Anda di halaman 1dari 13

0

LEMBAR KERJA MAHASISWA

FISIKA DASAR
KONSEP KALOR DAN PERPINDAHAN KALOR

OLEH
TIM DOSEN MATA KULIAH FISIKA DASAR

TAHUN AJARAN 2023

A. Konsep Kalor

Dilarang menggandakan Lembar Kerja Mahasiswa tanpa sepengetahuan tim penyusun, Plagiat
merupakan pelanggaran akademik
1

Kalor merupakan salah satu bentuk energi.Kegiatan pengukuran-pengukuran


kalor dalam fisika, berkaitan dengan penentuan kalor jenis suatu zat.Kalor adalah
energi yang dapat berpindah di antara sebuah sistem dan lingkungannya sebagai
akibat adanya perbedaan suhu.Para ahli menyimpulkan bahwa kalor sebenarnya
merupakan bentuk energi sehingga satuan kalor yang tepat adalah sama dengan
satuan energi, yaitu joule atau J.
Berikut ini adalah konversi satuan kalor dalam SI dengansatuan kalor yang lain:
1 joule= 0,24 kalori atau 1 kal= 4,2 joule
Dalam sistem SI, satuan kalor dinyatakan dalam British Thermal Unit (BTU).
1 BTU = 1054 joule; 1 BTU = 252 kalori.
Diskusikan jawaban Anda, Apa kalor dapat berpindah dari benda yang suhunya
tinggi?

1. Kalor jenis dan Kapasitas Kalor


Jika 1 kg air dan 1kg minyak tanah masing-masing diberi kaloryang sama (misalnya
Q joule). Minyak tanah ternyata mengalami perubahan suhu kira-kira dua kali
perubahan suhu air. Hal ini menggambarkan bahwa antara zat yang satu dengan yang
lainnya dapat mengalami perubahan yang berbeda, meskipun diberi kalor yang sama.
Perbedaan kenaikkan suhu tersebut, terjadi karena zat yang satu dengan yang lain
berbeda kalor jenisnya. Kalor jenis suatu zat didefinisikan sebagai banyaknya kalor
yang diperlukan atau dilepaskan (Q) untuk menaikkan atau menurunkan suhu satu
satuan massa zat itu (m) sebesar satu satuan suhu (∆ T). Dinyatakan dalam bentuk
persamaan:
Q
c=
m.∆T
dengan:
Q= jumlah kalor (joule/kalori)
m= massa benda (kg atau gram)
∆ T= perubahan suhu (K atau oC)
c = kalor jenis (J/kg.K atau kal/gram oC)

Tabel 1. Koefisien Volume Beberapa Zat

Dilarang menggandakan Lembar Kerja Mahasiswa tanpa sepengetahuan tim penyusun, Plagiat
merupakan pelanggaran akademik
2

Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa air memiliki kalor jenis terbesar dibandingkan
zat-zat lain. Hal ini berarti air memerlukankalor lebih banyak daripada zat lain untuk
massa dan kenaikan suhu yang sama. Air juga melepaskan kalor yang lebih banyak
dibanding zat lain bila suhunya diturunkan.

Diskusikan jawaban Anda, pernyataan berikut ini (Benar atau Salah) dan berikan
alasan dari jawaban Anda!
(a) Kalor jenis suatubenda bergantung pada suhu. (…. )
(b) Kemampuan zat untk menyerap kalor sangat ditentukan oleh kalor jenis zat
tersebut. (…. )
(c) Sepotong buah semangka dan sepotong donat (keduanya memiliki massa
yang sama)yang abru dikeluarkan dari lemari esakan mencapai suhu ruang
secar bersamaan. (…. )
(d) Luka bakar yang diakibatkan oleh tersiram 200 gram air mendidih (100 OC)
akan lebih parah dibandingkan dengan yang diakibatkan tersentuh 200
gram besi bersuhu 100 OC. (…. )
(e) Untuk dapat mendinginkan minuman yang masih panas lebih baik
menggunakan 10 gram es 0 OC daripada 10 gram air 0 OC. (…. )

Dilarang menggandakan Lembar Kerja Mahasiswa tanpa sepengetahuan tim penyusun, Plagiat
merupakan pelanggaran akademik
3

Ketika sebuah benda diberi panas, suhunya secara umum akan meningkat. Ini
karena panas yang diberikan digunakan untuk meningkatkan energi kinetik rerata
partikel-partikel penyusun benda.Hubungan antara perubahan suhu dengan jumlah
kalor yang diberikan, untuk perubahan suhu yang tidak terlalu besar, dapat dituliskan
sebagai.
Q=C . ∆ T
dengan C adalah kapasitas kalor benda tersebut, yang bergantung pada jumlah
zat/massa benda,
C=c . m
Kapasitas kalor dapatdidefinisikan sebagai banyaknya kalor yang diperlukan atau
dilepaskan (Q) untuk mengubah suhu benda sebesar satu satuan suhu (∆ T).
Sehingga dapat ditulis dalam bentuk persamaan sebagai berikut:
Q
m . c=
∆T
atau
Q
C=
∆T
dengan c adalah kalor jenis benda dan m adalah massa zat. Besarnya kalor jenis
tergantung pada jenis bendanya, dan dapat pula berbeda untuk suhu yang
berbeda.Tetapi kebanyakan zat memiliki nilai c yang tetap pada daerah rentang
perubahan suhu tertentu. Nilai c juga bergantung pada proses terjadinya transfer kalor.
Diskusikan jawaban Anda untuk menentukan besar kalor jenis berikut.

Dilarang menggandakan Lembar Kerja Mahasiswa tanpa sepengetahuan tim penyusun, Plagiat
merupakan pelanggaran akademik
4

Sebuah bejana berisi air 200 gram. Air dan bejana tersebut dipanaskan selama 15
menit dan menerima kalor 18000 joule. Jika kapasistas kalor bejana 500 J/K dan
kalor jenis air 4200 J/kg.oC. Berapa kenaikan suhu air?

2. Kalorimeter Sebagai Alat Pengukur Kuantitas Panas


Kalorimeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur kuantitas kalor,
menentukan kapasitas panas, dan panas jenis suatu zat.Untuk menentukan jumlah
kalor Q yang diberikan dalam kalorimeter, dengan cara membaca perubahan suhu yang
ditunjukkan oleh termometer sebelum dan sesudah diberi kalor.Berikut ditunjukkan
gambar skematis sebuah kalorimeter.

Besarnya harga Q diketahui berdasarkan kenaikan suhu yang terjadi. Prinsip kerja
kalorimeter didasarkanpengamatan Josep Black (1720-1799), seorang ilmuan Inggris
yang dikenal dengan Azas Black yang dinyatakan sebagai berikut:
a. Jika dua benda yang mempunyai suhu berbeda didekatkansehingga terjadi
kontak termis, maka zat yang suhunya lebihtinggi akan melepaskan kalor yang
sama banyaknya dengankalor yang diserap oleh zat yang suhunya lebih rendah
sehinggasuhu akhir kedua benda setelah kesetimbangan termis tercapaiadalah
sama.
b. Jumlah kalor yang diterima = jumlah kalor yang diberikan
Qterima =Qlepas

Dilarang menggandakan Lembar Kerja Mahasiswa tanpa sepengetahuan tim penyusun, Plagiat
merupakan pelanggaran akademik
5

Diskusikan jawaban Anda, dengan merujuk pada persamaan Asas Black.Dalam


botol termosterdapat 230 gram botol kopi pada suhu 90 oC. Ditambahkan susu
sebanyak 20 gram bersuhu 5 oC.Anggap tidak ada kalor yang diserap oleh botol
termos dan udarasekitar, tentukan berapa suhu campurannya!

3. Kalor Pada Perubahan Wujud Zat


Sebagaimana telah diketahui bahwa zat dapat mempunyaibeberapa jenis wujud
yaitu padat, cair, dan gas. Air dapat berubah bentuk dalam tiga wujud, yaitu di bawah
suhu 0oC berwujud padat atau es, antara 0oC dan 100oC berwujud cair atau air, dan di
atas 100oC pada tekanan atmosfer berwujud gas atau uap air. Dalam perubahan dari
wujud yang satu ke wujud yang laindisertai penyerapan kalor atau pelepasan kalor dan
biasanya diikuti perubahan volume. Perubahan wujud zat itu disebut juga perubahan
fase. Perubahan dari fase tertentu ke fase yang lain, masing-masing dapat diuraikan
sebagai berikut:
a. perubahan dari fase padat ke cair disebut melebur,
b. perubahan dari fase cair ke padat disebut membeku,
c. perubahan dari fase cair ke gas disebut menguap,
d. perubahan dari fase gas ke cair disebut mengembun,
e. perubahan dari fase gas ke padat disebut deposisi,
f. perubahan dari fase padat ke gas disebut melenyap/menyublim
Perubahan wujud/fase di atas dapat digambarkan seperti berikut.

Dilarang menggandakan Lembar Kerja Mahasiswa tanpa sepengetahuan tim penyusun, Plagiat
merupakan pelanggaran akademik
6

Diskusikan jawaban Anda, pada gambar digram perbahan wujud zat di atas,
tentukan:
(a) Prosesperubahan wujud apa saja yang melepaskan kalor tetapi suhunya
tetap?
(b) Proses perubahan wujudapa saja yang menerima kalor tetapi suhunya
tetap?

4. Diagram Perubahan Fase


Suatu benda dalam keadaanpadat dengan suhu T1 akan diubah menjadi fase gas
dengan suhu T2. Proses perubahan benda dari fase padat ke fase gas dapat dijelaskan
dengan skema diagram perubahan fase sebagai berikut:
Pada awalnya suhu benda dapat dinaikkan sampai mencapai suhu leburnya TL dengan
menambahkan sejumlah panas Q1, setelah mencapai suhu TL terus ditambahkan
panas Q2 sehingga benda melebur pada suhu TL.Setelah benda berubah wujud
menjadi cair kemudian suhunya dinaikkan hingga TU dengan menambahkan panas
sejumlah Q3.

Dilarang menggandakan Lembar Kerja Mahasiswa tanpa sepengetahuan tim penyusun, Plagiat
merupakan pelanggaran akademik
7

Pada kondisi ini ditambahkan panas sejumlah Q4 sehingga benda berubah


wujud menjadi uap pada suhu TU.Setelah kondisi uap tercapai, suhu dinaikkan sampai
mencapai suhu T2 dengan menambahkan panas sejumlah Q5. Dari
keseluruhan proses tersebut dapat diketahui jumlah panas yang diperlukan selama
proses perubahan wujud/fase berlangsung.
Kuantitas panas atau jumlah panas per satuan massa yangharus diberikan pada
suatu bahan pada titik leburnya supaya menjadi zat cair seluruhnya pada suhu titik
lebur disebut kalor lebur.
Kuantitas panas atau jumlah panas per satuan massa yang harus diberikan pada
suatu bahan pada titik didihnya supayamenjadi gas seluruhnya pada suhu titik didih
disebut kalor uap.
Bila panas dikeluarkan dari suatu gas, maka akan mengalami penurunan suhu
dan pada suhu mendidihnya gas ini kembali ke fase cair, atau dikatakan gas itu
mengembun. Saat mengembun, gas melepaskan panas ke sekelilingnya sebesar
jumlah yang samadengan kuantitas panas yang diperlukan untuk menguapkannya.
Panas yang lepas persatuan massa disebut panas pengembunan atau mempunyai
harga yang sama dengan panas penguapan (kalor uap). Apabila zat cair didinginkan
maka akan kembali ke fase padat atau membeku dan akan melepaskan panas yang
disebut panas pembekuan dan mempunyai harga yang sama dengan panas peleburan.
Jadi titik lebur dan titik beku berada pada suhu yang sama, juga titik didih dan titik
pengembunan berada pada suhu yang sama.

Dilarang menggandakan Lembar Kerja Mahasiswa tanpa sepengetahuan tim penyusun, Plagiat
merupakan pelanggaran akademik
8

Tabel 2. Panas Peleburan dan Panas Penguapan

Suatu zat pada titik leburnya akan membeku atau meleburbergantung pada
panas yang ditambahkan atau dikeluarkan. Panas yang diberikan pada suatu benda
biasanya akan menyebabkan suhu benda naik, walaupun itu tidak selalu demikian.
Dikenal 2 (dua) jenis panas yaitu panas sensibel dan panas laten. Panas sensibel
adalah panas yang diberikan/dikeluarkan benda apabila terjadi perubahan suhu.Selama
perubahan wujud/fase, suhu zattidak berubah, panas/kalor yang diterima atau
dilepaskan oleh zat tidak digunakan untuk menaikkan suhu tetapi digunakan untuk
mengubah wujud. Kalor yang digunakan untuk mengubah wujud ini seakan-akan
tersembunyi, karena itu kalor ini disebut kalor laten (laten artinya tersembunyi). Pada
kondisi ini tidak terjadi perubahan suhu akibat ditambahkannya kalor pada benda,
sampai seluruh kalor digunakan benda untuk melakukan perubahan fase. Besar kalor
yang dibutuhkan untuk perubahan fase ini disebut sebagai Kalor laten dan besarnya
bergantung pada massa benda.
Kalor laten adalah kalor yang diperlukan oleh 1 kg zat untuk berubah wujud dari satu
wujud ke wujud lainnya. Dapat dinyatakan dalam bentuk persamaan:
Q
L=
m
dengan L adalah konstanta panas laten, yang bergantung pada zat dan proses
perubahan fasenya.
dengan:
Q = kalor (joule/kalori)
m = massa zat (kg atau gram)
L = kalor laten (J/kg)

Dilarang menggandakan Lembar Kerja Mahasiswa tanpa sepengetahuan tim penyusun, Plagiat
merupakan pelanggaran akademik
9

Dengan adanya beberapa macam perubahan wujud zat, makamuncul istilah


kalor laten khusus untuk suatu perubahan wujudtertentu, yaitu sebagai berikut:
a. Kalor laten lebur atau kalor lebur adalah banyaknya kalor yangdiserap untuk
mengubah 1 kg zat dari wujud padat menjadi cairpada titik leburnya.
b. Kalor laten beku atau kalor beku adalah banyaknya kalor yang dilepaskan untuk
mengubah 1 kg zat dari wujud cair menjadipadat pada titik bekunya.
B. Perpindahan Kalor
1. Konduksi (hantaran)
Perpindahan kalor ini terjadi dengan cara perpindahan energi kinetik partikel-
partikel penyusun benda ke partikel lain (yang mungkin merupakan partikel
penyusun benda lain). Sebagai contoh, bila dua benda disentuhkan, maka pada
permukaan sentuh kedua benda, partikel-partikel penyusun kedua benda akan
saling bertumbukan dan saling memindahkan energi dan momentum. Biasanya
perpindahan dengan cara ini berlangsung pada benda padat. Sebagai contoh, jika
sepotong logam yang dipanaskan salah satu ujungnya,ternyata beberapa saat
kemudian ujung yang lain akan menjadi panas juga. Kalor merambat melalui batang
logam tanpa adabagian-bagian logam yang pindah bersama kalor
itu.Perpindahankalor tanpa disertai perpindahan partikel zat seperti ini disebut
konduksi.
Dalam proses konduksi, ketika kedua benda disentuhkan, terjadi perpindahan
panas antara keduanya sampai keduanya mencapai kondisi kesetimbangan termal.
Kesetimbangan termal adalah kondisi ketika tidak ada lagi total perpindahan panas
antara kedua benda (walaupun secara mikroskopik masih terjadi perpindahan
panas, tapi panas yang berpindah dari benda pertama ke benda kedua, sama
dengan yang berpindah dari benda kedua ke benda pertama).
2. Konveksi (aliran)
Biasanya perpindahan dengan cara ini berlangsung pada benda cair.
Meskipun zat cair merupakan penghantar panas buruk tetapi dapat memindahkan
panas dengan baik secara konveksi, misalnya air dalam bejana.Bentuk lain
perpindahan kalor misalnya perpindahan energi gerak partikel akibat bergeraknya
zat sebagai benda cair. Partikel-partikel penyusun zat cair yang berenergi kinetik
tinggi lebih mudah bergerak sehingga volume yang ditempatinya (untuk jumlah
partikel tertentu) lebih besar. Akibatnya bagian zat cair dengan energi kinetik yang
lebih tinggi akan lebih renggang (rapat massanya lebih rendah), maka akan
bergerak ke atas. Perpindahan kalor semacam ini disebut konveksi .Istilah konveksi
dapat digunakan untuk pemindahan kalormelalui fluida (cair dan gas).Pada
konveksi, kalor berpindah bersama-sama dengan perpindahan partikel zat.Contoh
sederhana dapat kita jumpai pada waktu kita merebus (memanaskan air).

Dilarang menggandakan Lembar Kerja Mahasiswa tanpa sepengetahuan tim penyusun, Plagiat
merupakan pelanggaran akademik
10

3. Radiasi (pancaran)
Perpindahan kalor secara radiasi adalah perpindahan kalortanpa memerlukan
medium (zat antara).Berlangsungnya pepindahan kalor ini tanpa perantara, hanya
terjadi pada gas.Sebagai contoh, (1) Panas matahari sampai ke bumi dengan cara
radiasi karena lapisan bumi sangatlah tipis. Walaupun matahari jauh dari bumidan
bagian terbesar di antaranya hampa, energi matahari juga tiba di bumi dan diserap
sebagai kalor.sehingga tidak mungkin panas berpindah secara konveksi dan konduksi;
(2) Jika kita berada di dekat api, kita akan merasa panas meskipun udra merupakan
penghantar panas yang buruk; dan (3) perpindahan energi yang diperantarai oleh
partikel foton cahaya. Partikel-partikel penyusun benda yang bergetar dengan energi
tinggi akan melepaskan partikel foton cahaya yang membawa sebagian energi
kinetiknya. Bila partikel foton yang dipancarkan tadi menabrak benda lain, maka energi
foton tadi akan diberikan kepada partikel penyusun benda yang ditabraknya. Bentuk
perpindahan kalor semacam ini disebut sebagai radiasi kalor.
Diskusikan jawaban Anda, Penerapan dari ketiga perpindahan kalor di atas,
khususnya dalam bidang kimia!

SELAMAT BEKERJA

Dilarang menggandakan Lembar Kerja Mahasiswa tanpa sepengetahuan tim penyusun, Plagiat
merupakan pelanggaran akademik
11

Dilarang menggandakan Lembar Kerja Mahasiswa tanpa sepengetahuan tim penyusun, Plagiat
merupakan pelanggaran akademik
12

Kolom Catatan Penting

Dilarang menggandakan Lembar Kerja Mahasiswa tanpa sepengetahuan tim penyusun, Plagiat
merupakan pelanggaran akademik

Anda mungkin juga menyukai