Anda di halaman 1dari 3

PERMINTAAN PERBEKALAN

FARMASI

No. Dokumen:
440//434.203.300.15/SOP.UKP.VIII/2022
SOP No. Revisi : 00
TanggalTerbit:
Halaman : 1/2

UPTD PUSKESMAS
KARANG PENANG
dr. FAJAR ASH SHIDDIQI
NIP.198806022015031001

1. Pengertian Suatu proses perhitungan kebutuhan obat puskesmas untuk kemudian diajukan
ke Gudang Farmasi Kabupaten demi tersedianya kebutuhan obat untuk
pelayanan kefarmasian di puskesmas.

2. Tujuan Sebagai langkah acuan dalam melakukan permintaan obat dan bahan medis
habis pakai ke Gudang Farmasi Kabupaten Dinas Kesehatan dan Keluarga
Berencana Sampang.

3. Kebijakan 1. Permenkes Nomor 74 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian


di Puskesmas.
2. Permenkes Nomor43 Tahun 2019 tentang Puskesmas.
3. SK Kepala UPTD Puskesmas Karang Penang Nomor:
440//434.203.300.15/SK.UKP.VIII/2022 tentang Penyediaan Obat Yang
Menjamin Ketersediaan Obat.
4. SK KepalaUPTD Puskesmas Karang PenangNomor :
440//434.203.300.15/SK.UKP.VIII/2022 tentang Peresepan, Pemesanan
dan Pengelolaan Obat

4. Referensi 1. Pedoman Pelayanan Kefarmasiaan di Puskesmas, Depkes, 2006


2. Pedoman Penerapan Formularium Nasional, Kemenkes, 2019
3. Pedoman/Manual Mutu

5. Persiapan Alat dan Bahan :


1. Kartu Stok Obat 4. Alat tulis
2. Format LPLPO
3. Register Obat

a. Permintaan Rutin
6. Prosedur/Langkah- 1. Petugas farmasi melakukan permintaan obat dan bahan habis pakai sesuai
Langkah dengan jadwal permintaan yang telah ditetapkan Gudang Farmasi
Kabupaten Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana Sampang.
2. Petugas farmasi menghitung pemakaian rata-rata perbekalan farmasi per
bulan di puskesmas beserta seluruh unit pelayanan untuk menentukan stok
kerja.
3. Petugas farmasi menghitung stok optimum per item obat untuk dilakukan
permintaan.
4. Petugas farmasi mencatat permintaan obat pada kolom permintaan LPLPO
(Laporan Pemakaian dan Lembar permintaan Obat).
5. Petugas farmasi meminta persetujuan Kepala Puskesmas pada lembar
permintaan obat yang telah dibuat.
6. Petugas farmasi mengajukan permintaan obat pada LPLPO pada Gudang
Farmasi Kabupaten Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana Sampang.

b. Permintaan Khusus/Cito
1. Permintaan obat dan bahan habis pakai di luar jadwal permintaan yang
telah ditetapkan Gudang Farmasi Kabupaten Dinas Kesehatan dan Keluarga
Berencana Sampang.
2. Permintan Khusus/Cito dilakukan pada saat kebutuhan obat meningkat,
terjadi kekosongan obat, KLB maupun bencana sehingga tidak terjadi
kekosongan obat maupun bahan habis pakai di Puskesmas.
3. Petugas farmasi mengidentifikasi obat maupun bahan habis pakai yang
akan dilakukan permintaan Khusus/Cito.
4. Petugas farmasi menghitung rencana kebutuhan perbekalan farmasi dengan
memperhatikan stok optimum per item obat maupun bahan habis pakai.
5. Petugas farmasi menyusun Surat Permintaan Khusus/Cito dengan
mencantumkan item obat maupun bahan habis pakai beserta jumlahnya
mengetahui Kepala Puskesmas.
6. Petugas farmasi menyampaikan Surat Permintaan Khusus/Cito ke Gudang
Farmasi Kabupaten Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana Sampang.

7. Diagram Alir Permintaan Rutin :


PJ kefarmasian Analisa data
Mengumpulkan data
menyusun RKO pemakaian PF
pemakaian PF periode
sebelumnya periode sebelumnya

Hitung stok optimum


per item obat

Ajukan RKO ke
Kepala Puskesmas Sesuaikan rencana Hitung rencana
kebutuhan PF dengan kebutuhan PF
sisa stok obat

Permintaan Khusus/Cito :
Permintaan
Khusus/Cito di luar Petugas farmasi
jadwal rutin Hitung rencana
mengidentifikasi kebutuhan obat
perbekalan farmasi

Ajukan Surat Pesanan Menyusun surat


Khusus/Cito ke GFK Pesanan Khusus/Cito
Sampang

8. Hal-hal yang perlu Permintaan Perbekalan Farmasi dilakukan melalui Gudang Farmasi Kabupaten
diperhatikan Sampang.
9. Unit Terkait 1. Rawat Jalan
2. UGD
3. Rawat Inap
4. Puskesmas pembantu/Polindes

10. DokumenTerkait 1. SK Kepala Puskesmas


2. Dokumen LPLPO
3. RKO (Rencana Kebutuhan Obat)

11. Rekaman Historis

N Halaman Yang Diubah Perubahan Diberlakukan Tanggal


o

Anda mungkin juga menyukai