Anda di halaman 1dari 24

JEI Vol. (1) No.

(1)
Jurnal Ekonomi Islam (Juni), (2023)
P-ISSN :XXXXXX
E-ISSN :XXXXXX

PERSEPSI MASYARAKAT KOTA PEKANBARU


TERHADAP LAYANAN DIGITAL PERBANKAN SYARIAH
M Arie pradina1, Trian Zulhadi2, Nurnasrina3
Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau
Email: muhamad.arie07@gmail.com, trianzulhadi66@gmail.com,
nurnasrina@uin-suska.ac.id

Abstrak
Perkembangan perbankan syariah di Indonesia terkesan lamban karena
pengelolaan yang kurang profesional dan pengembangan perbankan syariah oleh
masyarakatnya sendiri, karena masih ada umat Islam yang belum memahami
ekonomi syariah atau belum mempraktekkannya dalam transaksi bisnis dan
keuangan sehari-hari. . Pesatnya perkembangan teknologi mempengaruhi
perubahan perilaku masyarakat dan pelayanan publik termasuk perbankan
memberikan kemudahan dalam bentuk layanan digital. Namun, kendala modal
dan regulasi menyebabkan terbatasnya layanan digital yang tersedia di perbankan
syariah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis layanan digital
apa saja yang ada di perbankan syariah, layanan digital perbankan syariah apa
saja yang banyak digunakan, dan bagaimana tanggapan masyarakat terhadap
layanan tersebut Layanan digital di perbankan syariah. Metode penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif, objek
penelitiannya adalah penduduk kota Pekanbaru kecamatan Binawidya yang
berjumlah 203.238 orang dengan sampel menggunakan metode slovin dengan
teknik random sampling, data meliputi primer dan sekunder. data. teknik
pengumpulan melalui observasi, wawancara dan kuesioner serta menggunakan
teknik analisis data kuantitatif dengan analisis kualitatif dengan metode SEM-PLS.
Dari hasil penelitian diketahui bahwa bentuk perbankan digital dalam Syariah
meliputi phone banking, SMS banking, mobile banking, ATM. Layanan digital yang
dominan digunakan adalah Mobile Banking. Untuk persepsi warga Pekanbaru
terhadap layanan perbankan syariah digital berbasis data pada hasil nilai
konvergen, nilai diskriminan, rentang akar kuadrat, Cronbach Alpha, composite
reliability, R squared, R squared adjusted, baik. Hasil ini sesuai dengan uji SEM-
PLS, yang diperoleh nilai koefisien pengalaman (0,190) t-statistik (2,319) nilai p
(0,020), nilai koefisien permintaan satu arah (0,212) t-statistik (2,628) p ( 0,009),
nilai koefisien minat sebesar (0,210) t-statistik (3,155) nilai p-value (0,002), nilai
koefisien minat sebesar (0,214) nilai t-statistik (2,110) nilai p (0,035), nilai koefisien
fisiologis sebesar (0,252) ) t-statistik (3,033) nilai p (0,002). Oleh karena itu, dapat
dibayangkan bahwa pengalaman, kebutuhan searah, preferensi, perhatian dan

M Arie pradina, Trian Zulhadi, Nurnasrina


Persepsi Masyarakat Kota Pekanbaru Terhadap Layanan Digital
Perbankan Syariah

fisiologi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap layanan digital di perbankan


syariah.
Kata kunci : Persepsi, Layanan Digital, Perbankan Syariah

Abstract
The The development of Islamic banking in Indonesia seems sluggish due to
unprofessional management and the development of Islamic banking by the people
themselves, because there are still Muslims who do not understand Islamic
economics or have not practiced it in daily business and financial transactions. .
The rapid development of technology affects changes in people's behavior and
public services, including banking, provide convenience in the form of digital
services. However, capital and regulatory constraints lead to limited digital
services available in Islamic banking. The purpose of this research is to find out
what types of digital services exist in Islamic banking, what Islamic banking digital
services are widely used, and how the public responds to these services. Digital
services in Islamic banking. The research method used in this study is a
quantitative research type, the research object is the population of Pekanbaru city,
Binawidya sub-district, totaling 203,238 people with the sample using the slovin
method with random sampling technique, the data includes primary and
secondary. data. collection techniques through observation, interviews and
questionnaires as well as using quantitative data analysis techniques with
qualitative analysis using the SEM-PLS method. From the research results it is
known that the forms of digital banking in Sharia include phone banking, SMS
banking, mobile banking, ATMs. The dominant digital service used is Mobile
Banking. For Pekanbaru residents' perceptions of digital Islamic banking services
based on data on the results of convergent values, discriminant values, square root
ranges, Cronbach Alpha, composite reliability, R squared, R squared adjusted,
good. These results are in accordance with the SEM-PLS test, which obtained the
experience coefficient value (0.190) t-statistic (2.319) p value (0.020), one-way
demand coefficient value (0.212) t-statistic (2.628) p (0.009), coefficient value
interest is (0.210) t-statistic (3.155) p-value (0.002), coefficient of interest is (0.214)
t-statistical value (2.110) p-value (0.035), physiological coefficient value is (0.252) t-
statistic (3.033) p-value (0.002). Therefore, it is conceivable that experience,
unidirectional needs, preferences, attention and physiology have a significant
influence on digital services in Islamic banking.
Keywords: Perception, Digital Services, Islamic Banking

M Arie pradina, Trian Zulhadi, Nurnasrina


2
Persepsi Masyarakat Kota Pekanbaru Terhadap Layanan Digital
Perbankan Syariah

Pendahuluan
Dalam KBBI, persepsi adalah tanggapan atau penerimaan langsung terhadap
sesuatu. Dapat juga dikatakan bahwa persepsi adalah proses manusia dalam
mempersepsikan banyak hal melalui panca indera. Sementara itu, menurut
Robbins, persepsi adalah proses dimana individu mengatur dan
menginterpretasikan input sensoriknya untuk memahami lingkungan (Reni
Farwitawati, 2019). Persepsi adalah cara orang melihat atau menafsirkan
peristiwa, objek, dan orang. Orang bertindak berdasarkan persepsi mereka,
terlepas dari apakah persepsi tersebut mencerminkan realitas. Padahal,
masyarakat kota Pekanbaru memiliki pemahaman tersendiri atas kejadian
tersebut. Namun, apa yang diterima seseorang dapat berbeda secara signifikan
dari realitas objektif. Selain itu, konsep pelayanan mencakup lima dimensi utama
yang harus dipenuhi bank, antara lain sebagai berikut (Fandy Tjiptono, 2016);
Reliability, yaitu kemampuan perusahaan untuk memberikan pelayanan yang
dijanjikan secara akurat pada saat pertama kali, tanpa melakukan kesalahan
dalam memberikan pelayanan pada waktu yang telah disepakati (on time).
Tanggung jawab sesuai dengan kemauan dan kemampuan penyedia layanan
(karyawan) untuk membantu pelanggan dan menanggapi permintaan mereka
secara tepat waktu dan menginformasikan layanan secara jelas. Jaminan
pengetahuan dan kesopanan staf dan kemampuan mereka untuk membangun
kepercayaan dengan pelanggan untuk menciptakan kenyamanan pelanggan.
Empati berarti perusahaan memahami masalah pelanggan dan bertindak sesuai
dengan kepentingan pelanggan serta dengan perhatian pribadi dan jam buka
yang menyenangkan. Bukti Fisik (tangible evidence) yang berkaitan dengan
penampilan fisik, fasilitas pelayanan, alat/perlengkapan, kepegawaian dan sistem
informasi komunikasi bank. Menurut Glosarium Gartner.com, digitalisasi
didefinisikan sebagai "penggunaan teknologi digital untuk mengubah model
bisnis dan memberikan pendapatan baru dan peluang penciptaan nilai".
Digitalisasi adalah terminologi atau ungkapan lain yang digunakan untuk
menggambarkan transformasi objek media, seperti berpindah dari media cetak,
video, audio ke digital yang dapat diarsipkan melalui dokumen dalam bentuk
transformasi digital.
Di era globalisasi saat ini, masyarakat kota Pekanbaru tidak lagi jarang
melakukan digitalisasi, terutama dalam perkembangan layanan digital berupa
aplikasi dalam urusan keuangan seperti perbankan. Dengan tumbuhnya e-
commerce, dunia perbankan juga harus bisa mengikuti tren bisnis digital dan
hadirnya sektor-sektor baru di ruang ini berupa fintech dan layanan perbankan
keuangan online. dimana jumlahnya semakin meningkat di Indonesia (Marlina,
2018). Dalam kamus KBBI, “pelayanan” berarti membantu menyiapkan atau
mengurus kebutuhan seseorang. Menurut Kotler, definisi jasa adalah setiap
tindakan atau kegiatan yang ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain yang
pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun.
Produksi mungkin terkait atau tidak dengan formulir (Philip Kotler, 2020).
Seiring berjalannya waktu, layanan pun berubah dari layanan verbal menjadi

M Arie pradina, Trian Zulhadi, Nurnasrina


3
Persepsi Masyarakat Kota Pekanbaru Terhadap Layanan Digital
Perbankan Syariah

layanan digital seperti yang saat ini digunakan oleh masyarakat kota Pekanbaru.
Menurut KBBI, bank adalah lembaga perantara keuangan yang mempunyai
wewenang umum untuk menerima simpanan, meminjamkan uang, dan
menerbitkan obligasi atau wesel. Pada saat yang sama, perbankan syariah
merupakan bagian dari kegiatan ekonomi. Ekonomi adalah bagian dari
Mu'amalah dan Mu'amalah adalah turunan dari Syariah dan Syariah adalah
bagian dari Islam (Nurnasrina, Adiyes Putra, 2018). Kemudian prinsip-prinsip
syariah mengacu pada Al-Quran dan Hadits. Sebagaimana Allah berfirman dalam
surat Al-Baqarah ayat 1 dan 2: “Dalam Kitab ini (Al-Quran) tidak ada keraguan;
petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa.” Berdasarkan tinjauan pustaka di atas,
model konseptual penelitian ini terdiri dari enam variabel yaitu pengalaman (X1),
kebutuhan konfigurasi (X2), minat (X3), perhatian (X4), fisiologi (X5), dan
dampaknya terhadap layanan digital. . (X6 ) Perbankan syariah seperti terlihat
pada gambar di bawah ini;

Gambar 1
Kerangka Berfikir

Pengalaman

Kebutuhan yang
searah

Minat
Pelayanan Dgittal
Perhatian Perbankan Syariah

Fisiologis

Dalam berbisnis, manusia membutuhkan landasan hukum yang berguna bagi


keteraturan kehidupan bermasyarakat. Orang seringkali melegitimasi tindakan
dan perilaku berdasarkan hukum yang dibuatnya sendiri, sehingga dapat
menimbulkan perspektif baru terhadap penerapan hukum yang ada. Inilah
mengapa diperlukan hukum yang tegas untuk mengendalikan alasan orang saat
mengambil keputusan. Islam telah mengatur masyarakat melalui hukum Allah,
yang menjamin keselamatan manusia di dunia dan di akhirat (Santoso dan
Suhadi, 2012). Ekonomi Islam didasarkan pada landasan hukum, yang memiliki
keunggulan mengatur masalah sosial, memungkinkan hukum untuk menjawab
setiap masalah manusia, besar atau kecil. Hukum mengatur kehidupan manusia
dalam berbagai bidang, seperti: ekonomi, sosial, politik dan budaya, berdasarkan
kepentingan rakyat. Sumber hukum yang dianut ekonomi Islam adalah Al-
Quran, Al-Hadits, Ijtihad dan Qiyas (Heri Sudarsono, 2012). Perbankan

M Arie pradina, Trian Zulhadi, Nurnasrina


4
Persepsi Masyarakat Kota Pekanbaru Terhadap Layanan Digital
Perbankan Syariah

merupakan faktor pembangunan dalam kehidupan bernegara, karena salah satu


fungsi utama perbankan adalah sebagai lembaga penghimpun dana dari
masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kembali kepada
masyarakat. bentuk pembiayaan. Fungsi ini disebut fungsi perantara keuangan
(Abdul Ghofur Anshori, 2018).
Sektor perbankan juga tidak luput dari pengaruh krisis ekonomi, banyak bank
yang dilikuidasi atau dibekukan seperti krisis Indonesia tahun 1998 yang
menghancurkan perekonomian Indonesia. Dalam catatan sejarah, Baitulmaal
merupakan lembaga keuangan pertama yang ada pada masa Nabi Muhammad.
Lembaga ini semula berfungsi sebagai tempat penyimpanan aset-aset pemerintah
seperti zakat, infak, sedekah, pajak, dan harta rampasan perang. Kemudian, pada
masa pemerintahan yang baik hati, berkembang lembaga lain bernama
Baitutamwil, yang mengumpulkan dana publik untuk diinvestasikan dalam
proyek atau dana komersial untuk menguntungkan mereka (Ali Makhfud 2019).
Di Indonesia, lembaga perbankan syariah pada awalnya dikenal dengan nama
Baitul maal yang merupakan bagian dari masjid dan pesantren. Misi Baitul Maal
ini adalah menginvestasikan dana zakat, infak dan sedekah serta menjalankan
berbagai fungsi lainnya seperti: B. penanaman dana yang ada di masyarakat
melalui sistem bagi hasil atau pembiayaan usaha, yang sebenarnya merupakan
misi di Baitulamwil. . Eksistensi perbankan syariah dari segi hukum sebenarnya
dimulai dengan terbitnya paket guidelines Oktober 1988 (Abdul Ghofur Anshori,
2018).
Indonesia Indonesia adalah negara yang mayoritas penduduk dunia beragama
Islam, menjadikan Indonesia peluang bagi perkembangan keuangan syariah, dan
sebagian besar umat Islam sepakat bahwa suku bunga yang dikenakan di bank
tradisional melibatkan riba, yang dalam Alquran tidak diperbolehkan. atau
Hadits Nabi Muhammad (Muhammad Firdaus N.H., Et All, 2005). Secara historis,
perkembangan dan pertumbuhan perbankan syariah yang berbasis sistem
Mudharabah sangat besar. Namun dibandingkan dengan perbankan
konvensional, bank syariah tertinggal, meskipun kita menyaksikan kilas balik
krisis keuangan tahun 1998. Namun, masih banyak miskonsepsi yang
menyatakan bahwa bank syariah dan bank konvensional adalah sama. Ada juga
perbedaan pendapat di kalangan ulama. Sejauh menyangkut perbankan syariah,
perbankan syariah masih belum sepenuhnya Islami dan ketersediaan perbankan
syariah masih terbatas. Hal ini disebabkan kurangnya sosialisasi kegiatan bukan
perbankan syariah dan kurangnya komitmen pemerintah terhadap pertumbuhan
dan perkembangan bank syariah.
Menurut Al Fitri, perkembangan perbankan syariah di Indonesia lambat karena
manajemen yang kurang profesional dan kurangnya pengembangan perbankan
syariah untuk masyarakatnya sendiri, karena masih ada umat Islam yang tidak
memahami ekonomi Islam atau tidak mempraktekkannya di Indonesia. transaksi
bisnis dan keuangan mereka sehari-hari. Tantangan dan permasalahan dalam
mengembangkan bank syariah di Indonesia antara lain pembiayaan modal kerja
syariah, undang-undang perbankan, kurangnya sumber daya manusia,

M Arie pradina, Trian Zulhadi, Nurnasrina


5
Persepsi Masyarakat Kota Pekanbaru Terhadap Layanan Digital
Perbankan Syariah

pemahaman dan kepedulian umat, sosialisasi setengah hati, instrumen moneter


Ribawi, pelayanan publik dan Bank Islam ternyata belum Islami. Sheikh
Muhammad Abdul Rohim Sultan al Olama (Muhammad Syafi'i Antonio, 2006)
mengatakan bahwa di era global, bank syariah saat ini mengalami banyak
tantangan termasuk pengembangan produk dan kualitas layanan untuk
memenuhi tuntutan dunia bisnis global. Saat ini, menurut Al Kindy, Head of
Emirates Islamic Bank, produk perbankan syariah harus memiliki tiga hal;
Pertama, pemenuhan prinsip syariah, kedua, kualitas layanan yang baik, dan
ketiga, inovasi produk yang berkelanjutan.
Berdasarkan pemaparan di atas, peneliti ingin mengetahui layanan digital apa
saja yang ada di bank syariah, layanan digital perbankan syariah apa saja yang
paling sering digunakan, dan bagaimana persepsi masyarakat di kota Pekanbaru
terhadap digital perbankan syariah. Jasa. Penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul Persepsi Masyarakat Kota Pekanbaru Terhadap Layanan
Perbankan Digital Syariah.
Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan jenis penelitian
deskriptif. subyek penelitian adalah penduduk kota Pekanbaru kecamatan
Binawidya, jumlah penduduk 203.238 dengan metode slovin sampel berjumlah
100 orang dengan teknik random sampling, data meliputi teknik pengumpulan
data primer dan sekunder dengan cara observasi, wawancara dan kuesioner serta
menggunakan teknik analisis data kuantitatif disertai dengan analisis kuantitatif
dengan metode SEM-PLS.

Hasil Dan Pembahasan


1. Karakteristik Responden
Pada bagian ini akan dipaparkan analisis hasil penelitian pada pembahasan
bagaimana pengaruh pengalaman, orientasi minat, orientasi perhatian, dan
kebutuhan fisiologis perbankan digital syariah. Variabel yang diteliti adalah
pengaruh pengalaman (X1), kebutuhan searah (X2), preferensi (X3), perhatian
(X4) dan fisiologi (X5) sebagai variabel bebas dan kuantitas pelayanan (X5).Y)
sebagai variabel terikat. . Data diperoleh dengan menyebarkan kuesioner kepada
100 responden yang dijadikan sampel dalam penelitian ini. Responden bervariasi
pada sejumlah karakteristik pengidentifikasian, termasuk berdasarkan jenis
kelamin, usia, pekerjaan, pendapatan, dan layanan digital yang digunakan.
a. Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel 1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin Jumlah Persentase


1 Laki-Laki 57 57%
2 Perempuan 43 43%
Jumlah 100 100%

M Arie pradina, Trian Zulhadi, Nurnasrina


6
Persepsi Masyarakat Kota Pekanbaru Terhadap Layanan Digital
Perbankan Syariah

Sumber: Data Olahan, 2023


Berdasarkan Tabel IV.1 di atas terlihat bahwa dari 100 responden, 57 atau
57% adalah laki-laki. Dan respondennya adalah 43 wanita atau 43 persen. Oleh
karena itu, dapat disimpulkan bahwa jumlah responden sebagian besar adalah
laki-laki.
b. Responden Berdasarkan Usia

Tabel 2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

No Usia Responden Jumlah Persentase


(Orang)
1 23-29 tahun 87 87%
2 30-36 tahun 7 7%
3 37-44 tahun 4 4%
4 > 45 tahun 2 2%
Jumlah 100 100 %
Sumber Data Olahan 2023
Berdasarkan Tabel 2 dapat dilihat bahwa usia responden menunjukkan
bahwa usia dari 23 sampai 29 adalah 87 orang, terhitung 87% responden, usia 30
sampai 36 adalah 7 orang, terhitung 7% dari jumlah responden. responden, 37
sampai 44 tahun sebanyak 4 orang atau 4% responden dan orang yang berusia
lebih dari 45 tahun sebanyak 2 orang atau 2% responden. Dengan demikian,
mayoritas responden di Kota Pekanbaru, Kecamatan Binawidya, berusia antara 23
hingga 29 tahun.

c. Responden Berdasarkan Pekerjaan

Tabel 3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan

Jumlah Persentase (%)


No. Pekerjaan Responden
(orang)
1. Wirausaha 18 18%
2. PNS 2 2%
3. Pelajar/Mahasiswa 63 63%
4. Karyawan Swasta 4 4%
5. Lainnya 13 13%
Jumlah 100 100%
Sumber: Data Olahan, 2023
Berdasarkan tabel 3 di atas terlihat bahwa dari 100 responden terdapat 18
atau 18 orang yang bekerja sebagai wirausaha, sebanyak 2 orang atau 2 orang
berstatus PNS, sebanyak 63 orang atau 63 orang berstatus pelajar dan mahasiswa,
sebanyak 4 orang atau 4 orang berstatus pegawai swasta, sebanyak 13 orang atau

M Arie pradina, Trian Zulhadi, Nurnasrina


7
Persepsi Masyarakat Kota Pekanbaru Terhadap Layanan Digital
Perbankan Syariah

13 orang dengan kegiatan lain. Dengan demikian, dapat diketahui bahwa


mayoritas responden adalah pelajar dan mahasiswa.
d. Responden Berdasarkan Penghasilan

Tabel 4 Karakteristik Responden Berdasarkan Penghasilan

Jumlah Persentase (%)


No. Pendapatan Responden
(orang)
1. <Rp.1000.000 3 3%
2. Rp.1000.000-Rp.2.999.000 71 71%
3. Rp.3.000.000-Rp.4.999.000 18 18%
4. Rp.5.000.000-RP.6.999.000 8 8%
Jumlah 100 100%
Sumber: Data Olahan, 2023
Berdasarkan tabel 4 dapat dijelaskan bahwa pendapatan responden
<RP.1.000.000 sebanyak 3 orang atau 3%, Rp.1000.000-Rp.2.999.000 sebanyak 71
orang atau 71%, Rp.3000.000-Rp.4.999.000 sebanyak 18 orang atau 18%,
Rp.5.000.000-RP.6.999.000 sebanyak 8 orang atau 8%, Dapat disimpulkan rata-
rata penghasilan responden Kecamatan Binawidya Kota Pekanbaru adalah
Rp.1000.000-Rp.2.999.000.
e. Layanan Digital Yang Digunakan

Tabel 5 Karakteristik Responden Berdasarkan Layanan Digital yang Digunakan

Jumlah Persentase (%)


No. Layanan Digital
(orang)
1. Phone Banking 9 9%
2. SMS Banking 17 17%
3. Mobile Banking 51 51%
4. ATM (Automatic Teller 23 23%
Machine)
Jumlah 100 100%
Data Olahan 2023
Berdasarkan dari tabel 5 diatas dapat dilihat bahwa dari 100 orang
responden sebanyak 9 orang atau 9% menggunakan layanan digital Phone
Banking, sebanyak 17 orang atau 17% menggunakan SMS Banking, sebanyak 51
orang atau 51% menggunakan Mobile Banking, sebanyak 23 orang atau 23%
menggunakan ATM (Automatic Teller Machine). Dengan demikian dapat
diketahui bahwa mayoritas responden menggunakan Mobile Banking.
2. Deskriptif Variabel
Statistik deskriptif merupakan hasil transformasi dan penelitian dalam bentuk
tabel sehingga mudah dipahami dan diinterpretasikan. Tabel menyajikan
ringkasan penentuan atau susunan data dalam bentuk tabel numerik.Peneliti

M Arie pradina, Trian Zulhadi, Nurnasrina


8
Persepsi Masyarakat Kota Pekanbaru Terhadap Layanan Digital
Perbankan Syariah

biasanya menggunakan statistik deskriptif untuk memberikan informasi tentang


sifat-sifat variabel penelitian. Kuesioner yang disebar memberikan gambaran
variabel-variabel sebagai berikut:
a. Tanggapan Responden Tentang Variabel Pengalaman (X1)

Tabel 6 Tanggapan Responden Tentang Variabel Pengalaman

Jawaban Jumla
No Pernyataan h
SB B CB KB STB
1. Saya merasa terbantu 9 53 32 6 0 100
oleh layanan digital 9% 53 32 6% 0% 100%
perbankan syariah % %
2. Saya merasa percaya 7 54 35 4 0 100
layanan digital pada 7% 54 35 4% 0% 100%
perbankan syariah % %
sangat akuntabel
didalam semua
kegiatan transaksi
3. Saya merasa layanan 6 45 35 12 2 100
digital perbankan 6% 45 35 12% 2% 100%
syariah bisa terus % %
berkembang
4. Saya merasa layanan 5 44 37 11 3 100
digital pada perbankan 5% 44 37 11% 3% 100%
syariah mampu % %
bersaing dengan bank
konvesional
Jumlah 27 196 139 33 5 400
Persentase (%) 6% 49 34 8% 1% 100%
% %
Sumber: Data Oalahan 2023
Dari tabel 6 diatas dapat diketahui bahwa jika berbicara tentang variabel
Pengalaman (X1) di Kecamatan Binawidya terdapat 6% pendapat yang
menyatakan Sangat Baik (SB), 49% pendapat menilai Baik (B), pendapat sangat
baik, penilaian Cukup Baik (CB) sampai dengan 34%, penilaian Tidak Baik (KB)
sampai dengan 8%, pendapat Sangat Jelek (STB) 1%.
b. Tanggapan Responden Tentang Variabel Kebutuhan yang searah (X2)

Tabel 7 Tanggapan Responden Tentang Variabel Kebutuhan Yang Searah

Jawaban Jumlah
No Pernyataan
SB B CB KB STB
1. Saya merasa layanan 9 44 33 11 3 100

M Arie pradina, Trian Zulhadi, Nurnasrina


9
Persepsi Masyarakat Kota Pekanbaru Terhadap Layanan Digital
Perbankan Syariah

digital perbankan 9% 44 33 11% 3% 100%


syariah sesuai dengan % %
kebutuhan saya
2. Saya merasa layanan 12 45 26 15 2 100
digital perbankan 12 45 26 15% 2% 100%
syariah dapat % % %
dilakukan dimana saja
dan kapan saja
3. Saya merasa layanan 7 50 28 12 3 100
digital perbankan 7% 50 28 12% 3% 100%
syariah tidak % %
menyulitkan didalam
setiap transaksi
4. Saya merasa 15 37 28 16 4 100
mekanisme layanan 15 37 28 16% 4% 100%
digital perbankan % % %
syariah lebih fleksibel
daripada bank
konvensional
Jumlah 43 176 115 54 12 400
Persentase (%) 10 44 28 13% 3% 100%
% % %
Dari tabel 7 di atas dapat dilihat bahwa pada pernyataan tentang variabel
Permintaan Satu Arah (X2) di Kecamatan Binawidya terdapat 10% pendapat yang
menyatakan Sangat Baik (SB), pendapat Baik (B) ) sebanyak 44%, pendapat
Cukup Baik (CB) sebanyak 28%, pendapat Kurang Baik (KB) sebanyak 13%,
pendapat Sangat Kurang Baik (STB) ) sebanyak 3%.

c. Tanggapan Responden Tentang Variabel Minat (X3)

Tabel 8 Tanggapan Responden Tentang Variabel Minat

Jawaban Jumlah
No Pernyataan
SB B CB KB STB
1. Saya merasa nyaman 10 53 30 6 1 100
menggunakan layanan 10 53 30 6% 1% 100%
digital perbankan % % %
syariah
2. Saya merasa tertarik 6 63 26 5 0 100
menggunkan layanan 6% 63 26 5% 0% 100%
digital diperbankan % %
syariah sudah aman
3. Saya merasa layanan 17 46 26 9 2 100
digital perbankan 17 46 26 9% 2% 100%

M Arie pradina, Trian Zulhadi, Nurnasrina


10
Persepsi Masyarakat Kota Pekanbaru Terhadap Layanan Digital
Perbankan Syariah

syariah tidak kalah % % %


menarik dari pada
perbankan
konvensional
4. Saya merasa senang 11 56 29 4 0 100
menggunakan layanan 11% 56 29 4% 0% 100%
digital perbankan % %
syariah
Jumlah 44 218 111 24 3 400
Persentase (%) 6% 54 27 6% 1% 100%
% %
Sumber: Data Oalahan 2023
Dari tabel 8 diatas terlihat bahwa pada saat melaporkan variabel minat (X3) di
Kecamatan Binawidya terdapat 6% pendapat yang menilai Sangat Baik (SB), 54%
menilai Baik (B) ), 54% responden memberikan penilaian Cukup Baik (CB)
sampai dengan 27%, Tidak Baik (KB) sampai dengan 6% responden memberikan
penilaian Sangat Kurang Baik (STB) sebanyak 1%.
d. Tanggapan Responden Tentang Variabel Perhatian (X4)

Tabel 9 Tanggapan Responden Tentang Variabel Perhatian

Jawaban Jumlah
No Pernyataan
SB B CB KB STB
1. Saya sudah terbiasa 6 54 31 7 2 100
menggunakan layanan 6% 54 31 7% 2% 100%
digital perbankan % %
syariah
2. Saya merasa layanan 12 49 25 12 2 100
digital perbankan 12 49 25 12% 2% 100%
syariah telah % % %
memenuhi kebutuhan
saya
3. Saya merasa 11 59 22 5 3 100
dilingkungan saya 11% 59 22 5% 3% 100%
menggunakan layanan % %
digital perbankan
syariah
4. Saya merasa tidak 11 59 25 3 2 100
berwajib menggunakan 11% 59 25 3% 2% 100%
layanan digital % %
perbankan syariah
Jumlah 40 221 103 27 9 400
Persentase (%) 10 55 25 6% 2% 100%
% % %

M Arie pradina, Trian Zulhadi, Nurnasrina


11
Persepsi Masyarakat Kota Pekanbaru Terhadap Layanan Digital
Perbankan Syariah

Sumber: Data Oalahan 2023


Dari tabel 9 diatas terlihat bahwa untuk komentar pada variabel Perhatian (X4)
di Kecamatan Binawidya terdapat 10% pendapat yang menyatakan Sangat Baik
(SB), 55% pendapat menilai Baik (B). ., peringkat Cukup (CB) sampai dengan
25%, pendapat Tidak Baik (KB) sampai dengan 6, pendapat Sangat Jelek (STB)
adalah 2%.
e. Tanggapan Responden Tentang Variabel Fisiologis (X5)

Tabel 10 Tanggapan Responden Tentang Variabel Fisiologis

Jawaban Jumlah
No Pernyataan
SB B CB KB STB
1. Saya merasa tampilan 5 46 37 6 6 100
pada layanan digital 5% 46% 37% 6% 6% 100%
perbankan syariah
sangat modernisasi
2. Saya merasa option 3 46 31 14 6 100
yang di tampilkan pada 3% 46% 31% 14% 6% 100%
layanan digital
perbankan syariah
sudah lebih baik
3. Saya merasa produk 10 64 21 2 3 100
yang ditawarkan pada 10% 64% 21% 2% 3% 100%
layanan digital
perbankan syariah
banyak memberikan
manfaat
4. Saya tidak merasa 3 55 36 3 3 100
bingung 3% 55% 36% 3% 3% 100%
mengaplikasikan
layanan digital
pperbankan syariah
Jumlah 21 211 125 25 18 400
Persentase (%) 5% 52% 31% 6% 4% 100%
Sumber: Data Oalahan 2023
Dari tabel 10 di atas terlihat bahwa untuk penilaian variabel fisiologis (X5) di
Kecamatan Binawidya terdapat 5% pendapat yang dinilai Sangat Baik (SB), 52%
dinilai Baik (B), Cukup Baik (CB). ) rating hingga 31%, rating Buruk (KB) hingga
8%, rating Sangat Buruk (STB) hingga 4%.
f. Tanggapan Responden Tentang Variable Kesejahteraan (Y)

Tabel 11 Tanggapan Responden Tentang Variabel Pelayanan Digital

No Pernyataan Jawaban Jumlah

M Arie pradina, Trian Zulhadi, Nurnasrina


12
Persepsi Masyarakat Kota Pekanbaru Terhadap Layanan Digital
Perbankan Syariah

SB B CB KB STB
1. Saya merasa pelayanan 12 54 21 11 2 100
digital perbankan 12 54 21 11% 2% 100%
syariah menyediakan % % %
produk yang di
inginkan
2. Saya merasa pelayanan 13 44 27 13 3 100
digital perbankan 13 44 27 13% 3% 100%
syariah berfungsi % % %
dengan baik
3. Saya merasa pelayanan 3 50 26 15 6 100
digital perbankan 3% 50 26 15% 6% 100%
syariah sangat mudah % %
diakses
4. Saya merasa pelayanan 12 52 25 11 0 100
digital perbankan 12 52 25 11% 0% 100%
syariah sangat % % %
membantu
Jumlah 40 20 99 50 11 400
0
Persentase (%) 5% 50 24 12% 3% 100%
% %
Sumber: Data Oalahan 2023
Dari tabel 11 diatas terlihat bahwa jika dilihat dari penilaian variabel layanan
digital (Y) di kecamatan Binawidya terdapat 5% pendapat yang menilai Sangat
Baik (SB), 50% menilai Baik (B) ). , penilaian Cukup Baik (CB) sampai dengan
24%, menjawab Tidak Baik (KB) sampai dengan 12 n Sangat Buruk (STB) 3%.

g. Rekapitulasi Skala Likert Dari Seluruh Variabel


Agar hasil penelitian ini lebih terarah, peneliti menggunakan skala Likert untuk
mengukur seberapa berpengaruh kelima indikator tersebut terhadap pelayanan
digital perbankan syariah yakni sebagai berikut;

Tabel 12 Skala Likert

Jawaban Jumlah
No Pernyataan SB B CB KB ST
B
1. X1.1 45 212 96 12 0 365
2. X1.2 35 216 105 8 0 364
3. X1.3 30 180 105 24 2 341

M Arie pradina, Trian Zulhadi, Nurnasrina


13
Persepsi Masyarakat Kota Pekanbaru Terhadap Layanan Digital
Perbankan Syariah

4. X1.4 25 176 111 22 3 337


5. X2.1 45 176 99 22 3 345
6. X2.2 60 180 78 30 2 350
7. X2.3 35 200 84 24 3 346
8. X2.4 75 148 84 32 4 343
9. X3.1 50 212 90 12 1 365
10. X3.2 30 252 78 10 0 370
11. X3.3 85 184 78 18 2 367
12. X3.4 55 224 87 8 0 374
13. X4.1 30 216 93 14 2 355
14. X4.2 60 196 75 24 2 357
15. X4.3 55 236 66 10 3 370
16. X4.4 55 236 75 6 2 374
17. X5.1 25 184 111 12 6 338
18. X5.2 15 184 93 28 6 326
19. X5.3 50 256 63 4 3 376
20. X5.4 15 220 108 6 3 352
Jumlah 7.115
Data Olahan; 2023
Dari tabel di atas terlihat bahwa persepsi masyarakat terhadap layanan
perbankan digital syariah kota Pekanbaru sebesar 7.115 dari skala 1 sampai 5.
Terlihat bahwa rata-rata tingkat kesadaran khalayak di kota Pekanbaru tentang
keislaman yang tinggi perbankan digital. Dapat disimpulkan bahwa persepsi
masyarakat Pekanbaru terhadap layanan perbankan syariah digital adalah baik.
Hal ini terlihat jelas melalui seperangkat kriteria, khususnya sebagai berikut;

Gambar 2
Skala Likert

SB B CB KB STB

7.115
5 1
10.000 8.500 6.800 5.200 3.600 2.000

3. Analisis Data
a. Uji Validitas Konvergen (Convergent Validity)
Nilai konvergen mengukur nilai reflektor sebagai ukuran variabel laten yang
terlihat dari load factor setiap variabel indikator dan nilai AVE pada setiap variabel

M Arie pradina, Trian Zulhadi, Nurnasrina


14
Persepsi Masyarakat Kota Pekanbaru Terhadap Layanan Digital
Perbankan Syariah

atau dimensi. Suatu indikator dikatakan memiliki reliabilitas yang baik jika nilai
koefisien pembobotannya lebih besar dari 0,70.

Tabel 13 Hasil Uji Validiats Konvergen (Convergent Validity)

Variabel Indikator Loading Factor AVE


X1.1 0,856
X1.2 0,841
Pengalaman 0,713
X1.3 0,876
X1.4 0,802
X2.1 0,866
Kebutuhan Yang X2.2 0,880
0,737
Searah X2.3 0,863
X2.4 0,825
X3.1 0,846
X3.2 0,876
MInat 0,738
X3.3 0,826
X3.4 0,887
X4.1 0,864
X4.2 0,855
Perhatian 0,737
X4.3 0,864
X4.4 0,852
X5.1 0,924
X5.2 0,903
Fisiologis 0,795
X5.3 0,858
X5.4 0,879
Y.1 0,889
Y.2 0,894
Pelayanan Digital 0,774
Y.3 0,880
Y.4 0,856
Data Olahan 2023
Nilai konvergen mengukur nilai reflektor sebagai ukuran variabel laten yang
terlihat dari load factor setiap variabel indikator dan nilai AVE pada setiap variabel
atau dimensi. Suatu indikator dikatakan memiliki reliabilitas yang baik jika nilai
koefisien pembobotannya lebih besar dari 0,70. Dari tabel di atas terlihat bahwa
indeks setiap struktur memberikan nilai validitas konvergensi yang tinggi yaitu
semua lebih besar dari 0,70 dan nilai AVE lebih besar dari 0,5. Hasil ini berarti
indikator tersebut memiliki nilai konvergensi yang baik.
b. Uji Validitas Diskiriman (Discriminant Validity)
Validitas diskriminan adalah ukuran nilai dengan membandingkan indeks korelasi
satu struktur dengan konstruksi lainnya yang diukur dengan nilai cross-loading.
Jika korelasi indeks struktural memiliki nilai yang lebih tinggi daripada korelasi
indikator dengan struktur lainnya.

M Arie pradina, Trian Zulhadi, Nurnasrina


15
Persepsi Masyarakat Kota Pekanbaru Terhadap Layanan Digital
Perbankan Syariah

Tabel 14 Hasil Uji Validitas Diskiriman (Discriminant Validity)

Kebutuhan
Pelayanan
Indikator Pengalaman yang Minat Perhatian Fisiologis
Digital
searah
X1.1 0,856 0,731 0,553 0,664 0,554 0,707
X1.2 0,841 0,708 0,468 0,613 0,520 0,660
X1.3 0,876 0,697 0,468 0,669 0,594 0,724
X1.4 0,802 0,650 0,493 0,580 0,425 0,625
X2.1 0,687 0,866 0,497 0,658 0,505 0,654
X2.2 0,689 0,880 0,502 0,664 0,568 0,740
X2.3 0,759 0,863 0,563 0,735 0,583 0,769
X2.4 0,696 0,825 0,571 0,597 0,499 0,655
X3.1 0,472 0,528 0,846 0,523 0,202 0,556
X3.2 0,542 0,550 0,876 0,568 0,327 0,602
X3.3 0,448 0,493 0,826 0,524 0,355 0,552
X3.4 0,548 0,560 0,887 0,560 0,314 0,613
X4.1 0,644 0,692 0,676 0,864 0,572 0,709
X4.2 0,649 0,649 0,637 0,855 0,628 0,765
X4.3 0,707 0,674 0,467 0,864 0,757 0,762
X4.4 0,568 0,650 0,390 0,852 0,775 0,692
X5.1 0,581 0,605 0,367 0,749 0,924 0,717
X5.2 0,609 0,606 0,344 0,700 0,903 0,693
X5.3 0,566 0,568 0,298 0,758 0,858 0,635
X5.4 0,459 0,457 0,224 0,624 0,879 0,613
Y.1 0,731 0,722 0,588 0,780 0,710 0,889
Y.2 0,725 0,739 0,591 0,778 0,724 0,894
Y.3 0,704 0,743 0,603 0,766 0,638 0,880
Y.4 0,675 0,696 0,603 0,678 0,550 0,856
Data Olahan 2023
Validitas diskriminan adalah ukuran nilai dengan membandingkan indeks korelasi
satu struktur dengan konstruksi lainnya yang diukur dengan nilai cross-loading.
Jika korelasi indeks struktural memiliki nilai yang lebih tinggi daripada korelasi
indikator dengan struktur lainnya. Melalui tabel di atas terlihat bahwa nilai load
factor untuk setiap kriteria dari setiap variabel laten memiliki nilai load factor
terbesar dibandingkan dengan nilai load factor variabel laten lainnya. Artinya
setiap variabel laten memiliki nilai diskriminan yang baik.
c. Uji Validitas Square Root Of Average (AVE)
Metode lain untuk mengevaluasi validitas diskriminan adalah pengukuran
Fornell-Larcker yang dilakukan dengan membandingkan akar kuadrat dari AVE
dengan potensi korelasi longitudinal. Nilai diskriminan dikatakan baik jika akar

M Arie pradina, Trian Zulhadi, Nurnasrina


16
Persepsi Masyarakat Kota Pekanbaru Terhadap Layanan Digital
Perbankan Syariah

kuadrat dari AVE sepanjang diagonal memiliki korelasi yang lebih besar antara
satu struktur dengan struktur lainnya.

Tabel 15 Hasil Uji Validitas Square Root Of Average (AVE)

Kebutuhan
Pelayanan
Variabel Pengalaman yang Minat Perhatian Fisiologis
Digital
searah
Pengalaman 0,844
Kebutuhan
0,825 0,859
yang Searah
Minat 0,587 0,621 0,859
Perhatian 0,749 0,775 0,633 0,859
Fisiologis 0,623 0,630 0,349 0,795 0,891
Pelayanan
0,806 0,824 0,677 0,854 0,747 0,880
Digital
Data Olahan 2023
Metode lain untuk mengevaluasi validitas diskriminan adalah pengukuran
Fornell-Larcker yang dilakukan dengan membandingkan akar kuadrat dari AVE
dengan potensi korelasi longitudinal. Nilai diskriminan dikatakan baik jika akar
kuadrat dari AVE sepanjang diagonal memiliki korelasi yang lebih besar antara
satu struktur dengan struktur lainnya. Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai
akar kuadrat AVE sepanjang diagonal memiliki korelasi yang lebih besar antara
satu struktur dengan struktur lainnya, sehingga dapat disimpulkan bahwa
struktur tersebut memiliki potensi yang baik.
d. Uji Realibilitas
Menguji reliabilitas suatu ukuran mengungkapkan stabilitas dan konsistensi
ukuran suatu konsep dan berguna untuk menguji kualitas ukuran itu. Ada dua
kriteria untuk mengukur atau mengevaluasi reliabilitas, yaitu Cronbach's alpha
dan composite reliabilitas. Suatu instrumen dikatakan memiliki tingkat
kepercayaan yang baik jika cronbach’s alpha dan composite reliability lebih besar
dari 0,7 sesuai dengan pengujian yang dilakukan, diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 16 Hasil Uji Realibilitas Cronbach S Alpha Dan Compositr Realibility

Cronbach's Composite
Variabel
Alpha Reliability
Pengalaman 0,865 0,908
Kebutuhan Yang
Searah 0,881 0,918
MInat 0,881 0,918
Perhatian 0,881 0,918
Fisiologis 0,914 0,939
Pelayanan Digital 0,903 0,932

M Arie pradina, Trian Zulhadi, Nurnasrina


17
Persepsi Masyarakat Kota Pekanbaru Terhadap Layanan Digital
Perbankan Syariah

Data Olahan 2023


Pengujian reliabilitas dilakukan dengan menguji nilai composite reliability
dan Cronbach's alpha dari blok indikator ukuran struktural. Tabel di atas
menunjukkan bahwa nilai Cronbach's alpha > 0,6 dan reliabilitas keseluruhan >
0,7 menunjukkan bahwa struktur model yang diestimasi memenuhi kriteria
(reliabilitas).
e. Uji Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi menggunakan R-Squared Adjusted yang
menunjukkan persentase struktur endogen atau variasi kriteria yang dapat
dijelaskan oleh asumsi struktur yang mempengaruhinya (exogenous/predictor).
Koefisien determinasi hanya ada untuk variabel endogen. Berdasarkan pengujian
yang dilakukan, didapatkan hasil sebagai beriku:

Tabel 17 Hasil Uji Realibilitas R Square dan R Square Adjusted

R Square
Model Struktural R Square
Adjusted
Pelayanan Digital 0,841 0,833
Data Olahan 2023
Dari tabel di atas, nilai adjusted R-squared untuk layanan digital adalah
0,833. Artinya, 83,3% variabel layanan digital dipengaruhi oleh pengalaman,
kebutuhan satu arah, minat, perhatian, dan fisiologis.
f. Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis dengan menggunakan Partial Least Squares (PLS)
akan mengungkapkan lima hipotesis. Uji ini menggunakan uji-t pada setiap garis
pengaruh antar variabel. Dalam hal ini dilakukan metode bootstrap pada sampel,
pengujian dengan bootstrapping juga bertujuan untuk meminimalisir
permasalahan pada data penelitian. Hasil pengujian hipotesis bootstrap langsung
dari analisis PLS dapat dilihat sebagai berikut;

Tabel 18 Hasil Uji Hipotesis Lamgsung

Koefisien
Pengaruh T Statistics P Values
Path
Pengala,man -> Pelayanan
Digital 0,190 2,319 0,020
Kebutuhan Yang Searah -
> Pelayanan Digital 0,212 2,628 0,009
MIinat -> Pelayanan
Digital 0,210 3,155 0,002
Perhatian -> Pelayanan
Digital 0,214 2,110 0,035
Fisiologis -> Pelayanan
Digital 0,252 3,033 0,002

M Arie pradina, Trian Zulhadi, Nurnasrina


18
Persepsi Masyarakat Kota Pekanbaru Terhadap Layanan Digital
Perbankan Syariah

Dari tabel diatas dapat diketahui hasil pengujian hipotesis langsung sebagai
berikut;
a) Pengalaman -> Pelayanan Digital
Nilai koefisien sebesar 0,190 diperoleh dengan t-statistic sebesar 2,319 dan P-value
sebesar 0,020. Hasil ini menunjukkan bahwa t-statistic (2,319) lebih rendah dari t
tabel (1,96) atau P-value (0,020) lebih rendah dari 0,05. Dengan demikian, dapat
dibayangkan bahwa pengalaman memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
layanan digital. Setiap kenaikan pengalaman sebesar 1 satuan akan meningkatkan
layanan digital sebesar 0,190 dan sebaliknya dengan asumsi variabel lainnya
konstan.
b) Kebutuhan Yang Searah -> Pelayanan Digital
Nilai koefisien sebesar 0,212 diperoleh dengan t-statistic sebesar 2,628 dan P-
value sebesar 0,009. Hasil ini menunjukkan bahwa t-statistik (2,628) lebih rendah
dari t tabel (1,96) atau P-value (0,009) lebih rendah dari 0,05. Dengan demikian,
dapat dibayangkan bahwa permintaan satu arah memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap layanan digital. Setiap permintaan satu arah sebesar 1 unit
akan meningkatkan layanan digital sebesar 0,212 dan sebaliknya dengan asumsi
variabel lainnya konstan.
c) Minat -> Pelayanan Digital
Nilai koefisien 0,210 diperoleh dengan t-statistik 3,155 dan P-value 0,002. Hasil ini
menunjukkan bahwa t-statistik (3,155) lebih rendah dari t tabel (1,96) atau P-
value (0,002) lebih rendah dari 0,05. Dengan demikian, dapat dibayangkan
bahwa minat memiliki dampak yang signifikan terhadap layanan digital. Setiap
kenaikan satu satuan suku bunga meningkatkan layanan digital sebesar 0,210 dan
sebaliknya dengan asumsi variabel lainnya konstan.
d) Perahatian -> Pelayanan Digital
Nilai koefisien 0,214 diperoleh dengan t-statistik 2,110 dan P-value 0,035. Hasil
tersebut menunjukkan bahwa t-statistik (2,110) lebih rendah dari t tabel (1,96)
atau nilai P (0,035) lebih rendah dari 0,05. Dengan demikian, dapat dibayangkan
bahwa Perantain memiliki pengaruh yang signifikan terhadap layanan digital.
Setiap kenaikan Perahtain sebesar satu satuan meningkatkan layanan digital
sebesar 0,214 dan sebaliknya dengan asumsi variabel lainnya konstan.
e) Fisiologis -> Pelayanan Digital
Nilai koefisien sebesar 0,252 diperoleh dengan t-statistic sebesar 3,033 dan P-
value sebesar 0,002. Hasil ini menunjukkan bahwa t-statistik (3,033) lebih rendah
dari t tabel (1,96) atau P-value (0,002) lebih rendah dari 0,05. Oleh karena itu
dapat dibayangkan bahwa fisiologi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
layanan digital. Setiap kenaikan fisiologis sebesar 1 satuan akan meningkatkan
pelayanan numerik sebesar 0,252 dan sebaliknya dengan asumsi variabel lain
konstan.
Dari hasil pengujian di atas, diperoleh model citra diagram struktur Smart PLS
sebagai berikut;

M Arie pradina, Trian Zulhadi, Nurnasrina


19
Persepsi Masyarakat Kota Pekanbaru Terhadap Layanan Digital
Perbankan Syariah

Gambar 3
Diagram Structural Loading Factor Smart PLS

Gambar 4
Diagram Structural Bootsrapping Smart PLS

M Arie pradina, Trian Zulhadi, Nurnasrina


20
Persepsi Masyarakat Kota Pekanbaru Terhadap Layanan Digital
Perbankan Syariah

4. Pembahasan Penelitian
a. Bentuk Pelayanan Digital Yang Tersedia Pada Perbankan Syariah
Sesuai Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nomor 12/POJK.03/2018 tentang
Penyelenggaraan Layanan Perbankan Digital Bank Umum, dimana Perbankan
Digital didefinisikan sebagai layanan perbankan, barang elektronik
dikembangkan untuk penggunaan prioritas. data pelanggan agar pelayanan dan
pemberian informasi kepada pelanggan menjadi lebih mudah, terukur, efisien,
cepat, dan disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan (customer experience) serta
dapat dimanfaatkan oleh pelanggan.penambangan mandiri, mengutamakan
aspek keamanan yang berbeda (Rika Mawarni, 2021). Adopsi perbankan digital di
Indonesia telah dibuktikan dengan adanya berbagai layanan yang dapat
memudahkan nasabah diantaranya; Pertama ada Internet banking, kedua ada
telepon bank, ketiga ada SMS banking, keempat ada handphone. Bank dapat
bekerja sama dengan operator seluler, sehingga Global SIM (mobile smart card)
for Mobile Communications (GSM) dipasang program khusus untuk dapat
melakukan transaksi perbankan. Proses transaksi Nasabah di Mobile Banking
akan lebih mudah dibandingkan SMS Banking.
b. Layanan Digital Perbankan Syarah Yang lebih Dominan Digunakan
Hasil penelitian di atas menunjukkan bahwa dari 100 responden, 9 orang atau 9%
menggunakan layanan digital phone banking, 17 orang atau 17% menggunakan
layanan SMS banking, 51 orang atau 51% menggunakan layanan digital banking,
layanan mobile banking, 23 orang atau 23 orang. % menggunakan ATM. (ATM).
Dengan demikian dapat diketahui bahwa mayoritas responden menggunakan
Mobile Banking. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Syamsul Hadi
(Syamsul Hadi,) dimana masyarakat umum atau nasabah bank saat ini sudah
semakin mengetahui teknologi mobile banking dan sebagian besar pengguna
layanan perbankan telah menggunakannya minimal selama tahun. tahun,
sehingga berbagai kalangan masyarakat sudah terbiasa (tidak lagi kesulitan)
menggunakan layanan mobile banking.
c. Persepsi Masyarkat Kota Pekanbaru Terhadap Pelayanan Digital
Perbankan Syariah
1) Pengaruh Variabel Pengalaman Terhadap Pelayanan Digital Perbankan
Syariah Di Kota Pekanbaru
Nilai koefisien sebesar 0,190 diperoleh dengan t-statistic sebesar 2,319 dan P-value
sebesar 0,020. Hasil ini menunjukkan bahwa t-statistik (2,319) lebih rendah dari t
tabel (1,96) atau nilai P (0,020) lebih rendah dari 0,05. Dengan demikian, dapat
dibayangkan bahwa pengalaman memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
layanan digital. Setiap kenaikan pengalaman sebesar 1 satuan akan meningkatkan
layanan digital sebesar 0,190 dan sebaliknya dengan asumsi variabel lainnya
konstan. Penelitian ini mendukung temuan Auditia Setiobudi dkk (Auditia
Setiobudi, 2021) bahwa pengalaman pelanggan memiliki pengaruh positif dan
signifikan terhadap kepercayaan pelanggan Pernyataan ini didukung oleh hasil
sistem T-hitung lebih dari 1,96 dari 2,773 dan p-value 0,006 merupakan nilai yang
lebih kecil dari 0,05 (5%).

M Arie pradina, Trian Zulhadi, Nurnasrina


21
Persepsi Masyarakat Kota Pekanbaru Terhadap Layanan Digital
Perbankan Syariah

2) Pengaruh Variabel Kebutuhan Yang Searah Terhadap Pelayanan Digital


Perbankan Syaroah Di Kota Pekanbaru
Nilai koefisien sebesar 0,212 diperoleh dengan t-statistic sebesar 2,628 dan P-
value sebesar 0,009. Hasil ini menunjukkan bahwa t-statistik (2,628) lebih rendah
dari t tabel (1,96) atau P-value (0,009) lebih rendah dari 0,05. Dengan demikian,
dapat diartikan bahwa permintaan satu arah memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap layanan digital. Penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Siti Juriyah
dkk (Siti Juriyah, 2019), dimana hasil analisis menunjukkan bahwa pemenuhan
kebutuhan mahasiswa berdampak positif terhadap service excellence di FK Unia.
3) Pengaruh Variabel Minat Terhadap Pelayanan Digital Perbankan Syaroah
Di Kota Pekanbaru
Nilai koefisien adalah 0,210 dengan t-statistic 3,155 dan p-value 0,002. Hasil ini
menunjukkan bahwa t-statistik (3,155) lebih kecil dari t-tabel (1,96) atau p-value
(0,002) lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian, dapat diartikan bahwa interest
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap layanan digital. Penelitian ini sejalan
dengan temuan Siti Juriyah et al., dimana hasil analisis penelitian menunjukkan
bahwa koefisien regresi berpengaruh signifikan terhadap minat. kualitas
penyampaian layanan.
4) Pengaruh Variabel Perhatian Terhadap Pelayanan Digital Perbankan
Syaroah Di Kota Pekanbaru
Nilai koefisiennya adalah 0,214 dengan t-statistic 2,110 dan p-value 0,035. Hasil ini
menunjukkan bahwa t-statistik (2,110) lebih kecil dari t-tabel (1,96) atau p-value
(0,035) lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian dapat diartikan bahwa Perantain
memiliki dampak yang signifikan terhadap layanan digital. Penelitian ini sejalan
dengan temuan Siti Juriyah et al., dimana hasil analisis penelitian ini
menunjukkan bahwa perhatian memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
kualitas pelayanan di fakultas kedokteran universitas.
5) Pengaruh Fisiologis Terhadap Pelayanan Digital Perbankan Syaroah Di
Kota Pekanbaru
Nilai koefisien sebesar 0,252 diperoleh dengan t-statistic sebesar 3,033 dan P-
value sebesar 0,002. Hasil ini menunjukkan bahwa t-statistik (3,033) lebih rendah
dari t tabel (1,96) atau P-value (0,002) lebih rendah dari 0,05. Oleh karena itu
dapat dibayangkan bahwa fisiologi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
layanan digital. Penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Siti Juriyah et al.,
dimana analisis penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh fisiologis yang
signifikan terhadap kualitas pelayanan di Fakultas Universitas Lampung.

Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dari penelitian yang berjudul “Persepsi Masyarakat
Kota Pekanbaru Terhadap Layanan Digital Perbankan Syariah”, maka penulis
membuat beberapa poin kesimpulan yaitu Layanan diperbankan syarian dalam
bentuk digital memiliki 4 kritteria Pertama, Phone Banking. Kedua SMS Banking.
Ketiga, Mobile Banking. Keempat, ATM (Automatic Teller Machine). Seiring
perkembangan zaman dan berubahnya prlaku masyarakat, pelayanan public

M Arie pradina, Trian Zulhadi, Nurnasrina


22
Persepsi Masyarakat Kota Pekanbaru Terhadap Layanan Digital
Perbankan Syariah

beralih kedalan sistem layanan digital begitupula pada perbankan syariah.


Adapun layanan digital yang dominan digunakan oleh masyarkat adalah Mobile
Banking. Persepsi masyarakat Kota Pekanbaru terbilang sudah baik terbukti dari
hasil analisis yang diperoeh yakni; Hubungan antara Pengalaman-Pelayanan
Digital berpengaruh signifikan terhadap pelayanan digital. Kebutuhan Yang
Searah-Pelayanan berpengaruh signifikan terhadap pelayanan digital. Minat-
Pelayanan Digital berpengaruh signifikan terhadap pelayanan digital. Perhatian-
Pelayanan Digital berpengaruh signifikan terhadap pelayanan digital. Fisiologis-
Pelayanan Digital berpengaruh signifikan terhadap pelayanan digital.

Daftar Pustaka

Abdul Ghofur Anshori. (2018) Perbankan Syariah Di Indonesia. Yogyakarta :


Gadjah Mada University Press
Ali Makhfud. (2019) Bank Syariah; Prinsip Dan Perkembangannya Di Indonesia,
Jurnal Madani Syari’ah Vol. 1
Auditia Setiobudi, dkk. (2021) “Pengaruh pengalaman pelanggan, jualitas layanan
dan kepercayaan pelanggan terhadap kesediaan untuk membayar.” Jurnal
Bisnis Manajemen dan Informatika. Vol. 17. No. 3.
Fandy Tjiptono, Gregorius Chandra. (2016) Service, Quality, Satisfaction.
Yogyakarta
Heri Sudarsono. (2012) Konsep Ekonomi Islam (Suatu Pengantar). Yogyakarta :
Ekonisia
Marlina. (2018) Digitalisasasi Bank Terhadap Peningkatan Pelayanan Dan
Kepuasan Nasabah Bank. Jurnal Ilmiah Inovator
Muhammad Firdaus N.H, Et All. (2005) Konsep Implementasi Bank Syariah.
Jakarta:P.T.Renaisana
Muhammad Syafi’i Antonio. (2006) Perkembangan Lembaga Keunangan Islam.
Jakarta: Bamui Dan Bmi
Nurnasrina, Adiyes Putra. (2018) Kegiatan Usaha Bank Syariah. Yogyakarta:
KALIMEDIA
Philip Kotler. (2020) Manajemen Pemasaran Di Indonesia : Analisis, Perencanaan,
Implementasi Dan Pengendalian. Jakarta: Selembang Empat
Reni Farwitawati. (2019) Persepsi Masyarakat Pekanbaru Tentang Perbankan
Syariah Dan Penyebab Masyarakat Tidak Memilih Bank Syariah. Jurnal
Daya Saing. Vol. 5, No. 2
Rika Mawarni. (2021) Penerapan Digital Banking Ank Syariahh Sebagai Upaya
Customer Retention Pada Masa Covid 19, Jurnal Al-Iqtishod. Vol. 9. No 2
Santoso Dan Suhadi. (2015) Periodisasi Perkembangan Hukum Perbankan Syariah
Di Indonesia, Jurnal Pemikiran Hukum Dan Hukum Islam, Yudisia, Vol. 6,
No. 1,
Siti Juriyah, Dkk. (2019) “Pengaruh Faktor Psikologi, Perhatian Minat Pemenuhan
Kenutuhan Pengalaman Dan Suasana Hati Terhadap Kualitas Pelayanan.”
Jurnal:CENDEKIA. Vol 13. No 1.

M Arie pradina, Trian Zulhadi, Nurnasrina


23
Persepsi Masyarakat Kota Pekanbaru Terhadap Layanan Digital
Perbankan Syariah

Syamsul Hadi, Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Pengguna Layaan Mobile


Banking. Universitas Islam Indonesia

Copyright holder:
M Arie pradina, Trian Zulhadi, Nurnasrin (2023)

First publication right:


JEI : Jurnal Ekonomi Islam

This article is licensed under:

M Arie pradina, Trian Zulhadi, Nurnasrina


24

Anda mungkin juga menyukai