Kerangka Acuan Imunisasi
Kerangka Acuan Imunisasi
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS SEI RAHAYU
Jl. Muara Teweh – Puruk Cahu Km.52 Desa Sei Rahayu II Kec.Teweh Tengah
A. PENDAHULUAN
Salah satu strategi pembangunan kesehatan nasional untuk mewujudkan
“Indonesia Sehat 2024” adalah menerapkan pembangunan nasional berwawasan
kesehatan yang berarti sikap upaya program pembangunan harus mempunyai
kontribusi positif terhadap terbentuknya lingkungan yang sehat dan perilaku
sehat. Sebagai acuan pembangunan kesehatan mengacu kepada konsep
“Paradigma Sehat ” yaitu pembangunan kesehatan yang memberikan prioritasa
utama pada upaya pelayanan peningkatan kesehatan (promotif) dan
pencegahan penyakit (preventif) dibandingkan upaya pelayanan
penyembuhan/pengobatan (kuratif) dan pemulihan (rehabilitataif) secara
menyeluruh dan terpadu dan berkesinambungan. Menurut undang-undang nomor
23 tahun 1992 tentang Kesehatan. “Paradigma Sehat” dilaksanakan melalui
beberapa kegiatan antara lain pemberantasan penyakit. Salah satu upaya
pemberantasan penyakit menular adalah upaya pengebalan (imunisasi).
Perkembangan imunisasi di Indonesia dimulai di Pulau Jawa dengan
vaksin cacar pada tahun 1956. Pada tahun 1972, Indonesia telah berhasil
membasmi penyakit cacar. Pada tahun 1974, Indonesia resmi dinyatakan bebas
cacar oleh WHO, yang selanjutnya dikembangkan vaksinasi lainnya. Pada tahun
1972, juga dilakukan studi pencegahan terhadap Tetanus Neonatorum dengan
memberikan suntikan Tetanus Toxoid (TT) pada wanita dewasa di Jawa Tengah
dan Jawa Timur, sehingga pada tahun 1975 vaksinasi TT sudah dapat
dilaksanakan di seluruh Indonesia.
B. LATAR BELAKANG
1
Imunisasi adalah suatu cara untuk meningkatkan kekebalan seseorang
secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga bila kelak terpapar dengan
penyakit tersebut tidak akan menderita penyakit tersebut.
Upaya imunisasi perlu terus ditingkatkan untuk mencapai tingkat
population immunity (kekebalanmasyarakat) yang tinggisehingga PD31 (penyakit
yang dapat dicegah denganimunisasi) dapat dibasmi, dieliminasi atau
dikendalikan. Dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, upaya
imunisasi dapat semakinefektif, bermutu, dan efisien.
C. TUJUAN
a. Tujuan Umum
a. Untuk meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu
penyakit, sehingga bila kelak terpapar dengan penyakit tersebut tidak
akan menderita penyakit tersebut.
b. Tujuan khusus
a. Untuk mencapai tingkat population immunity (kekebalan masyarakat)
yang tinggi sehingga PD31 (penyakit yang dapat dicegah dengan
imunisasi)
2
Sebelum disuntikkan maka harus dilarutkan terlebih dahulu dengan pelarut
steril yang tersedia 5 ml cairan pelarut, dan diberikan dengan dosis 0,5ml.
5. HEPATITIS B
HEPATITIS B diberikan 3 kali pada usia 0-11 bulan.
Sebelum digunakan vaksin ini harus dikocok terlebih dahulu lalu disuntikkan
dengan dosis 0,5ml.
E. SASARAN
sasaran pelayanan imunisasi rutin adalah bayi, anak batita, anak sekolah
dasar kelas I, 2, 3, 4 dan 5 serta WUS ( 15-39 th).
G. SUMBER DANA
Sumber dana kegiatan di bebankan pada anggaran Dana Alokasi Khusus Non
Fisik tahun 2022.
Pemegang Program
3
Imunisasi