Anda di halaman 1dari 3

DEFENISI :

Tanda Tangan Perceptor Stroke iskemik adalah tanda klinis disfungsi atau kerusakan jaringan otak yang disebabkan kurangnya aliran darah ke otak sehingga
mengganggu kebutuhan darah dan oksigen otak (Kabi et al, 2015)
Stroke iskemik adalah adanya sumbatan pada pembuluh darah oleh tromboembolik yang mengakibatkan daerah dibawah sumbatan tersebut
( )
mengalami iskemik (Siswanti, 2021)
Stroke sikemik adalah akibat dari suplay darah ke otak bekrurang akibat obstruksi total atau sebagian pembuluh darah di otak (Patricia, 2015)

Jenis Kelamin Hipertensi Usia Diabetes melitus Merokok


Stress

Laki-laki Timbulnya plak Hiperglikemia


Proses penuaan Tekanan darah Kandungan karsinogenik
(aterosklerosis) dan adiktif
meningkat
Hormon testosteron Struktur pembuluh Tingginya osmolaltias
Penyempitan darah
darah tidak elastis Meningkatkan
lumen/diameter pembuluh
kekentalan darah
Kandungan Nikotin
Peningkatan kadar LDL gas CO
Penebalan endotel Aliran darah lambat
Plak tidak stabil pembuluh darah Stimulasi saraf
Desaturasi hemoglobin simpatis
Peningkatan kadar kolesterol
Mengurangi elastisitas
Penyempitan lumen pembuluh darah
Plak mengakibatkan sumbatan
CO menggantikan Pelepasan
Resiko penyakit degeneratif O2 di hemoglobin katekolamin
Pembuluh darah di Gangguan Aterosklerosis
otak tersumbat aliran darah ke
Mempercepat
Peningkatan
aterosklerois
tekanan darah

ETIOLOGI:
1. Thrombosis (aterosklerosis vaskulitis : arteri temporalis, robeknya arteri: karotis, vertebralitis,
gangguan darah: polistimea, hemoglobinopati
2. Embolisme: (sumber di jantung: fibrilasi atrium, infark miokard, penyakit jantung reumatik, penyakit
katup jantung, katup prostetik, kardiomiopati iskemik)
3. Vasokontriksi (vasospasme serebru)
Defisit
Neurologis

Infark cerebral Kehilangan Resiko Kerusakan pada lobus frontal, Disfungsi bahasa dan
kntrol volunter peningkatan TIK kapasitas, memori, memori, komunikasi
atau fungsi intelektual kortikal

Hemiplegi dan Kompresi Disatria, disfasia/afasia,


Gangguan perfusi hemiparesis batang otak Kerusakan fungsi apraksia
jaringan serebral kognitif dan efek
psikologis
Depresi saraf Gangguan
kardiovaskuler komunikasi verbal
dan pernapas
Lapang perhatian terbatas,
Gangguan
kesulitan, dalam
mobilitas fisik Koma
Kegagalan pemahaman, lupa, dan
kardiovaskuker kurang motivasi, labilitas
dan pernapasan emosional

Gangguan Kemampuan batuk Disfungsi kandung


pertukaran gas menurun, kurang mobilitas kemih dan saluran
fisik dan produksi sekret pencernaan
Perubahan Intake nutrisi
pemenuhan tidak adekuat
nutrisi
Resiko ketidakbersihan Gangguan eliminasi
jalan napas urin

Penurunan tingkat Disfungsi persepsi Gangguan psikologis


kesadaran visual spasial dan
kehilangan sensori

Risiko trauma
Cedera Perubahan KETERANGAN:
persepsi sensorik
FAKTOR RISIKO TANDA DAN GEJALA

DIAGNOSA KEPERAWATAN PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

PATHWAY PENATALAKSANAAN

DEFENISI
DEF
Resiko tinggi kerusakan
Penekanan KOMPLIKASI
integritas kulit
jaringan setempat
TANDA DAN GEJALA: KOMPLIKASI: PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK: PENATALAKSANAAN:
a. Kelemahan otot wajah, wajah a. Edema otak ( pembengkakan otak) 1. Tes darah (kadar gula dalam darah, jumlah sel 1. Farmakologis
tidak simetris b. Deep Vein thrombosis (penggumpalan darah untuk kemungkinan infeski, kecepatan a. Vasodilator (meningkatkan aliran darah serebri)
b. Ketidakmampuan darah) pembekuan darah atau hemostasis, keseimbangan b. Pemberian histamine, aminophilin, asetazolamid,
mengangkat kedua lengan c. Gangguan Berbahasa (Aphasia) zat kimia dan elektrolit dalam darah untuk papaverin intraarterial.
dan tungkai d. Kejang Otot mengetahui fungsi organ) c. Medikasi antritrombosit
c. Kesemutan di bagian tubuh e. Sakit kepala kronis 2. CT Scan: gambaran otak dan deteksi perdarahan, d. Antikoagulan
seperti wajah, lengan dan f. Pneumonia tumor dan stroke 2. Non farmakologis
tungkai g. Infeksi saluran kencing 3. MRI (Magnetic Resonance Imaging): a. Terapi wicara
d. Gangguan kemampuan bicara h. Kejang pasca stroke menghasilkan gambaran detail dari otak pasien, b. Fisioterapi
e. Pandangan terganggu mendeteksi jaringan otak yang mengakamu c. Akupuntur
f. Kesulitan berjalan kerusakan akibat stroke iskemik dan perdarahan d. Terapi ozon
otak e. Terapi sonolisis
4. Elektrokardiografi: mendeteksi penurunan f. Hidroterapi
fungsi pompa jantung dan sumber gumpalan di g. Senam ergonomic
dalam jantung yang mungkin bergerak ke h. Yoga terapi (meditasi)
REFERENSI pembuluh darah otak 3. Pembedahan
Kabi, G., Tumaweh, R., & Kembuan, M. (2015). Gambaran faktor Risiko Pada Penderita 5. Angiografi serebral: memperjelas gangguan atau a. Pembedahan Endostrektomi karotis (membentuk
Stroke Iskemik Yang Dirawat Inap Neurologi RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado kerusakan pada diskulasi serebral kembari arteri karotis)
Periode juli 2012- juni 2013. Journal e-Clinic , 457-462. 6. USG (Ultrasonography): untuk mengidentifikasi b. Revaskularisasi
Laily, S. R. (2017). Hubungan Karakteristik Penderita Dan Hipertensi Dengan Kejadian Stroke adanya penyakit arteriovena c. Evaluasi bekuan darah
Iskemik. Jurnal Berkala Epidemiologi, 48-59. 7. Tomografi emisi-positron: memberi data d. Ligasi arteri katoris komunis
metabolisme serebral dan perubahanalirandarah 4. Pemeriksan Saraf
Patricia, H., kembun, M., & Tumboimbela, M. (2015). Karakteristik Penderita Stroke Iskemik serebral
Yang Di Rawat Inap Di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado tahun 2012-2013. 8. Pemeriksaan laboratorium:
Journal e-Clinic, 445-451. a. Lumbal pungsi
Prayoga, M., Fibriani, A. R., & Lestari, N. (2016). Perbedaan Tingkat Defisit Neurologis Pada b. Analisa gas darah
Sroke ISkemik Lesi Hemisfer Kiri Dan Kanan. Biomedika, 48-53. c. Kimia darah

Rachmawati, D., Andarini, S., & Ningsih, D. (2017). pengetahuan Keluarga Berperan
Terhadap Keterlambatan Kedatangan Pasien Stroke Iskemik Akut Di Instalasi Gawat
Darurat. Jurnal Kedokteran Brawijaya, 369-376.
Siswanti, H. (2021). Kenali Tanda Gejal Stroke. Kudus: MU Press.

Anda mungkin juga menyukai