Anda di halaman 1dari 31

KONSEP KASUS TRAUMA BENDA

ASING DAN
BENDA TAJAM PADA MATA
SLIDESMANIA.COM

Kelompok 11
Konsep Dasar Trauma Benda
Asing dan Tajam Pada Mata
SLIDESMANIA.COM

This is where you section ends. Duplicate this set of slides as many times you need to go over all your sections.
Corpus alienum adalah benda asing. Istilah ini sering digunakan dalam
istilah medis. Merupakan salah satu penyebab cedera mata yang paling sering
mengenai sclera, kornea, dan konjungtiva. Trauma mata adalah cidera mata yang
dapat mengakibatkan kelainan mata. Meskipun kebanyakan bersifat ringan,
tetapi beberapa cedera bisa berakibat serius.

Pengertian
SLIDESMANIA.COM
Etiologi

1 2 3
Trauma tumpul Trauma tajam Trauma Khemis

disebabkan akibat benturan disebabkan benda tajam atau disebabkan akibat substansi
mata dengan benda yang benda asing yang masuk ke yang bersifat asam dan alkali
relatif besar, tumpul, keras mata seperti kaca, logam, yang masuk ke mata.
maupun tidak keras misalnya partikel kayu berkecepatan
terpukul, kena bola tenis, tinggi, percikan proses
SLIDESMANIA.COM

atau shutlecock, membuka pengelasan, dan peluru.


tutup botol tidak dengan
alat, ketapel.
Etiologi

4 5
Trauma kimia asam Trauma kimia basa

Trauma kimia asam, misalnya Trauma kimia basa, misalnya


cuka, bahan asam di sabun cuci, shampo, bahan
laboratorium (asam sulfat, pembersih lantai, kapur, lem
asam hidroklorida, asam perekat.
nitrat, asam asetat, asam
SLIDESMANIA.COM

kromat, asam hidroflorida).


Patofisiologi

Trauma tembus dapat terjadi akibat masuknya benda asing ke dalam bola mata. Bila
trauma disebabkan benda tajam atau benda asing masuk ke dalam bola mata akan
terlihat tanda – tanda bola mata tembus, seperti :
⬤ Perubahan Tajam penglihatan
⬤ Kerusakan yang diakibatkan trauma tajam/tembus akan lebih parah lagi karena
melibatkan kerusakan hingga bagian dalam struktur dan jaringan mata.
Kondisi ini biasanya sampai merusak fungsi mata dan kerusakannya permanen (dapat
di sembuhkan hanya melalui operasi).
Trauma selain dapat menimbulkan perlukaan dapat juga disertai tertinggalnya
benda asing di dalam mata. Benda asing yang tertinggal dapat bersifat tidak
beracun dan beracun. Benda beracun contohnya logam besi, tembaga serta bahan
SLIDESMANIA.COM

dari tumbuhan misalnya potongan kayu. Bahan tidak beracun seperti pasir, kaca.
Bahan tidak beracun dapat pula menimbulkan infeksi jika tercemar oleh kuman.
Manifestasi Klinis

Tanda dan gejala mata bila terkena benda tajam atau benda asing yaitu :
⬤ Perubahan Tajam penglihatan
⬤ Tekanan bola mata
⬤ Bilik mata dangkal
⬤ Bentuk dan letak pupil berubah
⬤ Terlihat adanya ruptur pada cornea atau sclera
⬤ Terdapat jaringan yang prolapse seperti cairan mata iris, lensa, bada kaca atau
retina
⬤ Konjungtiva kemotis
SLIDESMANIA.COM
Pemeriksaan Penunjang

⬤ Pemeriksaan radiologi
⬤ Pemeriksaan ultra sonographi
⬤ Pemeriksaan “computed tomography” (CT)
⬤ Pengukuran tekanan IOL dengan tonography
⬤ Pengkajian dengan menggunakan optalmoskop
⬤ Pemeriksaan laboratorium seperti : SDP, leukosit, pemeriksaan kultur
⬤ Perlu pemeriksaan tonometry Schiotz
⬤ Perimetri
⬤ Gonioskopi
⬤ Tonografi, maupun funduskopi
SLIDESMANIA.COM
Komplikasi

1 2 3
Endoftalmilitis Panoftalmitis Ablasi retina
SLIDESMANIA.COM
Komplikasi

4 5
Perdarahan intraokuler Ptisis bulbi
SLIDESMANIA.COM
Penatalaksanaan

Bila terlihat salah satu tanda diatas atau dicurigai adanya perforasi bola mata,
maka secepatnya dilakukan pemberian antibiotik topical, mata ditutup, dan segera
dikirim kepada dokter mata untuk dilakukan pembedahan. Sebaiknya dipastikan
apakah ada benda asing yang masuk ke dalam mata dengan membuat foto.
Pada pasien dengan luka tembus bola mata selamanya diberikan antibiotik sistemik
atau intravena dan pasien dikuasakan untuk kegiatan pembedahan. Pasien juga
diberi antitetanus provilaksis, dan kalau perlu penenang. Trauma tembus dapat
terjadi akibat masuknya benda asing ke dalam bola mata.
Benda asing didalam bola mata pada dasarnya perlu dikeluarkan dan segera dikirim
kedokter mata. Benda asing yang bersifat magnetic dapat dikeluarkan dengan
menggunakan magnet raksasa. Benda yang tidak magnetic dikeluarkan dengan
SLIDESMANIA.COM

vitrektomi. Penyulit yang dapat timbul karena terdapatnya indoftalmitis,


panoftalmitis, ablasi perdarahan intraocular dan ftisis bulbi.
SLIDESMANIA.COM
Konsep Asuhan Keperawatan
Trauma Benda Asing dan Tajam
Pada Mata
SLIDESMANIA.COM

This is where you section ends. Duplicate this set of slides as many times you need to go over all your sections.
Pengkajian Primer

Airway Breathing Circulation


Adanya sumbatan/obstruksi jalan Kelemahan menelan/ batuk/ Tekanan darah dapat normal
napas oleh adanya penumpukan melindungi jalan napas, atau meningkat, hipotensi terjadi
sekret akibat kelemahan reflek timbulnya pernapasan yang sulit pada tahap lanjut, takikardi,
batuk. Jika ada obstruksi maka dan / tak teratur, suara nafas bunyi jantung normal pada
lakukan : Chin lift / jaw trust terdengar ronchi /aspirasi, tahap dini, disritmia, kulit dan
Suction / hisap Guedel airway. wheezing, sonor, stidor/ ngorok, membran mukosa pucat, dingin,
Intubasi trakea dengan leher ekspansi dinding dada. sianosis pada tahap lanjut.
ditahan (imobilisasi) pada posisi
netral.
SLIDESMANIA.COM
Pengkajian Primer

Disability Eksposure
Menilai kesadaran dengan cepat, Lepaskan baju dan penutup
Apakah sadar, hanya respon tubuh pasien agar dapat dicari
terhadap nyeri atau atau sama semua cidera yang mungkin ada,
sekali tidak sadar. Tidak jika ada kecurigan cedera leher
dianjurkan mengukur GCS. atau tulang belakang, maka
Menggunakan AVPU. imobilisasi in line harus
dikerjakan.
SLIDESMANIA.COM
Pengkajian Sekunder

S (Sign and Symptom) A (Allergies) M (Medications)


Tanda dan gejala pada klien. Riwayat alergi yang diderita Pengobatan yang diberikan pada
klien atau keluarga klien. Baik klien sebaiknya yang sesuai
alergi obat-obatan ataupun dengan keadaan klien dan tidak
kebutuhan akan makan/minum. menimbulkan reaksi alergi.
Pemberian obat dilakukan sesuai
P (Previous Medical) L (Last Meal) dengan riwayat pengobatan
Riwayat pembedahan atau Waktu klien terakhir makan dan klien.
masuk rumah sakit sebelumnya. minum.
E (Events)
Lingkungan sekitar luka.
SLIDESMANIA.COM
Pemeriksaan Fisik

Aktivitas dan Istirahat


Perubahan dalam pola aktivitas sehari-hari/ hobi di karenakan adanya penurunan
daya/ kemampuan penglihatan.

Makan dan Minum

Mungkin juga terjadi mual dan muntah akibat dari peningkatan tekanan intraokuler.

Neurosensori
SLIDESMANIA.COM

Adanya distorsi penglihatan, silau bila terkena cahaya, kesulitan dalam melakukan
adaptasi (dari terang ke gelap/ memfokuskan penglihatan).
Pemeriksaan Fisik

Pandangan
Kabur, kalau penggunaan kacamata tidak membantu penglihatan. Peningkatan
pengeluaran air mata.

Nyeri dan Kenyamanan

Rasa tidak nyaman pada mata, kelelahan mata. Tiba-tiba dan nyeri yang menetap di
sekitar mata, nyeri kepala.

Keamanan
SLIDESMANIA.COM

Penyakit mata, trauma, diabetes, tumor, kesulitan/ penglihatan menurun.


Pemeriksaan Khusus pada Mata
⬤ Visus (menurun atau tidak ada)
⬤ Gerakan bola mata (terjadi pembatasan atau hilangnya sebagian pergerakan bola mata)
⬤ Adanya perdarahan, perubahan struktur konjugtiva, warna, dan memar.
⬤ Kerusakan tulang orbita, krepitasi tulang orbita
⬤ Pelebaran pembuluh darah perikornea
⬤ Hifema
⬤ Robek kornea
⬤ Perdarahan dari orbita
⬤ Blefarospasme
⬤ Pupil tidak beraksi terhadap cahaya, struktur pupil robek
⬤ Tes fluoresens positif
⬤ Edema kornea
⬤ Nekrosis konjugtiva/sklera
SLIDESMANIA.COM

⬤ Katarak
Data Penunjang Lain

⬤ Kartu snellen: pemeriksaan penglihatan dan penglihatan sentral mungkin


mengalami penurunan akibat darikerusakan kornea, vitreous atau kerusakan
pada sistem suplai untuk retina.
⬤ Luas lapang pandang: mengalami penurunan akibat dari tumor/ massa, trauma,
arteri cerebral yang patologis ataukarena adanya kerusakan jaringan
pembuluh darah akibat trauma
⬤ Pengukuran tekanan IOL dengan tonography: mengkaji nilai normal tekanan
bola mata (normal 12-25 mmHg)
⬤ Pengkajian dengan menggunakan optalmoskop: mengkaji struktur internal dari
okuler, papiledema, retina hemoragi
SLIDESMANIA.COM
Diagnosa Keperawatan

⬤ Nyeri akut berhubungan dengan inflamasi pada kornea atau peningkatan


tekanan intraocular (D.0077)

⬤ Risiko infeksi berhubungan dengan peningkatan kerentanan sekunder terhadap


interupsi permukaan tubuh (D.0142)

⬤ Gangguan persepsi sensori: penglihatan berhubungan dengan gangguan


penerimaan sensori/ status organ indera (D.0085)

⬤ Defisit pengetahuan berhubungan dengan keterbatasan informasi (D.0111)


SLIDESMANIA.COM
Nyeri akut berhubungan dengan inflamasi pada kornea atau
peningkatan tekanan intraocular (D.0077)

⬤ SLKI : Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan Tingkat Nyeri L.08066


menurun dengan kriteria hasil : Kemampuan menuntaskan aktivitas, Keluhan nyeri,
Meringis, Sikap protektif, Gelisah, Kesulitan tidur, Frekuensi Nadi.
⬤ SIKI : Manajemen Nyeri L.08238
Observasi :
⬤ Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
⬤ Identifikasi skala nyeri
⬤ Idenfitikasi respon nyeri non verbal
⬤ Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri
⬤ Identifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang nyeri
⬤ Identifikasi pengaruh budaya terhadap respon nyeri
⬤ Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup
⬤ Monitor keberhasilan terapi komplementer yang sudah diberikan
SLIDESMANIA.COM

⬤ Monitor efek samping penggunaan analgetik


Nyeri akut berhubungan dengan inflamasi pada kornea atau
peningkatan tekanan intraocular (D.0077)

Terapeutik
⬤ Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri (mis: TENS, hypnosis, akupresur,
terapi musik, biofeedback, terapi pijat, aromaterapi, Teknik imajinasi terbimbing,
kompres hangat/dingin, terapi bermain)
⬤ Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri (mis: suhu ruangan, pencahayaan,
kebisingan)
⬤ Fasilitasi istirahat dan tidur
⬤ Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan strategi meredakan nyeri
Edukasi
⬤ Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri
⬤ Jelaskan strategi meredakan nyeri
⬤ Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
⬤ Anjurkan menggunakan analgesik secara tepat
SLIDESMANIA.COM

⬤ Ajarkan Teknik farmakologis untuk mengurangi nyeri


Kolaborasi
⬤ Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu
Risiko infeksi berhubungan dengan peningkatan kerentanan sekunder
terhadap interupsi permukaan tubuh (D.0142)

⬤ SLKI : Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan Tingkat Infeksi L.14137


menurun dengan kriteria hasil : Demam menurun, Kemerahan menurun, Nyeri menurun,
Bengkak menurun, Kadar sel darah putih membaik
⬤ SIKI : Pencegahan Infeksi L.14539
Observasi
⬤ Monitor tanda dan gejala infeksi lokal dan sistemik
Terapeutik
⬤ Batasi jumlah pengunjung
⬤ Berikan perawatan kulit pada area edema
⬤ Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan pasien dan lingkungan pasien
⬤ Pertahankan teknik aseptic pada pasien berisiko tinggi
SLIDESMANIA.COM
Risiko infeksi berhubungan dengan peningkatan kerentanan sekunder
terhadap interupsi permukaan tubuh (D.0142)

Edukasi
⬤ Jelaskan tanda dan gejala infeksi
⬤ Ajarkan cara mencuci tangan dengan benar
⬤ Ajarkan etika batuk
⬤ Ajarkan cara memeriksa kondisi luka atau luka operasi
⬤ Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi
⬤ Anjurkan meningkatkan asupan cairan
Kolaborasi
⬤ Kolaborasi pemberian imunisasi, jika perlu
SLIDESMANIA.COM
Gangguan persepsi sensori: penglihatan berhubungan dengan
gangguan penerimaan sensori/ status organ indera (D.0085)

⬤ SLKI : Setelah dilakukan intervensi keperawatan diharapkan Persepsi sensori membaik


L.09083 dengan kriteria hasil : Verbalisasi mendengar bisikan menurun, Distorsi sensori
menurun, Perilaku halusinasi menurun, Respons sesuai stimulus membaik
⬤ SIKI : Minimalisasi Rangsangan (I.08241)
Observasi
⬤ Periksa status mental, status sensori, dan tingkat kenyamanan (mis: nyeri, kelelahan)
Terapeutik
⬤ Diskusikan tingkat toleransi terhadap beban sensori (mis: bising, terlalu terang)
⬤ Batasi stimulus lingkungan (mis: cahaya, suara, aktivitas)
⬤ Jadwalkan aktivitas harian dan waktu istirahat
⬤ Kombinasikan prosedur/Tindakan dalam satu waktu, sesuai kebutuhan
Edukasi
⬤ Ajarkan cara meminimalisasi stimulus (mis: mengatur pencahayaan ruangan, mengurangi
SLIDESMANIA.COM

kebisingan, membatasi kunjungan)


Kolaborasi
⬤ Kolaborasi dalam meminimalkan prosedur/tindakan
⬤ Kolaborasi pemberian obat yang mempengaruhi persepsi stimulus
Defisit pengetahuan berhubungan dengan keterbatasan informasi
(D.0111)

⬤ SLKI : Setelah dilakukan Tindakan keperawatan diharapkan Tingkat pengetahuan L.12111


meningkat dengan kriteria hasil : Perilaku sesuai anjuran meningkat, Verbalisasi minat
dalam belajar meningkat, Kemampuan menjelaskan pengetahuan tentang suatu topik
meningkat, Kemampuan menggambarkan pengalaman sebelumnya yang sesuai dengan
topik meningkat, Perilaku sesuai dengan pengetahuan meningkat, Pertanyaan tentang
masalah yang dihadapi menurun, Persepsi yang keliru terhadap masalah menurun
⬤ SIKI : Edukasi Kesehatan L.12383
Observasi
⬤ Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
⬤ Identifikasi faktor-faktor yang dapat meningkatkan dan menurunkan motivasi perilaku
hidup bersih dan sehat
Terapeutik
⬤ Sediakan materi dan media Pendidikan Kesehatan
SLIDESMANIA.COM

⬤ Jadwalkan Pendidikan Kesehatan sesuai kesepakatan


⬤ Berikan kesempatan untuk bertanya
Defisit pengetahuan berhubungan dengan keterbatasan informasi
(D.0111)

Edukasi
⬤ Jelaskan faktor risiko yang dapat mempengaruhi Kesehatan
⬤ Ajarkan perilaku hidup bersih dan sehat
⬤ Ajarkan strategi yang dapat digunakan untuk meningkatkan perilaku hidup bersih dan
sehat
SLIDESMANIA.COM
Telaah Jurnal

⬤ Judul: Analisis Karakteristik Pasien Trauma Mata di RSUP Dr. M. Djamil Padang Tahun 2016
(Nofityari, Ilahi, and Ariani 2019).
⬤ Latar Belakang: Trauma mata merupakan penyebab kebutaan tersering di dunia setelah katarak,
glaukoma, degenerasi makula, retinopati diabetik dan trakoma. Di Indonesia, trauma mata
merupakan penyebab kebutaan tersering setelah katarak, glaukoma, kelainan refraksi, gangguan
retina dan kelainan kornea. Trauma mata meliputi 55 juta kasus di seluruh dunia, dimana 1,6 juta
kasus trauma mata mengalami kebutaan, 2,3 juta kasus trauma mata mengalami penurunan visus
bilateral, dan 19 juta kasus trauma mata mengalami penurunan visus unilateral setiap tahunnya.
Trauma mata di Amerika Serikat meliputi 2,4 juta kasus setiap tahunnya dan seperlima di antaranya
mengalami kebutaan. Prevalensi trauma mata di India meliputi 2,4%, dimana 11,4% dari prevalensi
tersebut mengalami kebutaan. Trauma mata termasuk permasalahan kesehatan yang sering terjadi
SLIDESMANIA.COM

di Asia Tenggara. Setiap 1 dari 20 orang di Singapura mengalami trauma mata.


Telaah Jurnal

⬤ Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah menentukan hubungan jenis kelamin, usia, pekerjaan,
lateralisasi, dan visus terhadap jenis trauma mata pada pasien di IGD dan Poliklinik Mata RSUP Dr M
Djamil Padang. Jenis penelitian ini adalah analitik dengan desain crosssectional study.
⬤ Hasil: Analisis statistik yang digunakan adalah Uji Korelasi Lambda. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa sebagian besar trauma mata terjadi pada laki-laki (77,6%), usia 22-45 tahun (27,6%),
profesi pelajar (44,7%), unilateral (94,7%) dan menimbulkan kebutaan (64,47%). Diagnosis yang
paling sering ditemukan ruptur kornea (21,05%) dan jenis trauma tersering adalah trauma tajam
(60,5%).
⬤ Kesimpulan: Terdapat hubungan antara usia, pekerjaan, lateralisasi dan visus pasien trauma mata
terhadap jenis trauma mata. Tidak terdapat hubungan antara jenis kelamin pasien trauma mata
terhadap jenis trauma mata.
SLIDESMANIA.COM
THANK YOU!
Do you have any questions?
1.

2.

3.
SLIDESMANIA.COM

Anda mungkin juga menyukai