Anda di halaman 1dari 1

Jepang dan Basket

Siapa yang tidak tahu Hanamichi Sakuragi atau pun Kaede Raekawa ? Hampir 100 persen
abas Indonesia pasti mengenal dua tokoh fiksi di komik dan manga Slam Dunk ini, apalagi kita
baru saja bernostalgia dengan mereka lewat Slam Dunk The Movie, yang mengambil latar
belakang kejuaraan nasional musim panas atau Interhigh atau Bahasa Jepang nya adalah 全
国高等学校総合体育大会 dengan pelafalan Zenkoku Koutou Gakkou Sougou Taiiku Taikai,
walaupun hanya fiksi belaka, siapa sangka latar cerita Kejuaraan Nasional nya adalah nyata,
Dan juga Winter Cup.

Sebelum Brandon Jawato bergabung dengan Utsunomiya Brex pada 2021 dan kembali lagi ke
B.League bersama Mikawa Sea Horse, dilanjutkan dengan MVP liga kita pada 2022 Abraham
Damar yang menjadi pemain ke dua Indonesia yang berlaga di Liga Basket Profesional Jepang
dengan membela Shizuoka Veltex yang berlaga di B3, mungkin hanya sedikit dari penikmat
basket Jepang yang mengikuti perbasketan Jepang, baik itu Liga nya atau bahkan hingga
Interhigh, Winter Cup.

Pada Olimpiade Tokyo 2020 yang diselenggarakan tahun 2021, Timnas Basket Putri Jepang
berhasil meraih medali perak, ini merupakan prestasi yang luar biasa bagi Jepang secara
khusus nya dan juga perbasketan asia pada umumnya, faktanya baik di sektor putera maupun
puter, negara - negara asia hanya tiga kali meraih medali di cabor basket olimpiade yang
kesemuanya di dapatkan dari nomor puteri, dan keberhasilan timnas putri Jepang pada
Olimpiade lalu juga untuk pertama kalinya setelah Olimpiade Barcelona 1992 yang mana
timnas putri Cina berhasil menraih perak.

Jika kita melihat rata - rata tinggi badan pemain putri Jepang yang hanya 175,6 cm, nomor dua
terpendek, dan hanya berbeda 0,2 cm dari Puerto Rico yang merupakan kontestan terpendek
pada Olimpiade 2020 lalu, rasanya diluar nalar mereka bisa mendapatkan medali perak.
Padahal basket merupakan olahraga yang membutuhkan tinggi badan sebagai modal awal.
Tapi ini menjadi bukti selain tinggi badan banyak faktor yang dapat menutup kekurangan
sebagian besar negara asia untuk meraih prestasi terbaik dan tertinggi di dunia basket ini, tidak
menutup kemungkinan di masa yang akan datang lahir juara - juara basket dari Asia baik di
putera maupun puteri. Terdekat FIBA World Cup 2023.

Lalu apa faktor yang menunjang Jepang untuk meraih perak pada olimpiade lalu????
Pemain naturalisasi kah ? federasi kah ? skill, latihan, program yang matang kah ? Liga kah ?
pemain berdarah campuran ? kompetisi yang berjenjang ? pembinaan yang tepat sasaran?
banyak pertanyaan lahir berkat kesuksesan mereka. Bagaimana dengan timnas putera mereka
juga? apakah banyak menaturalisasi pemain asing ? atau pemain naturalisasi hanya menutup
kekurangan yang sedikit?

Anda mungkin juga menyukai