Anda di halaman 1dari 9

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU) UAS TAKE HOME EXAM (THE)

SEMESTER 2021/22.2 (2022.1)

Nama Mahasiswa : FAJAR MUJAHIDIN


Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 857083842
Tanggal Lahir : 13 NOVEMBER 2000
Kode/Nama Mata Kuliah : PDGK4505/PEMBAHARUAN DALAM PEMBEL. DI SD
Kode/Nama Program Studi : 118-PDGK S1
Kode/Nama UPBJJ : 21-JAKARTA
Hari/Tanggal UAS THE : SENIN 27 JUNI 2022

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.

2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.

3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.

4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN RISET, DAN TEKNOLOGI


UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN
UNIVERSITAS TERBUKA

Surat pernyataan mahasiswa


Kejujuran akademi

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : FAJAR MUJAHIDIN


Nim : 857083842
Kode/Nama Mata Kuliah : PDGK4505/PEMBAHARUAN DALAM PEMBEL. DI SD
Fakulitas : KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Program Studi : PGSD S1
Upbjj-Ut : JAKARTA

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari
aplikasi THE pada laman https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam
pengerjaan soal ujian UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya
sebagai pekerjaan saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai
dengan aturan akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik
dengan tidak melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS
THE melalui media apapun, serta tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan
dengan peraturan akademik Universitas Terbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat
pelanggaran atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi
akademik yang ditetapkan oleh Universitas Terbuka.

SENIN 27-JUNI-2022

Yang Membuat Pernyataan

FAJAR MUJAHIDIN
NASKAH UAS-THE
UJIAN AKHIR SEMESTER-TAKE HOME
EXAM (THE)UNIVERSITAS TERBUKA
SEMESTER: 2021/22.2 (2022.1)

Pembaharuan dalam Pembel. di SD


PDGK4505

NO SOAL DAN JAWABAN


1. Jika berbicara mengenai inovasi, modernisasi, dan teknologi maka salah satu yang naik daun dalam
kurun 10 tahun terakhir ini adalah media sosial. Sebagai platform aktualisasi diri secara online,
media sosial hadir menjawab kebutuhan manusia untuk bersosialisasi tanpa mempertimbangkan
jarak. Di lingkungan masyarakat, hampir semua kalangan sudah menggunakan platform tersebut
dan telah mengakar di kehidupan sehari-hari. Untuk sebagian masyarakat keterlibatan dalam media
sosial mengubah gaya hidup bahkan pola pikir mereka. Contohnya saja berkurangnya privasi
pribadi, media sosial memberikan kebebasan kepada penggunananya untuk menulis, membagian
foto/video/status, acapkali tanpa mereka sadari telah mempublish hal yang tidak seharusnya
diketahui orang lain. Timbulnya kejahatan dunia maya/cyber crime yang mengakibatkan kerugian
penggunanya. Juga maraknya cyber bullying, salah satunya yang pada tahun 2019 menjadi viral
yakni tewasnya Shuli salah satu aktris Korea karena bunuh diri. Keputusan tersebut diambil Shuli
karena telah berkali-kali mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan/kata-kata jahat/hate speech
dari anti-fansnya. Berdasarkan uraiantersebut:
a. Analisis uraian mengenai media sosial diatas dan kaitannya dengan inovasi, modernisasi dan
teknologi
 JAWAB
Dengan adanya inovasi terciptalah keinginan untuk menciptakan suatu yang baru dan dapat
diterima oleh masyarakat contohnya seperti menciptakan alat sosial media. Mewujudkan
keingin-an menciptakan alat media sosial dengan menerapkan ilmu pengetahuan yang terdiri
dari teori, praktek, prosedur,peralatan dan tehnik yang digunakan sehingga terciptalah media
sosial yang lebih canggih yang dinamakan tehnologi. Masyarakat yang menerima dan
menggunakan sosial media,telah mengalami modernisasi dimana adanya proses perubahan
sosial dari masyarakat yang tradisional (belum modern) ke masyarakat yang yang lebih maju,
yang contohnya dapat kita lihat dari bertambahnya fitur-fitur sosial media, sehingga
mempermudah pengguna untuk melakukan komunikasi,contoh kecilnya penggunaan WA,
dapat melakukan panggilan tatap muka secara tidak langsung,sehingga dapat bersosialisasi
tanpa mempertimbangkan jarak.Masyarakat lebih modern apabila masyarakat menerapkan ilmu
pengetahun ilmiah pada semua aktivitas penggunaan media social, sehingga berkurangnya
Cyberbullying (perundungan dunia maya) ialah bullying/perundungan dengan menggunakan
teknologi digital yang dapat menyebabkan kerugian diantara korban dan si pembuli contoh
Cyberbullying seperti Mengirim pesan atau ancaman yang menyakitkan melalui platform
chatting, menuliskan kata-kata menyakitkan pada kolom komentar media sosial, atau
memposting sesuatu yang memalukan/menyakitkan.
b. Deskripsikan pengalaman Anda menggunakan media sosial dalam proses pembelajaran di
masa pandemi COVID-19
 JAWAB
Dimasa-masa pandemi saat ini yang menjadi sarana dalam dunia pendidikan
adalah teknologi,dimana sekolah dan universitas ditutup sehingga para pelajar harus mengikuti
proses belajar maupun perkuliahan dari rumah guna mencegah penyebaran mata rantai virus
corona.Sehingga dalam hal ini media sosial merupakan suatu aspek yang memiliki peranan
penting bagi semua orang terutama bagi saya sendiri,dimana dalam mengikuti perkuliahan yang
dilakukan secara online atau daring tentunya akan menimbulkan rasa jenuh atau bosan sehingga
media sosial dapat mengurangi bahkan menghilangkan kejenehun tersebut dengan mengakses
berbagai layanan media sosial seperti facebook,instagram,twiter dan lain sebagainya,selain itu
saat saya menggunakan media sosial dapat berfungsi sebagai agen penyampaian informasi
dalam pembelajaran melalui layanan whatsaap dimana dosen dapat menginformasikan tugas
ataupun informasi baru mengenai seputar informasi yang berhubungan dengan pembelajaran
dalam perkuliahan yang dilakukan pada masa-masa pandemi saat ini,dengan adanya
media sosial seperti whatsaap dapat memperlancar atau mempermudah interaksi dengan dosen
saat sedang terjadi kendala maupun sesuatu yang kurang saya pahami sehingga dapat bertanya
langsung kepada dosen agar semuanya dapat diluruskan oleh dosen karena dalam media sosial
whatsaap akan dibentuk atau dibuat suatu group yang berisikandosen dengan anggota group
yaitu mahasiswa agar bisa saling berdiskusi tanpa harus beremu secara langsung,selain itu juga
dapat mempermudah saya dalam mengirimkan tugas-tugas yang diberikan dosen dengan tepat
waktu. Media sosial juga dapat memepermudah saya dalam mengerjakan atau menyelesaikan
tugas-tugas yang diberikan dosen dengan menggunakan youtube karena youtube menyediakan
berbagai informasi dan video-vidio pembelajaran yang bermanfaat yang didalamnya terdapat
berbagai refrensi pembelajarannn dari berbagai sumber.

2. Kebiasaan membuang sampah pada tempatnya adalah hal yang acapkali ditanamkan kepada anak usia dini
dan sekolah dasar. Kebiasaan yang ditanamkan sejak dini ini harapannya akan menjadi kebiasaan
yang dilakukan berulang hingga mereka dewasa. Demikian yang menjadi filosofi pendidikan Taiwan
mengajarkan siswa untuk membuang sampah pada tempat yang telah disediakan. Tidak hanya itu
sejak di Taman kanak-kanak setiap siswa sudah diinformasikan 13 kategori sampah organik dan non-
organik serta tempat pembuangan sampah yang berbeda bagi masing-masing kategori. Siswa juga
diberikan pengetahuan bagaimana mengemas sampah sebelum dimasukkan ke tempat pembuangan.
Contohnya kardus tempat susu cair (fresh milk) sebelum dimasukkan ke dalam tempat sampah kardus
tersebut digepengkan sampai rata terlebih dahulu. Tujuannya agar memudahkan dan menghemat
ruang pembuangan sampah. Kerja keras pada guru untuk menanamkan kebiasaan ini disambut hangat
oleh keluarga siswa, sehingga lingkungan sekolah dan keluarga bersinergi dalam penanaman
kebiasaan ini. Serta diperkuat dengan aturan petugas truk sampah keliling yang tidak menerima
sampah yang tidak pisah berdasarkan 13 kategori. Pada jenjang sekolah dasar dan menengah
pengetahuan tentang penanggulangan sampah semakin diperkaya. Guru-guru mengintegrasikan tema
tersebut ke dalam kurikulum sekolah. Pada pembelajaran science siswa diperlihatkan proses
penanggulangan sampah dimulai dari diangkut trus sampah sampai dengan pabrik pengolahan
sampah dan seterusnya. Beberapa sekolah mengadakan kunjungan ke tempat-tempat dalam proses
tersebut. Berbagai upaya yang dilakukan semua pihak inilah yang membuat Taiwan menjadi salah satu
dari TOP-10 countries yang berhasil menanggulangi sampahnya dengan baik.
A. Telaah proses pembudayaan yang terjadi pada siswa di Taiwan mengenai menanggulangi
sampah.
 JAWAB
Proses pembudayaan yang terjadi pada siswa di Taiwan mengenai menanggulangi sampah
adalah proses enkulturasi dikenal juga dengan tradisi budaya. Proses pembudayaan enkulturasi
dilakukan oleh orang tua atau orang yang dianggap senior terhadap anak-anak atau terhadap
orang yang lebih muda. Tata karma, adat istiadat, keterampilan suatu suku/keluarga biasanya
diturunkan kepada generasi berikutnya melalui proses enkulturasi.. Proses enkulturasi pada
hakikatnya sudah dimulai sejak seseorang masih kecil yang mana proses ini terjadi di dalam
lingkungan keluarga, tetangga, saudara, teman, atau bahkan terjadi di dalam lingkungan
sekolah.Proses terjadinya enkulturasi ini bisa dimulai dari kegiatan belajar meniru berbagai
tindakan, yang kemudian tindakan yang di hasilkan dari belajar tersebut dijadikan atau di
wujudkan dalam sikap atau perilaku atau dengan kata lain di masukan dalam
kepribadiannya.Melalui proses yang dilakukan secara berulang, maka tindakan seseorang akan
menjadi suatu pola yang tetap, mantap dan menjadi norma yang mengatur tindakannya
seseorang tersebut.Hasil proses enkulturasi ialah jati diri pribadi individu dalam kelompok
masyarakat sekolah dimana individu akan dibuat mempunyai rasa tanggung jawab . seperti yang
terjadi pada siswa di Taiwan mengenai menanggulangi sampah mereka sudah menanamkan
Kebiasaan membuang sampah pada tempatnya sejak di taman kanak-kanak.
B. Tulis model pembelajaran berbasis budaya yang Anda berikan kepada siswa!
 Model pembelajaran berbasis budaya yang saya berikan di sekolah adalah
1. Belajar melalui budaya
Merupakan metode yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk menunjukkan
pencapaian pemahaman atau makna yang diciptakannya dalam suatu matapelajaran melalui
ragam perwujudan budaya. Belajar melalui budaya merupakan salah satu bentuk multiple
representation of learning assesment atau bentuk penilaian pemahaman dalam beragam
bentuk. Belajar melalui budaya memungkinkan siswa untuk memperlihatkan kedalaman
pemikirannya, penjiwaanya terhadap konsep atau prinsipyang dipelajari dalam suatu mata
pelajaran,serta imajinasi kreatifnya dalam mengekspresikan pemahamannya.
2. Belajar dengan budaya
Dalam belajar dengan budaya, budaya dan perwujudannya menjadi media pembelajaran
dalam proses belajar menjadi konteks dari contoh tentang konsep atau prinsip dalam suatu
matapelajaran, menjadi konteks penerapan prinsip atau prosedur dalam suatu mata
pelajaran. Contohnya ketika saat kegiatan belajar mengajar mata pelajaran MM
mempergunakan sempoa (alat untuk menghitung yang biasa digunakan oleh orang
Tionghoa) saya sebagai pengajar dapat menunjukkan kedudukan satuan, puluhan, ratusan,
ribuan dan seterusnya dan menunjukkan cara penambahan dan pengurangan bahkan untuk
perkalian dan pembagian.
3. 41 Persen Siswa di Indonesia Pernah Jadi Korban Bullying

Tim, CNN Indonesia | Kamis, 05/12/2019 14:16 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Bullying atau perundungan ibarat duri dalam iklim pendidikan di
Indonesia. Hampir setengah dari siswa di Indonesia mengaku pernah mengalami perundungan.
Hasil ini didapat dari Penilaian Siswa Internasional atau OECD Programme for International
Student Assessment (PISA) 2018 yang baru saja dirilis pada Selasa (3/12) lalu.
Penilaian bertaraf internasional ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan siswa secara
komprehensif, sekaligus iklim pendidikan di setiap negara anggota OECD (Organisation of
Economic Co-operation and Development). Sebanyak 41 persen siswa Indonesia dilaporkan pernah
mengalami perundungan, setidaknya beberapa kali dalam sebulan. Persentase angka perundungan
siswa di Indonesia ini berada di atas angka rata-rata negara OECD sebesar 23 persen. Pada saat yang
sama, 80 persen siswa Indonesia mengaku perlu membantu anak-anak yang mengalami perundungan.
Sementara sebanyak 17 persen siswa mengaku kesepian. Laporan juga mencatat, sebanyak 21 persen
siswa Indonesia pernah bolos sekolah dan 52 persen dilaporkan datang terlambat ke sekolah. "Di
banyak negara, bullying menjadi alasan siswa untuk bolos sekolah. Sedangkan siswa yang
menghargai sekolah dan menerima dukungan yang besar dari orang tua lebih kecil kemungkinan
untuk bolos sekolah," berikut bunyi keterangan resmi OECD. Selain itu, laporan juga menyoroti iklim
pertemanan antar-siswa di Indonesia. Sebanyak 57persen siswa di Indonesia mengaku saling bersaing
satu sama lain, berada di atas angka rata-rata negara OECD sebesar 50 persen. Sementara sebanyak 75
persen siswa mengaku memiliki teman- teman sekolah yang koperatif. Studi ini dilakukan terhadap 6
ribu anak berusia 15 tahun dari 79 negara OECD setiap tiga tahun sekali. Kasus perundungan
memang banyak terjadi pada anak- anak. Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mencatat,
sebanyak 107 anak menjadi korban perundungan di sekolah pada 2018 lalu. Dampak yang
ditimbulkan perundungan terjadi pada beberapa tingkat. Perundungan dapat menurunkan motivasi
seorang anak bersekolah, menghambat prestasi, meningkatkan agresivitas anak, hingga
menimbulkan depresi. Jika tidak ditangani dengan baik, perundungan akan berpengaruh terhadap
masa depan anak.
 Berdasarkan kasus tersebut jawablah pertanyaan di bawah ini:
A. Berdasarkan berita online tersebut: Buatlah Analisa dari berita tersebut dan kaitannya dengan
pembelajaran berbasis demokrasi dan HAM di sekolah.
 JAWAB
Sesuai dari Penilaian Siswa Internasional atau OECD Programme for International Student
Assessment (PISA) selasa 13/12/2018 Sebanyak 41 persen siswa Indonesia dilaporkan pernah
mengalami perundungan, .Persentase angka perundungan siswa di Indonesia ini berada di atas
angka rata-rata negara OECD sebesar 23 persen.
Sesuai dengan laporan, Indonesia mengaku perlu membantu anak-anak yang mengalami
perundungan sebanyak 80% diantaranya sebanyak 17 persen siswa mengaku kesepian,
sebanyak 21 persen siswa yang pernah bolos sekolah dan 52 persen n datang terlambat ke
sekolah dan yang menjadi alasan di balik semua itu karena adanya bullying.
Pada tahun 2018 yang lalu, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mencatat, sebanyak
107 anak menjadi korban perundungan di sekolah pada 2018 lalu. Dampak yang ditimbulkan
perundungan adalah dapat menurunkan motivasi seorang anak bersekolah, menghambat prestasi,
meningkatkan agresivitas anak, hingga menimbulkan depresi. Jika tidak ditangani dengan baik,
perundungan akan berpengaruh terhadap masa depan anak
 kaitannya dengan pembelajaran berbasis demokrasi dan HAM di sekolah
secara konseptual yang dimaksud dengan pembelajaran berbasis demokrasi dan HAM adalah
pembelajaran yang secara kurikuler bertujuan untuk mengembangkan nilai, konsep dan prinsip
demokrasi dan hak asasi manusia, dan pembelajaran pada umumnya yang di dalam praksisnya
memperhatikan penerapan nilai, konsep dan prinsip demokrasi dan hak asasi manusia. Dalam
upaya mecerdaskan kehidupan bangsa sebagaimana digariskan dalam pembukaan UUD 45,
pembelajaran yang berwawasan demokrasi dan hak asasi manusia terasa sangat penting sebagai
wahana pedagogis untuk memfasilitasi individu warga negara memperoleh pengalaman belajar
dalam hidup berdemokrasi dan ber hak asasi manusia sebagai sarana dalam belajar hidup
bersama. Dengan adanya pembelajaran berbasis demokrasi dan HAM di sekolah diharapkan
tidak ada lagi pelanggaran HAM yang terjadi di sekolah(seperti kasus perundungan) oleh
karena itu diperlukan adanya dan berperannya pendidikan demokrasi yang mampu
mengembangkan akhlak kewarganegaraan , yang dalam waktu bersamaan mampu memberi
kontribusi terhadap berkembangnya budaya kewarganegaraan karena salah satu unsure dari
kebudayaan adalah kebajikan atau ahlak kewarganegaraan yang mencakup keterlibatan aktif
warga Negara,hubungan.

B. Uraikanlah sebuah model pembejaran di sekolah yang telah Anda lakukan untuk menanamkan
demokrasi dan HAM pada peserta didik.
 JAWAB
Dengan menerapkan model portofolio-based learning atau model belajar yang berbasis
pengalaman utuh peserta didik dan potofolio-assisted assessment atau penilaian berbantuan
hasil belajar utuh peserta didik, yang dirancang dalam desain pembelajaran yang memadukan
secara sinergis model-model social problem solving(pemecahan masalah), penelitian
social,belajar bersama, simulasi dengar pendapat, dialog mendalam dan berpikir krtis,
klarifikasi nilai dan pembelajaran demokratis. Dengan demikian, model ini berpotensial
menghasilkan powerful learning atau belajar yang berbobot dan bermakna yang secara
pedagogis bercirikan prinsip meaningful(bermakna), terpadu, berbasis nilai,
menantang,mengaktifkan dan menyenangkan

4, Ada dua jenis belajar dengan seni (learning with arts) yaitu ketika seorang guru mengajarkan sebuah
mata pelajaran dengan menggunakan seni sebagai media atau alatpembelajaran. Hal ini dapat dilihat
ketika seorang guru menciptakan lagu untuk pembelajaran tematik di sekolah dan dinyanyikan
bersama dengan para siswa. Kedua, belajar melalui seni (learning through arts) yakni sebuah cara
mendorong anak untuk menguasai dan mengekspresikan pemahaman mereka terhadap materi
pelajaran melalui seni. Hal ini dapat terlihat ketika seorang guru mengajar sejarah, ketika
menjelaskan era penjajahan Belanda dan Jepang, beliau memutarkan lagu yang sedang terkenal pada
saatitu.

Berdasarkan uraian di atas jawablah pertanyaan berikut:


A, Deskripsikan 5 model dan proses pembelajaran dengan seni (learning with arts) disekolah!
 JAWAN:
1. Seni dalam pembelajaran bahasa
Dapat dilihat ketika seorang guru mengajarkan sebuah mata pelajaran dan menggunakan seni sebagai
media atau alat pembelajaran, seperti tampak ketika seorang guru menggunakan nyanyian atau puisi
berbahasa inggris sebagai pengantar atau media pada pelajaran bahasa inggris. Melalui nyanyian atau
puisi anak dapat diharapkan belajar tentang bagaimana cara kehidupan orang inggris.
2.seni dalam pembelajaran bidang ilmu-ilmu eksakta
Dengan musik, memperkenalkan tentang pelajaran getaran dapat dilakukan dengan demonstrasi
permainan alat musik, misalnya menggunakan drum untuk memperkenalkan tentang vibrasi, atau
memanfaatkan nyanyian bertema tentang alam, peristiwa kemanusiaan.
3.seni dalam pembelajaran ilmu-ilmu social dan sejarah
Musik dapat membawa pemahaman dan keterhubungan secara auditif untuk mengkritisinya.
Sejumlah lagu banyak digubah dalam merespon peristiwa-peristiwandan yang dihubungkan pada
periode-periode dan tokoh-tokoh dalam sejarah. Dengan cara tersebut anak akan dapat merasakan
lebih dekat dengan pada masa itu, menjadi lebih dapat mengenali karakter tokoh-tokohnya, dan
semangat perjuangan mereka
4.seni dalam pembelajaran matematika
Melalui mendengarkan musik, pemahaman matematika dapat dihubungkan dengan musik seperti,
contohnya mengubah lirik naik-naik ke puncak gunung dengan materi pelajaran satuan ukuran
panjang.
5.Misalnya nyanyian hujan untuk memperkenalkan tentang terjadinya hujan, atau nyanyian kapal api
untuk membantu menjelaskan tentang konsep jarak.

B. Berikan paparan mengenai 5 model dan proses pembelajaran melalui seni (learningthrough
arts) di sekolah!
 JAWAB:
1. Seni dalam pembelajaran bahasa
Contohnya anak belajar tentang perjuangan bangsa dari buku teks dan kepada mereka
diperdengarkan beberapa lagu yang diciptakan pada masa itu. Ketika guru meminta kelas untuk
mendiskusikannya, dan ternyata guru belum yakin benar bahwa anak-anak dapat memahami benar
materi tersebut, guru dapat meminta anak-anak mengambil beberapa karakter tokoh untuk
dibuatkan sebuah drama kecil tentang peristiwa yang dianggap penting untuk dipahami oleh anak-
anak. Disini anak tidak hanya bekerja dengan materi pelajaran tetapi juga menciptakan sebuah
media untuk mengekpresikan pemahaman mereka.
2. seni dalam pembelajaran bidang ilmu-ilmu eksakta
Melalui tari . tari dapat dimanfaatkan dalam pelajaran misalnya anatomi dan fisika. Untuk
mengekprorasi gerak molekul. Guru dapat meminta anak-anakbergerak dalam sebuah area
imajiner tanpa bersentuhan di antara mereka dan minta kepada anak-anak agar ruang imajiner dan
gerakan-gerakan yang mereka ciptakan di buat makin lama makin cepat atau lambat dengan ruang
imajiner makin dipersempit atau diperluas.
3. seni dalam pembelajaran ilmu-ilmu social dan sejarah
Di kelas , anak diminta untuk mempelajari sebuah topik biografi yang mereka pilih sendiridari
sejumlah topik yang ada dalam pelajaran sejarah. Anak-anak diminta untuk membaca beberapa kali,
lalu mintalah mereka membuat sejumlah aspek misalnya Sejumlah aspek tokoh atau sepenggal
peristiwa yang paling menarik bagi kelompok tersebut yang terdapat dalam bacaannya. Setelah
itu diminta kepada kelompok agar memerankan bagian atau penggalan peristiwa terpilihnya dalam
karya seni. Mereka dapat memilih mempresentasikan dalam bentuk drama, gambar/lukisan,
nyanyian , diorama(seni rupa) atau bahkan mengkreasi ulang tokoh atau peristiwa drama boneka
4. seni dalam pembelajaran matematika
Melalui estimasi jarak. Untuk membuat penyajian tentang estimasi jarak bagi anak, guru dapat
memanfaatkan kerang besar yang ditiup hingga menghasilkan bunyi atau tiupan suling bambu.
Lalu ajukan pertanyaan ini: jika kamu berada di sebuah padang pasir di pantai atau di lapangan
rumput, seberapa jauhkah kamu dapat berjalan sambil mendengarkan bunyi nya? . Anak akan
memberikan jawaban yang bervariasi mungkin kebanyakan mereka akan menjawab antara 50
meter hingga 1 kilo meter, mereka membuat jawaban estimasinya. Lalu guru memberikan
jawaban estimasinya, sehingga anak akan tertantang untuk memperhatikan sari sudut pandang
yang berbeda dan pertanyaan-pertanyaan lainnya. Mereka mulai memikirkan hal-hal yang
membuat jarak perjalanan bunyi menjadi pendek.
5. Recorder dengan delapan lubang dapat digunakan untuk memperkenalkan lebih jauh tentang
permutasi. Guru dapat mengajukan pertanyaan dengan berapa banyak bunyi yang dapat dihasilkan
dengan mengombinasikan penutupan lubang-lubang itu, ini sangat menarik sehingga siswa akan
mengekprolasinya. Walaupun mungkin di awalnya mereka akan mengalami sedikit kesulitan ,
namun anak akan berpikir lebih keras tentang pertanyaan tadi dan yang mungkin lebih penting dari
aktivitas ini adalah guru juga mengikuti proses pencarian jawabannya.

Anda mungkin juga menyukai