1.

Variance dalam Full Costing

Analisis selisih BOP menurut dalam metode ini, terdiri dari :

a. Analisis 2 (dua) selisih
b. Analisis 3 (tiga) selisih
c. Analisis 4 (empat) selisih

Hubungan Analisis Selisih BOP

Penentuan Selisih BOP 3 Selisih 4 Selisih 2 Selisih

Selisih Selisih
BOP Aktual Pengeluaran Pengeluaran
Rp. 202.000 Rp. 8.000 (M) Rp. 8.000 (M) Selisih
Terkendali (M)
Rp. 11.000
Sel. Efisiensi
Variabel
Rp. 3.000 (M)
Selisih BOP Selisih
Rp. 27.500 Efisiensi
(M) Rp. 4.500 (M)

Sel. Efisiensi
Tetap
Rp. 1.500 (M)
Selisih
Volume (M)
Selisih Selisih Rp. 16.500
BOP Standar Kapasitas Kapasitas
Rp. 229.500 Rp. 15.000 (M) Rp. 15.000 (M)

2. Variance dalam Variable Costing

Analisis selisih BOP menurut dalam metode ini, terdiri dari :
a. Selisih Pengeluaran BOP Variabel (Variable Overhead Spending Variance)
b. Selisih Efisiensi BOP Variabel (Variable Overhead Efficiency Variance)
c. Selisih Pengeluaran BOP Tetap (Fixed Overhead Spending Variance)
d. Selisih Volume BOP Tetap (Fixed Overhead Volume Variance)
Dua selisih pertama merupakan selisih BOP variabel dan dua sisanya merupakan
selisih BOP Tetap.
 Contoh

PT Nener mempunyai budget fleksibel bulanan untuk tahun 20X3:

------------------------------------------------------------------------------------------------------
-
Jam Kerja Langsung (jkl)
Budget 7.200 8.000 8.800 9.600 10.400
------------------------------------------------------------------------------------------------------
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
B. Overhead 168.000 180.000 192.000 204.000 216.000
------------------------------------------------------------------------------------------------------

Kapasitas normal ditetapkan sebesar 8.000 jam kerja langsung. BOP aktual bulan
Agustus 20X3 Rp 202.000,- dengan kapasitas aktual 125% dari kapasitas normal.
Adapun kapasitas standar yang ditentukan berdasarkan produk yang dihasilkan 10.200
jam kerja langsung.
Dari data diatas maka : Tarip BOP Standar = Rp 180.000 : 8.000
= Rp 22,5 per jkl

Sedangkan tarip BOP variabel standar dan anggaran BOP tetap pada kapasitass
normal, ditentukan dengan metode titik tertinggi dan terendah
Kapasitas = (10.400 jkl - 7.200 jkl) = 3.200 jkl
Budget BOP = (Rp 216.000 - Rp 168.000) = Rp 48.000

Tarip BOP variabel standar = Rp 48.000 : 3.200 = Rp 15 per jkl

Budget BOP tetap = Budget BOP - Budget BOP variabel
= Rp 216.000 - (10.400 x 15) = Rp 60.000

Selisih BOP dihitung :

BOP Aktual…………………………… = Rp. 202.000,-

BOP Standar = 10.200 x Rp. 22,5 = Rp. 229.500,-
-----------------
Selisih BOP (M)……………………… = Rp. 27.500,-

Jika diketahui bahwa BOP aktual Rp. 202.000,- terdiri dari BOP variabel aktual Rp.
137.000 dan BOP tetap aktual Rp. 65.000 maka analisis selisih menurut metode empat
selisih dalam variable costing:
1). Selisih BOP Variabel :
BOP Variabel Aktual Rp 137.000 ,-
BOP Variabel Standar : 10.200 x 15 = Rp 153.000 ,-
Selisih BOP Variabel (M) Rp 16.000 ,-
 a. Selisih Pengeluaran BOP Variabel :
BOP Variabel Aktual Rp 137.000 ,-
BOP Variabel Standar pada jam aktual :
10.000 x 15 = Rp 150.000 ,-
------------------
Selisih Pengeluaran BOP Variabel (M) Rp 13.000 ,-
------------------

b. Selisih Efisiensi BOP Variabel :

BOP Variabel Standar pada jam aktual
10.000 x 15 = Rp 150.000 ,-
BOP Variabel Standar : 10.200 x 15 = Rp 153.000 ,-
------------------
Selisih efisiensi BOP Variabel (M) Rp 3.000 ,-
------------------
2). Selisih BOP Tetap :
BOP Tetap Aktual Rp 65.000 ,-
BOP Tetap Standar : 10.200 x 7,5 = Rp 76.500 ,-
------------------
Selisih BOP Tetap (M) Rp 11.500 ,-
------------------
a. Selisih Pengeluaran BOP Tetap :
BOP Tetap Aktual Rp 65.000 ,-
Budget BOP Tetap : 8.000 x 7,5 = Rp 60.000 ,-
------------------
Selisih Pengeluaran BOP Tetap (TM) Rp 5.000 ,-
------------------
b. Selisih Volume BOP Tetap :
Budget BOP Tetap : 8.000 x 7,5 = Rp 60.000 ,-
BOP Variabel Standar : 10.200 x 7,5 = Rp 76.500 ,-
------------------
Selisih Volume BOP Tetap (M) Rp 16.500 ,-
------------------