Sifat mekanik adalah sifat terpenting dari suatu bahan. Sifat mekanik menyatakan
kemampuan suatu bahan (juga komponen yang terbuat dari bahan tersebut) untuk
menerima perlakuan mekanis (beban/ gaya/ energi) tanpa menimbulkan kerusakan
pada bahan/ komponen tersebut.
Seringkali bila suatu bahan mempunyai sifat mekanik yang baik, tetapi kurang baik
pada sifat yang lain, maka diambil langkah untuk mengatasi kekurangan tersebut.
Pengujian mekanik adalah jenis pengujian sifat mekanik pada suatu material.
• Informasi: cacat atomik pada material, dan kesesuaian kualitas produk suatu
material dengan standar yang berlaku.
2.1. SIFAT MEKANIK MATERIAL
1. Kekuatan (strength)
Kekuatan adalah kemampuan suatu material untuk menerima beban atau tegangan
tanpa menyebabkan material mengalami patah atau kerusakan (fracture) ketika
diberikan beban eksternal. Berdasarkan pada jenis beban yang bekerja, kekuatan dibagi
dalam beberapa macam yaitu kekuatan tarik, kekuatan geser, kekuatan tekan, kekuatan
torsi, dan kekuatan lengkung.
2. Kekakuan (stiffness)
Kekakuan adalah kemampuan suatu material untuk menerima tegangan/beban tanpa
mengakibatkan terjadinya deformasi (perubahan bentuk) atau difleksi (perubahan ukuran).
3. Kekenyalan (elasticity)
Kekenyalan adalah kemampuan meterial untuk menerima tegangan tanpa mengakibatkan
terjadinya perubahan bentuk yang permanen setelah tegangan dihilangkan, atau
kemampuan material untuk kembali ke bentuk dan ukuran semula setelah mengalami
deformasi (perubahan bentuk).
4. Plastisitas (plasticity)
Plastisitas adalah kemampuan material untuk mengalami deformasi plastik
(perubahan bentuk secara permanen) tanpa mengalami kerusakan.
• plastisitas tinggi: material yang ulet (ductile),
• plastisitas rendah: material yang getas (brittle).
5. Keuletan (ductility)
Keuletan adalah kemampuan material padat mengalami deformasi ketika diberi
tegangan tarik, biasanya digambarkan seperti kabel dengan aplikasi kekuatan
tarik. Material ulet harus kuat dan lentur.
9. Melar (creep)
Melar adalah kecenderungan suatu material (logam) untuk mengalami
perubahan bentuk secara permanen (deformasi plastik) ketika diberi tekanan
mekanis dari luar yang besarnya relatif tetap dan dilakukan dalam waktu yang
lama pada suhu yang tinggi.
10. Kekerasan (hardness)
Kekerasan adalah kemampuan material untuk melawan perubahan bentuk secara
permanen akibat tekanan eksternal yang diberikan, misalnya penggoresan,
pengikisan (abrasi), indentasi atau penetrasi. Sifat ini berkaitan dengan sifat
tahan aus (wear resistance) dan kekuatan.
2.2. JENIS PENGUJIAN MEKANIK
a. UJI KEKERASAN
Kekerasan pada suatu material merupakan ketahanan material terhadap gaya hingga
mengalami deformasi plastis. Sifat mekanik yang ingin diketahui dari pengujian
kekerasan ialah ketahanan terhadap pemakaian mekanis dan elastisitas material.
Jenis pengujian kekerasan: uji kekerasan penekanan, uji kekerasan goresan dan uji
kekerasan dinamik.
Metode pengujian kekerasan: uji kekerasan Brinell, uji kekerasan Vickers, uji
kekerasan Rockwell, dan uji kekerasan Shore.
b. UJI TARIK
Uji tarik merupakan pengujian mekanik yang paling umum digunakan untuk
mengetahui sifat mekanik suatu material.
Bentuk sampel: batang dengan bagian tengah yang membagi sisi kiri dan kanan
batang. Tegangan diberikan kepada bagian tengah sampel dan pengukuran
tarikan dihitung dari panjang hasil penarikannya.
c. UJI KEAUSAN
d. UJI IMPAK
Uji impak merupakan pengujian material terhadap ketahanan menerima beban kejut.
Pengujian dilakukan pada sampel yang memiliki takik atau tanpa takik. Sampel
dijatuhi dengan beban pada ketinggian tertentu.
2.3. STANDAR PENGUJIAN
Material memiliki sifat-sifat yang berbeda satu sama lain. Hai ini
mengakibatkan pengujian mekanik juga bervariasi.