Anda di halaman 1dari 30

Respons Internasional Terhadap Proklamasi

Kemerdekaan Indonesia

Sutan Syahrir bersama Haji Agus Salim berada di New York untuk berbicara di depan forum PBB memperjuangkan kemerdekaan
Indonesia pada 1947.
Sumber gambar: gaheta.ni
Ⓐ Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia

Pascakekalahan Jepang dalam perang Asia pada 14


Agustus 1945, Indonesia akan diserahkan kepada
South East Asia Command (SEAC) atau Komando Asia
Tenggara yang dipimpin oleh Laksamana Louis

Sumber: wikimedia.orgl
Mountbatten (Inggris).

Pada 29 September 1945, pasukan SEAC dibawah


bendera AFNEI (Allied Forces Netherlands Indies)
datang ke Jakarta dipimpin oleh Letnan Jenderal Sir
Philip Christison. Tampak pada gambar Perdana Menteri
Indonesia Sutan Syahrir menerima Christison.

Kedatangan pasukan NICA (Netherlands Indies Civil Administration) yang membonceng pasukan AFNEI,
telah menimbulkan kecurigaan bangsa Indonesia bahwa Belanda akan kembali menjajah bangsa
Indonesia.
Perjuangan dengan
Kekuatan Senjata
Pertempuran Medan Area
a. Latar belakang:
 Pasukan Sekutu dan NICA
mempersenjatai para tawanan perang
yang sudah dibebaskan dan membentuk
Batalion (Koninklijk Nederrland-Indische
Lejer) KNIL Medan.
 Gubernur Sumatera Utara, Teuku Moh.

Sumber: wikimedia.org
Hasan, TKR, dan Barisan Pemuda
Indonesia yang dipimpin Achmad Thahir.
 Seorang penghuni hotel di Jalan Bali,
Medan, menginjak-injak lencana merah Teuku Moh. Hasan
putih milik pemuda Indonesia.
Pertempuran Medan Area
b. Jalannya pertempuran:
 Pada 1 Desember 1945, pasukan Sekutu
memasang papan Fixed Boundaries Medan
Area (batas resmi wilayah Medan).
 Pada 10 Desember 1945, pasukan Inggris
dan NICA menyerang Kota Medan.
Pemerintah Republik Indonesia di Kota

Sumber: wikimedia.org
Medan mulai terdesak dan terpaksa pindah
ke Pematang Siantar.
 Perjuangan terus dilanjutkan dengan
membentuk Komando Resimen Laskar Teuku Moh. Hasan
Rakyat Medan Area pada Agustus 1946.
Pertempuran Ambarawa
a. Latar belakang:
 Pada 20 Oktober 1945,
pasukan Sekutu dipimpin
oleh Brigadir Jenderal Bethell
tiba di Semarang untuk
mengurus tawanan perang
Jepang.
 Pasukan NICA yang
membonceng pasukan
Sekutu mempersenjatai para
tawanan perang Jepang.
Pertempuran Ambarawa
b. Jalannya pertempuran:
 Pada 26 Oktober 1945, pertempuran
terjadi antara pasukan Sekutu dengan
Tentara Keamanan Rakyat.
 Pada 2 November 1945, Presiden Sukarno
tiba di Magelang dan segera melakukan

Sumber: dokumen penerbit


perundingan dengan Brigadir Jenderal
Bethell untuk menghentikan
pertempuran.
 Terjadi kesepakatan antara Presiden
Sukarno dengan Brigadir Jenderal Bethell. Sukarno
Pertempuran Ambarawa
c. Jalannya pertempuran:
 Pada 20 November 1945, terjadi kembali
pertempuran antara Sekutu dengan TKR
akibat pelanggaran kesepakatan oleh
Sekutu yang menambah jumlah pasukan
di Magelang. Letkol Isdiman gugur dalam
pertempuran tersebut dan digantikan
Kolonel Sudirman.

Sumber: wikimedia.org
 TKR berhasil mendesak pasukan Sekutu.
 Puncaknya, pada 15 Desember 1945, TKR
berhasil merebut kembali Ambarawa serta
mengusir pasukan Sekutu dari Ambarawa Kolonel Sudirman
ke Semarang.
Pertempuran Surabaya
a. Latar belakang:
 Pada 25 Oktober 1945, pasukan
Sekutu mendarat di Surabaya di
bawah pimpinan Brigadir Jenderal A.
W. S. Mallaby dengan tugas utama
melepaskan para tawanan perang
Jepang.

Sumber: wikimedia.org
 Pasukan Sekutu menyebarkan pamflet
yang meminta agar rakyat Surabaya
menyerahkan senjata yang telah
dirampas dari pasukan Jepang. A. W. S. Mallaby
Pertempuran Surabaya
b. Jalannya pertempuran:
 Pada 27 Oktober 1945, pasukan Sekutu
merebut instansi-instansi penting.
 Pada 28 Oktober 1945, para pemuda
melakukan serangan balik dan berhasil
merebut instansi-instansi penting
tersebut.
 Pada 30 Oktober 1945, Brigjen A. W. S.
Mallaby yang sedang berpatroli
menggunakan mobil buick tertembak
hingga tewas.
Pertempuran Surabaya
b. Jalannya pertempuran:
 Sekutu mengeluarkan ultimatum agar
rakyat Surabaya menyerah tanpa syarat.
 Bung Tomo berpidato dengan semangat
berapi-api membakar semangat juang
TKR dan rakyat Indonesia.

Sumber: dokumen penerbit


 Pertempuran berlangsung selama tiga
minggu. Meskipun banyak korban jiwa,
tetapi Kota Surabaya berhasil
dipertahankan.
Bung Tomo
Peristiwa Merah Putih di Manado

a. Latar belakang:
 Pasukan Sekutu dan NICA mengumumkan larangan mengibarkan bendera

merah putih di wilayah Minahasa.


b. Jalannya pertempuran:
 Gubernur Sulawesi Selatan memerintahkan dibentuk Perjuangan Pusat

Keselamatan Rakyat (PPKR).


 Ia juga memprakarsai penyampaian petisi yang sudah ditandatangani 50 orang

berisi pernyataan dukungan rakyat Sulawesi terhadap kemerdekaan Indonesia.


Pertempuran di Bandung

a. Latar belakang:
 Pada 12 Oktober 1945, pasukan Sekutu yang diboncengin NICA tiba di Bandung,
kemudian menuntut semua senjata yang telah dilucuti itu diserahkan kepada Sekutu.

b. Jalannya pertempuran:
 Pada 21 November 1945, TKR dan para laskar perjuangan melakukan serangan di
Hotel Homann dan Hotel Preanger. Sekutu mengultimatum agar Bandung Utara
segera dikosongkan dari penduduk Indonesia, termasuk TKR.
 Pada 23 Maret 1946, Sekutu kembali mengeluarkan ultimatum. TRI mengeluarkan
strategi “bumi hangus”.
 Bandung Selatan akhirnya berhasil dikosongkan dari penduduk dan TRI, sementara
Kota Bandung masih menjadi lautan api.
Pertempuran Margarana

 Kekecewaan penduduk Bali terhadap hasil Perundingan Linggajati.


 Pada 2 dan 3 Maret 1949, Belanda mendatangkan pasukannya lebih dari 2.000
orang. Belanda berniat menggabungkan Pulau Bali ke dalam wilayah Negara
Indonesia Timur.
b. Jalannya pertempuran:
 I Gusti Ngurah Rai bersama pasukannya Ciung Wanara melucuti persenjataan
pasukan NICA.
 Pada 20 November 1946, Belanda mengerahkan seluruh pasukannya untuk
mengisolasi Desa Adeng-Marga.
 Belanda juga menambah pasukannya dari Lombok untuk menggempur pasukan
Ciung Wanara.
Pertempuran Margarana

 Meskipun telah terkepung, I Gusti


Ngurah Rai dan pasukannya terus
bertahan sampai titik darah
penghabisan.

 Peristiwa tersebut dikenal dengan


Peristiwa Puputan Margarana dan
diperingati setiap 20 November.
Pertempuran Rakyat di Makassar

Situasi jalanan di Makassar


setelah pembantaian oleh
Raymond Westerling.
Perjuangan dengan
Diplomasi
Perundingan Hooge Veluwe Perjanjian Renville

Perundingan Linggajati Konferensi Bandung

Konferensi Malino Perjanjian Roem Royen

Konferensi Pangkal Pinang Konferensi Inter-Indonesia

Konferensi Denpasar Konferensi Meja Bundar


Perundingan Linggajati
 Dimulai pada tanggal 10
November 1946 dan
ditandatangani pada 25 Maret
1947.
 Pihak Indonesia diwakili oleh
Sutan Syahrir, Moh. Roem, Mr.
Susanto T, dan dr. A. K. Gani.
 Pihak Belanda diwakili oleh
Willem Schermerhorn, F. de
Boer, H. J. van Mook, dan Max
van Poll.
Perundingan Linggajati

 Hasil Perundingan Linggajati meliputi :


 Belanda mengakui wilayah Indonesia secara de facto meliputi Jawa,
Sumatra, dan Madura. Belanda harus meninggalkan wilayah-wilayah
tersebut paling lambat 1 Januari 1949.
 Indonesia dan Belanda akan bekerja sama membentuk negara serikat
dengan nama Republik Indonesia Serikat.
 RIS dan Belanda akan membentuk Uni Indonesia-Belanda yang
diketuai oleh Ratu Belanda.
Komisi Tiga Negara
• Pada 25 Agustus 1947, Dewan
Keamanan PBB membentuk
Committee of Good Offi ces for
Indonesia (Komite Jasa Baik untuk
Indonesia), yang kemudian lebih
dikenal sebagai Komisi Tiga
Negara (KTN).

• Beranggotakan tiga negara, yaitu


Australia diwakili oleh Richard C.
Kirby, Belgia diwakili oleh Paul van
Zeeland, dan Amerika Serikat
diwakili oleh Dr. Frank Graham.
Perjanjian Renville

• Pada 25 Agustus 1947, Dewan Keamanan PBB membentuk Committee of Good Offi
ces for Indonesia (Komite Jasa Baik untuk Indonesia), yang kemudian lebih dikenal
sebagai Komisi Tiga Negara (KTN).

• Beranggotakan tiga negara, yaitu Australia diwakili oleh Richard C. Kirby, Belgia
diwakili oleh Paul van Zeeland, dan Amerika Serikat diwakili oleh Dr. Frank Graham.

• Pihak Belanda dipimpin oleh Abdulkadir Widjojoatmodjo. Komisi Tiga Negara juga
hadir sebagai penengah dalam penyelesaian Indonesia dan Belanda.
Perjanjian Renville
• Perjanjian Renville menghasilkan
keputusan sebagai berikut.
1) Pihak Indonesia menyetujui dibentuknya
Negara Indonesia Serikat pada masa
peralihan sampai pengakuan kedaulatan.
2) Belanda dapat membentuk negara-
negara federal di daerah-daerah yang
didudukinya melalui jajak pendapat
terlebih dahulu.
3) Pemerintah Indonesia menarik
pasukannya serta mengosongkan daerah-
daerah di belakang garis van Mook dan
selanjutnya masuk ke wilayah Indonesia.
Monumen Serangan Umum 1
Maret 1949 di Yogyakarta, simbol
perjuangan mempertahankan
kedaulatan Republik Indonesia.
ⒷRespons Internasional terhadap Kemerdekaan Indonesia

Pengakuan Kemerdekaan RI oleh Mesir


 Upaya diplomasi Indonesia di Mesir
membuahkan hasil dengan diadakannya rapat
Dewan Komisaris Liga Muslim di Kairo pada 18
November 1946.
 Dalam rapat ini, Dewan Komisaris Liga Muslim
memberikan anjuran agar anggota-anggotanya
mengakui Indonesia sebagai negara merdeka
berdasarkan ikatan keagamaan, persaudaraan,
dan kekeluargaan.
Ⓑ Respons Internasional terhadap Kemerdekaan Indonesia

Pengakuan Kemerdekaan RI oleh India


 Hubungan antara India dan Indonesia diperkuat pada Konferensi New Delhi
(Inter-Asian Relations Conference) pada bulan Maret−April 1947, tak lama
setelah Perundingan Linggajati ditandatangani.
 Simpati India terhadap perjuangan Indonesia mempertahankan
kemerdekaannya diwujudkan dalam bentuk bantuan moral dan material.
 Dalam perjuangan diplomasi, India berada di pihak Indonesia dalam berbagai
forum internasional yang menyangkut masalah Indonesia-Belanda. Selain
dukungan dalam forum internasional, India juga mengirimkan bantuan
tenaga medis dan obat-obatan ke Indonesia.
Ⓑ Respons Internasional terhadap Kemerdekaan Indonesia

Pengakuan Kemerdekaan RI oleh Australia


 Sikap aktif Australia yang memperjuangkan masalah Indonesia di
DK PBB menimbulkan rasa simpati pemerintah Indonesia.
Indonesia kemudian mempercayakan Australia sebagai wakilnya di
KTN.
 Sikap Australia dalam berjasa besar bagi terselenggaranya
Konferensi Meja Bundar pada 1949.
 Peran Australia terhadap permasalahan Indonesia-Belanda
sebenarnya diikuti oleh kepentingan politik dan ekonomi
negaranya.
Ⓒ Konferensi Meja Bundar dan Sikap Belanda

Gambar atas: Konferensi Inter


Indonesia di Yogyakarta tahun 1948.
Gambar atas: Moh. Hatta berbincang-
bincang dengan Sultan Hamid II dari
Pontianak (mewakili BFO). Di tengah
keduanya adalah wakil Belanda yang
berdarah Indonesia, Abdulkadir
Widjojoatmodjo.

Gambar bawah: anggota delegasi


Indonesia Sultan Hamengku Buwono IX
berbincang-bincang dengan anggota
delegasi lainnya di sela-sela konferensi.
Ⓒ Konferensi Meja Bundar dan Sikap Belanda

Penandatanganan
penyerahan kedaulatan dari
kerajaan Belanda kepada
Republik Indonesia Serikat di
Den Haag, Belanda, pada 2
November 1949.
D Pembentukan Negara dan Pemerintahan RI

Pengakuan Kemerdekaan RI oleh India


 Hubungan antara India dan Indonesia diperkuat pada Konferensi New Delhi
(Inter-Asian Relations Conference) pada bulan Maret−April 1947, tak lama
setelah Perundingan Linggajati ditandatangani.
 Simpati India terhadap perjuangan Indonesia mempertahankan
kemerdekaannya diwujudkan dalam bentuk bantuan moral dan material.
 Dalam perjuangan diplomasi, India berada di pihak Indonesia dalam berbagai
forum internasional yang menyangkut masalah Indonesia-Belanda. Selain
dukungan dalam forum internasional, India juga mengirimkan bantuan
tenaga medis dan obat-obatan ke Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai