Anda di halaman 1dari 19

Pemungutan Dan

Pengeringan Hasil Tanaman


Padi
Oleh
K E LO M P O K 1
Sebagian Besar Penduduk Indonesia Masih
Menggunakan Cara Yang Sederhana Dalam
Proses Pengeringan. Proses Pengeringan
Ini Menjadi Bagian Yang Penting Dalam
Pengolahan Produk Pertanian Atau
Makanan Dan Dapat Memberikan Manfaat
Lain Yang Penting Selain Melindungi Pangan
Yang Mudah Rusak
Proses pengeringan dapat berlangsung kurang lebih selama 3 sampai 4 hari
dan itu tergantung dengan cuaca. Pengeringan secara sederhana ini memiliki
kelemahan yaitu rendahnya mutu dan kebersihan produk, konsumsi waktu
pengeringan yang tergantung dengan cuaca secara tidak langsung bisa
menurunkan kualitas bahan, pengeringan dengan menggunakan pengering
buatan di bedakan menjadi dua yaitu pengeringan dalam jangka waktu yang
panjang denga suhu yang rendah atau pengeringan dalam jangka waktu
singkat dengan suhu yang tinggi
Bagaimana pemungutan
1 hasil tanaman sebagai
benih?

Bagaimana pengeringan
2 hasil tanaman sebagai
benih

PEMBAHASAN Apa saja kriteria tanaman


3 sebagai benih?

Bagaimana proses
4 pengeringan secara alami
dan buatan?
Untuk kepentingan mencukupi kebutuhan konsumen akan produk tanaman, pemungutan
buah yang dihasilkan tanaman, selalu memakai pertimbangan pertimbangan sebagai
beriku

a) Buah dari tanaman yang di maksud sekitar 70% telah menunjukkan


keadaan 70 – 80% matang (setengah matang, hampir matang), jadi belum
matang 100%.
b) Pemungutan buah dilakukan secara sekaligus seluruhnya, baik yang
STOCK hampir matang, setengah matang maupun yang masih mentah, sehingga
dapat dikatakan tidak ada yang tersisa lagi (terutama kalau buah tanaman
tersebut telah diborong oleh tengkulak).
Jika buah-buah tanaman pembenihan itu tidak dilakukan pemungutannya
secara bertahap dan ditangguhkan sampai buah-buahnya cukup matang
sebagian terbesar daripadanya, akan terdapat resiko yang harus dipikul
oleh penangkar, antara lain

a) Buah-buah yang telah matang lebih dahulu akan tercecer, dapat pula
terjadi perkecambahan biji dalam keadaan masih terikat dalam buah
itu. Sebagai contoh yang sering tercecer karena ketuaannya, kedelai,
kacang polong, kacang merah, buah/biji bengkuang, kacang hijau dan
lain sebagainya, karena kulit buah pecah.
b) Menurunnya vigor dan viabilitas bagi benih yang masak awal.
Pemungutan atau pemetikan harus dilakukan dengan tangan, jadi tidak perlu
mengandalkan mesin pemanen, dengan tangan akan dapat dipetik atau dipungut
buah-buah yang terjamin kematangannya dan dengan penuh kehati-hatian dapat
tercegah kerusakan atau cacat pada kulit buah
Pemungutan buah-buah yaitu pada saat buah berada dalam kondisi aktual matang,
artinya buah dengan biji-biji yang terdapat didalamnya sudah masak fisiologis dan ciri-
cirinya buah telah aktual matang dapat diketahui dengan mudah. Pada polong, kacang hijau,
kacang merah, kedelai dapat terlihat pada warna buahnya coklat dan kering, pada buah
pepaya, tampak matang di pohon berwarna merah kekuning-kuningan atau kuning sekali,
demikian pula tanda-tanda pada buah tomat yang telah matang aktual.buah-buah aktual
matang atau absolut matang setelah dipungut hendaknya ditempatkan pada tempat khusus,
jangan sampai tercampur dengan biji-biji lain, tempatnya pun harus dijaga sebersih mungkin
(Kartasapoetra, 2003).
Dalam hal tanaman yang dikembangkan itu tanaman padi (kita perlu misalnya
benih-benih padi yang unggul) maka dalam pemungutan atau panenannya, si
penangkar tentunya tidak dapat melakukan panenan bertahap melainkan
panenan secara sekaligus, dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan sebagai
berikut
a) Benih yang sedang dipanen pada 1 areal pertanaman harus menunjukkan
minimal 80% matang.
b) Benih yang sedang dipanen itu harus terhindar dari pencampuran dengan
benih dengan areal panenan yang lain, jadi penangkar harus aktif mengawasi
(dengan penuh keseksamaan) para petugas panenan.
c) Alat peralatan dan tempat (wadah) untuk panenan harus bersih dan terhindar
dari kemungkinan percampuran dengan hasil dari varietas lain
Pengeringan adalah proses pengeluaran air atau pemisahan air
dalam jumlah yang relatif kecil dari bahan dengan
menggunakan energi panas

Buah-buah yang mengandung biji yang telah dipungut atau


dipetik perlu dikeringkan, maksudnya untuk menurunkan kadar
air yang masih banyak terkandung di dalamnya. Tinggi
Pengeringan rendahnya kandungan air dalam benih memegang peranan yang
demikian penting dan berpengaruh besar terhadap viabilitas dan
pertumbuhan umum daripada benih itu.
Narutal Drying

Pengeringan alami yang sederhana adalah dengan menggunakan sinar


Matahari langsung atau tidak langsung. Pengeringan dengan cara
penjemuran mempunyai beberapa kelemahan antara lain tergantung
dengan cuaca, sukar dikontrol, memerlukan tempat penjemuran yang
luas, mudah terkontaminasi dan memerlukan waktu yang lama
Benih-benih yang telah diproses sementara, jelasnya dibersihkan dari lengketan-lengketan
tanah, lendir buah dan kotoran-kotoran lainnya (ranting-ranting kering kecil yang patah,
daun-daunan kering), selanjutnya dihamparkan pada tempat tertentu yang telah disediakan
untuk memperoleh penyinaran matahari. Lantai tempat tertentu tersebut dapat terdiri dari
lantai bersemen ataupun lantai tanah, yang masing-masing terbebas dari segala naungan
yang dapat menahan sinar matahari. Keduanya memerlukan penanganan aktif, dalam arti
aktif untuk membalikkan lapisan hamparan bawah ke atas dan demikian seterusnya, dengan
maksud utama agar pengeringan dapat merata

Sun Drying
Pengeringan dengan cara ini dapat dilakukan:
 Sekiranya terjadi udara mendung ,
 Tempat-tempat yang baik keadaannya atau
belum dibuat, sehingga perlu dilakukan
pengeringan dengan cara peranginan.
Biasanya pengeringan dengan cara ini
dilakukan pada ruang-ruang beratap, tetapi
serba terbuka (tak berdinding), tampah-tampah
pengeringan yang berisi benih digantungkan
atau disediakan rak-rak tertentu yang agak
Ventilation jarang tingkatannya. Apabila keadaan cuaca
tidak mendung, tampah-tampah yang berisi
drying benih ini perlu digantungkan atau ditempatkan
pada tempat yang terdapat penyinaran.
Artificial drying
Pengeringan dengan menggunakan alat mekanis (pengeringan buatan)
yang menggunakan tambahan panas memberikan beberapa keuntungan
diantaranya tidak tergantung cuaca, kapasitas pengeringan dapat dipilih
sesuai dengan yang diperlukan, tidak memerlukan tempat yang luas,
serta kondisi pengeringan dapat dikontrol.
Artificial drying

Badan-badan atau perorangan yang mempunyai usaha pembenihan pada waktu sekarang, umunya memiliki
peralatan pengering benih atau produk yang dihasilkan oleh putera-puteri indonesia. Dengan adanya peralatan
pengering yang diimpor atau hasil perkembangan teknik para putera indonesia, rupanya masalah pengeringan
benih telah dapat diatasi apabila keadaan cuaca mengalami mendung utuk tempo lama (musim penghujan yang
berkepanjangan). Pemanfaatan peralatan dan teknologi maju dalam pembenihan ini akan dinyatakan berhasil atau
dapat membantu usaha, apabila dapat:
a) Mencapai maksud pengeringan sesuai dengan yang telah direncanakan, baik yang berkaitan dengan
kecepatan waktu maupun kualitas pengeringan yang diharapkan.
b) Tercapai pengeringan tanpa tergantung pada keadaan cuaca.
c) Menjamin kualitas benih, tanpa adanya kerusakan-kerusakan atau cacat dalam, sehingga benih dapat
menunjukkan viabilitas dan vigor pada saatnya benih ditanam atau dikembangkan kembali.
Artificial drying dapat diaksanakan dengan memanfaatkan peralatan pengering yang dapat menimbulkan seuhu
rendah, sedang dan tinggi. Jelasnya dapat dikemukakan sebagai berikut
1. Peralatan dengan suhu rendah
Kipas angin atau fan merupakan peralatan yang bermanfaat walaupun peralatan ini sederhana, tetapi memiliki
kemampuan cukup untuk menghembuskan massa udara dalam lingkungan dimana benih berada. Prinsip penggunaan
kipas angin ini karena ada pendapat bahwa dengan adanya kelembaban udara yang relatif benih-benih secara tahap
demi tahap akan mencapai kadar air yang berkeseimbangan.
Kelembaban udara yang relatif yang berada dibawah kadar air benih, denagn sendirinya akan mendorong uap air
keluar dari benih – permukaan benih – ke udara. Kelembaban udara relatif itu tidak tetap karena adanya pengaruh-
pengaruh lainnya, seperti misalnya

Perubahan siang Daerah Yang


Suhu lingkungan
menjadi malam hari Lembab
2.. Peralatan dengan suhu sedang
Dengan memanfaatkan peralatan pengering dengan suhu rendah (Medium Temperatur Driers) ini dapat pula
dilakukan tiga kegiatan dalam usaha pengeringan benih-benih yang kita usahakan
Peralatan ini dapat diharapkan usaha pengeringan berlangsung lebih cepat daripada lita
menggunakan peralatan pengering yang pertama (alat pengering dengan suhu rendah).
Memanfaatkan pengering dengan suhu sedang ini diusahakan agar udara panas dapat
terhembus ke dalam lapisan-lapisan benih yang tersusun, pada ketinggian suhu tertentu.
Alat digunakan; kipas angin, heater listrik atau minyak. Kipas angin dijalankan pada suhu
ruangan tertentu, dimana benih-benih sedang dipengaruhi udara panas setelah mencapai
suhu tertentu (lazimnya 14ºC di atas suhu kamar), kipas angin dihentikan. Dengan cara
demikian jelas bahwa proses pengeringan dihentikan sebelum dicapai kadar air
keseimbangan (moisture equilibrium content) dan dengan dihembuskannya udara dingin ke
dalam lapisan-lapisan benih, suhu benih menjadi agak menurun, cara ini kondensasi dapat
tercegah. Perbedaan suhu antara masing-masing benih akan terhapus dengan baik (dengan
pengertian bahwa, suhu antar sewaktu benih-benih dikeluarkan dari alat pengering akan
tercampur sehingga perbedaan suhu akan hilang dengan sendirinya) (Kartasapoetra, 2003).
3. Peralatan pengering dengan suhu tinggi
Dengan memanfaatkan Selama proses pengeringan Dalam proses penghilangan air dari benih-benih,
peralatan itu benih-banih berlangsung, terjadi maka yang mula-mula dihilangkan yaitu air yang
harus dikenakan suhu yang pemindahan sejumlah air yang terdapat pada permukaan benih. Setelah air
cukup tinggi dalam waktu ditentukan oleh suhu udara
permukaan ini hilang, segera akan terjadi
yang tidak lama. Benih akan yang tertentu. Suhu udara
kehilangan uap air, tetapi yang digunakan ada batas perbedaan tekanan di dalam benih dan di
tidak atau belum seimbang maksimumnya, hal ini permukaan benih. Terjadinya kulit benih yang
dengan lembab uadara yang tergantung pada; jenis benih, pecah-pecah karena perbedaan yang terlalu tinggi,
relatif sangat rendah. kadar air awal dari benih dimana tekanan dalam benih sangat mendorongnya
Dengan menggunakan sebelum proses pengeringan di ke tingkat perpecahan tersebut. Akibat kulit yang
peralatan pengering ini langsungkan dan tujuan pecah-pecah tersebut kualitas benih memperoleh
sejumlah benih yang masih pemakaian benih
kemunduran. Lebih-lebih setelah penyimpanan,
basah dapat menjadi benih
kering dalam waktu antara kemungkinan daripadanya kesanggupan untuk
0,5-1 jam. tumbuh pun akan sangat kecil, yang pada
perkecambahan akan berada dalam keadaan krisis.
3. Peralatan pengering dengan suhu tinggi
Sejumlah benih-benih yang berukuran besar yang
keadaannya masih basah, apabila hendak dikeringkan
harus melalui dua tahapan. Tahap pertama suhu yang
digunakan harus lebih rendah dari yang diperlukan
dalam tahap dua, sesudah suhu pada tahap pertama
berlangsung, 24 jam kemudian baru digunakan suhu
untuk tahap kedua.
KESIMPULAN
Kesimpulan dari proses pengeringan adalah proses pengeluaran air atau pemisahan air dalam jumlah yang relatif kecil dari
bahan dengan menggunakan energi panas. Tujuan dari pengeringan adalah menurunkan kadar air bahan sehingga bahan menjadi
lebih awet, mengecilkan volume bahan sehingga memudahkan dan menghemat biaya pengangkutan, pengemasan dan
penyimpanan. Prinsip pengeringan pada umumnya melibatkan antara dua kejadian yaitu panas harus diberikan pada bahan, dan
air harus dikeluarkan dari bahan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pengeringan dapat digolongkan menjadi dua yaitu : faktor yang berhubungan dengan
sifat bahan yang dikeringkan atau disebut faktor internal (ukuran bahan, kadar air awal dari bahan dan tekanan parsial di dalam
bahan) dan faktor yang berhubungan dengan udara pengering atau disebut sebagai faktor eksternal (suhu, kelembaban dan
kecepatan volumetrik aliran udara pengering). Metode dan jenis pengeringan dibedakan menjadi 2 cara yaitu pengeringan
alami (natural drying atau disebut juga sun drying), dan pengeringan buatan (artificial drying).
TERIMA KASIH
Ta m p l a t e P r e s e n t B y A P

Anda mungkin juga menyukai