Anda di halaman 1dari 2

Nama : Septi Wulandari

NIM : 044278184
Tugas 3 Pengantar Sosiologi

1. Dalam kasus ini, penangkapan seorang rektor Perguruan Tinggi menunjukkan adanya
perilaku yang melanggar norma dan aturan yang berlaku dalam masyarakat. Rektor sebagai
figur otoritas di lembaga pendidikan memiliki tanggung jawab dan kewajiban untuk
menjalankan tugasnya dengan integritas dan kepatuhan terhadap hukum. Penangkapan
tersebut menunjukkan bahwa individu tersebut terlibat dalam tindakan yang melanggar
hukum atau norma sosial yang mengatur fungsi dan etika dalam dunia pendidikan. Dalam
hal ini, kontrol sosial berperan penting untuk mengungkap pelanggaran tersebut dan
memberikan sanksi yang sesuai. Melalui tindakan KPK dalam menangkap rektor tersebut,
dapat dilihat bahwa kontrol sosial bekerja untuk menjaga integritas dan kepatuhan terhadap
norma dan aturan yang berlaku dalam masyarakat. Tindakan tersebut juga memberikan efek
jera dan memberikan contoh bahwa tindakan melanggar hukum tidak akan dibiarkan begitu
saja. Teori perilaku menyelidiki faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku individu,
termasuk faktor-faktor yang mendorong seseorang melakukan tindakan melanggar hukum..
Faktor-faktor seperti keserakahan, ketidakjujuran, atau ambisi yang berlebihan dapat
menjadi dorongan bagi individu tersebut untuk terlibat dalam tindakan korupsi atau
pelanggaran lainnya. Selain itu, faktor-faktor lingkungan seperti kurangnya pengawasan
atau rendahnya kesadaran akan konsekuensi hukum juga dapat mempengaruhi perilaku
individu. Respons dan reaksi masyarakat terhadap kasus penangkapan tersebut juga menjadi
bentuk kontrol sosial yang melibatkan tekanan sosial dan penilaian moral terhadap perilaku
individu.
2. Terdapat 5 dimensi hubungan kelompok dalam masyarakat, yaitu:
a. Kepercayaan (Trust), dimensi ini mencerminkan tingkat kepercayaan dan keyakinan
antara individu-individu dalam kelompok. Kepercayaan yang tinggi memperkuat
hubungan di antara anggota kelompok dan meningkatkan kerja sama. Sebaliknya,
kepercayaan yang rendah dapat menyebabkan konflik dan ketidakharmonisan. Contoh di
Bekasi, misalnya, dalam kelompok komunitas olahraga, seperti komunitas senam,
Zumba, Poundfit dan lain sebagainya. Kepercayaan ini tercermin dalam melakukan
olahraga bersama-sama akan lebih bersemangat.
b. Ketergantungan (Dependence), dimensi ini menggambarkan tingkat ketergantungan
individu terhadap anggota lain dalam kelompok. Ketergantungan dapat timbul karena
adanya saling ketergantungan dalam mencapai tujuan bersama atau dalam memenuhi
kebutuhan individu. Misalnya, di kalangan pedagang pasar tradisional, terdapat
ketergantungan yang kuat antara pedagang dengan supplier dan pembeli. Pedagang
membutuhkan pasokan barang dari supplier untuk menjalankan usaha mereka, sementara
supplier membutuhkan pedagang sebagai pelanggan. Ketergantungan ini mendorong
kerja sama dalam mempertahankan dan meningkatkan keberlangsungan bisnis.
c. Komitmen (Commitment), dimensi ini mencerminkan tingkat komitmen individu
terhadap kelompok atau hubungan yang ada di dalamnya. Komitmen yang tinggi
mendorong individu untuk terus berpartisipasi aktif dan menjaga keberlangsungan
kelompok. Misalnya, dalam sebuah komunitas lingkungan yang berfokus pada
pelestarian alam, anggota komunitas memiliki komitmen yang tinggi terhadap misi dan
nilai-nilai komunitas. Mereka secara sukarela terlibat dalam kampanye pembersihan
lingkungan, menyelenggarakan acara pendidikan lingkungan, dan berpartisipasi dalam
kegiatan pelestarian alam lainnya.
d. Keterbatasan (Limitedness), dimensi ini mencerminkan adanya batasan dalam sumber
daya atau kesempatan yang ada dalam kelompok. Keterbatasan ini dapat mempengaruhi
cara individu berinteraksi dan berbagi sumber daya dengan anggota kelompok lainnya.
Misalnya, di antara kelompok siswa di Bekasi yang berada di desa, ada keterbatasan
dalam akses terhadap teknologi seperti komputer atau laptop hal tersebut dapat
mempengaruhi cara mereka belajar dan berbagi sumber daya.
e. Asimetri (Asymmetry), dimensi ini mencerminkan adanya perbedaan dalam kekuasaan,
pengetahuan, atau sumber daya di antara anggota kelompok. Asimetri ini dapat
mempengaruhi dinamika hubungan dan interaksi antara anggota kelompok. Misalnya,
dalam sebuah kelompok pemuda yang terlibat dalam kegiatan sosial terdapat asimetri
dalam pengambilan keputusan. Beberapa anggota yang memiliki pengetahuan atau
pengalaman yang lebih luas dapat memiliki pengaruh yang lebih besar dalam
menentukan tujuan dan arah kegiatan kelompok.

Sumber referensi:
BMP ISIP4110 / Modul 6

Anda mungkin juga menyukai