor pembentukan
Konsumen sikap konsumen.
Sebuah perusahaan bisa mendapatkan Iklan yang secara efektif
keuntungan dari iklan dengan mengkomunikasikan keunggulan atau
mengembangkan citra suatu produk, manfaat produk dapat mempengaruhi
yang dapat meningkatkan penjualan. sikap konsumen terhadap produk secara
Karena itu, tujuan utama bisnis dan positif atau negatif. Jika pemasarannya
periklanan adalah untuk mendorong efektif, produk akan dipandang baik;
pembelian konsumen dan meningkatkan Sebaliknya, jika pemasaran tidak efektif,
kesadaran akan barang dan jasa yang produk akan dipandang baik.
ditawarkan. Akibatnya, sangat penting Iklan adalah bentuk komunikasi
untuk mempertimbangkan variabel yang tidak langsung yang tergantung pada
mempengaruhi bagaimana konsumen pemahaman fitur dan keunggulan
akan menafsirkan konten iklan. produk dalam kaitannya dengan
keputusan untuk membeli. Perilaku
Iklan yang dapat diterima
konsumen dan keputusan pembelian
konsumen akan menimbulkan rasa ingin
sangat berkaitan, dan sikap adalah yang
tahu dan mempengaruhi keputusan
paling penting. Hal ini karena untuk
pembelian. Kenali pola pembelian
mengiklankan suatu produk secara
pengguna akhir, atau individu dan
efektif, seorang pemasar harus
keluarga yang membeli barang dan jasa
memahami pola pembelian konsumen.
untuk konsumsi mereka sendiri.
Pada tahap evaluasi keputusan
Pelanggan dapat ditemukan di mana saja
pembelian, keyakinan dan sikap
dan termasuk dalam sejumlah kategori,
mempengaruhi perilaku pembelian.
seperti yang didasarkan pada usia,
Salah satu elemen yang
pendapatan, pendidikan, jenis kelamin,
mempengaruhi keputusan konsumen
dan minat mereka. Karena keragaman
untuk membeli suatu produk adalah
pelanggan ini, ada juga keragaman
sikap konsumen. Sikap orang secara

14
Stephen, Abdnego, dkk., 2019, Pengaruh Iklan
Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen, Vol. 02,
No. 2. Hal 233

7
langsung terkait dengan suka dan tidak dan/atau layanan dijelaskan atau
suka mereka; Jika konsumen menikmati disediakan dalam iklan.
suatu produk, mereka lebih cenderung e. Secara berlebihan memberikan
membelinya, dan sebaliknya. Salah satu informasi tentang kemampuan,
faktor yang mempengaruhi pilihan kegunaan, kualitas, dan/atau
konsumen untuk membeli suatu produk kuantitas item dan/atau layanan
adalah sikap konsumen. Sikap suka dan tertentu;
tidak suka orang lain berkaitan. Jika
konsumen menyukai suatu produk, 3. Contoh Iklan Yang Menyesatkan
mereka akan memutuskan untuk Informasi mengenai kualitas, dan
membelinya, dan juga sebaliknya.15 topik lainnya sangat penting. Selain itu,
pelanggan harus dilindungi dari strategi
pemasaran yang tidak jujur dan curang
2. Jenis-Jenis Pembuatan Iklan Yang
untuk barang dan jasa yang ditawarkan.
Menyesatkan
Berikut ini adalah beberapa contoh iklan
Milton Handler menegaskan bahwa
yang menggunakan penipuan dan
klaim iklan palsu dibuat dalam upaya
penyesatan:
untuk meyakinkan konsumen untuk
membeli produk yang dijual, meskipun a. Iklan Pancingan (Bait and
hal itu akan merugikan mereka dan akan Switch ad), Yaitu periklanan yang
didasarkan pada perilaku tidak jujur atau terutama bertujuan untuk menarik
curang. Hal ini berbeda secara signifikan pelanggan ke suatu tempat usaha
dengan klasifikasi praktik Dedi Harianto daripada benar-benar berusaha
ke dalam lima kategori misinformasi menjual produk yang diiklankan.
yang disebarkan oleh media komersial, Pelanggan diberi tahu bahwa
yang meliputi:16 barang habis atau kualitasnya
a. Iklan yang menyajikan informasi buruk begitu mereka tiba.
palsu tentang biaya produk, Konsumen kemudian diarahkan
kualitas bahannya, kuantitasnya, untuk melihat produk lain.
kegunaannya, garansinya, Tawaran diskon, potongan harga,
ketepatan waktunya, atau atau hadiah imajinasi biasanya
garansinya; merupakan iming-iming
b. Memberikan representasi yang "memancing". Iklan insentif
tidak akurat tentang informasi tersebut diklasifikasikan sebagai
tentang barang dan/atau jasa; iklan informasi yang menyesatkan
c. Berdusta akan janjinya saat di di AS. Jika persediaan yang
iklan dipasarkan kurang dari ambang
d. Informasi yang tidak akurat, salah, batas yang telah ditentukan sesuai
atau menyesatkan tentang produk dengan apa yang telah diputuskan,
dapat dianggap ilegal. Federal

15 16
Chairia, Chairia, Et. Al. "Implementasi Green Prabowo, Wahyu, Kurnia Tri Latifa, and Rr
Accounting (Akuntansi Lingkungan) Di Indonesia: Yunita Puspandari. "Perlindungan Hukum Terhadap
Studi Literatur." Financial: Jurnal Akuntansi 8.1. Informasi Iklan Yang Menyesatkan." Volksgeist:
2022. Hal 47 Jurnal Ilmu Hukum dan Konstitusi 5.1 (2022). Hal
84

8
Trade Commission (FTC) "Ke pusat kota, mengemudi
mengamanatkan persediaan sendiri dan Jalan tol".
minimal 2.000 (dua ribu) unit Iklan untuk rumah, khususnya
sesuai dengan ketentuan Fur untuk Rumah Sederhana (RS) dan
product labeling Acts: 1958. Rumah Sangat Sederhana (RSS).
b. Iklan Menyesatkan (Mock-up- Pengembang biasanya menarik
ad), "Keampuhan" suatu produk pelanggan melalui iklan rumah
selalu ditunjukkan dalam gaya tipe kecil dengan harga yang wajar
iklan ini. Iklan ini melebih- di setiap iklan mereka. Tetapi
lebihkan dan menggambarkan ketika klien pergi ke tempat
kemanjuran suatu kondisi atau pengembang (Kantor Pemasaran)
produk. Televisi sering digunakan Jenis rumah yang ditawarkan pun
karena gambar tampil lebih sebenarnya sudah habis.
mengesankan di layar kaca. FTC Kemudian mereka disajikan
v. Colgate Palmolive Co.; dengan jenis rumah yang berbeda,
380Vs347, 1965) adalah kasus biasanya lebih besar dan lebih
terkenal yang menyertakan iklan mahal. Alat ini biasanya
televisi Colgate-Palmolive untuk digunakan dengan daya pikat
"Rapid shave cream.17 Iklan-iklan penurunan biaya. Namun, harus
di Indonesia yang seringkali diasumsikan bahwa rumah yang
menipu bahkan mengandung dijelaskan dalam iklan itu palsu,
unsur penipuan marak terjadi baik atau jumlahnya sangat kecil dan
di media cetak maupun elektronik. penawaran diskon juga tipuan.
Beberapa di antaranya tercantum Ilustrasi lainnya adalah
di bawah ini: developer yang terus memasarkan
Daftar properti menyatakan rumah dengan model yang habis.
bahwa "hanya 15 (lima belas) Menemukan orang yang paling
menit dari luar Tol A" atau bertanggung jawab dalam situasi
"Lokasi ini hanya 15 (lima belas) seperti ini biasanya sulit.
menit dari pusat kota". Ukuran 15 Biasanya, pengembang hanya
(lima belas) menit cocok untuk akan mengklaim bahwa ini adalah
jalan kaki, bersepeda, sepeda hasil dari ketidakmampuan media
motor, Mobil, atau melalui jalan (koran) pengiklan karena masih
tol, tidak disebutkan dengan diiklankan. Ini menunjukkan
jelas.Mungkin salah satunya benar bahwa kurang perhatian diberikan
tentunya bagi masyarakat yang pada seberapa cepat iklan dimuat.
menggunakan kendaraan sendiri Selain itu, kurangnya kerjasama
dan melewati jalan tol. Di sisi lain, antara media yang mengiklankan
bagi seseorang yang mengendarai dan pengembang.
bus reguler, pernyataan ini belum Produk dan instrumen
tentu benar. Jika iklan berbunyi: kecantikan yang menerima iklan

17
Az. Nasution, "Konsumen dan Hukum" (Tinjauan Konsumen Indonesia), Sinar Harapan (Jakarta,
Sosial, Ekonomi, dan Hukum pada Perlindungan 1995). Hal 159.

9
televisi yang luas. Iklan ini diragukan lagi harus terus masuk
biasanya hanya menekankan atau akal bagi konsumen. Secara
mengeksploitasi fitur yang sosiologis, undang-undang
menjanjikan alat akan bermanfaat perlindungan konsumen
dan berhasil. Di sisi lain, iklan dimaksudkan untuk melindungi
meninggalkan efek merugikan masyarakat umum dan konsumen
atau efek samping yang mungkin individu pengusaha. Pelanggan
berbahaya bagi orang (konsumen). harus memiliki pengetahuan dan
Pada kenyataannya, iklan itu kehati-hatian saat memilih dan
menipu dan sembrono, tetapi tetap menggunakan produk jika mereka
ditayangkan, dan konsumen tetap ingin memenuhi kebutuhan dan
bertanggung jawab atas risikonya. harapan mereka sendiri. Karena
Sulitnya penegakan hukum dalam masyarakat berperan sebagai
kegiatan periklanan ini pelaku usaha, maka pelaku usaha
dipengaruhi oleh berbagai faktor. harus selalu berhati-hati dalam
baik dari pelanggan itu sendiri, merancang, memproduksi,
pelaku korporasi, dan kurangnya mendistribusikan, dan
kemauan politik pemerintah. mengiklankan setiap produknya.19
Merupakan hal yang biasa bagi
pelanggan untuk sesekali ragu 4. Asas dan tujuan hukum
untuk mengajukan gugatan atas perlindungan konsumen
kerugian yang mereka derita. Hal 1) Asas-asas Perlindungan
ini akibat dari ketidakpercayaan Konsumen; Kata prinsip
masyarakat terhadap lembaga mengandung definisi akal,
peradilan, terbukti dengan pepatah pengertian fundamental, atau
sinis bahwa “kerbau kalah kalau hukum fundamental dalam Kamus
digugat, padahal harga kambing Besar Bahasa Indonesia. Lima
jadi bahan gugatan”.18 konsep yang terkait dengan
pembangunan nasional tercantum
Secara umum, dampak iklan
dalam Pasal 2 UU Perlindungan
pada pemirsa dapat meningkatkan
Konsumen.
pengetahuan dan sambil
a. Asas Kegunaan. Prinsip
memberikan informasi Secara panduan ini bertujuan untuk
khusus, diharapkan akan terkena menunjukkan bagaimana
dampak langsung setelah melihat menegakkan perlindungan
iklan tersebut, sehingga Anda konsumen kapan pun praktis
dapat memahami substansi pesan dapat menguntungkan
isi iklan, dan akhirnya bisa kepentingan konsumen dan
memberikan respon positif sejak kesehatan ekonomi.
sering Komersial mengudara (Sri, b. Asas Pemerataan. Prinsip ini
2013). Namun, data tersebut tidak berusaha untuk memastikan

18
Taufiq H. Simatupang,” Aspek Hukum Informasi Iklan Yang Menyesatkan”, Jurnal Cahaya
Periklanan”. PT. Citra Aditya Bakti (2004). Keadilan, Vol 5. No, 1 ISSN: 2339-1693, Batam.
19
Rizki Tri Anugrah Bhakti.Padrisan Jamba,”
Analisis Yuridis Perlindungan Konsumen Terhadap

10
bahwa setiap orang dalam Pasal 3 UU Perlindungan
berpartisipasi sebanyak Konsumen:20
mungkin dan bahwa a. Meningkatkan kemandirian,
konsumen dan pemain pertahanan diri, dan
perusahaan memiliki kesadaran konsumen.
kesempatan untuk secara adil b. Meningkatkan martabat
menggunakan hak hukum dan konsumen dengan mencegah
kewajiban kontraktual mereka memiliki pengalaman
mereka. buruk menggunakan produk
c. Asas Keseimbangan. Prinsip atau layanan.
ini berusaha untuk c. Memberdayakan konsumen
memastikan bahwa setiap untuk memilih, menentukan,
orang berpartisipasi sebanyak dan menggunakan hak-hak
mungkin dan bahwa konsumen legal mereka.
konsumen dan pemain d. Membangun sistem
perusahaan memiliki perlindungan konsumen
kesempatan untuk secara adil dengan karakteristik akses
menggunakan hak hukum dan informasi, transparansi, dan
kewajiban kontraktual kepastian hukum.
mereka. e. Meningkatkan pemahaman
d. Asas Keamanan dan pelaku usaha tentang nilai
Keselamatan Konsumen. Ide perlindungan hukum bagi
ini bertujuan untuk menjamin nasabah dan mendorong
keselamatan dan keamanan pendekatan yang etis dan
konsumen saat menggunakan bertanggung jawab dalam
produk yang mereka beli, menjalankan bisnis.
konsumsi, atau gunakan. f. Untuk mencapai tujuan
e. Asas Kepastian Hukum. membebaskan konsumen,
Konsep ini memastikan perlu untuk meningkatkan
bahwa pengusaha dan tanggung jawab nasional dan
konsumen menjunjung tinggi mengatur perlindungan
hukum dan mendapatkan hukum konsumen. Hal ini
keadilan, dan bahwa akan meningkatkan kualitas
pemerintah menjunjung tinggi barang dan/atau jasa yang
kejelasan hukum ketika menjamin kelangsungan
menegakkan perlindungan usaha produksi barang
hukum. dan/atau jasa, kesehatan,
kenyamanan, dan
2) Tujuan Perlindungan keselamatan konsumen.
Konsumen; Tujuan perlindungan
hukum bagi nasabah dituangkan Keenam tujuan ini hanya
dapat dipenuhi jika didukung oleh

20
Abdul Halim Barkatullah, Hak-hak Konsumen,
(Bandung: Penerbit Nusa Media, 2010). Hal 26.

11
semua subsistem undang-undang yang diuraikan di atas
perlindungan konsumen dan tidak dapat digunakan,
mengabaikan institusi dan kondisi dikembangkan, dan
masyarakat.21 digunakan untuk
kepentingan konsumen
3) Pihak-Pihak Yang Terkait
itu sendiri, orang lain,
Dalam Hukum Perlindungan
anggota keluarga, atau
Konsumen
organisme lain.
a. Konsumen; Konsumen
iv. Tidak Untuk Dijual,
sering didefinisikan sebagai
artinya barang dan/atau
pengguna, penerima manfaat,
atau pengguna barang atau jasa tersebut tidak
jasa untuk tujuan tertentu. dimaksudkan untuk
Menurut Pasal 1 Ayat 2 UU dijual kembali atau
Perlindungan Konsumen, dipasarkan.
konsumen adalah seseorang
yang menggunakan barang b. Pelaku Usaha; Pasal 1(3)
dan jasa yang ditawarkan oleh Undang-Undang
masyarakat untuk dirinya Perlindungan Konsumen
sendiri, keluarganya, atau Nomor 8 Tahun 1999
makhluk hidup lainnya tanpa mendefinisikan wirausaha
melakukannya untuk sebagai berikut:
keuntungan komersial. Ada
empat komponen dasar untuk “Setiap orang atau badan
pengertian konsumen, jika usaha, baik itu badan hukum
Anda melihatnya; maupun bukan, yang
i. Setiap orang. Menurut berkedudukan atau bertempat
AZ, setiap orang adalah tinggal di Negara Republik
orang perseorangan dan Indonesia dan terlibat dalam
bukan badan hukum. kegiatan di sana, baik secara
ii. Pengguna barang mandiri maupun bersama-sama
dan/atau jasa yang melalui perjanjian pelaksanaan
tersedia di masyarakat kegiatan usaha di berbagai
berarti barang dan/atau bidang ekonomi, dianggap
jasa tersebut tersedia di sebagai pelaku usaha.”
tempat-tempat umum
seperti pasar, toko, Definisi "pelaku usaha"
supermarket. dalam undang-undang
iii. Untuk kepentingan diri perlindungan konsumen
sendiri, keluarga dan menyatakan bahwa "pelaku
makhluk hidup lainnya. usaha, korporasi, BUMN,
Barang dan/atau jasa koperasi, importir, pedagang,

21
Ahmadi Miru dan Sutarman Yodo, Hukum
Perlindungan Konsumen, (Jakarta: PT. Grafindo
Persada, 2005). Hal 35.

12
distributor, dan lain-lain baik secara individu
termasuk dalam pengertian maupun bersama-sama.
ini.”22 Dalam pengertian tentang
pelaku usaha terdapat 4 aspek c. Pemerintah; Fungsi
utama dalam pengertian pemerintah sebagai regulator
tersebut: dan pengambil kebijakan
sangat penting. Untuk
i. Setiap orang membantu konsumen
perseorangan atau badan mendapatkan hak-haknya,
hukum; Dalam konteks peran pemerintah dalam
ini, entitas komersial mempromosikan
yang sah dan tidak sah perlindungan konsumen
dipertimbangkan. sangat penting. Sementara itu,
ii. Menyelenggarakan dan peran pemerintah dalam
melaksanakan kegiatan di melakukan pengawasan
lingkungan perbatasan sangat penting dalam upaya
Negara Republik menciptakan lingkungan
Indonesia; Kuncinya usaha yang positif dan
adalah bahwa kegiatan ini dinamis sehingga hak-hak
harus dilakukan secara konsumen tetap dapat
eksklusif oleh orang diperhitungkan oleh pelaku
perseorangan dan badan usaha.24
hukum di Indonesia
kecuali bisnis diizinkan i. Pembinaan; Pemerintah
untuk beroperasi di luar bertanggung jawab untuk
perbatasannya.23 mendorong perlindungan
iii. Pengorganisasian konsumen yang menjamin
kegiatan usaha di bidang perolehan hak konsumen
ekonomi Ada batasan dan pelaku usaha serta
yang membedakan pelaksanaan kewajiban
beberapa pelaku usaha konsumen dan pelaku
dengan yang lain, seperti usaha, sesuai Pasal 29 ayat
fakta bahwa para pelaku 1 UU Perlindungan
usaha ini secara eksklusif Konsumen.”
terlibat dalam kegiatan Pengembangan
bidang ekonomi. perlindungan konsumen
iv. Kuncinya adalah bahwa yang diselenggarakan oleh
kegiatan tersebut harus pemerintah merupakan
dilakukan melalui upaya untuk menjamin
perjanjian dengan badan perolehan hak oleh
usaha dan orang-orang, konsumen dan pelaku

22 24
Ibid, Hal 37. Ibid, Hal 63.
23
Ibid, Hal 33-34.

13
usaha serta pelaksanaan Penyelenggaraan
kewajibannya masing- Perlindungan Konsumen.
masing dengan prinsip Menteri atau
kewajaran dana dan prinsip Menteri teknis yang
keseimbangan bertanggung jawab
kepentingan, sesuai bertugas mengawasi
dengan Penjelasan Umum bagaimana pemerintah
Peraturan Pemerintah mengelola penyedia
Nomor 58 Tahun 2001 perlindungan konsumen.
tentang Perkembangan dan Peraturan Pemerintah
Pengawasan Nomor 58 Tahun 2001
Penyelenggaraan Tentang Perkembangan
Perlindungan Konsumen.25 dan Pengawasan
Pelaksanaan Pasal
ii. Pengawasan; UU Perlindungan Konsumen
Perlindungan Konsumen menetapkan peraturan
Pasal 30 ayat 1 sebagai berikut mengenai
menyatakan bahwa jenis pengawasan
"Pemerintah, masyarakat, pemerintah:
dan lembaga perlindungan iii. Pemerintah melakukan
konsumen non-pemerintah pengawasan terhadap
dibentuk untuk mengawasi pelaku usaha untuk
pelaksanaan perlindungan memastikan bahwa mereka
konsumen dan penerapan memproduksi barang
peraturan perundang- dan/atau jasa dengan
undangan” standar mutu dan
Perlindungan mencantumkan label dan
konsumen dilakukan klausul standar serta
secara bersama-sama oleh mempromosikan,
pemerintah, masyarakat, mengiklankan, dan
dan LPKSM, dengan menyediakan layanan
memperhatikan berbagai purna jual. Layanan yang
jenis dana untuk jenis diberikan kepada
barang dan/atau jasa yang pelanggan oleh pelaku
beredar di pasar dan luas perusahaan dikenal sebagai
Indonesia, sesuai dengan purna jual.
penjelasan umum iv. Pembuatan, penawaran,
Peraturan Pemerintah pemasaran, periklanan, dan
Nomor 58 Tahun 2001 penjualan barang dan/atau
tentang Pengembangan jasa semuanya melibatkan
dan Pengawasan pengawasan sebagaimana

25
Ibid, Hal 64.

14
dijelaskan dalam b. promosi minuman keras atau
paragraph 1. sejenisnya dan bahan atau zat
v. Hasil pengawasan adiktif;
sebagaimana dimaksud c. promosi rokok yang
pada ayat 2 dapat memperagakan wujud rokok;
dipublikasikan. d. hal–hal yang bertentangan
vi. Sesuai dengan bidang dengan kesusilaan masyarakat
tanggung jawabnya yang dan nilai–nilai agama; dan atau
berbeda, Menteri atau e. eksploitasi anak dibawah usia
Menteri teknis menentukan 18 tahun.
ketentuan untuk proses 4) Materi siaran iklan yang disiarkan
pengawasan yang melalui lembaga penyiaran wajib
disebutkan dalam paragraf memenuhi persyaratan yang
1.26 dikeluarkan KPI.
5) Siaran iklan niaga yang disiarkan
5. Peraturan yang mengatur tentang menjadi tanggung jawab Lembaga
Periklanan penyiaran.
6) Siaran iklan niaga yang disiarkan
UU RI No. 32 TAHUN 2002 pada mata acara siaran anak–anak
TENTANG PENYIARAN wajib mengikuti standar siaran
Siaran iklan untuk anak–anak.
Pasal 46 7) Lembaga penyiaran wajib
1) Siaran iklan terdiri atas siaran menyediakan waktu untuk siaran
iklan niaga dan siaran iklan iklan layanan masyarakat.
layanan masyarakat. 8) Waktu siaran iklan niaga untuk
2) Siaran iklan wajib menaati asas, lembaga penyiaran swasta
tujuan, fungsi dan arah penyiaran sebanyak– banyaknya 20% (dua
sebagaimana dimaksud dalam puluh persen) sedangkan untuk
Pasal 2, Pasal 3, Pasal 4 dan Pasal lembaga penyiaran publik paling
5. banyak 15% (lima belas persen) dari
3) Siaran iklan niaga dilarang seluruh waktu siaran.
melakukan: 9) Waktu siaran iklan layanan
a. promosi yang berhubungan masyarakat untuk Lembaga
dengan ajaran suatu agama, Penyiaran Swasta sekurang-
ideologi, pribadi dan atau kurangnya 10% (sepuluh persen)
kelompok yang menyinggung dari siaran iklan niaga, sedangkan
perasaan dan atau merendahkan untuk Lembaga Penyiaran Publik
martabat agama lain, ideologi sekurangkurangnya 30% (tiga
lain, pribadi lain atau kelompok puluh persen) dari siaran iklannya.
lain; 10) Waktu siaran lembaga penyiaran
dilarang dibeli oleh siapapun untuk

26
Faizah, Bella Syafrina Qolbiatin. "Penerapan Jurnal Riset Akuntansi Kontemporer 12.2 (2020).
Green Accounting Terhadap Kinerja Keuangan." Hal 96-97

15
kepentingan apapun kecuali untuk dalam Pasal 104 ayat (2) dan Pasal
siaran iklan. 105 dikenai sanksi administratif.
11) Materi siaran iklan wajib (2) Sanksi administratif sebagaimana
menggunakan sumber daya dalam dimaksud pada ayat (1) berupa:
negeri. a. denda;
b. penghentian sementara dari
UU RI No. 18 TAHUN 2012
kegiatan, produksi, dan/atau
TENTANG PANGAN
peredaran;
Bagian Kedua
c. penarikan Pangan dari peredaran
Iklan Pangan
oleh produsen;
Pasal 104
d. ganti rugi; dan/atau
(1) Setiap iklan Pangan yang
e. pencabutan izin.
diperdagangkan harus memuat
(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai
keterangan atau pernyataan
jenis, besaran denda, tata cara, dan
mengenai Pangan dengan benar dan
mekanisme pengenaan sanksi
tidak menyesatkan.
administratif sebagaimana
(2) Setiap Orang dilarang memuat
dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)
keterangan atau pernyataan yang
diatur dalam Peraturan Pemerintah
tidak benar atau menyesatkan dalam
iklan Pangan yang diperdagangkan. Pasal 107
(3) Pemerintah mengatur, mengawasi,
Ketentuan lebih lanjut mengenai iklan
dan melakukan tindakan yang
Pangan sebagaimana dimaksud dalam
diperlukan agar iklan Pangan yang
Pasal 104 dan Pasal 105 diatur dengan
diperdagangkan tidak memuat
atau berdasarkan Peraturan Pemerintah.
keterangan atau pernyataan yang
tidak benar atau menyesatkan. Pasal 145
Pasal 105 Setiap Orang yang dengan sengaja
memuat keterangan atau pernyataan
(1) Setiap Orang yang menyatakan
tentang Pangan yang diperdagangkan
dalam iklan bahwa Pangan yang
melalui iklan yang tidak benar atau
diperdagangkan adalah halal sesuai
menyesatkan sebagaimana dimaksud
dengan yang dipersyaratkan wajib
dalam Pasal 104 ayat (2) dipidana
bertanggung jawab atas
dengan pidana penjara paling lama 3
kebenarannya.
(tiga) tahun atau denda paling banyak Rp
(2) Setiap Orang yang menyatakan
6.000.000.000,00 (enam miliar Rupiah).
dalam iklan bahwa Pangan yang
diperdagangkan adalah sesuai Menyangkut bahan-bahan baku,
dengan klaim tertentu wajib tambahan, bantu, atau bahan penolong
bertanggung jawab atas kebenaran lainnya. Termasuk bahan pangan yang
klaim tersebut. diolah melalui proses rekayasa genetika
dan iradiasi pangan dan yang
Pasal 106
pengelolaannya dilakukan sesuai dengan
(1) Setiap Orang yang melanggar ketentuan hukum agama Islam. Batasan
ketentuan sebagaimana dimaksud ini sesuai dengan ketentuan Peraturan

16
Pemerintah RI No. 69 tahun 1999, Pasal dibawah 5 (lima) tahun dalam
1. bentuk apapun, kecuali pangan
tersebut diperuntukkan bagi anak-
anak yang berusia dibawah 5 (lima)
PP RI NO. 69 TAHUN 1999
tahun.
TENTANG LABEL DAN IKLAN
3. Iklan tentang pangan olahan tertentu
PANGAN
yang mengandung bahan-bahan
BAB III IKLAN PANGAN
yang berkadar tinggi yang dapat
Bagian Pertama Umum membahayakan dan atau
mengganggu pertumbuhan dan atau
Pasal 45
perkembangan anak-anak dilarang
1. Setiap orang memproduksi dan atau dimuat dalam media apapun yang
memasukkan kedalam wilayah secara khusus ditujukan untuk anak-
Indonesia pangan untuk anak.
diperdagangkan, dilarang memuat 4. Iklan tentang pangan yang
pernyataan dan atau keterangan diperuntukkan bagi bayi yang
yang tidak benar dan atau yang berusia sampai dengan 1 (satu)
dapat menyesatkan dalam iklan. tahun dilarang dimuat dalam media
2. Penerbit, pencetak, pemegang izin massa, kecuali dalam media cetak
siaran radio atau televisi, agen atau khusus tentang kesehatan, setelah
medium yang dipergunakan untuk mendapat persetujuan Menteri
menyebarkan iklan, turut Kesehatan dan dalam iklan yang
bertanggung jawab terhadap isi bersangkutan wajib memuat
iklan yang tidak benar, kecuali yang keterangan bahwa pangan yang
bersangkutan telah mengambil bersangkutan bukan pengganti ASI.
tindakan yang diperlukan untuk
Bagian Kedua
meneliti kebenaran isi iklan yang
Iklan Pangan yang Berkaitan Dengan
bersangkutan.
Gizi dan Kesehatan
3. Untuk kepentingan pengawasan,
penerbit, pencetak, pemegang izin Pasal 48
siaran radio atau televisi, agen dan
Pernyataan dalam bentuk apapun
atau medium yang dipergunakan
tentang manfaat pangan bagi kesehatan
untukmenyebarkan iklan dilarang
yang dicantumkan pada iklan dalam
merahasiakan identitas, nama dan
media massa, harus disertai dengan
alamat pemasang iklan.
keterangan yang mendukung pernyataan
Pasal 47 itu pada iklan yang bersangkutan secara
jelas sehingga mudah dipahami oleh
1. Iklan dilarang dibuat dalam bentuk
masyarakat.
apapun untuk diedarkan dan atau
disebarluaskan dalam masyarakat Pasal 49
dengan cara mendiskreditkan
1. Iklan dalam media massa yang
produk pangan lainnya.
menyatakan bahwa pangan tersebut
2. Iklan dilarang semata-mata
adalah pangan yang diperuntukkan
menampilkan anak-anak berusia

17
bagi orang yang menjalankan diet Pasal 53
khusus, wajib mencantumkan
Iklan dilarang memuat pernyataan atau
unsur-unsur dari pangan yang
keterangan bahwa pangan yang
mendukung pernyataan tersebut.
bersangkutan dapat berfungsi sebagai
2. Selain keterangan sebagaimana
obat.
dimaksud dalam ayat (1), iklan
tersebut wajib pula memuat Bagian Keempat
keterangan tentang kandungan gizi Iklan yang Berkaitan Dengan Asal dan
pangan serta dampak yang mungkin Sifat Bahan Pangan
terjadi apabila pangan tersebut
Pasal 54
dikonsumsi oleh orang lain yang
tidak menjalankan diet khusus Iklan tentang pangan yang dibuat tanpa
dimaksud. mengunakan atau hanya sebagian
menggunakan bahan baku alamiah
Pasal 50
dilarang memuat pernyataan atau
Iklan dilarang memuat keterangan atau keterangan bahwa pangan yang
pernyataan bahwa pangan tersebut bersangkutan seluruhnya dibuat dari
adalah sumber energi yang unggul dan bahan alamiah.
segera memberikan kekuatan. Bagian
Pasal 55
Ketiga Iklan tentang Pangan untuk
Kelompok Orang Tertentu Iklan tentang pangan yang dibuat dari
bahan setengah jadi atau bahan jadi,
Pasal 51
dilarang memuat pernyataan atau
1. Iklan tentang pangan yang keterangan bahwa pangan tersebut
diperuntukkan bagi bayi dan atau dibuat dari bahan yang segar.
anak berumur dibawah lima tahun
Pasal 56
wajib memuat keterangan mengenai
peruntukannya. Iklan yang memuat pernyataan atau
2. Selain keterangan sebagaimana keterangan bahwa pangan telah
dimaksud pada ayat (1), iklan diperkaya dengan vitamin, mineral atau
dimaksud harus pula memuat zat penambah gizi lainnya tidak
peringatan mengenai dampak dilarang, sepanjang hal tersebut benar
negatif pangan yang bersangkutan dilakukan pada saat pengolahan pangan
bagi kesehatan. tersebut.
Pasal 52 Pasal 57
Iklan tentang pangan olahan yang Pangan yang dibuat atau berasal dari
mengandung bahan yang dapat bahan alamiah tertentu hanya dapat
mengganggu pertumbuhan dan atau dilakukan sebagai berasal dari bahan
kesehatan anak, wajib memuat baku alamiah tersebut, apabila pangan
peringatan tentang dampak negatif tersebut mengandung bahan alamiah
pangan tersebut bagi pertumbuhan dan yang bersangkutan tidak kurang dari
kesehatan anak. persyaratan minimal yang ditetapkan
dalam Standar Nasional Indonesia.
18
Bagian Kelima Iklan Tentang Minuman Penetapan ganti rugi paling
Beralkohol banyak Rp. 200.000.000, (dua
ratus juta rupiah).
Pasal 58
1. Setiap orang dilarang mengiklankan 2) Sanksi perdata tertuang dalam
minuman beralkohol dalam media Pasal 1328 KUHPer, yang
massa apapun. menyatakan bahwa: “Penipuan
2. Minuman beralkohol sebagaimana adalah alasan untuk membatalkan
dimaksud alam ayat (1) adalah kontrak jika penipuan yang
minuman berkadar etanol digunakan oleh pihak lain
(C2H5OH) lebih dari atau sama sedemikian rupa sehingga jelas
dengan 1% (satu per seratus) bahwa pihak lain tidak akan
memasuki kontrak tanpa
penipuan. Penipuan tidak bisa
6. Hukum terkait iklan yang
hanya diasumsikan, harus
menyesatkan
dibuktikan."
Konsekuensi hukum bagi pelaku
usaha yang dengan sengaja memberikan
Pelaku usaha yang dengan
informasi iklan menyesatkan dapat
sengaja memberikan informasi
dijatuhi sanksi sebagaimana yang telah
iklan yang menyesatkan kepada
diatur dalam UUPK, antara lain:
konsumennya dapat mengakhiri
1) Sanksi administratif tertuang
perjanjian jual beli antar pelaku
dalam 60 ayat 1 dan 2 UUPK, di
usaha berdasarkan ketentuan 1328
mana Badan Perlindungan
KUHAP Konsumen. atas
Konsumen Finlandia (BPSK)
penipuan, karena informasi iklan
dapat menjatuhkan sanksi
yang diberikan adalah palsu,
administratif berupa:
penyelenggara periklanan terpaksa
a. Terhadap pelaku usaha yang
membayar ganti rugi kepada pihak
melakukan pelanggaran.
yang dirugikan, sebagaimana
terjadinya kerugian sebagai
tercantum dalam Pasal 1365
akibat dari kegiatan produksi
KUHP:
periklanan kontraktor industri
“Setiap perbuatan yang
periklanan;
melanggar Papan Reklame.
b. Pengusaha tidak memberikan
Hukum yang menimbulkan
jaminan purna jual atas
kerugian bagi orang lain
barang dan/atau jasa yang
mewajibkan orang yang
dijual berupa jaminan atau
menyebabkan kerugian karena
garansi;
kesalahannya untuk mengganti
c. Pelaku usaha tidak membayar
kerugian tersebut.”
ganti rugi, ganti rugi finansial,
atau membayar biaya
3) Sanksi pidana tertuang dalam
kesehatan atau mengganti
Pasal 62 UUPK, yang berbunyi:
kerugian konsumen atas
a. “Pelaku sebuah. “Pengusaha
barang dan/atau jasa sejenis
yang melanggar Pasal 8, 9, 10,

19
13, Ayat 2, Pasal 15, Pasal 17, c. Pembayaran Ganti Rugi;
Ayat 1 huruf a, b, c, () e) d. Perintah Penghentian Kegiatan
dipidana dengan pidana penjara Tertentu Yang Merugikan
paling lama 5 (lima) tahun atau Konsumen;
denda paling banyak e. Kewajiban Mengeluarkan
Rp2.000.000.000 (dua miliar Barang Dari Peredaran; Atau
rupiah) Pembatalan Izin Usaha.”
b. Pengusaha yang melanggar Pelaku usaha di bidang
ketentuan Pasal 11, Pasal 12, periklanan dapat dimintai
Pasal 13(1), Pasal 1, Pasal 16, pertanggungjawaban apabila
dan Pasal 17 huruf d dan f ayat materi iklan tersebut melanggar
1 dipidana dengan pidana Peraturan Etika Periklanan
denda paling lama 2- dengan Indonesia Perubahan Tahun 2020
pidana penjara paling lama satu dalam pembuatan, penerbitan, atau
tahun (dua tahun) atau denda pendistribusian konten barang
paling banyak dan/atau jasa tertentu. pelanggaran
Rp500.000.000,00 (lima ratus terhadap pelaku usaha karena
juta rupiah). informasi periklanan yang
Alasan adanya perbedaan menyesatkan, dapat dikenakan
penetapan pidana penjara dalam sanksi Etika Periklanan Indonesia
62 UUPK adalah bahwa seseorang butir E pasal IV perubahan
dapat dipidana dengan pidana peraturan tahun 2020, yaitu
berdasarkan perbuatan yang sebagai berikut:
dilakukan dalam 62 UUPK jika a. “Bobot dan tahapan sanksi
perbuatannya melanggar norma pelanggaran formulir adalah
keselamatan dan membahayakan seperti ini. berikut:
kesehatan konsumen, sedangkan i. Peringatan, paling banyak
seseorang dapat dipidana dua kali
berdasarkan ayat (2) apabila ii. Penghentian transmisi atau
terbukti melanggar beberapa pemberian sanksi
informasi menyesatkan yang rekomendasi kepada
terdapat dalam iklan, seperti instansi
pelaku usaha yang dengan sengaja iii. terkait dan/atau
memberikan informasi yang menginformasikan kepada
menyesatkan. kepada konsumen seluruh pemangku
dalam hal kualitas, kuantitas, kepentingan
harga, garansi dan diskon iv. Publikasi iklan di situs
resmi DPI. Durasi
4) Hukuman tambahan, sebagaimana diberikan untuk setiap
tertuang dalam Pasal 63 UUPK, langkah.
berupa:
a. Sebuah Penyitaan Barang b. Sanksi dikomunikasikan secara
Tertentu; tertulis, menunjukkan jenis
b. Pemberitahuan Putusan Hakim;

20
pelanggaran dan referensi yang Penyelesaian Sengketa oleh
digunakan. BPSK memiliki tiga tahap,
c. Pembagian sanksi menurut antara lain:
fokus atau tahapan i. Tahap Konsiliasi, yang
pelanggarannya adalah sebagai didasarkan pada ayat 9
berikut: Bagian 1 Peraturan
i. Peringatan pelanggaran: Menteri Perindustrian
kepada pelanggar dan dan Perdagangan Nomor
asosiasi atau lembaga 350/MPP/Kep/12/2001
terdekatnya. Mediasi adalah suatu
ii. Perintah untuk proses penyelesaian
menghentikan transmisi: sengketa konsumen di
kepada semua pihak yang luar pengadilan, dimana
terlibat, asosiasi atau BPSK bertindak sebagai
lembaga terkait dan media mediator untuk
massa." mempertemukan para
pihak yang bersengketa,
Melalui ketentuan 5 (1) dan (2) dalam hal ini
UUPK, telah dikeluarkan beberapa penyelesaiannya
peraturan opsi alternatif penyelesaian diserahkan kepada kedua
sengketa konsumen adalah: belah pihak.
ii. Tahap perjanjian,
1) Penyelesaian Sengketa Di menurut pasal 10
Luar Pengadilan Peraturan Menteri
a. Penyelesaian Sengketa Perindustrian dan
Secara Damai Perdagangan Nomor
Merupakan penyelesaian 350/MPP/Kep/12/2001,
bersama antara kedua belah Perjanjian adalah suatu
pihak dengan atau tanpa proses penyelesaian
mitra/kuasa, dilakukan secara sengketa konsumen di
damai. Mekanisme perdamaian luar pengadilan dengan
biasanya dilakukan oleh perantara. BPSK yang
Yayasan Lembaga Konsumen hanya sebagai penasehat,
Indonesia (YLKI) yang dan penyelesaiannya
bertindak sebagai mediator. diberikan kepada kedua
Para pihak yang bersengketa belah pihak yang
dapat secara sukarela memilih bersengketa.
untuk menyelesaikan sengketa iii. Tahap Arbitrase,
konsumen secara musyawarah Penyelesaian Sengketa
atau melalui BPSK dan Konsumen Melalui
pengadilan. arbitrase ini, para pihak
b. Penyelesaian Sengketa oleh sepenuhnya menawarkan
BPSK kepada BPSK untuk
menyelesaikan dan

21
menyelesaikan setiap menetapkannya serta
sengketa yang timbul. kewajiban membuat
pernyataan atau
2) Penyelesaian sengketa pemberitahuan”
melalui pengadilan b. Iklan dalam hak bertindak
a. Promosi Aksi Kelompok konsumen, Lembaga yang
Konsumen, Aksi Kolektif memiliki hak bertindak
adalah gugatan yang diajukan biasanya disebut Lembaga
oleh perwakilan dari beberapa Swadaya Masyarakat (LSM)
pihak konsumen, atau / Lembaga Swadaya
perwakilan individu, Masyarakat (LSM) atau
sekelompok orang atau LPKSM dalam UU
perwakilan dari Lembaga Perlindungan Konsumen.
Perlindungan Konsumen Dalam mengajukan gugatan
Independen (LPKSM). harus diingat bahwa
Lembaga atau orang yang LPKSM yang bertindak
menjadi wakil bertindak sebagai wakil konsumen
sebagai wakil dari tidak boleh menjadi korban
kepentingan sahnya, yang dalam perkara yang sedang
keduanya sama-sama dipertimbangkan. Ini
menderita kerugian. mengubah status hukum
Jika tindakan kelompok class action dan klaim
diterima, pengusaha biasanya konsumen.
wajib membayar ganti rugi c. Keberatan Atas Keputusan
yang diperintahkan oleh BPSK, Keputusan rapat
hakim. Kewajiban perusahaan BPSK pada prinsipnya
untuk mengganti kerugian bersifat final dan mengikat
diatur dalam pasal 9 Putusan artinya tidak ada pihak yang
Mahkamah Agung Nomor 1 dapat melakukan upaya
Tahun 2002 tentang hukum untuk mengajukan
pengajuan gugatan oleh banding atau membatalkan
perwakilan suatu kelompok, keputusan rapat BPSK.
yang berbunyi: “Jika tuntutan Namun, sepertinya dalam
ganti rugi dikabulkan, hakim ketentuan pasal 56(2) sudah.
harus memutuskan .secara Pasal 58 UUPK memberikan
rinci besaran ganti kesempatan kepada kedua
rugi.kompensasi, menentukan belah pihak untuk
kelompok dan/atau mengajukan banding atas
subkelompok yang berhak, putusan BPSK ke
pembagian ganti rugi, pengadilan negeri, dan
mekanisme dan langkah- mereka juga memiliki
langkah yang harus diambil kesempatan untuk
oleh perwakilan kelompok mengajukan kasasi ke
untuk menetapkan dan Mahkamah Agung. Para

22
pihak dapat mengajukan Allah SWT sebenarnya telah
keberatan kepada mengatakan hal ini dengan jelas dalam
Pengadilan Negeri dan firmannya. Berdasarkan gagasan
Mahkamah Agung tersebut di atas, harus jelas bahwa Al-
selambat-lambatnya 1 hari Qur'an adalah sumber dari semua tradisi
kerja setelah putusan keagamaan saat ini, baik kuno maupun
diumumkan. Berdasarkan modern, terlepas dari kenyataan bahwa
Pasal 70 Undang-Undang itu adalah buku global. Namun, Al-
Arbitrase dan Alternatif Hadits berfungsi sebagai pengingat akan
Penyelesaian Sengketa relevansi Al-Qur'an di seluruh dunia.
Nomor 30, beberapa alasan Abdul Aziz (2006) menegaskan bahwa
yang dapat digunakan untuk Islam secara eksplisit menetapkan
menggugat putusan arbitrase bahwa harus ada kesediaan dari pihak
BPSK, yaitu: penjual dan pembeli dalam setiap
i. “Setelah memeriksa keadaan yang melibatkan perdagangan.
putusan, surat atau Seperti firman Allah SWT, Surah an-
dokumen yang dikirim Nisa: 29
diakui palsu atau terbukti
ْ‫ي َ ا أ َي ُّ هَ ا ا ل َّ ِذ ي َن آ َم ن ُ وا َل ت َأ ْ ك ُ ل ُ وا أ َ ْم َو ا ل َ ك ُ م‬
palsu
‫ج ا َر ة ع َ ْن‬ َ ِ ‫ط ِل إ ِ َّل أ َ ْن ت َك ُ و َن ت‬ ِ ‫ب َ ي ْ ن َ ك ُ مْ ب ِ ال ْ ب َ ا‬
ii. Setelah putusan diambil,
َ َّ‫ت َ َر اض ِم ن ْ ك ُ مْ َو َل ت َ ق ْ ت ُل ُ وا أ َ ن ْ ف ُ س َ ك ُ مْ إ ِ َّن ّللا‬
ditemukan dokumen-
‫ك َا َن ب ِ ك ُ مْ َر ِح يم ا‬
dokumen penting yang
disembunyikan pihak lain “Wahai orang-orang yang
atau Putusan dibuat beriman! janganlah kamu saling
berdasarkan hasil memakan harta sesamamu dengan jalan
penipuan yang dilakukan yang bathil (tidak benar), kecuali dalam
oleh salah satu pihak perdagangan yang berlaku atas asas suka
selama penyidikan sama suka di antara kamu. Dan
sengketa. janganlah kamu membunuh dirimu.
Sungguh, Allah Maha Penyayang
7. Prinsip dan Kriteria Periklanan kepadamu”
dalam Perspektif Islam
Banyak pandangan yang
Terlepas dari kenyataan bahwa
menekankan perlunya kesediaan dalam
hukum Islam berasal dari Al-Qur'an dan
penjualan mengingat firman Allah SWT
Hadits, Azharuddin (2007) berpendapat
di atas; namun, mereka tidak
bahwa itu tidak cukup menangani
mengizinkan ancaman terhadap diri
masalah interaksi antara individu dan
sendiri atau orang lain.
iklan. Tetapi karena Islam adalah agama
yang benar-benar mendunia, ia Nabi pernah bertemu dengan
menawarkan solusi untuk setiap seorang pedagang yang menjual produk-
masalah. Sebagaimana dinyatakan produk yang tampaknya berkualitas
dalam Surat al-An'am: 38, yang tinggi sebelum memutuskan untuk
menyatakan, "Tidak ada satu barang pun membeli beberapa di antaranya, menurut
yang Kami masukkan ke dalam Kitab," salah satu Catatan Sejarah yang ditulis

23
oleh Abu Daud. Namun, bahasa internal memiliki kapasitas untuk bersikap tegas
terasa tipis ketika kepala Rasulullah dan baik hati, baik terhadap dirinya
dimasukkan ke dalam gandum yang sendiri maupun terhadap orang lain,
disebutkan di atas. Mengapa Anda tidak untuk membangun fondasi kepercayaan
membiarkan dia dilihat oleh orang yang dalam perdagangan. Dalam hal ini, jika
akan membelinya jika Anda iklan yang mengandung pujian itu asli
membiarkannya masuk. "Barangsiapa dan jujur dan tidak memasukkan unsur
yang menipu kami (orang banyak), dia kebohongan, maka jenis iklan ini
bukan milik golongan kami," seru diwajibkan secara hukum, terutama jika
Rasulullah saat itu. Penjual itu iklan tersebut berisi informasi tentang
menjawab ketika Rasulullah bertanya, barang atau jasa yang ditawarkan yang
"Apa ini?", "Oh, basah karena Rasul sebelumnya tidak disadari oleh
adalah orang yang beriman." Abdul pengguna. Jika iklan memberikan pujian
Rahman (2009) menegaskan bahwa yang salah, tindakan tersebut dilarang
mereka yang terus-menerus terlibat karena iklan tersebut mengandung
dalam bisnis tidak akan mengalami penipuan atau penipuan. Tindakan
keuntungan atau kerugian finansial yang semacam ini sering diberitakan di media
besar. Karena ketidakjujuran Rasulullah saat ini. terutama mengingat
SAW, ia dikenal sebagai Saudagar kompleksitas teknologi modern. Jika
Sukses di dunia Nabi, sehingga sulit penipuan melibatkan upaya untuk
untuk mendapatkan keuntungan. Rasul membahayakan kesejahteraan
adalah karakter yang sangat dihormati masyarakat, itu menunjukkan bahwa
dan dipuja di mata semua orang karena salah satu hak telah dilanggar.
kejujurannya.
Literatur Islam menggunakan
Menurut Rahman (1992), istilah seperti "do'a," "seruan,"
masalah kejujuran bukan semata-mata "undangan," "penjemputan,"
jalan menuju kejayaan dalam bisnis, "dorongan," dan "permintaan" untuk
seperti yang awalnya dinyatakan oleh menggambarkan pesan ilahi. Pesan
Nabi Muhammad SAW, tetapi juga disampaikan baik secara langsung
merupakan ekspresi dari prinsip maupun melalui media seperti televisi,
kejujuran. Seorang pedagang harus radio, dan akhbar. Konten mereka dapat
memiliki kapasitas untuk bersikap tegas berbentuk ilmu pengetahuan, informasi,
dan baik hati, baik terhadap dirinya saran, atau pesan yang pada dasarnya
sendiri maupun terhadap orang lain, bersifat dakwah. Pesan mendasar Islam,
untuk membangun fondasi kepercayaan di sisi lain, adalah mendorong orang
dalam perdagangan. untuk memahami dan mempraktikkan
ajaran mereka sesuai dengan Al-Qur'an
Menurut Rahman (1992),
dan Sunnah Nabi Muhammad SAW.
masalah kejujuran bukan semata-mata
Ulama memberikan bimbingan dalam
jalan menuju kejayaan dalam bisnis,
berbagai hal, antara lain: Menurut Syekh
seperti yang awalnya dinyatakan oleh
Muhammad Khidr Husain, melakukan
Nabi Muhammad SAW, tetapi juga
amar ma'ruf nahi mungkar dengan
merupakan ekspresi dari prinsip
maksud memperoleh kemuliaan dan
kejujuran. Seorang pedagang harus

24
kebahagiaan di dunia ini dan akhirat pakta ini mengikat secara hukum
merupakan dakwah. Dakwah, menurut dan tidak dapat diubah. Selain
Syekh Ali Makhfud (Hidayatul istilah "Jalan Lurus," "Syari'ah"
Mursyidin), adalah membujuk orang juga mengacu pada frasa "Jalan
untuk berbuat baik dan taat pada aturan keluar dari Air untuk Minum" atau
Islam, menyerukan kebaikan, dan "Jalan Lurus," memperjelas bahwa
mencegah mereka melakukan kegiatan hukum itu tidak abadi. Dalam kajian
yang baik sehingga. kesulitan yang terjadi, hukum akan
dikonsultasikan kembali dengan
Membawa dan mendiskusikan
jalur ijtihad.
ajaran Islam, yang mencakup semua
c. Etika berfungsi sebagai latar
hukum dan larangan Allah, adalah
belakang moral karena, sesuai
metode utama dakwah. Aqidah dan
dengan hukum Islam, moral adalah
Syariat adalah dua landasan Islam. Pesan
prinsip dasar manusia yang secara
dalam dakwah Islam didasarkan pada
otomatis terwujud ketika orang
materi dakwah Islam yang disajikan
dituntut untuk membuat keputusan
secara mudah didekati, seperti masalah
lebih cepat dari biasanya atau
iman (Aqidah), Islam (Syariah), dan
melakukan tugas-tugas lain. Moral
akhlak (Akhlakul Karimah), Secara
datang dalam dua rasa: baik dan
khusus:
buruk. Iklan dari penyedia layanan
a. Perwujudan keyakinan dan teori xl yang mengklaim orang boleh
pertama yang diajarkan kepada menikahkan hewan ada dalam
seseorang dan segera dipraktikkan daftar iklan di Indonesia; Jika anak-
adalah iman (Aqidah). Bahkan anak menontonnya, itu
dengan seperangkat pedoman yang menyampaikan nilai-nilai dan
longgar, mulailah dengan merendahkan moralitas.27
berkhotbah dari Al-Qur'an dan
Hadits yang Anda kenal dan
pahami.
b. Islam (Syariat): Mengatur
kehidupan manusia sesuai dengan E. KESIMPULAN
norma-norma yang sesuai dengan
kehendak Allah SWT maupun Dari penjelasan yang telah diuraikan
dengan kehendak orang lain. oleh penulis, maka dapat diambil
pembentukan hukum secara formal kesimpulannya yaitu iklan yang baik adalah
yang diwahyukan dalam Al-Qur'an
iklan yang melindungi konsumen dari iklan
dan Sunnah oleh Allah SWT dan
Rasul-Nya. Karena hanya Allah yang menyesatkan. Iklan haruslah sesuai
SWT yang memiliki kewenangan dengan fakta, akurat dan tidak berlebihan.
untuk menggunakannya, maka

27
Teuku Meldi Kesuma, Prinsip Dan Kriteria
Periklanan Dari Perspektif Islam. Share Jurnal
Ekonomi Dan Keuangan Islam. (2021). Hal 8-11

25
Iklan yang mengandung unsur yang Ahmadi Miru dan Sutarman Yodo, Hukum
menyesatkan, yaitu: Perlindungan Konsumen, (Jakarta:
PT. Grafindo Persada, 2005).
a. Iklan yang menyajikan informasi
Az Nasution, "Konsumen dan Hukum"
palsu tentang biaya produk (Tinjauan Sosial, Ekonomi, dan
b. Memberikan representatif yang tidak Hukum pada Perlindungan
Konsumen Barkatullah, Hak-hak
akurat
Konsumen, (Bandung: Penerbit
c. Berdusta akan janjinya saat diiklan Nusa Media, 2010).
d. Informasi yang tidak akurat Az Nasution, Hukum Perlindungan
Konsumen Suatu Pengantar,
e. Secara berlebihan memberikan
(Jakarta: Diadit Media, 2002).
informasi Chairia, Chairia, Et. Al. "Implementasi
Green Accounting (Akuntansi
Adapun sanksi yang akan diterima oleh Lingkungan) Di Indonesia: Studi
Literatur." Financial: Jurnal
pelaku iklan yang menyesatkan, yaitu: Akuntansi 8.1. 2022.
a. Sanksi administratif terutang dalam DR. Abd. Haris Hamid, S.H.,
pasal 60 ayat 1 dan 2 UUPK M.H.,”Hukum Perlindungan
Konsumen Indonesia”. Sah Media.
b. Sanksi perdata terutang dalam pasal
2017. Makassar.
1328 KUHPerdata Dyah, I. Gusti Ayu Indra Dewi, Pradnya
c. Sanksi pidana terutang dalam pasal Para, and Desak Putu Dewi Kasih.
"Perlindungan Hukum Terhadap
62 UUPK
Konsumen Terkait Iklan Yang
d. Hukum tambahan sebagaimana Menyesatkan Ditinjau Berdasarkan
terutang dalam pasal 63 UUPK Undang-Undang Perlindungan
Konsumen Dan Kode Etik
Periklanan Indonesia." Kertha
Dalam Islam juga menegaskan melarang Semaya: Journal Ilmu Hukum 5.2
adanya kegiatan iklan yang menyesatkan (2017).
yang terdapat dalam Al-Quran Surah An- Edwar, Ahmad, and Rahma Danti. "Akhlak
Perilaku Iklan Dalam Prespektip
Nisa ayat 29
Bisnis Islam." Kordinat: Jurnal
Komunikasi antar Perguruan Tinggi
DAFTAR PUSTAKA Agama Islam 20.1 (2021).
Abdul Halim Adrianus Meliala, Praktik Erman Rajagukguk, Pentingnya Hukum
Bisnis Curang, (Jakarta: Pustaka Perlindungan Konsumen dalam Era
Sinar Harapan, 1993). Perdagangan Bebas, dalam Husni
Agus Hermawan, Komunikasi Pemasaran Syawali dan Neni Sri Imaniyati
(Malang: Erlangga, 2012). (Penyuting), Hukum Perlindungan
Agus Suwandono, S.H., LL.M.,”Hukum Konsumen, (Bandung: Mandar
Perlindungan Konsumen/Modul I” Maju, 2000).

26
Faizah, Bella Syafrina Qolbiatin. Indonesia (Jakarta: Pustaka Grafiti,
"Penerapan Green Accounting 1995).
Terhadap Kinerja Keuangan." Rizki Tri Anugrah Bhakti.Padrisan Jamba,”
Jurnal Riset Akuntansi Analisis Yuridis Perlindungan
Kontemporer 12.2 (2020). Konsumen Terhadap Informasi
Frank Jefkins, Periklanan Edisi Ketiga Iklan Yang Menyesatkan”, Jurnal
(Jakarta: Erlangga, 1997). Cahaya Keadilan, Vol 5. No, 1
Indonesia), Sinar Harapan (Jakarta, 1995). ISSN: 2339-1693, Batam.
Johnson, Johnson, Haerani Husainy, and Roger A. Kerin, dkk, Marketing (New
Maisa Maisa. "Perlindungan York: McGrawa-Hill Irwin,
Hukum Bagi Konsumen Terhadap 2011).
Iklan Produk Barang Yang Tidak Stephen, Abdnego, dkk., 2019, Pengaruh
Sesuai Dengan Apa Yang Di Iklan Terhadap Keputusan
Iklankan di Media Sosial Facebook Pembelian Konsumen, Vol. 02, No.
Oleh Pelaku Usaha." Jurnal 2.
Kolaboratif Sains 2.1 (2019). Taufiq H. Simatupang,” Aspek Hukum
Prabowo, Wahyu, Kurnia Tri Latifa, and Rr Periklanan”. PT. Citra Aditya Bakti
Yunita Puspandari. "Perlindungan (2004).
Hukum Terhadap Informasi Iklan Teuku Meldi Kesuma, Prinsip Dan Kriteria
Yang Menyesatkan." Volksgeist: Periklanan Dari Perspektif Islam.
Jurnal Ilmu Hukum dan Share Jurnal Ekonomi Dan
Konstitusi 5.1 (2022). Keuangan Islam. (2021).
Rhenald Kasali, Manajemen Periklanan: Zulham, Hukum Perlindungan Konsumen,
Konsep dan Aplikasinya Di (Jakarta: Kenca
na, 2013).

27

Anda mungkin juga menyukai