Anda di halaman 1dari 25

Standar VI

SK Penanggung Jawab
EP 1
PEMULANGAN PASIEN Rekam medis pasien/ CPPT,
Resume medis pasien pulang/ dirujuk,
SK Kriteria pemulangan pasien dan catatan Tindak lanjut
SOP PEMULANGAN PASIEN
SK pelayanan klinis tentang kriteria
pemulangan pasien gawat darurat,
pasien dengan persalinan dan bayi
Telaah catatan dalam resume medis
EP 2 yang diberikan kepada pasien, didalam
FORM RESUME MEDIS rekam medis
DOKUMENTASI EDUKASI
BUKU EDUKASI PASIEN PULANG
PASIEN PULANG
PEMERINTAH KABUPATEN SELUMA
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS KOTA TAIS
Alamat : Jl. Merdeka, kel. Pasar Tais, Kab. Seluma
Email. puskesmaskotatais@gmail.com
SELUMA – BENGKULU

KEPUTUSAN
KEPALA UPT PUSKESMAS KOTA TAIS
NOMOR :

TENTANG

PENANGGUNG JAWAB DALAM PEMULANGAN PASIEN


DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

KEPALA PUSKESMAS KOTA TAIS,

Menimbang : a. bahwa Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah


Unit Pelaksana Teknis (UPT) dari Dinas Kesehatan yang
merupakan fasilitas penyelenggara pelayanan kesehatan
tingkat pertama (FKTP);
b. bahwa Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan
yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan
upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan
lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk
mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya diwilayah kerjanya;
c. bahwa untuk melakukan penilaian hasil kerja/prestasi
Puskesmas maka harus dibuat penetapan penanggung
jawab dalam pemulangan pasien di Puskesmas Kota Tais;
d. bahwa dalam Penerapan penetapan penanggung jawab
dalam pemulangan pasien maka Puskesmas melakukan
penilaian kinerjanya secara mandiri di Puskesmas Kota
Tais;
e. bahwa dalam rangka pelaksanaan tersebut, perlu
dituangkan dalam Surat Keputusan Kepala Puskesmas
Kota Tais.
Mengingat : 1. Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1999
tentang Perlindungan Konsumen;
2. Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009
tentang Pelayanan Publik;
3. Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004t
entang Praktik Kedokteran;
4. Undang – Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan;
5. Undang – Undang Republik Indonesia Nomer 25 tahun 2009
tentang Pelayanan Publik;
6. Undang – Undang Nomor 36 tahun 2014 tentang Tenaga
Kesehatan;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 5 Tahun 2014
TentangPanduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas
PelayananKesehatan Primer;
8. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 11
Tahun 2017 tentang Keselamatan Pasien;
9. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 27
Tahun 2017 tentang Pencegahan dan Pengendalian Infeksi;
10. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 52
Tahun 2018 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan;
11. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 25
Tahun 2019 tentang Penerapan Menejemen Resiko
Terintegrasi di lingkungan Kementrian Kesehatan;
12. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43
Tahun 2019 Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat
13. Keputusan Menteri Kesehatan Nomer HK
0107/MENKES/1186/2022 tentang Panduan Praktek Klinik
bagi Dokter di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama.

MEMUTUSKAN

MENETAPKA : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS TENTANG


N PENETAPAN PENANGGUNG JAWAB DALAM
PEMULANGAN PASIEN DI PUSKESMAS KOTA TAIS.
KESATU : Aspek penetapan penanggung jawab dalam pemulangan
pasien termasuk mutu pelayanan puskesmas yang telah
mengembangkan mutu pelayanan;

KEDUA : Sebagai upaya tercapainya kinerja perawat/paramedis


yang berkualitas secara optimal dalam mendukung
pencapaian tujuan pembangunan kesehatan di
Puskesmas Kota Tais;

KETIGA Untuk meningkatkan kualitas kerja serta rasa tanggung


jawab perawat/paramedis di Puskesmas Kota Tais;

KEEMPAT Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan


dengan ketentuan apabila dikemudian hari terdapat
kekeliruan dan atau kesalahan didalamnya, akan diadakan
perbaikan/perubahan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Kota Tais


Pada Tanggal,
KEPALA UPT PUSKESMAS KOTA
TAIS

KARTINI, SKM
NIP. 197704212003122006
PEMERINTAH KABUPATEN SELUMA
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS KOTA TAIS
Alamat : Jl. Merdeka, kel. Pasar Tais, Kab. Seluma
Email. puskesmaskotatais@gmail.com
SELUMA – BENGKULU

KEPUTUSAN
KEPALA UPT PUSKESMAS KOTA TAIS
NOMOR :

TENTANG

PEMULANGAN PASIEN DAN TINDAK LANJUT


DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

KEPALA PUSKESMAS KOTA TAIS,

Menimbang : a. bahwa dalam mencapai pelayanan klinis yang efektif dan


efisien maka pelaksanaan pelayanan klinis harus
dilakukansecara berkesinambungan;
b. bahwa pemulangan dan tindak lanjut merupakan bagian
dari kesinambungan pelayanan klinis;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
huruf a dan b perlu menetapkan Pemulangan Pasien Dan
Tindak Lanjut di UPT Puskesmas Kota Tais.
Mengingat : 1. Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1999
tentang Perlindungan Konsumen;
2. Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009
tentang Pelayanan Publik;
3. Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004t
entang Praktik Kedokteran;
4. Undang – Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan;
5. Undang – Undang Republik Indonesia Nomer 25 tahun 2009
tentang Pelayanan Publik;
6. Undang – Undang Nomor 36 tahun 2014 tentang Tenaga
Kesehatan;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 5 Tahun 2014
TentangPanduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas
PelayananKesehatan Primer;
8. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 11
Tahun 2017 tentang Keselamatan Pasien;
9. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 27
Tahun 2017 tentang Pencegahan dan Pengendalian Infeksi;
10. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 52
Tahun 2018 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan;
11. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 25
Tahun 2019 tentang Penerapan Menejemen Resiko
Terintegrasi di lingkungan Kementrian Kesehatan;
12. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43
Tahun 2019 Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat
13. Keputusan Menteri Kesehatan Nomer HK
0107/MENKES/1186/2022 tentang Panduan Praktek Klinik
bagi Dokter di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama.

MEMUTUSKAN

MENETAPKA : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS TENTANG


N PEMULANGAN PASIEN DAN TINDAK LAMJUT DI
PUSKESMAS KOTA TAIS.

KESATU : Aspek penetapan penanggung jawab dalam pemulangan


pasien termasuk mutu pelayanan puskesmas yang telah
mengembangkan mutu pelayanan;

KEDUA : Sebagai upaya tercapainya kinerja perawat/paramedis


yang berkualitas secara optimal dalam mendukung
pencapaian tujuan pembangunan kesehatan di
Puskesmas Kota Tais;

KETIGA Untuk meningkatkan kualitas kerja serta rasa tanggung


jawab perawat/paramedis di Puskesmas Kota Tais;

KEEMPAT Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan


dengan ketentuan apabila dikemudian hari terdapat
kekeliruan dan atau kesalahan didalamnya, akan diadakan
perbaikan/perubahan sebagaimana mestinya.
LAMPIRAN 4 : KEPUTUSAN KEPALA UPT PUSKESMAS KOTA TAIS

NOMOR :

TANGGAL :

TENTANG : PELUMANGAN PASIEN DAN TINDAK LANJUT

KRITERIA PEMULANGAN DAN TINDAK LANJUT PASIEN

A. Kriteria Discharge Planning (Pemulangan pasien)


Merujuk pasien ke rumah sakit lain, memulangkan pasien ke rumah atau ke
tempat keluarga harus berdasarkan status kesehatan pasien dan kebutuhan akan
kelanjutan pelayanan. DPJP atau staf lain yang bertanggung jawab atas pelayanan
pasien tersebut, harus menentukan kesiapan pasien untuk dipulangkan oleh
puskesmas. Dapat dipakai kriteria untuk menentukan pasien siap dipulangkan.
Kebutuhan pelayanan berkelanjutan dapat berarti rujukan ke dokter spesialis, terapis
rehabilitasi atau kebutuhan pelayanan preventif yang dilaksanakan di rumah oleh
keluarga.
Proses yang terorganisir dibutuhkan untuk memastikan bahwa kebutuhan
pelayanan berkelanjutan ditangani oleh ahli yang tepat di luar rumah sakit dan
apabila diperlukan proses ini dapat mencakup transfer pasien ke rumah sakit lain.
Bila ada indikasi, puskesmas dapat membuat rencana kontinuitas pelayanan yang
diperlukan pasien sedini mungkin. Keluarga pasien dilibatkan dalam perencanaan
proses pemulangan atau transfer.

1. Apabila pihak puskesmas mengizinkan pasien meninggalkan puskesmas dalam


satu waktu tertentu untuk hal tertentu, seperti cuti ada kebijakan dan prosedur
tetap untuk proses tersebut :
a. Merujuk atau memulangkan pasien berdasarkan atas status kesehatan dan
kebutuhan pelayanan selanjutnya
b. Ada ketentuan atau kriteria bagi pasien yang siap untuk dipulangkan.
c. Apabila diperlukan, perencanaan untuk merujuk dan memulangkan pasien
dapat diproses lebih awal dan apabila perlu mengikut sertakan keluarga.
d. Pasien dirujuk dan dipulangkan berdasarkan atas kebutuhannya.
e. Pasien yang meninggalkan puskesmas dalam waktu tertentu berdasar atas
kebijakan puskesmas.
2. Puskesmas bekerjasama dengan para praktisi kesehatan dan badan di luar
puskesmas untuk memastikan bahwa rujukan dilakukan pada waktu yang tepat.
3. Rekam medis pasien berisi salinan resume pelayanan medis pasien pulang :
Salinan resume pelayanan pasien pulang ditempatkan dalam rekam
medis dan sebuah salinan diberikan kepada pasien atau keluarganya, jika ada
indikasi dan sesuai peraturan perundangundangan. Salinan resume pelayanan
tersebut diberikan kepada praktisi kesehatan yang akan bertanggung jawab
untuk pelayanan berkelanjutan bagi pasien atau tindak lanjutnya.
a. Resume pelayanan pasien pulang disiapkan oleh tenaga yang mampu pada
waktu pasien pulang.
b. Ringkasan berisi pula instruksi untuk tindak lanjut.
c. Salinan ringkasan pelayanan pasien didokumentasikan dalam rekam medis.
d. Kalau tidak bertentangan dengan kebijakan rumah sakit, hukum atau
budaya, pasien juga diberikan salinan ringkasan pelayanan pasien pulang.
e. Salinan resume pasien pulang diberikan kepada praktisi kesehatan yang
bertanggung jawab terhadap tindak lanjut pelayanan.
f. Kebijakan dan prosedur menetapkan kapan resume pasien pulang harus
dilengkapi dan dimasukkan ke status pasien.
4. Resume pelayanan pasien pulang lengkap
a. Alasan masuk rumah sakit.
b. Penemuan kelainan fisik dan lainnya yang penting.
c. Prosedur diagnosis dan pengobatan yang telah dilakukan.
d. Pemberian medikamentosa dan pemberian obat waktu pulang.
e. Status/kondisi pasien waktu pulang.
f. Instruksi follow-up / tindak lanjut.
5. Pasien dan keluarga yang tepat, diberikan pengertian tentang instruksi tindak
lanjut. Puskesmas memberikan instruksi kepada pasien dan keluarganya yang
tepat dengan cara sederhana dan gampang dimengerti. Instruksi diberikan
dalam bentuk tertulis yang sangat mudah dimengerti pasien.
6. Puskesmas mempunyai proses untuk penatalaksanaan dan tindak lanjut bagi
pasien yang pulang karena menolak nasehat medis.

B. Tahap – Tahap Discharge Planning

1. Pengkajian

Pengkajian mencakup pengumpulan dan pengorganisasian data tentang


klien. Ketika melakukan pengkajian kepada klien, keluarga merupakan bagian dari
unit perawatan. Klien dan keluarga harus aktif dilibatkan dalam proses discharge
planning agar transisi dari rumah sakit kerumah dapat efektif, baik kepada pasien
yang baru datang pertama kali di rumah sakit maupun persiapan pasien yang
akan pulang sembuh maupun kondisi kritis. Elemen penting dari pengkajian
discharge planning adalah :
a. Data kesehatan.
b. Data pribadi.
c. Pemberi perawatan.
d. Lingkungan.
e. Keuangan dan pelayanan yang dapat mendukung.

2. Diagnosa
Diagnosa keperawatan berdasarkan pada pengkajian discharge planning,
dikembangkan untuk mengetahui kebutuhan klien dan keluarga. Keluarga sebagai
unit perawatan berdampak terhadap anggota keluarga yang membutuhkan
perawatan. Adalah penting untuk menentukanapakah masalah tersebut aktual
atau potensial, serta dapat menentukan apakah klien datang pertama kali akan
menjalani persiapan akan pulang.

3. Perencanaan :
Mempersiapkan pemulangan klien, yaitu:

a. Medication (obat)
Pasien sebaiknya mengetahui obat yang harus dilanjutkan setelah pulang.
b. Environment (lingkungan)
Lingkungan tempat klien akan pulang dari rumah sakit sebaiknya aman.
Pasien sebaiknya juga memiliki fasilitas pelayanan yang dibutuhkan untuk
kontinuitas perawatanya serta penentuan tanggal kapan klien akan kontrol
dan fasilitas kesehatan yang akan dituju.
c. Treatment (pengobatan)
Perawat harus memastikan bahwa perawatan dan pengobatan di rumah sakit
dapat berjalan baik sesuai dengan kebutuhan klien, serta dapat melanjutkan
perawatan lanjutan dengan baik setelah klien pulang, yang dilakukan klien
atau anggota keluarga.
d. Health Teaching (pengajaran kesehatan)
Klien yang akan pulang sebaiknya diberitahu bagaimana mempertahankan
kesehatan. Termasuk tanda dan gejala yang mengindikasikan kebutuhan
perawatan kesehatan tambahan.
e. Outpatient referral
Klien seharusnya mengenal pelayanan dari rumah sakit atau agen komunitas
lain yang dapat meningkatkan perawatan yang kontinu selama dirawat di
rumah sakit serta kaluarga mengetahui kapan klien akan menjalani kontrol,
dimana dan kepada siapa klien akan menjalani kontrol.
f. Diet
Klien sebaiknya diberitahu tentang pembatasan pada dietnya. Sebaiknya
mampu memilih diet yang sesuai untuk dirinya.

4. Implementasi
Implementasi adalah pelaksanaan rencana pemulangan dan refferal.
Seluruh rencana pemulangan yang diberikan harus didokumentasikan pada
catatan perawat dan ringkasan pulang (discharge planning). Instruksi tertulis
diberikan kepada klien.
5. Evaluasi
Evaluasi terhadap discharge planning adalah penting dalam membuat kerja
discharge planning. Perencanaan dan penyerahan harus diteliti dengan cermat
untuk menjamin kualitas dan pelayanan yang sesuai. Evaluasi berjalan terus –
menerus dan membutuhkan revisi dan juga perubahan. Evaluasi lanjut dari
proses pemulangan biasanya dilakukan seminggu setelah klien berada di rumah.
Ini dapat dilakukan melalui telepon, kuisioner atau kunjungan rumah (home visite).

C. Penyerahan
Informasi tentang klien dan perawatanya diberikan kepada agen tersebut.
Seperti informasi tentang jenis pembedahan, pengioatan, status fisik dan mental
klien, faktor sosial yang penting (misalnya rumah), status fisik dan mental klien,
faktor sosial yang penting (misalnya kurangnya pemberian perawatan, atau tidak
ada pemberi perawatan) dan kebutuhan yang diharapkan oleh klien.

D. Keberhasilan Rencana Pemulangan Tergantung


Pemulangan pasien dan tindak lanjut harus dilakukan sesuai kriteria
pemulangan pasien sebagaimana tercantum pada lampiran dan merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari surat keputusan ini dokter yang merawat bertanggung
jawab atas pengulangan pasien dan selanjutnya dilaksanakan oleh para medis
kriteria pemulangan pasien

1. Kriteria pemulangan pasien di rawat jalan


a. Pasiennya dalam kondisi stabil
b. Tidak didapatkan tanda-tanda kegawatdaruratan
c. Prognosis baik
d. Mampu minum obat
e. Sisarankan kontrol bila obat habis
2. Kriteria pengulangan pasien UGD
a. Pasien dalam kondisi stabil, Kesadaran penuh dan GCS 15
b. Tidak didapatkan tanda gawat darurat yang mengancam jiwa
c. Prognosis pasien baik
d. Mampu minum obat dan mematuhi petunjuk dokter pemeriksa
e. Apabila terjadi tanda-tanda penurunan kondisi segera kembali memeriksakan
diri
f. Mampu kontrol apabila habis obat
3. Kriteria pemulangan pasien rawat inap
a. Pasien secara klinis sudah menunjukkan tanda-tanda perbaikan misalnya
tidak demam dalam waktu 24 jam tanpa pemberian obat antipiretik gula darah
sewaktu dalam keadaan stabil tekanan darah dalam keadaan stabil dehidrasi
sudah teratasi dan sebagainya
b. Pasien sudah bisa minum obat secara oral
c. Tidak didapatkan tanda - tanda kegawatdaruratan mengancam jiwa
d. Kondisi pasien sudah stabil
e. Mampu kontrol apabila obat habis
4. Ibu Hamil
a. Tubuh dalam kondisi yang baik misalnya kontraksi uterus bagus keras, tidak
ada perdarahan daapat BAK
b. Tanda-tanda vital bagus
c. Mampu minum obat secara per oral
5. bayi
a. Kondisi stabil bayi sudah bisa buang air kecil dan buang air besar
b. Ibu dan keluarga mampu melakukan perawatan secara mandiri di rumah
c. Mampu kontrol apabila obat habis

KEPALA UPT PUSKESMAS KOTA TAIS

KARTINI, SKM
NIP. 197704212003122006
PEMULANGAN PASIEN DAN TINDAK LANJUT
PASIEN

No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman :1/3
UPT PUSKESMAS KARTINI, SKM
KOTA TAIS NIP. 197704212003122006
1. Pengertian Pemulangan pasien adalah suatu kondisi dimana pasien sudah menjalani
perawatan yang telah dinyatakan sembuh oleh dokter dan telah diizinkan
pulang.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk Pemulangan Pasien

3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas


Tentang pelayanan klinis di UPT Puskesmas Suka Merindu.

4. Referensi Pedoman Pelayanan Klinis

5. Prosedur/ A. Alat dan Bahan yang dibutuhkan adalah Alat Tulis Kertas dan Rekam Medis
Langkah-Langkah 1. Petugas Ruang Tindakan
2. Petugas Pelayanan Pemeriksaan Umum
3. Petugas Pelayanan KIA dan KB
4. Petugas Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut
5. Petugas Farmasi
B. Langkah – langkah :
1. Petugas mengidentifikasi kebutuhan pasien untuk pulang
2. Petugas merencanakan pasien pulang
3. Petugas melaksanakan persiapan pemulangan pasien
4. Petugas mengevaluasi hasil tindakan
5. Petugas melakukan dokumen hasil tindakan
6. Petugas membuat dokumen tindak lanjut

6. Diagram Alir

Identifikasi kebutuhan pasien untuk


pulang

Merencanakan pasien pulang

Melaksanakan persiapan pemulangan


pasien

Mengevaluasi hasil tindakan

Melakukan dokumen hasil tindakan

Membuat dokumen tindak lanjut


7. Hal - Hal Yang -
Perlu
Diperhatikan

8. Unit Terkait 1. Pendaftaran


2. Pengkajian Awal
3. Ruang Tindakan
4. Pelayanan Pemeriksaan Umum
5. Pelayanan KIA
6. Pelayanan KB
7. Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut
8. Laboratorium
9. Farmasi

9. Dokumen Terkait Rekam Medis

10. Rekaman Historis


No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan
PEMERINTAH KABUPATEN SELUMA
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS KOTA TAIS
Alamat : Desa Kota Tais, Kec. Seluma Selatan, Kab. Seluma
Email. puskesmasulutalo@gmail.com
SELUMA – BENGKULU

KEPUTUSAN
KEPALA PUSKESMAS KOTA TAIS
NOMOR :

TENTANG

PELAYANAN KLINIS
DI UPT PUSKESMAS KOTA TAIS
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

KEPALA UPT PUSKESMAS KOTA TAIS,

Menimbang : a. bahwa pelayanan klinis Puskesmas dilaksanakan berdasarkan


kebutuhan pasien;
b. bahwa pelayanan klinis Puskesmas perlu memperhatikan mutu
dan keselamatan pasien;
c. bahwa untuk menjamin pelayanan klinis dilaksanakan sesuai
kebutuhan pasien, bermutu, dan memperhatikan keselamatan
pasien, maka perlu disusun kebijakan pelayanan klinis di UPT
Puskesmas Kota Tais;

Mengingat : 1. Undang – Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang


Kesehatan;
2. Undang – Undang Republik Indonesia Nomer 25 tahun 2009
tentang Pelayanan Publik;
3. Undang – Undang Nomor 36 tahun 2014 tentang Tenaga
Kesehatan;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 11
Tahun 2017 tentang Keselamatan Pasien;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 27
Tahun 2017 tentang Pencegahan dan Pengendalian Infeksi;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 52
Tahun 2018 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 25
Tahun 2019 tentang Penerapan Menejemen Resiko
Terintegrasi di lingkungan Kementrian Kesehatan;
8. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43
Tahun 2019 Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat
9. Keputusan Menteri Kesehatan Nomer HK
0107/MENKES/1186/2022 tentang Panduan Praktek Klinik
bagi Dokter di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama;Undang
– Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan;

MEMUTUSKAN :

MENETAPKA : KEPUTUSAN KEPALA UPT PUSKESMAS KOTA TAIS


N TENTANG PELAYANAN KLINIS DI UPT PUSKESMAS KOTA
TAIS.

Kesatu : Kebijakan pelayanan klinis di UPT Puskesmas Kota Tais


sebagaimana dimaksud diktum Kesatu adalah yang tercantum
dalam Lampiran merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari keputusan ini.
Kedua : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan sesuai dengan
ketentuanapabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan
diadakan perbaikan/perubahan sebagaimana mestinya

Ditetapkan di Kota Tais


Pada Tanggal,
KEPALA UPT PUSKESMAS KOTA TAIS

KARTINI, SKM
NIP. 197704212003122006
LAMPIRAN 1 : KEPUTUSAN KEPALA UPT PUSKESMAS KOTA TAIS

NOMOR :

TANGGAL :

TENTANG : PELAYANAN KLINIS

KEBIJAKAN PELAYANAN KLINIS

A. PENDAFTARAN PASIEN
1. Pendaftaran pasien harus dipandu dengan prosedur yang jelas
2. Pendaftaran dilakukan oleh petugas yang kompeten yang memenuhi kriteria
sebagai berikut:
a. Minimal lulusan SMA/SMK sederajat
b. Mampu mengoperasikan komputer
c. Berpenampilan menarik
d. Mampu berkomunikasi dengan baik
3. Pendaftaran pasien memperhatikan keselamatan pasien
4. Identitas pasien harus dipastikan minimal dengan dua cara dari cara identifikasi
sebagai berikut:
a. Nama pasien, tanggal lahir pasien, alamat/tempat tinggal
b. Nomor rekam medis
5. Informasi tentang jenis pelayanan klinis yang tersedia, dan informasi lain yang
dibutuhkan masyarakat yang meliputi: tarif, jenis pelayanan, ketersediaan
tempat tidur , dan informasi tentang kerjasama dengan fasilitas kesehatan yang
lain harus dapat disediakan di tempat pendaftaran
6. Hak dan kewajiban pasien harus diperhatikan pada keseluruhan proses
pelayanan yang dimulai dari pendaftaran
7. Hak-hak pasien meliputi:
a. Memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang berlaku di
UPT Puskesmas Kota Tais
b. Mendapatkan informasi tentang penyakit yang diderita, tindakan medis yang
akan dilakukan dan upaya pencegahan penyakit tidak kambuh lagi
c. Meminta konsultasi medis
d. Menyampaikan pengaduan, saran, kritik dan keluhan berkaitan dengan
pelayanan
e. Memperoleh pelayanan yang bermutu, aman, nyaman, adil, jujur, dan
manusiawi
f. Memperoleh informasi mengenai hasil pemeriksaan yang meliputi diagnosis
dan tata cara tindakan, tujuan tindakan, alternatif tindakan, resiko, biaya,
komplikasi yang mungkin terjadi dan efek samping terhadap tindakan yang
dilakukan
g. Memberikan persetujuan atau menolak akan tindakan yang akan dilakukan
oleh tenaga kesehatan terhadap penyakit yang dideritanya kecuali untuk
kasus KLB dan kasus yang membahayakan masyarakat
h. Memilih tenaga kesehatan jika dimungkinkan.
8. Kewajiban pasien meliputi:
a. Membawa kartu berobat dalam setiap kunjungan
b. Membawa kartu BPJS/KIS bagi pasien yang terdaftar
c. Mengikuti alur pelayanan pasien
d. Mentaati segala peraturan dan tata tertib yang berlaku di UPT Puskesmas
Kota Tais
e. Memberi informasi yg lengkap dan benar tentang masalah kesehatannya
kepada tenaga kesehatan di UPT Puskesmas Kota Tais
9. Kendala fisik, bahasa, dan budaya serta penghalang lain wajib diidentifikasi dan
ditindaklanjuti.

B. PENGKAJIAN, KEPUTUSAN, DAN RENCANA LAYANAN


1. Kajian awal dilakukan secara paripurna dilakukan oleh tenaga yang kompeten
melakukan pengkajian
2. Kajian awal meliputi kajian medis, kajian keperawatan, kajian kebidanan, dan
kajian lain oleh tenaga profesi kesehatan sesuai dengan kebutuhan
3. Proses kajian dilakukan mengacu standar profesi dan standar asuhan
4. Proses kajian dilakukan dengan memperhatikan tidak terjadinya pengulangan
yang tidak perlu
5. Informasi kajian baik medis, keperawatan, kebidanan, dan profesi kesehatan lain
wajib diidentifikasi dan dicatat dalam rekam medis
6. Proses kajian dilakukan sesuai dengan langkah-langkah SOAP
7. Pasien dengan kondisi gawat atau darurat harus diprioritaskan dalam pelayanan
8. Kajian dan perencanaan asuhan harus dilakukan oleh tenaga kesehatan
profesional yang kompeten
9. Jika dilakukan pelayanan secara tim, tim kesehatan antar profesi harus tersedia
10. Pendelegasian wewenang baik dalam kajian mapun keputusan layanan harus
dilakukan melalui proses pendelegasian wewenang
11. Pendelegasian wewenang diberikan kepada tenaga kesehatan profesional yang
memenuhi persyaratan
12. Proses kajian, perencanaan, dan pelaksanaan layanan dilakukan dengan
peralatan dan tempat yang memadai
13. Peralatan dan tempat pelayanan wajib menjamin keamanan pasien dan petugas
14. Rencana layanan dan pelaksanaan layanan dipandu oleh prosedur klinis yang
dibakukan
15. Jika dibutuhkan rencana layanan terpadu, maka kajian awal, rencana layanan,
dan pelaksanaan layanan disusun secara kolaboratif dalam tim layanan yang
terpadu
16. Rencana layanan disusun untuk tiap pasien, dan melibatkan pasien
17. Penyusunan rencana layanan mempertimbangkan kebutuhan biologis,
psikologis, sosial, spiritual dan memperhatikan tata nilai budaya pasien
18. Rencana layanan disusun dengan hasil dan waktu yang jelas dengan
meperhatikan efisiensi sumber daya
19. Risiko yang mungkin terjadi dalam pelaksanaan layanan harus diidentifikasi.
20. Efek samping dan risiko pelaksanaan layanan dan pengobatan harus
diinformasikan kepada pasien
21. Rencana layanan harus dicatat dalam rekam medis
22. Rencana layanan harus memuat pendidikan/penyuluhan pasien

C. PELAKSANAAN LAYANAN;
1. Pelayanan klinis yang disediakan meliputi pelayanan rawat jalan dan rawat inap
(persalinan dan UGD).
2. Pelaksanaan layanan dipandu dengan pedoman dan prosedur pelayanan klinis
3. Pedoman dan prosedur layanan klinis meliputi: pelayanan medis, keperawatan,
kebidanan, dan pelayanan profesi kesehatan yang lain
4. Pelaksanaan layanan dilakukan sesuai rencana layanan
5. Pelaksanaan layanan dan perkembangan pasien harus dicatat dalam rekam
medis
6. Jika dilakukan perubahan rencana layanan harus dicatat dalam rekam medis
7. Tindakan medis/pengobatan yang berisiko wajib diinformasikan pada pasien
sebelum mendapatkan persetujuan
8. Pemberian informasi dan persetujuan pasien (Informed Consent) wajib
didokumentasikan
9. Pelaksanaan layanan klinis harus dimonitor, dievaluasi, dan ditindaklanjuti
10. Evaluasi harus dilakukan terhadap evaluasi dan tindak lanjut
11. Kasus-kasus gawat darurat harus diprioritaskan dan dilaksanakan sesuai
prosedur pelayanan pasien gawat darurat
12. Kasus-kasus berisiko tinggi harus ditangani sesuai dengan prosedur pelayanan
kasus berisiko tinggi
13. Kasus-kasus yang perlu kewaspadaan universal terhadap terjadinya infeksi
harus ditangani dengan memperhatikan prosedur pencegahan (kewaspadaan
universal)
14. Pemberian obat/cairan intravena harus dilaksanakan dengan prosedur
pemberian obat/cairan intravena yang baku dan mengikuti prosedur aseptik.
15. Kinerja pelayanan klinis harus dimonitor dan dievaluasi dengan indikator yang
jelas
16. Hak dan kebutuhan pasien harus diperhatikan pada saat pemberian layanan.
17. Keluhan pasien/keluarga wajib diidentifikasi, didokumentasikan dan ditindak
lanjuti
18. Pelaksanaan layanan dilaksanakan secara tepat dan terencana untuk
menghindari pengulangan yang tidak perlu
19. Pelayanan mulai dari pendaftaran, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang,
perencanaan layanan, pelaksanaan layanan, pemberian obat/tindakan, sampai
dengan pasien pulang atau dirujuk harus dijamin kesinambungannya
20. Pasien berhak untuk menolak pengobatan
21. Pasien berhak untuk menolak jika dirujuk ke sarana kesehatan lain
22. Penolakan untuk melanjutkan pengobatan maupun untuk rujukan dipandu oleh
prosedur yang baku.
23. Jika pasien menolak untuk pengobatan atau rujukan, wajib diberikan informasi
tentang hak pasien untuk membuat keputusan, akibat dari keputusan, dan
tanggung jawab mereka berkenaan dengan keputusan tersebut
24. Pelayanan anestesi dan pembedahan harus dipandu dengan prosedur baku
25. Pelayanan anestesi dan pembedahan harus dilaksanakan oleh petugas yang
kompeten
26. Sebelum melakukan anestesi dan pembedahan harus mendapatkan Informed
Consent
27. Status pasien wajib dimonitor setelah pemberian anestesi dan pembedahan
28. Pendidikan/penyuluhan kesehatan pada pasien dilaksanakan sesuai dengan
rencana layanan.

D. RENCANA RUJUKAN DAN PEMULANGAN


1. Pemulangan pasien rawat inap (persalinan dan UGD) dipandu oleh kebijakan
dan prosedur yang berlaku
2. Dokter yang menangani bertanggung jawab untuk melaksanakan proses
pemulangan/rujukan
3. Umpan balik dari fasilitas rujukan wajib ditindaklanjuti oleh dokter yang
menangani
4. Jika pasien tidak mungkin dirujuk, puskesmas wajib memberikan alternatif
pelayanan
5. Rujukan pasien harus disertai dengan resume klinis
6. Resume klinis meliputi: nama pasien, kondisi klinis, prosedur/tindakan yang
telah dilakukan, dan kebutuhan akan tindak lanjut
7. Pasien diberi informasi tentang hak untuk memilih tempat rujukan
8. Pasien dengan kebutuhan khusus perlu didampingi oleh petugas yang kompeten
9. Kriteria merujuk pasien meliputi
a. Pada hasil pemeriksaan fisik sudah dipastikan tidak mampu diatasi.
b. Hasil pemeriksaan fisik dengan pemeriksaan penunjang medis ternyata tidak
mampu diatasi.
c. Memerlukan pemeriksaan penunjang medis yang lebih lengkap, tetapi
pemeriksa harus disertai dengan kehadiran pasien.
d. Apabila telah diobati dan dirawat ternyata memerlukan pemeriksaan,
pengobatan dan perawatan di sarana kesehatan yang lebih mampu
10. Kriteria pemulangan pasien di rawat jalan
a. Pasiennya dalam kondisi stabil
b. Tidak didapatkan tanda-tanda kegawatdaruratan
c. Prognosis baik
d. Mampu minum obat
e. Sisarankan kontrol bila obat habis
11. Kriteria pengulangan pasien UGD
a. Pasien dalam kondisi stabil, Kesadaran penuh dan GCS 15
b. Tidak didapatkan tanda gawat darurat yang mengancam jiwa
c. Prognosis pasien baik
d. Mampu minum obat dan mematuhi petunjuk dokter pemeriksa
e. Apabila terjadi tanda-tanda penurunan kondisi segera kembali
memeriksakan diri
f. Mampu kontrol apabila habis obat
12. Kriteria pemulangan pasien rawat inap
a. Pasien secara klinis sudah menunjukkan tanda-tanda perbaikan misalnya
tidak demam dalam waktu 24 jam tanpa pemberian obat antipiretik gula
darah sewaktu dalam keadaan stabil tekanan darah dalam keadaan stabil
dehidrasi sudah teratasi dan sebagainya
b. Pasien sudah bisa minum obat secara oral
c. Tidak didapatkan tanda - tanda kegawatdaruratan mengancam jiwa
d. Kondisi pasien sudah stabil
e. Mampu kontrol apabila obat habis
13. Kriteria pemulangan pasien Ibu Hamil
a. Tubuh dalam kondisi yang baik misalnya kontraksi uterus bagus keras, tidak
ada perdarahan daapat BAK
b. Tanda-tanda vital bagus
c. Mampu minum obat secara per oral
14. Kriterai pemulangan pasien bayi
a. Kondisi stabil bayi sudah bisa buang air kecil dan buang air besar
b. Ibu dan keluarga mampu melakukan perawatan secara mandiri di rumah
c. Mampu kontrol apabila obat habis
15. Pada saat pemulangan, pasien/keluarga pasien harus diberi informasi tentang
tindak lanjut layanan.

KEPALA UPT PUSKESMAS KOTA TAIS

KARTINI, SKM
NIP. 197704212003122006
PEMERINTAH KABUPATEN SELUMA
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS KOTA TAIS
Alamat : Desa Kota Tais, Kec. Seluma Selatan, Kab. Seluma
Email. puskesmasulutalo@gmail.com
SELUMA – BENGKULU

RESUME MEDIS

Nama pasien Tanngal lahir No pegawai No rekam medis

Penjamin Dokter yang merujuk Tanggal masuk Tanggal keluar

Dokter yang merawat : ………………………………………………………………………………………………………………


………………………………………………………………………………………………………………
Diagnosis : ………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
Tindakan : ………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
Penyakit penyerta : ………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
Perjalanan penyakit : ………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
Pemeriksaan fisik : ………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
Pemeriksaan penunjang Lab : ………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
Terapi : ………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………

Petugas

……………………………………………….
PEMERINTAH KABUPATEN SELUMA
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS KOTA TAIS
Alamat : Desa Kota Tais, Kec. Seluma Selatan, Kab. Seluma
Email. puskesmasulutalo@gmail.com
SELUMA – BENGKULU

REGISTER PEMBERIAN PENYULUHAN DAN PENDIDIKAN KESEHATAN KEPADA PASIEN / KELUARGA


DI UPT PUSKESMAS KOTA TAIS TAHUN 2022

No Nama Pasien Umur Alamat Edukasi Penyampaian Kepada Paraf


Diagnosa Rencana Hasil Kemungkinan Yang Biay Penundaan Pasien Keluarga Edukasi Tidak
Asuhan Medis Asuhan Tidak Diharapkan a Pelayan dapat dilakukan

Anda mungkin juga menyukai