Penulis: Puthut EA Penerbit: INSISTPress Tahun terbit: 2009 Jumlah halaman: 255 halaman ISBN: 978-602-8384-18-6 Sinopsis: Novel ini berkisah tentang tokoh ‘Aku’–seorang lelaki, mantan aktivis ’98 yang hingga akhir cerita tak diketahui namanya–yang dalam perjalanannya melupakan dan menyembuhkan hati, justru dipertemukan kembali dengan yang dicintainya. Sayangnya, seperti judul novel ini, cinta tak pernah tepat waktu. Begitu pun untuk tokoh utama novel ini. Orang yang ia cintai tiba-tiba muncul di hadapannya. Bukannya senang, tokoh utama kita justru harus dihadapkan pada kenyataan bahwa perempuan yang dicintainya sudah menjadi milik lelaki lain. Kelebihan: saya bersyukur bisa ‘tahan’ baca novel ini sampai selesai. Karena akhirnya saya bisa paham arah cerita dan pesan-pesan yang ingin disampaikan. Dan waw bagus-bagus banget pesannya, terutama masalah-masalah kemanusiaan, cinta, bahkan ada pelajaran parenting dan healing yang terselip. Kekurangan: Untuk awalnya, cukup melelahkan sekali baca novelnya. Terlalu banyak cerita yang diselipkan, malah terkesan alurnya jadi melebar kemana-mana. Jadi agak bertele-tele. Di tengah juga kita akan dibuat bingung dengan pergantian sudut pandang menjadi orang kedua, kamu. Simpulan dan Rekomendasi: buku ini penuh coretan, karena memang banyak kutipan yang bagus. Sampai menjelang ending pun, saya cukup puas. Dan masih pengen kasih buku ini 4 bintang! Karena banyak hal yang saya amin-i dari banyak hal dalam novel Mojok ini.