Anda di halaman 1dari 10

KEPERAWATAN GAWAT DARURAT

HEMORAGIC STROKE

Di Susun Oleh :

EKA MARLINI

Ns 1914901044

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

STIK STELLA MARIS

MAKASSAR
Hemoragic Stroke :
Stroke Hemoragic merupakan suatu kondisi gawat darurat, yang disebabkan oleh pecahnya salah satu pembuluh darah di dalam otak, yang
memicu perdarahan disekitar otak. Akibatnya, aliran darahpada sebagaian otak berkurang atau terhenti, yang kemudian menyebabkan pasokan
oksigen ke otak berkurang, sehingga memicu kematian sel otak dan dapat mengganggu fungsi otak secara permanen .

ETIOLOGI

PREDISPOSISI PRESIPITASI

Umur (lansia) JK (laki-laki) Merokok, obesitas Hipertensi hiperkolesterolmia trauma


alkohol kronik
Pe elastisitas Dominan Penimbunan Kolesterol Trauma
pembuluh darah merokok Penimbunan lemak dalam Pelebaran yang me langsung
plak pada darah pem. darah dalam darah mengenai otak
Kerusakan pembuluh darah
pembuluh Sumbatan Terjadi Kolesterol Pecahnya
darah Aterosklerosis aliran darah lipohialinasis berdegenerasi pembuluh
pembuluh dan aneurisma darah otak
Kerapuhan darah otak Sempitnya lumen Infiltrasi
pembuluh pada pembuluh limfosit
darah otak darah otak terjadi rupture (thrombus)
penetrating
kerapuhan arteri kecil Pembuluh
darah menjadi
Pecahnya kaku
pembuluh Pecahnya
darah otak pembuluh
Pembuluh
darah
darah menjadi
pecah

HEMORAGIK STROKE
Kompresi jaringan otak Terjadi perdarahan Proses metabolisme
dlm otak terganggu

Pe TIK aneurisma Pe suplai darah


dan O2 diotak
Arteri karotis Rupture arteri
Penekanan Arteri serebri media karotis
Penurunan interna Gangguan perfusi
kesadaran sal. jaringan serebral
Disfungsi N.XI Ekstravasasi
pernapasan Disfungsi N.II
darah diotak/ Edema serebral
Kegagalan subarachnoid
Pe aliran
menggerakkan
darah ke Pe TIK
anggota tubuh Vasospasme
retina
arteri nyeri
Kerusakan
Kebutaan mobilitas fisik Menyebar ke
Arteri vertebra DX: nyeri akut
hemisfer otak
basilaris
Gangguan DX: deficit & sirkulus
sensori perawatan diri willisi
Deficit N. XI

Perdarahan
Kelemahan
serebri
anggota gerak Hemiplegi oklusi
kontralateral Perfusi
DX: hambatan vaskularisasi Metabolisme
mobilitas fisik distal anaerob
Tirah baring

iskemia Metabolisme
asam
DX: Kerusakan Penekanan lama Pasien Pelepasan
integritas kulit daerah punggung terpasang NGT kolateral Asidosis lokal
dan bokong
Aktifitas elektrolit Pompa Na+ gagal
K: Dekubitus terhenti
edema
Risiko infeksi krna
aspirasi bakteri
K: Pneumonia saliva atau
Nosokomial refluks.

Pompa Na+, K+
Kerusakan Kerusakan nervus Pe fungsi N.X, Syok
gagal
neuroserebrospinal ( N.I, N.II, N.IV, N.IX
(N.VII, N.IX, N.XII) N.XII) DX: kekurangan Na+, air masuk ke sel
Gangguan
volume cairan
proses menelan

Kehilangan Perubahan ketajaman Edema intrasel


fungsi tonus sensasi, penghiduan, refluks & ekstrasel
otot fasial penglihatan, dan
pengecapan Perfusi jaringan
Disfagia
Hambatan serebral me
komunikasi
verbal DX: ketidakefektifan Sel mati secara
perfusi jaringan progresif
Dx : hambatan DX: serebral
komunikasi verbal Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
Konsep Dasar Penyakit

Stroke Hemoragic

A. Definisi

Stroke adalah kondisi yang terjadi ketika pasokan darah ke otak terganggu atau berkurang akibat
penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah. Tampa darah, otak tidak akan mendapat asupan
oksigen dan nutrisi, sehingga sel sel pada sebagian otak akan mati. Kondisi ini menyebabkan bagian
tubuh yang dikendalikan oleh area otak yang rusak tidak dapat berfungsi dengan baik.

Stroke hemoragic adalah storoke yang terjadi karena pendarahan sub arachnoid yang disebabkan
oleh pecahnya pembuluh darah otak pada daerah tertentu, biasa terjadi saat pasien melakukan
aktivitas atau saat aktif.

B. Penyebab
Stroke hemoragic terjadi ketika pembuluh darah diotak pecah dan menyebabkan perdarahan.
Pendarahan di otak dapat dipicu oleh bebrapa kondisi yang memengaruhi pembuluh darah.
Kondisi tersebut meliputi hipertensi yang tidak terkendali, melemahnya dinding pembuluh
darah, dan pengobatan dengan pengencer darah. Stroke hemoragik terdiri dari dua jenis, yaitu
pendarahan intraserebral dan pendaraha subaracnoid

C. Faktor Resiko

Terdapat beberapa faktor yang meliputi meningkatkan risiko stroke. Selain stroke, faktor resiko
ini juga dapat meningkatkan resiko serangan jantung. Diantaranya meliputi

1. Faktor kesehatan
a) Hipertensi
b) Diabetes
c) Kolesterol yang tinggi
d) Obesitas
e) Penyakit jantung, seperti gagal jantung, penyakit jantung bawaan, infeksi
jantung, dan aritmia
f) Sleep apnue
2. Faktor gaya hidup
a) Kebiasaan meroko
b) Kurang aktivitas dan olaraga
c) Mengomsumsi obat – obatan terlarang
d) Kecanduan alcohol.
3. Faktor lainnya
a) Keturunan, orang yang memiliki anggota keluarga yang pernah mengalami
stroke , berisiko tinggi mengalami penyakit yang sama
b) Bertambahnya usia, seseorang memiliki resiko lebih tinggi dibandingkan orang
yang lebih muda.

D. Tanda Dan Gejala

Hilangnya penglihatan secra tiba tiba atau penglihatan ganda Tiap bagian otak mengendalikan
bagian tubuh yang berbeda beda, sehingga gejala stroke tergantung pada bagian otak mana
yang terserang dan tingkat kerusakannya. Itulah mengapa gejala atau tanda stoke bisa bervariasi
tiap pengidap. Namun,umumnya stroke yang mudah dikenali, yaitu :

a) Salah satu sisi wajah akan terlihat menurun dan tidak mampu tersenyum karena mulut
atau mata lemah
b) Tidak mampu mengangkat salah satu lengannya karena terasa lemas atau mati rasa.
Tidak hanya lengan, tungkai yang satu sisi dengan lengan tersebut juga mengalami
kelemahan
c) Ucapan tidak jelas, kacau, atau bahkan tidak mampu berbicara sama sekali meskipun
penderita terlihat sadar

Beberapa gejala dan tanda stroke lainnya, yaitu :

a) Mual muntah
b) Sakit kepala hebat yang datang secra tiba tiba, disertai kaku pada leher dan pusing
berputar (vertigo)
c) Terjadi penurunan kesadaran
d) Kesulitan menelan (disfagia), sehingga mengakibatkan tersedak
e) Gangguan pada keseimbangan dan koordinasi

Penyimpangan Konsep Medik Hemorogic Stroke

Hipertensi, Aneurisma, Penyakit jantung, Pendarahan serebral, DM, Usia, Kebiasaan (Rokok & Alkohol),
peningkatan kolesterol, obesitas.

Thrombus , Emboli, Pendarahan serebral

Gangguan aliran darah otak Pecahnya pembuluh darah otak

Peningkatan TIK
Kelemahan otot progesif

Kerusakan neuromotorik Pendarahan intra kranial

Mobilitas terganggu

GANGGUAN PERFUSI
HAMBATAN MOBILITAS JARINGAN SEREBRAL
FISIK
ADL dibantu

Klien bedrest

DEFISIT
PERAWATAN DIRI

Penekanan yang lama pada


daerah punggung
RESIKO GANGGUAN
INTEGRITAS KULIT.

Splai o2 ke daerah bertekanan berkurang


Konsep Proses Keperawatan Gawat Darurat

Stroke Hemoragic

A. Pengkajian primer
a) Airway
Kaji sumbatan total atau sebagian dan gangguan servikal, apakah ada tidaknya
sumbatan jalan nafas, distress pernafasan, kajia adanya secret atau tidak
b) Breathing
Kaji adanya henti nafas dan adekuatnya pernafsan, frekuensi pernafasan, pergerakan
dinding dada. Kaji suara nafas melalui hidung atau mulut, dan udara yang dikelurkan
dari jalan nafas
c) Circulation
Kaji ada tidaknya denyut nadi, adanya kemungkinan syock, dan adanya pendarahan
eksternal, denyut nadi, kekuatan dan kecepatan. Nadi karotis untuk dewasa, dan nadi
brakialis untuk anak anak, kaji warna kulit dan kelembapan, kaji tanda tanda
pendarahan eksternal/jejas/trauma.
d) Disability
Kaji kondisi neuromoskular pada pasien, keadaan status kesadaran lebihg dalam (gcs),
keadaan ekstermitas, dan kemampuan motorik-sensorik
e) Exprosure
Kondisikan lingkungan untuk melihat adanya jejas

B. Pengkajian Sekunder
a) Riwayat kesehatan sekarang
Tanyakan apakah ada riwayat jatuh sebelumnya , bagaimana mekanisme terjadinya
benturan, apa penyebab nyerinya
b) Riwayat penyakit dahulu
Tanyakan apakah klien pernah mengalami kejang. Apakah ada penyakit sistemik seperti
DM, penyakit jantung/pernafasan, Apakah klien pernah mengalami gangguan sensorik
atau gangguan neurologis sebelumnya.
c) Riwayat keluarga
Apakah ada riwayat penyakit sistemis seperti, DM,HT, ataupun penyakit degenerative
lainnya.

Rencana Keperawatan

Rencana Keperawatan

Diagnosa Keperawatan NOC NIC

Gangguan perfusi jaringan Noc : Nic :


serebral
- Circulation status - Monitor TTV
DO : - Neurologic status - Monitor AGD, ukuran
- Tissue prefussion : pupil, ketajaman,
 Gangguan status mental
cerebral kesimetrisan dan reaksi
 Perubahan perilaku
- Monitor adanya
 Perubahan status Setelah dilakukan tindakan
diplopia, pandangan
motorik keperawatan, diharapkan
kabur dan nyeri kepala
 Perubahan reaksi pupil ketidak efektifan perfusi jaringan
- Monitor tonus otot
 Kesulitan menelan cerebral teratasi dengan kriteria
- Monitor TIK & Respon
 Kelemahan atau paralisis hasil :
neurologi
ekstremitas
- Tekanan systole dan - Pertahankan parameter
 Abnormalitas bicara
diastole dalam rentang hemodinamik
yang diharapkan - Tinggikan kepala 0-45
- Tidak ada tanda derajat tergantung
ortostatikhipertensi kondisi pasien.
- Komunikasi jelas
- Menunjukan konsentrasi
dan orientasi
- Pupil seimbang dan
reaktif
- Tidak mebgalami nyeri
kepala.
Gangguan mobilitas fisik Noc : Nic :

DO : - Join Movement : Active Exercise Therapy : Ambulasi


- Mobility level
 Penurunan waktu reaksi - Memonitoring vital sign
- Self care : ADL
 Kesulitan merubah posisi sebelum/sesudah latihan
- Transfer performance
 Keterbatasan motorik dan lihat respon pasien
kasar dan halus Setelah dilakukan tindakan saat latihan

 Keterbatasan ROM keperawatan, diharapkn - Konsultasikan dengan

 Gerakan disertai nafas gangguan mobilitas dapat terapi fisi tentang

pendek atau tremor teratasi dengan kriteria hasil : rencana ambulasi sesuai

 Ketidakstabilan posisi dengan kebutuhan


- Klien meningkat dalam
selama melakukan ADL - Bantu klien untuk
aktivitas fisik
menggunakan tongkat
- Mengerti tujuan dari
saat berjalan, cegah
peningkatan mobilitas
cidera
- Menyebarlisasikan
- Kaji kemampuan pasien
kekuatan dan
dalam mobilisasi
kemampuan berpindah
- Ajarkan klien bagaimna
- Mampu memperagakan
cara merubah posisi dan
penggunaan alat bantu
berikan bantuan jika
untuk mobilisasi (walker)
diperlukan.

Anda mungkin juga menyukai