Petunjuk
1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.
1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari
aplikasi THE pada laman https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam
pengerjaan soal ujian UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya
sebagai pekerjaan saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai
dengan aturan akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik
dengan tidak melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS
THE melalui media apapun, serta tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan
dengan peraturan akademik Universitas Terbuka.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat
pelanggaran atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi
akademik yang ditetapkan oleh Universitas Terbuka.
SENIN 27-JUNI-2022
FAJAR MUJAHIDIN
NASKAH UAS-THE
UJIAN AKHIR SEMESTER-TAKE HOME
EXAM (THE)UNIVERSITAS TERBUKA
SEMESTER: 2021/22.2 (2022.1)
2. Kebiasaan membuang sampah pada tempatnya adalah hal yang acapkali ditanamkan kepada anak usia dini
dan sekolah dasar. Kebiasaan yang ditanamkan sejak dini ini harapannya akan menjadi kebiasaan
yang dilakukan berulang hingga mereka dewasa. Demikian yang menjadi filosofi pendidikan Taiwan
mengajarkan siswa untuk membuang sampah pada tempat yang telah disediakan. Tidak hanya itu
sejak di Taman kanak-kanak setiap siswa sudah diinformasikan 13 kategori sampah organik dan non-
organik serta tempat pembuangan sampah yang berbeda bagi masing-masing kategori. Siswa juga
diberikan pengetahuan bagaimana mengemas sampah sebelum dimasukkan ke tempat pembuangan.
Contohnya kardus tempat susu cair (fresh milk) sebelum dimasukkan ke dalam tempat sampah kardus
tersebut digepengkan sampai rata terlebih dahulu. Tujuannya agar memudahkan dan menghemat
ruang pembuangan sampah. Kerja keras pada guru untuk menanamkan kebiasaan ini disambut hangat
oleh keluarga siswa, sehingga lingkungan sekolah dan keluarga bersinergi dalam penanaman
kebiasaan ini. Serta diperkuat dengan aturan petugas truk sampah keliling yang tidak menerima
sampah yang tidak pisah berdasarkan 13 kategori. Pada jenjang sekolah dasar dan menengah
pengetahuan tentang penanggulangan sampah semakin diperkaya. Guru-guru mengintegrasikan tema
tersebut ke dalam kurikulum sekolah. Pada pembelajaran science siswa diperlihatkan proses
penanggulangan sampah dimulai dari diangkut trus sampah sampai dengan pabrik pengolahan
sampah dan seterusnya. Beberapa sekolah mengadakan kunjungan ke tempat-tempat dalam proses
tersebut. Berbagai upaya yang dilakukan semua pihak inilah yang membuat Taiwan menjadi salah satu
dari TOP-10 countries yang berhasil menanggulangi sampahnya dengan baik.
A. Telaah proses pembudayaan yang terjadi pada siswa di Taiwan mengenai menanggulangi
sampah.
JAWAB
Proses pembudayaan yang terjadi pada siswa di Taiwan mengenai menanggulangi sampah
adalah proses enkulturasi dikenal juga dengan tradisi budaya. Proses pembudayaan enkulturasi
dilakukan oleh orang tua atau orang yang dianggap senior terhadap anak-anak atau terhadap
orang yang lebih muda. Tata karma, adat istiadat, keterampilan suatu suku/keluarga biasanya
diturunkan kepada generasi berikutnya melalui proses enkulturasi.. Proses enkulturasi pada
hakikatnya sudah dimulai sejak seseorang masih kecil yang mana proses ini terjadi di dalam
lingkungan keluarga, tetangga, saudara, teman, atau bahkan terjadi di dalam lingkungan
sekolah.Proses terjadinya enkulturasi ini bisa dimulai dari kegiatan belajar meniru berbagai
tindakan, yang kemudian tindakan yang di hasilkan dari belajar tersebut dijadikan atau di
wujudkan dalam sikap atau perilaku atau dengan kata lain di masukan dalam
kepribadiannya.Melalui proses yang dilakukan secara berulang, maka tindakan seseorang akan
menjadi suatu pola yang tetap, mantap dan menjadi norma yang mengatur tindakannya
seseorang tersebut.Hasil proses enkulturasi ialah jati diri pribadi individu dalam kelompok
masyarakat sekolah dimana individu akan dibuat mempunyai rasa tanggung jawab . seperti yang
terjadi pada siswa di Taiwan mengenai menanggulangi sampah mereka sudah menanamkan
Kebiasaan membuang sampah pada tempatnya sejak di taman kanak-kanak.
B. Tulis model pembelajaran berbasis budaya yang Anda berikan kepada siswa!
Model pembelajaran berbasis budaya yang saya berikan di sekolah adalah
1. Belajar melalui budaya
Merupakan metode yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk menunjukkan
pencapaian pemahaman atau makna yang diciptakannya dalam suatu matapelajaran melalui
ragam perwujudan budaya. Belajar melalui budaya merupakan salah satu bentuk multiple
representation of learning assesment atau bentuk penilaian pemahaman dalam beragam
bentuk. Belajar melalui budaya memungkinkan siswa untuk memperlihatkan kedalaman
pemikirannya, penjiwaanya terhadap konsep atau prinsipyang dipelajari dalam suatu mata
pelajaran,serta imajinasi kreatifnya dalam mengekspresikan pemahamannya.
2. Belajar dengan budaya
Dalam belajar dengan budaya, budaya dan perwujudannya menjadi media pembelajaran
dalam proses belajar menjadi konteks dari contoh tentang konsep atau prinsip dalam suatu
matapelajaran, menjadi konteks penerapan prinsip atau prosedur dalam suatu mata
pelajaran. Contohnya ketika saat kegiatan belajar mengajar mata pelajaran MM
mempergunakan sempoa (alat untuk menghitung yang biasa digunakan oleh orang
Tionghoa) saya sebagai pengajar dapat menunjukkan kedudukan satuan, puluhan, ratusan,
ribuan dan seterusnya dan menunjukkan cara penambahan dan pengurangan bahkan untuk
perkalian dan pembagian.
3. 41 Persen Siswa di Indonesia Pernah Jadi Korban Bullying
Jakarta, CNN Indonesia -- Bullying atau perundungan ibarat duri dalam iklim pendidikan di
Indonesia. Hampir setengah dari siswa di Indonesia mengaku pernah mengalami perundungan.
Hasil ini didapat dari Penilaian Siswa Internasional atau OECD Programme for International
Student Assessment (PISA) 2018 yang baru saja dirilis pada Selasa (3/12) lalu.
Penilaian bertaraf internasional ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan siswa secara
komprehensif, sekaligus iklim pendidikan di setiap negara anggota OECD (Organisation of
Economic Co-operation and Development). Sebanyak 41 persen siswa Indonesia dilaporkan pernah
mengalami perundungan, setidaknya beberapa kali dalam sebulan. Persentase angka perundungan
siswa di Indonesia ini berada di atas angka rata-rata negara OECD sebesar 23 persen. Pada saat yang
sama, 80 persen siswa Indonesia mengaku perlu membantu anak-anak yang mengalami perundungan.
Sementara sebanyak 17 persen siswa mengaku kesepian. Laporan juga mencatat, sebanyak 21 persen
siswa Indonesia pernah bolos sekolah dan 52 persen dilaporkan datang terlambat ke sekolah. "Di
banyak negara, bullying menjadi alasan siswa untuk bolos sekolah. Sedangkan siswa yang
menghargai sekolah dan menerima dukungan yang besar dari orang tua lebih kecil kemungkinan
untuk bolos sekolah," berikut bunyi keterangan resmi OECD. Selain itu, laporan juga menyoroti iklim
pertemanan antar-siswa di Indonesia. Sebanyak 57persen siswa di Indonesia mengaku saling bersaing
satu sama lain, berada di atas angka rata-rata negara OECD sebesar 50 persen. Sementara sebanyak 75
persen siswa mengaku memiliki teman- teman sekolah yang koperatif. Studi ini dilakukan terhadap 6
ribu anak berusia 15 tahun dari 79 negara OECD setiap tiga tahun sekali. Kasus perundungan
memang banyak terjadi pada anak- anak. Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mencatat,
sebanyak 107 anak menjadi korban perundungan di sekolah pada 2018 lalu. Dampak yang
ditimbulkan perundungan terjadi pada beberapa tingkat. Perundungan dapat menurunkan motivasi
seorang anak bersekolah, menghambat prestasi, meningkatkan agresivitas anak, hingga
menimbulkan depresi. Jika tidak ditangani dengan baik, perundungan akan berpengaruh terhadap
masa depan anak.
Berdasarkan kasus tersebut jawablah pertanyaan di bawah ini:
A. Berdasarkan berita online tersebut: Buatlah Analisa dari berita tersebut dan kaitannya dengan
pembelajaran berbasis demokrasi dan HAM di sekolah.
JAWAB
Sesuai dari Penilaian Siswa Internasional atau OECD Programme for International Student
Assessment (PISA) selasa 13/12/2018 Sebanyak 41 persen siswa Indonesia dilaporkan pernah
mengalami perundungan, .Persentase angka perundungan siswa di Indonesia ini berada di atas
angka rata-rata negara OECD sebesar 23 persen.
Sesuai dengan laporan, Indonesia mengaku perlu membantu anak-anak yang mengalami
perundungan sebanyak 80% diantaranya sebanyak 17 persen siswa mengaku kesepian,
sebanyak 21 persen siswa yang pernah bolos sekolah dan 52 persen n datang terlambat ke
sekolah dan yang menjadi alasan di balik semua itu karena adanya bullying.
Pada tahun 2018 yang lalu, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mencatat, sebanyak
107 anak menjadi korban perundungan di sekolah pada 2018 lalu. Dampak yang ditimbulkan
perundungan adalah dapat menurunkan motivasi seorang anak bersekolah, menghambat prestasi,
meningkatkan agresivitas anak, hingga menimbulkan depresi. Jika tidak ditangani dengan baik,
perundungan akan berpengaruh terhadap masa depan anak
kaitannya dengan pembelajaran berbasis demokrasi dan HAM di sekolah
secara konseptual yang dimaksud dengan pembelajaran berbasis demokrasi dan HAM adalah
pembelajaran yang secara kurikuler bertujuan untuk mengembangkan nilai, konsep dan prinsip
demokrasi dan hak asasi manusia, dan pembelajaran pada umumnya yang di dalam praksisnya
memperhatikan penerapan nilai, konsep dan prinsip demokrasi dan hak asasi manusia. Dalam
upaya mecerdaskan kehidupan bangsa sebagaimana digariskan dalam pembukaan UUD 45,
pembelajaran yang berwawasan demokrasi dan hak asasi manusia terasa sangat penting sebagai
wahana pedagogis untuk memfasilitasi individu warga negara memperoleh pengalaman belajar
dalam hidup berdemokrasi dan ber hak asasi manusia sebagai sarana dalam belajar hidup
bersama. Dengan adanya pembelajaran berbasis demokrasi dan HAM di sekolah diharapkan
tidak ada lagi pelanggaran HAM yang terjadi di sekolah(seperti kasus perundungan) oleh
karena itu diperlukan adanya dan berperannya pendidikan demokrasi yang mampu
mengembangkan akhlak kewarganegaraan , yang dalam waktu bersamaan mampu memberi
kontribusi terhadap berkembangnya budaya kewarganegaraan karena salah satu unsure dari
kebudayaan adalah kebajikan atau ahlak kewarganegaraan yang mencakup keterlibatan aktif
warga Negara,hubungan.
B. Uraikanlah sebuah model pembejaran di sekolah yang telah Anda lakukan untuk menanamkan
demokrasi dan HAM pada peserta didik.
JAWAB
Dengan menerapkan model portofolio-based learning atau model belajar yang berbasis
pengalaman utuh peserta didik dan potofolio-assisted assessment atau penilaian berbantuan
hasil belajar utuh peserta didik, yang dirancang dalam desain pembelajaran yang memadukan
secara sinergis model-model social problem solving(pemecahan masalah), penelitian
social,belajar bersama, simulasi dengar pendapat, dialog mendalam dan berpikir krtis,
klarifikasi nilai dan pembelajaran demokratis. Dengan demikian, model ini berpotensial
menghasilkan powerful learning atau belajar yang berbobot dan bermakna yang secara
pedagogis bercirikan prinsip meaningful(bermakna), terpadu, berbasis nilai,
menantang,mengaktifkan dan menyenangkan
4, Ada dua jenis belajar dengan seni (learning with arts) yaitu ketika seorang guru mengajarkan sebuah
mata pelajaran dengan menggunakan seni sebagai media atau alatpembelajaran. Hal ini dapat dilihat
ketika seorang guru menciptakan lagu untuk pembelajaran tematik di sekolah dan dinyanyikan
bersama dengan para siswa. Kedua, belajar melalui seni (learning through arts) yakni sebuah cara
mendorong anak untuk menguasai dan mengekspresikan pemahaman mereka terhadap materi
pelajaran melalui seni. Hal ini dapat terlihat ketika seorang guru mengajar sejarah, ketika
menjelaskan era penjajahan Belanda dan Jepang, beliau memutarkan lagu yang sedang terkenal pada
saatitu.
B. Berikan paparan mengenai 5 model dan proses pembelajaran melalui seni (learningthrough
arts) di sekolah!
JAWAB:
1. Seni dalam pembelajaran bahasa
Contohnya anak belajar tentang perjuangan bangsa dari buku teks dan kepada mereka
diperdengarkan beberapa lagu yang diciptakan pada masa itu. Ketika guru meminta kelas untuk
mendiskusikannya, dan ternyata guru belum yakin benar bahwa anak-anak dapat memahami benar
materi tersebut, guru dapat meminta anak-anak mengambil beberapa karakter tokoh untuk
dibuatkan sebuah drama kecil tentang peristiwa yang dianggap penting untuk dipahami oleh anak-
anak. Disini anak tidak hanya bekerja dengan materi pelajaran tetapi juga menciptakan sebuah
media untuk mengekpresikan pemahaman mereka.
2. seni dalam pembelajaran bidang ilmu-ilmu eksakta
Melalui tari . tari dapat dimanfaatkan dalam pelajaran misalnya anatomi dan fisika. Untuk
mengekprorasi gerak molekul. Guru dapat meminta anak-anakbergerak dalam sebuah area
imajiner tanpa bersentuhan di antara mereka dan minta kepada anak-anak agar ruang imajiner dan
gerakan-gerakan yang mereka ciptakan di buat makin lama makin cepat atau lambat dengan ruang
imajiner makin dipersempit atau diperluas.
3. seni dalam pembelajaran ilmu-ilmu social dan sejarah
Di kelas , anak diminta untuk mempelajari sebuah topik biografi yang mereka pilih sendiridari
sejumlah topik yang ada dalam pelajaran sejarah. Anak-anak diminta untuk membaca beberapa kali,
lalu mintalah mereka membuat sejumlah aspek misalnya Sejumlah aspek tokoh atau sepenggal
peristiwa yang paling menarik bagi kelompok tersebut yang terdapat dalam bacaannya. Setelah
itu diminta kepada kelompok agar memerankan bagian atau penggalan peristiwa terpilihnya dalam
karya seni. Mereka dapat memilih mempresentasikan dalam bentuk drama, gambar/lukisan,
nyanyian , diorama(seni rupa) atau bahkan mengkreasi ulang tokoh atau peristiwa drama boneka
4. seni dalam pembelajaran matematika
Melalui estimasi jarak. Untuk membuat penyajian tentang estimasi jarak bagi anak, guru dapat
memanfaatkan kerang besar yang ditiup hingga menghasilkan bunyi atau tiupan suling bambu.
Lalu ajukan pertanyaan ini: jika kamu berada di sebuah padang pasir di pantai atau di lapangan
rumput, seberapa jauhkah kamu dapat berjalan sambil mendengarkan bunyi nya? . Anak akan
memberikan jawaban yang bervariasi mungkin kebanyakan mereka akan menjawab antara 50
meter hingga 1 kilo meter, mereka membuat jawaban estimasinya. Lalu guru memberikan
jawaban estimasinya, sehingga anak akan tertantang untuk memperhatikan sari sudut pandang
yang berbeda dan pertanyaan-pertanyaan lainnya. Mereka mulai memikirkan hal-hal yang
membuat jarak perjalanan bunyi menjadi pendek.
5. Recorder dengan delapan lubang dapat digunakan untuk memperkenalkan lebih jauh tentang
permutasi. Guru dapat mengajukan pertanyaan dengan berapa banyak bunyi yang dapat dihasilkan
dengan mengombinasikan penutupan lubang-lubang itu, ini sangat menarik sehingga siswa akan
mengekprolasinya. Walaupun mungkin di awalnya mereka akan mengalami sedikit kesulitan ,
namun anak akan berpikir lebih keras tentang pertanyaan tadi dan yang mungkin lebih penting dari
aktivitas ini adalah guru juga mengikuti proses pencarian jawabannya.