Disusun oleh:
Kelompok IC
Puji syukur kami sampaikan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan rahmat
dan karunia-Nya kami dapat menyelesaiakan makalah berjudul “Metode Reproduksi
Tanaman Cabai”. Makalah ini ditujukan agar dapat memberikan manfaat yang seoptimalnya
bagi para pembaca.
Harapan kami, makalah ini dapat menjadi salah satu media yang menarik untuk
dibaca dan mudah dipahami oleh seluruh pembaca. Tentunya ada hal-hal yang ingin kami
berikan kepada pembaca dari hasil makalah ini. Karena itu kami berharap semoga makalah
ini dapat menjadi sesuatu yang berguna bagi kita bersama.
Penulis menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun guna meyempurnakan makalah ini. Penulis berharap semoga makalah ini bisa
bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
Hormat kami,
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
D. Manfaat
Reproduksi pada tanaman cabai dapat dilakukan dengan metode seksual, yaitu
melibatkan organ reproduksi jantan (benang sari) dan betina (putik). Dalam
reproduksi ini terjadi penyerbukan dan pembuahan. Proses reproduksi ini
menghasilkan biji yang dapat di tanam di kebun. Perbedaan antara reproduksi seksual
dan aseksual Reproduksi pada tumbuhan cabai dapat dilakukan secara seksual
maupun aseksual. Berikut adalah perbedaan antara reproduksi seksual dan aseksual
pada tanaman cabai:
Reproduksi Seksual:
1) Melibatkan organ reproduksi jantan dan betina, yaitu benang sari dan putik
2) Terjadi penyerbukan dan pembuahan
3) Menghasilkan biji yang dapat ditanam di
Reproduksi seksual pada cabai sangat penting karena cabai berkembang biak dengan
cara generatif melalui proses fertilisasi, yaitu peleburan sel gamet jantan dan sel
gamet betina. Proses perkembangbiakan generatif pada tanaman cabai menghasilkan
biji yang dapat ditanam kembali untuk dijadikan bentuk tanaman yang baru. Pada fase
generatif, cabai cenderung digunakan untuk pembungaan, pembuahan, pengisian
buah, perkembangan buah, dan pematangan buah
B. Bunga Cabai
Bunga cabai umumnya bersifat tunggal dan tumbuh pada ujung ruas, serta merupakan
bunga sempurna (hermaphrodit) karena memiliki 2 jenis kelamin, sel jantan berupa
serbuk sari dan sel betina berupa putik. Bunga cabai juga merupakan bunga lengkap
yang terdiri dari kelopak bunga, mahkota bunga, benang sari, dan putik.
C. Struktur Bunga Cabai
a. Mahkota Bunga
Mahkota Bunga, merupakan bagian bunga yang indah dan berwarna warni
memiliki fungsi sebagai organ yang membantu proses penyerbukan. Mahkota
bunga melakukan penyerbukan dengan cara menarik perhatian serangga
untuk hinggap kemudian menghisap nectar.
b. Stigma
Stigma merupakan bagian dari kepala putik fungsi dari stigma adalah menerima
serbuk sari yang dibawa oleh hewan penyerbuk atau angin.
c. Putik
Putik merupakan alat kelamin betina memiliki fungsi sebagai wadah serbuk
sariyang berasal dari benang sari atau serbuk sari.
d. Benang Sari
Benang sari atau stamen merupakan organ reproduksi jantan pada bunga. Setiap
benang sari terdiri dari tangkai sari atau filamen dan pada ujung tangkai sari,
kepala sari atau anter. Fungsi benang sari yang utama adalah sebagai alat
perkembangbiakan (kelamin jantan) dari tumbuhan.
e. Bakal Buah
Bakal buah merupakan bagian putik yang membesar menumpang pada dasar
bunga. Bakal buah berfungsi sebagai tempat terjadinya pembuahan.
f. Kelopak
Kelopak merupakan perhiasan bunga yang terletak pada lingkaran terluar. Fungsi
dari kelopak bunga yang masih muda yaitu untuk melindungi bunga yang masih
muda dan melindungi kuncup ketika bunga sedang berkembang.
D. Penyerbukan Pada Cabai
Tanaman cabai merupakan tanaman yang melakukan self pollination. Self pollination
atau penyerbukan sendiri yaitu ketika serbuk sari jatuh ke kepala putik pada bunga
yang sama dalam satu tanaman. Namun ada juga tanaman cabai yang mengalami
penyerbukan silang namun hanya sedikit kemungkinan. Frekuensi penyerbukan silang
pada cabai cukup tinggi antara 6-36% dan terutama disebabkan oleh aktivitas
serangga dan angin.
E. Pembentukan Gamet Pada Cabai
Ovule pada tanaman cabai banyak sehingga memengaruhi jumlah biji pada tanaman
cabai.
G. Faktor Yang Mempengaruhi Jumlah Biji Pada Cabai
A. Kesimpulan
Tanaman cabai bereproduksi dengan cara seksual yaitu melibatkan organ reproduksi
jantan dan betina, serta terjadinya penyerbukan dan pembuahan.
B. Saran
Lebih banyak materi yang diperlukan untuk memahami metode reproduksi dari
tanaman cabai, memahami struktuk bunga, memahami proses pembentukan gamet dan
penyerbukan tanaman cabai sehingga dapat menghasilkan makalah yang lengkap serta
mudah dipahami.
DAFTAR PUSTAKA
Syukur, M., Sujiprihari, S., dan Yunianti, R. Juni 2010. Teknik PemuliaanTanaman Cabai.
Bogor Agricultural University (IPB).
Undang, Sobir, dan Syukur, M. 2015. Identifikasi Spesies Cabai Rawit (Capsicum spp.)
Berdasarkan Daya Silang dan Karakter Morfologi. DepartemenAgronomi dan
Hortikultura, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.J. Argon, Vol 43 (2) : 118-
125
Wati, D. S. 2018. Pertumbuhan Vegetatif Tanaman Cabai Merah (Capsicumannum L.) Secara
Hidroponik Dengan Nutrisi Pupuk Organik Cair Dari Kotoran Kambing Fakultas
Tarbiyah Dan Keguruan Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung.
https://tipspetani.com/fase-fase-pertumbuhan-tanaman-cabai/
https://www.scribd.com/document/374949207/Laporan-persilngan-cabai
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/10731/1/3.%20Bab%20II.pdf
http://repository.unsoed.ac.id/10749/3/ABSTRAK-Galuh%20Putri%20Anjasmara-
B2A019003-Tesis-2021.pdf.pdf
https://agri.kompas.com/read/2022/10/15/211200984/5-cara-merangsang-pembuahan-cabai-
apa-saja-?page=all