SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana
Ilmu Politik (S.IP) Pada Program Studi Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial Dan
Ilmu Politik Universitas Halu Oleo
OLEH
MUHAMMAD YUSUF
NIM : C1E1 18 057
2022
i
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
i
ABSTRAK
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur senantiasa penulis haturkan atas kehadirat Allah
SWT, karena berkat limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat
Di Kabupaten Kolaka Timur Tahun 2020) ” Sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana strata satu (S1) pada Program Studi Ilmu Politik
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Halu Oleo Kendari.
pembahasan hasil penelitian ini. Oleh karena itu kerendahan hati penulis
mengharapkan saran, kritik dan masukan dari semua pihak yang memperbaiki
Bersamaan diiringi rasa syukur kepala Allah SWT, maka pada kesempatan
yang baik ini penulis ingin menyampaikan rasa hormat, penghargaan dan
saya yang telah melahirkan dan membesarkan saya yang tercinta ayahanda Rustan
dan ibu saya tercinta Kartini yang telah membesarkan penulis sejak lahir hingga
kini dengan penuh keikhlasan, cinta, kasih sayang, dan kesabaran serta selalu
mendoakan dan tidak pernah lelah berjuang untuk anak-anaknya, selalu berusaha
memberikan yang terbaik demi melihat kebahagiaan sibuah hatinya yang selalu
iii
memberikan bantuan moral dan material yang semua itu takkan terbalaskan oleh
apapun.
Terhormat :
Halu Oleo
Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu
Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Halu Oleo
mengucapkan banyak terima kasih selalu ikhlas dan sabar dalam menuntun
iv
6. Bapak Saidin, S.IP., M.Si selaku pembimbing II penulis mengucapkan
banyak terima kasih selalu ikhlas dan sabar dalam menuntun dan
7. Seluruh dosen pengajar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Poltik Universitas
Halu Oleo Kendari yang mendidik dengan penuh pengabdian serta telah
8. Staf jurusan Ilmu Ilmu Politik ibu Leni yang telah bersedia membantu dan
penelitian ini.
9. Terimah kasih untuk keluarga besar Tantu dan Bunga atas doa dan
pendidikan.
11. Teman-teman seperjuangan saya Muh. Jabal Nur, Muh. Arwan Saputra,
Faizal Ardiansyah.
v
12. Ucapan terimakasih kepada seluruh teman-teman jurusan ilmu politik
angkatan 2018 yang selama ini telah memberikan dukungan yang tak
13. Teman-teman Alumni SMAN 2 WAJO yang tidak dapat saya sebutkan
satu persatu
vi
Terima kasih atas bantuan dan dukungan, semangat, nasihat, doa, kritik
dan saran yang telah diberikan kepada penulis semoga amal baik kalian semua
semua pihak yang terlibat, dengan harapan semoga penelitian ini bermanfaat bagi
semua pihak.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Muhammad Yusuf
C1E118057
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN PERSETUJUAN............................................................................................i
ABSTRAK.........................................................................................................................ii
KATA PENGANTAR.......................................................................................................iii
DAFTAR ISI...................................................................................................................viii
DAFTAR TABEL..............................................................................................................x
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1
viii
3.5 Jenis Data dan Sumber Data..........................................................................36
5.1 Kesimpulan....................................................................................................82
5.2 Saran...............................................................................................................84
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................85
LAMPIRAN.....................................................................................................................87
ix
DAFTAR TABEL
Table 4. 5 Jumlah Pegawai Negeri Sipil Pemerintah Daerah berdasarkan Jenis Eselon di
Kabupaten Kolaka Timur 2020........................................................................................48
Table 4. 6 Jumlah Pegawai Negeri Sipil Pemerintah Daerah berdasarkan Jenis Golongan
di Kabupaten Kolaka Timur 2020....................................................................................49
Table 4. 9 Daftar ASN tidak Netral yang tersebar di Lingkungan Pemerintah Kabupaten
Kolaka Timur sampai memasuki kampanye.....................................................................72
x
BAB I
PENDAHULUAN
publik yang efektif, dan merupakan suatu penilaian terhadap kinerja pemerintah
yang paling kasat mata. Masyarakat dapat menilai langsung kinerja pemerintah
tidak langsung. Para pelayan publik baik dari jabatan struktural yang paling
tertinggi sampai paling bawah pun memiliki tanggungjawab yang besar terhadap
publik, dan tentunya sikap perilaku mereka kepada publik juga merupakan
itu sesuai dengan aturan pokok dan tata cara yang telah ditetapkan. (Thoha dalam
yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok orang maupun suatu instansi
1
kondisi yang memungkinkan setiap anggota masyaraakat mengembangkan
tahapan dan program pemilu kepala daerah, pemenuhan persyaratan calon kepala
daerah maupun wakil kepala daerah dan persoalan lain yang berkaitan dengan
eksekusi di lapangan. Terkait dengan hal ini, Puslit Politik LIPI telah melakukan
Asimetris di tingkat Provinsi (tahun 2013) dan Desain Pemilu Kepala Daerah
Pejabat birokrasi adalah mereka yang dipercaya dan diangkat dalam jabatan
pejabat yang berwenang. Untuk level daerah, pejabat birokrasi terdiri dari
sekretaris daerah, kepala dinas, badan dan kantor, asisten, staf ahli, sekretaris
dewan, kepala biro, kepala bagian, kepala subbagian, camat, lurah dan lain-lain.
Jabatan ini merupakan jabatan karier dan direkrut melalui sistem meritokrasi
dengan prestasi dan pengabdiannya. Dalam pelaksanaan tugas, mereka loyal pada
politik oleh incumbent, sehingga mereka tetap menjalankan tugas pokok dan
Tuntutan demikian penting untuk disikapi dan diperhatikan karena setiap Pegawai
Negeri Sipil (PNS) dilarang dan diberi sanksi (ringan sampai dipecat) apabila
daerah. Dukungan yang dilarang antara lain dukungan foto copy KTP kepada
keberpihakan.
dalam hal ini mau atau tidak mau, sadar ataupun tidak sadar, terang-terangan atau
diperankan oleh sang kandidat kepala dan wakil kepala daerah. Konsekuensi lebih
lanjut, banyak pejabat publik yang menjadi tidak netral dalam Pemilukada atau ia
pejabat birokrasi akan makin mudah diamati dengan mata telanjang apabila
gubernur, walikota atau bupati yang sedang berkuasa (incumbent) ikut bertarung
3
Perilaku pejabat birokrasi yang tidak netral atau berpihak kepada salah satu
dijelaskan melalui teori psikologi dan perilaku organisasi (birokrasi). Kedua teori
ini menjelaskan bahwa perilaku pejabat birokrasi tidak muncul dengan sendirinya,
kepada salah satu kandidat karena ia memiliki kepentingan yang terkait dengan
jabatan birokrasi.
Sudah menjadi rahasia umum bahwa daya tarik jabatan birokrasi selalu
menjabat dan sesudah menjabat. Aparatur negara yang memiliki jabatan sudah
jelas mempunyai ruangan kerja yang lebih baik, mendapat fasilitas mobil,
memiliki biaya perjalanan dinas, mendapat tunjangan yang cukup besar, pengatur
dan penentu program serta memiliki anak buah yang relatif banyak dan dihormati,
Dukung mendukung tidak jarang menjadi pilihan yang sulit bagi pejabat
tentu tidak nyaman apabila ia tidak mendukung incumbent. Dia tentu akan
4
berusaha balas budi atau bersimbiosismutualisme (saling menguntungkan). Jika
yang ia dukung kalah ada kemungkinkan hilang jabatan (resiko perjuangan) dan
jika yang didukung menang maka jabatan tetap aman di tangan. Pembelajaran dari
Hal ini terjadi karena proses dan mekanisme politik yang menyebabkan
sarat dengan transaction cost yang tinggi. Oleh karena itu, ketika sang tokoh itu
dengan motif privat. Jabatannya itu bukan hanya digunakan untuk menutup biaya
kandidat yang didukung kalah dalam Pemilukada. Pejabat dalam hal ini boleh
dibilang masuk dalam siatuasi yang teraniaya. Kapan saja bisa kehilangan jabatan,
semangat kerjanya. Prestasi kerja yang baik, senioritas dan pengalaman seorang
pejabat, oleh beberapa kepala daerah terpilih bukan menjadi faktor penentu utama
untuk seseorang dipromosikan atau tidak dalam suatu jabatan. Ada yang lebih
primordialisme.
5
Walau Komisi Pemilihan Umum (KPU) merupakan lembaga penyelenggara
pemilu, dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) adalah lembaga yang mengawasi
pemilu, tetapi bukan berarti hajatan lima tahun sekali ini hanya menjadi tanggung
jawab dua lembaga ini saja. Semua elemen bangsa punya tanggung jawab dan
sosialisasi pemilu. Jadi menyebar informasi kenapa pemilu ini penting, kenapa
masyarakat yang punya hak pilih wajib menunaikan haknya, sampai sosialisasi
hari dan tanggal pemilu digelar. Pokoknya bagaimana partisipasi pemilih bisa
meningkat. Jangan sampai tingkat partisipasi pemilu jeblok. Ini bukan hanya
tanggung jawab KPU, tetapi termasuk juga tanggung jawab kepala daerah supaya
pemilu berhasil.
6
Tetapi Seringkali dijumpai terjadinya penyimpangan dari peran-peran
bersikap netral
surat rekomendasi atas dugaan pelanggaran netralitas yang dilakukan dua aparatur
Ke dua ASN ini menjabat sebagai Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD)
Sebelumnya, dalam video yang diunggah akun Nono Sidupa, ke dua ASN yang
Dan untuk itu berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk melakukan
Kepala Daerah Secara Langsung (Studi Kasus Di Kabupaten Kolaka Timur Tahun
2020)”
7
1.2 Rumusan masalah
Daerah Secara Langsung (Studi Kasus Di Kabupaten Kolaka Timur Tahun 2020)
maupun sebagai bahan masukan untuk penelitian selanjutnya bagi yang akan
8
mengkaji Netralitas Birokrasi Dalam Penyelenggaraan Pemilihan Kepala
BAB II : Tinjauan Pustaka : Dalam bab ini dibahas tentang konsep dan landasan
BAB III : Metode Penelitian : bab ini berisikan data yang diperoleh dari penelitian
terdiri dari Tipe Penelitian, Lokasi Dan Waktu Penelitian, Informan Penelitian,
Definisi Konseptual.
BAB IV : Pembahasan : Dalam sub bab ini berisi mengenai prioritas, Netralitas
BAB V : Penutup : Dalam sub bab ini berisi tentang kesimpulan, dan hasil
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Netralitas merupakan satu dari beberapa asas yang penting dalam suatu
tugasnya sebagai apratur sipil negara yang professional. Untuk dapat menegakkan
dari ketidak netralan pegawai Aparatur Sipil Negara adalah dapat menyebabkan
serta dalam hal pembuatan kebijakan yang kemudian pada akhirnya akan
aparatur sipil negara salah satunya adalah Inggris, Negara Inggris menganut
10
konvensi dan prosedur dalam menjalankan fungsi legislasi. Westminster adalah
Utara. istilah Westminster sendiri datang dari Istana Westminster, kursi dari
parlemen Inggris.
Negara ini ni juga mewajibkan para pegawai negeri di Inggris secara hukum
di larang mencalonkan diri sebagai anggota parlemen dan melibatkan diri dalam
politik, posisi aparatur sipil Negara berada dibawah kerajaan bukan wewenang
dari Parlemen Inggris yang artinya aparatur sipil Negara Inggris wajib
menjunjung tinggi azas netralitas tanpa perduli pandangan politik mereka secara
eksekutif.
Inggris juga memiliki sebutan sendiri untuk aparatur sipil negaranya, yaitu
dinas sipil inggris (Brithis Civil Service), dinas sipil inggris merupakan bagian
yang mulia. Pegawai Negeri Sipil Inggris dipilih dan ditingkatkan berdasarkan
kemampuan namun tidak disebutkan pada posisi tertentu. Petugas pelayanan sipil
Inggris sama sekali tidak diizinkan untuk dikaitkan dengan aktifitas politik yang
Pegawai negeri harus tidak memihak secara politik, dan mampu setia dan dengan
komitmen yang sama untuk melayani Pemerintah dari semua keyakinan politik.
11
Berbeda dengan aparatur sipil Negara yang ada di Indonesia dimana dalam
peraturan Netralitas Aparatur Sipil Negara disamakan pada semua level untuk
wajib netral, sementara Anggota pegawai negeri sipil di inggris masih diberikan
kesempatan dalam berpolitik namun masih sangat dibatasi seperti halnya aparatur
sipil negara senior tidak diizinkan memegang jabatan dalam sebuah partai politik
sementara pada Aparatur Sipil Negara yang berada menengah umumnya harus
meminta izin dan persetujuan jika ingin berpartisipasi dalam suatu kegiatan
politik, lain halnya dengan pegawai yang berda di tingkat paling bawah atau yang
paling junior masih diberikan izin untuk berpartisipasi dalam kegiatan politik
namun tetap harus netral secara politik dalam menjalankan tugas sebagai aparatur
sipil negara.
Netralitas berasal dari kata “Netral” yang secara harafian maknany tidak
memihak (tidak mengikuti ataupun tidak mendukung kepada salah satu pihak).38
Seseorang bisa dinamai netral jika tidak memihak atau memiliki kecondongan
kedua ataupun lebih orang yang memiliki kepentingan politik atau dalam contoh
lain memihak kepada suatu organisasi ataupun lembaga dalam penentuan hal
tertentu, misalnya saja organisasi dari partai politik. Sementara itu kata netral juga
disebut juga:
a. Sikap untuk tidak memihak kepada salah satu golongan, partai politik,
kelompok organisasi
12
c. Steril atau bersih dari kepentingan kelompok.
d. Tidak dapat atau tidak mudah Terpengaruh Dari Kepentingan Partai Politik.
Arti dari netral sendiri adalah murni. Murni dalam hal ini dapat disamakan
setiap Aparatur Sipil Negara tidak boleh berpihak dari apapun bentuk pengaruh
dan dari manapun pengaruh itu berasal serta tidak memihak kepada kepentingan
daerah maka netralitas dapat diartikan sebagai suatu tindakan yang tidak
secara sembunyi-sembunyi.
kepada masyarakat,
b. Menjalankan suatu tugas yang telah diberikan secara professional dan tidak
13
d. Tidak menyalahgunakan kekuasaan, status, kewenangan, dan tugas dari jabatan
yang ia miliki.
Tertentu
salah satu paslon selama masa kampanye (Nuraida Mokhsen dalam Rani et
al., 2018)
awam sebagai suatu aparat yang bekerja dilingkup pemerintahan dan bertugas
14
Untuk lebih memahami tentang birokrasi maka kita hendaknya menelaah
dari beberapa definisi birokrasi menurut ahli antara lain seperti Menurut Max
dimaksudkan sebagai suatu sistem otorita yang ditetapkan secara rasional oleh
secara teratur suatu pekerjaan yang harus dilakukan oleh orang banyak.
A. Blau dan Charles H. Page, Birokrasi adalah suatu tipe dari organisasi yang
penting. Tanpa birokrasi negara tidak mungkin ada. Birokrasi adalah sistem
ibarat sebuah kaca bagi negara artinya jika birokrasi baik maka negara dan
masyarakatnya pun akan baik dan jika birokrasi tidak baik maka negara dan
15
Untuk menggerakan roda organisasi birokrasi maka birokrasi mempunyai fungsi
Disamping memiliki fungsi dan peran, birokrasi juga mempunyai tujuan, yaitu:
professional.
Ruang lingkup birokrasi dapat diketahui berdasarkan perbedaan tugas pokok dan
16
a. Birokrasi pemerintahan umum, yaitu rangkaian organisasi pemerintahan
salah satu bidang atau sektor yang khusus guna mencapai tujuan umum
pemerintahann
Termasuk dalam konsep ini apa yang disebut oleh Michael Lipsky sebagai
menggambarkan bahwa tugas utama mereka untuk mengabdi kepada negara dan
masyarakat sesuai dengan tujuan dari suatu negara. Secara konsep, (blau dalam
wardana, dkk,2017)
nilai dan regulasi yang berorientasi kolonial tersebut telah menyebabkan gagalnya
upaya untuk memenuhi aspirasi dan kebutuhan masyarakat. Kualitas dan kinerja
birokrasi dalam memberikan pelayanan publik masih jauh dari harapan. Masih
17
belum tercipta budaya pelayanan publik yang berorientasi kepada kebutuhan
para birokrat dan politisi untuk menjadikan birokrasi sebagai lahan pemenuhan
hasrat dan kekuasaan (power culture). Dalam kultur yang demikian, korupsi,
kolusi dan nepotisme menjadi hal yang umum, sehingga kualitas pelayanan dan
pada penciptaan kontrak baru antara birokrasi dan masyarakat dalam rangka
diletakkan pada tiga titik tekan yaitu: debirokratisasi struktur internal birokrasi,
birokrasi. (prasojo,dkk,2008)
dianggap tepat sepanjang partai politik yang berkuasa tetap berpegang teguh
(firnas,2016).
sekelompok orang saja dalam suatu masyarakat . Menurut Thoha, Birokrasi Hegel
menuntut pelaksanaan yang tanggap, cepat dan tepat. Kondisi saat ini dalam
maupun bekerja dari rumah atau lebih familiar dengan sebutan WFH berbenturan
dengan karakter lama bersifat rule driven yang menghambat birokrasi untuk
berubah secara lebih cepat. Tingginya beban kerja yang diterima oleh birokrasi
pada tataran operasional dan pragmatis serta pola komunikasi yang tidak efektif
dan pelayanan publik, maka profesionalisme birokrasi mutlak menjadi ruh, derap,
dan langkah setiap aparat birokrasi. Politisasi birokrasi dalam kancah politik
praktis sesaat jelas merusak tatanan birokrasi profesional yang diidamkan. Ada
19
1) Individu pejabat secara personal bebas, akan tetapi dibatasi oleh jabatannya
2) Jabatan-jabatan itu disusun dalam tingkatan hierarki dari atas ke bawah dan
ke samping. Konsekuensinya ada jabatan atasan dan bawahan, dan ada pula
yang menyandang kekuasaan lebih besar dan ada yang lebih kecil.
3) Tugas dan fungsi masing-masing jabatan dalam hierarki itu secara spesifik
6) Setiap pejabat mempunyai gaji termasuk hak untuk menerima pensiun sesuai
20
9) Setiap pejabat berada di bawah pengendalian dan pengawasan suatu sistem
seharusnya organisasi disusun dan dirancang agar menjadi lebih efisien. Tipe ideal
mempunyai kelebihan dalam satu hal namun kurang di hal yang lain. Untuk itu
terdapat struktur organisasi dimana ada posisi atas dan bawah. Struktur yang
di bawah diawasi oleh yang lebih tinggi dan yang lebih tinggi berwenang
mengawasi yang di bawahnya. Hierarki ini sangat perlu agar sistem pengendalian
21
Untuk suatu hal yang sama, dalam kondisi dan waktu yang sama maka
harus berlaku juga sebuah peraturan yang sama di seluruh organisasi. Artinya ada
peraturan yang harus ditaati oleh anggota organisasi tanpa pengecualian. Dengan
adanya peraturan yang egaliter maka pelaksanaan tugas dapat lebih mudah diukur.
jelas dan berlaku secara universal bagi seluruh personil dalam organisasi. Dengan
Pasal 59 ayat (1): “Setiap Daerah dipimpin oleh kepala Pemerintahan Daerah yang
disebut kepala daerah.” Maka menurut pasal ini Kepala Daerah merupakan kepala
22
pemerintahan yang memimpin pada tingkat daerah. Kemudian dalam ayat (2):
“Kepala daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk Daerah provinsi
disebut gubernur, untuk Daerah kabupaten disebut bupati, dan untuk Daerah kota
Tugas yang dilaksanakan kepala daerah dibagi antara daerah propinsi dan
dan membuat perhitungan perimbangan keuangan atas hasil sumber daya alam
yang akan mengisi jabatan-jabatan politik tertentu. Jabatan-jabatan itu mulai dari
tingkatan presiden dan wakil presiden, dan wakil rakyat sampai pada tingkatan
23
dilakukan melalui Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada). Pemilu
kedaulatan kepada orang atau organisasi partai politik yang dipercaya. Pengertian
lain pemilihan umum adalah cara atau sarana untuk mengetahui keinginan rakyat
mengenai arah dan kebijakan negara kedepan. Palingg tidak ada tiga macam
yang tersedia bagi rakyat untuk menjalankn kedaulatannya sesuai dengan azas
yang bermaktub dalam Pembukaan UUD 1945. Dari beberapa definisi ini maka
sebagai sarana yang penting dalam kehidupan suatu negara yang menganut asas
Umum yang selanjutnya disebut pemilu adalah sarana kedaulatan ratkyat untuk
24
Presiden dan Wakil presiden, dan untuk memilih anggota Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah, yang dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur,
dan adil dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan pancasila dan
memilih anggota lembaga perwakilan, yaitu DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD
2002, yakni mengenai pemilihan presiden dan wakil presiden (pilpres), yang
semula dilakukan oleh MPR, disepakati untuk dilakukan langsung oleh rakyat
sehingga pilpres pun dimasukkan ke dalam rezim pemilu. Pilpres sebagai bagian
dari pemilu diadakan pertama kali pada Pemilu 2004. Kemudian 2007,
dan wakil kepala daerah (pilkada) juga dimasukkan sebagai bagian dari rezim
pemilu.
Pemilihan secara langsung bukanlah hal yang baru bagi rakyat Indonesia,
25
Pemilihan Umum Kepala Daerah atau yang biasa disingkat dengan
Pemilukada adalah pemilihan umum untuk memilih Kepala Daerah dan Wakil
Kepala Daerah secara langsung di Indonesia oleh penduduk daerah setempat yang
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 untuk memilih Kepala
Pilkada adalah pemilihan umum untuk memilih Gubernur dan Wakil Gubernur
atau Bupati dan Wakil Bupati atau Walikota dan Wakil Walikota secara
keluh kesah, saran dan aspirasi, yang selanjutnya menentukan arah masa depan
sebuah negara.
26
maksimal di tingkat daerah. Terlibatnya rakyat secara langsung dalam pilkada
kehendak rakyat.
rakyat peluang yang sama untuk dipilih dan memilih. Pastisipasi masyarakat
sangat penting karena akan memberikan kontribusi yang sangat besar dalam usaha
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota yang diawasi
kepala daerah dilakukan satu paket bersama dengan wakil kepala daerah.
perantara;
minimal dalam usia , yaitu sudah berumur 17 (tujuh belas) tahun atau
Warganegara yang sudah berumur 21 (dua puluh satu) tahun berhak di-
kesempatan yang berlaku menyeluruh bagi semua warga negara yang telah
27
memenuhi persyaratan tertentu tanpa diskriminasi (pengecualian) berdasar
acuan suku, agama, ras, golongan, jenis kelamin, kedaerahan, dan status
sosial.
pemilihnya tidak akan diketahui oleh pihak manapun dan dengan jalan papun.
Pemilih memberikan suaranya pada surat suara dengan tidak dapat diketahui
oleh orang lain kepada suaranya diberikan. Asas rahasia ini tidak berlaku lagi
bagi pemilih yang telah keluar dari tempat pemungutan suara dan secara
pemantau Pemilu, termasuk pemilih, serta semua pihak yang terlibat secara
tidak langsung, harus bersikap dan bertindak jujur sesuai dengan peraturan
politik peserta Pemilu mendapat perlakuan yang sama, serta bebas dari
28
29
2.2 Penelitian Terdahulu
30
sehingga terdapat tiga tipe politisasi
terhadap birokrasi di Indonesia: Pertama,
politisasi secara terbuka, Kedua,
politisasi setengah terbuka dan Ketiga,
politisasi secara tertutup. Dengan
melakukan pemanfaatan suara pegawai
negeri ini jelas sangat mudah bagi
kandidat incumbent, dengan iming-iming
janji akan diberi jabatan atau perintah
untuk mendukung atasannya, mobilisasi
pegawai negeri pada saat pemilu dan
pilkada. Kesimpulan, Politisasi birokrasi
di Indonesia masih banyak terjadi,
Politisasi ini bisa datang dari legislatif
maupun dari eksekutif dengan tujuan
melanggengkan kekuasaan. dari gejala-
gejala mulai dari penggunaan fasilitas
negara, mobilisasi pegawai negeri sipil,
kompensasi jabatan, komersialisasi
jabatan, rekruitmen pegawai negeri baru,
sampai pencopotan (depromosi)
sekretaris daerah.
31
sebagai bagian dari birokrasi untuk bersikap
netral dalam pemilu. TNI/Polri pun bersikap
sama, netral, tidak memihak partai tertentu
sebagaimana yang ditegaskan Panglima TNI
dan Kapolri. Bagaimana realitanya? Tulisan
pendek ini mencoba untuk mengulas realita
di lapangan berkaitan dengan netralitas
birokrasi dalam pemilu.
Perbedaan yang terdapat dari penelitian ini dan penelitian sebelumnya adalah dari
segi objek penelitian dan analisis penelitian. Analisis dalam penelitian ini adalah
32
Daerah Secara Langsung di Kabupaten Kolaka Timur dari segi peran birokrasi
METODE PENELITIAN
pencarian yang secara kualitatif memperoleh data deskriptif yang tepat dalam
bentuk pidato dan teks dari orang yang diamati. Pendekatan kualitatif menitik
beratkan pada konteks dan individu secara umum, sehingga tidak dapat
memisahkan sendiri suatu organisasi menjadi suatu variabel hipotesis, tetapi harus
termasuk dalam bentuk deskriptif kualitatif. Penyelidikan ini rinci dan mengarah
ke tujuan inti dari penyelidikan. Oleh karena itu, bentuk deskripsi kualitatif
masalah kebijakan publik masyarakat, dll. (Bagdon dan Taylor dalam Molong,
2005). Dalam kajian ini, kita akan berbicara tentang “Netralitas Birokrasi Dalam
wawancara rinci dengan orang yang terlibat dalam masalah penelitian peneliti.
Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Kolaka Timur, yang mana daerah ini adalah
salah satu Kabupaten yang ada di Provinsi Sulawesi Tenggara dan merupakan
34
kabupaten yang menjadi peserta pemilihan umum kepala daerah serentak pada
desember tahun 2020 lalu dengan fokus penelitian pada para Aparatur Sipil
Subyek dalam penelitian ini adalah ASN dan BAWASLU serta masyarakat di
informasi yang akurat sesuai maksud penelitian. Informan pada penelitian ini
daerah.
yang diteliti
b. Data kuantitatif, yaitu data yang berdasarkan pada angka atau jumlah
a. Data primer yaitu Data yang di ambil sesuai dengan data aslinya, Data
pada saat tertentu dan hasilnya tidak dapat di generalisasikan dan hanya
langsung data kepada pengumpul data, seperti melalui orang lain dan
informasi yang di dapatkan dari sumber data primer yaitu dari bahan
dibahas.
akurat.
3.6.2 Observasi
penelitian.
3.6.3 Dokumentasi
Teknik ini merupakan metode pengumpulan bahan yang berkaitan dengan artikel
tertulis seperti jurnal, jurnal serta buku yang berkaitan dengan penelitian Data
yang dihasilkan oleh peneliti ini merupakan data tambahan dari data primer.
Definisi Konseptual yaitu suatu definisi berupa konsep dan maknanya masih
sangat abstrak walaupun secara intuitif masih bisa dipahami maksudnya (Azwar,
peserta pemilu dan partai politik dan selalu bersifat profesional dalam
38
3.8 Teknik analisis data
Analisis data yaitu mencari dan menyusun secara sistematis data yang telah
dalam pola, melakukan sintesa, memilih mana penting dan mana yang harus
dimengerti baik itu diri sendiri atau orang lain (Sugiyono, 2016). Teknik analisis
data yang digunakan pada penelitian ini yaitu teknik analisis data di lapangan
model Miles Dan Huberman, yang disebut pula dengan istilah teknik analisis data
dan interaktif dimana analisis data. Pengambilan data dilakukan secara terus
menerus dan interaktif sampai tuntas, sehingga dataya sudah jenuh. Proses analisis
data menurut model Miles dan Huberman yaitu meliputi aktivitas pengumpulan
data, data display (penyajian data), data reduction (reduksi data), dan conclusion
a. Pengumpulan Data
Data yang muncul dalam bentuk kata-kata dan bukan merupakan angka
b. Reduksi Data
39
Reduksi data artinya merangkum,berfokus pada hal-hal yang dianggap
penting, memilih hal-hal pokok, dan dicari tema dan polanya, sebab data yang
didapatkan dari lapangan yang jumlahnya cukup bayak dan perlu dicatat
secara rinci dan teliti. Dengan melakukan reduksi data maka akan
c. Penyajian Data
penelitian kualitatif ini, penyajian data biasa dilakukan dalam hubungan antar
digunakan dalam penyajian data pada penelitian kualitatif ialah dengan teks
d. Penarikan Kesimpulan/Verifikasi
diuji validitasnya.
40
BAB IV
4.1.1.1. Geografi
Kolaka tersebut terdiri dari 118 desa dan 14 kelurahan yang tersebar di 12
kecamatan.
Kepentingan Ekonomi & Lingkungan yakni KSN Kapet, KSN Rawa Aopa
Watumohai dan KSN Rawa Tinondo. Selain itu, Kolaka Timur juga dimasukkan
41
dalam kawasan strategis provinsi yakni PKIP Wilayah Pelayanan Pomalaa & KSP
2 Ladang 3.575 Ha
3 Tegalan 7.374 Ha
4 Padang 3.449 Ha
5 Perkebunan 60.331 Ha
Sumber : www.kolakatimurkab.go.id/
Dari tabel diatas dapat diuraikan penggunaan tanah untuk lahan sawah
sebanyak 11.422 Ha, untuk lahan lading sebanyak 3.575 Ha, untuk lahan Tegalan
sebanyak 7.374 Ha, untuk lahan Padang sebayak 3.449 Ha, untuk lahan
Perkebunan sebanyak 60.331 Ha, dan lahan Tidak digunakan sebanayak 2.881 Ha
42
4.1.1.3. PENDUDUK
1 Lambandia 24.144
2 Ladongi 18.908
3 Tirawuta 15.519
4 Aere 11.267
5 Loea 11.267
6 Mowewe 9.371
7 Dangia 9.382
8 Tinondo 8.851
9 Lalolae 8.851
10 Ueesi 7.675
43
11 Uluiwoi 5.615
12 Poli-Polia 4.851
24.144 jiwa, jumlah penduduk Ladongi sebanyak 18.908 jiwa, jumlah penduduk
Tirawuta sebanyak 15.519 jiwa, jumlah penduduk Aere sebanyak 11.267 jiwa,
sebanyak 9.371 jiwa, jumlah penduduk Dangia sebanyak 9.382 jiwa, jumlah
8.851 jiwa, jumlah penduduk Ueesi sebayak 7.675 jiwa, jumlah penduduk
Uluiwoi sebayak 5.615 jiwa, jumlah penduduk Poli-Polia sebayak 4.851 jiwa.
Dua hal penting dari instrumen politik yang menjadi dasar dalam suatu
kebijakan, yakni pemilihan umum yang demokratis dan kebijakan otonomi daerah
atau desentralisasi (decentralisation), yang mana salah satu dari langkah yang
umum ditingkat lokal untuk memilih pimpinan daerah yang kemudian akan
nasional ataupun pemilihan kepala daerah lokal atau pilkada merupakan suatu
Indonesia.
Daerah maka masyarakat daerah diberikan hak untuk memilih kepala daerahnya
44
masing-masing secara demokratis, meski dalam pelaksanaannya aturan ini
daerah. Pilkada 2005 digelar di 7 provinsi, 174 kabupaten, dan 32 kota. Sejarak
a) Sistem penunjukan atau pengangkatan oleh pusat. Sistem ini sudah digunakan
yang dikenal dengan era Dekrit Presiden. Selain itu, sistem ini juga
45
c) Sistem pemilihan perwakilan. Sistem ini merupakan perwujudan UU 5/1974.
Dengan sistem ini, pemilihan kepala daerah dilakukan oleh lembaga DPRD.
kepala daerah dipilih secara murni oleh lembaga DPRD tanpa intervensi
pemerintah pusat.
partai politik. Dengan kata lain, partai politik memiliki posisi kuat dalam hal
Namun hal ini juga tidak luput dari perubahan mengenai diberlakukannya
wakilnya tak lagi hanya berasal dari partai politik, tetapi juga dari calon
46
pembentukan Undang-undang nomor 12 tahun 2008. Dengan terbitnya
daerah untuk maju dalam pemilihan tanpa harus melalui pengajuan yang melalui
partai politik.
yang pertama kali Kabupaten Kolaka Timur dipimpin oleh Bupati dan Wakil
Bupati terpilih yang berasal dari Aparatur sipil Negara. Pasangan Drs. H. Tony
Herbiansyah dan Hj. Andi Merya terpilih sebagai Bupati Dan Wakil Bupati
Kolaka Timur selama 5 tahun, pada tahun 2020 setelah diadakan kembali pilkada
Dikabupaten Kolaka Timur, pasangan H. Samsul Bahri Dan Hj. Andi Merya
pemilihan kepala daerah bupati dan wakil bupati serentak pada tanggal 09
desember tahun 2020, dari 2 pasangan bupati dan wakil bupati daerah Kabupaten
Kolaka Timur yaitu pasangan calon kepala daerah dan wakil kepala daerah
pasangan calon nomor urut 2 H. Samsul Bahri Dan Hj. Andi Merya.
47
Table 4. 3 Perkembangan Pemerintah di Kabupaten Kolaka Timur
1. Pejabat Bupati
2. Pejabat Bupati
3. Bupati Pertama
4. Pelaksana Harian
5. Meninggal Ketika Menjabat
6. Pelaksana Tugas
Sumber : www.kolakatimurkab.go.id/
48
4.1.2 Gambaran Umum Pejabat Birokrasi Kabupaten Kolaka Timur
Table 4. 4
1 Laki-Laki 1.222
2 Perempuan 1.109
Jumlah 2.331
Dari tabel diatas dapat diuraikan jumlah ASN dengan jenis kelamin Laki-
laki sebanyak 53%, sedangkan jumlah ASN dengan jenis kelamin Perempuan
sebanyak 47%.
Table 4. 5
1 Eselon II a 1 orang
2 Eselon II b 31 orang
6 Eselon IV b 34 orang
50
Dari tabel diatas dapat diuraikan Jumlah ASN dengan jenis Eselon II a
sebanyak 1 orang,
jenis Eselon II b sebanyak 31 orang, jenis Eselon III a sebanyak 48 orang, jenis
Eselon III b sebanyak 92 orang, jenis Eselon IV a sebanyak 335 orang, jenis
Table 4. 6
1 Gol I 3 orang
Dari tabel diatas dapat diuraikan jumlah PNS dengan jenis Gol I sebanyak
3 orang, jenis Gol II sebanyak 356 orang, jenis Gol III sebanyak 1546 orang, jenis
Table 4. 7
51
Jumlah Pegawai Negeri Sipil Pemerintah Daerah
berdasarkan Tingkat Pendidikan di Kabupaten Kolaka
Timur 2020
No Tingkat Pendidikan Jumlah
1 SD 1 orang
2 SLTP 4 orang
4 D.I 12 orang
5 D.II 77 orang
7 D.IV 20 orang
10 S.3 2 orang
52
Sumber : Observasi Data Kantor Dinas BKPSDMD Kabupaten Kolaka Timur
sebanyak 241 orang, Jumlah PNS berdasarkan Tingkat Pendidikan D.I sebanyak
Jumlah PNS berdasarkan Tingkat Pendidikan D.III sebanyak 269 orang, Jumlah
yang berhasil untuk terus menjamin bahwa para pegawai Aparatur Sipil Negara
organisasi yang ahli dan bertanggung jawab. Membahas hal yang berkenaan
Pilkada, tentu tidak bisa terlepas dari peran lembaga-lembaga yang memang
secara langsung telah ditunjuk oleh pemerintah melalui regulasi dan atuan sebagai
53
Berdasarkan Undang-undang nomor 5 tahun 2014 pada pasal 27 pemerintah
yang tertulis pada Pasal 30 Undang-Undang tersebut, KASN memiliki tugas yang
berfungsi untuk mengawasi pelaksanaan nilai dasar, kode prilaku dank ode etik,
serta penerapan terlaksananya sistem merit dalam suatu kebijakan dan manajemen
Aparatur Sipil Negara pada suatu instansi Pemerintahan yang ada di Indonesia.
Adapun tugas dari KASN, merujuk pada Pasal 31 Undang-Undang Aparatur Sipil
Negara, yaitu untuk menjaga penerapan netralitas pegawai ASN yang ada
pengaduan data dan informasi yang berdasarkan dari prakarsa sendiri terhadap
pengawasan yang khusus ini bersifat represif. Sistem ini merupakan upaya yang
berasal dari lembaga pemerintah, masyarakt, ataupun LSM dan ASN dan dari
54
pihak-pihak untuk adanya kasus pelanggaran yang terjadi terhadap netralitas
ASN.
Pemilu. Bentuk dari kerjasama yang dilakukan oleh Bawaslu dan KASN
data yang berasal dari hasil temuan yang telah dilakukan oleh Bawaslu
dimiliki, maka peran KASN sebagai lembaga yang mengawasi dalam hal
penerapan prilaku dan Kode etik sebagaimana yang tertuang dalam Pasal 5
merupakan fungsi lain yang dimiliki oleh KASN yang juga harus dilaksanakan
adalah upaya agar terlaksananya manajemen aparatur sipil Negara dan kebijakan
yang berdasarkan pada kompetensi dan kualifikasi, dan kinerja secara adil serta
wajar dengan tidak membedakan latar belakang politik, ras, agama, warna kulit,
asal usul, status pernikahan, jenis kelamin, umur, atau kondisi kecacatan. KASN
55
nama calon, penetapan calon, sampai dengan pelantikan Pejabat Pimpinan
Tinggi;
pengawasan terhadap nilai dasar serta kode etik maupun kode perilaku
c) Meminta informasi dan laporan yang berasal dari pegawai Aparatur Sipil
Negara dan juga dari masyarakat yang berkaitan dengan laporan pelanggaran
dari norma-norma dasar, kode etik serta kode perilaku Pegawai ASN;
pelanggaran atas norma dasar, kode etik dan kode perilaku Pegawai ASN;
dan
untuk melihat investigasi pelanggaran standar penting seperti kode etik dan
melakukan evaluasi untuk penerapan hal di atas, Kelebihan penting dari kode
moral ASN dan seperangkat aturan yang diterima juga sesuai dengan ahli saat ini
dalam memilih apakah ada pelanggaran kode moral dan aturan implisit
Aparatur Sipil Negara dan pejabat yang berwenang harus segera ditindaklanjuti.
Dalam hal usulan KASN tidak segera ditindaklanjuti, KASN akan menetapkan
56
Selain KASN sebagai lembaga nonstruktural yang bebas dari intervensi
tentang Aparatur Sipil Negara. Lembaga lain yang memiliki tugas dalam
mengawasi netralitas ASN selama pilkada adalah Badan Pengawas Pemilu atau
disingkat dengan BAWASLU. Sama dengan KASN bawaslu juga memiliki sifat
yang independen dengan tugas yang berfokus terhadap pelaksanaan pilkada secara
pilkada.
Saling terkaitnya Bawaslu, KASN dan PPK daerah untuk terwujudnya netralitas,
selain itu dalam hal penegakan hukum terhadap pelaku pelanggaran netralitas.
57
4.2 Netralitas Birokrasi Dalam Penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah
Salah satu ranah hukum yang ada di Indonesia adalah hukum kepegawaian
mendekatkan diri dari pengaruh partai politik dan diperlukan Pegawai Negeri
merupakan unsur aparatur sipil negara yang bertugas sebagai abdi masyarakat
sudah lama dan sering terjadi, apalagi dalam pilkada serentak. Disisi lain, mereka
paham dan tahu ada peraturan tegas yang mengharuskan ASN netral dan tidak
boleh berpihak pada salah satu pasangan calon Pilkada. Karena appabila mereka
Dalam hal etika terhadap diri sendiri ASN wajib menghindari konflik
melakukan perbuatan yang mengarah pada keberpihakan salah satu calon atau
lainnya seperti yang telah dikemukakan oleh Nuraida Mokhsen tentang perilaku-
58
1) Mendeklarasikan Diri Untuk Menjadi Peserta Pilkada Dan Melakukan
Tertentu
Pemilihan kepala daerah Kabupaten Kolaka Timur, diperoleh dari hasil penelitian
ASN mulai dari kelompok dinas, kecamatan dan juga desa. Dan sudah terlihat
jelas secara tidak langsung melibatkan anggota ASN pada akhirnya. Akan tetapi
tidak semua dinas dapat dilibatkan dalam dalam tim sukses, namun hanya dinas-
dinas tertentu saja yang memang mendukung kepada calon Bupati/wakil Bupati
Tentang Aparatur Sipil Negara, bahwasanya setiap Aparatur Sipil Negara tidak
59
boleh berpihak dari segala bentuk pengaruh apapun dan tidak memihak kepada
2004 tentang Pembinaan Jiwa Korps Dan Kode Etik Pegawai Negeri Sipil (PNS).
ASN tidak boleh melakukan segala bentuk perbuatan yang akan mengindikasi
adanya keterlibatan diri dalam suatu kegiatan politik praktis dan berafiliasi pada
organisasi atau partai politik manapun. Salah satu poin dari pelanggaran yang
sudah dijelaskan dari Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2004 adalah ASN
dilarang mendeklarasikan diri sebagai calon kepala daerah dan wakil kepala
daerah.
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil dan untuk
Sipil (PNS) yang berkepentingan dalam melaksanakan Disiplin PNS, maka telah
mengatur bahwasanya bagi ASN yang yang akan maju dalam pilkada untuk
mengundurkan diri. Hal ini tertulis dalam pasal 119 dan pasal 123 menyatakan
bahwa Pejabat Pimpinan Tinggi Madya dan Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama
60
Walikota, Bupati dan Wakil Bupati wajib menyatakan pengunduran diri secara
Berikut wawancara dengan Ibu Rusniyati Nur Rakibe pada hari Senin
tanggal 30 Mei 2022, selaku Ketua BAWASLU Kabupaten Kolaka Timur Tahun
“Dari laporan Gunawan dan Sulkifli bahwasanya Pada hari senin tanggal 16
September 2019 Bapak inisial SBM bersama Ibu AM melakukan deklarasi
sekaligus pendaftaran di salah satu partai politik di Desa Poni-Poniki Kecamatan
Tirawuta Kabupayen Kolaka Timur Prov. Sulawesi Tenggara. Bapak adalah
seorang ASN yang tentunya bertentangan dengan PP No. 42 Tahun 2004.”
Berdasarkan hasil wawancara diatas menunjukkan bahwa salah satu ASN
telah mendeklarasikan dirinya untuk maju sebagai calon kepala daerah walaupun
masih berstatus ASN, ibu Rusniyati pun mengatakan hal semacam ini dari tahun
aturan yang berlaku, dan hal semacam ini pun sudah dianggap biasa di tengah-
tengah masyarakat.
Dapat disimpulkan bahwa kejadian tersebut tidak sejalan dengan apa yang
dikemukakan oleh Max Weber tentang tipe ideal birokrasi yaitu tentang hierarki
Struktur yang di bawah diawasi oleh yang lebih tinggi dan yang lebih tinggi
Calon Tertentu
61
Pelanggaran jenis ini umumnya dilakukan secara diam-diam dan sembunyi
sembunyi oleh ASN, oleh sebab itu untuk mengetahui informasi lebih detail maka
ini pula masyarakat tersebut mengkonfirmasi adanya arahan yang dilakukan oleh
UMKM, namun mereka menganggap hal ini sudah biasa dilakukan oleh pasangan
calon, tidak hanya satu pasangan calon, namun keseluruhan, adanya kerja sama
Untuk bisa lebih memastikan kebenaran yang kongkrit maka peneliti tidak
mengatakan :
“iya ada kami di ajak sama orang buat milih, ktp sama kk kami diminta katanya
untuk masukan umkm, memang keluar kami ada 6 orang, katanya kan memang
tidak boleh pns itu ngajak-ngajak warga buat milih, tapi kalau kami untung dan ini
tidak mengganggu kami malah kasih kemudahan ya buat apa kami lapor, kecuali
tadi kami dipersulit atau merugikan kami ya itu barulah mungkin kami lagipun
kalau kami lapor takutnya karena kami lapor malah kami jadi dipersulit, jadi
yasudah lah biarkan aja”.
Selain penerima bantuan UMKM, peneliti juga melakukan wawancara
terhadap warga penerima bantuan PKH pada tanggal 30 Mei 2020, warga yang
62
“orang di Kantor Desa tidak suru kami pilih nomor 01 langsung , mereka bilang
kalau bantuan PKH ini program dari 01, jadi kalau masih mau nerima PKH lagi
doain lah biar 01 bisa menang lagi, kami tau lah maksudnya bagaimana”.
Dari hasil wawancara yang didapatkan oleh peneliti maka dapat
terhadap warga masyarakat untuk memberikan hak suaranya pada pasangan calon
dan manajemen Aparatur Sipil Negara yang berdasarkan pada netralitas. Dari
beberapa jenis larangan sebagaimana yang tertulis dalam pasal tersebut salah satu
Berikut wawancara dengan Ibu Rusniyati Nur Rakibe pada hari Senin
tanggal 30 Mei 2022, selaku Ketua BAWASLU Kabupaten Kolaka Timur Tahun
“Dari laporan Nono Sidupa dan Tamsil bahwasanya Pada tanggal 6 November
2020 melalui akun Facebook Nono Sidupa dia melihat postingan foto yang dia
duga adalah seorang ASN bernama inisial BE yang saat ini menjabat sebagai
sekretaris Dinas Dikmudora Kabupaten Kolaka Timur berlatar belakang
gambar/baliho yang bertuliskan nama salah satu Calon Bupati dan Wakil Bupati
Kolaka Timur Tahun 2020 dengan status petahana dan ditambah lagi ada tulisan
yang bertuliskan lanjutkan.”
Dari hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwasannya sekretaris
63
pelanggaran Netralitas tidak hnya saudara bobi saja melainkan masih ada delapan
anggota lain lagi yang melakukan pelanggaran. idealnya pejabat birokrasi dapat
Dapat disimpulkan bahwa kejadian tersebut tidak sejalan dengan apa yang
dikemukakan oleh Max Weber tentang tipe ideal birokrasi yaitu ketentuan-
atau larangan-larangan, dimana adanya peraturan yang harus ditaati oleh anggota
pelanggaran Netralitas.
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil dan untuk
Sipil (PNS) yang berkepentingan dalam melaksanakan Disiplin PNS, maka telah
Pembinaan Jiwa Korp Dan Kode Etik PNS maka ASN harus mentaati 7 poin yang
64
sudah di tetapkan, dalam kasus telah terbukti melakukan pelanggaran. Melalui
foto tersebut tentu sangat menunjukan ketidak netralan ASN dengan melibatkan
diri pada kegiatan calon bupati. Oleh sebab itu melalui surat keputusan yang
terhadap pasangan calon yang menjadi peserta pemilu sebelum selama dan
Berikut wawancara dengan Ibu Rusniyati Nur Rakibe pada hari Senin
tanggal 30 Mei 2022, selaku Ketua BAWASLU Kabupaten Kolaka Timur Tahun
“Dari laporan Nyoman Suriarta, S.Pd, dan Pradiba, S.Pd bahwasanya Pada hari
Sabtu, 29 Agustus 2020 sekitar pukul 09.30 Wita bertempat dirumah Ibu
Rahmatang, S.Pd dan Marhama, S.Pd (Guru SDN 1 Roko-Roko) yang beralamat
di Desa Tawainalu dan Desa Matabondu Kec. Tirawuta Kab.Kolaka Timur Prov.
Sultra. inisial N (Kepala Sekolah SDN 1 Roko-Roko) mengarahkan GBPNS
(Guru bukan pegawai negeri sipil) untuk ikut serta deklarasi Balon (Bakal Calon)
bersatu dilapangan Sepak Bola Latamoro.”
Dari hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwasannya Seorang
ASN atas nama inisial UJS yang menjabat sebagai Staf Kemenag Kabupaten
Kolaka Timur telah terbukti melakukan pelanggaran, Tentu hal ini merupakan
yang tidak boleh dilakukan seorang ASN. idealnya pejabat birokrasi dapat
65
adil dan menyeluruh, tanpa dibeda-bedakan ataupun berpihak dan membantu
Dapat disimpulkan bahwa kejadian tersebut tidak sejalan dengan apa yang
dikemukakan oleh Max Weber tentang tipe ideal birokrasi yaitu impersonal
paling penting adaalah kesadaran seorang ASN itu sendiri untuk menjaga dirinya
Dan Kode Etik PNS maka ASN harus mentaati 7 poin yang sudah di tetapkan.
dalam kasus ini juga telah terbukti melakukan pelanggaran pada Pasal 2 huruf f
UndangUndang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara. dimana poin
kegiatan yang mengarah kepada keberpihakan kepada salah satu peserta Pilkada.
Melalui Postingan tersebut tentu sangat menunjukan ketidak netralan ASN dengan
memiliki hak dalam kebebasan berserikat dan berkumpul, juga bahwa bebas untuk
memilih dan mempunyai keyakinan politiknya. Namun di sisi lain, seorang ASN
66
juga terikat dengan kode etik dan kode perilaku ASN. Hal ini menjadi kondisi
dilematis bagi seorang ASN, dimana antara hak pribadi dan kewajiban untuk
ASN dituntut untuk selalu netral dalam berpolitik. Setiap pegawai ASN
tidak boleh berpihak dari segala bentuk pengaruh manapun dan tidak memihak
kepada kepentingan siapa pun. ASN dilarang terlibat dalam kegiatan kampanye
Berikut wawancara dengan Ibu Rusniyati Nur Rakibe pada hari Senin
tanggal 30 Mei 2022, selaku Ketua BAWASLU Kabupaten Kolaka Timur Tahun
atas nama inisial HMA yang menjabat sebagai Kadis BPBD Pemda Kolaka Timur
telah terbukti melakukan pelanggaran, Tentu hal ini merupakan yang tidak boleh
dilakukan seorang ASN. idealnya pejabat birokrasi dapat melaksanakan tugas dan
67
tanpa dibeda-bedakan ataupun berpihak dan membantu mensukseskan salah satu
calon tertentu.
1) Langsung
Berikut wawancara dengan Ibu Hj. Murtini Balaka selaku Kepala Badan
mengatakan :
68
3) Bebas
Rahasia berarti suara yang diberikan oleh pemilih bersifat rahasia hanya
dengan aturan untuk memastikan bahwa setiap warga negara yang memiliki hak
69
dapat memilih sesuai dengan kehendaknya dan setiap suara pemilih memiliki nilai
Berikut wawancara dengan Ibu Rusniyati Nur Rakibe pada hari Senin
tanggal 30 Mei 2022, selaku Ketua BAWASLU Kabupaten Kolaka Timur Tahun
Adil adalah perlakuan yang sama terhadap peserta pemilu dan pemilih,
tertentu.
“Adil berarti dalam menyelenggarakan pemilu, setiap pemilih dan partai politik
peserta Pemilu mendapat perlakuan yang sama, serta bebas dari kecurangan pihak
manapun”
Latar belakang kebijakan netralitas politik ASN adalah bahwa berdasarkan
pengalaman sejarah utamanya pada masa Orde Baru, ASN telah dimanfaatkan
efketivitas.
tersebut :
netral pada tahapan pelaksanaan pilkada sebelum, selama dan sesudah kampanye
bentuk pencegahan telah dilakukan oleh Bawaslu Kabupaten Kolaka Timur dalam
71
Table 4. 8
ASN dalam pemilukada Bupati Kolaka Timur Tahun 2020 telah dilakukan, bukan
berarti ASN dilingkungan Pemerihan Kabupaten Kolaka Timur tidak lagi terlibat
dalam kasus tersebut, melainkan tetap masih banyak Oknum ASN di lingkungan
Netralitas.
Timur Mendapat beberapa temuan yang diduga melanggar Netralitas Antara lain
sebagai berikut:
74
Table 4. 9
76
Pada hari Sabtu, 29
Agustus 2020
sekitar pukul 09.30
Wita bertempat
dirumah Ibu
Rahmatang, S.Pd
dan Marhama, S.Pd
(Guru SDN 1
Roko-Roko) yang
beralamat di Desa
Tawainalu dan
Desa Matabondu
Kec. Tirawuta
Kab.Kolaka Timur
Prov. Sultra.
Nurianti (Kepala
Sekolah SDN 1
Roko-Roko)
mengarahkan
GBPNS (Guru
bukan pegawai
negeri sipil) untuk
ikut serta deklarasi
Balon (Bakal
Calon) bersatu
dilapangan Sepak
Bola Latamoro.
4 Bobby Egi Sekdis Dikmudora Dari laporan Nono Hukuman
Suwirno, S.Pd., Kolaka Timur Sidupa dan Tamsil disiplin
M.Si bahwasanya Pada sedang
tanggal 6 berupa
November 2020 penundaan
melalui akun kenaikan
Facebook Nono pangkat
Sidupa saya melihat sampai
postingan foto yang dengan
saya duga adalah dilaksanakan
seorang ASN nya
bernama Bobby rekomendari
yang saat ini dari KASN.
menjabat sebagai
sekretaris Dinas
Dikmudora
77
Kabupaten Kolaka
Timur berlatar
belakang
gambar/baliho yang
bertuliskan nama
salah satu Calon
Bupati dan Wakil
Bupati Kolaka
Timur Tahun 2020
dengan status
petahana dan
ditambah lagi ada
tulisan yang saya
duga bertuliskan
lanjutkan.
5 Umar Jabar Pegawai Kementerian Dari laporan Risko Hukuman
Sidiq Agama Kab.Kolaka Laha dan Taufik disiplin
Timur Sungkono sedang
bahwasanya Pada berupa
tanggal 20 penundaan
november 2020 pangkat
saya melihat sampai
postingamfacebook dengan
seorang yang saat dilaksanakan
ini aktif sebagai nya
ASN Kemenag rekomendasi
Kab. Koltim atas oleh KASN
nama Umar jabar
Sdiq menandai
akun lainnya atas
nama Pandi dengan
status "Dinda ada
baju SBM? siapa
tau ada kita
infokan, Terimah
kasih"
6 Drs. H.Udin, Kadis Perizinan Pemda Dari laporan Nur Hukuman
M.Si Kolaka Timur Ismawati dan Santi disiplin
bahwasanya Dari sedang
laporan Fatmawati, berupa
S.Pd, Daima, Nasir, penundaan
Mirnawati, Achmad pangkat
Tatar L, ST sampai
78
bahwasanya Pada dengan
hari Rabu tanggal 3 dilaksanakan
Juni 2020 sekitar nya
Pukul 13.30 Wita rekomendasi
bertempat di rumah oleh KASN
Ibu Daima serta 12
warga penerima
Bantuan Sosial
Prov. Sulawesi
Tenggara yang
beralamat di Desa
Loka Kec. Tirawuta
Kab. Kolaka Timur,
pada saat
penyerahan paket
Bantuan sembako
Dinas Sosial Prov.
Sulawesi Tenggara
Anzarullah (Kadis
BPBD) dan H. Udin
(Kadis Perizinan)
Kolaka Timur
diduga
mengarahkan
Warga penerima
Paket Bantuan
Sosial Covid 19
Desa Loka Kec.
Tirawuta Kab.
Kolaka Timur
untuk memilih
Bakal Calon Bupati
Kolaka Timur
Tahun 2020 Bapak
Drs. Tony
Herbiansyah
padahal paket
bantuan tersebut
berasal dari Dinas
Sosial Prov.
Sulawesi Tenggara
yang akan
disalurkan kepada
warga penerima
79
bantuan.
7 H. Kadis PU Prov.Sultra Dari laporan Taufik Bukan
Abdurrahman Sungkono dan pelanggaran
Saleh Risko Laha
bahwasanya Bahwa
pada saat
pelaksanaan
kampanye Calon
Bupati dan Wakil
Bupati Kolaka
Timur Nomor Urut
02 tepatnya tanggal
6 November 2020
di kelurahan Raara
Kec. Ladongi
Kab.Koltim ketua
DPRD Prov. Sultra
H. Abdurrahman
Saleh diduga
menelpon Kadis PU
Prov. Sultra dalam
perbincangan Via
telpon kalau bisa
2021 kita aspal
jalan Rate-Rate –
Lambandia
8 Supli Kepala Desa Watuoha Dari laporan adam Hukuman
bahwasanya pada disiplin
hari senin 13 juli sedang
2020 pada saat dia
ingin ke pasar dia
mendengar
pembicaraan kepala
desa watu oha
bersama perangkat
desa membicarakan
tentang bagaimana
cara untuk
memenangkan
incumbent yang
akan maju menjadi
calon kepala daerah
Kabupaten Kolaka
80
Timur
Berdasarkan Tabel diatas dari 7 (Tujuh) Oknom ASN yang telah diperiksa
oleh Bawaslu Kabupaten Kolaka Timur semuanya adalah pegawai ASN yang ada
kurangnya Pemahaman, dan juga Kurangnya kesadaran diri Aparatur Sipil Negara
tentang tanggung jawab terhadap jabatan yang diamanahkan terlepas dari adanya
81
BAB V
5.1 Kesimpulan
Daerah di Kabupaten Kolaka Timur belum cukup baik, terbukti dengan adanya
keputusan Komisi Aparatur Sipil Negara, ada 5 orang ASN Kabupaten Kolaka
Timur yang mendapatkan sanksi sesuai dengan ketetapan yang berlaku. Selain
daripada 5 orang ASN yang dinyatakan terlebibat fakta lain menunjukan masih
daerah masih kurang baik. Beberapa pelanggaran yang masih dilakukan oleh ASN
Tertentu
82
4) Mengadakan kegiatan yang mengarah kepada keberpihakan kepada salah
5.2 Saran
pelepasan hak suara untuk ASN dalam Pilkada. Hal ini dikarenakan ASN yang
tidak berdaya untuk dipolitisasi dan akan tetap ada dalam pelaksanaan Pilkada di
sebabkan nasib karir ASN mereka ada di tangan kepala daerah, Kemudian
yang lebih jelas memberikan hukuman serius berupa pidana kepada ASN yang
masih melanggar aturan netralitas, hal ini juga akan membuat ASN lebih berfikir
bawaslu dan KASN untuk lebih serius memberikan edukasi kepada masyarakat
cara melapor dan apa saja yang harus disiapkan, karena masih banyak masyarakat
83
DAFTAR PUSTAKA
BUKU
Santosa, Pandji. 2009. Adimnistrsi Publik: Teori dan Aplikasi Good Goverrnance.
Refika Asitama: Bandung.
JURNAL
Rani, N., Kafa, R. A., Aron, L., & Larasati, G. (2018). netralitas dalam
manajemen aparatur sipil negara di Provinsi Papua.
UNDANG-UNDANG
84
Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2004 tentang Pembinaan Jiwa Korps Dan
Kode Etik Pegawai Negeri Sipil (PNS).
WEBSITE
www.kolakatimurkab.go.id/
85
LAMPIRAN
86
Lampiran I
PEDOMAN WAWANCARA
1) Bagaimana Asas Seorang Pejabat Birokrasi atau Aparatur Sipil Negara yang
harus ditaati pada periode Pemilihan Kepala Daerah serentak?
2) Apakah dampak yang akan didapatkan bagi ASN yang dikenakan Hukuman
Disiplin Tingkat Sedang atau Berat?
3) Apa hukuman yang diberikan bagi Aparatur Sipil Negara yang melakukan
pelanggaran Netralitas?
4) Bagaimana Nilai Dasar Aparatur Sipil Negara yang harus dijunjung disaat
Pemilihan Kepala Daerah serentak?
5) Bagaimana Kode Etik dan Perilaku Seorang Aparatur Sipil Negara dalam
menghadapi Pemilihan Daerah serentak?
6) Apakah seorang Aparatur Sipil Negara boleh menghadiri kampanye atau
deklarasi politik terhadap calon kepala daerah / wakil kepala daerah / Capres /
Cawapres / Caleg ?
7) Apakah seorang Aparatur Sipil Negara boleh membuat unggahan,
membagikan, menyukai, mengomentari konten pada media sosial yang
bermuatan unsur politik?
8) Apakah seorang Aparatur Sipil Negara boleh membuat simbol / gesture tubuh
yang mengisyaratkan keberpihakan politik?
87
9) Apakah seorang Aparatur Sipil Negara boleh menyediakan fasilitas untuk
kampanye politik?
10) Apakah seorang Aparatur Sipil Negara memiliki hak politik dan boleh
memilih dalam sebuah pesta demokrasi / Pilkada?
11) Apakah seorang Aparatur Sipil Negara boleh menyuarakan pilihan politiknya
kepada publik?
12) Apakah ada temuan ASN yang tidak netral dan tidak mengikuti aturan yang
berlaku dalam penyelenggaraan Pilkada tahun 2020 kemarin?
13) Apa yang menyebabkan atau motif seorang ASN sehingga sering terjadinya
ketidaknetralan dalam penyelenggaraan Pilkada?
14) Bagaimana mekanisme penjatuhan sanksi kepada ASN yang tidak netral?
15) Bagaimana bentuk pencegahan yang dilakukan untuk mengatasi
ketidaknetralan ASN?
UNTUK MASYARAKAT :
1) Apakah Aparatur Sipil Negara terlibat dalam kampanye Pilkada tahun 2020?
2) Dalam menentukan pilihan dalam kegiatan Pilkada apakah anda sering
mendapatkan bantuan dari salah satu paslon?
3) Dalam menentukan hak pilih anda apakah anda pernah dijanjikan uang atau
bantuan semacamnya oleh kepala desa atau pejabat birokrasi lainnya? Kalau
ada bantuan semacam apa?
88
LAMPIRAN II
89
90