Anda di halaman 1dari 15

Jurnal Makrifat. Vol 5 Nomor 2.

Juli 2021
ISSN: 2548-9240

“PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL GURU TERHADAP


MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VII-H DI SMP SWASTA
GALIH AGUNG LAU BAKERI DELI SERDANG TAHUN
AJARAN 2020-2021”

Rahmadani Fitri Ginting, Harun Lubis,Yulia Chandra Leolita


ABSTRAK
This study aims to answer the formulation of the problem that has been
formulated in the study. Namely to determine the effect of teacher social support
on students' learning motivation at Galih Agung Lau Bakeri Private Junior High
School Deli Serdang.This research is a quantitative research that examines
phenomena objectively by using statistical calculations to test hypotheses in
research. The population of this study were 31 students of Galih Agung Private
Junior High School, and the research sample was 31 people with total sampling
technique. The technique used in data collection is a questionnaire.The results of
this study indicate that there is an effect of Teacher Social Support on Student
Learning Motivation at Galih Agung Lau Bakeri Private Junior High School Deli
Serdang. The results of the Product Moment test prove that the author's
hypothesis is "There is a significant influence of Teacher Social Support on
Student Learning Motivation. This is also supported by the results of simple
regression analysis, namely the P value (sig) 0.001 < = 0.05 so that the alternative
hypothesis (Ha) is accepted, and the null hypothesis (Ho) is rejected.
Keywords: Teacher Social Support, Student Lerning Motivation

I. PENDAHULUAN
Proses belajar mengajar adalah suatu proses yang mengandung
serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang
berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.
(Suryosubroto, 2009) Tujuan pendidiakan salah satunya adalah sebuah prestasi,
baik prestasi akademik maupun non akademik.Siswa sebagai pelajar
menginginkan dirinya mencapai sebuah prestasi yang terbaik, salah satu faktor
yang mempengaruhi prestasi adalah motivasi belajar. (Fanggidae & Radja, 2020)
Motivasi belajar merupakan faktor psikis yang bersifat non-intlektual.
Menurut Mc.Donald, motivation is a energy change within the person
characterized by affective arousal and anticipatory goal reactions. (Syaiful,
2011) Motivasi berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi.
Menurut Smet dan Safarino dukungan sosial guru dilihat sebagai suatu

1
Jurnal Makrifat. Vol 5 Nomor 2. Juli 2021
ISSN: 2548-9240

kesenangan, perhatian, penghargaan atau pertolongan yang diterima individu lain


atau kelompoknya. (Fanggidae & Radja, 2020) Definisi diatas maka disimpulkan
bahwa dukungan sosial suatu tindakan perhatian, penghargaan, pertolongan,
nasihat yang diberikan oleh guru kepada siswa.
Disekolah SMP Swasta Galih Agung yang bernaung di bawah Yayasan
Pesantren Darul Arafah Raya.berdasarkan hasil observasi peneliti melihat bahwa
motivasi belajar Siswa SMP termasuk rendah. Hal ini terlihat dari keseharian
belajar siswa, yakni saat memulai pelajaran siswa terlihat tidak bersemangat, itu
terlihat juga pada kegiatan pembelajaran, saat guru memberikan pertanyaan
hanya sedikit siswa yang aktif dalam pembelajaran dan memberikan jawaban.
Hal ini juga diperkuat dengan hasil wawancara kepada wali kelas, Ustazah
Geres di SMP Swasta Galih Agung mengungkapkan bahwa” mungkin karena ini
adalah kelas VII dan siswanya baru pertama kali pisah dengan orang tua dan
beradaptasi di lingkungan baru membuat motivasi belajar siswa menurun.Saya
juga berusaha memberikan bantuan bimbingan, dukungan kepada siswa agar lebih
terbiasa dengan kehidupan pesantren.Ya, walaupun belum terlalau nampak
perubahannya.Berhap banget kedepannya siswa di kelas saya lebih baik untuk
kedepannya”.
Sedangkan dukungan sosisal guru di sekolah SMP Swasta Galih Agung
dapat dikatakan amat baik.Hal ini dilihat oleh peneliti dari hasil observasi yang
dilakukan di SMP Swasta Galih Agung.Guru di SMP Swasta Galih Agung
memiliki kepedulian kepada siswa, contohnya guru meminjamkan Handphone
kepada siswa saat siswa ingin berkomunikasi kepada orang tuanya.Bila ada siswa
yang bermasalah guru membantu siswa dalam memberikan solusi baik itu
masalah pelajaran maupun hubungan pertemanan.Guru juga memberikan
perhatian, dorongan, petunjuk, nasehat, saran dan umpan balik yang sangat baik
terhadap siswa kelas VII-H SMP Swasta Galih Agung.
Hal ini juga diperkuat dengan hasil wawancara kepada siswa, Jihan
Amanda Salsabila Dali munthe di kelas VII-H SMP Swasta Galih Agung
mengungkapkan bahwa” ketika saya ada masalah ustazah Geres panggil kami
terus ditanyak masalahnya kenapa terus diselesaikan terus di nasehati sama

2
Jurnal Makrifat. Vol 5 Nomor 2. Juli 2021
ISSN: 2548-9240

ustazah geres udah jangan berantem lagi. Rizky Afiah Azzahra juga mengatakan
ketika saya menangis, ustazah geres tanyain apa masalahnya kemudian di kasih
Handphone untuk menghubungi orang tua.

II. METODOLOGI PENELITIAN


Metode penelitian yang digunakan ialah metode kuantitatif. Populasi
dalam penelitian ini ialah seluruh siswa kelas VII-H SMP Swasta Gaih Agung
Darularafah Raya.Yang berjumlah 31 orang siswa.(Arikunto, 2010) Sampel
adalah sebagian atau wakil dari populasi yang akan diteliti.
Penelitian ini menggunakan data, dari observasi, wawacara dan
dokumentasi.Observasi dilakukan untuk mendapatkan informasi mengenai
motivasi belajar serta permasalahannya. Wawancar dengan guru kelas untuk
mendapatkan pemahaman lebih lanjut melalui dialog, Tanya jawab langsung, dan
diskusi mengenai masalah-masalah yang timbul dalam penelitian. Sedangkan
dokumentasi meliputi proses pengumpulan data dengan memberikan angket-
angket kepada seluruh siswa kelas VII-H SMP Swasta Galih Agung.Selain dari itu
juga dikumpulkan data-data yang berkaitan dengan indokator variabel-variabel
yang diteliti, yaitu dukungan sosial guru dan motivasi belajar siswa dibuat dalam
bentuk skala Likertdengan empat alternative jawaban yaitu:

Jawaban Skor Skor


Favourable Unfavoreble
Sangat Setuju (SS) 4 1
Setuju (S) 3 2
Tidak Setuju (TS) 2 3
Sangat Tidak Setuju (STS) 1 4

III. PEMBAHASAN
Dukungan Sosial Guru
Menurut Gottieb dalam Smet, dukungan sosial terdiri dari informasi atau
nasehat verbal maupun non verbal, bantuan nyata, atau tindakan yang didapat

3
Jurnal Makrifat. Vol 5 Nomor 2. Juli 2021
ISSN: 2548-9240

karena kehadiran orang lain dan mempunyai manfaat emosional atau efek prilaku
bagi pihak penerima.(Smet, 1994) Menurut Smet dan Safarino dukungan sosial
guru dilihat sebagai suatu kesenangan, perhatian, penghargaan atau pertolongan
yang diterima individu lain atau kelompoknya yang diterima individu lain atau
kelompoknya. (Fanggidae & Radja, 2020) Definisi diatas maka disimpulkan
bahwa dukungan sosial suatu tindakan perhatian, penghargaan, pertolongan,
nasihat yang diberikan individu lain kepada kelompoknya.
Menurut Taylor dukungan sosial guru terdapat siswa dapat diberikan
melalui tangible assistance, informational support, emotional support, dan
invisible support. (Fanggidae & Radja, 2020) Dukungan sosial terdiri dari
informasi verbal atau nonverbal atau nasehat, bantuan yang nyata atau terlihat,
tau tingkah laku yang di berikan oleh orang-orang yang akrab dengan subjek
didalam Lingkungan sosialnya dan hal-hal yang dapat memberikan keuntungan
emosional atau berpengaruh pada tingkah laku penerimanya.
Sarafino ada 5 bentuk dasar dukungan sosial yaitu(Malwa, 2017):
a. Dukungan emosional berupa ungkapan empati, kepedulian, dan
perhatian terhadap individu. Memberikan individu rasa nyaman,
tentram, merasa memiliki, dan dicintai saat mengalami tekanan.
b. Dukungan penghargaan berupa penghargaan positif terhadap individu,
dorongan atau persetujuan terhadap ide atau perasaan individu, dan
membandingkan secara positif individu dengan orang lain.
c. Dukungan instrumental berupa bantuan langsung seperti uang, waktu,
dan tenaga melalui tindakan yang dapat membantu individu.
d. Dukungan informatif berupa pemberian nasehat, petunjuk, saran, atau
umpan balik tentang yang dilakukan individu.
e. Dukungan jaringan berupa pengakuan bagian dari anggota kelompok.
Sarafino (Victoranto, 2018) mengatakan bahwa dukungan sosial yaitu
bentuk perintah dari seseorang atau sekelompok orang sekelompok orang terhadap
individu yang menimbulkan persepsi dalam dirinya bahwa ia disayangi,
diperhatikan, dihargai dan ditolong.
Taylor (Dianto, 2017) mengatakan dukungan sosial merupakan bentuk
pemberian informasi serta merasa dirinya dicintai dan diperhatikan, terhormat dan

4
Jurnal Makrifat. Vol 5 Nomor 2. Juli 2021
ISSN: 2548-9240

dihargai, serta merupakan bagian dari jaringan komunikasi dan kewajiban timbal
balik dari orang tua, kekasih/kerabat, teman, jaringan lingkungan sosial serta
dalam lingkungan masyarakat.
Pendapat senada dikemukakan oleh Brooks dukungan sosial adalah
seseorang, aktivitas, organisasi, dan sumber daya di lingkungan yang
menyediakan manfaat secara emosional, instrumental, dan informasional bagi
individu. (Nurhidayati & Nurdibyanandaru, 2014) Menurut House (Ani & Rudy,
2015) dukungan sosial adalah kadar keberfungsian dari hubungan yang dapat
dikategorikan dalam empat hal yaitu dukungan emosional, dukungan
instrumental, dukungan informasi dan dukungan penilaian. Masing-masing
indikator dari dukungan sosial dijelaskan sebagai berikut:
a. Dukungan emosi merupakan suatu bentuk dukungan atau bantuan yang
diekspresikan melalui empati, perhatian, kasih sayang dan kepedulian
terhadap individu lain. Bentuk dukungan dorongan yang membesarkan
hati, kehangatan, dan kasih sayang.
b. Dukungan instrumental merupakan bentuk dukungan langsung yang di
wujudkan dalam bentuk bantuan material atau jasa yang dapat di
gunakan untuk memecahkan masalah-masalah secara praktis. Contoh
dukungan ini seperti pinjaman atau sumbangan uang dari orang lain,
penyediaan layanan penitipan anak, penjaga dan pengawasan rumah
yang di tinggal pergi pemiliknya dan upaya pemberian yang nyata
berupa materi atau jasa.
c. Dukungan informasi merupakan suatu dukungan yang diungkapkan
dalam bentuk pemberian nasehat/saran, penghargan, bimbingan/
pemberian umpan balaik, mengenai apa yang dilakukan individu, guna
untuk memecahkan masalah yang dihadapi.
d. Dukungan penilaian yaitu melibatkan informasi sehingga dapat
membantu seseorang dalam menilai kemampuan dirinya. (Indah, 2017)
Dukungan sosial bisa didapatkan dari beberapa tipe, yaitu dari lingkungan
informal (contoh: keluarga, teman, rekan, kerja, atasan) dan beberapa lagi dari
lingkungan bantuan formal (contoh: pekerja kesehatan, pekerja jasa

5
Jurnal Makrifat. Vol 5 Nomor 2. Juli 2021
ISSN: 2548-9240

kemanusiaan). Di samping itu mengartikan dukungan sosial sebagai hubungan


antara pribadi yang didalamnya terdapat satu atau lebih ciri-ciri, antara lain:
bantuan atau pertolongan dalam bantuan fisik, perhatian emosional, pemberian
informasi dan pujian.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa dukungan sosial
merupakan bantuan atau dukungan sosial yang diterima individu dari orang-orang
tertentu dalam kehidupannya dan berada dalam lingkungan sosial tersebut yang
membuat si penerima merasa diperhatikan, dihargai dan dicintai. Adapun orang
yang menerima dukungan sosial memahami makna dukungan sosial yang
diberikan oleh orang lain.
Bentuk Dukungan Sosial Guru
Menurut Sarafino (Sarafino, 1994) menyebutkan ada 5 bentuk dasar
dukungan sosial yaitu:
a. Dukungan Emosional
Berupa ungkapan empati, kepedulian, danperhatian terhadap
individu.Memberikan individu rasa nyaman,tentram, merasa memiliki, dan
dicintai saat mengalami tekanan.
b. Dukungan Penghargaan
Berupa penghargaan positif terhadap individu,dorongan atau persetujuan
terhadap ide atau perasaan individu, danmembandingkan secara positif
individu dengan orang lain.
c. Dukungan Instrumental
Berupa bantuan langsung seperti uang, waktu,dan tenaga melalui tindakan
yang dapat membantu individu.
d. Dukungan Informatif
Berupa pemberian nasehat, petunjuk, saran, atauumpan balik tentang yang
dilakukan individu.
e. Dukungan Jaringan
Berupa pemberian nasehat, saran atau informasi mengenai bagaimana
orang tersebut berada dalam kondisi saat mengalami tekanan.
Dukungan sosial tersebut dijadikan sebagai indikator penyusunan
instrumentvariabel dukungan sosial guru dalam penelitian ini.

6
Jurnal Makrifat. Vol 5 Nomor 2. Juli 2021
ISSN: 2548-9240

Motivasi Belajar Siswa


Menurut sardiman, Motivasi berawal dari kata “motif” yang dapat
diartikan sebagai “daya penggerak yang telah menjadi aktif”.Motif menjadi aktif
pada saat-saat tertentu, terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat
dirasakan/mendesak. (Kompri, 2015)
Menurut Mc. Donal, mengatakan
“Motivation is a energy change withi the person characterized by affective
arousal and anticipatory goal reactions.”
Motivasi adalah suatu prubahan energy di dalam pribadi seseorang yang
ditandai dengan timbulnya efektif (perasaan) dan reaksi untuk mencapai
tujuan.(Syaiful, 2011) Menurut Oemar Hamalik, perubahan energi dalam diri
seseorang itu diaplikasikan dalam suatu aktivitas nyata berupa kegiatan fisik
karena seseorang memiliki tujuan tertentu dari kegiatan yang dilakukan, maka
akan timbul motivasi yang kuat dalam diri seseorang untuk mencapai tujuan
tersebut dengan segala upaya yang dimilikinya. (Syaiful, 2011)
Menurut Gleitmen (Syah, 2015) berpendapat bahwa motivasi adalah
keadaan internal organisme baik manusia maupun hewan yang mendorongnya
untuk melakukan sesuatu.Dalam pengertian ini, motivasi berarti pemasok daya
untuk bertingkah laku secara terarah.
Motivasi adalah suatu dorongan dari dalam individu untuk melakukan
suatu tindakan dengan cara tertentu sesuai dengan tujuan yang direncanakan.
Motivasi disini merupakan suatu alat kejiwaaan untuk bertindak sebagai daya
gerak atau daya dorong untuk melakukan pekerjaan. Dalam proses belajar,
motivasi sangat diperlukan, sebab seseorang yang tidak mempunyai motivasi
dalam belajar, tidak akan mungkin melakukan aktivitas belajar. Hal ini merupakan
pertanda bahwa sesuatu yang akan dikerjakan itu tidak mencapai kebutuhannya.
Segala sesuatu yang menarik minat orang lain belum tentu menarik minat orang
tertentu selama sesuatu itu tidak bersentuhan dengan kebutuhannya.
Seseorang yang melakukan aktivitas belajar secara terus menerus tanpa
motivasi dari luar dirinya merupkan motivasi intristik yang sangat penting dalam
aktivitas belajar.namun seseorang yang tidak mempunyai keinginan untuk belajar,

7
Jurnal Makrifat. Vol 5 Nomor 2. Juli 2021
ISSN: 2548-9240

dorongan dari luar dirinya merupakan motivasi ekstrinsik yang diharapkan.Oleh


karena itu, motivasi ekstristik diperlukan bila motivasi instristik tidak ada dalam
diri seseorang sebagai subjek belajar.
Macam-Macam Motivasi Belajar Siswa
Motivasi Instrinsik
Yang dimaksud dengan motivasi instristik adalah motif-motif yang terjadi
aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam setiap diri
individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu.Anak didik termotivasi
untuk belajar semata-mata untuk meguasai nilai-nilai yang terkandung dalam
bahan pelajaran. Bukan karena keinginan lain seperti ingin mendapatkan pujian,
nilai yang tinggi, atau hadia dan sebagainya. (Sadirman, 2011)
Motivasi ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsi karena
adanya perangsang dari luar. Sebagai contoh, seseorang itu belajar karena
Motivasi belajar dikatakan ekstrinsik bila tahu besok pagi akan dipuji temanya.
Oleh karena itu, motivasi ekstrinsik dapat juga dikatakan sebagai bentuk motivasi
yang didalmnya aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan dorongan
dari luar yang tidak secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar. (Sadirman,
2011)
Uji Validitas dan Reliabilitas
Validitas
Validitas menunjukkan sejauh mana alat pengukur yang dipergunakan
untuk mengukur apa yang diukur. Uji validitas dilakukan dengan tujuan untuk
menunjukkan tingkat kevalidan atau ke sahihan instumen yang akan dipergunakan
dalam penelitian. Perhitungan validitas instrumen penelitian dilakukan dengan
menggunakan software SPSS va20 for windows dengan uji coba instrument 57
soal, dengan soal yangdivalidkan 39 butir soal dan semua soal dinyatakan valid,
karena tingkat signifikan α= 0,05 < sig.
Reliabilitas
Reliabilitas berhubungan dengan masalah ketepatan alat untuk
mengumpulkan data.hasil

8
Jurnal Makrifat. Vol 5 Nomor 2. Juli 2021
ISSN: 2548-9240

Tabel 1.
Reliabilitas Dukungan Sosisal Guru

Dari data tersebut kita dapat melihat interprestasi hasil dari SPSS
memberikan hasil uji reliabilitas dengan menggunakan Cronbach’s Alpha = 0,921
dengan N berjumlah 39 dan α = 0,05. Jadi disimpulkan dari 39 butir pernyataan
tersebut sudah reliabilitas karena Cronbach’s Alpha 0,921 > rtabel 0,6.
Tabel 2.
Reliabilitas Motivasi Belajar Siswa

Dari data tersebut kita dapat melihat interprestasi hasil dari SPSS
memberikan hasil uji reliabilitas dengan menggunakan Cronbach’s Alpha = 0,811
dengan N berjumlah 25 dan α = 0,05. Jadi disimpulkan dari 25 butir pernyataan
tersebut sudah reliabilitas karena Cronbach’s Alpha 0,811 > rtabel 0,6.
Uji Asumsi
Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk menyelidiki apakah adta yang dikumpulkan
mengikuti dugaan distribusi normal atau tidak.
Tabel 3.
Normalitas Dukungan Sosial Guru

9
Jurnal Makrifat. Vol 5 Nomor 2. Juli 2021
ISSN: 2548-9240

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa uji normalitas X dinyatakan


distribusi normal karna nilai probabilitas = 0,200 > α = 0,05.
Tabel 4.
Normalitas Motivasi Belajar Siswa

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa uji normalitas Y dinyatakan


distribusi tidak normal karena nilai probabilitas = 0,002 < α = 0,05
Uji Linearitas
Uji linearitas dilakukan untuk mencari persamaan garis regresi variable
bebas terhadap variabel terikat. Dua variabel dikatakan mempunyai hubungan
atau pengaruh yang liner bila signifikansi lebih besar dari α = 0,05 atau p > α.
Dari hasil ujiuji linearitas menggunakan SPSS 20 dapat dilihat pada tabel 4.17
berikut:
Tabel 5.
ANOVA Table
Sum of Mean
Squares Df Square F Sig.
MOTIVASI Between (Combined) 1850.2 19 97.380 3.463 .020
* Groups 15
DUKUNGA Linearity 741.80 1 741.80 26.37 .000
N SOSIAL 9 9 9
Deviation 1108.4 18 61.578 2.190 .093
from 06
Linearity
Within Groups 309.33 11 28.121
3
Total 2159.5 30

10
Jurnal Makrifat. Vol 5 Nomor 2. Juli 2021
ISSN: 2548-9240

48

Dari tabel di atas dapat diketahui nilai F= 2,190 dan sig atau P = 0,093 >
0,05, berarti Linear. P = 0,093 maka dapat disimpulkan bahwa antara variabel
pembelajaran dukungan sosial siswa kelas VII-H SMP Swasta Galih Agung
terdapat pengarul linear karena Depation from linearity p = 0,093 > α = 0,05 dan
linearity = 0,000 < α = 0,05.

Uji Hipotesis
Uji Korelasi Product Moment
Tabel 6.
Correlations
DUKUNGA
N SOSIAL MOTIVASI
DUKUNGAN Pearson 1 .586**
SOSIAL Correlation
Sig. (2-tailed) .001
N 31 31
MOTIVASI Pearson .586** 1
Correlation
Sig. (2-tailed) .001
N 31 31
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai r Product Moment adalah
positif 0,586.berdasarkan angka korelasi menunjukkan bahwa korelasi antara
variabel dukungan sosial (variabel X) dan variabel motivasi belajar (variabel Y)
berada dalam katagori “cukup kuat”, sementara nilai positif mengindikasikan pola
hubungan antara variabel dukungan sosial (variabel X) dengan variabel motivasi

11
Jurnal Makrifat. Vol 5 Nomor 2. Juli 2021
ISSN: 2548-9240

belajar (variabel Y) adalah searah (semakin baik variabel dukungan sosial maka
semakin baik variabel motivasi belajar). Prolehan p hitung = 0,001 < 0,05 yang
menandakan bahwa hubungan yang terjadi adalah signifikan.
Dari analisis diatas dapat disimpulkan bahwa r hitung = 0,586 > r tabel =
0,360 maka hipotesis alternative (Ha) diterima, dan hipotesis nihi (Ho) di tolak.

Uji Analisis Regresi Sederhana


Tabel 7.
Coefficientsa

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Std.
Model B Error Beta T Sig.
1 (Constant) 85.621 18.004 4.756 .000

DUKUNGAN .499 .128 .586 3.895 .001


SOSIAL
a. Dependent Variable: MOTIVASI

Dari tabel di atas nilai t statistic pada coefficients digunakan untuk


menguji signifikansi constant variabel dependen (variabel dukungan sosial) bahwa
koefisien regresinya adalah: Y = 85,621 + 0,540 X, dengan demikian selain
menggunakan nilai r hitung, nilai t statistic dapat digunakan untuk menguji
hipotesis penelitian.
Nilai dari probabilitas, atau signifikansi = 0,000 <α 0,05 atau probabilitas
jauh di bawah 0,05 sehingga hipotesis alternative (Ha) diterima, dan hipotesis
nihil (Ho) ditolak. Jadi dapat disimpulkan variabel dukungan sosial (variabel X)
berpengaruh signivikan terhadap variabel motivasi belajar siswa (variabel Y).

12
Jurnal Makrifat. Vol 5 Nomor 2. Juli 2021
ISSN: 2548-9240

Tabel 8.

ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.


1 Regression 741.809 1 741.809 15.174 .001b
Residual 1417.739 29 48.888
Total 2159.548 30
a. Dependent Variable: MOTIVASI
b. Predictors: (Constant), DUKUNGAN SOSIAL

Dari tabel di atas, diperoleh nilai F yaitu 15,174 dan nilai sig. yaitu 0,001 <
0,05, sehingga dapat di simpulkan bahwa Ha diterima dan Ho ditolak.
Tabel 6.

Model Summary

Adjusted R
Model R R Square Square Std. Error of the Estimate
1 .586a .344 .321 6.992
a. Predictors: (Constant), DUKUNGAN SOSIAL

Dari tabel output diatas diketahui, nilai koefesien determinan diatas


yaitu0,344. Nilai ini dapat diinterprestasikan bahwa ada pengaruh cukup besar
kedua variabel. Nilai koefisien determinan yang diperoleh adalah 34,4% maka
ada pengaruh. Dengfan demikian dukungan sosial guru terhadap motivasi belajar
siswa kelas VII-H SMP Swasta Galih Agung ada pengaruh yang signifikan
dengan motivasi belajar.Dalam penelitian ini Ha diterima Ho ditolak.

13
Jurnal Makrifat. Vol 5 Nomor 2. Juli 2021
ISSN: 2548-9240

IV. KESIMPULAN
1. Dukungan sosial guru kelsa VII-H SMP Swasta Galih Agung
menunjukkan hasil sebagai berikut: sebanyak 8 orang (26%) prestasi
tinggi, sebanyak 13 orang (42%) prestasi cukup baik, sebanyak 10
orang (32%) prestasi rendah.
2. Motivasi belajar siswa kelas VII-H SMP Swasta Galih Agung
menunjukkan hasil ialah pada dimensi ekstrinsik adalah dari 31
responden penelitian, 16% prestasi tinggi, 58% untuk prestasi sedang,
26% untuk prestasi rendah. Pada dimensi motivasi instrinsik belajar
terlihat dari 31 responden penelitian, 19% prestasi tinggi, 45% untuk
prestasi sedang, 36% untuk prestasi rendah.
3. Dukungan sosial guru memberi pengaruh signifikan positif terhadap
motivasi belaja siswa. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa adanya
hubungan positif antara pegaruh dukungan sosial guru terhadap
motivasi belajar siswa. Ditunjukkan dengan nilai korelasi sebesar 0,586
lebih besar dari 0,05 sehingga hipotesis diterima.
SARAN
Berdasarkan hasil temuan yang telah diuraikan pada kesimpulan
hasil penelitian, berikut diajukan beberapa saran yaitu:
Mengingat keterbatasan-keterbatasan dalam penelitian ini,
diharapkan untuk peneliti selanjutnya untuk memperdalam lagi mengenai
motivasi belajar siswa. Penelitian selanjutnya diharapkan untuk meneliti
faktor lain yang memiliki peran besar di dalam pembentukan motivasi
belajar siswa, sehingga penelitian mengenai dukungan sosial guru dan
motivasi belajar siswa lebih dikembangkan lagi dan bermanfaat.

14
Jurnal Makrifat. Vol 5 Nomor 2. Juli 2021
ISSN: 2548-9240

DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 2010. Prosedur Peneltian, Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta.
Ani, M., & Rudy, Y. (2015, Juli Kamis). Hubungan Antara Dukungan Sosial
Dengan Penerimaan Diri Pada Lansia Di Panti Wredha Budhi Dharma
Yogyakarta.Jurna Fakultas Psikologi, 3(2303-114X), 1-7.
Fanggidae, Y. M., & Radja, M. D. 2020, Januari. Teacher's Social Support As A
Predictor Motivation Of Student Achievements. Jurnal PAJAR (Pendidikan
dan Pengajaran), 4, 11-19.
Indah, V. (2017, September Kamis). Dukungan Sosial Orangtua
DalamMengikutsertakan AnaknyaBerlatih di karakataw Taekwondo Klub
Medan. Jurnal Edu Tech, 3(2442-6024), 1-7.
Kompri. 2015. Motivasi Pembelajaran. Bandung: Rosdakarya.
Malwa, R. U. (2017, April Kamis). Dukungan Sosial Orangtua Dengan Motivasi
Belajar Siswa Putra Tahfidz Al-Qur'an. Jurnal Psikologi Islami, 3(2502-
728X), 137-144.
Nurhidayati, N., & Nurdibyanandaru, D. 2014, 08. Hubungan antara Dukungan
Sosial Keluarga dengan Self Esteem pada Penyalahaguna Narkoba yang
Direhabilitasi. Psikologi Kepribadian dan Sosial, 3, 52-59.
Sadirman. 2011. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali
Publishing.
Sarafino, P. E. (1994). Health Psychology. New York: John Willey & Sons Inc.
Smet, B. (1994). Psikologi Kesehatan. Jakarta: PT Grafindo.
Syah, M. (2015). Psikologi Pendidikan, dengan Pendekatan Baru. Bandung:
Rosdakarya.
Syaiful, B. D. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

15

Anda mungkin juga menyukai