OLEH
VIA ELISA.SP
1.2 Tujuan
Menganalisis karakteristik dan efisiensi pengeringan dengan lantai jemur
meliputi kapasitas lapang efektif pengeringan, penurunan kadar air optimal, durasi
lama pengeringan serta analisis biaya pengeringan .
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Pengeringan adalah upaya untuk menurunkan kadar air komoditas agar aman
disimpan atau baik untuk tahap pasca panen selanjutnya. Kadar air biji yang aman
untuk disimpan berkisar antara12-14%. Pada saat komoditas dikeringkan terjadi
proses penguapan air karena adanya panas dari media pengering, sehingga uap air
akan lepas dari permukaan kulit komoditas ke ruangan di sekeliling tempat
pengering (brooker et al . 1974) Pada budidaya tanaman padi, untuk melakukan
pengeringan gabah petani biasanya langsung menjemur gabah dipanas matahari,
dimana waktu pengeringan dengan cara seperti itu akan memakan waktu yang relatif
lama biasanya 2 hari, apabila cuaca terik sepanjang hari. Jumlah kandungan air pada
gabah disebut kadar air dan dinyatakan dengan persen (%). Karena tingginya
kandungan air gabah maka perlulah dilakukan pengeringan, dimana pada umumnya
kadar air gabah mencapai 20 % - 26 % ini bergantung cuaca pada saat pemanenan
tentunya.
Pengeringan gabah adalah suatu perlakuan yang bertujuan menurunkan kadar
air sehingga gabah dapat disimpan lama, daya kecambah dapat dipertahankan, mutu
gabah dapat dijaga agar tetap baik (tidak kuning, tidak berkecambah dan tidak
berjamur), memudahkan proses penggilingan dan untuk meningkatkan rendemen
serta menghasilkan beras gilingan yang baik (Damardjati, 1978) .
Pengeringan merupakan salah satu kegiatan pascapanen yang penting, dengan
tujuan agar kadar air gabah aman dari kemungkinan berkembangbiaknya serangga
dan mikroorganisme seperti jamur dan bakteri. Pengeringan harus sesegera mungkin
dimulai sejak saat dipanen. Apabila pengeringan tidak dapat dilangsungkan, maka
usahakan agar gabah yang masih basah tidak ditumpuk tetapi ditebarkan untuk
menghindarkan dari kemungkinan terjadinya proses fermentasi. Pengeringan akan
semakin cepat apabila ada pemanasan, perluasan permukaan gabah padi dan aliran
udara.
Adapun tujuan pengeringan disamping untuk menekan biaya transportasi juga
untuk menurunkan kadar air dari 23-27 % menjadi 14 %, agar dapat disimpan lebih
lama serta menghasikan beras yang berkualitas baik. Proses pengeringan gabah
sebaiknya dilakukan secara merata, perlahan-lahan dengan suhu yang tidak terlalu
tinggi. Pengeringan yang kurang merata, akan menyebabkan timbulnya retak-retak
pada gabah dan sebaliknya gabah yang terlalu kering akan mudah pecah saat digiling.
Sedangkan dalam kondisi yang masih terlalu basah disamping sulit untuk digiling
juga kurang baik ditinjau dari segi penyimpanannya karena akan gampang terserang
hama gudang, cendawan dan jamur (Strumillo and Kudra, 1986).
Dengan demikian, Setiap satu meter per segi lantai jemur, gabah yang bisa
dikeringkan adalah sebanyak ± 32 – 45 kg pada musim kering. Dengan metode
penghitungan yang sama didapatkan juga perkiraan kapasitas pengeringan pada
musim hujan yaitu ± 19 – 32 kg gabah. Kapasitas penjemuran pada lantai jemur
beton maupun lantai jemur dengan plastik terpal adalah sama. Hal ini dikarenakan
kapasitas penjemuran tidak ditentukan berdasarkan jenis media penjemuran melaikan
ditentukan oleh luas permukaan media jemur dan beberapa faktor lain seperti cuaca.
Perhitungan ini tidak dapat mutlak dipastikan karena pengeringan dengan media
lantai jemur (tanpa mesin) ini sangat memungkinkan terjadinya human error misalnya
pada penumpukan gabah yang tidak merata.
Jangka lama penggunaan lantai jemur dapat mencapai 20 tahun bahkan lebih
apabila perawatan dilakukan secara benar dengan tidak memberikan beban berlebihan
pada beton yang dapat menyebabkan beton lantai jemur retak ataupun pecah.
Sedangkan jangka ketahanan terpal maksimum 2 tahun karena bahan plastic polyester
sangat mudah rapuh jika terus menerus terkena air(lembab) dan sinar panas ekstrim.
4.1 Hasil
Kapasitas gabah yang dapat dikeringkan tiap satu meter per segi lantai jemur
adalah ± 32 – 45 kg pada musim kering. Dengan metode penghitungan yang sama
didapatkan juga perkiraan kapasitas pengeringan pada musim hujan yaitu ± 19 – 32
kg gabah. Selama rata-rata 2 hari penjemuran pada musim kering dimana suhu
berkisar 32-36 oC.
Anggaran pembangunan lantai jemur sebagai media jemur berdimensi 178.5
m2 adalah Rp.8.781.200 (delapan juta tujuh ratus delapan puluh satu ribu dua ratus
rupiah) untuk umur pakai 20 tahun. Sedangkan, anggaran pembelian plastik terpal
sebagai media jemur berdimensi 178.5 m2 adalah Rp.1.190.400 untuk umur pakai
maksimum 2 tahun.
Kapasitas gabah yang dapat dikeringkan tiap meter persegi adalah 32 – 45 kg.
Dengan demikian, pada lantai jemur berdimensi 178.5 m 2 gabah yang dapat
dikeringka adalah sebanyak
Kapasitas pengeringan gabah = 178.5 m2 x 32 kg
= 5712 kg
= 5,712 ton gabah per 178.5 m2
4.2. Pembahasan