Anda di halaman 1dari 11

Laboratorium Mekanika Fluida

NAMA MAHASISWA:
LEMBAR KERJA A. AHMAD SILVIO B.

MAHASISWA Tanggal : 12/04/2023


PENGUJIAN VISUALISASI Persetujuan :
LABORATORIUM
MEKANIKA
ALIRAN TURBULEN
FLUIDA UNHAS

6.4 Hasil Pengamatan


1. Air Foil sudut serang 30° dengan kecepatan 90 m/s

Gambar 6.8 Air Foil Sudut Serang 30°

2. Air Foil sudut serang 40° dengan kecepatan 90 m/s

Gambar 6.9 Air Foil Sudut Serang 40°


Laboratorium Mekanika Fluida

3. Mobil Truck dengan dan tanpa Deflector pada kecepatan 80 m/s

Gambar 6.10 Mobil Truck dengan dan tanpa Deflector

4. Mobil Truck dengan dan tanpa Deflector pada kecepatan 90 m/s

Gambar 6.11 Mobil Truck dengan dan tanpa Deflector


Laboratorium Mekanika Fluida

5. Mobil Sedan dan Mobil Box pada kecepatan 80 m/s

Gambar 6.12 Mobil Sedan dan Mobil Box 6. Mobil Sedan dan Mobil Box
pada kecepatan 90 m/s

Gambar 6.13 Mobil Sedan dan Mobil Box


Laboratorium Mekanika Fluida

6.5 Hasil Pengukuran Posisi Pemisahan Aliran dan Tebal Lapisan Batas
1. Air Foil sudut serang 30° dengan kecepatan 90 m/s
Aliran Turbulen

Transisi Aliran Vorteks

Separasi Aliran

Titik Separasi
Titik Stagnasi

Aliran Laminer

Gambar 6.14 Air Foil Sudut Serang 30°


Laboratorium Mekanika Fluida
2. Air Foil sudut serang 40° dengan kecepatan 90 m/s

Aliran Turbulen

Transisi Aliran
Vorteks

Separasi Aliran
Titik Separasi

Titik Stagnasi
Aliran Laminer

Gambar 6.15 Air Foil Sudut Serang 40°

3. Mobil Truck dengan dan tanpa Deflector pada kecepatan 80 m/s

Aliran Turbulen

Transisi Aliran
Titik Separasi

Separasi Aliran

Titik Stagnasi

Vorteks

Aliran Laminer

Gambar 6.16 Mobil Truck dengan dan tanpa Deflector


Laboratorium Mekanika Fluida
4. Mobil Truck dengan dan tanpa Deflector pada kecepatan 90 m/s

Aliran Turbulen

Transisi Aliran

Titik Separasi

Separasi Aliran

Titik Stagnasi
Vorteks

Aliran Laminer

Gambar 6.17 Mobil Truck dengan dan tanpa Deflector


Laboratorium Mekanika Fluida
5. Mobil Sedan dan Mobil Box pada kecepatan 80 m/s

Aliran Turbulen
Vorteks

Transisi Aliran

Separasi Aliran
Titik Separasi

Titik Stagnasi
Aliran Laminer

Gambar 6.18 Mobil Sedan dan Mobil Box

6. Mobil Sedan dan Mobil Box pada kecepatan 90 m/s

Aliran Turbulen
Vorteks

Transisi Aliran
Titik Separasi

Separasi Aliran
Titik Stagnasi

Aliran Laminer

Gambar 6.19 Mobil Sedan dan Mobil Box


Laboratorium Mekanika Fluida

6.6 Pembahasan
Pada percobaan Visualisasi Aliran Turbulen ada enam uji coba yang dilakukan
yaitu ; Airfoil pada sudut 30° dan 40°, truk yang memakai Deflector dan tidak pada
kecepatan 80 m/s dan 90 m/s, dan Mobil Sedan dengan Mobil Box pada kecepatan
80 m/s dan 90 m/s. Pada uji coba Airfoil dapat disimpulkan bahwa aliran fluida
yang terjadi pada Airfoil sudut 30° dan 40° berbeda disebabkan oleh sudut
kemiringan pada Airfoil tersebut, semakin miring sudutnya maka akan semakin
kecil hambatan yang terjadi pada sisi bawah Airfoil. Pada uji coba truk yang
memakai Deflector dan tidak pada kecepatan 80 m/s dan 90 m/s dapat disimpulkan
bahwa truk yang menggunakan Deflector dapat melaju lebih cepat dibandingkan
dengan truk yang tidak menggunakan Deflector dikarenakan fungsi dari Deflector
adalah untuk mengurangi terjadinya hambatan pada aliran fluida atau lapisan batas
yang di sebabkan oleh muatan dari truk tersebut. Pada uji coba Mobil Sedan dengan
Mobil Box pada kecepatan 80 m/s dan 90 m/s dapat disimpulkan bahwa Mobil
Sedan mendapatkan hambatan yang lebih sedikit dibandingkan dengan Mobil Truk
dikarenakan Mobil Sedan mempunyai bentuk permukaan cenderung lebih kecil dan
mempunyai sedikit bagian yang dapat menghambat aliran fluida sedangkan Mobil
Box mempunyai hambatan yang besar pada bagian muatan diatas kursi pengemudi
dan menyebabkan terjadinya lapisan batas yang menyebabkan aliran fluida
terhambat sangat besar.
Pada percobaan Visualisasi Aliran Fluida ada prosedur dan ketentuan untuk
menggunakan Terowongan angin (Wind Tunnel), pertama meminimalisir cahaya
yang ada pada ruangan uji coba, lalu menyalakan mesin dan menunggu untuk
Mesin Gas Asap untuk menghasilkan gas asap yang disebabkan oleh pemanasan
minyak tanah, lalu setelah gas asap muncul kita dapat menyalakan Dudukan Lampu
agar memudahkan pengamatan visual, setelah itu masukkan benda yang ingin di
uji pada Seksi Uji, setelah benda uji masuk kedalam seksi uji, kita dapat
menjalankan Regulator Kecepatan Aliran untuk mengatur kecepatan aliran dari gas
asap. Setelah selesai menggunakan alat Terowongan angin kita dapat membalikkan
bahan uji coba pada tempat semula, lalu mememutar ulang Regulator Kecepatan
Aliran menjadi nol, dan mematikan Dudukan Lampu, setelah itu baru kita dapat
mematikan mesin Terowongan angin.
Laboratorium Mekanika Fluida

Pada percobaan Visualisasi Aliran Fluida ada perbedaan dari setiap benda uji,
yang pertama yaitu Airfoil pada sudut 30° dan 40° dapat dibedakan bahwa Airfoil
pada sudut 40° mendapatkan gaya angkat atau hambatan yang lebih sedikit
dibandingkan Airfoil pada sudut 30° dan menyebabkan aliran fluida pada Airfoil
sudut 40° dapat mengalami gaya angkat yang lebih cepat dibandingkan Airfoil pada
sudut 30°. Selanjutnya percobaan pada Truk yang menggunakan Deflector dan
tidak menggunakan Deflector pada kecepatan 80 m/s dan 90 m/s dapat dibedakan
dari Truk yang menggunakan Deflector karena aliran fluida yang melewati Truk
mengalami hambatan yang lebih sedikit daripada Truk yang tidak memakai
Deflector dan menyebabkan Truk yang menggunakan Deflector dapat melaju lebih
cepat dan Truk yang menggunakan Deflector mendapatkan aliran fluida yang lebih
sedikit disbanding Truk yang tidak menggunakan Deflector. Terakhir, percobaan
pada Mobil Sedan dan Mobil Box, Mobil Sedan dapat melaju lebih cepat selain
karena perbedaan beban yang di bawa yaitu karena bentuk Mobil Sedan yang lebih
kecil dan sedikit bagian bentuk Mobil Sedan yang dapat menyebabkan aliran fluida
terhambat, sedangkan Mobil Box mempunyai bagian pada body mobil yang
cenderung besar yang dapat menahan banyak aliran fluida yang melaju pada Mobil
Box tersebut dikarenakan adanya titik stagnasi dan adanya lapisan batas yang
disebabkan oleh bentuk Mobil Box tersebut.
Penyebab yang dapat menyebabkan aliran turbulensi yaitu adanya
ketidakteraturannya aliran fluida yang disebabkan oleh bentuk permukaan ataupun
hilangnya aliran permukaan yang tadinya ada permukaan menjadi tidak ada, dan
sifat aliran fluida turbulen yang aliran fluida yang banyak bercampur, kecepatan
fluida yang tinggi, panjang skala aliran besar, dan viskositasnya rendah.

6.7 Kesimpulan
1. Hasil percobaan visualisasi aliran turbulen ini pada benda uji Airfoil, 2 buah
truk, dan mobil sedan dengan truk menunjukkan bahwa hambatan aliran fluida
pada suatu objek dapat dipengaruhi oleh bentuk,ukuran, dan posisi objek
tersebut. Ini dapat digunakan untuk mengembangkan desain objek yang lebih
aerodinamis dan mengurangi hambatan aliran.
Laboratorium Mekanika Fluida
2. Pengujian visualisasi aliran turbulen dengan menggunakan benda uji Airfoil,
truk, dan mobil sedan dengan truk memberikan bukti visual mengenai teori
separasi aliran pada objek-objek tersebut. Aliran turbulen yang terbentuk pada
permukaan Airfoil dan truk menunjukkan adanya separasi aliran yang
menyebabkan pembentukan aliran turbulen yang kuat dan kompleks di belakang
objek. Sedangkan pada mobil sedan, separasi aliran terjadi di bagian belakang
objek sehingga membentuk aliran turbulen yang lebih kecil dan tidak terlalu
kompleks. Hal ini menunjukkan bahwa profil aerodinamis dan bentuk objek
dapat memengaruhi fenomena separasi aliran yang terjadi, serta membentuk
aliran turbulen yang berbeda di belakang objek.
3. Berdasarkan pengujian visualisasi aliran turbulen pada beberapa benda uji
seperti Airfoil, 2 buah truk, dan mobil sedan dengan truk, dapat disimpulkan
bahwa kondisi pemisahan aliran terjadi pada objek yang menghasilkan
turbulensi pada aliran udara. Pemisahan aliran dapat terjadi pada bagian
belakang objek ketika aliran udara yang melewati permukaan benda terlalu
cepat atau terlalu lambat sehingga terjadi pemisahan antara aliran udara dan
permukaan benda.
Laboratorium Mekanika Fluida
6.8 Saran
6.8.1 Saran untuk Laboratorium
1. Menyediakan pendingin ruangan atau kipas di dalam laboratorium.
2. Menambahkan alat dan bahan untuk setiap percobaan.
3. Menambahkan tempat duduk.
6.8.1 Saran untuk Asisten
1. Tetap baik dan sabar menghadapi praktikan.
2. Tetap mempertahankan sifat toleransi kepada praktikan.
3. Tetap pertahankan sifat ramah kepada praktikan.

6.9 Kesan & Pesan

Kesan saya untuk Kak Rafli yaitu merupakan sosok aslab yang disiplin dan juga
orang yang teliti dalam pemeriksaan laporan. Dibalik ketelitian Kak Rafli dalam
memeriksa laporan kami dapat membuat laporan lengkap kami dengan benar.
Selain itu Kak Rafli memiliki sifat yang ramah membuat suasana menjadi santai
namun tidak lalai. Pesan saya teruntuk Kak Rafli semoga kakak dapat
mempertahankan sikap kedisplinan, ketelitian, perhatian terhadap praktikum serta
hal positif yang lain. serta sikap yang sangat ramah membuat suasana tidak terlalu
tegang dan itu memicu kenyamanan praktikan dalam menjalankan asistensi dan
membuat praktikan tidak takut untuk bertanya. Tidak lupa saya ucapkan
terimakasih banyak atas bimbingan dalam menyelesaikan laporan Lab Mekanika
Fluida khususnya di percobaan Visualisasi Aliran Turbulen.

Anda mungkin juga menyukai