Anda di halaman 1dari 5

Stroke non hemoragik yaitu tersumbatnya pembuluh darah

Echa Amelia yang menyebabkan aliran darah ke otak sebagian atau


WOC Stroke Non Hemoragic keseluruhan terhenti. Tidak terjadi perdarahan namun terjadi
Etiologi
iskemia yang menimbulkan hipoksia dan selanjutnya dapat
- Trombosis : Adanya penyumbatan aliran
timbul edema sekunder.
darah ke otak oleh thrombus atau gumpalan
darah, jika dibiarkan terlalu lama akan
berkembang menjadi aterosklerosis pada
Klasifikasi dinding pembuluh darah, dan arteri tersumbat
dan berkurangnya darah ke area trombisis
- Berdasarkan manifestasi : serangan Terbentuknya thrombus arteri dan emboli
- Embolisme : embolus atau massa berjalan
iskemik, deficit neurologi, stroke progesif,
menuju arteri serebral melalui arteri karotis
stroke komplet
sehingga terjadi bekuan darah pada arteri.
- Berdasarkan kausal : stroke thrombosis,
- Hipertensi, DM, penyakit jantung, Obesitas,
stroke emboli Penyumbatan pembuluh darah Merokok : Penimbunan lemak/kolesterol
yang meningkat dalam darah membuat
pembuluh darah menjadi kaku yang beresiko
Manifestasi Klinis pecahnya pembuluh darah
Suplai oksigen ke otak menurun
- Tiba-tiba mengalami kelemahan atau
kelumpuhan separuh badan Pemeriksaan Penunjang
- Tiba-tiba hilang rasa peka - Angiografi serebral
- Bicara pelo - Single Photon Emission Computed
- Gangguan bicara dan Bahasa Pemenuhan Kebutuhan Dasar Virginia Tomography (SPECT
- Gangguan penglihatan Henderson - CT Scan
- Mulut mencong atau tidak simetris ketika - MRI (Magnetic Imaging Resonance)
menyeringai Bernapas Normal
- EEG
- Gangguan daya ingat - Pemeriksaan laboratorium (Lumbal
- Nyeri kepala hebat pugsi, Pemeriksaan darah rutin (glukosa,
- Vertigo elektrolit, ureum, kreatinin), Pemeriksaan
- Kesadaran menurun Kebutuhan Oksigenasi merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia kimia darah, Pemeriksaan darah lengkap:
- Proses kencing terganggu yang digunakan untuk kelangsungan metabolisme tubuh dalam untuk mencari kelainan pada darah itu
- Gangguan fungsi otak mempertahankan kelangsungan hidup dan berbagai aktivitas sel tubuh sendiri).
dalam kehidupan sehari-hari.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
pernapasan

Usia Jenis Kelamin Gaya Hidup Lingkungan Luas Permukaan


Tubuh
Semakin Volume dan Kebiasaan Faktor tempat
bertambahnya kapasitas paru merokok akan tinggal atau Semakin luas
usia maka antara laki-laki mempengaruhi bekerja yang permukaan tubuh
kapasitas paru dan perempuan sistem respirasi meliputi seseorang maka
akan semakin berbeda. karena ketinggian, cuaca semakin banyak
menurun Kapasitas paru memperburuk panas/dingin, serta pula kebutuhan
wanita lebih aliran darah arteri polusi dari asap oksigen yang
rendah 20-25% yang berperan kendaraan, hingga diperlukan.
dibandingkan dalam transport limbah kimia dari
laki- lak O2 ke sel-sel. pabrik.

Fungsi pernapasan terganggu akan


memicu :

Gangguan Ventilasi Obstruksi Jalan Napas atau Pertukaran Gas-gas


Pengeluaran Sputum Pernapasan

Hipoventilasi/Hiperventilasi
Terganggunya proses difusi
O2 dan CO2 di alveolus

Takipnea/Bradipnea/Kussmaul/
Cheyne Stokes

MK: Pola Napas Tidak MK: Bersihan Jalan Napas MK: Gangguan Pertukaran
Efektif (D.0005) Tidak Efektif (D.0001) Gas (D.0003)

Gejala dan Tanda Mayor: Gejala dan Tanda Mayor: Gejala dan Tanda Mayor:
Subjektif: Objektif: Subjektif:
1. Dispnea 1. Batuk tidak efektif atau tidak 1. Dispnea
Objektif: mampu batuk Objektif:
1. Penggunaan otot bantu napas 2. Sputum berlebih/obstruksi 1. PCO2 meningkat/menurun
2. Fase ekspirasi memanjang dijalan napas (pada neonates) 2. PO2 menurun
3. Pola napas abnormal 3. Mengi, whezzing dan ronkhi 3. Takikardi
Gejala dan tanda Minor kering 4. pH arteri menigkat/menurun
Subjektif: Gejala dan tanda Minor 5. Bunyi napas tambahan
1. Ortopnea Subjektif: Gejala dan tanda Minor
Objektif: 1. Dispnea Subjektif:
1. Pernapasan pursed-lip 2. Sulit berbicara 1. Pusing
2. Pernapasan cuping hidung 3. Ortopnea 2. Penglihatan kabur
3. Diameter thorak anterior- Objektif: Objektif:
posterior meningkat 1. Gelisah 1. Sianosis
4. Ventilasi semenit menurun 2. Sianosis 2. Diaforesis
5. Kapasitas vital menurun 3. Bunyi napas menurun 3. Gelisah
6. Tekanan ekspirasi dan 4. Frekuensi napas berubah 4. Napas cuping hidung
inspirasi menurun 5. Pola napas berubah 5. Pola napas abnormal
7. Eksursi dada berubah 6. Warna kulit abnormal
7. Kesadaran menurun
Diagnosa Perencanaan Keperawatan
Keperawatan Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi
Pola Napas Tidak Efektif Pola Napas (L.01004) A. Manajemen Jalan Napas (I.01011)
D. 0005 Tujuan: Inspirasi atau ekspirasi yang memberikan ventilasi adekuat Observasi:
Pengertian: Kriteria Hasil : 1. Monitor pola napas (frekuensi, kedalaman, usaha napas)
Inspirasi atau ekspirasi Menurun Cukup Sedang Cukup Meningkat Terapeutik:
yang tidak memberikan menurun meningkat 2. Posisikan semifowler/fowler
ventilasi adekuat. 3. Berikan oksigen, jika perlu
Edukasi:
1 Dispnea 4. Anjurkan asupan cairan oral, jika tidak ada kontraindikasi
B. Pemantauan Respirasi (I.01014)
1 2 3 4 5
Observasi:
2 Penggunaan otot bantu napas 1. Monitor frekuensi, irama, kedalaman, dan upaya napas
1 2 3 4 5 2. Monitor pola napas
3 Fase ekspirasi memanjang (takipnea,bradypnea,hiperventilasi,kussmaul,Cheyne stokes)
Terapeutik:
1 2 3 4 5
3. Atur interval pemantaun respirasi sesuai kondisi pasien
Cukup
Memburu Cukup 4. Dokumentasikan hasil pemantaun
memburu Sedang Membaik
k membaik Edukasi:
k
5. Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
4 Frekuensi napas
6. Informasikan hasil pemantauan
1 2 3 4 5
5 Kedalaman napas
1 2 3 4 5
Diagnosa Perencanaan Keperawatan
Keperawatan Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi
Bersihan Jalan Napas Bersihan Jalan Napas (L.01001) A. Manajemen Jalan Napas (I.01011)
Tidak Efektif Observasi:
D. 0001 Tujuan: Kemampuan membersihkan secret atau obstruksi jalan 1. Monitor pola napas (frekuensi, kedalaman, usaha napas)
2. Monitor bunyi napas tambahan
napas untuk mempertahankan jalan napas tetap paten
Terapeutik:
Pengertian: Kriteria Hasil : 3. Posisikan semifowler/fowler
Ketidakmampuan Menurun Cukup Sedang Cukup Meningkat 4. Lakukan fisioterapi dada
membersihkan sekret atau menurun meningkat 5. Lakukan penghisapan lender <15 detik
obstruksi jalan napas untuk 6. Berikan oksigen, jika perlu
mempertahankan jalan Edukasi:
napas 7. Ajarkan Teknik batuk efektif
1 Batuk efektif meningkat
Kolaborasi:
1 2 3 4 5 8. Kolaborasi pemberian bronkodilator, jika perlu
2 Produksi sputum B. Latihan Batuk Efektif (I.01011)
Observasi:
1 2 3 4 5 1. Identifikasi kemampuan batuk efektif
3 Mengi, whezzzing 2. Monitor adanya retensi sputum
3. Monitor tanda dan gejala infeksi saluran napas
1 2 3 4 5 Terapeutik:
4 Dispnea 4. Posisikan semifowler/fowler
1 2 3 4 5 5. Pasangkan perlak dan bengkok di pangkuan pasien
Cukup 6. Buang secret pada tempatnya
Memburu Cukup Edukasi:
memburu Sedang Membaik
k membaik 7. Jelaskan tujuan dan prosedur batuk efektif
k 8. Anjurkan Tarik napas dalam melalui hidung selama 4 detik lalu
5 Frekuensi napas tahan selama 2 detik, kemudian buang perlahan melalui mulut
1 2 3 4 5 dan bibir menguncup
6 Pola napas 9. Anjurkan mengulangi Tarik napas dalam selama 3 kali
10. Anjurkan batuk kuat setelah menarik napas dalam selama 3 kali
1 2 3 4 5 11. Kolaborasi pemberian mukolitik dan ekpektoran, jika perlu
Diagnosa Perencanaan Keperawatan
Keperawatan Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi
Gangguan Pertukaran Pertukaran Gas (L.01003) A. Pemantauan Respirasi (I.01014)
Gas Observasi:
D. 0003 Tujuan: Oksigenisasi dan eliminasi karbondioksida pada membrane 1. Monitor nilai AGD
alveolus-kapiler dalam batas normal 2. Monitor hasil X-Ray Thorak
Pengertian: Kriteria Hasil : Terapeutik:
Kelebihan atau kekurangan Menurun Cukup Sedang Cukup Meningkat 3. Atur interval pemantauan respirasi sesuai kondisi pasien
oksigenisasi dan eliminasi menurun meningkat 4. Dokumentasikan hasil pemantauan
karbondioksida pada Edukasi:
membrane alveolus-kapiler 5. Jelaskan tujuan danprosedur pemantauan
1 Dispnea 6. Informasikan hasil pemantauan
B. B. Terapi Oksigen
1 2 3 4 5
Observasi:
2 Bunyi napas tambahan 1. Monitor kecepatan aliran oksigen
1 2 3 4 5 2. Monitor posisi alat terapi oksigen
Cukup 3. Monitor efektivitas terapi oksigen (oksimetri,AGD)
Memburu Cukup
memburu Sedang Membaik Terapeutik:
k membaik
k 4. Bersihkan secret pada mulut, dan hidung
3 PCO2 5. Pertahankan kepatenan jalan napas
1 2 3 4 5 6. Tetap berikan oksigen saat transportasi pasien
4 PO2 Edukasi:
1 2 3 4 5 7. Ajarkan pasien dan keluarga menggunakan oksigen
5 Takikardi Kolaborasi:
1 2 3 4 5 8. Kolaborasi penentuan dosis oksigen
6 pH arteri 9. Kolaborasi penggunaan oksigen saat aktivitas/istirahat
1 2 3 4 5

Anda mungkin juga menyukai