Persiapan Alat:
1. Spirometer yang bisa dikalibrasi
2. Mouthpieces yang sesuai dengan spirometer; klip hidung
3. Sarung tangan sekali pakai (jika diinginkan)
4. Stopwatch
5. Cangkir dan air untuk tes menelan
6. Goniometer
7. Dinamometer
PETUNJUK UMUM
1. Pasien harus menghentikan terapi piridostigmin (atau obat penghambat
asetilkolinesterase) untuk dua belas (12) jam sebelum pengujian, (jika
secara medis aman melakukannya).
2. Lakukan tes sesuai urutan yang diberikan .
3. Kalibrasi peralatan pernafasan pada hari pengujian, sesuai instruksi pabrik,
sebelum tes dimulai. Tempatkan catatan kalibrasi di tempat yang mudah
diakses.
4. Untuk semua pengukuran, catat angka aktual dan juga kelas, contohnya jika
dibutuhkan 30 detik sebelum pasien melihat ganda, berarti skor 1.
5. Pasien harus tetap duduk untuk tes pernafasan.
6. Di akhir lembar penilaian, jumlahkan seluruh nilai dan itulah total skor
QMG.
2. PTOSIS
Persiapan pasien: Pasien duduk. Minta pasien untuk melihat lurus ke
depan. Jika kelopak mata atas menyentuh pupil, catat 0-3. Mintalah pasien
untuk melihat ke langit-langit tanpa menggerakkan kepala.
Penjelasan kepada pasien: "Saya ingin Anda menghadap ke depan. Saat
saya bertanya, lihat ke langit-langit tanpa menggerakkan kepala. Teruslah
melihat ke atas sampai saya menyuruh untuk rileks."
Catatan untuk pemeriksa: Kepala pasien biasanya akan mulai bergerak ke
atas. Cobalah untuk mempertahankan kepala ke posisi depan. Catat waktu
dan nilai saat melihat kelopak mata mulai terkulai. Contoh interpretasi:
Kelopak mata kanan dimulai terkulai pada 9 detik, rekam 9/2. Jika kelopak
mata tidak menyentuh pupil, catat 60/0.
3. OTOT WAJAH
Persiapan pasien: Pasien duduk menghadap ke depan.
Penjelasan kepada pasien: "Tutup matamu dan tahan. Jangan biarkan saya
membuka matamu."
Catatan untuk pemeriksa: Jika pasien tidak dapat sepenuhnya menutup
kedua mata, catat nilai sebagai 3. Tidak ada skor waktu diperlukan pada tes
ini. Catat nilai mata yang lebih lemah.
4. MENELAN
Persiapan pasien: Pasien duduk. Empat ons air (tanpa es) dituangkan ke
dalam cangkir.
Penjelasan kepada pasien: "Minumlah air ini seperti biasa."
Catatan untuk pemeriksa: Dengarkan batuk dan/atau pembersihan
tenggorokan selama tes dan segera lakukan post test. Jangan minta pasien
untuk minum lebih cepat dari yang biasa mereka lakukan.
5. BERBICARA
Persiapan pasien: Pasien sedang duduk.
Penjelasan kepada pasien: "Hitunglah dengan keras dari 1 sampai 50
dengan kecepatan yang nyaman."
Catatan untuk pemeriksa: Ini adalah salah satu tes yang paling sulit untuk
dinilai karena aksen yang bervariasi. Lakukan penilaian ketika Anda
mendengar suara nasal.
7. KAPASITAS VITAL
Persiapan pasien: Pasien harus tetap duduk untuk tes ini.
Penjelasan kepada pasien: "Saya sedang menguji kapasitas paru-paru
total. Saya akan meminta Anda untuk memegang corong ini jauh dari wajah.
Saya kemudian akan menempatkan klip hidung di hidung Anda. Saya akan
memberitahu Anda untuk menarik napas dalam-dalam, lalu letakkan corong
di mulutmu. Lalu tiup secepat Anda akan meledak sekeras dan secepat
mungkin dan pertahankan sampai saya menyuruh untuk berhenti.
Catatan untuk pemeriksa: Kami hanya menguji FVC. Minimal tiga
percobaan dan maksimal lima uji coba akan dilakukan Tujuannya adalah
untuk mendapatkan dua percobaan terbaik antara satu sama lain. Berikan
banyak dorongan. Catat FVC terbaik (liter dan persentase) dan nilai pada
lembaran, (misal: 2,55-60%/2).
9. MENGANGKAT KEPALA
Persiapan pasien: Pasien berbaring tanpa bantal di bawah kepala. Bantal
bisa ditempatkan di bawah lutut atau lutut ditekuk sehingga kaki rata di atas
tempat tidur.
Penjelasan kepada pasien: "Saya ingin Anda mengangkat kepala, teruskan
sejauh mungkin."
Catatan untuk pemeriksa: Letakkan tangan Anda di bawah kepala mereka
(tanpa menyentuh) untuk memberi beberapa bantalan jika kepala turun
kembali.
Sumber:
Richard, J.B., & Laura, H. (2000). The Quantitative Myasthenia Gravis (QMG) Test
Manual. Myasthenia Gravis Foundation of America, Inc.
POLITEKNIK SOP
KESEHATAN
Tes Wartenberg dan Tes Pita Suara
KEMENKES
No. Dokumen: 01 Halaman 1/2 Ditetapkan Oleh
KALTIM
Direktur
Poltekkes
Kemenkes
Jl. W. Monginsidi
Samarinda
Kaltim
1. Definisi dan Merupakan suatu pemeriksaan atau tes klinik sederhana yang
Tujuan bertujuan untuk mengetahui adanya kelemahan/kelumpuhan otot
yang berulang setelah aktivitas dan membaik setelah istirahat,
guna mendukung diagnosis penyakit Myasthenia Gravis.
2. Prosedur KOMPONEN Ya Tidak
Fase Orientasi
a. Salam terapeutik
b. Evaluasi/validasi kondisi pasien
c. Kontrak: Topik, waktu, tempat
Fase Kerja
a. Mencuci tangan.
b. Mengatur posisi pasien rileks
(fowler/duduk).
c. Minta pasien untuk menghitung dari
angka 1-100 dengan suara yang
keras. Tes positif jika lama-
kelamaan suara terdengar makin
lemah dan menjadi kurang terang.
Pasien menjadi anartris dan afonia.
d. Minta pasien memandang objek di
atas bidang antara kedua bola mata >
30 detik atau pasien ditugaskan
untuk mengedipkan matanya secara
terus-menerus. Tes positif jika
pasien menunjukkan ptosis.
e. Minta pasien meletakkan tangan di
atas meja. Abduksikan setiap jari-
jari pasien. Lalu minta pasien untuk
merapatkan jari-jarinya (adduksi).
Tes positif jika pasien tidak dapat
merapatkan jari kelingkingnya
(Wartenberg’s sign).
f. Setelah suara pasien menjadi parau
atau tampak ada ptosis, maka
anjurkan beristirahat. Kemudian
tampak bahwa suaranya akan
kembali baik dan ptosis juga tidak
tampak lagi.
g. Mencuci tangan dan dokumentasi.
Fase Terminasi
a. Evaluasi respon klien: Evaluasi
subjektif dan objektif
b. Tindak lanjut klien
Sikap:
a. Sabar dan teliti
b. Peka terhadap reaksi pasien
POLITEKNIK SOP
KESEHATAN
Uji Tensilon dan Prostigmin
KEMENKES
No. Dokumen: 02 Halaman 1/3 Ditetapkan Oleh
KALTIM
Direktur
Poltekkes
Kemenkes
Jl. W. Monginsidi
Samarinda
Kaltim