Anda di halaman 1dari 4

BUDIDAYA TANAMAN SERAT *)

Oleh:
Drs. Rochmatino, M.Si. **)

Pendahuluan
Komoditas serat alam yang prospektif adalah serat buah, batang, dan daun
yang mempunyai keunggulan sebagai bahan baku berbagai industri, dan
kontribusinya dalam penyelamatan lingkungan. Tanaman yang menghasilkan
serat buah adalah kapas, kapuk, dan kelapa. Tanaman serat batang antara lain :

kenal rosela" yuteo rami, urena, linumo hemp, dan okra; sedangkan tanaman
penghasil serat daun antara lain : abaka" agave (sisal), nenas dan sansivera. Pada
makalah ini akan dibahas secara detail mengenai tanaman kenaf yang
pengembangannya dilakukan pada daerah lahan tercemar. Hal ini dilakukan untuk

memanfaatkan lahan tercemar di sekitar pembuangan sampah sebagai lahan


penghasil serat batang.

Tanaman kenaf merupakan tanaman herba semusim dengan tipe


pertumbuhan berbentuk semak tegak. Termasuk dalam tanaman hari pendek dan

akan cepat berbunga bila panjang penyinaran matahari kurang dart lzjam. Pada
keadaan normal, pertumbuhan optimal kenaf berkisar pada urur 60 - 90 hari dan
bisa mencapai tinggi 4 m untuk tanaman yang tumbuh subur, namun tergantung
dari varietas, kesuburan tanah, serta teknik budidayanya. Wama batang dibedakan
menjadi 3 (tiga) kategori yaitu hijau, merah dan merah atau hijau tidak teratur.
Warna dan kehalusan batang merupakan penciri utama suatu aksesilvarietas. Daun
{
terletak berselang-seling (alternate) dan mempunyai bentuk dan wama yang
bervariasi tergantung subspesiesnya.

bio.unsoed.ac.id
*) Disampaikan pada penyuluhan di desa Karangklesem Purwokerto Selatan
**) Dosen Tetap Fakultas Biologi Unsoed
Sejak tahun 1995 - 2007 Balittas telah menghasilkan sebanyak l1 varietas

unggul kenaf, diantaranya KR I I untuk lahan bonorowo; KR 14 dan KR 15 untuk


lahan podsolik merah kuning (PMK); dan KR 9 dan KR 12 untuk latran kering.
Varietas-varietas tersebut dapat ditanam pada semua musim karena kurang
terpengaruh oleh panjang penyinaran sinar matahari.

Budidaya Kenaf (Hibiscus cannabinus L.)


Perbanyakan kenaf umwnnya secara generatif menggunakan biji. Biji
kenaf biasanya berbentuk grnjal berdiameter sekitar 0,3 - 0,5 cm berwarna kelabu
agak kecoklatan. Benih kenaf termasuk ke dalam benih ortodoks karena relatif
toleran/tatran terhadap pengeringan sampai kadar air 5 - 6 % dan dapat disimpan
pada suhu yang rendah.

Benih kenaf dihasilkan dari kebun benih dengan persyaratan lahan harus
suburo dekat sumber air, drainase baik, bebas dari organisme pengganggu
tumbuhan (OPT). Tidak seperti tanaman lain, waktu tanam dan cara budidaya
kenaf untuk produksi serat dan benih berbed4 sehingga memerlukan perlakuan
dan penanganan yang berbeda mulai dari pemilihan/persiapan lahan sampai
dengan panen dan pascapanen.

Tanaman Kenaf mulai berbunga 12 minggu setelah tanam. Periode


pembungaan dan pembualran berlangsung tidak serempak. Untuk panen benih
yang baik dan efisien maka dilakukan apabila sekitar 75 % dart populasi tanaman

kenaf buahnya sudah kering. Tiap tanaman dapat menghasilkan 15 - 100 kapsul

tergaqtung pada varietas, kondisi iklim tanah dan cara bercocok tanam. Tiap
kapsul berisi 15 - 25 biji. Benih kenaf yang telah dipanen dan digunakan sebagai
bahan tanam harus melalui proses pengolahan yang meliputi penjemuran
(batangan/pocokan), perontokan benih, pembersihan benih, sortasi, pengeringan,

dan pengemasan.

Kenaf dapat tumbuh hampir pada semua tipe tanah, tetapi tanah yang ideal
bio.unsoed.ac.id
untuk kenaf yaitu tanah lempung berpasir atau lempung liat berpasir dengan
drainase yang baik @empsey, 1963). Sebagai petunjuk, bila tanah cocok untuk
tanaman jagrrng, berarti juga cocok untuk kenaf. Pada umumnya petani menafttm
kenaf secara tumpang sari atau tumpang sisip dengan jagung. Kenaf agak tahan
kekeringan, n€tmun karena seluruh bagian vegetatifirya (batang) harus dipanen
pada umur 3,5-4 bulan, maka ketersediaan air selama pertumbuhan harus cukup.

Kebutghan air untuk kenaf sebesar 600 mm selama empat bulan (Iswindiyono dan
Sastrosupadi, 1987). Kisaran pH cukup luas, yaitu dari 4,5-6,5 sehingga kenaf
dapat tumbuh baik di tanah yang agak masarn.

Drainase pada stadia awal pertumbuhan harus baik, meskipun pada stadia
lanjut kenaf dapat tumbuh dalam keadaan tergenang. Di daerab banjir waktu

tanam harus diatur sedemikian rupa sehingga pada waktu mulai tergenang
tanaman paling sedikit sudah berumur dua bulan. Dengan cara tersebut kenaf
masih dapat menghasilkan serat cukup tinggi. Tanaman semakin tua semakin
tahan terhadap genangan.

Curah hujan yang dikehendaki oleh kenaf selama pertumbuhannya sebesar


500-750 mm atau curah hujan setiap bulan 125-150 mm (Berger,1969; Sinha dan
Guharoy, 1987; Dempsey, 1963). Bila curah hujan kurang dari jumlah tersebut,
umunnya perlu dibantu dengan pengairan dari irigasi maupun pompa

Perendaman batang atau kulit ( retting)


Proses pengambilan serat batang dilakukan dengan cara perendaman. Agar

dapat diambil seratrya, maka batang berkulit atau kulit batang harus direndam
dalam kolam perendaman. Dengan perendaman sel-sel serat dapat terlepas melalui
proses mikrobiologis. Terlepasnya serat hanya dapat dilakukan karena adanya
peroqrbakan substansi yang mengelilingi sel serat oleh aktivitas bakteri. Bila.
yang direndam seluruh batang, maka waktu yang diperlukan untuk perendaman
adalah 14-20 Hari. Bila yang direndam banya kulitnya waktu perendaman hanya
7-10 hari saja. Untuk melepaskan kulit

Penutup
bio.unsoed.ac.id
Kebutuhan serat kenaf akan semakin meningkat terutama karena sifat
seratnya yang ramah lingkungan dan sangat adaptif di berbagai lingkungan
tumbuh seperti latran tadah hujan, lahan banjir dan lahan gambut, sehingga
pengembangan kenaf masih menguntungkan. Produktivitas kenaf yang tinggi

harus didukung dengan penggunaan varietas unggul yang telah dilepas dan
pengguntun benih Yang bermutu.

Daftar Pustaka
Sastrosupadi, 1989. Hasil-basil penetitian serat batang selama Pelita IV.
A.
Prosiding Simposium I Hasil Penelitian dan PengembangutThnaman
Industri, Bogor.
B. Santoso, dan S. Basuki. 1991. Pengaruh waktu tanam dan saat
pe-"pukan tenaf (Hibiscus cannabinus L.) terhadap hasil pada sistem
tumpang sarij agung/kenaf. PTfS 6(2) zl2l - 129 .
Sudjindro dan Marjian .2A09. Pemuliaan Kenaf.

ogf,pdf, diakses tanggal 17 April 2014-


Supriyadi dan Tirtosuprobo. 2009. Pengembangan Kerraf.

Okenaf.pdf diakses tanggal 17 Apil2014

bio.unsoed.ac.id

Anda mungkin juga menyukai