Anda di halaman 1dari 3

AFNEI (Allied Forces for Netherlands East Indies) dibawah komando Sir Philip

Christison
Sedangkan di wilayah timur,
diserahkan pada pasukan yang dipimpin oleh tentara Australia pimpinan Albert Thomas
Balmey
Awalnya Sekutu (AFNEI) diterima baik, menerima secara de facto pemerintah
Indonesia,
tapi kedatangan NICA menimbulkan kecurigaan Belanda akan kembali menjajah.
sikap rakyat Indonesia berubah menjadi penuh kecurigaan dan bahkan akhirnya
bermusuhan.
Bangsa Indonesia mengetahui bahwa NICA berniat menegakkan kembali kekuasaannya.
Situasi berubah memburuk tatkala NICA mempersenjatai kembali bekas anggota KNIL
(Koninklijk Nederlands Indies Leger)
Menerima penyerahan dari tangan Jepang
Membebaskan para tawanan perang dan interniran sekutu
Melucuti dan memulangkan pasukan Jepang
Menegakkan dan mempertahankan keadaan damai untuk kemudian diserahkan kepada
pemerintah sipil
Menghimpun keterangan tentang penjahat perang dan kemudian menuntut mereka di
pengadilan militer
Pertempuran Fisik :
Pertempuran Surabaya 10 November 1945

Pertempuran Ambarawa 20 Nov-15 Des 1945

Pertempuran Karawang-Bekasi

Pertempuran Medan Area 9Okt-10Des 1945

Peristiwa Bandung Lautan Api 17Okt45-24Mar46

Pertempuran Margarana Mar1946

Pertempuran 5 hari 5 malam di Palembang

Peristiwa merah putih di Manado


Pertempuran Diplomasi :

Perundingan linggarjati 10-15Nov45

Perundingan Renville 21Jul48

Perundingan Roem Royen 14Apr1949

Konferensi Inter Indonesia 19-22Juli 1949 dan 30-2Agustus 1949

Konferensi Meja Bundar

Secara kronologi :
Perundingan Linggar Jati 10-15Nov 45
Agresi Militer I 21Jul 47
Perundingan Renville 17Jan48
Agresi Militer Belanda II 19Des48
Perundingan Roem Royen 14Apr49
Konferensi Inter Indonesia 19-22Jul49 dan 30-2Agus49
Konferensi Meja Bundar 23Agus-2Nov49

1 sept (Diperbolehkan kibarkan merah putih)


15 Sept (Sekutu mendarat di Jakarta
18 Sept (Ploegman mengibarkan bendera Belanda di Hotel Yamato (Oranye)
19 September (Insiden Bendera Yamato)
25 Oktober 1945 (Sekutu dipimpin AWS Mallaby tiba di Surabaya)
26 Oktober (kapten Shaw membebaskan Kolonel Belanda “Huiyer” di penjara Kalisosok)
27-29 Oktober (Kontak senjata Inggris Vs Pemuda Surabaya
30 Oktober (Aubertin Walter Sothern#Mallaby tewas)
9 November (Mayjen Mansergh mengultimatum)
10 November puncak kontak fisik

Pada 20 November 1945,


terjadi kembali pertempuran antara Sekutu dengan TKR akibat pelanggaran kesepakatan
oleh Sekutu yang menambah jumlah pasukan di Magelang.
Letkol Isdiman gugur dalam pertempuran tersebut dan digantikan Kolonel Sudirman.
TKR berhasil mendesak pasukan Sekutu.
Puncaknya, pada 15 Desember 1945, TKR berhasil merebut kembali Ambarawa serta
mengusir pasukan Sekutu dari Ambarawa ke Semarang.

Pada 1 Desember 1945, pasukan Sekutu memasang papan Fixed Boundaries Medan Area
(batas resmi wilayah Medan).
Pada 10 Desember 1945, pasukan Inggris dan NICA menyerang Kota Medan. Pemerintah
Republik Indonesia di Kota Medan mulai terdesak dan terpaksa pindah ke Pematang
Siantar.
Perjuangan terus dilanjutkan dengan membentuk Komando Resimen Laskar Rakyat Medan
Area pada Agustus 1946.

Pada 21 November 1945, TKR dan para laskar perjuangan melakukan serangan di Hotel
Homann dan Hotel Preanger.
Sekutu mengultimatum agar Bandung Utara segera dikosongkan dari penduduk
Indonesia, termasuk TKR.
Pada 23 Maret 1946, Sekutu kembali mengeluarkan ultimatum. TRI mengeluarkan
strategi “bumi hangus”.
Bandung Selatan akhirnya berhasil dikosongkan dari penduduk dan TRI, sementara Kota
Bandung masih menjadi lautan api.

I Gusti Ngurah Rai bersama pasukannya Ciung Wanara melucuti persenjataan pasukan
NICA.
Pada 20 November 1946, Belanda mengerahkan seluruh pasukannya untuk mengisolasi
Desa Adeng-Marga.
Belanda juga menambah pasukannya dari Lombok untuk menggempur pasukan Ciung Wanara.
Meskipun telah terkepung, I Gusti Ngurah Rai dan pasukannya terus bertahan sampai
titik darah penghabisan.
Peristiwa tersebut dikenal dengan Peristiwa Puputan Margarana dan diperingati
setiap 20 November.

Perjanjian Renville mengundang reaksi baik dari pihak Belanda maupun pihak
Indonesia. Sebagai konsekuensi dari Perjanjian Renville, pasukan TNI di Jawa Barat
diminta hijrah ke Yogyakarta yang dijadikan sebagai ibukota RI.
Dari Yogyakarta, rakyat, pemerintah, dan TNI bersatu dan aktif melancarkan serangan
gerilya ke wilayah-wilayah yang dikuasai Belanda.
Situasi keamanan di Jawa semakin memburuk. Dengan alasan itu dan tudingan bahwa
Indonesia sering melanggar genjatan senjata, Belanda mengepung Kota Yogyakarta pada
19 Desember 1948.
Kota Yogyakarta berhasil dikuasai dan para pemimpin Indonesia ditawan Belanda,
termasuk Soekarno dan Hatta sebagai presiden dan wakil presiden RI.
Dalam hal mempertahankan kota Yogyakarta sebagai ibukota, berbagai cara telah
diupayakan. Mulai dari pembentukan PDRI hingga pembuatan POSTER-POSTER sebagai alat
perjuangan.
Belanda mengakui wilayah RI secara de facto meliputi :Jawa, Madura, Sumatra
Belanda meninggalkan wilayah de facto maksimal 1 januari 1949
RI & Belanda sepakat mendirikan Negara Indonesia Serikat (NIS)
RIS bekerjasama dg Belanda membentuk Uni Indonesia Belanda dg Ratu Juliana sebagai
ketuanya.

Pihan Ri menyetujui dibentuknya negara Indonesia serikat selama peralihan


Daerah yang diduduki Belanda melalui agresi diakui oleh pihak RI sampai diadakan
plebisit
Pemertinah RI bersedia menarik semua pasukannya dari daerah daerah kantong gerilya

Dari Yogyakarta, rakyat, pemerintah, dan TNI bersatu dan aktif melancarkan serangan
gerilya ke wilayah-wilayah yang dikuasai Belanda.
Situasi keamanan di Jawa semakin memburuk. Dengan alasan itu dan tudingan bahwa
Indonesia sering melanggar genjatan senjata, Belanda mengepung Kota Yogyakarta pada
19 Desember 1948.
Kota Yogyakarta berhasil dikuasai dan para pemimpin Indonesia ditawan Belanda,
termasuk Soekarno dan Hatta sebagai presiden dan wakil presiden RI.

Pengembalian pemerintah RI ke Yogyakarta dilaksanakan tgl 24 Juni 1949


Mengenai penghentian permusuhan akan dibahas setelah RI kembali ke Yogyakarta
KMB diusulkan akan diadakan di Den Haag

Pembentukan negara Indonesia serikat yang berdasarkan serikat & federasi yang
diberi nama Republik Indonesia Serikat (RIS)
Meminta pembebasan tanpa syarat pemimpin RI yang ditangkap pada tanggl 19 Desember
di Djogjakarta oleh Belanda
Menyepakati tempat pelaksanaan perundingan KMB di Den Haag, Belanda

Belanda mengakui RIS sebagai negara yang merdeka & berdaulat


Status Irian akan diselesaikan 1 tahun setelah masa kedaulatan
Akan dibentuk Uni-Indonesia Belandaberdasarkan kerjasama sukarela & sederajat
RIS mengembalikan hak milik Belanda serta memberikan hak konsesi dan izin baru
untuk perusahaan2 Belanda
RIS akan membayar semua hutang-hutang Belanda sejak 1942

Belanda mengakui kemerdekaan Indonesia


Konflik dengan Belanda dapat diakhiri dan pembangunan segera dapat dimulai
Irian Barat belum bisa diserahkan kepada Republik Indonesia
Bentuk negara serikat tidak sesuai dengan cita-cita proklamasi Kemerdekaan 17
Agustus 1945

Anda mungkin juga menyukai