Anda di halaman 1dari 4

PENDAFTARAN PASIEN DI INSTALASI

GAWAT DARURAT
Ditetapkan :
No. Dokumen : 171/SOP/UKP/PU/2019
Direktur. Rumah Sakit
No. Revisi : 00 Trimedika
Kabupaten Grobogan
Tanggal Terbit : 02-08-2019
SOP
Tgl Ditetapkan : 05-08-2019

Halaman : 1/2

dr. Sisilia Dewanti, Sp.PD


Rumah Sakit
Trimedika

Pengertian Pelayanan pasien yang berobat di IGD diharapkan lancar dan


bertanggung jawab.
Tujuan Demi kelancaran pelayanan pasien gawat di IGD Rumah Sakit Dr. H.
Moch. Ansari Saleh Banjarmasin.
Kebijakan SK Direktur Nomor: 821/1652-TU/RSAS/2014 tentang pelayanan instalasi
gawat darurat di RSUD dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin
Referensi Penanggung Jawab Klinik Pratama Rawat Inap dan Bersalin No 003 tahun
2019 Tentang Standart Pelayanan Klinis
Prosedur Pasien yang datang di IGD ditolong terlebih dahulu, setelah
mendapatkan pelayanan ada beberapa kemungkinan untuk setiap
pasien bisa boleh pulang, dirawat, dirujuk atau observasi di IGD.
1. Pasien yang sudah dilakukan pemeriksaan dan membawa surat
pengantar untuk di rawat inap dapat langsung dibuatkan status untuk
rawat inap.
2. Pasien yang diperiksa oleh dokter jaga IGD dan dinyatakan harus
rawat inap harus dicarikan ruangan yang tersedia dan dibuatkan
status serta dikonsultasikan kepada dokter konsulen (Dokter
Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP) sesuai dengan diagnosis
pasien
3. Jika pasien ada keluarganya, keluarga mendaftarkan pasien di loket
TPO untuk mendapatkan status dan nomor rekam medis.
4. Jika pasien tidak di antar oleh keluarga dan sudah dalam keadaan
sadar serta dapat diwawancarai, petugas sentral opname
melengkapi data pasien untuk di buatkan nomor rekam medis.
5. Sentral opname mengecek data identitas pasien untuk mengetahui
apakah pasien pernah dirawat/berobat ke rumah sakit.
6. Bagi pasien yang belum pernah berobat/dirawat maka petugas TPO
membuatkan nomor rekam medis sebagi nomor identitas pasien baik
rawat jalan maupun rawat inap.
7. Petugas sentral TPO harus selalu memberitahukan ruangan yang
kosong kalau ada pasien yang perlu diopname.
Diagram alir -
1/2
Unit terkait 1. TPO
2. Rekam Medis
3. Instalasi Rawat Jalan
4. Instalasi Rawat Inap
Dokumen Rekam Medis
terkait Asuhan Keperawatan
Resep Obat
Form Perincian
Hal terkait -

Rekaman historis perubahan


No Yang dirubah Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan

1/2
PENDAFTARAN PASIEN DI INSTALASI
GAWAT DARURAT
Ditetapkan :
No. Dokumen : 171/DT/UKP/PU/2019
Direktur. Rumah Sakit
No. Revisi : 00 Trimedika
DAFTAR Kabupaten Grobogan
Tanggal Terbit : 02-08-2019
TILIK
Tgl Ditetapkan : 05-08-2019

Halaman : 1/2

dr. Sisilia Dewanti, Sp.PD


Rumah Sakit
Trimedika

UNIT :
NAMA PETUGAS :
TANGGAL PELAKSANAAN :
Tidak
No Kegiatan Ya Tidak
Berlaku
1. Apakah petugas pasien tiba di IGD diantar dengan
menggunakan ambulance atau alat transportasi lainnya
diterima oleh petugas/paramedik IGD
2. Apakah petugas Petugas harus memahami dan dapat
membedakan kondisi pasien yang datang di IGD sebagai
berikut :
a. Gawat darurat ; yaitu pasien yang tiba-tiba berada dalam
keadaan gawat atau akan menjadi gawat dan terancam
nyawanya atau anggota badan lainnya akan menjadi
cacat bila tidak mendapat pertolongan secepatnya.
b. Gawat tidak darurat ; yaitu pasien akibat musibah yang
datang dalam keadaan gawat tetapi tidak memerlukan
tindakan darurat
c. Darurat tidak gawat ; yaitu pasien akibat musibah yang
datang tiba-tiba, tetapi tidak mengancam nyawa dan
anggota badannya
d. Tidak gawat tidak darurat; yaitu pasien yang tidak
memerlukan tindakan kedaruratan
3. Apakah petugas Petugas melakukan klasifikasi dan
memberi label atau kode warna triase pada pasien sesuai
tingkat kegawat daruratannya :
a. Segera – Immediate (I) – MERAH. Pasien mengalami
1/1
cedera mengancam jiwa yang kemungkinan besar dapat
hidup bila ditolong segera. Misalnya Tension
Pneumothoraks, distress pernapasan, perdarahn internal
vena besar, syok, trauma kepala.
b. Tunda – Delayed (II) – KUNING. Pasien memerlukan
tindakan defintif dan pengawasan ketat tetapi tidak ada
ancaman jiwa segera. Misalnya : Perdarahan laserasi
terkontrol, fraktur tertutup pada ekstrimitas dengan
perdarahan terkontrol, luka bakar <25% luas permukaan
tubuh.
c. Minimal (III) - HIJAU. Pasien mendapat cedera minimal,
dapat berjalan dan menolong diri sendiri atau mencari
pertolongan. Misalnya : Laserasi minor, memar dan lecet,
luka bakar superfisial.
d. Expextant (0) – HITAM. Pasien mengalami cedera
mematikan dan akan meninggal meski mendapat
pertolongan. Misalnya : Luka bakar derajat 3 hampir
diseluruh tubuh, kerusakan organ vital.
4. Apakah petugas pasien mendapatkan prioritas pelayanan
sesuai tingkat kegawatdaruratan
5. Apakah petugas pasien yang tidak gawat darurat pada jam
kerja diarahkan ke poliklinik/ Instalasi Rawat Jalan

Grobogan, ...................................
Observer

(...........................................)

1/2

Anda mungkin juga menyukai