DISUSUN OLEH:
SARTINA H. TAHUNINI
WN10323047
CI LAHAN CI INSTITUSI
1. Pengertian
kasus Batu Ureter (Batu saluran kemih) adalah kebutuhan rasa nyaman
penanda paling penting dan paling sering ditemukan pada seseorang yang
cairan tubuh entah itu karena faktor masukan cairan yang kurang atau
skala 9 atau 10 diikuti keluhan mual, wajah pucat, dan keringat dingin.
Kondisi terjadi akibat batu mengiritasi saluran kemih atau obstruksi batu
batu (Kalkuli) di saluran kemih. Kondisi adanya batu pada saluran kemih
1
keadaan terjadinya penumpukan oksalat, kalkuli (batu ginjal) pada ureter,
kandung kemih, atau pada daerah ginjal. Batu ureter merupakan obstruksi
benda padat pada saluran kemih yang terbentuk karena faktor presipitasi
ureter yaitu:
dipengaruhi oleh dua faktor, yakni faktor endogen dan faktor eksogen.
air minum.
2
Berdasarkan lokasi tertahannya batu (stone), batu saluran kemih
lainnya (Idiopatik).
2. Anatomi Perkemihan
3
3. Fisiologis Perkemihan
a. Ginjal
limfatik, dan sistem saraf. Besar dan berat ginjal sangat bervariasi;
hal ini tergantung pada jenis kelamin, umur, serta ada tidaknya pada
sisi yang lain. Ginjal lelaki relatif lebih besar ukurannya daripada
antara 120-170 gram,atau kurang lebih 0,4 % dari berat badan. Ginjal
ginjal.
4
dan pengeluaran konstituen-konstituen ini melalui saluran lain sangat
zat yang masih diperlukan tubuh mengalami reabsorbsi dan zat sisa
membentuk urin.
5
Ginjal merupakan organ yang memproduksi dan mengeluarkan
urin dari dalam tubuh. Sistem ini merupakan salah satu sistem utama
6
5) Fungsi hormonal dan metabolisme, ginjal menyekresi hormon
tekanan darah.
obatan, zat tambahan makanan, atau zat kimia asing lain dalam
tubuh.
b. Ureter
lebih 20 cm, memiliki dinding yang terdiri atas mukosa yang dilapisi
7
terdapat dua bagian besar yakni ruangan yang berdinding otot polos
pada saat kosong terletak di belakang simfisis pubis dan pada saat
d. Uretra
uretra interna terdiri atas otot polos yang dipersarafi oleh sistem
8
panjang inilah yang memyebabkan keluhan hambatan pengeluaran
dalam proses ini adalah untuk membawa urine dari ginjal ke kandung
kemih. Kontraksi di ureter memaksa urine menjauh dari ginjal dan masuk
mengontrol produksi sel darah merah. Masalah yang dapat muncul yang
a. Obstruksi ureter
9
mungkin dapat bersifat parsial, akut atau kronis, tergantung dari
b. Batu ureter
untuk batu ureter salah satunya adalah konsumsi banyak cairan. Cara
ini dapat secara alami membuat batu keluar dari tubuh tanpa bantuan
10
Journal of Urology menjelaskan mengetahui karakteristik batu dapat
jika batu sudah membesar dan menyumbat saluran ureter. Selain itu,
pengobatan.
c. Striktur Ureter
Kondisi ini dapat disebabkan oleh cedera pada ureter, batu ginjal,
infeksi saluran kemih (ISK), dan tumor. Striktur biasanya hasil dari
samping, darah dalam urine, kesulitan buang air kecil, mual, dan
d. Kanker Ureter
11
mungkin melibatkan pengangkatan sel kanker dan organ di
e. Refluks Vesikoureteral
ginjal dan tekanan darah tinggi. Gejala VUR yang paling umum
mendasarinya.
dari saluran kemih, termasuk ureter. Bagian paling umum dari sistem
kemih yang terkena ISK adalah kandung kemih. ISK terjadi ketika
12
adalah rasa sakit dan terbakar saat buang air kecil, sering buang air
kecil, atau merasa ingin buang air kecil, bahkan saat kandung kemih
antibiotik.
5. Pemeriksaan Fisik
fisik sampai tanda-tanda sakit berat tergantung pada letak batu dan
perubahan yang mencolok, hanya saja takikardi terjadi akibat nyeri yang
a. Wajah
b. Kepala
(lesi, massa)
13
c. Mata
lakrimal.
d. Hidung
penyimpangan bentuk.
e. Telinga
dan lesi
14
f. Mulut dan faring
g. Leher
payudara: massa)
sonor/hipersonor/redup.
15
4) Auskultasi : Bunyi paru saat inspirasi dan aspirasi (vesikuler,
ronchi, krekels).
2) Palpasi : Area orta pada intercostae ke-2 kiri, dan pindah jari-jari
k. Abdomen
kebersihan umbilikus.
l. Genitalia
16
m. Ekstremitas
6. Pemeriksaan Diagnostik
Mengetahui adanya sel darah putih dalam urine, sel eritrosit dalam
d. Pemeriksaan elektrolit
17
7. Tindakan Penanganan
a. Konservatif
mg dan dosis harian total sampai dengan 5000 mg. Pilihan analgesik
dapat menjadi pilihan untuk nyeri derajat berat atau yang refrakter.
Selain itu, pada pasien dengan keluhan mual dan muntah dapat
promethazine.
b. Medikamentosa
spontan. Sekitar 86% batu akan keluar secara spontan dalam 30-40
dengan ukuran batu yang kecil dan tidak ada komplikasi. MET harus
18
Regimen yang umum digunakan antara lain:
c. Intervensi Medis
19
ke dalam ureter dan kaliks untuk visualisasi dan pengambilan
batu. Metode ini menjadi pilihan yang baik untuk lower pole
d. Pembedahan
disingkirkan
setelah observasi
20
pelvis renal atau kaliks, batu multipel, dan kontraindikasi
2) Operasi Laparoskopi
3) Operasi Terbuka
modalitas lain.
21
B. Konsep Keperawatan Teori
1. Pengkajian Keperawatan
a. Biodata
b. Keluhan utama
c. Riwayat penyakit
seperti asam urat, kolestrol tinggi, kadar kalsium dalam darah tinggi,
dan lainnya.
d. Pola psikososial
22
f. Pemeriksaan fisik
2. Diagnose Keperawatan
risiko, dan promosi kesehatan (Tim Pokja SDKI DPP PPNI, 2017).
antara lain :
a. Nyeri akut
e. Ansietas
f. Risiko perdarahan
23
3. Perencanaan Keperawatan
mencapai luaran (outcome) yang diharapkan (Tim Pokja SIKI DPP PPNI,
adalah:
f. Pencegahan perdarahan
24
DAFTAR PUSTAKA
1. Anestesi, D., Di, U., & Moewardi, R. (2019). Kata Kunci : Teknik
PPNI.
25