Anda di halaman 1dari 3

Nama : Nadia Firliani

No/Kelas : 24/X-1

ANALISIS LUKISAN SALVADOR DALI

“The Persistence of Memory”

Deskripsi
Lukisan ini dibuat oleh Salvador Dali pada tahun 1931 yang
berukuran (24 × 33 cm). Dengan media yang digunakan yaitu
cat minyak dan kanvas. Sementara aliran yang dipakai bergaya
surealisme. Dalam lukisan tersebut, Salvador Dali menampilkan
sebuah landscape, di sebelah atas ada langit biru muda yang
semakin turun berubah menjadi warna kuning, dengan tanah
yang berwarna coklat tua hampir kehitaman. Juga terdapat laut
biru luas dan bukit yang menjulang. Lalu ada 4 jam yang terlihat,
pertama ada sebuah jam silver meleleh yang tergeletak di atas
dahan pohon mati sehingga pohonnya menjadi penyangga jam
tersebut. Kemudian di atas sebuah meja, ada semut yang
bergerombol berkumpul di jam merah yang terbalik, sementara
jam yang satunya lagi terlihat besar dan melengkung berwarna
emas. Terakhir ada jam silver yang menutupi punggung sosok
makhluk putih berhidung dengan mata tertutup dan memiliki
bulu mata yang panjang.

Analisis Formal
Unsur:
Garis-garis yang digunakan oleh Dali pada lukisan ini sebagian
besar terlihat tipis dan lebarnya sama. Kecuali pada
pegunungan dan bulu mata panjang yang ada pada sosok
makhluk putih tersebut. Bahkan garis-garis yang membentuk
jam tampak detail, sehingga garisnya menunjuk pada setiap
angka dalam jam tersebut.
Dari segi warna yang digunakan, Dali banyak menggunakan
warna yang cenderung hangat seperti kuning & emas, warna
gelap seperti hitam & coklat, juga ada warna dingin seperti biru,
putih, & silver. Dari warna-warna tersebut, Dali
mengombinasikannya dengan bayangan yang akhirnya
tercampur pada objek sehingga terkesan lebih hidup.

Prinsip:
Kontras dari lukisan tersebut menghidupkan ilusi tiga dimensi
yang menimbulkan sebuah ciri khas, seperti jam meleleh yang
terlihat di lukisan. Dalam segi proporsi, Dali lebih mengubah
objeknya menjadi komposisi yang unik, bisa dilihat dari jam
emas yang tampak sangat besar dan melengkung, sementara
pohon yang menahan jam silver ukurannya terlihat serupa
dengan jam emasnya. Secara kesatuan lukisan tersebut
menghadirkan emosi yang campur aduk, karena juga
memberikan kesan yang aneh dan dimensional.

Interpretasi
Makna yang terkandung ternyata juga merefleksikan
bagaimana Salvador Dali memandang sebuahkehidupan . Dari
empat jam tersebut, jam emas melambangkan tahun-tahun
terbaik dalam hidupnya yang perlahan menghilang. Jam silver
di atas pohon yang mati menggambarkan waktunya yang
sudah berlalu dan tidak bisa diulang kembali. Jam merah yang
terbalik melambangkan waktu yang ingin dilupakan oleh Dali
agar dia dapat move-on. Jam yang berada di atas sosok putih,
kemungkinan besar adalah waktu yang Dali sendiri alami saat
itu dan mencoba kembali untuk survive hidup.

Evaluasi
Salvador Dali memberikan kesan membekas yang ikonik pada
setiap penikmat seni yang melihat dan menikmati karya lukis
ini, melalui hasil objek lukis jam meleleh, bak keju yang meleleh.
Tidak heran jika dia menjadi salah satu pelukis surealis yang
dikagumi dan terkenal di berbagai negara, juga dianggap
sebagai master seni surealis. Yang tak kalah ikonik dari lukisan
ini juga karena adanya sosok penghuni makhluk absurd putih,
yang membuat lukisannya tampak lebih bernyawa.

Anda mungkin juga menyukai