Anda di halaman 1dari 25

1

BAB 1. PENDAHULUAN

Pertanian adalah suatu sektor penting bagi penduduk Indonesia karena moyaritas
penduduk Indonesia sumber penghasilannya berasal dari sektor pertanian yang ada di
Indonesia. Indonesia adalah negara agraris dimana sebagian besar kawasan Indonesia
digunakan sebagai lahan pertanian khususnya perkebunan. Selain hal itu, pertanian juga
merupakan suatu kegiatan produksi yang mengacu kepada perkembangan dan pertumbuhan
pada suatu tanaman dan hewan. Pertanian digolongkan menjadi 2, yaitu arti pertanian secara
sempit dan arti pertanian secara luas. Arti dari pertanian secara sempit adalah pertanian yang
mencangkupi perkebunan, hortikultura, dan juga tanaman pangan sedangkan arti pertanian
secara luas mencangkupi kehutanan, peternakan, perikanan, hortikultura, perkebunan, dan
pangan (Apriyanto dkk, 2020).
Berdasarkan arti pertanian secara sempit dan secara luas perkebunan termasuk ke dalam
aspek penting dari kegiatan pertanian. Perkebunan adalah subsektor yang perannya sangat
penting dalam pendapatan prekonomian nasional. Selain itu, pertanian biasanya sering juga
menyediakan lapangan kerja, pendapatan nasional, penerima pajak, dan penerima ekspor.
Kondisi perkebunan yang ada di Indonesia sudah cukup baik dan lebih bagus lagi jika
masyarakat Indonesianya juga memiliki peranan penting dalam pembudidayaan tanaman
perkebunan seperti kakao, kelapa sawit, dan kopi. Selain itu, permasalahan perkebunan yang
ada di Indonesia juga dipengaruhi oleh produktivitas yang rendah yang disebabkan oleh jarak
tanaman yang tidak teratur dan pembudidayaan yang kurang jelas (Supratman, 2019).
Untuk mengatasi permasalahan mengenai pembudidayaan yang menyebabkan
produktivitas tidak stabil, maka diperlukan adanya perbanyakan tanaman perkebunan itu
sendiri. Perbanyakan tanaman ada dua cara, yaitu dengan konsep generatif dan vegetatif.
Vegetatif adalah perbanyakan tanaman dengan cara cangkok, stek, okulasi, sambung, dan
kultur jaringan sedangkan generatif adalah perbanyakan tanaman dengan cara
mengawinkannya (Sebastian & Banjarnahor, 2019).
Dalam proses perbanyakan tanaman melalui teknik generatif ini memerlukan alat
kelamin betina dan jantan yang ada di tumbuhan supaya dapat menghasilkan keturunan dari
tanaman itu sendiri. Perbanyak tanaman secara generatif dibagi menjadi dua, yaitu proses
alami dan proses buatan. Kali ini kelompok saya akan membahas mengenai “Perbanyakan
Tanaman Secara Generatif Menyerbuk Sendiri (Autogami)”.
2

BAB 2. PEMBAHASAN

A. Pengertian Perbanyakan Tanaman Secara Generatif


Teknik generatif adalah suatu metode memperbanyak tanaman yang akan melewati
sebuah pendekatan berupa perkawinan dua tanaman. Dimana dua tanaman tersebut terpilih
dari bunga di antara salah satu dari induknya. Setelah proses perkawinan antar tanaman, maka
akan terjadi sebuah proses penyerbukan. Dalam suatu Proses penyerbukan biasanya akan
terjadi suatu proses yang pada akhirnya akan menghasilkan biji dimana biji tersebut berada
dalam buah yang dihasilkan. Setelah tanaman menghasilkan biji yang ada dalam buah, maka
biji tersebut dapat ditanam lagi supaya dapat menciptakan tanaman yang bervariasi baik dari
segi bunga, akar, daun, dan batang. Intinya semua itu tergantung dari indukan awalnya
(Sebastian & Banjarnahor, 2019). Berikut contoh gambar tanaman yang perbanyakannya
secara generatif:

Gambar 2.1 Contoh Perbanyakan Tanaman Secara Generatif.


Sumber: https://8villages.com/full/petani/article/id/5ce765453a4bcb6c685c9757

Pada suatu tumbuhan yang bersifat organisme seluruhnya dapat berkembang biak
dengan cara generatif ataupun vegetatif. Suatu reproduksi yang mengalami proses generatif
biasanya akan menghasilkan suatu tanaman yang memiliki biji atau yang lebih dikenal dengan
sebutan spermatophyta, baik pada tumbuhan biji terbuka maupun biji tertutup. Pada suatu
produksi generatif dibutuhkan dua sel kelamin, yaitu jantan dan betina. Demikian juga,
reproduksi generasi sering terjadi proses peleburan di antara gamet jantan dan betina.
Memperbanyak dengan cara generatif biasanya memiliki kelebihan dan kelemahan. Berikut
kelebihan dan kelemahannya:
Kelemahan:
1. Sifat tanaman yang baru masih belum tentu sama dengan sifat indukan;
2. Tanaman baru masih belum tentu memiliki kualitas baik;
3. Waktu berbuah lama dan bahkan masih belum diketahui berbuahnya kapan.
3

Kelebihan:
1. Jenis tanaman baru biasanya didapat dengan suatu cara mudah;
2. Proses tidak membutuhkan uang banyak;
3. Umur pertumbuhannya relatif lama;
4. Kondisi perakaran cukup kuat;
5. Tanaman menghasilkan varietas baru.

B. Perbedaan Antara Generatif dan Vegetatif

Tabel 2.2 Perbedaan Reproduksi Generatif dan Reproduksi Vegetatif.


Sumber: https://brainly.co.id/tugas/2953783

Dalam perbanyakan tanaman perkebunan biasanya ada dua tipe, yaitu tipe vegetatif dan
tipe generatif. Perbanyakan secara vegetatif adalah perbanyakan tanaman yang dibantu oleh
manusia seperti cangkok, stek, kultur jaringan, dan lain-lain sedangkan perbanyakan secara
generatif adalah perbanyakan yang dilakukan secara alami tanpa campur tangan dari manusia.
Perbedaan antara perbanyakan secara generatif dan vegetatif dapat dilihat dari reproduksi
seksualnya. Reproduksi seksual (generatif) terdiri dari 2 induk, sifat yang diinginkan yang
dihasilkan merupakan perpaduan dari induknya, mengalami peleburan sel kelamin, calon
individu baru berupa biji, proses perkawinannya dapat dilakukan secara alami sedangkan
reproduksi secara aseksual (vegetatif) terdiri dari 1 induk, sifat sama seperti indukan, tidak
mengalami peleburan sel, hasil keturunan sedikit, calon induk baru berupa tunas, akar
tunggal, geragih, spora, dan proses perkawinannya harus dibantu oleh manusia.
4

C. Pengertian Penyerbukan Sendiri (Autogami)


Penyerbukkan sendiri atau autogami adalah sebuah proses menempelkan butiran serbuk
sari pada putik yang ada di bunga. Dalam proses penyerbukan biasanya selalu tidak dapat
menghasilkan suatu generasi keturunan yang memiliki variasi. Selain itu, pernyerbukan
sendiri dapat diartikan sebagai suatu proses jatuhnya sebuah serbuk sari bunga pada suatu
permukaan putik bunga yang terjadi di bunga dari tumbuhan itu sendiri. Penyerbukan ini
biasanya sering disebut sebagai polinasi. Penyerbukan merupakan suatu hal penting bagi
perbanyakan suatu jenis tanaman hal ini dikarenakan pada suatu tumbuhan yang memiliki biji
akan menghasilkan tanaman baru melalui biji itu sendiri. Selain itu, tumbuhan berbiji juga
memiliki alat perkembangbiakan berupa putik bunga “betina” dan benang sari “jantan”
(Sebastian & Banjarnahor, 2019).
Suatu hal penting jika ingin melakukan penyerbukan, ada beberapa macam penyerbukan
yang terjadi pada tanaman sepeti apakah bunga itu dari tanaman lain atau dalam satu
tanaman?. Selain itu, alat penyerbukan sendiri juga dibagi menjadi beberapa, yaitu
penyerbukan secara alami dan dibantu oleh mahluk hidup. Berikut adalah gambar
penyerbukan sendiri (autogami) yang terjadi secara alami dan dibantu oleh mahluk hidup
(Sebastian & Banjarnahor, 2019) diantaranya sebagai berikut:

Gambar 2.3.1 Contoh Penyerbukan yang Dilakukan Oleh Makhluk Hidup Berupa Hewan Lebah.
Sumber: https://m.utakatikotak.com/kongkow/detail/18813/Ciri-Ciri-Penyerbukan-Bastar
5

Gambar 2.3.2 Contoh Penyerbukan Secara Alami yang Dibantu Oleh Angin.
Sumber: https://www.sridianti.com/penyerbukan-sendiri.html

D. Bagian-Bagian Bunga untuk Mendukung Proses Generatif


Proses perbanyakan dengan cara melakukan proses kawin pada suatu tanaman biasanya
membutuhkan alat untuk menyukseskan perkawinan pada tanaman tersebut. Alat tersebut
berada di bagian dari bunga itu sendiri seperti bagian putik, benang sari, dan dasar pada
bagian bunga (kelopak, tangkai, dan mahkota pada bunga). Berikut adalah gambar bunga dan
bagian-bagiannya:

Gambar 2.4.1 Bagian-Bagian Bunga.


Sumber: http://modelpembelajaransd.blogspot.com/2014/11/jelaskan-proses-perkembangbiakan-secara-kawin-
generatif-pada-tumbuhan.html?m=1
6

Gambar 2.4.2 Bagian Putik Bunga.


Sumber: http://modelpembelajaransd.blogspot.com/2014/11/jelaskan-proses-perkembangbiakan-secara-kawin-
generatif-pada-tumbuhan.html?m=1

E. Bagian dari Bunga


1. Pernak-Pernik Bunga
Bunga adalah bagian dari tanaman dimana bunga juga memiliki perhiasan yang
cantik. Perhiasan tersebut biasanya berupa bentuk mahkota bunga dan sebuah kelopak
cantik yang ada di bunga. Pada waktu tertentu kelopak pada bunga biasanya dapat
berfungsi untuk melindungi bunga. Selain hal tersebut, ada beberapa perhiasan bunga
juga di antaranya berupa bagian bunga yang terpisah dan pangkal bunga.
2. Alat Reproduksi Kelamin pada Bunga
 Benang sari bunga
Bunga indah karena ada benang sari. Benang sari pada bunga adalah sebuah
komponen dari bunga itu sendiri. Benang sari biasanya berada di dalam sebuah
lingkaran yang terdiri dari kepala sari dan tangkai sari bunga. Selain indah, kepala
sari dari sebuah bunga juga memiliki fungsi, yaitu menampung penyerbukan. Dalam
suatu bunga biasanya ada benang sari yang tidak sama panjang seperti tanaman
bunga turi, kacang tanah, dan buncis. Contoh dari benang sari bunga yang akan
mengalami perpisahan dan kemudian saling dekat dimana hal itu akan berfungsi
untuk melindungi putik bunga, yaitu bunga sepatu.
 Putik bunga
Selain memiliki benang sari, bunga juga memiliki putik bunga yang indah.
Keberadaan putik bunga ini biasanya ada di daerah bagian tengah bunga yang
biasanya dikelilingi oleh banyak sekali benang sari. Putik bunga juga memiliki
bagian-bagiannya seperti bakal buah, kepala putik bunga, dan tangkai putik.
7

F. Macam-Macam Bunga
1) Variasi Bagian Bunga Berdasarkan Kelengkapan
Bunga Lengkap atau Tidak Contoh Bunga
Lengkap
Bunga lengkap Biasanya pada bunga 1. Bunga terong
lengkap terdapat bagian- 2. Bunga melati
bagian bunga seperti putik 3. Bunga mawar
bunga, benang sari bunga,
kelopak bunga, dan
mahkota bunga.
Bunga tidak lengkap Biasanya bunga disebut 1. Bunga salak
tidak lengkap, jika tidak 2. Bunga timun
punya perhiasan atau alat 3. Bunga matahari
kelamin pada bunga.
Tabel 2.6.1 Variasi Bagian Bunga Berdasarkan Kelengkapan pada Bunganya.
Sumber: https://idschool.net/sd/perbedaan-bunga-lengkap-dan-bunga-sempurna/

Dalam kondisi bunga dibagi menjadi 2, yaitu lengkap dan bunga tidak lengkap.
Bunga lengkap biasanya pada bunga terdapat bagian-bagian bunga seperti putik bunga,
benang sari, kelopak bunga, dan mahkota bunga. Contohnya adalah pada bunga terong,
bunga melati, dan bunga mawar sedangkan bunga tidak lengkap adalah bunga tersebut
tidak punya alat kelamin pada bunganya. Contohnya adalah bunga salak, bunga timun,
dan bunga matahari.
2) Kelengkapan Alat Kelamin
a. Kelamin bunga sempurna
Bunga dikatakan kelamin lengkap jika bunga tersebut memiliki dua jenis kelamin
pada satu bunga yang berupa putik dan benang sari.

Gambar 2.6.2 Contoh Bunga Sempurna (Bunga Sepatu).


Sumber:https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fwww.tokopedia.com%2Fdheaforesta
%2Ftanaman-bunga-kembang-sepatu-warna-merah&psig=AOvVaw1QeRS8QtA-
s91L33RCnjHC&ust=1601383275675000&source=images&cd=vfe&ved=0CAIQjRxqFwoTCPjr9tzy
i-wCFQAAAAAdAAAAABAD
8

b. Kelamin Tak Sempurna


Bunga dikatakan tidak sempurna, jika bunga tersebut memiliki satu jenis kelamin
saja baik itu benang sari maupun putik.

Gambar 2.6.3 Contoh Bunga Tidak Sempurna (Bunga Kamboja).


Sumber:https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fwww.matakita.id%2Fmanfaat-bunga-
kamboja-dan-lainnya
%2F&psig=AOvVaw0KujeoPi5V4tqEE_tkC_Ha&ust=1601385142848000&source=images&cd=vfe
&ved=0CAIQjRxqFwoTCLju5tz2i-wCFQAAAAAdAAAAABAD

G. Contoh Tanaman yang Perbanyakan Secara Generatif


1. Kedelai
Kedelai adalah suatu tanaman yang termasuk jenis polong yang biasanya
dibudidayakan di daerah sawah dan di lahan kering. Tanaman kedelai ini
perbanyakannya melalui proses generatif dimana kedelai ini memiliki biji. Bentuk dari
biji kedelai ini adalah lonjong, pipih, dan bulat. Maka dari itu, kedelai termasuk jenis
tanaman yang perbanyakannya melalui proses kawin dengan adanya penyerbukan dan
pembuahan. Berikut adalah gambar biji kedelai yang siap tanam yang telah melalui
proses penyerbukan sendiri pada saat awal berbunga sebagai berikut:

Gambar 2.7.1 Benih Kedelai yang Siap Tanam.


Sumber: https://shopee.co.id/biji-benih-kedelai-lokal-25-biji-i.10248883.1455960399
9

2. Padi
Padi adalah tanaman jenis polong yang biasanya ditanam di sawah. Padi
melakukan perbanyakan melalui proses generatif, yaitu melalui biji. Bentuk biji padi,
yaitu berbentuk elips namun ujungnya runcing. Padi melakukan perbanyakan melalui
proses kawin dengan penyerbukan dan pembuahan. Berikut adalah gambar biji padi
yang siap tanam yang telah melalui proses penyerbukan sendiri sebagai berikut:

Gambar 2.7.2 Biji Padi yang Siap Tanam.


Sumber:https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fwww.tokopedia.com%2Flarisssshop
%2Fbenih-padi-biji-padi-
gabah&psig=AOvVaw1hx0iQiuPZrH6c5OFCNnUD&ust=1601386256776000&source=images&cd
=vfe&ved=0CAIQjRxqFwoTCOju35b7i-wCFQAAAAAdAAAAABAD

3. Jagung
Jagung merupakan tanaman biji-bijian. Sebagai tanaman semusim jagung
melakukan perbanyakan dengan generatif (secara kawin) melalui proses penyerbukan,
yaitu jatuhnya serbuk sari ke kepala putik. Cara penanaman jagung, yaitu melalui biji.
Berikut adalah gambar biji jagung yang siap tanam sebagai berikut:

Gambar 2.7.3 Biji Jagung yang Siap Tanam.


Sumber:https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fabahtani.com%2Fcara-menanam-jagung-
manis
%2F&psig=AOvVaw0gnUQMZggEDahLrIsBmzz9&ust=1601387891409000&source=images&cd=v
fe&ved=0CAIQjRxqFwoTCOCe4fqAjOwCFQAAAAAdAAAAABAD

4. Cabai
10

Cabai komoditas sayuran yang banyak ditanam oleh petani. Cabai berkembang
biak dengan cara generatif. Cabai ditanam dengan cara disemai, setelah tumbuh
tanaman kemudian dipindahkan ke dalam polibag. Berikut adalah gambar biji cabai
yang siap tanam yang telah melalui proses penyerbukan sendiri pada saat awal berbunga
sebagai berikut:

Gambar 2.7.4 Biji Cabai yang Siap Tanam.


Sumber:https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2F8villages.com%2Ffull%2Fpetani%2Farticle
%2Fid%2F59e72b652bad4c570ecace4a&psig=AOvVaw00qHIrHdvUaLbLH1zqJIE-
&ust=1601388357826000&source=images&cd=vfe&ved=0CAIQjRxqFwoTCODq_tSCjOwCFQAA
AAAdAAAAABAD

H. Teknik Penyerbukan pada Komoditas Perkebunan


Setiap komoditas melakukan proses penyerbukan yang berbeda-beda seperti tanaman
perkebunan. Berikut teknik penyerbukan tanaman perkebunan:
1. Tanaman Kakao
Penyerbukan tanaman kakao dapat dibantu oleh angin, serangga, dan manusia.
Kakao merupakan tanaman yang penyerbukannya dapat disilang, namun beberapa
varietas kakao dapat melakukan penyerbukan sendiri. Berikut gambar penyerbukan
kakao yang dibantu oleh manusia.
11

Gambar 2.8.1 Proses Penyerbukan Dengan Bantuan Pinset.


Sumber:https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fmakassar.tribunnews.com
%2F2017%2F11%2F22%2Fvideo-begini-cara-penyerbukan-bunga-kakao-di-pusat-penelitian-kakao-
lutim&psig=AOvVaw3RVa4IFhxm7iWHtd0tCoqY&ust=1601389783444000&source=images&cd=vf
e&ved=0CAIQjRxqFwoTCPjJiP2HjOwCFQAAAAAdAAAAABAD
2. Tanaman Vanili
Vanili merupakan tanaman tahunan yang merambat atau butuh tanaman lain
untuk hidup. Bunga vanili tidak dapat menyerbuk sendiri meskipun benang sari dan
putik dalam satu bunga. Penyerbukan tanaman vanili mayoritas dengan bantuan
manusia. Bunga vanili yang sudah siap dilakukan penyerbukan ditandai dengan
mekarnya kelopak dan mahkota bunga. Berikut gambar penyerbukan tanaman vanili
yang dibantu oleh manusia.

Gambar 2.8.2 Proses Penyerbukan Tanaman Vanili.


Sumber:https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2F8villages.com%2Ffull%2Fpetani%2Farticle
%2Fid%2F5bc7f94cf307b7c56b0754d5&psig=AOvVaw399aurpL13lbzbV-
Heyaeg&ust=1601390503801000&source=images&cd=vfe&ved=0CAIQjRxqFwoTCJDC6NSKjOw
CFQAAAAAdAAAAABAD

3. Tanaman Tembakau
Penyerbukan tanaman tembakau melakukan penyerbukan sendiri atau
aotogami. Penyerbukan sendiri secara alami terjadi apabila benang sari dan putik
lengkap pada satu bunga, maka tanaman tembakau melakukan penyerbukan sendiri.
Bunga tembakau tidak membuka sebelum terjadi penyerbukan sendiri secara alami.
Pada fase generatif tanaman tembakau akan membentuk karangan bunga dimulai
pada ujung batang. Bunga dewasa mempunyai mahkota berbentuk terompet. Sudut
mahkota pada umumnya lebih runcing, mahkota bunga bagian atas berwarna merah
atau merah muda sedangkan bagian bawah berwarna putih (Indriana, 2016). Berikut
gambar bunga tembakau:
12

Gambar 2.8.3 Bunga Tembakau.


Sumber:https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fwww.tobakonis.com%2Frokok
%2Ftanaman-tembakau
%2F&psig=AOvVaw3IH0S6MQeQKt58Bs5y94RR&ust=1601779597226000&source=images&cd=vfe
&ved=0CAIQjRxqFwoTCNil15K0l-wCFQAAAAAdAAAAABAD

Bunga tembakau mulai mekar sekitar pukul 07.00 pagi. Beberapa saat sebelum
mekar, serbuk sari telah masak dan kepala putik reseptif sehingga siap menerima
serbuk sari. Pada saat bunga mekar biasanya sudah terjadi penyerbukan sendiri.
Mekanisme tersebut disebut klestogami dan merupakan mekanisme menghindari
penyerbukan silang.
Kepala putik reseptif diperkirakan dari ujung kuncup bunga krem atau
kemerah-merahan. Jika serbuk sari pertama gagal membuahi, masih dapat terjadi
penyerbukan dan pembuahan oleh serbuk sari lain. Jika penyerbukan berhasil
pembuahan akan terjadi 36 jam kemudian. Buah masak setelah 3-4 minggu setelah
pembuahan. Berikut biji buah tanaman tembakau:
13

Gambar 2.8.4 Biji Buah Tanaman Tembakau.


Sumber:https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fwww.youtube.com%2Fwatch%3Fv
%3D8WdnKXYq-
ME&psig=AOvVaw31XhKohkQNIE7QsG149cBW&ust=1601779948185000&source=images&cd=v
fe&ved=0CAIQjRxqFwoTCPCC3Lq1l-wCFQAAAAAdAAAAABAD

I. Teknik Penyerbukan pada Komoditas Hortikultura


Berikut ini merupakan penjelasan bagaimana teknik penyerbukan dari komoditas
hortikultura:
1. Mangga
14

Gambar 2.9.1 Buah Mangga.


Sumber:https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fshopee.co.id%2FMANGGA-HARUM-
MANIS-1kg-BUAH-MANGGA-HARUM-MANIS-MANGGA-SEGAR-MANGGA-
i.167381854.2680267853&psig=AOvVaw2n2STVLrIm23Kumqrj-
IQx&ust=1601434078128000&source=images&cd=vfe&ved=0CAIQjRxqFwoTCIDBlYOtjewCFQAA
AAAdAAAAABAD
Penyerbukan tanaman mangga terkadang dibantu oleh serangga dan manusia
(buatan). Meskipun proses penyerbukannya dapat terjadi secara alami, namun hewan
seperti lebah, semut atau yang lainnya terkadang membantu penyerbukannya.
a) Hewan
Penyerbukan yang dibantu oleh hewan biasanya terjadi ketika serangga
yang hinggap ke sebuah pohon mangga ingin menghisap sari madu dan
biasanya serangga ini tidak sengaja menginjak serbuk sari sehingga ketika
dia berpindah tempat atau lebih tepatnya serangga tersebut ingin menghisap
sari madu di daerah putik, maka serbuk sari yang menempel pada kaki
serangga itu tidak sengaja jatuh ke kepala putik dalam jumlah yang banyak.

Gambar 2.9.2 Seekor Lalat yang Membantu Penyerbukan Pohon Mangga.


Sumber:https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fsteemit.com%2Festeem%2F%40almazzhr
%2Fbunga-pohon-mangga-diserbu-
lalat&psig=AOvVaw3lHBeALHypNBlMNBhsDQzK&ust=1601401186195000&source=images&cd=vf
e&ved=0CAIQjRxqFwoTCOjt-MeyjOwCFQAAAAAdAAAAABAK

b) Buatan (dibantu oleh manusia)


Pada proses penyerbukan ini biasanya bertujuan untuk menyilangkan 2 jenis
mangga agar menghasilkan jenis mangga baru/memperbaiki kualitas
mangga.
15

- Langkah pertama yang perlu dilakukan, yaitu jika terdapat bunga yang
tidak diperlukan lebih baik dibuang saja seperti bunga betina dan jantan
yang rusak atau sudah tua. Pada proses ini sering disebut sebagai
emaskulasi. Tujuan dari emaskulasi ini adalah untuk mencegah agar bunga
tidak melakukan penyerbukan sendiri karena tanaman mangga akan
disilangkan sehingga harus dilakukan emaskulasi.

Gambar 2.9.3 Proses Emaskulasi.


Sumber:https://www.google.com/url?sa=i&url=http%3A%2F%2Fbalitbu.litbang.pertanian.go.id%2Findex.php
%2Fhasil-penelitian-mainmenu-46%2F1317-perbaikan-varietas-mangga-komersial-melalui-
persilangan&psig=AOvVaw0sVa3hcvsJAMZ4Vad5SrtX&ust=1601403669829000&source=images&
cd=vfe&ved=0CAIQjRxqFwoTCKCDw9q7jOwCFQAAAAAdAAAAABAD

- Setelah dilakukan proses emaskulasi, bunga tersebut akan dibungkus


dengan plastik atau bisa disebut dengan penyungkupan. Hal ini bertujuan
agar bunga tidak melakukan penyerbukan yang dibantu oleh hewan, angin
atau faktor lain yang tidak diinginkan. Pada tahap ini biasanya
membutuhkan waktu selama kurang lebih 24 jam sebelum memasuki
proses pembuangan bunga jantan atau betina yang belum mekar.
16

Gambar 2.9.4 Proses Penyungkupan Bunga.


Sumber:https://www.google.com/url?sa=i&url=http%3A%2F%2Fbalitbu.litbang.pertanian.go.id%2Findex.php
%2Fpublikasi-mainmenu-47%2Fleaflet%2F1282-penyerbukan-buatan-pada-
mangga&psig=AOvVaw2xKRqDT7IsDQ5kOaQoj8-
Q&ust=1601435207442000&source=images&cd=vfe&ved=0CAIQjRxqFwoTCJCOwqCxjewCFQA
AAAAdAAAAABAf

- Kemudian dilakukan pengambilan bunga penyerbuk atau jantan yang


nantinya akan dikastrasi dengan cara memotong cabang bunga tersebut
dan membuang bunga jantan/betina yang belum mekar.

Gambar 2.9.5 Hasil dari Pengambilan Bunga Penyerbuk dan Pembuangan Bunga Betina/Jantan yang
Masih Belum Mekar.
Sumber:https://www.google.com/url?sa=i&url=http%3A%2F%2Fbalitbu.litbang.pertanian.go.id%2Findex.php
%2Fpublikasi-mainmenu-47%2Fleaflet%2F1282-penyerbukan-buatan-pada-
mangga&psig=AOvVaw2xKRqDT7IsDQ5kOaQoj8-
Q&ust=1601435207442000&source=images&cd=vfe&ved=0CAIQjRxqFwoTCJCOwqCxjewCFQA
AAAAdAAAAABAf

- Sebelum melakukan penyerbukan, kastrasi akan dilakukan ke putik dan


membuang benang sari (Bela dkk., 2018).
17

Gambar 2.9.6 Proses Kastrasi.


Sumber:https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fdocplayer.info%2F46742322-Peningkatan-
produktivitas-dan-kualitas-mangga-komersial-indonesia-melalui-pemuliaan-dan-pengelolaan-
tanaman.html&psig=AOvVaw0v8URb7ZTti3n2JwvOJrQq&ust=1601437756044000&source=image
s&cd=vfe&ved=0CAIQjRxqFwoTCIjv2t26jewCFQAAAAAdAAAAABAD
- Selanjutnya dilakukan proses penyerbukan dengan cara menyilangkan
bunga jantan dan betina yang tidak serumah melainkan berasal dari jenis
mangga yang berbeda.

Gambar 2.9.7 Proses Penyerbukan.


Sumber:https://www.google.com/url?sa=i&url=http%3A%2F%2Fbalitbu.litbang.pertanian.go.id%2Findex.php
%2Fpublikasi-mainmenu-47%2Fleaflet%2F1224-penyerbukan-buah-pada-
mangga&psig=AOvVaw0_xfwZLvuH_4GCepNknGMZ&ust=1601438428001000&source=images&c
d=vfe&ved=0CAIQjRxqFwoTCLi_75m9jewCFQAAAAAdAAAAABAD

- Setelah penyerbukan selesai, bungkus kembali bunga dengan kantong


plastik hingga menghasilkan buah mangga dengan varietas yang baru.
18

Gambar 2.9.8 Penyungkupan Bunga yang Kedua hingga Menghasilkan Buah.


Sumber:https://www.google.com/url?sa=i&url=http%3A%2F%2Fbalitbu.litbang.pertanian.go.id%2Findex.php
%2Fpublikasi-mainmenu-47%2Fleaflet%2F1224-penyerbukan-buah-pada-
mangga&psig=AOvVaw0_xfwZLvuH_4GCepNknGMZ&ust=1601438428001000&source=images&c
d=vfe&ved=0CAIQjRxqFwoTCLi_75m9jewCFQAAAAAdAAAAABAD
2. Jambu

Gambar 2.9.9 Buah Jambu.


Sumber:https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fwww.tokopedia.com%2Fjambubijimerah
%2Fbuah-jambu-biji-merah-super-1&psig=AOvVaw2g3nfn-
0rSBlym7PzNjd7K&ust=1601439278165000&source=images&cd=vfe&ved=0CAIQjRxqFwoTCOD
Fy7HAjewCFQAAAAAdAAAAABAD

Jika berbicara mengenai jambu biji pastinya banyak dari kalangan masyarakat
Indonesia menyukai buah ini karena memiliki banyak manfaat dan khasiat. Jadi,
wajar saja jika permintaan tentang buah jambu biji ini bermacam-macam dari
konsumen sehingga muncullah sebuah ide bagaimana menciptakan buah jambu biji
dengan kualitas yang baik dan memperoleh varietas unggul yang dapat disukai oleh
konsumen. Oleh karena itu, dilakukanlah penyerbukan dengan bantuan manusia
melalui persilangan varietas yang berbeda. Berikut merupakan penjelasan teknik
penyerbukan pada buah jambu biji:
a) Persiapan benang sari
Persiapan ini dilakukan sehari sebelum memulai penyerbukan/persilangan.
Bunga dipetik pada saat mekar atau sebelum matahari terbit. Biasanya
bunga jambu biji mekar ketika pukul 05.00 – 06.00 pagi. Setelah bunga
jantan dipetik kemudian letakkan pada wadah yang tertutup.
b) Proses kastrasi
Pada tahap ini dilakukan sehari sebelum memulai penyerbukan/persilangan
sama dengan persiapan benang sari. Kastrasi dilakukan pada putik. Ciri-ciri
bunga yang siap dikastrasi adalah biasanya kuncup bunga sudah pecah.
Setelah itu serbuk sari akan dibuang namun harus membuang kelopak
bunganya terlebih dahulu kemudian dilanjutkan dengan memotong tangkai
sari dan mahkota menggunakan gunting kecil. Dalam memotong harus
dilakukan dengan hati-hati agar tangkai putik tidak rusak. Setelah selesai
19

melakukan kastrasi, harus dicek ulang agar tidak ada kepala sari yang
menempel. Jangan lupa bungkus bunga dengan kertas minyak agar tidak
diserbuki oleh bunga lain ataupun diganggu oleh serangga (Kumar et al.,
2020).

Gambar 2.9.10 Bunga yang Kuncupnya Pecah Menandakan Siap Dikastrasi.


Sumber:https://www.google.com/url?sa=i&url=http%3A%2F%2Fbalitbu.litbang.pertanian.go.id%2Findex.php
%2Fhasil-penelitian-mainmenu-46%2F937-biologi-bunga-dan-teknik-penyerbukan-pada-jambu-
biji&psig=AOvVaw07RF4BEELnYVfGbxE3-
qoA&ust=1601441351074000&source=images&cd=vfe&ved=0CAIQjRxqFwoTCICUkIzIjewCFQA
AAAAdAAAAABAD
20

Gambar 2.9.11 Hasil Bunga Setelah Dikastrasi.


Sumber:https://www.google.com/url?sa=i&url=http%3A%2F%2Fbalitbu.litbang.pertanian.go.id%2Findex.php
%2Fhasil-penelitian-mainmenu-46%2F937-biologi-bunga-dan-teknik-penyerbukan-pada-jambu-
biji&psig=AOvVaw07RF4BEELnYVfGbxE3-
qoA&ust=1601441351074000&source=images&cd=vfe&ved=0CAIQjRxqFwoTCICUkIzIjewCFQA
AAAAdAAAAABAD
c) Proses penyerbukan atau penyilangan
Penyerbukan dilakukan tepat sehari setelah kastrasi. Sebaiknya kastrasi
dilakukan pagi hari. Buka bungkus kertas minyak dengan hati-hati agar
tangkai putik tidak rusak kemudian ambil bunga jantan yang telah disiapkan
di awal tadi untuk penyerbukan ke kepala putik. Setelah diserbukkan,
bungkus kembali bunga betina tadi dengan kertas minyak.

Gambar 2.9.12 Proses Penyerbukan.


Sumber:https://www.google.com/url?sa=i&url=http%3A%2F%2Fbalitbu.litbang.pertanian.go.id%2Findex.php
%2Fhasil-penelitian-mainmenu-46%2F937-biologi-bunga-dan-teknik-penyerbukan-pada-jambu-
biji&psig=AOvVaw07RF4BEELnYVfGbxE3-
qoA&ust=1601441351074000&source=images&cd=vfe&ved=0CAIQjRxqFwoTCICUkIzIjewCFQA
AAAAdAAAAABAD

d) Pengamatan terhadap putik


Setelah penyerbukan dilaksanakan, tunggu sekitar 1 minggu apakah terjadi
perubahan terhadap putik atau tidak. Jika putik terlihat membesar, maka
persilangan berhasil. Ketika terlihat putik mulai membesar, bukalah
pembungkus kertas minyaknya dan lakukan perawatan. Apabila ada hama,
semprotkan pestisida secukupnya saja. Pengamatan ini dilakukan hingga
buah dapat dipanen.

J. Perbedaan Kelebihan dan Kelemahan Perbanyakan Secara Generatif dan Vegetatif

Jenis Perkembangbiakan Keuntungan Kerugian


Generatif  Keturunan tidak mudah  Membutuhkan waktu
rapuh yang cukup lama untuk
 Keturunan memiliki menghasilkan buah
kondisi pertahanan  Keturunan bisa saja
tubuh yang kuat tidak memiliki sifat
21

sehingga ketika diserang yang sama seperti


penyakit tanaman dapat indukannya
melawan dengan
antibodi yang
dimilikinya
Vegetatif  Keturunan dalam  Sangat mudah rapuh
menghasilkan buah  Keturunan mudah sekali
sangat cepat terserang penyakit atau
 Sifat keturunan biasanya lemah
sama dengan
indukannya
Tabel 2.9 Perbedaan Kelemahan dan Kelebihan Perbanyakan Tanaman dengan Cara Generatif dan
Vegetatif.
Sumber: https://cropagro.unram.ac.id/index.php/caj/article/view/137/117

Berdasarkan tabel di atas, jika dibandingkan perbanyakan secara generatif dan vegetatif
masing-masing memiliki keuntungan dan kerugian. Jika ingin mendapatkan buah yang
hasilnya sama seperti indukannya lebih disarankan untuk melakukan perbanyakan secara
vegetatif karena tanamannya menghasilkan buah sangat cepat dan anakannya memiliki sifat
yang sama dengan induknya. Namun tanaman ini nantinya memiliki kondisi yang lemah,
mudah rapuh dan terserang penyakit, tetapi jika ingin mendapatkan tanaman yang sehat dan
kuat lebih disarankan untuk melakukan perbanyakan tanaman secara generatif karena
memiliki ketahanan tubuh dalam tanaman yang kuat. Perbanyakan secara generatif ini juga
bisa menghasilkan anakan yang bervariasi dan dalam menghasilkan buahnya membutuhkan
waktu yang cukup lama.
22

BAB 3. PENUTUP

Maksud dari perbanyakan tanaman secara generatif adalah proses perkembangbiakan


tanaman melalui perkawinan antara kelamin betina (putik) dan jantan (benang sari).
Perbanyakan secara generatif dibagi menjadi beberapa jenis, namun di makalah ini hanya
dibahas mengenai perbanyakan tanaman secara generatif menyerbuk sendiri atau disebut
dengan autogami. Tanaman dapat mengalami autogami dikarenakan memiliki jenis kelamin
betina dan jantan dalam satu bunga. Proses autogami diawali dengan serbuk sari yang berasal
dari benang sari menempel di kepala putik sehingga terjadi penyerbukan. Nah penyerbukan
ini biasanya dapat dibantu oleh makhluk hidup (hewan) ataupun angin. Dari penyerbukan
tersebut dapat memunculkan sebuah biji. Biji tersebut dapat berkembang menjadi buah dan
dapat dipanen jika diimbangi dengan perawatan yang baik. Contoh tanaman yang berkembang
biak secara autogami adalah kedelai, padi, jagung, cabai, kakao, vanili, mangga, jambu biji,
dan masih banyak lagi.
Perbanyakan tanaman secara generatif ini tentunya memiliki kelebihan dan kekurangan.
Kelebihannya yaitu tanaman baru dapat diperoleh dengan cara cepat dan mudah, biaya tidak
membutuhkan uang banyak, umur tanaman relatif cukup lama, tanaman memiliki organ
perakaran cukup kuat, dan tanaman dapat menghasilkan jenis varietas-varietas baru
sedangkan kekurangannya yaitu sifat tanaman yang baru masih belum tentu sama dengan sifat
indukan, tanaman baru masih belum tentu memiliki kualitas baik, dan waktu berbuah lama
dan bahkan masih belum diketahui berbuahkan kapan.
Perbanyakan tanaman secara generatif dan vegetatif ini memiliki perbedaan yang sangat
signifikan sehingga tidak heran banyak orang yang membandingkannya. Perbedaan yang
pertama yaitu terletak pada jumlah indukannya. Reproduksi secara generatif terdiri atas dua
induk sedangkan pada vegetatif terdiri dari satu induk. Kedua, pada reproduksi generatif
terjadi perkawinan antara benang sari dan putik, tetapi dalam reproduksi vegetatif tidak terjadi
perkawinan. Ketiga, keturunan yang dihasilkan oleh reproduksi generatif sangat variatif
sedangkan pada reproduksi vegetatif keturunan yang dihasilkan tidak variatif karena selalu
mengikuti sifat indukannya yang hanya satu. Keempat, calon individu baru dari reproduksi
generatif berupa biji sedangkan pada reproduksi vegetatif dapat berupa tunas, akar tinggal,
dan lain sebagainya.
Bagian bunga meliputi perhiasan bunga dan alat kelamin bunga. Kelopak dan perhiasan
bunga termasuk dalam perhiasan bunga. Fungsi perhiasan bunga ini adalah untuk melindungi
alat kelamin bunga. Alat kelamin bunga terdiri dari benang sari dan putik. Alat kelamin ini
digunakan sebagai reproduksi bagi bunga sehingga melahirkan calon individu baru. Menurut
kelengkapan, bagian bunga terbagi menjadi dua bagian, yaitu bunga lengkap dan bunga tidak
lengkap. Menurut kelengkapan alat kelaminnya, bunga terbagi menjadi dua bagian, yaitu
bunga sempurna dan bunga tidak sempurna.
23

Pada dasarnya teknik penyerbukan tanaman hortikultura seperti mangga dan jambu biji
memiliki konsep yang sama. Pertama selalu diawali dengan persiapan bunga jantan yang
ingin disilangkan dengan betina beda varietas. Setelah mempersiapkan bunga jantan,
dilanjutkan dengan proses kastrasi kemudian membungkus bunga yang telah dikastrasi.
Keesokan harinya bunga siap disilangkan. Setelah disilangkan, jangan lupa untuk
membungkusnya kembali. Tunggu selama seminggu dan amati perubahan jika putik mulai
membesar. Jangan lupa untuk memberikan perawatan sehingga buah dapat dipanen.
24

PERTANYAAN

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan teknik perbanyakan tanaman secara generatif!
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan autogami!
3. Sebutkan dan jelaskan apa saja komponen bunga yang mendukung terjadinya perbanyakan
tanaman secara generatif!
4. Sebutkan serta jelaskan kelemahan dan kelebihan perbanyakan tanaman secara generatif!
5. Sebutkan perbedaan bunga sempurna dan bunga tidak sempurna!
6. Sebutkan contoh bunga sempurna!
7. Sebutkan contoh bunga tak sempurna!
8. Apakah angin dapat membantu penyerbukan pohon mangga? Jika iya, jelaskan contoh satu
saja angin jenis apa yang dapat membantu penyerbukan pohon mangga!
9. Apa cara yang digunakan untuk mengurangi kerusakan pada buah jambu biji dan mencegah
proses penguapan air saat dalam pertumbuhan buah?
10. Tanaman yang diperbanyak secara vegetatif memiliki kondisi yang lemah (mudah
terserang penyakit dan rapuh) padahal dalam proses penghasilan buahnya lebih cepat
daripada generatif. Itu menandakan bahwa unsur sel di dalam tanaman belum optimal
untuk melakukan proses pertumbuhan. Menurut anda, mengapa hal itu bisa terjadi?
25

DAFTAR PUSTAKA

Apriyanto, M., Marlina, dan M. Arpah. 2020. Perbanyakan Tanaman secara Vegetatif Di
Desa Pekan Kamis Kelurahan Tembilahan Barat. 2(1): 42-46.

Bela, D. M. L., M. Roviq, dan T. Wardiyati. 2018. Identifikasi Keragaman Morfologi Bunga
dan Buah Mangga (Mangifera indica L.) Hasil Seleksi dari Persilangan antara
Arumanis-143, Haden, Swarnarika dan Podang Urang. Jurnal Produksi Tanaman. 6(1):
129-136.

Handayani, T., Witjaksono, dan K. U. Nugraheni. 2017. Induksi Tetraploid pada Tanaman
Jambu Biji Merah (Psidium guajava L.) secara In Vitro. Jurnal Biologi Indonesia.
13(2): 271-278.

Indriana, K. R. 2016. Produksi Bersih pada Efisiensi Dosis Pupuk N dan Umur Panen Daun
Tembakau terhadap Kadar Nikotin dan Gula pada Tembakau Virginia. Jurnal Agrotek
Indonesia. 1(2): 91-97.

Iriawati, I. Oktaviani, dan A. Faizal. 2020. Suhu Tinggi Berpengaruh Negatif pada
Perkembangan Polen Cabai (Capsicum annum L.) cv. Tanjung-2. Jurnal Ilmu
Pertanian Indonesia. 25(1): 19-25.

Krismawati, A. dan Sugiono. 2016. Potensi Hasil Galur-Galur Harapan Padi Hibrida di Lahan
Sawah Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur. Jurnal Buletin Plasma Nutfah. 22(1):
21-30.

Kumar, C., R. Kumar, S. K. Singh, A. K. Goswami, A. Nagaraja, R. Paliwal, dan R. Singh.


2020. Development of Novel g-SSR Markers in Guava (Psidium guajava L.) cv.
Allahabad Safeda and Their Application in Genetic Diversity, Population Structure and
Cross Species Transferability Studies. Scholarly Journals. 15(8): 1-22.

Mustainnah, B., L. Ujianto, dan Sudirman. 2016. Kajian Keterkaitan antar Sifat Kuantitatif
Keturunan Hasil Persilangan antara Spesies Kacang Tunggak dengan Kacang Panjang.
Jurnal Crop Agro. 9(1): 62-66.

Sebastian, N. dan D. Banjarnahor. 2019. Evaluasi Pertumbuhan Generatif dan Hasil Tanaman
Kedelai Varietas Grobogan di Kecamatan Pabelan dan Kecamatan Bancak, Kabupaten
Semarang. Jurnal Ilmu Pertanian. 7(2): 135-143.

Setyawan, K. F., A. L. Adiredjo, dan S. Ashari. 2018. Penyerbukan pada Bunga Semangka
(Citrullus vulgaris) sebagai Upaya Pembentukan Benih Unggul. Jurnal Produksi
Tanaman. 6(7): 1427-1432.

Supratman, H. 2019. Sejarah Perkebunan Kopi di Kecamatan Jangkat Kabupaten Merangin


Tahun 1980-1990. Jurnal Ilmiah Istoria. 3(1): 84-92.

Anda mungkin juga menyukai