Pengertian Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi dengan berat lahir
kurang dari 2500 g (berat lahir adalah berat bayi yang ditimbang
dalam 1 jam setelah lahir).
Ada 2 macam BBLR
- Bayi kurang bulan (KR); bayi yang dilahirkan dengan
umur kehamilan 37 minggu
- Bayi kecil masa kehamillan (KMK) ; bayi yang dilahirkan
dengan berat badan lahir kurang dari persentil ke-10 kurva
pertumbuhan janin dari battaglia dan lubchenko
- Bayi berat lahir sangat rendah (BBLSR) : Berat Lahir 1500
g
- Bayi berat lahir ekstrim rendah (BBLER) : berat lahir 1000
g
Masalah pada BBLR
a. Belum dapat mempertahankan suhu normal, karena :
- Pusat pengatur suhu badan masih dalam perkembangan
- Cadangan energi sangat kurang (glikogen di jaringan dan
lemak coklat di subkutan sedikit)
- Permukaan tubuh relatif lebih luas, sehingga resiko
kehilangan panas dan air relatif besar)
- Jaringan lemak subkutan lebih tipis, sehingga resiko
kehilangan panas melalui kulit lebih besar)
b. Nutrisi
- Refleksi isap dan menelan belum sempurna
- Pada pemberian minum peroral mudah kembung, otot
dinding perut masih lemah, otot saluran pencernaan masih
lemah
- Malas minum, berat badan tak bertambah untuk waktu
cukup lama
- Pertahanan tubuh lebih rendah sehingga rentan terhadap
infeksi
- Fungsi organ belum baik (terutama umur kehamilan 35
minggu), misalnya sistem pernapasan, saluran cerna, hati,
ginjal, metabolisme dan kekebalan.
1
BAYI BERAT LAHIR RENDAH
NO DOKUMEN NO REVISI HALAMAN
SOP/PEL-MDK/023 00 2/4
TANGGAL DITETAPKAN OLEH
TERBIT DIREKTUR
5 Januari 2010
2
BAYI BERAT LAHIR RENDAH
NO DOKUMEN NO REVISI HALAMAN
SOP/PEL-MDK/023 00 3/4
TANGGAL DITETAPKAN OLEH
TERBIT DIREKTUR
5 Januari 2010
3
BAYI BERAT LAHIR RENDAH
NO DOKUMEN NO REVISI HALAMAN
SOP/PEL-MDK/023 00 4/4
TANGGAL TERBIT DITETAPKAN OLEH
5 Januari 2010 DIREKTUR
4
HIPOTERMIA PADA BAYI BARU LAHIR
NO DOKUMEN NO REVISI HALAMAN
SOP/PEL-MDK/024 00 1/1
TANGGAL TERBIT DITETAPKAN OLEH
5 Januari 2010 DIREKTUR
Pengertian Hipotermia pada bayi baru lahir adalah penurunan suhu tubuh
samapi dibawah 36,5 ˚C (Normal 36,5 – 37,5 ˚ C). BBLR
, terutama prematur mempunyai resiko terjadinya hipotermia
karena jaringan lemak subkutan rendah dan luas permukaan
kulitnya relatif besar dibanding berat bayi lahir cukup
(BBLC). Perpindahan panas dari permukaan tubuhh
kelingkungan terjadi dengan 4 cara yaitu ; radiasi, konduksi,
konveksi dan evaporasi. Pada bayi yang sangat kecil (< 1500
gram), kehilangan panas melalui evaporasi meningkat pada hari
pertama kehidupan, karena kulit yang sangat tipis dan sangat
permeabel terhadap air. Jaringan subkutan bayi yang sedikit dan
besarnya rasio permukaan/ berat badan dibanding dewasa, serta
udara dan dinding ruang bersalin yang dingin, menyebabkan
kehilangan panas melalui radiasi dan konveksi. Kontak antara
kulit bayi dan peralatan disekitarnya yang dingin menyebabkan
kehilangan panas secara konduksi.
Faktor – faktor
- kesalahan perawatan bayi segera setelah lahir
- bayi dipisahkan dengan ibunya setelah lahir
- BBLR dan bayi prematur yang kandungan lemak
subkutannya kurang
- Kondisi ruang bersalin dan lingkungannya
- Umur bayi saat dirujuk
- Prosedur penghatan bayi yang kurang adekuat sebelum dan
selama perjalanan
- Asfiksia, hipoksia atau penyakit lain pada
bayi Gejala
- Kaki teraba dingin
- Refleks menghisap kurang
- Letargis
- Menangis lemah/merintih
- Pernapasan lemah, dangkal, iregular
- Bradikardia
- Hipoglikemia
Efek hipotermia
- Asidosis, hipoglikemia
- Edema, skelerema, perdarahan (terutama perdarahan paru)
- Gangguan fungsi jantung
- Gagal tumbuh
Unit terkait Dokter
5
6
MASALAH PERNAPASAN
PADA BAYI BARU LAHIR
NO DOKUMEN NO REVISI HALAMAN
SOP/PEL-MDK/025 00 1/1
TANGGAL TERBIT DITETAPKAN OLEH
5 Januari 2010 DIREKTUR
7
SINDROM DISTRES RESPIRASI
NO DOKUMEN NO REVISI HALAMAN
SOP/PEL-MDK/026 00 1/1
TANGGAL TERBIT DITETAPKAN OLEH
5 Januari 2010 DIREKTUR
8
APNEA PADA NEONATUS
NO DOKUMEN NO REVISI HALAMAN
SOP/PEL-MDK/027 00 1/1
TANGGAL TERBIT DITETAPKAN OLEH
5 Januari 2010 DIREKTUR
9
DEMAM TIFOID
NO DOKUMEN NO REVISI HALAMAN
SOP/PEL-MDK/028 00 1/2
TANGGAL DITETAPKAN OLEH
TERBIT DIREKTUR
5 Januari 2010
Pengertian Demam tifoid adalah penyakit infeksi akut ayng biasanya terdapat
pada saluran pencernaan dengan gejala demam lebih dari 1
minggu., gangguan pencernaan gangguan kesadaran. Penyakit ini
disebabkan oleh sallmonella typhi. Kuman masuk lewat mukosa
usu halus, melalui pembuluh limfe masuk ke peredaran darah, ke
organ-organ terutam hati dan limpa, mengadakan replikasi dan
kemudian kembali ke darah dan menyebar ke kelenjar limfoid
ileum (plaques payeri), menimbulkan radang dan membentuk
tukak. Tukak inilah yang mudah berdarah dan tembuh usus pada
stadium rekonvalensen waktu tukak membersih pada proses
penyembuhan.
Diagnosis
Gejala klinis
1. Panas lebih dari 7 hari, biasanya mulai dengan panas yang
makin tinggi sehingga pada minggu kedua panas tinggi
terus-menerus, terutama malam hari. Siang hari panas agak
turun tidak pernah mencapai normal.
2. Gejal gastrointestinal : obstipasi sangat sering muncul,
kadang-kadang diare, mual, muntah dan kembung jarang
3. Gejala saraf sentral : apatis, kesadaran menurun, mengigau,
delirium
4. Hepatomegali ringan
5. Splenomegali
6. Skibala
7. Lidah kotor, tepi hiperemis
Tanda laboratorik
1. Leukopenia, eosinofilia
2. Kultur empedu (+) : darah pada minggu I (pada minggu II
mungkin sudah negatif) tinja minggu II, air kemih minggu
III.
Reaksi widal (+) : titer > 1/160 atau 1 > 200. Biasanya baru positif
pada minggu II. Pada stadium rekonvalensen titer makin tinggi
Prosedur Penderita baru dengan kemungkinan demam tifoid sebaiknya
dirawat inap. Bila orang tua menolak rawat inap, diterangkan cara
merawat di rumah dan kemungkinan timbulnya komplikasi. Rawat
inap perlu bagi penderita dengan komplikasi, bila intake
makanan/cairan kurang, orang tua tidak mampu merawat sendiri di
rumah dan ada gangguan kesadaran.
1
DEMAM TIFOID
NO DOKUMEN NO REVISI HALAMAN
SOP/PEL-MDK/028 00 2/2
TANGGAL TERBIT DITETAPKAN OLEH
5 Januari 2010 DIREKTUR
1
DIFTERI
NO DOKUMEN NO REVISI HALAMAN
SOP/PEL-MDK/029 00 1/2
TANGGAL TERBIT DITETAPKAN OLEH
5 Januari 2010 DIREKTUR
1
DIFTERI
NO DOKUMEN NO REVISI HALAMAN
SOP/PEL-MDK/029 00 2/2
TANGGAL TERBIT DITETAPKAN OLEH
5 Januari 2010 DIREKTUR
1
MALARIA
NO DOKUMEN NO REVISI HALAMAN
SOP/PEL-MDK/030 00 1/1
TANGGAL TERBIT DITETAPKAN OLEH
5 Januari 2010 DIREKTUR
1
MORBILI
NO DOKUMEN NO REVISI HALAMAN
SOP/PEL-MDK/031 00 1/1
TANGGAL TERBIT DITETAPKAN OLEH
5 Januari 2010 DIREKTUR
Pengertian Morbili adalah penyakit akut pada anak, sangat menular yang
ditandai dengan stadia : stadium kataral, erupsi dan konvalensi.
Penyakit ini disebabkan oleh golongan paramyxovirus.
Anamnesis
1. Anak dengan panas 3-5 hari (biasanya tinggi, mendadak),
batuk, pilek, harus dicurigai.
2. Mata merah, tahi mata, fotofobi, menambah kecurigaan.
3. Dapat disertai diare dan muntah
4. Dapat disertai dengan gejala perdarahan, epistaksis, petekie
dan ekimosis
5. Anak resiko tinggi yaitu bila penderita morbili dan belum
pernah vaksinasi campak.
Pemeriksaan fisik
1. Pada stadium kataral manifestasi yang tampak mungkin
hanya demam dan tanda-tanda nasofaringitis dan
konjungtivis
2. Pada umumnya anak tampak lemah
3. Koplik spot pada hari ke 2-3 panas
4. Pada stadium erupsi timbul ruam yang khas ; ruam
makulopapular munculnya mulai dari belakang telinga,
mengikuti pertumbuhan rambut di dahi dan kemudian di
seluruh tubuh.
Prosedur Tatalaksana
Penderita baru tidak harus rawat inap; indikasi rawat adalah :
- Keadaan umum lemah sekali
- Intake makanan/ cairan kurang atau banyak muntah atau
diare
- Hipertermia/kejang
- Ada komplikasi
Pemantauan
- Keadaan umum, tanda utama (khususnya respirasi)
- Intake makanan/ cairan
- Kemungkinan timbulnya komplikasi : demam tak mau
turun, gangguan respirasi dan gangguan fungsi saraf
1
PERTUSIS
NO DOKUMEN NO REVISI HALAMAN
SOP/PEL-MDK/032 00 1/1
TANGGAL TERBIT DITETAPKAN OLEH
5 Januari 2010 DIREKTUR
Pemantauan
- Keadaan umum, tanda utama
- Keseimbangan cairan
- Masukan makanan
- Kemungkinan timbulnya komplikasi
1
VARISELA
NO DOKUMEN NO REVISI HALAMAN
SOP/PEL-MDK/033 00 1/1
TANGGAL TERBIT DITETAPKAN OLEH
5 Januari 2010 DIREKTUR
Pengertian Varisela adalah penyakit yang banyak terdapat pada anak terutama
umur 2-10 tahun, meskipun dapat menyerang orang dewasa,
bahkan orang tua. Penyebarannya dalah virus varisela zoster
(VZV), termasuk virus DNA.
Gejala klinis
- Umumnya didahului oleh stadium prodromal ringan 1-2
hari : lesu (malaise), nyeri kepala, demam tidak
menyerupai erupsi, mungkin stadium prodromal tak
tampak sama sekali.
- Erupsi dimulai dengan makula eritematosa, yang dalam
waktu singkat menjadi papula lalu vesikula, dikelilingi
oleh eritem.
Prosedur Tatalaksana
1. Istirahat sampai pada masa kusta
2. Antipiretika bila perlu, parasatamol 10 mg/ kg bb/kali
3. Anti pruritus
4. Antibiotika bila ada tanda-tanda infeksi sekunder bakterial
5. Zoster imunoglobulin (ZIG) dapat melindungi pasien yang
immunocompromized.
Komplikasi
1. Infeksi bakterial sekunder
2. Trombositopenia
3. Pneumonia
4. Purpura fulminans
5. Radang organ-oragn; jantung, hati, ginjal, otot
6. Ensefalitis pasca infeksi
1
KELAINAN GIZI
(KEKURANGAN ENERGI DAN PROTEIN)
NO DOKUMEN NO REVISI HALAMAN
SOP/PEL-MDK/034 00 1/3
TANGGAL TERBIT DITETAPKAN OLEH
5 Januari 2010 DIREKTUR
1
KELAINAN GIZI
(KEKURANGAN ENERGI DAN PROTEIN)
NO DOKUMEN NO REVISI HALAMAN
SOP/PEL-MDK/034 00 1/3
TANGGAL TERBIT DITETAPKAN OLEH
5 Januari 2010 DIREKTUR
1
KELAINAN GIZI
(KEKURANGAN ENERGI DAN PROTEIN)
NO DOKUMEN NO REVISI HALAMAN
SOP/PEL-MDK/034 00 1/3
TANGGAL TERBIT DITETAPKAN OLEH
5 Januari 2010 DIREKTUR
Pemantauan
- Keberhasilan terapi dietik : pada kwasiorkor bilamana
pengobatan yang diberikan berat badan menurun karena
edema berangsur-angsur akan hilang. Edema anarsarka
akan hilang dalam waktu 1 minggu yangdiikuti kenaikan
berat badan secara berangsur-angsur pula.
- Kemungkinan terjadi komplikasi