Segerombolan anak sedang berjalan-jalan ditengah hutan. Anak-anak tersebut
adalah Willy, Jo, Hans, dan Kimberly. Mereka berempat menemukan sebuah rumah besar yang terbuat dari coklat. Saat masuk, ia menemui pemilik rumah coklat tersebut. Pemilik rumah tersebut adalah seorang nenek renta yang terlihat baik hati. Saat masuk ke dalam rumah, mereka berempat dibuat takjub oleh berbagai hidangan coklat yang ada. Bahkan dari dinding rumah, engsel pintu, dan berbagai benda lainnya semuanya terbuat dari coklat. Hans dan Jo yang sangat menyukai coklat amat senang menemukan rumah yang terbuat dari serba coklat ini. Nenek tersebut mempersilahkan keempatnya untuk memakan coklat apapun yang ia mau sepuasnya. Jo dan Hans dengan lahap memakan semua coklat yang dihidangkan dengan rakus. Sedangkan Kimberly tidak suka coklat dan Willy hanya memakan sedikit saja. Nenek tersebut memaksa Kimberly dan Willy agar menyantap coklat lebih banyak lagi. Willy jadi menyadari ada yang tidak beres dengan ini, ia mulai meminta Jo dan Hans untuk berhenti menyantap coklat dan pulang. Nenek itu menjadi marah. Kimberly yang menyadari bahwa ini sudah tidak benar, memaksa Hans dan Jo untuk segera keluar rumah. Jo dan Hans kekenyangan, ia hampir saja tidak sanggup untuk berlari. Untungnya, Kimberly dan Willy membantunya dengan senang hati. Nenek itu menjerit dan memekik seram melihat keempat anak tersebut meninggalkan rumah coklatnya. Tetapi, nenek tersebut tidak bisa berbuat apa- apa karena tenaga Kimberly dan Willy sudah cukup membantu kedua teman lainnya untuk pergi. Sesampainya dirumah, mereka menceritakan kejadian yang ia alami kepada Kakek Hans. Kakek Hans mengatakan bahwa sebenarnya itu adalah jebakan dari penyihir agar anak-anak tadi bisa menjadi santapan makan malamnya. Mereka berempat bergidik ngeri.