Anda di halaman 1dari 10

PEMBENTUKAN , PEMBEKATAN URINE

DAN KESEIMBANGAN ASAM BASA

OLEH :

NAMA :Ni Kadek Sri Wahyuni Antari

NIM : (223213467)

KLS : A16C

MATKUL : ILMU BIOMEDIK

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA MEDIKA BALI
TAHUN AJARAN 2022/2023
➢ Pengertian Urine
Urine atau air seni atauair kencing adalah cairan sisa yang diekskresikan oleh ginjal yang
kemudian akan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui proses urinalisasi. Eksreksi urine
diperlukan untuk membuang molekul-molekul sisa dalam darah yang disaring oleh ginjal dan
untuk menjaga homeostasiscairan tubuh. Dalam mempertahankan homeostasis tubuh
peranan urin sangat penting,karena sebagian pembuangan cairan oleh tubuh adalah melalui
sekresi urin.(Iqbal ali, 2008)

Namun, ada juga beberapa spesies yang menggunakan urin sebagai sarana komunikasi
olfaktori. Urin disaring di dalam ginjal, dibawa melalui ureter menuju kandung kemih, akhirnya
dibuang keluar tubuh melalui uretra.

➢ Proses Pembentukan Urine

Urin merupakan larutan kompleks yang terdiri dari sebagian besar air (96%) air dan sebagian
kecil zat terlarut (4%) yang dihasilkan oleh ginjal, disimpan sementara dalam kandung kemih
dan dibuang melalui proses mikturisi (Evelyn C. Pearce, 2002). pembentukan urin itu sendiri
dibagi menjadi 3(tiga) tahap, yakni tahap penyaringan (filtrasi), tahap penyerapan kembali
(reabsorbsi), serta juga tahap augmentasi. Dan berikut ini ialah penjelasannya. Proses
pembentukan urin, yaitu:
1. Penyaringan (Filtrasi)

Filtrasi (penyaringan): capsula bowman dari badan malpighimenyaring darah dalam


glomerulusyang mengandung air, garam, gula, urea dan zat bermolekul besar (protein dan sel
darah) sehingga dihasilkan filtrat glomerulus(urin primer). Di dalam filtrat ini terlarut zat seperti
glukosa, asam amino dan garam-garam.Pada mulanya darah yang masih mengandung air
(H2O), amonia (NH3), garam, urea, glukosa(C6H12O6),dan asam amino masuk ke glomerulus
dengan melalui arteriol afferent untuk dapat mengalami proses filtrasi. Glomerulus adalah
suatu bagian dari badan malpighi. Sel-sel kapiler glomerulus tersebut yang
memiliki karakteristik berpori serta juga bertekanan tinggi ini semakin mempermudah
berlangsungnya proses penyaringan atau juga filtrasi. Di dalam glomerulus tersebut, terjadilah
proses penyerapan kembali keping darah, sel-sel darah, serta juga molekul-molekul protein
yang berukuran besar. Sementara dari itu, molekul-molekul kecil itu yang terkandung didalam
darah seperti glukosa, natrium, kalium, klorida, bikarbonat, asam amino,serta juga urea lolos
dari penyaringan serta ikut mengendap bersamaan dengan urin primer. Urin primer yang
sudah terbentuk tersebut kemudian akan ditampung kedalam kapsul bowman.

2. Penyerapan Kembali (Reabsorbsi)

Reabsorbsi (penyerapan kembali):dalam tubulus kontortus proksimalzat dalam urinprimer


yang masih berguna akan direabsorbsi yang dihasilkan filtrat tubulus(urin sekunder) dengan
kadar urea yang tinggi. Antara lain air bersama dengan glukosa, asam amino, asam urat dan
protein yang berhasil menembus filter glomerulus ke aliran darah. Tubulus proksimal juga
mengembalikan elektrolit, natrium, chlorida dan bikarbonat. Simpai Henle mereabsopsi air dan
natrium.
Setelah darah tersebut mengalami suatu filtrasi pada glomerulus, maka urin primer , yang
telah ditampung kedalam kapsul bowman tersebut akan masuk ke dalam suatu tubulus
kontortus proksimal untuk dapat mengalami suatu proses penyerapan kembali
(reabsorbsi).Urin primer yang terbentuk dengan melalui proses filtrasi tersebut masih
mengandung beberapa zat yang berguna bagi tubuh,ialah seperti glukosa, asam amino, serta
juga beberapa ion seperti Na+, Cl–, HCO3-, dan juga K+. Zat-zat yang masih berguna bagi tubuh
tersebut selanjutnya akan masuk ke dalam suatu pembuluh darah yang mengelilingi tubulus.
Semantara dari itu zat-zat yang sudah tidak berguna lagi buat tubuh seperti amonia, garam,
serta juga urea akan membentuk urin sekunder. Urin sekunder tersebut lalu akan masuk ke
lengkung henle untuk menuju ke tubulus kontortus distal. Pada saat melewati lengkung henle,
air urin tersebut akan berubah menjadi lebih pekat dan juga volumenya menurun
dikarenakna terosmosis. Pada urin sekunder tersebut , sudah tidak ditemukan lagi zat-zat yang
masih berguna buat tubuh. Sementara dari itu, komposisi zat-zat sisa metabolisme tersebut
akan bertambah.

3 .Augmentasi Sekresi (pengeluaran)

Sekresi (pengeluaran) : dalam tubulus kontortus distal, pembuluh darah menambahkan zat lain
yang tidak digunakan dan terjadi reabsorbsi aktif ion Na+ dan Cl-dan sekresi H+ dan K+.
Selanjutnya akan disalurkan ke tubulus kolektifus ke pelvis renalis. ( Roger Watson, 2002
).Setelah mengalami suatu proses reabsorbsi, urin sekunder tersebut akan masuk tubulus
kontortus distal dengan melalui lengkung henle. Di dalam tubulus kontortus distal, urin
sekunder tersebut akan kehilangan banyak sekali air (H2O) sehingga urin tersebut menjadi
lebih pekat. Disini jugalah urin sekunder tersebut mengalami penambahan zat sisa serta
juga zat-zat beracun seperti ion hidrogen (H+) dan juga urea.Setelah mengalami penambahan
berbagai zat sisa pada suatu proses augmentasi, urin sekunder tersebut kemudian menuju
pelvis lalu masuk ke vesica urinaria dengan melalui saluran ureter untuk ditampung sementara.
Dari sanalah urin tersebut akan menuju kantung kemih. Kantung kemih tersebut hanya mampu
menampung kurang lebih 300 ml air urin. Saat kantung kemih itu terisi penuh, maka pada
dinding kantung kemih tersebut akan tertekan sehingga merasa ingin buang air kecil.
Urin yang ditampung kedalam kandung kemih tersebut selanjutnya akan dikeluarkan oleh
tubuh dengan melalui saluran uretra. Urin tersebut sesungguhnya mempunyai komposisi
berupa air 96%, urea 2,5%, garam 1,5%, serta juga juga telah bercampur dengan zat warna
empedu yang memberikan warna pada air urin tersebut.Manusia sendiri normalnya tersebut
akan memproduksi urin ialah sebanyak 2(dua) liter per hari. Banyak sedikitnya air urin yang
akan diproduksi oleh manusia itu sebenarnya juga disebabkan oleh beberapa faktor
diantaranya ialah jumlah air yang diminum, suhu udara, serta juga tekanan darah.

➢ Susunan Sistem Perkemihan/Sistem Urinaria.

Sistem perkemihan atau sistem urinaria, adalah suatu sistem dimana terjadinya proses
penyaringan darah sehingga darah bebas dari zat-zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh dan
menyerap zat-zat yang masih di pergunakan oleh tubuh. Zat-zat yang tidak dipergunakan oleh
tubuh larut dalam air dan dikeluarkan berupa urin (air kemih).

1. Ginjal
Kedudukan ginjal terletak dibagian belakang dari kavum abdominalis di belakang peritonium
pada kedua sisi vertebra lumbalis III, dan melekat langsung pada dinding abdomen. Bentuknya
seperti biji buah kacang merah (kara/ercis), jumlahnaya ada 2 buah kiri dan kanan, ginjal kiri
lebih besar dari pada ginjal kanan.

Pada orang dewasa berat ginjal ± 200 gram. Dan pada umumnya ginjal laki – laki lebih panjang
dari pada ginjal wanita. Satuan struktural dan fungsional ginjal yang terkecil di sebut nefron.
Tiap – tiap nefron terdiri atas komponen vaskuler dan tubuler. Komponen vaskuler terdiri atas
pembuluh – pembuluh darah yaitu glomerolus dan kapiler peritubuler yang mengitari tubuli.
Dalam komponen tubuler terdapat kapsul Bowman, serta tubulus – tubulus, yaitu tubulus
kontortus proksimal, tubulus kontortus distal, tubulus pengumpul dan lengkung Henle yang
terdapat pada medulaKapsula Bowman terdiri atas lapisan parietal (luar) berbentuk gepeng
dan lapis viseral (langsung membungkus kapiler golmerlus) yang bentuknya besar dengan
banyak juluran mirip jari disebut podosit (sel berkaki) atau pedikel yang memeluk kapiler secara
teratur sehingga celah – celah antara pedikel itu sangat teratur.
Kapsula bowman bersama glomerolus disebut korpuskel renal, bagian tubulus yang keluar dari
korpuskel renal disabut dengan tubulus kontortus proksimal karena jalannya yang berbelok –
belok, kemudian menjadi saluran yang lurus yang semula tebal kemudian menjadi tipis disebut

2. Ureter
Terdiri dari 2 saluran pipa masing – masing bersambung dari ginjal ke kandung kemih (vesika
urinaria) panjangnya ± 25 – 30 cm dengan penampang ± 0,5 cm. Ureter sebagian terletak dalam
rongga abdomen dan sebagian terletak dalam rongga pelvis. Lapisan dinding ureter terdiri dari
:

• Dinding luar jaringan ikat (jaringan fibrosa)


• Lapisan tengah otot polos
• Lapisan sebelah dalam lapisan mukosa

Lapisan dinding ureter menimbulkan gerakan – gerakan peristaltik tiap 5 menit sekali yang akan
mendorong air kemih masuk ke dalam kandung kemih (vesika urinaria). Gerakan peristaltik
mendorong urin melalui ureter yang dieskresikan oleh ginjal dan disemprotkan dalam bentuk
pancaran, melalui osteum uretralis masuk ke dalam kandung kemih.Ureter berjalan hampir
vertikal ke bawah sepanjang fasia muskulus psoas dan dilapisi oleh pedtodinium. Penyempitan
ureter terjadi pada tempat ureter terjadi pada tempat ureter meninggalkan pelvis renalis,
pembuluh darah, saraf dan pembuluh sekitarnya mempunyai saraf sensorik.Fungsi Ureter :
Ada dua ureter, satu dari masing-masing ginjal ke kandung kemih. Tiap bagian ini mengangkut
urin dari pelvis ginjal ginjal yang terpasang, ke kandung kemih (lihat diagram pada halaman
tentang komponen dari sistem urin). Kedua ureter lewat di bawah kandung kemih, yang
menyebabkan kandung kemih menekan ureter dan karenanya mencegah aliran balik urin
ketika tekanan di dalam kandung kemih yang tinggi saat buang air kecil. Ini pencegahan aliran
balik penting karena jika tidak beroperasi dengan benar sistitis, yaitu peradangan pada ureter
/ kandung kemih, dapat berkembang menjadi infeksi ginjal.

3. Vesika Urinaria (Kantung Kemih)


Kandung kemih dapat mengembang dan mengempis seperti balon karet, terletak di belakang
simfisis pubis di dalam ronga panggul. Bentuk kandung kemih seperti kerucut yang dikelilingi
oleh otot yang kuat, berhubungan ligamentum vesika umbikalis medius.

Bagian vesika urinaria terdiri dari :

1. Fundus, yaitu bagian yang mengahadap kearah belakang dan bawah, bagian ini terpisah
dari rektum oleh spatium rectosivikale yang terisi oleh jaringan ikat duktus deferent,
vesika seminalis dan prostate.
2. Korpus, yaitu bagian antara verteks dan fundus.
3. Verteks, bagian yang maju kearah muka dan berhubungan dengan ligamentum vesika
umbilikalis.
4. Dinding kandung kemih terdiri dari beberapa lapisan yaitu, peritonium (lapisan sebelah
luar), tunika muskularis, tunika submukosa, dan lapisan mukosa (lapisan bagian dalam).

Proses Miksi (Rangsangan Berkemih).


Distensi kandung kemih, oleh air kemih akan merangsang stres reseptor yang terdapat pada
dinding kandung kemih dengan jumlah ± 250 cc sudah cukup untuk merangsang berkemih
(proses miksi). Akibatnya akan terjadi reflek kontraksi dinding kandung kemih, dan pada saat
yang sama terjadi relaksasi spinser internus, diikuti oleh relaksasi spinter eksternus, dan
akhirnya terjadi pengosongan kandung kemi

Rangsangan yang menyebabkan kontraksi kandung kemih dan relaksasi spinter interus
dihantarkan melalui serabut – serabut para simpatis. Kontraksi sfinger eksternus secara
volunter bertujuan untuk mencegah atau menghentikan miksi. kontrol volunter ini hanya dapat
terjadi bila saraf – saraf yang menangani kandung kemih uretra medula spinalis dan otak masih
utuh.Bila terjadi kerusakan pada saraf – saraf tersebut maka akan terjadi inkontinensia urin
(kencing keluar terus – menerus tanpa disadari) dan retensi urine (kencing tertahan).
Persarafan dan peredaran darah vesika urinaria, diatur oleh torako lumbar dan kranial dari
sistem persarafan otonom. Torako lumbar berfungsi untuk relaksasi lapisan otot dan kontraksi
spinter interna.Peritonium melapis kandung kemih sampai kira – kira perbatasan ureter masuk
kandung kemih. Peritoneum dapat digerakkan membentuk lapisan dan menjadi lurus apabila
kandung kemih terisi penuh. Pembuluh darah Arteri vesikalis superior berpangkal dari
umbilikalis bagian distal, vena membentuk anyaman dibawah kandung kemih. Pembuluh limfe
berjalan menuju duktus limfatilis sepanjang arteri umbilikalis.

4. Uretra
Uretra merupakan saluran sempit yang berpangkal pada kandung kemih yang berfungsi
menyalurkan air kemih keluar. Pada laki- laki uretra bewrjalan berkelok – kelok melalui tengah
– tengah prostat kemudian menembus lapisan fibrosa yang menembus tulang pubis kebagia
penis panjangnya ± 20 cm.

Uretra pada laki – laki terdiri dari :

1. Uretra Prostaria
2. Uretra membranosa
3. Uretra kavernosa

Lapisan uretra laki – laki terdiri dari lapisan mukosa (lapisan paling dalam), dan lapisan
submukosa.
Uretra pada wanita terletak dibelakang simfisis pubisberjalan miring sedikit kearah atas,
panjangnya ± 3 – 4 cm. Lapisan uretra pada wanita terdiri dari Tunika muskularis (sebelah luar),
lapisan spongeosa merupakan pleksus dari vena – vena, dan lapisan mukosa (lapisan sebelah
dalam).Muara uretra pada wanita terletak di sebelah atas vagina (antara klitoris dan vagina)
dan uretra di sini hanya sebagai saluran ekskresi.Fungsi Uretra:
Uretra adalah lorong yang dilalui urin keluar dari tubuh. Pada laki-laki uretra juga berfungsi
sebagai saluran yang dilalui air mani saat ejakulasi (lihat bagian tentang reproduksi untuk detail
lebih lanjut mengenai fungsi ini).
➢ KESEIMBANGAN ASAM BASA.
1. Pengertian dan Sifat Asam Basa
Secara umum, asam dan basa memiliki sifat yang berbeda. Sifat asam yaitu korosif,
sedangkan sifat basa yaitu kaustik. Lebih jelasnya, simak penjelasan berikut ini
berdasarkan teori asam basa Arrhenius.
Seorang ahli kimia asal Swedia, Svante August Arrhenius (1859-1927) menjelaskan
asam adalah suatu zat yang ketika dilarutkan dalam air akan terurai dan menghasilkan
ion H+. Contoh zat asam misalnya hidrogen klorida (HCl), saat dilarutkan dalam air
akan terurai menjadi ion H+ dan ion Cl-.
2. Ciri-ciri asam yaitu:
Sebagian jenis asam aman untuk dikonsumsi yang jika dirasakan lidah akan terasa
masam.Asam jenis kuat tidak dianjurkan untuk dimakan karena dapat merusak jaringan
kulit.Jika senyawa asam diukur alat khusus pH nya lebih kecil dari 7 atau pH < 7 Asam
yang kuat jika kena ke kulit akan terasa perih, selain itu dapat merusak kayu
Sifatnya korosif yang membuat karatan ketika terkena besi atau logam Mengandung
elektrolit sehingga dapat menghantarkan listrik.
Contoh asam dalam kehidupan sehari-hari misalnya ada pada produk makanan,
minuman, hingga cairan pembersih rumah. Asam yang dapat dikonsumsi misalnya jeruk
atau lemon. Selain itu, cuka dapur juga mengandung asam asetat untuk penambah
rasa.Sedangkan basa adalah suatu zat yang ketika dilarutkan dalam air menghasilkan
ion OH-. Contohnya yaitu senyawa natrium hidroksida NaOH yang jika dilarutkan akan
terurai Na+ dan OH-. Reaksi basa dengan asam akan menghasilkan senyawa 'garam'.
3. Ciri-ciri basa yaitu:
➢ Memiliki rasa pahit
➢ Basa murni bentuknya seperti kristal padat
➢ pH basa lebih besar dari 7 atau >7
➢ Jika dipegang jari terasa licin
➢ Bersifat kaustik yang merusak jaringan kulit apabila kadarnya tinggi
➢ Digunakan untuk mengemulsi minyak
➢ Terdapat elektrolit sehingga dapat menghantarkan listrik
Contoh larutan basa yaitu natrium bikarbonat yang ada pada soda kue.
Beberapa contoh basa lainnya yaitu bisa kita temui pada produk sabun,
sampo, pasta gigi, obat maag, hingga pupuk tumbuhan.
4.Klasifikasi Asam dan Basa
Asam basa diklasifikasikan menjadi dua bagian yaitu asam kuat & basa kuat dan asam lemah
& basa lemah. Berikut penjelasannya berikut ini.
1. Asam kuat dan Basa kuat
Asam kuat merupakan asam yang jika dilarutkan dalam air mudah melepaskan ion H+, larutan
tersebut akan mengalami disosiasi total dalam larutan. Contoh asam kuat yaitu HCl, HNO3,
H2SO4, dan HClO4.Sementara basa kuat adalah senyawa basa yang jika dilarutkan dalam air
mudah melepaskan ion OH-, larutan basa ini juga akan mengalami disosiasi total. Contoh
basa kuat misalnya kalium hidroksida (KOH), natrium hidroksida atau sodium hidroksida
(NaOH), dan barium hidroksida (Ba(OH)2).
2. Asam Lemah dan Basa Lemah
Asam lemah merupakan senyawa yang dalam air sulit melepaskan ion H+ dan mengalami
disosiasi dalam larutan, contoh asam lemah yaitu asam nitrit (HNO2) , asam asetat
(CH3COOH), asam fosfat (H3PO4) dan lainnya.Sedangkan basa lemah yaitu senyawa yang
ketika di dalam air sulit melepaskan ion H- dan mengalami disosiasi dalam larutan, contoh
basa lemah yaitu natrium bikarbonat atau sodium bikarbonat (NaHCO3) dan amonium
hidroksida (NH4OH).

Indikator Asam Basa


Sering dengar tentang indikator asam basa? Indikator asam basa adalah zat yang warnanya
bergantung pada pH larutan sehingga menunjukkan sifat asam, basa atau netral dalam
larutan tersebut.Indikator yang baik dapat menunjukkan warna berbeda pada suatu larutan
baik itu asam maupun basa. Terdapat beberapa indikator yang perlu kamu ketahui yaitu
indikator buatan dan indikator alami.
Indikator Alami
Indikator ini berasal dari bahan-bahan alami yang diekstrak, biasanya dari tumbuhan yang
warnanya mencolok. Beberapa indikator alami yang dapat menentukan asam basa yaitu kubis
merah, kembang sepatu, bunga mawar, kunyit, dan lainnya.

Indikator Buatan
Indikator ini dibuat di laboratorium dengan alat dan beberapa bahan kimia. Dua macam
indikator buatan yang biasanya digunakan untuk pH larutan yaitu indikator kertas dan
larutan.

Pada indikator kertas, kamu mungkin sudah tidak asing dengan penggunaan kertas lakmus
yang berwarna merah dan biru. Jika bersifat asam, kertas akan berwarna merah, sedangkan
jika bersifat basa akan berwarna biru.Sementara indikator larutan yaitu fenolftalein, metil
merah, dan bromtimol biru. Larutan tersebut akan berubah warna jika dicampur dengan
larutan yang bersifat asam atau basa. Misalnya fenolftalein akan berwarna merah pada
larutan basa.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-urin/
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6027121/pengertian-asam-
basa-sifat-klasifikasi-dan-indikatornya

Anda mungkin juga menyukai