Imunomodulator adalah zat yang dapat memodulasi (mengubah atau
memengaruhi) sistem imun tubuh menjadi ke arah normal. Produk imunomodulator berperan menguatkan sisstem imun tubuh (imuno stimulator) atau menekan reaksi sistem imun yang berlebihan (imuno suppressan). Sistem imun diperlukan untuk mempertahankan terhadap bahaya yang dapat ditimbulkan berbagai bahan dalam lingkungan hidup. Daya tahan tubuh atau sistem imun diantaranya dapat dikaji melalui banyaknya jumlah sel darah putih dan leukosit dalam darah. Sel darah putih merupakan aspek penting dalam sistem kekebalan tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi senyawa yang terdapat pada ekstrak metanol daun sungkai dan menguji aktivitas imunomodulator pada senyawa tersebut. Daun sungkai dimaserasi dengan menggunakan maserasi bertingkat, pelarut yang digunakan yaitu pelarut n-heksan, etil asetat dan metanol. Selanjutnya dilakukan uji fitokimia untuk mengetahui senyawa yang terdapat pada ekstrak metanol dan uji imunomodulator terhadap ekstrak metanol. Ekstrak metanol mengandung senyawa fenolik dan flavonoid dan memiliki aktivitas imunomodulator yang baik. Dilanjutkan proses isolasi menggunakan Kromatografi Vakum Cair (KVC) sehingga diperoleh isolat pada F2. Uji KLT dengan menggunakan tiga eluen yang berbeda menunjukkan satu noda tunggal. Skrinning fitokimia menunjukkan isolat F2 mengandung senyawa flavonoid. Uji aktivitas imunomodulator isolat menunjukkan bahwa pada ekstrak metanol daun sungkai 450 mg/KgBb memiliki jumlah sel leukosit dan magrofag aktif terbesar dengan nilai sebesar 64,9%. Spektrum UV-Vis isolat memiliki panjang gelombang sebesar 329 nm. Spektrum FT-IR isolat menunjukkan gugus O-H, C=O Keton, C-H Alifatik, C-O dan C-H Aromatik. Berdasarkan perbandingan literatur, spektrum UV- Vis dan FT-IR isolat memiliki kemiripan dengan senyawa 5,7 dihidroksi isoflavon. Diduga isolat yang didapatkan merupakan senyawa flavonoid golongan isoflavon yaitu 5,7 dihidroksi isoflavon.