Anda di halaman 1dari 17

LOGBOOK MODUL 8

ASUHAN KEPERAWATAN III


DIABETES MELITUS

LOGBOOK 8.6
ASUHAN KEPERAWATAN DIABETES MELITUS DENGAN KOMPLIKASI
NEUROPATI

Tujuan :
Pertemuan hari I
Setelah menyelesaikan modul ini, peserta didik diharapkan :
1. Mampu mengidentifikasi kata kunci pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi
neuropati secara mandiri
2. Mampu mengidentifikasi masalah keperawatan pada kasus diabetes melitus dengan
komplikasi neuropati secara mandiri berdasarkan data subyektif dan data obyektif pada
kasus
3. Mampu mendiskusikan masalah keperawatan pada kasus diabetes melitus dengan
komplikasi neuropati yang sudah diidentifikasi secara individu/mandiri untuk mencapai
kesepahaman kelompok
4. Mampu mengidentifikasi faktor penyebab masalah pada kasus diabetes melitus dengan
komplikasi neuropati
5. Mampu mendiskusikan faktor penyebab masalah pada kasus diabetes melitus dengan
komplikasi neuropati yang sudah diidentifikasi secara individu/mandiri untuk mencapai
kesepakatan kelompok
6. Mampu mengidentifikasi materi belajar pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi
neuropati secara mandiri

Kasus 1
Tn. K, 58 tahun, berobat ke poli dengan keluhan sering mual dan muntah sejak 3 hari
yang lalu. Klien memiliki riwayat menderita DM sejak 8 tahun yang lalu. Selain keluhan
mual dan muntah didapatkan juga pada kaki kiri terdapat kalus, kulit kering, rambut
pada kaki menipis, kuku keras dan panjang serta kotor. Hasil pemeriksaan lab minggu
yang lalu menunjukkan A1C = 10%

Aktifitas 1
Review modul patofisiologi diabetes melitus dengan komplikasi neuropati

Aktifitas 2
Identifikasi kata kunci dan data tambahan yang diperlukan pada kasus diabetes mellitus
dengan komplikasi neuropati secara mandiri
Kata Kunci
 Usia 58 Tahun
 Hasil Laboratorium A1c = 10%
 Klien memiliki riwayat menderita DM sejak 8 tahun yang lalu
 Pada kaki kiri terdapat kalus, kulit kering, rambut pada kaki menipis, kuku keras
dan panjang

Aktifitas 3
Diskusikan kata kunci dan data tambahan untuk rumusan masalah bersama kelompok
Kata Kunci
 Usia 58 Tahun
 Hasil Laboratorium A1c = 10%
 Klien memiliki riwayat menderita DM sejak 8 tahun yang lalu
Pada kaki kiri terdapat kalus, kulit kering, rambut pada kaki menipis, kuku keras dan panjang

Aktiftas 4
Identifikasi masalah keperawatan pada kasus diabetes mellitus dengan komplikasi neuropati
secara mandiri berdasarkan data subyektif dan data obyektif pada kasus
1. DS : Klien sering mengeluh sering mual dan muntah
DO :
 Terdapat kalus
 Kulit kering
 Membran mukosa pucat
 Otot mengunyah lemah
Masalah Keperawatan : Defisit Nutrisi

2. DS : -
DO :
 Kulit kering
 Terdapat kalus
 Rambut pada kaki menipis
 Kuku keras
Masalah Keperawatan : Risiko Gangguan Integritas Kulit

Aktifitas 5
Diskusikan masalah keperawatan pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi neuropati
yang sudah diidentifikasi oleh individu/mandiri untuk mencapai kesepakatan kelompok
1. DS : Klien sering mengeluh sering mual dan muntah
DO :
 Terdapat kalus
 Kulit kering
 Membran mukosa pucat
 Otot mengunyah lemah
Masalah Keperawatan : Defisit Nutrisi

2. DS : -
DO :
 Kulit kering
 Terdapat kalus
 Rambut pada kaki menipis
 Kuku keras
Masalah Keperawatan : Risiko Gangguan Integritas Kulit

Aktifitas 6
identifikasi faktor penyebab masalah pada kasus diabetes melitus dengan neuropati
1. Riwayat penyakit sebelumnya (DM)
2. Kurang perawatan kaki
3. Faktor usia
4. Kurangnya kontrol gula darah

Aktifitas 7
Identifikasi faktor penyebab masalah dan factor resiko pada diabetes melitus dengan
komplikasi neuropati secara mandiri dengan menggunakan pohon masalah
DM

Mikroangiopati

Neuropati

Keringat Berkurang

Kulit Kering

Mual Muntah Defisit Nutrisi

Kulit Pecah

Risiko Gangguan Integritas Kulit

Aktifitas 8
Diskusikan faktor penyebab masalah pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi
neuropati yang sudah diidentifikasi secara individu/mandiri untuk mencapai kesepakatan
kelompok dengan menggunakan pohon masalah
DM

Mikroangiopati

Neuropati

Keringat Berkurang

Kulit Kering

Mual Muntah Defisit Nutrisi

Kulit Pecah

Risiko Gangguan Integritas Kulit

Aktifitas 9
Identifikasi hal-hal yang perlu dipelajari pada kasus diabetes mellitus dengan komplikasi
neuropati secara mandiri
1. Patofisiologi Neuropati
2. Penyebab Neuropati
3. Pencegahan dan Perawatan kaki
4. Komplikasi
5. Penatalaksanaan Neuropato
Pertemuan hari II
Setelah menyelesaikan modul ini, peserta didik diharapkan :
1. Mampu menyusun diagnosis keperawatan pada kasus diabetes melitus dengan
komplikasi neuropati secara mandiri
2. Mampu mendiskusikan diagnosis keperawatan pada kasus diabetes melitus dengan
neuropati yang sudah diidentifikasi secara individu/mandiri untuk mencapai
kesepahaman kelompok
3. Mampu mengidentifikasi materi belajar pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi
neuropati secara mandiri

Aktifitas 1
Susunlah diagnosis keperawatan pada kasus diabetes mellitus dengan komplikasi neuropati
secara mandiri
Dx 1 : Defisit Nutrisi b.d Ketidakmampuan mencerna Makanan
Dx 2 : Risiko gangguan Integritas Kulit d.d Neuropati Perifer

Aktifitas 2
Diskusikan diagnosis keperawatan pada kasus diabetes mellitus dengan komplikasi
neuropati yang sudah diidentifikasi oleh individu/mandiri untuk mencapai kesepakatan
kelompok
Dx 1 : Defisit Nutrisi b.d Ketidakmampuan mencerna Makanan
Dx 2 : Risiko gangguan Integritas Kulit d.d Neuropati Perifer

Aktifitas 3
Identifikasi materi belajar pada kasus diabetes mellitus dengan komplikasi neuropati secara
mandiri
1. Patofisiologi Neuropati
2. Penyebab Neuropati
3. Pencegahan dan Perawatan Kaki
4. Komplikasi
Pertemuan hari III
Setelah menyelesaikan modul ini, peserta didik diharapkan :
1. Mampu menyusun rencana keperawatan pada kasus diabetes mellitus dengan
komplikasi neuropati secara mandiri, dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. Mampu membuat tujuan/kritereria hasil perencanaan sesuai dengan diagnosis yang
telah dimunculkan.
b. Mampumengidentifikasi kebutuhan pengkajian focus terhadap masalah tersebut
c. Mampumengidentifikasi kebutuhan pendidikan kesehatan untuk pasien/keluarga
terhadap masalah tersebut
d. Mampu mengidentifikasi kebutuhan kolaborasi terhadap masalah tersebut
e. Mampu mengidentifikasi kebutuhan aktifitas lain yang menunjang pemecahan
masalah tersebut
2. Mampu berdiskusi kelompok tentang rencana keperawatan pada kasus diabetes melitus
dengan komplikasi neuropati yang sudah diidentifikasi secara individu/mandiri
3. Mampu mendemonstrasikan tindakan pengukuran gula darah (rujuk modul nomor...)
4. Mampu mendemonstrasikan penyuntikan insulin
5. Mampu menyusun catatan perkembangan pada kasus diabetes melitus dengan
komplikasi neuropati secara mandiri
6. Mampu mendiskusikan tentang catatan perkembangan pada kasus diabetes melitus
dengan komplikasi neuropati yang sudah diidentifikasi secara individu/mandiri untuk
mencapai kesepahaman kelompok
7. Mampu membuat dokumentasi keperawatan pada kasus diabetes melitus dengan
neuropati secara mandiri

Aktifitas 1
Susunlah rencana keperawatan pada kasus diabetes mellitus dengan komplikasi neuropati
secara mandiri
Diagnosa Tujuan dan Kriteria Intervensi
Keperawatan Hasil
Defisit Nutrisi b.d Setelah dilakukan Manajemen Nutrisi (I.03119)
Ketidakmampuan intervensi Observasi
mencerna keperawatan selama 1. Identifikasi status nutrisi
Makanan 3 x 24 jam, maka 2. Identifikasi alergi dan intoleransi
status nutrisi makanan
membaik, dengan 3. Identifikasi makanan yang
kriteria hasil: disukai
1. Porsi makan 4. Identifikasi kebutuhan kalori dan
yang jenis nutrien
dihabiskan 5. Identifikasi perlunya penggunaan
meningkat selang nasogastrik
2. Berat badan 6. Monitor asupan makanan
membaik 7. Monitor berat badan
3. Indeks massa 8. Monitor hasil pemeriksaan
tubuh (IMT) laboratorium
membaik Terapeutik
1. Lakukan oral hygiene sebelum
makan, jika perlu
2. Fasilitasi menentukan pedoman
diet (mis: piramida makanan)
3. Sajikan makanan secara menarik
dan suhu yang sesuai
4. Berikan makanan tinggi serat
untuk mencegah konstipasi
5. Berikan makanan tinggi kalori
dan tinggi protein
6. Berikan suplemen makanan, jika
perlu
7. Hentikan pemberian makan
melalui selang nasogastik jika
asupan oral dapat ditoleransi
Edukasi
1. Ajarkan posisi duduk, jika
mampu
2. Ajarkan diet yang diprogramkan
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian medikasi
sebelum makan (mis: Pereda
nyeri, antiemetik), jika perlu
2. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
menentukan jumlah kalori dan
jenis nutrien yang dibutuhkan,
jika perlu

Risiko gangguan Setelah dilakukan Perawatan Integritas Kulit (I.11353)


Integritas Kulit intervensi Observasi
d.d Neuropati keperawatan selama 1. Identifikasi penyebab gangguan
Perifer 3 x 24 jam, maka integritas kulit (mis: perubahan
integritas sirkulasi, perubahan status
kulitmeningkat, nutrisi, penurunan kelembaban,
dengan kriteria hasil: suhu lingkungan ekstrim,
1. Kerusakan penurunan mobilitas)
lapisan kulit Terapeutik
menurun 1. Ubah posisi setiap 2 jam jika
tirah baring
2. Lakukan pemijatan pada area
penonjolan tulang, jika perlu
3. Bersihkan perineal dengan air
hangat, terutama selama periode
diare
4. Gunakan produk berbahan
petroleum atau minyak pada kulit
kering
5. Gunakan produk berbahan
ringan/alami dan hipoalergik
pada kulit sensitive
6. Hindari produk berbahan dasar
alkohol pada kulit kering
Edukasi
1. Anjurkan menggunakan
pelembab (mis: lotion, serum)
2. Anjurkan minum air yang cukup
3. Anjurkan meningkatkan asupan
nutrisi
4. Anjurkan meningkatkan asupan
buah dan sayur
5. Anjurkan menghindari terpapar
suhu ekstrim
6. Anjurkan menggunakan tabir
surya SPF minimal 30 saat
berada diluar rumah
7. Anjurkan mandi dan
menggunakan sabun
secukupnya

Aktifitas 2
Diskusikan rencana keperawatan pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi neuropati
yang sudah diidentifikasi secara individu/mandiri untuk mencapai kesepakatan kelompok
Diagnosa Tujuan dan Kriteria Intervensi
Keperawatan Hasil
Defisit Nutrisi b.d Setelah dilakukan Manajemen Nutrisi (I.03119)
Ketidakmampuan intervensi Observasi
mencerna keperawatan selama 1. Identifikasi status nutrisi
Makanan 3 x 24 jam, maka 2. Identifikasi alergi dan intoleransi
status nutrisi makanan
membaik, dengan 3. Identifikasi makanan yang disukai
kriteria hasil: 4. Identifikasi kebutuhan kalori dan jenis
1. Porsi makan nutrien
yang 5. Identifikasi perlunya penggunaan
dihabiskan selang nasogastrik
meningkat 6. Monitor asupan makanan
2. Berat badan 7. Monitor berat badan
membaik 8. Monitor hasil pemeriksaan
3. Indeks massa laboratorium
tubuh (IMT) Terapeutik
membaik 1. Lakukan oral hygiene sebelum
makan, jika perlu
2. Fasilitasi menentukan pedoman diet
(mis: piramida makanan)
3. Sajikan makanan secara menarik dan
suhu yang sesuai
4. Berikan makanan tinggi serat untuk
mencegah konstipasi
5. Berikan makanan tinggi kalori dan
tinggi protein
6. Berikan suplemen makanan, jika
perlu
7. Hentikan pemberian makan melalui
selang nasogastik jika asupan oral
dapat ditoleransi
Edukasi
1. Ajarkan posisi duduk, jika mampu
2. Ajarkan diet yang diprogramkan
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian medikasi
sebelum makan (mis: Pereda nyeri,
antiemetik), jika perlu
2. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
menentukan jumlah kalori dan jenis
nutrien yang dibutuhkan, jika perlu

Risiko gangguan Setelah dilakukan Perawatan Integritas Kulit (I.11353)


Integritas Kulit intervensi Observasi
d.d Neuropati keperawatan selama 1. Identifikasi penyebab gangguan
Perifer 3 x 24 jam, maka integritas kulit (mis: perubahan
integritas sirkulasi, perubahan status nutrisi,
kulitmeningkat, penurunan kelembaban, suhu
dengan kriteria hasil: lingkungan ekstrim, penurunan
1. Kerusakan mobilitas)
lapisan kulit Terapeutik
menurun 1. Ubah posisi setiap 2 jam jika tirah
baring
2. Lakukan pemijatan pada area
penonjolan tulang, jika perlu
3. Bersihkan perineal dengan air
hangat, terutama selama periode
diare
4. Gunakan produk berbahan petroleum
atau minyak pada kulit kering
5. Gunakan produk berbahan
ringan/alami dan hipoalergik pada
kulit sensitive
6. Hindari produk berbahan dasar
alkohol pada kulit kering
Edukasi
1. Anjurkan menggunakan pelembab
(mis: lotion, serum)
2. Anjurkan minum air yang cukup
3. Anjurkan meningkatkan asupan
nutrisi
4. Anjurkan meningkatkan asupan buah
dan sayur
5. Anjurkan menghindari terpapar suhu
ekstrim
6. Anjurkan menggunakan tabir surya
SPF minimal 30 saat berada diluar
rumah
7. Anjurkan mandi dan menggunakan
sabun secukupnya

Aktifitas 3
Susunlah catatan perkembangan pada kasus diabetes mellitus dengan komplikasi neuropati
secara mandiri
Dx 1 :
S : Klien mengatakan sudah tidak mengeluh mual muntah
O:-
A : Masalah Defisit Nutrisi Teratasi
P : Hentikan Intervensi

Dx 2 :
S:-
O:
 Kulit kering
 Tidak terdapat kalus
 Rambut pada kaki menipis
 Kuku keras
A : Masalah risiko gangguan integritas kulilt teratasi
P : Hentikan Intervensi
Aktifitas 4
Diskusikan catatan perkembangan pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi
neuropati yang sudah diidentifikasi secara individu/mandiri untuk mencapai kesepakatan
kelompok

Dx 1 :
S : Klien mengatakan sudah tidak mengeluh mual muntah
O:-
A : Masalah Defisit Nutrisi Teratasi
P : Hentikan Intervensi

Dx 2 :
S:-
O:
 Kulit kering
 Tidak terdapat kalus
 Rambut pada kaki menipis
 Kuku keras
A : Masalah risiko gangguan integritas kulilt teratasi
P : Hentikan Intervensi

Aktifitas 5
Buatlah dokumentasi keperawatan pada kasus diabetes mellitus dengan komplikasi
neuropati secara mandiri
Dx 1 :
S : Klien mengatakan sudah tidak mengeluh mual muntah
O:-
A : Masalah Defisit Nutrisi Teratasi
P : Hentikan Intervensi

Dx 2 :
S:-
O:
 Kulit kering
 Tidak terdapat kalus
 Rambut pada kaki menipis
 Kuku keras
A : Masalah risiko gangguan integritas kulilt teratasi
P : Hentikan Intervensi

Aktifitas 6
Buatlah resume jurnal reading minimal dari 1 buahartikelterkaitkasusdiabetes melitus dengan
komplikasi neuropatidanrencanapendidikankesehatanlengkapdenganmedianya.

Judul Jurnal : Pengaruh Senam Kaki Diabetik Terhadap Penurunan Neuropati pada
Penderita DM Tipe 2

Senam kaki merupakan latihan yang dilakukan bagi penderita diabetes atau bukan penderita
untuk mencegah terjadinya luka dan membantu melancarkan peredaran darah bagian kaki.
Senam kaki dapat membantu memperbaiki sirkulasi darah dan memperkuat otot-otot kecil
kaki dan mencegah terjadinya kelainan bentuk kaki. Selain itu dapat meningkatkan kekuatan
otot betis, otot paha, dan juga mengatasi keterbatasan gerak sendi. Penanganan yang efektif
akan menurunkan tingkat komplikasi sehingga tidak terjadi komplikasi lanjut yang merugikan
penderita melitus. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh senam kaki
diabetic terhadap penurunan neuropati pada penderita Diabetes Melitus Tipe 2. Desain
penelitian yang digunakan adalah quasy experiment dengan rancangan one group pretests-
posttest only. Teknik sampling yang digunakan adalah consecutive sampling dengan jumlah
sampel 16 orang berdasarkan tabel power analysis. Alat ukur yang digunakan adalah DNS
(Diabetic Neuropaty Symptom). Analisa data dilakukan dengan menggunakan Uji Wilcoxon
dan didapatkan p-value 0,001 (< 0,005) sehingga hasil penelitian yang didapatkan adalah
ada pengaruh senam kaki diabetik terhadap penurunan neuropati pada klien diabetes
melitus tipe 2. Penderita diabetes mellitus tipe 2 diharapkan mampu melakukan latihan fisik
baik berupa senam kaki diabetik untuk melaancarkan sirkulasi darah dan mencegah
terjadinya ulkus diabetikum pada penderita diabetes melitus
Pertemuan hari IV

Setelah menyelesaikan modul ini peserta didik diharapkan mampu


A. Memanfaatkan hasil-hasi lpenelitian dalam mengatasi masalah-masalah pada klien
diabetes melitus dengan komplikasi neuropati dan pendidikan kesehatan pada klien
diabetes melitus dengan komplikasi neuropati

B. Mensimulasikan pendidikan kesehatan pada klien diabetes melitus dengan komplikasi


nephropati:
1. Membuat rencana pendidikan kesehatan pada klien diabetes melitus dengan
komplikasi neuropati untuk pencegahan primer, pencegahan sekunder dan
pencegahan tersier
2. Membuat media pendidikan kesehatan pada klien diabetes melitus dengan
komplikasi neuropati
3. Mendemonstrasikan pendidikan kesehatan pada klien diabetes melitus dengan
komplikasi neuropati
4. Mengevaluasi hasil pelaksanaan pendidikan kesehatan pada klien diabetes melitus
dengan komplikasi neuropati

Aktifitas 1
1. Paparkan hasil journal reading anda tentang klien dengan diabetes melitus dengan
komplikasi neuropati

Judul Jurnal : Pengaruh Senam Kaki Diabetik Terhadap Penurunan Neuropati pada
Penderita DM Tipe 2

Senam kaki merupakan latihan yang dilakukan bagi penderita diabetes atau bukan
penderita untuk mencegah terjadinya luka dan membantu melancarkan peredaran darah
bagian kaki. Senam kaki dapat membantu memperbaiki sirkulasi darah dan memperkuat
otot-otot kecil kaki dan mencegah terjadinya kelainan bentuk kaki. Selain itu dapat
meningkatkan kekuatan otot betis, otot paha, dan juga mengatasi keterbatasan gerak
sendi. Penanganan yang efektif akan menurunkan tingkat komplikasi sehingga tidak
terjadi komplikasi lanjut yang merugikan penderita melitus. Penelitian ini bertujuan untuk
mengidentifikasi pengaruh senam kaki diabetic terhadap penurunan neuropati pada
penderita Diabetes Melitus Tipe 2. Desain penelitian yang digunakan adalah quasy
experiment dengan rancangan one group pretests-posttest only. Teknik sampling yang
digunakan adalah consecutive sampling dengan jumlah sampel 16 orang berdasarkan
tabel power analysis. Alat ukur yang digunakan adalah DNS (Diabetic Neuropaty
Symptom). Analisa data dilakukan dengan menggunakan Uji Wilcoxon dan didapatkan p-
value 0,001 (< 0,005) sehingga hasil penelitian yang didapatkan adalah ada pengaruh
senam kaki diabetik terhadap penurunan neuropati pada klien diabetes melitus tipe 2.
Penderita diabetes mellitus tipe 2 diharapkan mampu melakukan latihan fisik baik berupa
senam kaki diabetik untuk melaancarkan sirkulasi darah dan mencegah terjadinya ulkus
diabetikum pada penderita diabetes mellitus
2. Buatlah SAP Materi pendidikan kesehatan pada klien diabetes melitus dengan komplikasi
neuropati
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Pokok Bahasan : DM dengan Komplikasi Neuropati
Sasaran : Penderita DM dengan komplikasi
Tempat :
Hari/Tanggal :
Waktu : 1 x 30 menit
Penyuluh : Gloria Natalina Kornedi

I. TUJUAN
A. Tujuan Intruksional Umum (TIU)
Setelah mendapatkan pendidikan kesehatan, masyarakat memahami
tentang Diabetes Melitus Dengan Komplikasi neuropati.
B. Tujuan Intruksional Khusus (TIK)
Setelah mendapatkan pendidikan kesehatan masyarakat diharapkan
mampu:
1. Menyebutkan pengertian Diabetes Melitus dengan Komplikasi
neuropati
2. Menyebutkan penyebab Diabetes Melitus dengan Komplikasi
neuropati
3. Mengetahui tanda dan gejala Diabetes Melitus dengan Komplikasi
neuropati
4. Mengetahui pencegahan Diabetes Melitus dengan Komplikasi
neuropati
5. Mengetahui pemeriksaan diagnostik DM dengan komplikasi
neuropati
6. Mengetahui penanganan DM dengan komplikasi neuropati
II. SASARAN
Penderita DM dengan Komplikasi Neuropati
III. MATERI
Terlampir
IV. METODE
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
V. MEDIA
1. Leaflet
VI. KEGIATAN PENYULUHAN
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Peserta
1 3 menit Pembukaan :
 Membuka  Menjawab salam
kegiatan dengan  Mendengarkan
mengucapkan  Memperhatikan
salam.  Memperhatikan
 Memperkenalkan
diri
 Menjelaskan
tujuan dari
penyuluhan
 Menyebutkan
materi yang akan
diberikan
2 15 menit Pelaksanaan :  Memperhatikan
 Menggali  Memperhatikan
pengetahuan  Bertanya dan menjawab
peserta tentang pertanyaan yang diajukan
tentang DM dan  Memperhatikan
komplikasinya  Bertanya dan menjawab
 Menjelaskan pertanyaan yang diajukan
pengertian DM
dengan komplikasi
neuropati
 Menyebutkan
penyebab
terjadinya DM
dengan komplikasi
neuropati
 Menyebutkan
tanda dan gejala
 Menjelaskan
pencegahan DM
dengan komplikasi
neuropati
 Menjelaskan
pemeriksaan
penunjang
 Menjelaskan
penatalaksanaan
3 10 menit Evaluasi :  Menjawab pertanyaan
 Menanyakan
kepada peserta
tentang materi yang
telah diberikan, dan
reinforcement
kepada masyarakat
yang dapat
menjawab
pertanyaan
4 2 menit Terminasi :  Mendengarkan
 Mengucapkan  Menjawab salam
terimakasih atas
peran serta peserta.
 Mengucapkan
salam penutup

VII. EVALUASI
Evaluasi belajar akan dilakukan selama proses belajar dan pada akir proses
pendidikan kesehatan. Evaluasi akan dilakukan dengan mengajukan pertanyaan
lisan

3. Buat media yang sesuaidenganpendidikankesehatan yang saudaraberikan


4. Demonstrasikanpendidikankesehatanpadakliendiabetes melitus dengan neuropati

5. Diskusikan hasil pelaksanaan pendidikan kesehatan pada klien diabetes melitus dengan
neuropati dengankelompok
Informasi pada bagian ini :
Pernyataan Tanda chek Pernyataan Tanda chek
(√) (√)
Sangat sedikit Tidak relevan dengan
praktik klinik
Sesuai √ Membosankan
Terlalu banyak Kurang menarik
Terlalu sederhana Sangat menarik √
Kurang komplek Terlalu teoritis
Terlalu komplek Teori tepat untuk saya √
Relevan dengan praktik √ Teori tidak cukup
klinik

Pengetahuan yang saya peroleh meningkatkan kemampuan saya untuk memberikan asuhan
keperawatan pada penderita DM (berikan tanda √ pada kotak yang disediakan) :
√ Ya, pasti
 Mungkin
 Tidak

Apa saran saudara untuk meningkatkan isi dari bab ini ?


....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
........................................................................................................................

Mahasiswa Dosen

Nama Gloria Natalina Kornedi Nama

NIM PO.62.20.1.20.123 NIP

Tanda Tanda
Tangan Tangan

Nilai

Anda mungkin juga menyukai