Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

BUDAYA DAN KEARIFAN LOKAL


Dosen pengampu : IKA WIRAHMAD, S.Kom, M.pd

Di SUSUN OLEH

KELOMPOK : I (SATU)
ANGGOTA : 1. DETY FEBRIANTI (21302007)
: 2. YULYANINGSIH (21302011)
: 3. SURYANINGSIH (21302023)
: 4. NURUL AULIA (21302002)
: 5. MARWAN (21302005)
KLS/SEMESTER : A/III (TIGA)
PRODI : PENDIDIKAN MATEMATIKA

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) BIMA


TAHUN AKADEMIK 2022-2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada kami, sehingga kami telah menyelesaikan
Makalah tentang budaya dan kearifan lokal dalam mata kuliah budaya dan kearifan lokal
tepat waktu.Makalah ini diselesaikan untuk memenuhi tugas tengah semester dalam mata
kuliah budaya dan kearifan lokal.
Makalah ini dibuat untuk mempelajari dan mengetahui tentang jenis-jenis budaya
yang masih berlaku dilingkungan kampus STKIP Bima. Kesempurnaan hanya milik Tuhan
Yang Maha Esa sehingga selama penyusunan tugas ini kami banyak menemui kesulitan
dikarenakan keterbatasan referensi dan keterbatasan kami dari kelompok I (Satu). Sebagai
manusia kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kata sempurna.

Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua
pihak demi perbaikan yang lebih baik dimasa yang akan datang.Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi semua orang dan dapat menambah pengetahuan tentang budaya dan kearifan
lokal yang masih berlaku dilingkungan kampus STKIP Bima.

Bima, 27 November 2022


DAFTAR ISI

SAMPUL

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I Pendahuluan

1. Latar belakang
2. rumusan masalah
3. tujuan

Bab II pembahasan

1. Laporan hasil wawancara


2. pengertian budaya dan kearifan lokal
3. kearifan lokal yang masih berlaku di lingkungan kampus
4. bagaimana masyarakat disekitar lingkungan kampus menajalankan kearifan lokal
5. bagaimana pengaruh kearifan lokal terhadap lingkungan pendidikan

Bab III penutup

1. kesimpulan
2. saran
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kearifan lokal merupakan suatu bentuk kearifan lingkungan yang ada dalam
kehidupan bermasyarakat berupa tata nilai atau perilaku hidup masyarakat lokal dalam
berinteraksi dengan tempat atau daerah hidupnya. Sebagai salah satu bentuk perilaku
manusia, kearifan lokal bukanlah suatu hal yang statis, melainkan berubah sejalan dengan
waktu atau dinamis, tergantung dari tatanan dan ikatan sosial budaya yang ada di masyarakat.
Masyarakat bima memiliki budaya secara turun temurun. Seiring dengan perkembangan
zaman, kedudukan budaya dalam pola kemasyarakatan berkembang dari masa ke masa dan
mengalami perubahan. Namun, perubahan yang bersifat pembaharuan ini, tidak berpengaruh
terhadap nilai–nilai budaya. Nilai kebudayaan yang dimaksud memiliki kandungan-
kandungan makna yang menuju pada tatanan kehidupan. Makna tersebut dibentuk sesuai
dengan kebutuhan masyarakat setempat yang akhirnya membentuk adat istiadat atau tradisi.
Adat istiadat merupakan bentuk kesusilaan dan kebiasaan orang (masyarakat) menjadi
tingkah laku sehari-hari dalam hidup dan kehidupan serta dalam pergaulan. Pelanggaran
terhadap adat istiadat dapat berupa reaksi adat atau tidak mendapat reaksi adat. Reaksi adat
dapat berupa sanksi moral ataupun sosial.

B. Rumusan Masalah

1. Pengertian budaya dan kearifan lokal.

2. kearifan lokal yang masih berlaku di lingkungan kampus.

3. bagaimana masyarakat disekitar lingkungan tersebuat menjalankan kearifan lokal.

4. bagaimana pengaruh kearifan lokal tersebuat terhadap pendidika .

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui budaya dan kearifan lokal?


2. Untuk mengetahui gaimana kearifan lokal yang masih berlaku di lingkungan kampus?
3. Mengetahui bagaimana masyarakat disekitar lingkungan tersebuat menjalankan kearifan
lokal?
4.untuk mengetahui bagaimana pengaruh kearifan lokal tersebut terhadap pendidikan?
BAB II

PEMBAHASAN

1. Topik Wawancara

Wawancara dengan dosen dan mahasiswa mengenai budaya dan kearifan lokal yang masih
berlaku dilingkungan kanpus.
2. Waktu dan Tempat Wawancara
Wawancara ini dilaksanakan pada :
Hari/ Tanggal : Senin, 28 November 2022
Waktu : Pukul 10:00 WITA s/d Selesai
Tempat : Kampus STKIP Bima
3. Laporan Hasil Wawancara
Narasumber : 1. Yasser Arafat SH, MH (Dosen)
2. Nurul Inayah (Mahasiswa sekaligus pengurus Gong 96 STKIP
Bima)
Pewawancara : Kelompok I (Satu)
4. Hasil Wawancara Dengan Narasumber :
A. Pengertian budaya dan kearifan lokal
B. Kearifan lokal yang masih berlaku di lingkungan kampus
C.Bagaimana masyarakat disekitar lingkungan kampus menajalankan kearifan lokal
D. Bagaimana pengaruh kearifan lokal terhadap lingkungan pendidikan
A. Budaya dan Kearifan Lokal
a). Pengertian Budaya dan Kearifan Lokal

Menurut Narasumber :
Budaya adalah kompleksitas pengetahuan. Ada ide, gagasan, sikap, hukum,dan agama
yang ada dalam masyarakat. Dimana nilai-nilai itu dianggap sebagai belerisistem yang
diyakini oleh masyarakat sebagai sebuah kebenaran dan keyakinan yang harus dipatuhi.
Kearifan lokal adalah cerminan cara hidup suatu masyarakat. Kearifan
lokal merupakan bagian dari budaya suatu masyarakat yang tidak dapat dipisahkan dari
bahasa masyarakat itu sendiri. Hal ini merupakan warisan dari orang terdahulu. Kearifan
lokal atau local wisdom ini biasanya diwariskan secara turun temurun dari generasi ke
generasi melalui cerita dari mulut ke mulut. Kearifan lokal bisanya terdapat pada cerita
rakyat, peribasahasa, lagu,tarian, hingga permainan rakyat.
Kearifan lokal adalah suatu pengetahuan yang ditemukan oleh masyarakat lokal
tertentu melalui kumpulan pengalaman dalam mencoba. Hal ini selanjutnya diintegrasikan
dengan pemahaman terhadap budaya dan keadaan alam suatu tempat. Kearifan lokal adalah
salah satu aspek yang sangat erat kaitannya dengan kebudayaan. Kearifan lokal adalah cara
hidup suatu masyarakat dan berhubungan secara spesifik dengan budaya tertentu. Setiap suku
bangsa memiliki kearifan lokal yang mengandung nilai-nilai sosial budaya yang harus dijaga.
Hal ini termasuk pendidikan, kesehatan, serta nasehat-nasehat leluhur untuk selalu berbuat
baik kepada sesama manusia, bahkan alam tempat tinggalnya. Kearifan lokal biasanya
tercermin dalam nilai-nilai kelompok masyarakat tersebut, seperti pada nyanyian, pepatah,
tarian, atau bahkan semboyan. Nilai-nilai kearifan lokal yang tertanam di dalam kelompok
masyarakat, akan menjadi bagian hidup yang tidak dapat terpisahkan. Kamu bisa melihatnya
melalui perilaku sehari-sehari masyarakat tersebut.
b). Pengertian Kearifan Lokal Menurut Para Ahli :
1. Ketut Gobyah
Menurut I Ketut Gobyah, kearifan lokal adalah suatu kebenaran yang telah mentradisi
dalam suatu daerah. Kearifan lokal adalah perpaduan antara nilai-nilai suci firman Tuhan dan
berbagai nilai yang ada. Kearifan lokal terbentuk sebagai keunggulan budaya masyarakat
setempat maupun kondisi geografis dalam arti yang luas. Kearifan lokal adalah produk
budaya masa lalu yang patut dijadikan pegangan hidup secara terus-menerus. Meskipun
bernilai lokal, tetapi nilai-nilai yang terkandung di dalamnya dianggap sangat universal.
2. Swars
Menurut Swars, kearifan lokal adalah kebijaksanaan manusia yang bersandar pada
filosofi nilai-nilai, etika, cara-cara, dan perilaku yang melembaga secara tradisional. Kearifan
lokal adalah nilai yang dianggap baik dan benar sehingga dapat bertahan dalam waktu yang
lama, bahkan melembaga.
3. Phongphit dan Nantasuwan
Kearifan lokal adalah pengetahuan yang berdasarkan pengalaman masyarakat turun-
temurun antargenerasi. Pengetahuan ini menjadi aturan bagi kegiatan sehari-hari masyarakat
ketika berhubungan dengan keluarga, tetangga, masyarakat lain, dan lingkungan sekitar.
Undang-Undang No. 32 Tahun 2009
Menurut UU, kearifan lokal adalah nilai-nilai luhur yang berlaku dalam tata kehidupan
masyarakat antara lain untuk melindungi dan mengolah lingkungan hidup secara lestari.
Kearifan lokal adalah adalah ciri khas etika dan nilai budaya dalam masyarakat lokal yang
diturunkan dari generasi ke generasi.
c). Berikut beberapa ciri-ciri kearifan lokal yang bisa kamu kenali:
- Mampu bertahan dari pengaruh budaya luar.
- Memiliki kemampuan mengakomodasi budaya luar.
- Memiliki kemampuan mengintegrasi atau menyatukan budaya luar dan budaya asli.
- Memiliki kemampuan mengendalikan.
- Memiliki kemampuan memberi arah dan petunjuk perkembangan budaya.
Fungsi Kearifan Lokal
Kearifan lokal tentunya juga memiliki berbagai fungsi yang baik untuk masyarakat. Berikut
fungsi kearifan lokal yang perlu kamu kenali:
- Sebagai petuah, kepercayaan, sastra dan pantangan
- Untuk konservasi dan pelestarian sumber daya alam
- Untuk pengembangan sumber daya manusia, misalnya berkaitan dengan upacara daur
hidup, konsep kanda pat rate.
- Untuk pengembangan kebudayaan dan ilmu pengetahuan, misalnya pada upacara saraswati,
kepercayaan dan pemujaan pada pura Panji.
- Bermakna etika dan moral, yang terwujud dalam upacara Ngaben dan penyucian roh
leluhur.
- Bermakna sosial misalnya upacara integrasi komunal/kerabat.
- Bermakna politik, misalnya upacara ngangkuk merana dan kekuasaan patron client.

B. Kearifan Lokal Yang Masih Berlaku di Lingkungan Kampus

Kampus bukan hanya menjadi ruang belajar tetapi juga dapat menjadi tempat
pewarisan serta pembelajaran tentang budaya. Sebagai tempat para intelektual berkumpul,
kampus merupakan ruang dimana sebuah kebudayaan dapat berkembang dengan melakukan
kajian-kajian atau sekedar refkleksi terhadap fakta budaya yang ada. Dengan seperti ini
secara tidak langsug kampus akan berperan penting dalam pelestarian perkembangan budaya.
Kebudayaan dalam hal ini jangan diartikan secara sempit seperti kegiatan melukis,
bersandiwara, bernyanyi, atau menari. Menurut Koenjaraningrat budaya adalah istilah yang
berasal bahasa sanskerta dari kata budhayah yang merupakan bentuk jamak dari kata budi
yang berarti akal. Dari sini budaya dapat diartikan sebagai sebuah kegiatan yang
menggunakan dan berkenaan dengan akal manusia, yang dari kegiatan tersebut dapat
menhgasilkan produk yang bersifat materi seperti karya seni lukisan,tarian,musik dan non-
materi seperti norma-norma yang ada pada masyarakat. Produk-produk tersebut yang
kemudian disebut dengan kebudayaan.
Beberapa kampus sudah mendorong adanya kegiatan pelestarian budaya dan kearifan
local salah satunya dikampus STKIP BIMA. Dilingkungan kampus stkip bima banyak sekali
kegiatan-kegiatan yang dibangun oleh sanggar seni G0ng 96 stkip Bima. Sanggar seni G0ng
96 stkip Bima adalah salah satu UKM yang berada distkip Bima yang berdiri dibawa naungan
lembaga stkip bima, tujuan didirikan UKM seni ini yaitu untuk melestarikan budaya dan
keaifan lokal yang ada diindonesia khususnya diwilayah bima. Ada beberapa jenis kegiatan
yang ada di UKM Gong 96 yaitu seperti Musik, Teater, dan Tarian. Pada kesempatan kali ini
kami dari kelompok I (Satu) akan mewawancarai narasumber tentang kearifan lokal yang
masih melekat dilingkungan kampus yakni “Seni Tari”.
- Pengertian Seni Tari
Seni tari bisa dikatakan sebagai bagian dari kebudayaan yang ada pada setiap negara
atau daerah termasuk negara Indonesia khususnya wilayah bima. Seni tari yang ada di
Indonesia sangatlah banyak dan merupakan setiap gerakan tari merupakan ciptaan dari
masyarakat Indonesia yang di mana di dalam setiap gerakan tari memiliki filosofinya masing-
masing. Seni tari akan selalu mengalami perkembangan seiring dengan berkembangnya
zaman. Maka dari itu, bagi sebagian orang mengatakan bahwa seni tari sudah ada sejak lama.
Dengan banyaknya seni tari yang ada di Indonesia menandakan bahwa Indonesia
memiliki keanekaragaman budaya. Oleh sebab itu, sudah seharusnya bagi setiap masyarakat
Indonesia terutama generasi muda perlu melestarikan seni tari Indonesia. Jika, seni tari terus
menerus dilestarikan, maka kemungkinan besar seni tari Indonesia semakin dikenal oleh
masyarakat dunia.
Ketika melihat seni tari pasti selalu identik dengan gerakan karena seni tari itu sendiri
merupakan suatu kegiatan seni yang sangat fokus terhadap setiap gerakan tubuh. Gerakan
tubuh yang ada pada seni tari selalu berirama dan berpola, baik itu diiringi dengan musik atau
tanpa iringan musik. Namun, pada umumnya, seni tari yang ada di Indonesia selalu diiringi
dengan musik ketika melakukan pementasan.
Selain itu, seni tari yang ada di Indonesia bukan hanya berfungsi sebagai sarana untuk
mengekspresikan diri, pementasa, atau media hiburan saja, tetapi seni tari juga
dipertunjukkan pada upacara keagamaan atau penyambutan. Setiap tarian pasti diciptakan
oleh manusia dan seseorang yang menciptakan suatu gerakan tarian disebut sebagai
koreografer dan yang melakukan gerak seni tari dikenal sebagai penari.
Ada beberapa jenis tarian yang ada diwilayah bima:
1. Tarian Bongi Monca
Tarian Bongi Monca merupakan tarian selamat datang atau penyambutan tamu, tarian ini
dilakukan secara berkelompok oleh penari wanita dengan gerakan yang lembah lembut
sambil menerbakan beras kuning sebagai simbol penghormatan dan pengharapan. Tarian ini
biasa ditampilkan untuk menyambut kedatangan tamu Istana Kerajaan Bima. Nama Bongi
Monca berasal dari bahasa Mbojo yakni Bongi atau “Beras” dan Monca “Kuning” karena
saat melakukan tarian ini ditaburkan beras kuning maka tarian ini dinamakan tarian Bongi
Monca.
2. Tarian Lopi Penge
Tarian ini adalah tarian kreasi oleh sanggar seni Tolo loa kec. Bolo Kab. Bima. Jenis tarian
ini adalah tari kreasi baru yang diangkat dari cerita zaman dulu. Pada saat itu untuk
menyampaikan isi hati kepda seorang putri, seorang lelaki harus menempuh dengan berbagai
macam cara. Dalam sebuah cerita bahwa pitra raja gowa (Makassar) menaruh cinta terhadap
putri raja bima, namun cintanya ditolak. Oleh putra raja gowa ia mengguna-gunai untuk
menaklukan hati putri raja bima, akhirnya putri raja bima kesurupan, maka dalam kesurupan
itu masuklah lagu lopi penge. Sehingga putri raja bima takluk ditangan putra raja gowa.
Akhirnya putra raja gowa memboyong putri raja bima menuju makssar dengan diiringi lagu
salama lao atau selamat tinggal.
3. Tarian Sarembe Tembe
Tarian kolosal Saremba Tembe ini sebenarnya merupakan tarian garapan baru yang
dipadukan dengan menggunakan kain (Tembe) sebagai aksesorisnya. Tarian Saremba Tembe
mengingatkan tentang masyarakat Bima dan Dompu tempo dulu yakni dalam kesahariannya
masyarakat Bima dan Dompu menggunakan Tembe Nggoli sebagai gaun atau pakaian yaitu
Rimpu (bagi kaum perempuan) dan Katente dengan Saremba (bagi kaum laki-laki). Dimana
Rimpu, Katente, dan Saremba adalah jenis pakaian pertama masyarakat Bima dan Dompu
saat kaum wanita Bima dan Dompu telah mengetahui Medi Ra Muna (Menenun Kain) yang
dilakukan secara tradisional. Tarian Saremba Tembe juga menggambarkan suka cita
sekaligus rasa syukur atas keberhasilan melimpahnya hasil pertanian masyarakat Bima dan
Dompu.
C. Cara Masyarakat disekitar Lingkungan Kampus Menjalani Budaya Kearifan Lokal
Ada beberapa cara kampus menjalani budaya kearifan lokal tersebut :
1. festival budaya
Mengadakan Festival Seni Budaya Daerah bima dengan menampilkan pertunjukan seni dan
budaya mendorong semangat patriotisme agar lebih kreatif dalam meningkatkan eksistensi
budaya. Tari daerah sebagai satu rangkaian kegiatan lomba. Tari Daerah Pedalaman
menampilkan gerak tari yang memiliki ciri khas atau keunikan geraknya masing-masing.
Gerak dalam tarian dapat diperoleh melalui eksplorasi atau penjelajahan. Eksplorasi gerak
dilakukan dengan cara proses berpikir, berimajinasi, merasakan, dan merespon suatu objek
yang diperoleh melalui panca indera. Objek ini bentuknya bisa berupa benda, alam, suara dan
rasa.
2. Pentas seni
Didalam lingkungan kampus stkip bima ukm gong 96 stkip mengadakan pentas seni untuk
mempromosikan budaya dan kearifan local yang ada diwilayah Indonesia khususnya bima.
Setiap tahun ukm gong 96 akan mengadakan pentas seni satu malam bersama maba untuk
memperkenalkan kepada seluruh mahasiswa baru tentang keunikan dan keberagama budaya
kita,sehingga mereka bisa tau dan punya niat untuk melestarikan keberagaman budaya dan
kearifan local tersebut.
3.Menampilkan tarian khas suku bima disetiap event dan kegiatan yang diadakan oleh
kampus STKIP Bima, dengan tujuan untuk memperkenalkan keragaman budaya yang ada
diwilayah biam.

D. Pengaruh Kearifan Lokal Terhadap Pendidikan

Pendidikan memegang peranan penting dalam keberlangsungan hidup suatu bangsa.


Sebagai cahaya yang menerangi manusia dengan ilmu pengetahuan, keterampilan, dan
karakter positif, suatu sistem pendidikan dari zaman ke zaman akan terus berubah dan
senantiasa memperbaiki diri. Sebagai bagian dari gagasan yang berkembang secara terus-
menerus dalam bentuk adat istiadat, nilai, norma, budaya, bahasa, dan kepercayaan, kearifan
lokal memiliki serangkaian proses panjang saat berpadu dengan sistem pendidikan.
Kearifan Lokal dalam Dunia Pendidikan memegang peranan penting dalam
keberlangsungan hidup suatu bangsa. Sebagai cahaya yang menerangi manusia dengan ilmu
pengetahuan, keterampilan, dan karakter positif, suatu sistem pendidikan dari zaman ke
zaman akan terus berubah dan senantiasa memperbaiki diri.
Dewasa ini penggunaan teknologi dan perkembangan ilmu pengetahuan yang begitu
pesat telah mengubah wajah pendidikan di Indonesia. Namun era digitalisasi yang menyebar
luas hingga ke bidang pendidikan bukan berarti mampu menggerus keberadaan kebudayaan
nasional. Justru dengan adanya digitalisasi akan semakin mempermudah integrasi dalam mata
pelajaran melalui pendidikan berbasis Kearifan lokal dalam dunia pendidikan adalah
upaya menjadikan keunggulan lokal sebagai potensi yang harus terlestarikan melalui
pengajaran di sekolah. Dengan demikian, diharapkan siswa mencintai tanah kelahirannya dan
mampu mengenalkan jenis potensi lokal unggulan hingga ke ranah global. TentuNya untuk
mewujudkan pendidikan berbasis kearifan lokal dapat dilakukan serangkaian proses analisis
internal dan eksternal, yang meliputi kondisi lingkungan sekolah dan daerah setempat.
Seperti pada ketersediaan sarana dan prasarana sekolah, kesiapan sumber daya manusia,
sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan, kekuatan, kelemahan, peluang, tantangan,
strategi, hingga penentuan tema dari keunggulan lokal itu sendiri.
Secara garis besar, beberapa bentuk kearifan lokal dapat diintegrasikan dengan sistem
pendidikan di sekolah melalui kegiatan intrakurikuler, kokurikuler, maupun
ekstrakurikuler. Contoh penerapannya yaitu seperti pada mata pelajaran muatan lokal,
penugasan luar sekolah, atau bisa juga melalui kegiatan ekstrakurikuler berbasis
kewirausahaan dan jurnalistik yang memuat potensi daerah setempat seperti makanan, musik,
pakaian adat, atau benda bersejarah.
Tentunya serangkaian kearifan lokal dalam dunia pendidikan akan semakin mengukuhkan
identitas bangsa yang kaya akan kekayaan alam dan budaya. Seperti pada sejatinya bahwa
sistem pendidikan memang harus selalu berupaya memajukan kebudayaan nasional.
Dengan demikian pendidikan dipandang tidak hanya untuk mengembangkan potensi dan
kepribadian peserta didik tetapi juga turut serta melestarikan warisan leluhur melalui
internalisasi nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.
Serangkain kearifan lokal dalam dunia pendidikan akan semakin mengukuhkan identitas
bangsa yang kaya akan keyaan alam dan budaya. Seperti pada sejatinya bahwa sistem
pendidikan memang harus selalu berupaya memajukan kebudayaan nasional. Dengan
demikian pendidikan dipandang tidak hanya untuk mengembangkan potensi dan kepribadin
peserta didik tetapi juga turut serta melestarikan warisan leluhur melalui internalisasi nilai-
nilai yang terkandung didalamnya.
_ Documentasi wawancara bersama dosen

-DOCUMENTASI WAWANCARA BERSAMA DOSEN


-Documentasi wawancara dengan beberapa mahasiswa
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Perubahan adalah keniscayaan dalam kehidupan manusia.Perubahan-perubahan


yang terjadi bukan saja berhubungan dengan lingkungan fisik, tetapi juga dengan
budaya manusia. Hubungan erat antaramanusia dan lingkungan kehidupan fisiknya itulah
yang melahirkan budayamanusia. Budaya lahir karena kemampuan manusia mensiasati
lingkungan hidupnya agar tetap layak untuk ditinggali waktu demi waktu.
Kebudayaandipandang sebagai manifestasi kehidupan setiap orang atau kelompok orangyang
selalu mengubah alam. Kebudayaan merupakan usaha manusia,perjuangan setiap
orang atau kelompok dalam menentukan hari depannya.Kebudayaan merupakan aktivitas
yang dapat diarahkan dan direncanakan.Oleh sebab itu dituntut adanya
kemampuan, kreativitas, dan penemuan-penemuan baru. Manusia tidak hanya
membiarkan diri dalam kehidupan lamamelainkan dituntut mencari jalan baru dalam
mencapai kehidupan yang lebihmanusiawi. Dasar dan arah yang dituju dalam
perencanaan kebudayaana adalah manusia sendiri sehingga humanisasi menjadi kerangka
dasar dalamstrategi kebudayaan. Pengertian Kearifan Lokal dilihat dari kamus
Inggris Indonesia,terdiri dari 2 kata yaitu kearifan (wisdom) dan lokal (local). Local
berartisetempat dan wisdom sama dengan kebijaksanaan. Dengan kata lain makalocal
wisdom dapat dipahami sebagai gagasan-gagasan, nilai-nilai-nilai,pandangan-
pandangan setempat (local) yang bersifat bijaksana, penuhkearifan, bernilai baik,
yang tertanam dan diikuti oleh nggota masyrakatnya.Dalam disiplin antropologi dikenal
istilah local genius.Local genius ini merupakan istilah yang mula pertama diekanlakan oleh
Quaritch Wales.Para antropolog membahas secara panjang lebar pengertian local genius
ini( Ayatrohaedi, 1986).

B. Saran

Studi mengenai kearifan lokal masyarakat seharusnya lebih ditingkatkan, untuk


memberikan pengetahuan lebih lanjut tentang kondisi sebenarnya sosial ekonomi masyarakat
dan dapat memberikan pemahaman yang lebih jelas untuk Penanganan masalah yg ada.
DAFTAR RUJUKAN

www. Wikiepedia.com

Hasil Obervasi di Kampus STKIP Bima

Anda mungkin juga menyukai