BERAT BAYI LAHIR RENDAH ( BBLR )

No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :
UPTD PUSKESMAS
PUSPAHIANG
1. Pengertian : Neonatus dengan berat badan lahir pada saat kelahiran kurang dari 2500 gram tanpa
memandang masa gestasi.

2. Tujuan : Sebagai pedoman petugas dalam menangani kasus BBLR

3. Kebijakan : 1. Undang- undang nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan
2. PERMENKES nomor 128 tahun 2004 tentang kebijakan dasar pusat
kesehatan masyarakat.
3. PERMENKES nomor 741 tahun 2008 tentang sistem dan pelayanan maternal
4. Referensi : JNPK-KR.2014.Pelatihan Penanganan Kegawatdaruratan Maternal Dan Neonatal
Tahap Awal ( PONED ).jakarta.
5. Prosedur/ : 1. Anamnesis
Langkah-langkah - Umur ibu
- Riwayat hari pertama haid terakhir
- Riwayat persalinan sebelumnya
- Paritas, jarak kelahiran sebelumnya
- Kenaikan berat badan selama hamil
- Aktivitas
- Penyakit yang di derita selama hamil
- Obat-obatan yang di minum selama hamil
2. Pemeriksaan fisik
- Berat badan < 2500 gram
- Tanda-tanda prematuritas ( pada bayi kurang bulan ) seperti : tulang
rawan telinga belum terbentuk, masih terdapat lanugo, refleks masih
lemah, alat kelamin luar belum sempurna.
3. Penatalaksanaan di Puskesmas
- Keringkan secepatnya dengan handuk hangat
- Kain yang bash secepatnya diganti dengan yang kering dan hangat.
Pertahankan tetap hangat
- Berikan lingkungan hangat dengan cara kontak kulit ke kulit dan /
bungkus BBLSR dengan kain hangat
- Beri lampu 60 watt, dengan jarak minimal 60 cm dari bayi
- Kepala bayi ditutup topi beri oksigen
- Tali pusat dalam keadaan bersih
- Tetesi ASI bila dapat menelan. Bila tidak dapat menelan langsung
 dirujuk
- Beri ASI, Bila tidak dapat menghisap bisa menelan langsung tetesi
langsung dari putting
Bila tidak dapat menelan langsung dirujuk

6. Bagan Alir :
7. Hal-hal Yang : - Selalu menjaga suhu tubuh bayi agar tetap hangat
Perlu Diperhatikan - Mengatur denyut jantung dan pernapasan bayi.

8. Unit Terkait :
9. Dokumen :
Terkait
10. Rekaman No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan
Historis