Anda di halaman 1dari 11

PEMBENTUKAN VARIETAS UNGGUL KEDELAI "WILlS"

(THE DEVELOPMENT OF AN IMPROVED SOYBEAN VARIETY "WILlS")

Oleh
Surnamo, Darman M. Arsyad, A. Dimyati,
Rodiah, Ono Sutrisno dan Dahro1)

Abstract. "Wi lis" , a soybean (Glycine max Merr) variety was


released by Bogor Research Institute for Food Crqps in 1983.
Wilis originated from the F4-derived line of a cross between
No. 1682 and Orba, made in Bogor in 1975. The progenies of
the cross were selected using stratified mass selection based
on maturity, from the F2 till F4. Pure lines -were developed
from the F4 pqpulation. The best line, No. 1682/1343-1-1-0,
was released as a new variety, called Wilis. Averaged yield
of Wilis across 18 environments yielded 1626 kg/ha, while the
old variety Orba produced 1311 kg/ha, and local variety
1269 kg/ha. Wilis matures in 88 days, 40 - 50 em height, de­
te:r:minate type, branching, and resistant to lodging. It has
a small seed is vigorous and tolerating a poor drainage soil.
Wilis produces well on the lowland after rice, even without
land preparatioo. It is expected that Wilis replaces the lo­
cal varieties commonly grown in Central and East Jawa, and
Bali. The breeder seed of Wilis is maintained at Bogor Res.
Institute for Food Crops, Bogor.

Ringkasan. Kede lai (Glycine max Merr) varietas "Wilis" dile­


pas tahun 1983, oleh Balai Penelitian Tanaman Pangan Bogor.
wilis berasal dari galur F4 persilangan varietas No. 1682 de­
ngan Orba, yang disilangkan di Bogor pada tahun 1975. Ketu­
runan dari persilangan diseleksi dengan metode seleksi massa
berstrata berdasarkan urnur matang, mulai generasi F2 saIr!Pai
F4. Pembuatan galur murni dilakukan pada generasi F4. Galur
yang terbaik adalah No. 1682/1343-1-1-0, yang kemudian dile­
pas sebagai varietas baru, dengan nama Wilis. Dari 18 ling­
kungan percobaan, wilis menghasilkan rata-rata 1626 kg/ha,
sedang varietas pembanding Orba 1311 kg/ha, dan varietas 10­
kal 1269 kg/ha. Umur matang Wilis 88 hari, tipe batang tegap

1) Pemulia Kedelai dan Staf, Balai Penelitian Tanaman Pangan,


Bogor.
Bul. Agr. Vol. XV No. 3
· ,

dan tidak mudah rebah. Ukuran bijinya kedl, berwaxna kuning


seragam dengan hilum waxna coklat tua. wilis cocok ditanam
pada lahan bekas padi sawah dengan pengolahan minimal atau
tanpa pengolahan tanah. Kecambah meItPunyai vigor yang baik,
pertumbuhannya cepat, dan dapat tumbuh baik pada lahan ber­
drainase kurang baik. Diharapkan Wilis dapat menggantikan
varietas lokal Jawa Tengah, Jawa Timur dan Bali. Kemuxnian
benih penjenis dipertahankan di Balai Penelitian Tanaman Pa­
ngan Bogor.

PENDAHULUAN

Pertanaman kedelai pada lahan bekas padi sawah unnmnya


dilakukan tanpa pengolahan tanah. Dengan demikian lingkungan
tumbuh tanaman umumnya bersifat: tanah padat/tidak gembur,
drainase kurang baik, dan rerumputan tumbuh dominan.

Varietas unggul Orba dan Galunggung beradaptasi baik ha­


nya pada lahan gembur, bebas runput dan berdrainase baik.
Itulah sebabnya varietas Orba dan Galunggung tidak dapat me­
nyebar dan tidak populer pada sentra kedelai bekas padi sawah.

Dari luas pertanaman kedelai sekitar 800 000 ha per tahun,


,"
60 persen di antaranya ditanam pada lahan bekas padi sawah.
5ebagian besar pertanaman kedelai bekas padi sawah tersebut
masih menggunakan varietas lokal. Keistimewaan varietas lokal
mencakup sifat-sifat sebagai berikut:

a. Benih dapat tumbuh dalam keadaan drainase tanah ku­


rang baik
b. Tanaman maItPu bersaing dengan gulma
c. Tanaman manpu membentuk polong dan biji, walaupun da­
lam keadaan kekeringan.

Varietas yang menunjukkan sifat-sifat demikian umumnya adalah


yang bijinya kecil (7 - 10 gram per 100 biji).

22
Varietas unggul kedelai yang nempunyai sifat-sifat seper­
ti di atas diperkirakan akan mudah nenggantikan varietas lokal
yang biasa ditanam petanL Pelepasan varietas Wills yang ukur­
an bijinya kecil, dan berdaya hasil tinggi, serta dapat tumbuh
baik pada lahan tanpa pengolahan tanah secara intensif, diha­
rapkan dapat menggantikan varietas lokal di daerah sentra pro­
duksi kedelai.

Makalah ini melaporkan asal dan proses pembentukan varie­


tas unggul Wilis.

BAHAN DAN METODE

Persilangan varietas No. 1682 dengan Orba bertujuan mem­


peroleh galur yang daya hasilnya tinggi, umurnya genjah, tahan
penyakit karat, ukuran bijinya kecil dengan warna kuning sera­
gam. Varietas No. 1682 adalah galur murni No. G-2120 asal
AVROC, Taiwan, yang dilaporkan berdaya hasil 3 tcn/ha (AVRDC,
1977). Pertanaman pada pot galur No. G-2120 ini pe:r:nah nengha­
silkan 1814 polcng per .batang (AVRDC, 1976). Koleksi No. 1682
nempunyai adaptasi yang baik di Indonesia, daya hasil 15-20 ku/
ha, tahan penyakit karat, namun umurnya dalam (105-110 hari),
dan bijinya kecil berwarna hijau. Varietas Orba dilepas tahun
1974 merupakan keturunan dari persilangan antara Davros (varie­
tas lokal Garut) dengan Shakti asal introduksi dari Jepang
(Anonimous, 1974). Persilangan No. 1682 x Orba dibuat di lem­
baga Pusat Penelitian Bogor pada tahun 1975 bersama dengan 12
kanbinasi persilangan lainnya (Sumamo, S\1IDarno dan Sutrisno,
1976) •
Keturunan persilangan No. 1682 x Orba diseleksi dengan
netode "Modified bulk" dari generasi F2 sanpai F4; dari po­
pulasi bastar diseleksi berdasarkan kriteria umur matang, o­
pe tanam yang baik, dan ketahanan karat, kemudian tanaman


23
II
I, terbaik di bulk (digabung). Populasi dipisahkan menjadi tiga
I

grup umur; grup I, umur matang 80 - 85 had; grup II 80 - 90


bari; dan grup III, 91 - 95 bari. Pemisaban populasi dimu­
lai sejak pemanenan tanaman F • dan dipertabankan pada genera­
2
si F3 dan F • Metode seleksi demikian juga disebut seleksi
4
massa berstrata (stratified mass selection) (Gambar 1).

Dari populasi F4 diben tuk galur-galur, dengan cara memi­


lib individu tanaman yang bertipe baik, polong lebib dad 50
buab, dan taban penyakit karat. Galur yang terbentuk seterus­
nya disebut galur asal F4' tappa menperbatikan generasi biji­
nya. Seleksi generasi F2 sampai F4 dilakukan di kebun perco­
baan (KP) Cikeumeub dan Muara. sedang perbanyakan dan observa­
si galur F4 dilakukan di KP Cikeumeub, Mojosari dan Jambegede.

Galur-galur terpilib dari persilangan No. 1682 x Orba ber­


sama-sama galur dari persilangan lainnya diuji d~a basilnya
dari tabun 1979 - 1982. Pada setiap pengujian, varietas Orba
diikutkan sebagai varietas baku, karena Orba merupakan varietas
ungglll yang ada pada waktu i tu. Orba juga sebagai varietas
yang basilnya stabil (Sumamo, 1982).

Banyaknya galur yang diuji pada daya basil lanjutan ada­


lab 12 galur, termasuk varietas baku. Percobaan menggunakan
plot ukuran 3.2 x 4.5 m dengan jarak tanam 40 x 15 em, dua ta­
naman per runpun. Dua barisan terluar masing-masing plot di­
buang untuk mencegab pengarub konpetisi antar varietas. Dosis
pupuk 20 kg N + 50 kg P 0 + 50 kg ~O per ba, diberikan pada
2 5
saat tanam.

Percobaan dilaksanakan di 18 lingkungan (Tabel 2). Ran­

cangan percobaan adalab acak kelorrpok lengkap, enpat ulangan


untuk masing-masing lingkungan. Data yang diamati adalab
umur berbunga, umur matang, tinggi tanaman dan hasil biji ke­
ring.

24

~:
Data hasi1 biji kering darL tiga ga1ur dan dua varietas
baku dio1ah dengan analisa gabungan. &ata umur berbunga,
umur matang, tinggi tanaman dan data sifat kuantitatif lain
dirata-ratakan untuk pembuatan deskripsi.

Salah satu ga1ur grup I dari persi1angan No. 1682 x Orba


dengan nomor si1si1ah No. 1682/1343-1-10, diusu1kan kepada
Badan Benih Nasiona1 untuk di1epas sebagai varietas unggu1
baru.

BASIL DAN PEMBAHASAN

Pe1epasan kede1ai varietas Wi1is yang berasa1 dari ga1ur


1682/1143-1-1-0 ada1ah berdasarkan SK Mentan No. TP 240/519/
Kpts/1 /1983 tangga1 12 Juli 198}. Analisa gabungan data hasi1
menunjukkan perbedaan yang nyata dari pengaruh 1ingkungan, ga­
1ur yang diuji, serta interaksi antara ga1ur dengan 1ingkungan
(Tabe1 1). Prqporsi besamya keragaman, secara berurutan di­
sebabkan oleh faktor 1ingkungan, ga1ur, dan interaksi ga1ur x
1ingkungan. Keadaan demikian sering terjadi pada analisa ga­
bungan data hasi1 percobaan kede1ai (Sumamo, 1982).

Dari rata-rata 18 1ingkungan percobaan, Wilis menghasi1­


kan tertinggi, sebesar 1626 kg/ha, dengan kisaran antara 1024­
2744 kg/ha (Tabe1 2). Dibandingkan varietas unggu1 lama Orba,
wi1is menghasi1kan 309 kg/ha, atau 24 persen 1ebih tinggi.
Hasi1 rata-rata Orba 1311 kg/ha. Perbedaan hasi1 antara Wi1is
dangan Orba ini sangat nyata. Dibandingkan dengan ga1ur grup
II (umur tengahan) dan ga1ur grup III (umur da1am) , wi1is juga
menghasi1kan berturut-turut 24 dan 27 persen 1ebih tinggi.
Varietas loka1 diuji pada tujuh 1ingkungan. Hasi1 rata-rata
varietas 1aka1 ada1ah 19 persen 1ebih rendah dibanding wi1is.
D;i samping itu varietas loka1 umumya 10 - 15 hari 1ebih da1am.

25
Ta.bel 1. Analisa Gabungan Sidik Ragam Data Hasil Lima Galur/
Varietas Kedelai, pada 18 Lingkungan untuk 4 Galur,
dan pada 7 Lingkungan untuk 1 Varietas
(Table 1 Combined Analysis of Yield &ata of Five Soybean
Lines/Varieties, Evaluated at 18 Environments (for
the 4 lines) and at 7 Environments (for the local
variety)

Sumber kegagaman Derajat bebas Kuadrat Tengah


(Source of Variation) (Degree of free­ (Mean square)
dom)

Lingkungan 17 88.29**
(Environment)
Galur 4 37.42**
(Lines)
Galur x Lingkungan 68 5.25**
(Line x Environment)
Error 138 2.01
(Error)

Hasil rata-rata (kg/ha) 1.356


(Average yield)
Koefisien keragaman (%) 8.6
(Coeficient of variation)

Umur matang Wilis berkisar antara 85 - 90 hari, dengan rata­


rata 88 hari. Ini sedikit lebih dalam dibandingkan Orba (85
hari), tetapi jauh lebih genjah dibandingkan No. 1862 (105 ha­
ri) ataupun varietas lokal Jawa Timur (100 - 115 hari).

26
"""!I

No.1682 x Orba

....!
F2
F

.
:
tqa 1

,..
...... :
..
.. . ", .. .. .. , . . ..
....

.....
' ..•...
..

.....
#~
.. ....

. .,#o:..
. . . . . : , ; ...

".. .... ...... 'II #I

' .. , " .. 11 , #J,," .. " ..... ""


</I • , .,. .. ., " ., " ....
::sa , c:

Grup I Grup I I Grup III


F3 Genjah Tengahan umur dalam
(Early) (Medium) (late)

w If

F4 Grup I Grup I I Grup III


(Group 1) (Group II) (Group III)

~ ~ ~
111111111\'!IIlllli1111 lllllIl111lt\ IIlllllll111 1111 [lllllllit 11\\1111111111
Galur asal F4 Galur asal F4 Galur asal F4
(Line derived from F )
!
1682/1343-1-10
4

(B-3034)

8
Gambar 1. Skema Seleksi Massa Berstrata Berdasarkan Umur
Matang, dalam Pembentukan Varietas wilis
(Figure 1 Stratified Mass-Selection Based on Maturity,
in Developing wilis Soybean Variety)

27

L...
Tabe1 2. Hasi1 Kede1ai Wi1is Dibandingkan Orba, pada 18
Lingkungan dari Tahun 1979 sanpai 1982
(Table 2 Yield of Wi1is Compared with Orba, Evaluated at 18
Environments, from 1979 to 1982)

Hasi1 (Yield) (kg/ha) BNT(LSD)


Lin gkungan
(En vironment) 1 2
wilis Orba B-3033 ) B-3 03 0 ) Loka1 5\ 1\

KP Cikeumeuh 1404 931 1295 1305


MK 79
Jamhegede 2107 1695 1562 1474
MK 79
Jambegede 2574 2199 1707 1372
MK 80
Garut MK 80 1215 1585 1165 1241
Cirebon MH 80/ 1710 1688 1] 86 1480
81
Ka1se1 MH 80/ 1177 1428 1508 U75 1528
81
Lamongan 1077 780 517 752
MH 80/81
Lawang MH80/81 1800 1667 2113 1900 1583
Lampung 1458 1633 U83 1383
MH 80/81
Lombok Barat 1617 1150 1467 900 1717
MK 80
!~ Sumut MK 81 1600 583 1600 1383 1383
Kebumen MH 80/ 1160 1342 987 877 927
81
Ka1se1 MK 81 1035 453 888 1117 985
Kuningan MK82 1775 510 1175 1550
Mojosari MK I 2161 1819 1245 U77 761
82
Mojosari MK 2161 1819 1245 1277 761
I I 82
Brebes MK 82 1525 788 535 834
Sukamandi 2744 2674 2725 2275
MK 82

Rata-rata 1626 1311 1309 1273 U69 197 260


(Average)
Musim Kemarau 1732* 1556 1314 1471* 1518*
(Dry Season)
Musim Hujan 1397 1423 U99 1278 1349
(Wet Seascn)

28
.i

Keteranga.q
1) Galur grup 1.1 (umur ten.gahan)
Note
Maturity Group II (medium maturing}
2) Galur Grup III (umur dalam)
Maturity Group III (late maturing)
*) Berbeda nyata antara rata-rata hasil Msim Ke­
marau dengan rata-rata hasil Musim Hujan
(Significant between average yield at Dry
Seascn and Wet Season)

Varietas Wilis bertipe batang determinit, tinggi batang


sedang (40 - 50 em) , batang kokoh, bercabang dan tidak mudah
rebah. Ukuran biji Wilis kecil (9 - 10 gram/l00 biji), ber­
bentuk bundar lonjong, berwama kuning seragam, dengan hilum
berwama coklat tua. Diskripsi selengkapnya tercantum pada
Ta.l::lel 3. Terhadap penyakit karat daun, wilis nenunjukkan re­
aksi toleran, yakni gejala serangan karat hanya terjadi pada
tanaman nenjelang matang dan tidak mengakibatkan penurunan ha­
sil secara nyata.

Berdasarkan pengamatan selama dua musim tanam di KP Cita­


yam, Mojosari dan Ngale pada pertanaman perbanyakan benih, wi­
I
lis tumbuh baik pada tanah bekas sawall dengan pengolahan tanah II,
minimal, atau tanpa pengolahan tanah. Tanaman dapat berkonpe­
'I
!f

tisi dengan gulma, dalam arti Wilis dapat menghasilkan sekitar


1 ton/ha, walaupun gulma banyak tumbuh dalam pertanaman. Vigor
kecambah di lapang sangat bagus; benih tumbuh di atas 90 per­
sen lima hari setelah tanam. Terhadap hama Agranyza, ulat pe­
rusak daun, dan hama perusak biji, wilis tidak sepeka varietas
Orba.

Varietas Wilis cocok ditanam dengan jarak tanam agak ra­


pat, dengan populasi 350 000 - 450 000 tanaman per hektar.

29
Tabel 3. Diskripsi Kedelai Varietas Wilts
(Table 3 Description of Soybean var. Wilis)

Nomor induk B-3034


(NumJ::er)
Nemor Galur 1682/1343-1-10
(Line No.)
Asal Persilangan No. 1682 x Orba,
(Source) F4 Grup I
(Cross No. 1682 x Orba, F4
maturity Group I)
Wa:ma hipokotil ungu
(Hypocotyl color) (Pu:r:ple)
Wa:ma bunga Ungu (Pu:r:ple)
(Flo'Wer color)
Wa:ma bulu Coklat tua (dark brown)
(Hair color)
Wa:ma polong tua Coklat kehitaman (deep brown)
(Mature pod color)
Wa:ma biji (seed color) Kilning (yellow)
Wa:ma hilum (hilum color) : Coklat tua (dark brown)
Tipe tumbuh Diterminit (determinit)
(growth habit)
Umur berbunga + 39 hari (days)
I~ (Days of flo'Wering)
Umur matang + 88 had (days)
(Days of mature)
T inggi batang 40 - 50 cm
(Plant height)
Kerebahan (lodging) Tahan (resistant)
Bobot 100 biji + 100 gram
(Weight of 100 seeds)
Kandungan lemak + 19 %
(Oil content)
Kandungan protein + 37 %
(Protein content)
Ketahanan penyakit Toleran karat (rust to15rant)
(Disease resistance)
Hasil rata-rata 1626 kg/ha
(Average yield)
Pemulia (Breeder) Suma:mo, Darman M. Arsyad,
, . A. Dimyati~ Rodiah, Ono Sutrisno;
Dahro
Dilepas tahun 1983
(Date of release)

30
Jarak tan.am yang sesuai adalah 40 x 15 em, 45 x 10 cm, atau
50 x 10 em. Ukuran bijinya yang kecil, menguntungkan dalam
penyimpanan benih. Benih wilis lebih tahan simpan daripada
benih Orba.

Melihat adaptasinya yang baik pada tanah bekas sawah tan­


pa atau dengan pengolahan minimal, diharapkan Wilis dapat
rrenggantikan varietas lokal daerah Jawa Tengah, Jawa Timur dan
Bali. Daya hasilnya yang baik pada tanah dengan pengolahan
sempurna, rrenunjukkan bahwa penanaman Wilis pada tanah tegalan
juga rremberikan prospek yang baik.

DAPl' AR PUSTAKA

Anonimous. 1974. Varietas Orba, jenis unggul tanaman kede­


lai. Berita LP] No.3, 4 hal. Lembaga Pusat Penelitian
Pertanian Bogor.

Asian Vegetable Research and Development center. 1976. Soy­


bean Report • 75 Shanhua, Taiwan.

Asian Vegetable Research and Developrrent Center. 1977. Pro­


gress for 1977. Shanhua, Taiwan.

Surnamo, R., Surnarno dan Ono Sutrisno. 1976. Laporan Tahun­


an Kacang-kacangan 1975. Sub Proyek Pemuliaan. Lembaga
Pusat Penelitian Pertanian Bogor. Stensilan.

Sumarno. 1982. yield Stability of 1fOrba1f Soybean Cultivar


Penelitian Pertanian Vol. 2(2) :75-77.

31

Anda mungkin juga menyukai