Anda di halaman 1dari 60

KEBIJAKAN PERSEROAN NOMOR 012/KEB/PED/SMF/VI/2023

TENTANG
PEDOMAN PENGADAAN BARANG DAN JASA
PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO)
DIREKSI PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO)

DAFTAR ISI
A. LATAR BELAKANG .......................................................................................................... 3
B. KETENTUAN UMUM ........................................................................................................ 4
C. RUANG LINGKUP PENGADAAN ..................................................................................... 9
D. TUJUAN ........................................................................................................................... 9
E. DASAR HUKUM ............................................................................................................... 9
F. KETENTUAN POKOK ...................................................................................................... 9
1. PRINSIP PENGADAAN ........................................................................................... 9
2. ETIKA PENGADAAN ..............................................................................................10
3. PENGADAAN DI LINGKUNGAN PERSEROAN .....................................................11
4. PENERAPAN P3DN ...............................................................................................11
5. PAKTA INTEGRITAS..............................................................................................11
6. TUGAS DAN WEWENANG PIHAK-PIHAK TERKAIT .............................................12
7. PEJABAT BERWENANG MEMUTUS (PBM) ..........................................................14
8. PERENCANAAN PENGADAAN .............................................................................14
9. EVALUASI PENGADAAN .......................................................................................15
10. PELAKSANAAN PENGADAAN ..............................................................................15
11. METODE PENGADAAN .........................................................................................15
12. KLARIFIKASI DAN NEGOSIASI HARGA ................................................................19
13. PERSETUJUAN PENETAPAN PENYEDIA ............................................................20
14. PENYELESAIAN PENGADAAN .............................................................................20
15. TENGGANG WAKTU PELAKSANAAN PENGADAAN ...........................................20
16. SANGGAHAN .........................................................................................................20
17. REKANAN ..............................................................................................................21
18. JAMINAN PENGADAAN .........................................................................................25
19. SANKSI KEPADA PENYEDIA ................................................................................29
PEDOMAN PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (Persero)

1
20. PENGAWASAN ......................................................................................................31
21. JENIS KONTRAK ...................................................................................................31
22. LAIN-LAIN ..............................................................................................................33
G. PENUTUP........................................................................................................................34

PEDOMAN PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (Persero)

2
A. LATAR BELAKANG
1. Dalam menjalankan fungsinya sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN),
Perseroan menyusun ketentuan mengenai Pengadaan, selanjutnya disebut
Pengadaan, untuk mendukung jalannya bisnis Perseroan sesuai dengan mandat
yang diberikan oleh Pemegang Saham serta ketentuan berlaku.
2. Seiring dengan proses bisnis Perseroan yang semakin dinamis, Kebijakan dan
Prosedur Pengadaan dibuat untuk mendukung kegiatan pengadaan secara cepat,
fleksibel, efisien dan efektif dengan tetap memperhatikan asas pengadaan yang
kompetitif, transparan adil dan wajar serta akuntabel agar tidak kehilangan
momentum bisnis.
3. Memperoleh barang dan/atau jasa yang dibutuhkan untuk kegiatan Perseroan secara
efektif dan efisien sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan.
4. Menciptakan iklim persaingan yang sehat, tertib dan terkendali melalui pelaksanaan
pengadaan yang transparan.
5. Mempercepat proses dan pengambilan keputusan dalam kegiatan pengadaan.
6. Meningkatkan profesionalisme, kemandirian dan tanggung jawab pejabat yang
berwenang di lingkungan Perseroan dalam proses pengadaan.
7. Dalam pelaksanaannya Perseroan mengedepankan sinergi antar BUMN dan/atau
Anak Perusahaan BUMN dan/atau Perusahaan Terafiliasi BUMN, sepanjang barang
dan jasa tersebut merupakan hasil produksi BUMN dan/atau Anak Perusahaan
dan/atau Perusahaan Terafiliasi BUMN yang bersangkutan dan sepanjang harga,
kualitas dan tujuannya dapat dipertanggungjawabkan.
8. Pelaksana Pengadaan mengedepankan prinsip kehati-hatian (asas prudensial),
antara lain memperhitungkan risiko yang mungkin dapat terjadi dan senantiasa
mentaati peraturan perundang-undangan yang berlaku.
9. Meningkatkan dan mengutamakan penggunaan produksi dalam negeri, rancang
bangun dan perekayasaan nasional yang sasarannya adalah memperluas lapangan
kerja dan industri dalam negeri. Apabila dianggap tidak memenuhi spesifikasi yang
dibutuhkan/disyaratkan dan/atau belum diproduksi di dalam negeri, maka
dimungkinkan menggunakan produk bukan dalam negeri dengan tetap
mengindahkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
10. Memberikan preferensi penggunaan produk dalam negeri dengan tetap
mengindahkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

PEDOMAN PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (Persero)

3
11. Dalam hal terdapat aturan yang lebih tinggi yang mengatur mengenai kewenangan
pengadaan tertentu, maka ketentuan pengadaan mengikuti peraturan tersebut.

B. KETENTUAN UMUM
1. Perseroan adalah PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) yang beralamat di Grha
SMF Jl Panglima Polim I No.1, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, DKI Jakarta, 12160.
2. Direksi adalah Organ Perseroan yang berwenang dan bertanggung jawab penuh atas
pengurusan Perseroan untuk kepentingan Perseroan, sesuai dengan maksud dan
tujuan Perseroan serta mewakili Perseroan, baik di dalam maupun di luar pengadilan
sesuai dengan ketentuan anggaran dasar.
3. Pengadaan adalah suatu rangkaian kegiatan yang dilakukan Pelaksana Pengadaan
dalam rangka pemenuhan kebutuhan barang dan/atau jasa Perseroan dengan cara
membeli dan/atau sewa dan/atau kerjasama dengan pihak rekanan yang ditunjuk
oleh Perseroan atau yang dilakukan secara swakelola.
4. Barang adalah benda dalam berbagai bentuk dan uraian yang dibutuhkan untuk
menunjang operasional Perseroan.
5. Jasa adalah suatu bentuk layanan/prestasi yang diberikan oleh pihak rekanan dalam
rangka tersedianya suatu fasilitas dan/atau hak untuk digunakan oleh Perseroan yang
meliputi:
a. Jasa Konsultasi yaitu layanan keahlian profesional dalam berbagai bidang yang
berhubungan dengan kegiatan Perseroan guna mencapai sasaran tertentu.
b. Jasa Outsourcing Borongan Pekerjaan yaitu layanan yang diberikan oleh
rekanan Perseroan berupa penyelesaian suatu pekerjaan tertentu, contoh
penghancuran arsip atau dokumen yang telah melampaui masa retensi arsip,
merapikan file dokumen yang berantakan dan lain sebagainya.
c. Jasa Outsourcing Tenaga Kerja yaitu layanan yang diberikan oleh rekanan
Perseroan berupa Penyediaan tenaga kerja untuk melaksanakan pekerjaan
tertentu, contoh tenaga kerja pengemudi kendaraan operasional, tenaga kerja
kebersihan, tenaga keamanan, dan lainnya sesuai kebutuhan Perseroan.
d. Jasa Konsultan Perencana Pekerjaan Konstruksi yaitu layanan keahlian
profesional yang diberikan oleh rekanan Perseroan berupa rekomendasi
perencanaan suatu pekerjaan konstruksi umumnya bagunan tertentu, contoh
rencana tata ruang/layout ruang rapat, rencana bangunan gedung dll
sebagainya.

PEDOMAN PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (Persero)

4
e. Jasa Konsultan Pengawas Pekerjaan Konstruksi yaitu badan usaha yang
bergerak di bidang pengawasan pelaksana konstruksi yang berfungsi sebagai
wakil atau mediator dari pemilik proyek.
f. Jasa lainnya yaitu segala pekerjaan dan/atau Penyediaan jasa selain jasa yang
disebutkan dalam huruf a, b, c, d dan e di atas seperti jasa percetakan, jasa
pengangkutan, jasa pengurusan dokumen ekspor/impor, mencakup kegiatan
end to end service jasa misalnya operasional, expertise, maintenance, dan lain
sebagainya.
6. Pekerjaan konstruksi adalah keseluruhan atau sebagian kegiatan yang meliputi
pembangunan, pengoperasian, pemeliharaan, pembongkaran, dan pembangunan
kembali suatu bangunan.
7. Dokumen Pengadaan adalah dokumen administrasi pengadaan yang terdiri dari
namun tidak terbatas pada:
a. Kerangka Acuan Kerja (KAK)
b. Harga Perkiraan Sendiri (HPS)
c. Formulir Pengadaan
d. Proposal Penawaran (proposal teknis dan keuangan)
e. Kertas Kerja Penilaian Calon Penyedia
f. Berita Acara Klarifikasi dan Negosiasi Harga
g. Resume Pengadaan
h. Surat Perintah Kerja (SPK)
i. Perjanjian Penggunaan Jasa (PPJ)
j. Evaluasi Kinerja Penyedia
8. Tim Pengadaan merupakan tim yang dibentuk dan ditetapkan dalam Surat Keputusan
Direksi (SKD) untuk melakukan proses pengadaan dengan metode Pemilihan
Langsung atau Pelelangan Terbuka.
9. Pelaksana Pengadaan adalah Divisi/Unit Kerja yang membawahi fungsi pengadaan
atau Tim Pengadaan yang melakukan suatu proses pengadaan di Perseroan.
10. Pengguna adalah Divisi/Unit Kerja Perseroan yang mengajukan permohonan
pengadaan sesuai dengan kebutuhan.
11. Pejabat Berwenang Memutus (PBM) adalah Direksi atau Pejabat yang mendapat
kuasa Direksi sehingga memiliki kewenangan untuk memutus/menyetujui aktivitas
dan/atau transaksi dalam proses pengadaan.

PEDOMAN PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (Persero)

5
12. Pakta Integritas adalah surat pernyataan yang berisi ikrar para pihak untuk mencegah
dan tidak melakukan kolusi, korupsi dan nepotisme (KKN) dalam pelaksanaan
pengadaan.
13. Rekanan/Penyedia adalah suatu badan usaha atau perorangan yang ditunjuk oleh
Perseroan melalui suatu proses pengadaan untuk menyediakan barang atau jasa
yang dibutuhkan oleh Perseroan.
14. Calon Rekanan/Penyedia adalah suatu badan usaha atau perorangan yang diundang
oleh Perseroan untuk mengikuti suatu proses pengadaan.
15. Produk Dalam Negeri adalah barang dan jasa, termasuk rancang bangun dan
perekayasaan, yang diproduksi atau dikerjakan oleh perusahaan yang berinvestasi
dan berproduksi di Indonesia, menggunakan seluruh atau sebagian tenaga kerja
warga negara Indonesia, dan prosesnya menggunakan bahan baku atau komponen
yang seluruh atau sebagian berasal dari dalam negeri.
16. Tingkat Komponen Dalam Negeri yang selanjutnya disebut TKDN adalah besaran
kandungan dalam negeri pada barang, jasa, serta gabungan barang dan jasa.
17. Bobot Manfaat Perusahaan adalah nilai penghargaan yang diberikan kepada
perusahaan industri yang berivestasi dan berproduksi di Indonesia.
18. Verifikasi adalah kegiatan menghitung nilai TKDN barang/jasa dan nilai Bobot
Manfaat Perusahaan berdasarkan data yang diambil atau yang dikumpulkan dari
kegiatan usaha produsen barang, perushaan jasa, atau Penyedia gabungan barang
dan jasa.
19. Preferensi Harga adalah nilai penyesuaian harga terhadap harga penawaran dalam
proses harga evaluasi dalam pengadaan.
20. Metode Pengadaan adalah suatu proses pengadaan yang terdiri dari: Pengadaan
Langsung, Penunjukan Langsung, Pemilihan Langsung, Pelelangan Terbuka dan
Pengadaan Khusus.
21. Pengadaan Langsung adalah suatu proses pengadaan dengan cara Pengadaan
Langsung kepada Penyedia tanpa melalui proses Penunjukan Langsung, Pemilihan
Langsung dan Pelelangan Terbuka.
22. Penunjukkan Langsung adalah suatu proses pengadaan dengan cara menunjuk
langsung 1 (satu) atau lebih Penyedia sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan.
23. Pemilihan Langsung adalah suatu proses pengadaan dengan cara membandingkan
sekurang-kurangnya 2 (dua) Penyedia yang memenuhi syarat kualifikasi untuk

PEDOMAN PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (Persero)

6
diseleksi dan dipilih sebagai rekanan dalam menyediakan barang atau jasa yang
dibutuhkan Perseroan.
24. Pelelangan Terbuka adalah suatu proses pengadaan yang dilakukan secara
kompetitif dengan cara membandingkan sekurang-kurangnya 3 (tiga) Penyedia yang
memenuhi syarat kualifikasi untuk diseleksi dan dipilih sebagai rekanan dalam
menyediakan barang atau jasa yang dibutuhkan Perseroan. Proses undangan calon
Penyedia metode Pengadaan ini dilakukan secara terbuka melalui website Perseroan
dan/atau media massa lainnya.
25. Pengadaan Khusus yaitu suatu proses pengadaan dengan metode tersendiri di luar
metode yang berlaku dalam pedoman ini berdasarkan persetujuan Direksi.
26. Kemitraan adalah proses pengadaan dengan cara kerjasama yang saling
menguntungkan dengan perusahaan lain baik perusahaan Dalam Negeri maupun
Luar Negeri, diutamakan sinergi antar BUMN, Anak Perusahaan BUMN dan/atau
Perusahaan Terafiliasi BUMN.
27. Kerangka Acuan Kerja (KAK) atau disebut juga dengan Term of Reference (TOR)
adalah suatu dokumen yang menginformasikan gambaran suatu proyek pengadaan,
yang disusun oleh Pengguna sebagai acuan Penyedia dalam memberikan
penawaran. Informasi yang tercantum dalam dokumen KAK atau TOR sekurang-
kurangnya terdiri dari latar belakang, tujuan, kriteria Penyedia, ruang lingkup, jangka
waktu pekerjaan dan hasil yang diharapkan.
28. Prakualifikasi adalah proses penilaian kompetensi dan kemampuan usaha serta
pemenuhan persyaratan lainnya dari Penyedia sebelum memasukkan penawaran.
29. Usaha Mikro dan Kecil termasuk koperasi adalah kegiatan ekonomi rakyat yang
berskala kecil.
30. Jaminan adalah jaminan tertulis yang dikeluarkan oleh Bank atau Lembaga
Keuangan selain Bank yang diterima dari Penyedia untuk menjamin terpenuhinya
persyaratan dan kewajiban yang telah disepakati bersama antara pelaksana
pengadaan dengan Penyedia. Jaminan yang digunakan adalah jaminan
pelaksanaan, penawaran dan uang muka.
31. Uang Muka adalah suatu pembayaran sebesar prosentase tertentu dari nilai kontrak
yang disepakati dan dilakukan sebelum diterimanya hasil pekerjaan.
32. Harga Perkiraan Sendiri (HPS) adalah perkiraan besarnya nilai atau harga atas suatu
barang dan jasa yang akan diadakan/dibeli termasuk pajak.

PEDOMAN PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (Persero)

7
33. Surat Perintah Kerja (SPK) adalah surat pemberitahuan dan perikatan antara
Perseroan dengan Penyedia yang ditunjuk untuk melaksanakan suatu pekerjaan.
34. Perjanjian Penggunaan Barang/Jasa (PPBJ) adalah perikatan antara Perseroan
dengan Penyedia yang secara hubungan formil tertulis mengatur hak dan kewajiban
masing-masing pihak sebagai landasan dasar dalam pelaksanaan pengadaan yang
harus dipatuhi oleh masing-masing pihak.
35. Aplikasi Pengadaan adalah aplikasi yang dimiliki oleh Perseroan untuk menunjang
kegiatan/proses pengadaan dan sebagai alat bantu monitoring pelaksanaan
pengadaan.
36. Pembelian online adalah pembelian barang melalui website, toko online, e-katalog,
dan/atau sejenisnya dengan mendapat persetujuan PBM sesuai dengan limitnya.
37. Joint procurement adalah melakukan proses pengadaan bersama dengan pihak lain,
di mana kerjasama tersebut dapat berupa pelimpahan kewenangan atau menerima
kewenangan untuk melaksanakan proses pengadaan atas nama bersama, atau
melakukan proses pengadaan secara bersama.
38. Survei Kepuasan Pelayanan adalah survei yang dilakukan oleh Perseroan kepada
Penyedia dalam hal mengetahui tingkat kepuasan pelayanan Perseroan berdasarkan
prinsip pelaksanaan pengadaan sebagaimana diatur dalam Pedoman ini.
39. Daftar Rencana Pengadaan (DRP) adalah daftar rencana kebutuhan pengadaan
yang diperlukan oleh seluruh Divisi/Unit Kerja Pengguna di lingkungan internal
Perseroan, yang disusun berdasarkan RKAP yang telah disetujui dalam RUPS.
40. Aplikasi E-Procurement (E-Proc) adalah suatu sistem/aplikasi yang dimiliki Perseroan
untuk digunakan dalam kegiatan yang berkaitan dengan proses pengadaan di
lingkungan Perseroan.
41. Purchase Request (PR) adalah proses pembuatan permintaan pengadaan melalui
aplikasi pengadaan, yang dilakukan oleh Person in Charge (PIC) Pengguna
berdasarkan perencanaan pengadaan yang sudah dibuat sebelumnya.
42. Formulir Permintaan Pengadaan adalah dokumen permohonan permintaan
pengadaan jasa yang dibuat oleh Pengguna dan telah mendapatkan verifikasi
anggaran dari fungsi anggaran yang kemudian diajukan kepada Divisi/Unit Kerja yang
membawahi fungsi pengadaan.
43. Pelaksanaan lebih rinci atas Pedoman ini diatur dalam Petunjuk Teknis Pengadaan.

PEDOMAN PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (Persero)

8
C. RUANG LINGKUP PENGADAAN
Pengadaan yang diatur dalam Pedoman ini berlaku untuk seluruh aktivitas pengadaan di
lingkungan Perseroan di luar penggunaan kas kecil.

D. TUJUAN
Pedoman ini disusun untuk digunakan sebagai acuan kegiatan pengadaan Perseroan yang
semakin dinamis dengan memperhatikan prinsip kehati-hatian serta patuh terhadap
regulasi yang berlaku.

E. DASAR HUKUM
1. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.88/PMK.06/2015 tentang
Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Pada Perusahaan Perseroan di
Bawah Pembinaan dan Pengawasan Menteri Keuangan.
2. Anggaran Dasar Perseroan yang berlaku.
3. Kebijakan Umum Perseroan tentang Tata Kelola Perusahaan.

F. KETENTUAN POKOK
Pelaksana Pengadaan harus memastikan bahwa proses pengadaan memenuhi prinsip dan
etika pengadaan serta tidak melanggar ketentuan yang berlaku.

1. PRINSIP PENGADAAN
a. Efisien
Pengadaan harus diusahakan untuk mendapatkan hasil yang optimal dan
terbaik dalam waktu yang cepat dengan menggunakan dana dan kemampuan
seminimal mungkin secara wajar.
b. Efektif
Pengadaan harus sesuai dengan kebutuhan yang telah ditetapkan dan
memberikan manfaat yang sebesar-besarnya sesuai dengan sasaran yang
ditetapkan.
c. Kompetitif
Pengadaan harus terbuka bagi Penyedia yang memenuhi persyaratan dan
dilakukan melalui persaingan yang sehat di antara Penyedia yang setara dan
memenuhi syarat/kriteria tertentu berdasarkan ketentuan dan prosedur yang
jelas dan transparan.

PEDOMAN PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (Persero)

9
d. Transparan
Ketentuan dan informasi mengenai Pengadaan termasuk syarat teknis
administrasi pengadaan, tata cara evaluasi, hasil evaluasi, penetapan calon
Penyedia, sifatnya terbuka bagi peserta Penyedia yang berminat.
e. Adil dan wajar
Perseroan memberikan perlakuan yang sama bagi semua calon Penyedia yang
memenuhi syarat.
f. Akuntabel
Perseroan mencapai sasaran dan dapat dipertanggungjawabkan sehingga
menjauhkan dari potensi penyalahgunaan dan penyimpangan.
g. Terbuka
Proses pengadaan di lingkungan Perseroan dapat diikuti oleh seluruh calon
Penyedia yang memenuhi syarat.

2. ETIKA PENGADAAN
a. Melaksanakan tugas dan wewenang secara tertib, disertai rasa tanggung jawab
yang tinggi guna terpenuhinya ketepatan sasaran atau tercapainya tujuan
pengadaan.
b. Bekerja dengan akal sehat dan itikad baik dalam kerangka kerja yang
digariskan oleh Anggaran Dasar Perseroan, peraturan Pemerintah dan
petunjuk Pemegang Saham, satunya kata dengan perbuatan dan tidak
menghalalkan segala cara dalam mencapai tujuan.
c. Bekerja secara profesional dan transparan, menjunjung tinggi kejujuran,
kemandirian dan menjaga informasi.
d. Bertanggungjawab terhadap segala keputusan yang telah ditetapkan sesuai
kewenangannya.
e. Menghindari dan mencegah terjadinya persaingan tidak sehat.
f. Menghindari dan mencegah terjadinya pemborosan keuangan dan kerugian
Perseroan.
g. Menghindari dan mencegah terjadinya pertentangan kepentingan para pihak
tertentu.
h. Menghindari dan mencegah penyalahgunaan wewenang yang merugikan
keuangan dan reputasi Perseroan.

PEDOMAN PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (Persero)

10
i. Tidak menerima/menawarkan/menjanjikan hadiah, imbalan dalam bentuk
apapun, yang berkaitan dengan pengadaan.

3. PENGADAAN DI LINGKUNGAN PERSEROAN


a. Pengadaan dilaksanakan berdasarkan kebutuhan untuk mendukung
kelancaran operasional Perseroan, wajib tunduk dan patuh pada ketentuan dan
regulasi yang berlaku.
b. Dengan mempertimbangkan jenis, sifat, nilai barang dan/atau jasa, kondisi
lokasi dan jumlah Penyedia, Pelaksana Pengadaan sebelum melaksanakan
pengadaan terlebih dahulu harus menetapkan tata cara pengadaan yang paling
tepat atau cocok, meliputi namun tidak terbatas pada:
1) Metode pengadaan,
2) Sistem penyampaian penawaran,
3) Evaluasi penawaran yang akan digunakan.
c. Dalam hal pelaksanaan proses pengadaan, Pelaksana Pengadaan dilarang
memecah pekerjaan untuk bidang pekerjaan yang sama menjadi beberapa
paket pekerjaan dengan maksud untuk menghindari Pemilihan
Langsung/Pelelangan Terbuka.

4. PENERAPAN P3DN
Dalam rangka implementasi Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN),
maka dalam kegiatan pengadaan di lingkungan Perseroan agar senantiasa
memaksimalkan penggunaan hasil produksi dalam negeri dan pemberdayaan usaha
mikro dan kecil.

5. PAKTA INTEGRITAS
a. Pelaksana Pengadaan dan Pengguna diwajibkan menandatangani Pakta
Integritas setiap awal tahun, dalam hal Pelaksana Pengadaan/Pengguna belum
menandatangani maka diwajibkan untuk menandatangi Pakta Integritas
tersebut.
b. Pakta Integritas Penyedia ditandatangani dan dikirimkan bersamaan dengan
surat penawaran (untuk pengadaan dengan nilai di atas 25 juta rupiah).

PEDOMAN PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (Persero)

11
6. TUGAS DAN WEWENANG PIHAK-PIHAK TERKAIT
a. Pengguna
1) Menyusun dan menyampaikan Daftar Rencana Pengadaan (DRP) yang
dilengkapi dengan kertas kerja Harga Perkiraan Sendiri (HPS).
2) Memastikan ketersediaan anggaran Pengadaan.
3) Mengajukan permintaan Pengadaan kepada Divisi/Unit Kerja yang
membawahi fungsi pengadaan.
4) Menyusun dan menyampaikan dokumen KAK atas Pengadaan yang akan
dilakukan.
5) Melakukan penjelasan yang berkaitan dengan substansi KAK khususnya
yang berkaitan ruang lingkup pekerjaan atas Pengadaan yang akan
dilakukan (Aanwijzing).
6) Menjadi anggota Tim Pengadaan untuk metode Pemilihan Langsung dan
Lelang.
7) Merekomendasikan kualifikasi calon Penyedia atas Pengadaan yang
akan dilakukan.
8) Turut serta dalam proses klarifikasi kepada calon Penyedia bersama
dengan Pelaksana Pengadaan.
9) Mengajukan pembuatan dokumen Kontrak Perjanjian kepada Divisi/Unit
Kerja yang membawahi fungsi corporate legal.
10) Melakukan verifikasi atas SPK/Kontrak Perjanjian.
11) Mengendalikan dan mengawasi/monitoring pelaksanaan pekerjaan yang
dilakukan oleh Penyedia guna menjaga kesesuaian dan kualitas output
yang ditetapkan.
12) Melakukan monitoring atas masa berlaku perikatan dengan Penyedia.
13) Mengevaluasi dan menerima hasil pekerjaan Penyedia serta
memverifikasi dokumen Berita Acara Serah Terima (BAST)/Surat
Jalan/Tanda Terima/dokumen yang setara untuk dimintakan persetujuan
kepada PBM. Dalam hal hasil pekerjaan yang berkaitan dengan
Pengadaan Teknologi Informasi wajib mendapatkan verifikasi dari fungsi
IT Risk & Compliance.
14) Mendokumentasikan BAST/Surat Jalan/Tanda Terima/dokumen yang
setara untuk digunakan sebagai kelengkapan pembayaran tagihan atau
dokumen lainnya yang dipersamakan pihak Penyedia.
PEDOMAN PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (Persero)

12
15) Segera melakukan pengajuan proses pembayaran tagihan/invoice dari
pihak Penyedia kepada Divisi unit kerja yang membawahi fungsi
penyelesaian transaksi keuangan ketika telah menerima dan memastikan
dokumen invoice telah lengkap dan sesuai untuk menghindari Perseroan
wanprestasi/cidera janji dalam hal hasil pekerjaan pihak penyedia jasa
dipastikan telah sesuai.

b. Pelaksana Pengadaan
Pada prinsipnya Pelaksana Pengadaan adalah Divisi/Unit Kerja yang
membawahi fungsi pengadaan, kecuali untuk proses pengadaan yang
menggunakan metode Pemilihan Langsung dan Pelelangan Terbuka,
Pelaksana Pengadaan tersebut adalah Tim Pengadaan.
Berikut adalah tugas dan wewenang dari Pelaksana Pengadaan:
1) Divisi/Unit Kerja yang membawahi fungsi pengadaan, memiliki tugas dan
kewenangan sebagai berikut:
a) Menerima dan mengevaluasi Daftar Rencana Pengadaan (DRP)
setiap unit kerja Pengguna berikut dengan kertas kerja Harga
Perkiraan Sendiri (HPS).
b) Mengusulkan penetapan DRP kepada Direksi.
c) Melakukan pemantauan realisasi dan evaluasi DRP secara berkala.
d) Menyusun dan mengelola Daftar Rekanan.
e) Melaksanakan seluruh proses pengadaan.
f) Melakukan pengarsipan dokumen pengadaan.
g) Memastikan semua kegiatan pengadaan yang dilakukan oleh
Perseroan sesuai dengan pedoman dan prosedur yang berlaku.
h) Dapat memberikan reminder kepada user terkait masa berlaku
kontrak pengadaan dengan Penyedia.
i) Melakukan evaluasi kinerja Penyedia bersama dengan Pengguna
atas pekerjaan yang telah selesai dilakukan.
2) Tim Pengadaan memiliki tugas dan kewenangan untuk melaksanakan
seluruh proses pengadaan dengan metode Pemilihan Langsung dan
Pelelangan Terbuka.

PEDOMAN PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (Persero)

13
c. Fungsi Corporate Legal
Dalam hal perikatan pengadaan memerlukan Perjanjian Pengadaan Barang
Jasa (PPBJ) dan/atau bentuk perikatan tertulis lainnya, maka Fungsi Corporate
Legal memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
1) Menerima dan mereviu pengajuan pembuatan PPBJ dari Pengguna
barang dan/atau jasa.
2) Menyiapkan template PPBJ yang dituangkan dalam draft PPBJ.
3) Dalam menyiapkan draft perjanjian bagian legal dapat berkoordinasi
dengan pengguna barang dan/atau jasa serta unit kerja terkait.
4) Melakukan reviu isi draft perjanjian setelah proses penunjukan pemenang
apabila terdapat pengajuan format standar perjanjian/kontrak Pengadaan
di luar format standar yang berlaku.
5) Memberikan masukan yang terkait aspek hukum dalam kegiatan
Pengadaan.
6) Melakukan pengajuan penandatanganan PPBJ kepada Pejabat
Berwenang Memutus.

7. PEJABAT BERWENANG MEMUTUS (PBM)


Pejabat Berwenang Memutus (PBM) adalah Pejabat yang mendapatkan wewenang
dari Direksi sehingga memiliki kewenangan untuk memutus atau menyetujui aktivitas
pengadaan. Kewenangan PBM diatur dalam Surat Keputusan Direksi (SKD)
tersendiri.

8. PERENCANAAN PENGADAAN
a. Setiap Unit Kerja wajib menyerahkan list rencana kebutuhan pengadaan
berdasarkan RKAP yang telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham
(RUPS).
b. Daftar rencana kebutuhan pengadaan sedikitnya mengandung informasi terkait
estimasi waktu kebutuhan barang/jasa dan nilai HPS.
c. Divisi/Unit Kerja yang membawahi fungsi pengadaan melakukan penyusunan
DRP berdasarkan daftar rencana kebutuhan pengadaan dari setiap unit kerja
dan kemudian dilaporkan kepada Direksi untuk ditetapkan sebagai
perencanaan pengadaan Perseroan untuk 1 (satu) tahun ke depan.
d. Dalam hal terdapat kebutuhan pengadaan yang tidak masuk dalam DRP, maka
proses pemenuhan pengadaannya dapat dilakukan, sepanjang anggaran
PEDOMAN PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (Persero)

14
tersedia dan mendapat verifikasi dari Divisi/Unit Kerja yang membawahi fungsi
budget control.
e. Divisi/Unit Kerja yang membawahi fungsi pengadaan melakukan pemantauan
berkala setiap 6 (enam) bulan sekali atas realisasi dan penyesuaian rencana
pengadaan dari setiap Divisi/Unit Kerja yang selanjutnya dilaporkan kepada
Direksi.

9. EVALUASI PENGADAAN
Divisi/Unit Kerja yang membawahi fungsi pengadaan melakukan kegiatan evaluasi
terhadap namun tidak terbatas pada:

a. Evaluasi DRP;
b. Evaluasi realisasi DRP;
c. Evaluasi kinerja penyedia.

10. PELAKSANAAN PENGADAAN


Pelaksanaan pengadaan dilakukan setelah Divisi/Unit Kerja yang membawahi fungsi
pengadaan menerima permintaan pengadaan dari Pengguna. Kegiatan pengadaan
di lingkungan Perseroan dilakukan melalui aplikasi pengadaan yang dimiliki
Perseroan.

11. METODE PENGADAAN


Proses pengadaan di lingkungan Perseroan dilakukan dengan menggunakan
beberapa metode sebagai berikut:
a. Pengadaan Langsung
Kriteria Pengadaan Langsung adalah sebagai berikut:
1) Pengadaan yang banyak tersedia di pasar, sifatnya umum, kualifikasi dan
kuantifikasinya jelas, dan Penyedia jasanya banyak.
2) Pengadaan untuk mendukung kegiatan Perseroan dengan nilai
pembelian sampai dengan Rp25.000.000,00 (dua puluh lima juta Rupiah)
termasuk PPN.
3) Pembelian dengan metode Pengadaan Langsung dilakukan melalui
mekanisme bank transfer.
4) Tempat pembelian dapat berupa supermarket, belanja daring, E-catalog
dan sejenisnya selama memenuhi ketentuan Pengadaan Langsung.

PEDOMAN PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (Persero)

15
b. Penunjukan Langsung
Pengadaan yang dilakukan secara langsung dengan menunjuk 1 (satu) atau
lebih Penyedia. Penunjukan Langsung dapat dilakukan bila memenuhi salah
satu Kriteria Penunjukan Langsung sebagai berikut.
1) Barang dan/atau jasa yang dibutuhkan bagi kinerja utama Perseroan dan
tidak dapat ditunda keberadaannya, yaitu yang diakibatkan bencana
alam, non alam, bencana sosial, kerusakan sarana/prasarana yang dapat
mengganggu kegiatan Perseroan, dan pemberian bantuan kemanusiaan,
2) Barang & jasa untuk kesekretariatan dan penunjang Direksi dan Dewan
Komisaris.
3) Barang & jasa utilitas kantor, seperti namun tidak terbatas kebutuhan
dapur kantor.
4) Barang & jasa yang diatur oleh ketentuan yang lebih tinggi, seperti namun
tidak terbatas pada Pengadaan Jasa Akuntan Publik.
5) Kerusakan yang membutuhkan perbaikan segera.
6) Perikatan dengan bentuk perjanjian tertulis yang sah dan mengikat para
pihak
7) Penyedia dimaksud hanya satu-satunya (barang dan jasa spesifik), yaitu
yang hanya dapat dilaksanakan oleh 1 (satu) Penyedia, distributor/agen
resmi, agen tunggal, pemegang hak monopoli, pemegang hak paten,
principal.
8) Barang dan/atau jasa yang bersifat knowledge intensive di mana untuk
menggunakan dan memelihara barang dan/atau jasa tersebut
membutuhkan kelangsungan pengetahuan dari Penyedia sebelumnya.
9) Bila pelaksanaan pengadaan dengan menggunakan cara Pemilihan
Langsung telah dua kali dilakukan namun peserta Pemilihan Langsung
tidak memenuhi kriteria atau tidak ada pihak yang mengikuti Pelelangan
Terbuka atau Pemilihan Langsung, sekalipun ketentuan dan syarat-syarat
telah memenuhi kewajaran.
10) Barang dan/atau jasa yang dimiliki oleh pemegang hak atas kekayaan
intelektual (HAKI) atau yang memiliki jaminan (warranty) dari Original
Equipment Manufacture.
11) Penanganan darurat untuk keamanan, keselamatan masyarakat, dan
aset strategis Perseroan.
PEDOMAN PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (Persero)

16
12) Barang dan/atau jasa yang merupakan pembelian berulang (repeat order)
sepanjang harga yang ditawarkan menguntungkan dengan tidak
mengorbankan kualitas. Pengadaan yang sifatnya repeat order harus
memenuhi salah satu ketentuan sebagai berikut:
a) Barang dan/atau jasa yang digunakan sama dengan pengadaan
sebelumnya. Yang dimaksud dengan barang dan/atau jasa yang
sama adalah barang dan/atau jasa yang memiliki manfaat, ruang
lingkup kerja dan spesifikasi pokok dengan kualitas yang sama.
b) Repeat order dapat dilakukan untuk barang dan/atau jasa yang
merupakan barang dan jasa yang berkelanjutan dari
pengadaan/pekerjaan sebelumnya atau merupakan suatu kesatuan
pekerjaan.
c) Repeat order tidak berlaku jika masa jangka waktu 1 (satu) tahun
telah berakhir sejak berakhirnya perikatan, maka harus
menggunakan permintaan baru.
13) Barang atau jasa lanjutan/tambahan yang secara teknis merupakan satu
kesatuan yang sifatnya tidak dapat dipecah-pecah dari pekerjaan yang
sudah dilaksanakan sebelumnya, yang secara keseluruhan tidak dapat
direncanakan/diperhitungkan (unforeseen condition) serta memenuhi
ketentuan mengenai pekerjaan tambahan.
14) Penyedia adalah BUMN dan/atau Anak Perusahaan BUMN dan/atau
Perusahaan Terafiliasi BUMN, sepanjang barang dan/atau jasa yang
dibutuhkan merupakan produk dari BUMN dan/atau Anak Perusahaan
BUMN dan/atau Perusahaan Terafiliasi BUMN dimaksud dengan
ketentuan apabila BUMN dan/atau Anak Perusahaan BUMN dan/atau
Perusahaan Terafiliasi BUMN yang memproduksi barang dan/atau jasa
dimaksud lebih dari satu, maka harus dilakukan Pemilihan Langsung
terhadap BUMN dan/atau Anak Perusahaan BUMN dan/atau Perusahaan
Terafiliasi BUMN tersebut.
15) Pengadaan jasa konsultansi perorangan, dengan mempertimbangkan
faktor kewajaran harga serta memenuhi salah satu persyaratan sebagai
berikut:
a) Pelaksanaan pekerjaan yang ditugaskan tidak memerlukan kerja
kelompok (teamwork) untuk penyelesaiannya.
PEDOMAN PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (Persero)

17
b) Pekerjaan memungkinkan jika dilakukan oleh seorang yang sangat
ahli di bidangnya.
c) Jasa konsultansi tersebut bersifat tugas khusus perusahaan dalam
memberikan konsultansi/masukan/nasihat dalam pelaksanaan
proyek/kegiatan.
d) Konsultan perorangan yang ditunjuk diyakini mampu
menyelesaikan penugasannya ditinjau dari segi teknis, waktu dan
harga.
e) Instruktur/tenaga pengajar yang akan memberikan pelatihan terkait
dengan kebutuhan karyawan Perseroan.
16) Konsultan yang tidak direncanakan sebelumnya untuk menghadapi
permasalahan tertentu yang sifat pelaksanaan pekerjaannya harus
segera dan tidak dapat ditunda dengan tetap memperhatikan prinsip-
prinsip pelaksanaan pengadaan.
17) Pengadaan dengan nilai sampai dengan di atas Rp25.000.000,00 (dua
puluh lima juta rupiah) sampai dengan Rp250.000.000,00 (dua ratus lima
puluh juta rupiah) termasuk PPN.
18) Pengadaan yang berkaitan dengan kegiatan bisnis Perseroan, yang
apabila tidak segera dipenuhi, dapat mengganggu kegiatan bisnis
Perseroan sebagaimana ditetapkan oleh Direksi.
19) Pengadaan yang dapat dilaksanakan oleh Penyedia yang memiliki
predikat kinerja sangat baik pada daftar penyedia.
c. Pemilihan Langsung
Kriteria Pemilihan Langsung adalah sebagai berikut:
1) Pengadaan yang dilakukan dengan membandingkan penawaran dari
sekurang-kurangnya 2 (dua) Penyedia yang memenuhi syarat dan dapat
dipertanggungjawabkan.
2) Pengadaan dengan nilai di atas Rp250.000.000,00 (dua ratus lima puluh
juta rupiah) sampai dengan Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah)
sudah termasuk PPN.
d. Pelelangan Terbuka
Kriteria Pelelangan Terbuka adalah sebagai berikut:
1) Pengumuman lelang dilakukan secara luas melalui media
cetak/elektronik nasional dan/atau website/aplikasi pengadaan milik
PEDOMAN PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (Persero)

18
Perseroan dan terbuka untuk seluruh calon penyedia baik yang sudah
terdaftar dalam daftar calon penyedia aktif sebagai Penyedia maupun
yang belum terdaftar sebagai Penyedia.
2) Pelelangan Terbuka harus diikuti oleh sekurang-kurangnya 3 (tiga)
Penyedia yang memenuhi syarat.
3) Pengadaan dengan nilai di atas Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah)
termasuk PPN.
4) Isi pengumuman lelang sekurang-kurangnya memuat pemberitahuan
sebagai berikut:
a) Nama dan alamat Panitia Lelang.
b) Uraian singkat mengenai barang dan/atau jasa/pekerjaan yang
akan diadakan.
c) Syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh peserta lelang; dan
d) Tempat, tanggal, hari, dan waktu untuk mengambil dokumen
pelelanggan.
e) Pagu Anggaran.

12. KLARIFIKASI DAN NEGOSIASI HARGA


a. Divisi/Unit Kerja yang membawahi fungsi pengadaan bersama Pengguna
dan/atau Tim Pengadaan melakukan klarifikasi dan negosiasi harga kepada
calon Penyedia yang terpilih.
b. Klarifikasi dan negosiasi dapat dilaksanakan secara langsung maupun tidak
langsung melalui namun tidak terbatas pada email atau telepon.
c. Klarifikasi dan negosiasi dilakukan untuk mencapai nilai HPS dengan ambang
batas atas sebesar 10% (sepuluh persen) dan ambang batas bawah 20% dari
HPS untuk kemudian di atur lebih lanjut pada petunjuk teknis.
d. Dalam pengadaan dengan metode Pemilihan Langsung dan Pelelangan
Terbuka, apabila tidak tercapai kesepakatan dalam proses negosiasi dalam hal
harga berada di atas anggaran yang tersedia, maka negosiasi dapat dilakukan
kepada pemenang peringkat selanjutnya yang masih memenuhi kriteria teknis.
e. Hasil kesepakatan dalam proses klarifikasi dan negosiasi harus dituangkan
secara tertulis dalam Berita Acara Klarifikasi dan Negosiasi Harga yang
kemudian ditandatangani oleh Divisi/Unit Kerja yang membawahi fungsi
pengadaan dan pihak penyedia.

PEDOMAN PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (Persero)

19
13. PERSETUJUAN PENETAPAN PENYEDIA
Pelaksana Pengadaan mengusulkan penetapan penyedia untuk mendapatkan
persetujuan PBM dengan melampirkan dokumen-dokumen pendukung.

14. PENYELESAIAN PENGADAAN


Penyelesaian proses pengadaan dibuktikan dengan Berita Acara Serah Terrima
(BAST) atau Delivery Order (DO) yang telah diverifikasi oleh pengguna dan penyedia.
Untuk selanjutnya dokumen BAST dan DO tersebut akan dipergunakan sebagai
dasar pembayaran dan dilaksanakan sesuai Pedoman Prosedur Transaksi
Operasional Settlement yang berlaku di Perseroan.

15. TENGGANG WAKTU PELAKSANAAN PENGADAAN


a. Tenggang waktu proses pengadaan mulai dari tanggal persetujuan prinsip
sampai dengan penunjukan ditentukan sebagai berikut.
1) Pelelangan Terbuka dilakukan selambat-lambatnya 60 hari kerja.
2) Pemilihan Langsung dilakukan selambat-lambatnya 40 hari kerja.
3) Penunjukan Langsung dilakukan selambat-lambatnya 20 hari kerja.
4) Pengadaan Langsung dilakukan selambat-lambatnya 10 hari kerja.
b. Perubahan tenggang waktu pelaksanaan pengadaan dapat dilakukan dengan
melaporkan alasan penundaan pekerjaan pengadaan dan mendapatkan
persetujuan dari Pejabat Berwenang Memutus pengadaan.
c. Apabila terjadi keterlambatan dari tenggat waktu pelaksanaan pengadaan,
maka pelaksana pengadaan dapat melaporkan alasan keterlambatan dalam
resume pengadaan atau melalui aplikasi pengadaan Perseroan.

16. SANGGAHAN
a. Untuk menjamin adanya transparansi dan perlakuan yang sama (equal
treatment) dalam setiap pengadaan, maka pihak yang kalah pada saat
pengumuman pemenang, berhak untuk mengajukan sanggahan.
b. Sanggahan sebagaimana dimaksud pada huruf a hanya yang berkaitan dengan
kesesuaian pelaksanaan Pelelangan Terbuka.
c. Sanggahan dapat diterima apabila diajukan dalam waktu selambat-lambatnya
4 (empat) hari kerja sejak diumumkannya pemenang atau sebelum kontrak
ditandatangani, mana yang lebih dahulu.

PEDOMAN PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (Persero)

20
d. Direksi atau pejabat yang ditunjuk sebagai pihak yang menangani sanggahan
dalam Perseroan wajib menyampaikan keputusan atas sanggahan tersebut
selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari kerja dari tanggal diterimanya
pengajuan sanggahan.
e. Direksi atau pejabat yang ditunjuk menangani dan memeriksa sanggahan dapat
melibatkan pihak yang tidak terkait langsung dengan proses pengadaan yang
bersangkutan.
f. Persyaratan pelaksanaan sanggahan oleh pihak penyanggah antara lain harus
dilengkapi dengan penyetoran uang jaminan sanggah banding sebesar 3% dari
nilai anggaran dan bukti-bukti terkait pengadaan yang disanggah.
g. Uang jaminan sanggahan tersebut dikembalikan kepada penyanggah apabila
sanggahannya terbukti benar secara hukum dan menjadi hak Perseroan
apabila sanggahannya terbukti tidak benar secara hukum.
h. Keputusan Direksi atau pejabat yang ditunjuk sebagaimana dimaksud pada
huruf d bersifat final.
i. Apabila sanggahan banding benar, maka proses pemilihan Penyedia dievaluasi
kembali atau dilakukan proses pengadaan ulang, atau dilakukan pembatalan
kontrak.

17. REKANAN
a. Rekanan Perseroan adalah Penyedia atau Calon Penyedia baik berbentuk
badan usaha maupun perorangan yang telah terdaftar dalam Daftar Rekanan
Perseroan.
b. Persyaratan legalitas dokumen untuk melakukan pendaftaran sebagai rekanan:
1) Untuk Penyedia berbentuk badan usaha, minimal:
- Akta Pendirian Perusahaan dan perubahannya
- Surat Keterangan Domisili
- Nomor Induk Berusaha
- NPWP Badan
- KTP Pengurus
- Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan

PEDOMAN PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (Persero)

21
2) Untuk Penyedia berbentuk perseorangan:
- KTP
- NPWP
- Curriculum Vitae atau daftar pengalaman kerja yang relevan
- Surat izin profesi, hanya berlaku untuk Perseorangan yang memiliki
profesi khusus seperti notaris, advokat, dokter, pajak, akuntan, dan
profesi lainnya.
c. Penyedia yang dapat dimasukkan ke dalam daftar rekanan Perseroan adalah
yang memiliki kualifikasi yang telah ditetapkan secara eksternal oleh badan
asosiasi dan/atau secara internal Perseroan. Khusus untuk pengadaan jasa,
kualifikasinya ditentukan oleh masing-masing unit pengguna jasa namun
demikian jika diperlukan dapat berkoordinasi dengan Divisi/Unit Kerja yang
membawahi fungsi pengadaan.
d. Pengadaan yang dilaksanakan melalui rekanan adalah:
1) Pelelangan Terbuka kecuali untuk pengadaan yang tidak rutin.
2) Pemilihan Langsung kecuali untuk pengadaan yang tidak rutin dan/atau
melalui agen tunggal/pabrikan/principal.
3) Penunjukan Langsung kecuali namun tidak terbatas untuk pengadaan
melalui agen tunggal/pabrikan/principal
e. Pengadaan yang sifatnya rutin adalah pengadaan yang rutin diadakan setiap
tahun dengan frekuensi minimal 1 (satu) kali dalam setahun.
f. Pengadaan yang dapat dilaksanakan tanpa melalui rekanan adalah pengadaan
dengan metode penunjukan langsung, pengadaan langsung dan pelelangan
terbuka.
g. Klasifikasi dan kualifikasi Penyedia yang akan diikutkan dalam pengadaan
ditentukan berdasarkan perkiraan nilai pekerjaan dan jenis pekerjaannya.
h. Apabila dalam pengadaan untuk nilai pekerjaan tertentu ternyata tidak tersedia
Penyedia yang sesuai dengan kualifikasinya, maka dimungkinkan untuk
mengikutkan atau memakai Penyedia yang memiliki kualifikasi satu tingkat lebih
tinggi dari tingkatan kualifikasi seharusnya. Namun tidak diperbolehkan untuk
mengikutkan atau memakai Penyedia yang memiliki kualifikasi yang lebih
rendah dari tingkatan kualifikasi seharusnya.

PEDOMAN PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (Persero)

22
i. Kriteria Penetapan Daftar Rekanan Perseroan harus memperhatikan ketentuan
sebagai berikut:
1) Pengelolaan Risiko
Penunjukan rekanan harus memperhitungkan, menilai dan mengukur
besarnya risiko yang mungkin timbul dan yang dihadapi oleh Perseroan
pada berbagai bidang, berkaitan dengan pengadaan yang akan
dilakukan.
Selain itu, penunjukan rekanan juga dimaksudkan untuk mengurangi dan
membatasi kemungkinan terealisasinya potensi risiko yang ada menjadi
kerugian nyata.
2) Keahlian
Penetapan dan penunjukan rekanan harus didasarkan pada pengalaman,
kemampuan, kompetensi dan keahlian pada bidang tertentu dari rekanan,
berkaitan dengan pengadaan.
3) Profesi, Bidang Usaha
Rekanan merupakan pihak atau badan dan lembaga yang sesuai dengan
kapasitas maupun legalitasnya memperoleh hak dan wewenang untuk
menjalankan profesi atau bidang usaha tertentu yang memungkinkan
dilakukannya penunjukan oleh Perseroan sebagai rekanan yang tepat.
4) Legitimasi
Beberapa barang dan/atau jasa hanya dapat dibeli atau diperoleh dari
rekanan tertentu yang secara khusus memperoleh ijin dari yang berwajib
(Pemerintah) atau sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang
berlaku.
5) Efisiensi dan efektifitas
Penetapan dan penunjukan rekanan harus didasarkan pada perhitungan
pencapaian efisiensi dan efektifitas yang optimal.
j. Pencatatan Data Rekanan
1) Divisi/Unit Kerja yang membawahi Fungsi Pengadaan adalah pihak yang
berwenang melakukan proses penerimaan dan pencatatan Penyedia
menjadi rekanan Perseroan beserta pengelolaannya.
2) Penerimaan dan pencacatan Penyedia dilakukan berdasarkan rekanan
yang mengirimkan penawaran sebagai rekanan Perseroan dan rekanan

PEDOMAN PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (Persero)

23
yang telah digunakan atau yang mengajukan secara mandiri untuk
menjadi Penyedia di Perseroan.
3) Daftar Rekanan yang diterbitkan oleh Unit Kerja yang membawahi Fungsi
Pengadaan berlaku untuk seluruh divisi/unit kerja di Perseroan sepanjang
klasifikasi dan kualifikasi rekanan yang dicatatkan sesuai dengan jenis
pengadaan yang akan dilaksanakan.
k. Pengadministrasian Rekanan
1) Daftar rekanan Perseroan harus di-update sesuai dengan perubahan-
perubahan yang mungkin terjadi, misalnya:
a) Penambahan rekanan baru,
b) Pengurangan atau pembatalan rekanan yang telah dicatat,
c) Perubahan klasifikasi dan kualifikasi rekanan.
2) Terhadap masing-masing rekanan yang terdapat dalam daftar rekanan
Perseroan harus dievaluasi secara berkala minimal 2 tahun sekali,
meliputi:
Perubahan data, seperti: perubahan alamat, perubahan akte pendirian
atau anggaran dasar perusahaan, perubahan pengurus dan sebagainya.
3) Proses evaluasi kinerja dilakukan atas rekanan yang ditunjuk sebagai
Penyedia.
4) Rekanan dapat dicoret/dikeluarkan dari daftar rekanan Perseroan,
apabila:
a) Terbukti telah melakukan usaha untuk mempengaruhi panitia
pengadaan atau pejabat yang berwenang memutus pengadaan
guna memenuhi keinginannya yang bertentangan dengan
ketentuan dan prosedur yang telah ditetapkan dalam dokumen
pengadaan, dan/atau peraturan lainnya yang berlaku.
b) Terbukti dengan sengaja melakukan persekongkolan dengan
rekanan lain untuk mengatur harga penawaran sehingga
mengurangi dan/atau meniadakan persaingan harga yang
wajar/sehat dan/atau tindakan lain yang dapat merugikan
Perseroan.
c) Terbukti telah membuat dan/atau menyampaikan dokumen palsu
dan/atau keterangan lain yang tidak benar untuk memenuhi
persyaratan pengadaan.
PEDOMAN PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (Persero)

24
d) Setelah ditunjuk, mengundurkan diri dengan alasan yang tidak
dapat dipertanggungjawabkan dan/atau tidak dapat diterima.
e) Tidak dapat menyelesaikan pekerjaannya sesuai dengan kontrak.
f) Setelah ditunjuk, mengalihkan pelaksanaan pekerjaan utamanya
kepada pihak lain.
5) Terhadap rekanan yang telah dicoret/dikeluarkan dari daftar rekanan
Perseroan tersebut turut serta dengan personilnya tidak diperbolehkan
mengikuti pengadaan di Perseroan dan masuk ke dalam daftar hitam
(blacklist).
l. Sanksi kepada para Penyedia dapat diberikan apabila:
1) Berusaha mempengaruhi Tim pengadaan atau pejabat yang berwenang
dalam bentuk dan cara apapun, baik langsung maupun tidak langsung
guna memenuhi keinginannya yang bertentangan dengan ketentuan dan
prosedur yang telah ditetapkan dalam dokumen pengadaan/kontrak,
dan/atau ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
2) Melakukan persekongkolan dengan Penyedia ain untuk mengatur harga
penawaran di luar prosedur pelaksanaan pengadaan sehingga
mengurangi/menghambat/memperkecil dan/atau meniadakan
persaingan yang sehat dan/atau merugikan pihak lain;
3) Membuat dan/atau menyampaikan dokumen dan/atau keterangan lain
yang tidak benar untuk memenuhi persyaratan pengadaan yang
ditentukan dalam dokumen pengadaan;
4) Mengundurkan diri dengan alasan yang tidak dapat
dipertanggungjawabkan dan/atau tidak dapat diterima oleh Divisi yang
membawah pengadaan;
5) Tidak dapat menyelesaikan pekerjaannya sesuai dengan kontrak yang
telah disepakati.

18. JAMINAN PENGADAAN


a. Jaminan Pengadaan berfungsi untuk pengendalian dan mitigasi risiko atas
kemungkinan kegagalan atau terhambatnya proses pelaksanaan pengadaan,
baik pada tahap pemilihan Penyedia dan pelaksanaan kontrak.

PEDOMAN PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (Persero)

25
b. Jaminan pengadaan diterbitkan dan akan dibayar oleh pihak penjamin apabila
Penyedia tidak memenuji kewajiban yang dipersyaratkan dalam dokumen
pemilihan atau dokumen kontrak.
c. Jaminan pengadaan dapat berupa bank garansi atau surety bond. Bank garansi
diterbitkan oleh bank umum. Surety bond diterbitkan oleh Perusahaan
Penjaminan/Perusahaan Asuransi/Lembaga Keuangan Khusus yang
menjalankan usaha di bidang pembiayaan, penjaminan, dan asuransi.
d. Penerbit jaminan harus memiliki ijin usaha dan pencatatan ijin produk di Otoritas
Jasa Keuangan (OJK).
e. Jaminan Pengadaan terdiri dari:
1) Jaminan Penawaran
Jaminan penawaran hanya berlaku untuk Pengadaan dengan metode
Pelelangan Terbuka. Jaminan penawaran diberikan oleh peserta
Pelelangan Terbuka pada saat memasukan penawaran, besarnya 3%
dari penawaran harga atau dari HPS apabila HPS diberitahukan secara
terbuka.
2) Jaminan Sanggah Banding
Jaminan sanggah banding hanya berlaku untuk pengadaan dengan
metode Pelelangan Terbuka, minimum senilai jaminan penawaran wajib
diberikan oleh Penyedia yang menyanggah atas putusan penetapan
pemenang karena beranggapan telah terjadi penyimpangan dalam
proses pelaksanaan pengadaan. Jaminan akan dicairkan apabila
sanggahan yang diajukan tidak terbukti.
3) Jaminan Pelaksanaan
Jaminan pelaksanaan diberlakukan untuk pengadaan dengan metode
Pelelangan Terbuka. Jaminan pelaksanaan diberikan setelah diterbitkan
SPK dan sebelum penandatanganan perjanjian penggunaan barang
dan/atau jasa sebesar 5% dari nilai pengadaan. Jaminan pelaksanaan
dikembalikan setelah serah terima pekerjaan dan Penyedia menyerahkan
sertifikat garansi atau jaminan pemeliharaan.
Jaminan pelaksaan tidak diperlukan dalam hal: pengadaan jasa lainnya
yang aset Penyedia sudah dikuasai oleh pemberi kerja, atau pengadaan
melalui e-catalog/online.

PEDOMAN PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (Persero)

26
4) Jaminan Uang Muka
Jaminan uang muka diberikan Penyedia pada saat mengajukan
permohonan uang muka dan nilainya harus sebesar uang muka yang
diterimanya. Pengembalian kepada perusahaan diperhitungkan secara
proporsional pada setiap tahap pembayaran yang telah disepakati dalam
SPK/PPJ.
Jaminan uang muka tidak diperlukan sepanjang memenuhi salah satu
kriteria sebagai berikut:
a. Dalam hal pekerjaan dengan mempertimbangkan best practice yang
berlaku umum seperti namun tidak terbatas pada jenis usaha mikro
dan usaha kecil, agen perjalanan, jasa maintenance,
sewa/langganan.
b. Untuk pengadaan dengan nominal sampai dengan 25 juta Rupiah
(Pengadaan Langsung).
c. Penyedia tersebut merupakan satu-satunya pemegang lisensi atas
suatu barang/jasa.
d. Kondisi tertentu yang telah mendapatkan persetujuan dari PBM.
5) Jaminan Pemeliharaan
Jaminan pemeliharaan diberlakukan untuk pengadaan jasa konstruksi yang
membutuhkan masa pemeliharaan.
Jaminan Pemeliharaan wajib diberikan oleh Penyedia jasa konstruksi
setelah pelaksanaan pekerjaan dinyatakan selesai 100%, bila Penyedia
meminta pembayaran retensi sebesar 5% sebelum berakhirnya masa
pemeliharaan.
Besarnya jaminan pemeliharaan 5% dari nilai pengadaan yang tertera dalam
SPK/PPJ diberikan untuk menjamin pemeliharaan pekerjaan konstruksi
yang telah diserahkan dan jaminan pemeliharaan tersebut dikembalikan 14
(empat belas) hari kerja setelah masa pemeliharaan selesai dan dilengkapi
dengan berita acara serah terima pemeliharaan pekerjaan.
f. Sertifikat Garansi
Dalam pengadaan barang modal, Penyedia wajib menyerahkan Sertifikat
Garansi untuk menjamin kelaikan penggunaan barang tersebut hingga
jangka waktu tertentu sesuai dengan perjanjian. Sertifikat garansi diterbitkan
oleh Produsen atau pihak yang ditunjuk secara sah oleh produsen.
PEDOMAN PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (Persero)

27
g. Jaminan pengadaan bersifat:
1) Tidak bersyarat, paling sedikit memenuhi kriteria:
a) Dalam penyelesaian klaim tidak perlu dibuktikan terlebih
dahulu kerugian yang diderita oleh Penerima Jaminan
(Perseroan), namum cukup dengan surat pernyataan dari
PBM bahwa telah terjadi pemutusan kontrak dan/atau
Penyedia wanprestasi.
b) Dalam hal terdapat sengketa antara Penyedia dengan
penjamin atau dengan pemberi kerja, persengketaan tersebut
tidak menunda pembayaran klaim.
c) Dalam hal penjamin mengasuransikan kembali jaminan yang
dikeluarkan kepada bank, perusahaan asuransi, atau
perusahaan penjamin lain (re-insurance), pelaksanaan
pencairan tidak menunggu proses pencairan dari bank,
perusahaan asuransi, atau perusahaan penjamin lain
tersebut.
d) Penjamin tidak akan menunda kewajiban pembayaran klaim
jaminan dengan alasan apapun termasuk alasan sedang
dilakukan upaya oleh penjamin agar pihak terjamin dapat
memenuhi kewajibannya dan/atau pembayaran
premi/imbalan jasa belum dipenuhi oleh terjamin.
e) Dalam hal terdapat keberatan dari Penyedia, keberatan
tersebut tidak menunda proses pencairan dan pembayaran
klaim.
f) Dalam surat jaminan tidak terdapat klausul yang berisi bahwa
penjamin tidak menjamin kerugian yang disebabkan oleh
praktik Korupsi, Kolusi, Nepotisme yang dilakukan oleh
terjamin maupun oleh penerima jaminan.
2) Mudah dicairkan, paling sedikit memenuhi kriteria:
a) Jaminan dapat segera dicairkan setelah penjamin menerima
surat permintaan pencairan/klaim dan pernyataan
wanprestasi pemutusan kontrak dari pejabat
penandatanganan kontrak.

PEDOMAN PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (Persero)

28
b) Dalam pembayaran klaim, penjamin tidak akan menuntut
supaya kewajiban terjamin sesuai perjanjian pokok benda-
benda pihak terjamin terlebih dahulu disita dan dijual guna
melunasi hutangnya.
c) Penjamin melakukan pembayaran ganti rugi kepada
penerima jaminan akibat ketidakmampuan atau kegagalan
atau tidak terpenuhinya
3) Harus dicairkan oleh penerbit jaminan paling lambat 14 (empat
belas) hari kerja setelah surat perintah pencairan dari pemberi kerja
yang diterima.
4) Jaminan diserahan oleh peserta pengadaan kepada pelaksana
pengadaan dan disimpan sampai masa berlaku jaminan berakhir
atau apabila akan dikembalikan kepada peserta pengadaan atau
Penyedia, Jaminan yang dicairkan akan disetorkan ke rekening
Perseroan.
5) Khusus untuk jaminan pemeliharaan, jaminan yang dicairkan dapat
digunakan untuk melaksanakan perbaikan dalam masa
pemeliharaan.
6) Nilai pencairan jaminan paling tinggi sebesar nilai jaminan.

19. SANKSI KEPADA PENYEDIA


a. Perbuatan peserta pengadaan/Penyedia yang dikenakan sanksi dalam
pelaksanaan pengadaan adalah:
1) Menyampaikan dokumen atau keterangan palsu/tidak benar untuk
memenuhi persyaratan yang ditentukan dalam dokumen pengadaan;
2) Terindikasi/terbukti melakukan persengkokolan dengan peserta lain untuk
mengatur harga penawaran.
3) Terindikasi/terbukti melakukan KKN dalam proses Pengadaan.
4) Terindikasi/terbukti terlibat kasus hukum sebelum dilakukannya proses
perikatan
5) Mengundurkan diri dengan alasan yang tidak dapat diterima;
6) Pemenang pengadaan yang mengundurkan diri setelah
ditunjuk/menerima surat penunjukan sebelum penandatanganan kontrak;

PEDOMAN PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (Persero)

29
7) Penyedia tidak melaksanakan kontrak, tidak menyelesaikan pekerjaan,
atau tidak melaksanakan kewajiban dalam masa pemeliharaan;
8) Menyebabkan kegagalan bangunan;
9) Menyerahkan jaminan yang tidak dapat dicairkan;
10) Melakukan kesalahan dalam perhitungan volume hasil pekerjaan
berdasarkan hasil audit;
11) Menyerahkan barang dan/atau jasa yang kualitasnya tidak sesuai dengan
kontrak berdasarkan hasil temuan audit;
12) Terlambat menyelesaikan pekerjaan sesuai kontrak;
b. Jenis sanksi yang dapat dikenakan kepada peserta pengadaan/Penyedia yang
melakukan perbuatan wanprestasi yaitu:
1) Sanksi digugurkan dalam pemilihan;
2) Sanksi pencairan jaminan;
3) Sanksi daftar hitam;
4) Sanksi ganti kerugian;
5) Sanksi denda.
c. Pelanggaran dan sanksi atas perbuatan peserta pengadaan/Penyedia
1) Perbuatan pelanggaran pada huruf a angka 1) sampai dengan angka 4)
dikenakan sanksi digugurkan, sanksi pencairan jaminan penawaran, dan
sanksi Daftar Hitam selama 2 tahun.
2) Perbuatan pelanggaran pada huruf a angka 5) dan 6) dikenakan sanksi
pencairan jaminan penawaran dan sanksi Daftar Hitam selama 1 tahun.
3) Perbuatan pelanggaran pada huruf a angka 7) dikenakan sanksi
pencairan jaminan penawaran atau sanksi pencairan jaminan
pemeliharaan, dan sanksi Daftar Hitam selama 1 tahun.
4) Perbuatan pelanggaran pada huruf a angka 8) sampai dengan angka 11)
dikenakan sanksi ganti kerugian sebesar nilai kerugian yang ditimbulkan.
5) Perbuatan pelanggaran pada huruf a angka 12) dikenakan sanksi denda
keterlambatan.

PEDOMAN PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (Persero)

30
20. PENGAWASAN
Tindak lanjut dari pengawasan antara lain sebagai berikut:
Melakukan pengujian terhadap pelaksanaan pengelolaan sanksi kepada pihak yang
terbukti melanggar ketentuan sesuai ketentuan yang berlaku antara lain di-black list
atau dikeluarkan dari Daftar Rekanan Perseroan.

21. JENIS KONTRAK


a. Lumpsum
1) SPK/PPJ secara lumpsum atas penyelesaian seluruh Pengadaan dalam
batas waktu tertentu dengan jumlah harga yang pasti dan tetap serta
semua risiko yang mungkin terjadi dalam proses penyelesaian
Pengadaan tersebut, sepenuhnya ditanggung oleh Penyedia.
2) Kontrak lumpsum digunakan dalam hal ruang lingkup, waktu
pelaksanaan, dan produk/keluaran/hasil dapat didefinisikan dengan jelas.
3) Pembayaran dalam kontrak lumpsum dengan harga pasti dan tetap
senilai dengan harga yang dicantumkan dalam kontrak. Pembayaran
dapat dilakukan sekaligus berdasarkan hasil keluaran atau pembayaran
secara bertahap pekerjaan berdasarkan tahapan atau bagian keluaran
yang dihasilkan.
b. Harga Satuan
1) SPK/PPJ atas penyelesaian seluruh Pengadaan dalam batas waktu
tertentu berdasarkan harga satuan yang sudah pasti dan tetap untuk
setiap satuan atau unsur Pengadaan dengan spesifikasi teknis tertentu
dengan volume Pengadaan masih bersifat perkiraan sementara,
sedangkan pembayarannya akan didasarkan pada hasil pengukuran
bersama atas volume yang benar-benar telah dilaksanakan oleh
Penyedia.
2) Kontrak harga satuan digunakan dalam hal ruang lingkup,
kuantitas/volume tidak dapat ditetapkan secara tepat yang disebabkan
oleh sifat/karakteristik, kesulitan dan risiko pekerjaan.
c. Gabungan Lumpsum dan Harga Satuan
Pembayaran dalam kontrak harga satuan diajukan berdasarkan harga satuan
yang tepat untuk masing-masing volume pekerjaan dan total pembayaran
tergantung kepada total kuantitas/volume dari hasil pekerjaan.

PEDOMAN PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (Persero)

31
d. Waktu Penugasan
1) Kontrak waktu penugasan merupakan kontrak jasa konsultansi untuk
pekerjaan yang ruang lingkupnya belum bisa didefinisikan dengan rinci
dan/atau waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan belum
bisa dipastikan.
2) Kontrak waktu penugasan dapat digunakan apabila:
a) Ruang lingkup dan waktu pelaksanaan pekerjaan belum dapat
ditetapkan.
b) Ruang lingkup belum dapat didefinisikan dengan jelas dan mungkin
berubah secara substansial.
c) Nilai akhir kontrak tergantung dengan lama waktu penugasan.
d) Pekerjaan yang ruang lingkupnya kecil dan/atau jangka waktunya
pendek di mana kompensasi cenderung berbasis harga per jam, per
hari, per minggu, atau per bulan.
e) Pekerjaan yang tidak umum/spesialis yang membutuhkan keahlian
khusus.
3) Dalam kontrak waktu penugasan pembayaran terdiri atas biaya personil
dan biaya non personil. Biaya personil dibayarkan berdasarkan
remunerasi yang pasti dan tetap sesuai yang tercantum dalam kontrak
untuk setiap satuan waktu penugasan. Biaya non personil dapat
dibayarkan secara lumpsum, harga satuan, dan/atau penggantian biaya
sesuai dengan yang dikeluarkan (at cost).
4) Nilai akhir kontrak yang akan dibayarkan tergantung lama/durasi waktu
penugasan. Pembayaran dapat dilakukan berdasarkan periode waktu
yang ditetapkan dalam kontrak.
e. Kontrak Payung
Kontrak payung digunakan dalam hal pekerjaan yang akan dilaksanakan
secara berulang dengan spesifikasi yang pasti namun volume dan waktu
pesanan belum dapat ditentukan.
f. Bentuk Kontrak
Penetapan bentuk kontrak dengan memperhatikan nilai kontrak, jenis barang
dan/atau jasa, metode pemilihan Penyedia dan/atau resiko pekerjaan sesuai
ketentuan peraturan perundangan. Bentuk kontrak terdiri atas:

PEDOMAN PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (Persero)

32
1) Bukti pembelian/pembayaran
Bukti pembelian/pembayaran merupakan dokumen yang digunakan
sebagai pernyataan tagihan yang harus dibayar untuk Pengadaan
dengan nilai paling banyak Rp25.000.000,00 (sepuluh juta rupiah).
Contoh bukti pembelian: faktur/invoice, setruk, dan kuitansi.
2) Surat Perintah Kerja (SPK)
SPK digunakan untuk pengadaan dengan nilai di atas Rp25.000.000,00
(dua puluh lima juta rupiah) sampai dengan Rp200.000.000,00 (dua ratus
juta rupiah).
3) Perjanjian Penggunaan Jasa (PPJ)
a) PPJ digunakan untuk pengadaan dengan nilai di atas
Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah).
b) Dimungkinkan penggunaan PPJ untuk Pengadaan di bawah
Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah).
4) Surat Pesanan
a) Surat pesanan merupakan bentuk perjanjian dalam pelaksanaan
Pengadaan melalui E-purchasing atau pembelian melalui toko
daring/online.
b) Untuk Pengadaan tertentu yang membutuhkan pengaturan kontrak
yang lebih rinci atau diperlukan/dipersyaratkan secara administratif
dalam proses pembayaran maka surat pesanan dapat
ditindaklanjuti dengan surat perintah kerja atau surat perjanjian.
5) Addendum Kontrak
Proses addendum kontrak berlaku untuk setiap perubahan isi kontrak
yang mekanismenya diatur dalam juknis tersendiri.

22. LAIN-LAIN
a. Pelaksanaan Pengadaan yang ditetapkan di luar ketentuan yang diatur dalam
pedoman ini dapat dilaksanakan sepanjang mendapatkan persetujuan dari
Direksi.
b. Hal-hal yang belum diatur dalam pedoman ini akan dijelaskan lebih lanjut dalam
petunjuk teknis pelaksanaan serta ketentuan lainnya yang mengatur mengenai
Pengadaan.

PEDOMAN PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (Persero)

33
G. PENUTUP
1. Pedoman ini berlaku sejak tanggal disahkan, dengan ketentuan dalam hal terjadi
kekeliruan atas Pedoman ini, maka akan dilakukan perbaikan sebagaimana
mestinya.
2. Pedoman ini mencabut dan menyatakan tidak berlakunya lagi Kebijakan Perseroan
Nomor 023/KEB/PED/SMF/VI/2021 tentang Pedoman
Pengadaan
Pengadaan
Barang dan
Barang
Jasa. dan Jasa.
3. Revisi dan Penyempurnaan:
a. Pedoman ini harus dikaji kembali sekurang-kurangnya setiap 2 (dua) tahun
sejak diberlakukan untuk memastikan kecukupannya sesuai dengan kebutuhan
Perseroan.
b. Namun demikian, perubahan atas Pedoman ini dapat dilaksanakan lebih cepat
jika:
1) Terdapat rekomendasi berdasarkan hasil penilaian Satuan Pengawasan
Internal (SPI) dan/atau Divisi Manajemen Risiko dan Kepatuhan (DMRK).
2) Umpan balik dari pengguna Pedoman dan/atau pihak terkait.
c. Perubahan, penambahan, atau pengurangan materi lampiran Pedoman ini
dapat dilakukan oleh Unit Kerja Pemrakarsa melalui koordinasi dengan Divisi
Manajemen Risiko dan Kepatuhan.
Jakarta, 19 Juni 2023
PT Sarana Multigriya Finansial (Persero)

Ananta Wiyogo Heliantopo Bonai Subiakto


Direktur Utama Direktur Direktur

PEDOMAN PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (Persero)

34
MATRIKS PERBANDINGAN
BAB KEBIJAKAN xisitingPedoman Pengadaan Barang Dan JasaNo. 023/KEB/PED/SM BAB KEBIJAKAN Kebijakan
NOPemutakhiranPedoman Manajemen KarirNo. …./KEB/PED/SMF/…../2023
TIDAK BERUBAH / PERUBAHAN /
NO KETERANGAN
PENAMBAHAN / PENYESUAIAN / DIHAPUS

LATAR BELAKANG Dalam menjalankan fungsinya sebagai Badan Usaha Milik LATAR BELAKANG 1 Dalam menjalankan fungsinya sebagai Badan Usaha Milik
Negara (BUMN), Perseroan menyusun ketentuan mengenai Negara (BUMN), Perseroan menyusun ketentuan mengenai
Pengadaan barang dan jasa untuk mendukung jalannya bisnis Pengadaan, selanjutnya disebut Pengadaan, untuk mendukung
1
Perseroan sesuai dengan mandat yang diberikan oleh jalannya bisnis Perseroan sesuai dengan mandat yang
Pemegang Saham serta ketentuan berlaku. diberikan oleh Pemegang Saham serta ketentuan berlaku.

Seiring dengan proses bisnis Perseroan yang semakin dinamis, 2 Seiring dengan proses bisnis Perseroan yang semakin dinamis,
Kebijakan dan Prosedur Pengadaan Barang dan Jasa dibuat Kebijakan dan Prosedur Pengadaan dibuat untuk mendukung TIDAK BERUBAH
untuk mendukung kegiatan pengadaan secara cepat, fleksibel, kegiatan pengadaan secara cepat, fleksibel, efisien dan efektif
2 efisien dan efektif dengan tetap memperhatikan asas dengan tetap memperhatikan asas pengadaan yang
pengadaan yang kompetitif, transparan adil dan wajar serta kompetitif, transparan adil dan wajar serta akuntabel agar
akuntabel agar tidak kehilangan momentum bisnis. tidak kehilangan momentum bisnis.

Memperoleh barang dan atau jasa yang dibutuhkan untuk 3 Memperoleh barang dan/atau jasa yang dibutuhkan untuk
3 kegiatan Perseroan secara efektif dan efisien sesuai dengan kegiatan Perseroan secara efektif dan efisien sesuai dengan
sasaran yang telah ditetapkan. sasaran yang telah ditetapkan.
Menciptakan iklim persaingan yang sehat, tertib dan terkendali 4 Menciptakan iklim persaingan yang sehat, tertib dan terkendali m
4 melalui pelaksanaan pengadaan barang dan atau jasa yang
transparan
Mempercepat proses dan pengambilan keputusan dalam 5 Mempercepat proses dan pengambilan keputusan dalam PENYESUAIAN
5
pengadaan barang dan atau jasa. kegiatan pengadaan.
Meningkatkan profesionalisme, kemandirian dan tanggung 6 Meningkatkan profesionalisme, kemandirian dan tanggung
6 jawab pejabat yang berwenang di lingkungan Perseroan dalam jawab pejabat yang berwenang di lingkungan Perseroan dalam
pengadaan barang dan atau jasa. proses pengadaan.
Dalam pelaksanaannya Perseroan mengedepankan sinergi 7 Dalam pelaksanaannya Perseroan mengedepankan sinergi
antar BUMN dan atau Anak Perusahaan BUMN dan atau antar BUMN dan/atau Anak Perusahaan BUMN dan/atau
Perusahaan Terafiliasi BUMN, sepanjang barang dan jasa Perusahaan Terafiliasi BUMN, sepanjang barang dan jasa
7 tersebut merupakan hasil produksi BUMN dan atau Anak tersebut merupakan hasil produksi BUMN dan/atau Anak
Perusahaan dan atau Perusahaan Terafiliasi BUMN yang Perusahaan dan/atau Perusahaan Terafiliasi BUMN yang
bersangkutan dan sepanjang harga, kualitas dan tujuannya bersangkutan dan sepanjang harga, kualitas dan tujuannya
dapat dipertanggungjawabkan. dapat dipertanggungjawabkan.
Pelaksana Pengadaan mengedepankan prinsip kehati-hatian 8 Pelaksana Pengadaan mengedepankan prinsip kehati-hatian
(azas prudensial), antara lain memperhitungkan dampak risiko (azas prudensial), antara lain memperhitungkan risiko yang
8
yang mungkin dapat terjadi dan senantiasa mentaati peraturan mungkin dapat terjadi dan senantiasa mentaati peraturan
perundang-undangan yang berlaku. perundang-undangan yang berlaku.
Meningkatkan dan mengutamakan penggunaan produksi 9 Meningkatkan dan mengutamakan penggunaan produksi TIDAK BERUBAH
dalam negeri, rancang bangun dan perekayasaan nasional yang dalam negeri, rancang bangun dan perekayasaan nasional
sasarannya adalah memperluas lapangan kerja dan industri yang sasarannya adalah memperluas lapangan kerja dan
dalam negeri. Apabila dianggap tidak memenuhi spesifikasi industri dalam negeri. Apabila dianggap tidak memenuhi
9 yang dibutuhkan/ disyaratkan dan atau belum diproduksi di spesifikasi yang dibutuhkan/disyaratkan dan/atau belum
dalam negeri, maka dimungkinkan menggunakan produk bukan diproduksi di dalam negeri, maka dimungkinkan menggunakan
dalam negeri dengan tetap mengindahkan ketentuan produk bukan dalam negeri dengan tetap mengindahkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku. ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Memberikan preferensi penggunaan produk dalam negeri 10 Memberikan preferensi penggunaan produk dalam negeri
10 dengan tetap mengindahkan peraturan perundang-undangan dengan tetap mengindahkan peraturan perundang-undangan
yang berlaku. yang berlaku
Pengadaan barang dan atau jasa yang diatur dalam pedoman
ini adalah semua pengadaan barang dan atau jasa yang ada di
Perseroan, meliputi namun tidak terbatas pada :
a. Pengadaan Barang dan Jasa;
b. Pengadaan Khusus;
11 c. Pengadaan Jasa Konsultansi; DIHAPUS
d. Pengadaan Jasa Outsourcing Borongan Pekerjaan dan Jasa
Outsourcing
Tenaga Kerja.
e. Pengadaan Kesekertariatan.

Dalam hal terdapat aturan yang lebih tinggi yang mengatur 11 Dalam hal terdapat aturan yang lebih tinggi yang mengatur
mengenai kewenangan pengadaan barang dan/atau jasa mengenai kewenangan pengadaan tertentu, maka ketentuan
12 PENYESUAIAN
tertentu, maka ketentuan pengadaan mengikuti peraturan pengadaan mengikuti peraturan tersebut.
tersebut.
KETENTUAN UMUM Perseroan adalah PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) yang KETENTUAN UMUM Perseroan adalah PT Sarana Multigriya Finansial (Persero)
1 beralamat di Grha SMF, Jl Panglima Polim I, No.1, Kebayoran 1 yang beralamat di Grha SMF Jl Panglima Polim I No.1, TIDAK BERUBAH
Baru, Jakarta Selatan, DKI Jakarta, 12160. Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, DKI Jakarta, 12160.
Direksi adalah Organ Perseroan yang berwenang dan
bertanggung jawab penuh atas pengurusan Perseroan untuk
kepentingan Perseroan, sesuai dengan maksud dan tujuan
2 PENAMBAHAN
Perseroan serta mewakili Perseroan, baik di dalam maupun di
luar pengadilan sesuai dengan ketentuan anggaran dasar.

Pengadaan adalah suatu rangkaian kegiatan yang dilakukan 3 Pengadaan adalah suatu rangkaian kegiatan yang dilakukan
dalam rangka memenuhi kebutuhan barang dan atau jasa Pelaksana Pengadaan dalam rangka pemenuhan kebutuhan
Perseroan dengan cara membeli dan atau sewa dan atau barang dan/atau jasa Perseroan dengan cara membeli
2 PENYESUAIAN
kerjasama dengan pihak lain, yang pelaksanaannya dilakukan dan/atau sewa dan/atau kerjasama dengan pihak rekanan
melalui rekanan atau pihak lain yang ditunjuk atau yang yang ditunjuk oleh Perseroan atau yang dilakukan secara
dilakukan sendiri. swakelola.
Barang adalah benda dalam berbagai bentuk dan uraian yang Barang adalah benda dalam berbagai bentuk dan uraian yang
3 4 TIDAK BERUBAH
dibutuhkan untuk menunjang operasional Perseroan dibutuhkan untuk menunjang operasional Perseroan.
Pengadaan Khusus yaitu pengadaan yang prosedur dan proses
pelaksanaanya dikecualikan dari Pedoman/ketentuan ini
4 sehingga dapat dilakukan dengan mekanisme yang berbeda DIHAPUS
dengan pedonam ini namum dengan persetujuan Direksi

Jasa adalah suatu bentuk layanan/prestasi yang diberikan oleh 5 Jasa adalah suatu bentuk layanan/prestasi yang diberikan oleh
pihak tertentu dalam rangka tersedianya suatu fasilitas dan pihak rekanan dalam rangka tersedianya suatu fasilitas
5 PENYESUAIAN
atau hak untuk digunakan oleh Perseroan yang meliputi : dan/atau hak untuk digunakan oleh Perseroan yang meliputi:

Jasa Konsultasi yaitu layanan keahlian profesional dalam a Jasa Konsultasi yaitu layanan keahlian profesional dalam
a berbagai bidang yang berhubungan dengan kegiatan Perseroan berbagai bidang yang berhubungan dengan kegiatan
guna mencapai sasaran tertentu. Perseroan guna mencapai sasaran tertentu.
Jasa Outsourcing Borongan Pekerjaan yaitu layanan yang b Jasa Outsourcing Borongan Pekerjaan yaitu layanan yang
diberikan oleh rekanan Perseroan berupa penyelesaian suatu diberikan oleh rekanan Perseroan berupa penyelesaian suatu
pekerjaan tertentu, contoh penghancuran arsip atau dokumen pekerjaan tertentu, contoh penghancuran arsip atau dokumen
b
yang telah melampaui masa retensi arsip, merapikan file yang telah melampaui masa retensi arsip, merapikan file
dokumen yang berantakan dll sebagainya. dokumen yang berantakan dan lain sebagainya.

Jasa Outsourcing Tenaga Kerja yaitu layanan yang diberikan c Jasa Outsourcing Tenaga Kerja yaitu layanan yang diberikan
oleh rekanan Perseroan berupa penyediaan tenaga kerja untuk oleh rekanan Perseroan berupa Penyediaan tenaga kerja
melaksanakan pekerjaan tertentu, contoh tenaga kerja untuk melaksanakan pekerjaan tertentu, contoh tenaga kerja
c
pengemudi kendaraan operasional, tenaga kerja kebersihan, pengemudi kendaraan operasional, tenaga kerja kebersihan,
tenaga keamanan, dll sesuai kebutuhan Perseroan. tenaga keamanan, dan lainnya sesuai kebutuhan Perseroan.
TIDAK BERUBAH
Jasa Konsultan Perencana Pekerjaan Konstruksi yaitu layanan d Jasa Konsultan Perencana Pekerjaan Konstruksi yaitu layanan
keahlian profesional yang diberikan oleh rekanan Perseroan keahlian profesional yang diberikan oleh rekanan Perseroan
berupa rekomendasi perencanaan suatu pekerjaan konstruksi berupa rekomendasi perencanaan suatu pekerjaan konstruksi
d
umumnya bagunan tertentu, contoh rencana tata ruang / umumnya bagunan tertentu, contoh rencana tata
layout ruang rapat, rencana bangunan gedung dll sebagainya. ruang/layout ruang rapat, rencana bangunan gedung dll
sebagainya.
Jasa Konsultan Pengawas Pekerjaan Konstruksi yaitu layanan e Jasa Konsultan Pengawas Pekerjaan Konstruksi yaitu badan
keahlian profesional yang diberikan oleh rekanan Perseroan usaha yang bergerak di bidang pengawasan pelaksana
berupa kegiatan aktifitas mengawasi suatu pekerjaan konstruksi yang berfungsi sebagai wakil atau mediator dari
konstruksi umumnya bangunan tertentu agar hasil pekerjaan pemilik proyek
e
sesuai dengan yang telah direncanakan sebelumnya yang
dibuat oleh Konsultan Perencana, contoh mengawasi
pelaksanaan pembangunan gedung, mengawasi pelaksanaan
pembangunan jembatan dll sebagainya.
Jasa lainnya yaitu segala pekerjaan dan atau penyediaan jasa f Jasa lainnya yaitu segala pekerjaan dan/atau Penyediaan jasa
selain jasa konsultasi dan jasa konstruksi seperti jasa selain jasa yang disebutkan dalam huruf a, b, c, d dan e di atas
percetakan, jasa pengangkutan, jasa pengurusan dokumen seperti jasa percetakan, jasa pengangkutan, jasa pengurusan
f PENYESUAIAN
ekspor/impor, cleaning service, mencakup kegiatan end to end dokumen ekspor/impor, mencakup kegiatan end to end
service jasa misalnya operasional, expertise, maintenance, dll service jasa misalnya operasional, expertise, maintenance, dll
sebagainya. sebagainya.
Pekerjaan konstruksi adalah keseluruhan atau sebagian Pekerjaan konstruksi adalah keseluruhan atau sebagian
kegiatan yang meliputi pembangunan, pengoperasian, kegiatan yang meliputi pembangunan, pengoperasian,
6 6 TIDAK BERUBAH
pemeliharaan, pembongkaran, dan pembangunan kembali pemeliharaan, pembongkaran, dan pembangunan kembali
suatu bangunan. suatu bangunan.
Dokumen pengadaan adalah dokumen yang dibuat dan disusun Dokumen Pengadaan adalah dokumen administrasi
oleh user yang membutuhkan pengadaan barang dan atau jasa pengadaan yang terdiri dari namun tidak terbatas pada:
sebagai pedoman dalam proses pembuatan dan penyampaian a. Kerangka Acuan Kerja (KAK)
dokumen penawaran oleh peserta pengadaan yang memuat b. Harga Perkiraan Sendiri (HPS)
ketentuan-ketentuan mengenai persyaratan administrasi, c. Formulir Pengadaan
teknis dan harga serta pedoman evaluasi penawaran. d. Proposal Penawaran (proposal teknis dan keuangan)
7 7 PENYESUAIAN
e. Kertas Kerja Penilaian Calon Penyedia
f. Berita Acara Klarifikasi dan Negosiasi Harga
g. Resume Pengadaan
h. Surat Perintah Kerja (SPK)
i. Perjanjian Penggunaan Jasa (PPJ)
j. Evaluasi Kinerja Penyedia
Tim Pengadaan merupakan Tim yang dibentuk dan ditetapkan
dalam Surat Keputusan Direksi (SKD) untuk melakukan proses
8 PENAMBAHAN
pengadaan dengan metode Pemilihan Langsung atau
Pelelangan Terbuka.
Unit Pengadaan adalah Pelaksana Pengadaan di Perseroan Pelaksana Pengadaan adalah Divisi/Unit Kerja yang
yang memiliki tugas dan fungsi untuk melakukan proses membawahi Fungsi pengadaan atau Tim Pengadaan yang
8 9 PERUBAHAN
pengadaan barang dan jasa sesuai dengan kebutuhan melakukan suatu proses pengadaan di Perseroan.
Perseroan.
Pengguna barang dan/atau jasa adalah personil/karyawan Pengguna adalah Divisi/Unit Kerja Perseroan yang mengajukan
9 Perseroan/Divisi/Bagian yang membutuhkan barang dan jasa. 10 permohonan pengadaan sesuai dengan kebutuhan.

Pejabat Berwenang Memutus (PBM) adalah Direksi Perseroan 11 Pejabat Berwenang Memutus (PBM) adalah Direksi atau
atau Pejabat yang mendapat kuasa Direksi sehingga memiliki Pejabat yang mendapat kuasa Direksi sehingga memiliki PENYESUAIAN
kewenangan untuk memutus/menyetujui aktivitas dan/atau kewenangan untuk memutus/menyetujui aktivitas dan/atau
10
transaksi dalam proses Pengadaan Barang & Jasa yang limit transaksi dalam proses pengadaan.
kewenangannya diatur dalam Kebijakan ini.

Pakta Integritas adalah surat pernyataan yang ditandatangani Pakta Integritas adalah surat pernyataan yang berisi ikrar para
oleh pengguna barang dan atau jasa/ panitia pengadaan/ pihak untuk mencegah dan tidak melakukan kolusi, korupsi
pejabat pengadaan/ penyedia barang dan atau jasa yang berisi dan nepotisme (KKN) dalam pelaksanaan pengadaan.
ikrar untuk mencegah dan tidak melakukan kolusi, korupsi dan
nepotisme (KKN) dalam pelaksanaan pengadaan barang dan
11 atau jasa. Untuk mencegah terjadinya fraud, pada Pakta 12 PENYESUAIAN
Integritas terhadap penyedia jasa perlu ditambahkan deklarasi
bahwa penyedia jasa tidak sedang terlibat dalam perkara
hukum, penyuapan, kecurangan, pencucian uang, tidak
memiliki benturan kepentingan pihak internal Perseroan

Pemeliharaan/perawatan adalah kegiatan menjaga keandalan


bangunan gedung beserta sarana dan prasarananya, perabotan
12 otomasi, perabotan non otomasi, perlengkapan, kendaraan dan DIHAPUS
lainnya agar selalu layak fungsi.

Penyedia adalah suatu badan usaha atau perorangan yang


ditunjuk oleh perseroan melalui suatu proses pengadaan
13
untuk menyediakan barang atau jasa yang dibutuhkan oleh
Perseroan. PENAMBAHAN
Calon Penyedia adalah suatu badan usaha atau perorangan
14 yang diundang oleh perseroan untuk mengikuti suatu proses
pengadaan.
Produksi Dalam Negeri adalah berbagai jenis barang dan jasa Produk Dalam Negeri adalah barang dan jasa, termasuk
yang dibuat dan atau dihasilkan di dalam negeri. rancang bangun dan perekayasaan, yang diproduksi atau
dikerjakan oleh perusahaan yang berinvestasi dan berproduksi
di Indonesia, menggunakan seluruh atau sebagian tenaga kerja
13 15 warga negara Indonesia, dan prosesnya menggunakan bahan PENYESUAIAN
baku atau komponen yang seluruh atau sebagian berasal dari
dalam negeri.

Tingkat Komponen Dalam Negeri yang selanjutnya disebut


16 TKDN adalah besaran kandungan dalam negeri pada barang,
jasa, serta gabungan barang dan jasa.
Bobot Manfaat Perusahaan adalah nilai penghargaan yang
17 diberikan kepada perusahaan industri yang berivestasi dan
berproduksi di Indonesia.
Verifikasi adalah kegiatan menghitung nilai TKDN barang/jasa PENAMBAHAN
dan nilai Bobot Manfaat Perusahaan berdasarkan data yang
18 diambil atau yang dikumpulkan dari kegiatan usaha produsen
barang, perushaan jasa, atau Penyedia gabungan barang dan
jasa.
Preferensi Harga adalah nilai penyesuaian harga terhadap
19 harga penawaran dalam proses harga evaluasi dalam
pengadaan.
Metode Pengadaan adalah pengadaan barang dan jasa dengan Metode Pengadaan adalah suatu proses pengadaan yang
cara pengadaan langsung, penunjukan langsung, pemilihan terdiri dari: pengadaan langsung, Penunjukan Langsung,
14 20 PENYESUAIAN
langsung, dan pelelangan Pemilihan Langsung, Pelelangan Terbuka dan pengadaan
khusus.
Kemitraan adalah pengadaan barang dan jasa dengan cara
kerjasama yang saling menguntungkan dengan perusahaan lain
15 baik perusahaan Dalam Negeri maupun Luar Negeri, PENYESUAIAN (PINDAH KE NO. 26)
diutamakan sinergi antar BUMN, Anak Perusahaan BUMN dan
atau Perusahaan Terafiliasi BUMN.
Pengadaan Langsung adalah pengadaan barang dan jasa Pengadaan Langsung adalah suatu proses pengadaan dengan
dengan cara membeli barang atau jasa yang telah tersedia di cara Pengadaan Langsung kepada Penyedia tanpa melalui
16 pasar, dengan demikian harga barang atau jasa yang 21 proses Penunjukan Langsung, Pemilihan Langsung dan PERUBAHAN
diadakan/dibeli sesuai dengan harga pasar yang disepakati Pelelangan Terbuka.
antara pembeli dan penjual.
Penunjukkan Langsung adalah pengadaan barang atau jasa Penunjukkan Langsung adalah suatu proses pengadaan
dengan cara menunjuk langsung 1 (satu) penyedia barang dan dengan cara menunjuk langsung 1 (satu) atau lebih Penyedia
17 jasa sepanjang kualitas, harga, dan tujuan pengadaan dapat 22 sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan.
dipertanggungjawabkan sesuai dengan kriteria yang telah
ditetapkan
Pemilihan Langsung adalah pengadaan barang dan jasa dengan Pemilihan Langsung adalah suatu proses pengadaan dengan
cara membandingkan sekurang-kurangnya 2 (dua) penyedia cara membandingkan sekurang-kurangnya 2 (dua) Penyedia
18 barang dan jasa yang memenuhi syarat kualifikasi untuk 23 yang memenuhi syarat kualifikasi untuk diseleksi dan dipilih
diseleksi dan dipilih yang paling besar memberikan manfaat sebagai rekanan dalam menyediakan barang atau jasa yang PENYESUAIAN
pada perusahaan dibutuhkan Perseroan.
Pelelangan Terbuka adalah pengadaan barang dan jasa dengan 24 Pelelangan Terbuka adalah suatu proses pengadaan yang
cara membandingkan lebih dari 3 (tiga) penyedia barang dan dilakukan secara kompetitif dengan cara membandingkan
jasa yang memenuhi syarat kualifikasi untuk diseleksi dan sekurang-kurangnya 3 (tiga) Penyedia yang memenuhi syarat
dipilih yang paling besar memberikan manfaat pada kualifikasi untuk diseleksi dan dipilih sebagai rekanan dalam
19
perusahaan. menyediakan barang atau jasa yang dibutuhkan Perseroan.
Proses undangan calon Penyedia metode Pengadaan ini
dilakukan secara terbuka melalui website Perseroan dan/atau
media massa lainnya.
25 Pengadaan Khusus yaitu suatu proses pengadaan dengan
metode tersendiri diluar metode yang berlaku dalam PENAMBAHAN
pedoman ini berdasarkan persetujuan Direksi.
26 Kemitraan adalah proses pengadaan dengan cara kerjasama
yang saling menguntungkan dengan perusahaan lain baik
perusahaan Dalam Negeri maupun Luar Negeri, diutamakan
sinergi antar BUMN, Anak Perusahaan BUMN dan/atau
Perusahaan Terafiliasi BUMN.
Kerangka Acuan Kerja (KAK) adalah dokumen yang dibuat Kerangka Acuan Kerja (KAK) atau disebut juga dengan Term of
pengguna barang/jasa dan disampaikan kepada penyedia Reference (TOR) adalah suatu dokumen yang
barang dan jasa sebagai pedoman dalam proses pembuatan menginformasikan gambaran suatu proyek pengadaan, yang
dan penyampaian penawaran oleh Unit Pengadaan disusun oleh Pengguna sebagai acuan vendor dalam PENYESUAIAN
20 27
memberikan penawaran. Informasi yang tercantum dalam
dokumen KAK atau TOR sekurang-kurangnya terdiri dari latar
belakang, tujuan, kriteria Penyedia, ruang lingkup, jangka
waktu pekerjaan dan hasil yang diharapkan.
Prakualifikasi adalah proses penilaian kompetensi dan 28 Prakualifikasi adalah proses penilaian kompetensi dan
kemampuan usaha serta pemenuhan persyaratan lainnya dari kemampuan usaha serta pemenuhan persyaratan lainnya dari
21
penyedia barang dan jasa sebelum memasukkan penawaran. Penyedia sebelum memasukkan penawaran.

Usaha kecil termasuk koperasi adalah kegiatan ekonomi rakyat Usaha kecil termasuk koperasi adalah kegiatan ekonomi rakyat
22 29
yang berskala kecil. yang berskala kecil
Jaminan adalah jaminan tertulis yang dikeluarkan oleh Bank 30 Jaminan adalah jaminan tertulis yang dikeluarkan oleh Bank
atau Lembaga Keuangan selain Bank yang diterima dari atau Lembaga Keuangan selain Bank yang diterima dari
penyedia barang dan jasa untuk menjamin terpenuhinya Penyedia untuk menjamin terpenuhinya persyaratan dan TIDAK BERUBAH
23 persyaratan dan kewajiban yang telah disepakati bersama kewajiban yang telah disepakati bersama antara pelaksana
antara pelaksana pengadaan dengan penyedia barang dan jasa. pengadaan dengan Penyedia. Jaminan yang digunakan adalah
Jaminan yang digunakan adalah jaminan pelaksanaan, jaminan pelaksanaan, penawaran dan uang muka.
penawaran dan uang muka
Harga Perkiraan Sendiri (HPS) adalah perkiraan besarnya nilai Harga Perkiraan Sendiri (HPS) adalah perkiraan besarnya nilai
24 atau harga atas suatu barang dan jasa yang akan 31 atau harga atas suatu barang dan jasa yang akan PENYESUAIAN
diadakan/dibeli diadakan/dibeli termasuk pajak.
Surat Perintah Kerja (SPK) adalah surat pemberitahuan dan
32 perikatan antara Perseroan dengan yang ditunjuk untuk PERUBAHAN (DARI PEDOMAN LAMA NO. 26)
melaksanakan suatu pekerjaan.
Perjanjian Penggunaan Jasa (PPJ) adalah perikatan antara
Perseroan dengan Penyedia yang secara hubungan formil
33 tertulis mengatur hak dan kewajiban masing-masing pihak PERUBAHAN (DARI PEDOMAN LAMA NO. 25)
sebagai landasan dasar dalam pelaksanaan pengadaan yang
harus dipatuhi oleh masing-masing pihak.
Perjanjian adalah perikatan antara PT. Sarana Multigriya
Finansial (Persero) dengan penyedia barang dan jasa yang
secara hubungan formil tertulis mengatur hak dan kewajiban
25 PERUBAHAN (MENJADI PEDOMAN BARU NO. 33)
masing-masing pihak sebagai landasan dasar dalam
pelaksanaan pengadaan barang dan jasa yang harus dipatuhi
oleh masing-masing pihak.
Surat Penunjukan (SP) dan Purchase Order (PO) adalah surat
pemberitahuan dan perikatan antara PT. Sarana Multigriya
26 PERUBAHAN (MENJADI PEDOMAN BARU NO. 32)
Finansial (Persero) dengan penyedia barang dan jasa yang
ditunjuk untuk melaksanakan suatu pekerjaan.
Aplikasi Pengadaan adalah aplikasi yang dimiliki oleh Perseroan 34 Aplikasi Pengadaan adalah aplikasi yang dimiliki oleh
untuk menunjang kegiatan/proses pengadaan Barang & Jasa Perseroan untuk menunjang kegiatan/proses pengadaan
27
dan sebagai alat bantu monitoring pelaksanaan pengadaan dan sebagai alat bantu monitoring pelaksanaan
barang & jasa. pengadaan.
PENYESUAIAN
Pembelian online adalah pembelian barang melalui website, Pembelian online adalah pembelian barang melalui website,
toko online, e-katalog, dan/atau sejenisnya dengan mendapat toko online, e-katalog, dan/atau sejenisnya dengan mendapat
28 35
persetujuan Pejabat Berwenang Memutus sesuai limit dalam persetujuan PBM sesuai dengan limitnya.
kebijakan ini.
Pelaksanaan atas Pedoman ini di atur dalam Petunjuk Teknis
29 PENYESUAIAN (PINDAH KE NO. 42)
Pengadaan Barang & Jasa.
Nilai Pengadaan adalah nilai HPS termasuk dengan pajak
30 DIHAPUS
pertambahan nilai (PPN).
Joint procurement adalah melakukan proses pengadaan 36 Joint procurement adalah melakukan proses pengadaan
bersama dengan pihak lain, dimana kerjasama tersebut dapat bersama dengan pihak lain, di mana kerjasama tersebut dapat
berupa pelimpahan kewenangan atau menerima kewenangan berupa pelimpahan kewenangan atau menerima kewenangan
31 TIDAK BERUBAH(PINDAH KE NO. 36)
untuk melaksanakan proses pengadaan atas nama bersama, untuk melaksanakan proses pengadaan atas nama bersama,
atau melakukan proses pengadaan secara bersama. atau melakukan proses pengadaan secara bersama.

Survei Kepuasan Pelayanan adalah survei yang dilakukan oleh Survei Kepuasan Pelayanan adalah survei yang dilakukan oleh
Perseroan kepada penyedia barang & jasa dalam hal Perseroan kepada Penyedia dalam hal mengetahui tingkat
32 mengetahui tingkat kepuasan pelayanan Perseroan 37 kepuasan pelayanan Perseroan berdasarkan Prinsip TIDAK BERUBAH (PINDAH KE No. 37)
berdasarkan Prinsip Pelaksanaan Pengadaan sebagaimana Pelaksanaan Pengadaan sebagaimana diatur dalam Pedoman
diatur dalam Pedoman ini. ini.
Daftar Rencana Pengadaan (DRP) adalah daftar rencana
kebutuhan pengadaan yang diperlukan oleh seluruh
38 Divisi/Unit Kerja Pengguna di lingkungan internal Perseroan,
yang disusun berdasarkan RKAP yang telah disetujui dalam
RUPS.
Aplikasi E-Procurement (E-Proc) adalah suatu system/aplikasi
yang dimiliki Perseroan untuk digunakan dalam kegiatan yang
39
berkaitan dengan proses pengadaan di lingkungan Perseroan.
PENAMBAHAN
Purchase Request (PR) adalah proses pembuatan permintaan
pengadaan melalui aplikasi pengadaan, yang dilakukan oleh
40
PIC User berdasarkan perencanaan pengadaan yang sudah
dibuat sebelumnya.
Formulir Permintaan Pengadaan adalah dokumen
permohonan permintaan pengadaan jasa yang dibuat oleh
41 Pengguna dan telah mendapatkan verifikasi budget dari Fungsi
Budgeting yang kemudian diajukan kepada Divisi yang
membawahi Fungsi Pengadaan
Pelaksanaan atas Pedoman ini di atur dalam Petunjuk Teknis
42 PENYESUAIAN (SEBELUMNYA NO. 29)
Pengadaan.
RUANG LINGKUP Pedoman ini mengatur Pengadaan Barang dan Jasa Perseroan RUANG LINGKUP Pengadaan yang diatur dalam Pedoman ini berlaku untuk
yang dilakukan oleh Unit Pengadaan serta Unit Kerja Lain yang seluruh aktivitas pengadaan di lingkungan Perseroan di luar
1 menjalankan fungsi pengadaan dan mendapat pengecualian penggunaan kas kecil. PERUBAHAN
pada pedoman ini dalam rangka pemenuhan kebutuhan
kegiatan Perseroan
TUJUAN Pedoman ini disusun untuk digunakan sebagai acuan kegiatan TUJUAN Pedoman ini disusun untuk digunakan sebagai acuan kegiatan
Pengadaan Barang dan Jasa Perseroan yang semakin dinamis pengadaan Perseroan yang semakin dinamis dengan
1 TIDAK BERUBAH
dengan memperhatikan prinsip kehati-hatian serta patuh memperhatikan prinsip kehati-hatian serta patuh terhadap
terhadap regulasi yang berlaku. regulasi yang berlaku.
DASAR HUKUM Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia DASAR HUKUM Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia
No.88/PMK.06/2015 tentang Penerapan Tata Kelola No.88/PMK.06/2015 tentang Penerapan Tata Kelola
1 1
Perusahaan Yang Baik Pada Perusahaan Perseroan Di Bawah Perusahaan Yang Baik Pada Perusahaan Perseroan di Bawah
Pembinaan dan Pengawasan Menteri Keuangan. Pembinaan dan Pengawasan Menteri Keuangan. TIDAK BERUBAH
2 Anggaran Dasar Perseroan yang berlaku. 2 Anggaran Dasar Perseroan yang berlaku.
Kebijakan Umum Perseroan Nomor 3 Kebijakan Umum Perseroan tentang Tata Kelola Perusahaan.
3 003/KEB/KU/DIR/SMF/II/2020 tanggal 20 Februari 2020
tentang Tata Kelola Perusahaan.
KETENTUAN POKOK Pelaksana Pengadaan harus memastikan bahwa proses
pengadaan memenuhi prinsip dan etika pengadaan serta tidak PENAMBAHAN
melanggar ketentuan yang berlaku.
PRINSIP PELAKSANAAN PENGADAAN Efisien PRINSIP PENGADAAN a Efisien
Pengadaan Barang dan atau Jasa harus diusahakan untuk Pengadaan harus diusahakan untuk mendapatkan hasil yang
mendapatkan hasil yang optimal dan terbaik dalam waktu yang optimal dan terbaik dalam waktu yang cepat dengan
1
cepat dengan menggunakan dana dan kemampuan seminimal menggunakan dana dan kemampuan seminimal mungkin
mungkin secara wajar dan bukan hanya didasarkan pada harga secara wajar.
terendah.
Efektif b Efektif
Pengadaan Barang dan atau Jasa harus sesuai dengan Pengadaan harus sesuai dengan kebutuhan yang telah
2 kebutuhan yang telah ditetapkan dan memberikan manfaat ditetapkan dan memberikan manfaat yang sebesar-besarnya
yang sebesar-besarnya sesuai dengan sasaran yang ditetapkan. sesuai dengan sasaran yang ditetapkan.

Kompetitif c Kompetitif PENYESUAIAN


Pengadaan Barang dan atau Jasa harus terbuka bagi Penyedia Pengadaan harus terbuka bagi Penyedia yang memenuhi
Barang dan atau Jasa yang memenuhi persyaratan dan persyaratan dan dilakukan melalui persaingan yang sehat di
3 dilakukan melalui persaingan yang sehat di antara Penyedia antara Penyedia yang setara dan memenuhi syarat/kriteria
Barang dan atau Jasa yang setara dan memenuhi syarat/ tertentu berdasarkan ketentuan dan prosedur yang jelas dan
kriteria tertentu berdasarkan ketentuan dan prosedur yang transparan.
jelas dan transparan.
Transparan d Transparan
Ketentuan dan informasi mengenai Pengadaan Barang dan Ketentuan dan informasi mengenai Pengadaan termasuk
atau Jasa termasuk syarat teknis administrasi pengadaan, tata syarat teknis administrasi pengadaan, tata cara evaluasi, hasil
4
cara evaluasi, hasil evaluasi, penetapan calon Penyedia Barang evaluasi, penetapan calon Penyedia, sifatnya terbuka bagi
dan atau Jasa, sifatnya terbuka bagi peserta Penyedia Barang peserta Penyedia yang berminat.
dan atau Jasa yang berminat.
Adil dan wajar e Adil dan wajar
Perseroan memberikan perlakuan yang sama bagi semua calon Perseroan memberikan perlakuan yang sama bagi semua calon
5
Penyedia Barang dan atau Jasa yang memenuhi syarat. Penyedia yang memenuhi syarat.
TIDAK BERUBAH
Akuntabel f Akuntabel
Perseroan mencapai sasaran dan dapat Perseroan mencapai sasaran dan dapat
6
dipertanggungjawabkan sehingga menjauhkan dari potensi dipertanggungjawabkan sehingga menjauhkan dari potensi
penyalahgunaan dan penyimpangan penyalahgunaan dan penyimpangan
g Terbuka
Proses pengadaan di lingkungan Perseroan dapat diikuti oleh PENAMBAHAN
seluruh calon Penyedia yang memenuhi syarat.
ETIKA PENGADAAN Melaksanakan tugas dan wewenang secara tertib, disertai rasa
1 tanggung jawab yang tinggi guna terpenuhinya ketepatan
sasaran atau tercapainya tujuan pengadaan.
Bekerja dengan akal sehat dan itikad baik dalam kerangka
kerja yang digariskan oleh Anggaran Dasar Perseroan,
2 peraturan pemerintah dan petunjuk pemegang saham satunya
kata dengan perbuatan dan tidak menghalalkan segala cara
dalam mencapai tujuan
Bekerja secara profesional dan transparan, menjunjung tinggi
3
kejujuran, kemandirian dan menjaga informasi
Bertanggungjawab terhadap segala keputusan yang telah
4
ditetapkan sesuai kewenangannya. PENYESUAIAN (PINDAH POSISI)
Menghindari dan mencegah terjadinya persaingan tidak sehat.
5

Menghindari dan mencegah terjadinya pemborosan keuangan


6
dan kerugian Perseroan.
Menghindari dan mencegah terjadinya pertentangan
7
kepentingan para pihak tertentu.
Menghindari dan mencegah penyalahgunaan wewenang yang
8
merugikan keuangan dan reputasi Perseroan.
Tidak menerima/ menawarkan/menjanjikan hadiah, imbalan
9 dalam bentuk apapun, yang berkaitan dengan pengadaan.

PENGADAAN DI LINGKUNGAN Pengadaan barang dan atau jasa dilaksanakan berdasarkan PENGADAAN DI LINGKUNGAN a Pengadaan dilaksanakan berdasarkan kebutuhan untuk
PERSEROAN kebutuhan untuk mendukung kelancaran operasional PERSEROAN mendukung kelancaran operasional Perseroan, wajib tunduk
1 `PENYESUAIAN
Perseroan, wajib tunduk dan patuh pada ketentuan dan dan patuh pada ketentuan dan regulasi yang berlaku.
regulasi yang berlaku.
b Dengan mempertimbangkan jenis, sifat, nilai barang dan/atau
jasa, kondisi lokasi dan jumlah Penyedia, Pelaksana Pengadaan
sebelum melaksanakan pengadaan terlebih dahulu harus
menetapkan tata cara pengadaan yang paling tepat atau
cocok, meliputi namun tidak terbatas pada: PENYESUAIAN (PINDAH POSISI)
1) Metode pengadaan,
2) Sistem penyampaian penawaran,
3) Evaluasi penawaran yang akan digunakan.

c Dalam hal pelaksanaan proses pengadaan, Pelaksana


Pengadaan dilarang memecah pekerjaan untuk bidang
pekerjaan yang sama menjadi beberapa paket pekerjaan PERUBAHAN (DAN PINDAH POSISI)
dengan maksud untuk menghindari Pemilihan
Langsung/Pelelangan Terbuka.
Unit Pengadaan barang dan atau jasa dilarang memecah
pekerjaan untuk bidang pekerjaan yang sama menjadi
beberapa paket pekerjaan dengan maksud untuk menghindari
2 PERUBAHAN (DAN PINDAH POSISI)
pelelangan/pemilihan langsung. Pemecahan paket pekerjaan
yang berlainan bidang, dimungkinkan untuk dipertimbangkan
berdasarkan persetujuan Direksi.
Dengan mempertimbangkan jenis, sifat, nilai barang dan atau
jasa, kondisi lokasi dan jumlah penyedia barang dan atau jasa,
Unit Pengadaan sebelum melaksanakan pengadaan barang dan
atau jasa terlebih dahulu harus menetapkan sistem pengadaan
3 yang paling tepat atau cocok, meliputi namun tidak terbatas PENYESUAIAN (PINDAH POSISI)
pada :
a. Metode pengadaan,
b. Sistem penyampaian penawaran,
c. Evaluasi penawaran yang akan digunakan.
Untuk menghindari adanya kolusi, korupsi dan nepotisme
4 (KKN), Unit Pengadaan terlebih dahulu menandatangani Pakta
Integritas setiap awal tahun anggaran. DIHAPUS
Direksi memberi keputusan pemenang lelang atau pemilihan
5 langsung atau penunjukan langsung sesuai rekomendasi dari
Unit Pengadaan.
ETIKA PENGADAAN Melaksanakan tugas dan wewenang secara tertib, disertai rasa
tanggung jawab yang tinggi guna terpenuhinya ketepatan
1
sasaran atau tercapainya tujuan pengadaan barang dan jasa.

Bekerja dengan akal sehat dan itikad baik dalam kerangka kerja
yang digariskan oleh Anggaran Dasar Perseroan, peraturan
2 pemerintah dan petunjuk pemegang saham satunya kata
dengan perbuatan dan tidak menghalalkan segala cara dalam
mencapai tujuan
Bekerja secara profesional dan transparan, menjunjung tinggi
3
kejujuran, kemandirian dan menjaga informasi
Bertanggungjawab terhadap segala keputusan yang telah PINDAH POSISI
4
ditetapkan sesuai kewenangannya.
Menghindari dan mencegah terjadinya persaingan tidak sehat.
5

Menghindari dan mencegah terjadinya pemborosan keuangan


6
dan kerugian Perseroan.
Menghindari dan mencegah terjadinya pertentangan
7
kepentingan para pihak tertentu.
Menghindari dan mencegah penyalahgunaan wewenang yang
8
merugikan keuangan dan reputasi Perseroan.
Tidak menerima/ menawarkan/menjanjikan hadiah, imbalan
9 dalam bentuk apapun, yang berkaitan dengan pengadaan
barang dan atau jasa.
PENERAPAN P3DN Dalam rangka implementasi Peningkatan Penggunaan Produk
Dalam Negeri (P3DN), maka dalam kegiatan pengadaan di
lingkungan Perseroan agar senantiasa memaksimalkan PENAMBAHAN
penggunaan hasil produksi dalam negeri dan pemberdayaan
usaha mikro dan kecil.
PAKTA INTEGRITAS a Pelaksana Pengadaan dan Pengguna diwajibkan
menandatangani Pakta Integritas setiap awal tahun, dalam hal
Pelaksana Pengadaan/Pengguna belum menandatangani maka
diwajibkan untuk menandatangi Pakta Integritas tersebut. PERUBAHAN (DAN PINDAH POSISI)

b Pakta Integritas Penyedia ditandatangani dan dikirmkan


bersamaan dengan surat penawaran (untuk pengadaan
dengan nilai di atas 25 juta rupiah).
TUGAS DAN WEWENANG PIHAK Pengguna barang dan/atau jasa TUGAS DAN WEWENANG PIHAK-PIHAK a Pengguna
1 PENYESUAIAN
PIHAK TERKAIT TERKAIT
1 Menyusun dan menyampaikan Daftar Rencana Pengadaan
(DRP) yang dilengkapi dengan kertas kerja Harga Perkiraan PENAMBAHAN
Sendiri (HPS).
Menyusun Spesifikasi Pengadaan/Kerangka Acuan Kerja (KAK);
a PENYESUAIAN (PINDAH NOMER)
b Menyampaikan Harga Perkiraan Sendiri (HPS); DIHAPUS
c Memastikan ketersediaan anggaran Pengadaan; 2 Memastikan ketersediaan anggaran Pengadaan. TIDAK BERUBAH
Mengajukan permintaan Pengadaan kepada Pejabat 3 Mengajukan permintaan Pengadaan kepada Divisi/Unit Kerja
Berwenang Memutus (PBM), yang dilengkapi dengan dokumen- yang membawahi Fungsi Pengadaan.
d dokumen pendukungnya, antara lain: Spesifikasi PENYESUAIAN
Pengadaan/Kerangka Acuan Kerja (KAK), dan dokumen
pendukung lain yang diperlukan;
4 Menyusun dan menyampaikan dokumen KAK atas Pengadaan
PENYESUAIAN (PINDAH NOMER)
yang akan dilakukan.
5 Melakukan penjelasan yang berkaitan dengan substansi KAK
e Membantu pelaksanaan pemberian penjelasan (Aanwijzing); khususnya yang berkaitan ruang lingkup pekerjaan atas
Pengadaan yang akan dilakukan (Aanwijzing). PENYESUAIAN
Menjadi tim penilai untuk pengadaan dengan metode 6 Menjadi anggota Tim Pengadaan untuk metode Pemilihan
f
pemilihan langsung dan Lelang; Langsung dan Lelang.
Menerima Penyedia yang terpilih untuk melaksanakan
g DIHAPUS
pekerjaan;
7 Merekomendasikan kualifikasi calon Penyedia atas Pengadaan
yang akan dilakukan.
8 Turut serta dalam proses klarifikasi kepada calon Penyedia
bersama dengan Pelaksana Pengadaan. PENAMBAHAN
9 Mengajukan pembuatan dokumen Kontrak Perjanjian kepada
Divisi/Unit Kerja yang membawahi Fungsi Corporate Legal.

Melakukan review kontrak/perjanjian dengan vendor, bila 10 Melakukan verifikasi atas SPK/Kontrak Perjanjian.
h
menggunakan perjanjian;
Mengendalikan dan mengawasi pelaksanaan kontrak yang 11 Mengendalikan dan mengawasi/monitoring pelaksanaan PENYESUAIAN
i dilakukan oleh penyedia jasa / barang dan menjaga kualitas pekerjaan yang dilakukan oleh Penyedia guna menjaga
output dari penyedia tersebut; kesesuaian dan kualitas output yang ditetapkan.
12 Melakukan monitoring atas masa berlaku perikatan dengan
Penyedia.
Mengevaluasi, menerima, dan mendokumentasikan hasil 13 Mengevaluasi dan menerima hasil pekerjaan Penyedia serta
pekerjaan Penyedia dan menandatangani Berita Acara Serah memverifikasi dokumen Berita Acara Serah Terima (BAST)/
Terima (BAST) telah sesuai dengan Spesifikasi Surat Jalan/ Tanda Terima/ dokumen yang setara untuk
j
Pengadaan/Kerangka Acuan Kerja (KAK). dimintakan persetujuan kepada PBM. Dalam hal hasil
pekerjaan yang berkaitan dengan Pengadaan TI wajib
mendapatkan verifikasi dari fungsi IT Risk & Compliance. PENAMBAHAN
14 Mendokumentasikan BAST/ Surat Jalan/ Tanda Terima/
dokumen yang setara untuk digunakan sebagai kelengkapan
pembayaran tagihan atau dokumen lainnya yang
dipersamakan pihak Penyedia.
15 Mengajukan proses pembayaran tagihan/invoice dari pihak
Penyedia kepada Divisi yang membawahi Fungsi Penyelesaian
Transaksi Keuangan.
2 Pelaksana Pengadaan barang dan/atau jasa b Pelaksana Pengadaan PENYESUAIAN
Pada prinsipnya Pelaksana Pengadaan adalah Divisi yang
membawahi Fungsi Pengadaan, kecuali untuk proses
pengadaan yang menggunakan metode Pemilihan Langsung
dan Pelelangan Terbuka, Pelaksana Pengadaan tersebut PENAMBAHAN
adalah Tim Pengadaan.
Berikut adalah tugas dan wewenang dari Pelaksana
Pengadaan:
1) Dalam hal Pelaksana Pengadaan adalah Unit Pengadaan, 1) Divisi/Unit Kerja yang membawahi Fungsi Pengadaan,
PENYESUAIAN
maka Pelaksana Pengadaan memiliki tugas sebagai berikut: memiliki tugas dan kewenangan sebagai berikut:
a Menerima dan mengevaluasi Daftar Rencana Pengadaan (DRP)
setiap Divisi/Unit Kerja Pengguna berikut dengan kertas kerja
Harga Perkiraan Sendiri (HPS). PENAMBAHAN
b Mengusulkan penetapan DRP kepada Direksi.
c Melakukan pemantauan realisasi dan evaluasi DRP secara
berkala.
a Menyusun dan mengelola Daftar Rekanan; d Menyusun dan mengelola Daftar Rekanan. TIDAK BERUBAH
b Mengevaluasi HPS bersama dengan Divisi Pengguna;
Melaksanakan permintaan Pengadaan barang dan/atau jasa
c
sesuai dengan Spesifikasi Pengadaan/KAK;
Mengusulkan metode Pengadaan barang dan/atau jasa,
spesifikasi barang & jasa sesuai permintaan user, HPS, calon
d
penyedia yang diundang, pelaksana Pengadaan, anggota Tim
Pengadaan, kepada Pejabat Berwenang Memutus;
e Memberikan informasi / mengundang Penyedia;
f Melakukan Aanwijzing jika diperlukan;
Menyusun teknis penilaian, termasuk kualifikasi dan evaluasi DIHAPUS
g
Penyedia;
Melakukan klarifikasi dan negosiasi kepada calon penyedia
h sesuai kewenangan berdasarkan metode Pengadaan yang
ditetapkan;
Mengusulkan Penyedia kepada Pejabat Berwenang Memutus;
i

Menyusun dokumen penunjukan vendor antara lain Surat


j
Penunjukan atau Purchase Order (PO);
Menyampaikan proses dan hasil Pengadaan Barang dan/atau
k
jasa kepada Pejabat Berwenang Memutus;
e Melaksanakan seluruh proses pengadaan. PENAMBAHAN
Mengelola arsip dan filling Pengadaan Barang dan/atau jasa; f Melakukan pengarsipan dokumen pengadaan.
l PENYESUAIAN

Memastikan semua kegiatan Pengadaan Barang dan/atau jasa g Memastikan semua kegiatan pengadaan yang dilakukan oleh
m yang dilakukan oleh Perseroan sesuai dengan Pedoman dan Perseroan sesuai dengan pedoman dan prosedur yang TIDAK BERUBAH
Prosedur yang berlaku; berlaku.
Mengajukan pembuatan perjanjian kepada unit legal sesuai
n
dengan limit;
Memberikan rekomendasi untuk dilakukan/tidak pembayaran DIHAPUS
o berdasarkan dokumen BAST yang telah disampaikan;

h Dapat memberikan reminder kepada user terkait masa berlaku


kontrak pengadaan dengan Penyedia. PENAMBAHAN
i Melakukan evaluasi kinerja Penyedia bersama dengan
Pengguna atas pekerjaan yang telah selesai dilakukan.
2) Dalam hal Pelaksana Pengadaan adalah Tim Pengadaan, 2) Tim Pengadaan memiliki tugas dan kewenangan untuk
maka Pelaksana Pengadaan memiliki tugas sebagai berikut: melaksanakan seluruh proses pengadaan dengan metode PERUBAHAN
Pemilihan Langsung dan Pelelangan Terbuka.
a Mengevaluasi spesifikasi atau KAK dan HPS yang diusulkan;
Menyusun jadwal dan menentukan metode dan teknis
b
evaluasi;
Melakukan pemberian penjelasan Aanwijzing, jika diperlukan;
c

Melakukan evaluasi dan penilaian atas proposal teknis dan


proposal biaya yang diajkukan oleh Penyedia/vendor. Dalam
hal penilaian membutuhkan pengetahuan dan keahlian khusus,
d
Tim Pengadaan dapat menggunakan bantuan tenaga ahli yang
memiliki keahlian terkait dan/atau meminta masukan dari divisi
pengguna; DIHAPUS
Melakukan klarifikasi terhadap calon Penyedia berkaitan
e dengan KAK dan spesifikasi yang ditentukan, serta melakukan
negosiasi;
f Memverifikasi kertas kerja evaluasi/penilaian;
Meminta review atas kelengkapan dokumen pengadaan
g kepada Unit Pengadaan sebelum diajukan kepada Pejabat
Berwenang Memutus;
Menyampaikan hasil penilaian dan rekomendasi Penyedia atau
h
pemenang kepada Pejabat Berwenang Memutus;
Mengajukan pembuatan perjanjian kepada unit legal sesuai
i
dengan limit;
Divisi Sekretariat Perusahaan (“Fungsi Unit Legal”) Fungsi Corporate Legal
3

Dalam hal perikatan pengadaan memerlukan Perjanjian Dalam hal perikatan pengadaan memerlukan Perjanjian PENYESUAIAN
dan/atau bentuk perikatan tertulis lainnya, maka Fungsi Unit Pengadaan Barang Jasa (PPBJ) dan/atau bentuk perikatan
Legal memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: tertulis lainnya, maka Fungsi Corporate Legal memiliki tugas
dan tanggung jawab sebagai berikut:
1) Menerima dan mereviu pengajuan pembuatan PPJ dari
PENAMBAHAN
Pengguna barang dan/atau jasa.
Menyiapkan template perjanjian yang dituangkan dalam draft 2) Menyiapkan template PPJ yang dituangkan dalam draft PPJ.
a
perjanjian;
Dalam menyiapkan draft perjanjian bagian legal dapat 3) Dalam menyiapkan draft perjanjian bagian legal dapat
b berkoordinasi dengan Unit Pengadaan dan pengguna berkoordinasi dengan pengguna barang dan/atau jasa
barang/jasa;
Melakukan review isi draft perjanjian setelah proses 4) Melakukan reviu isi draft perjanjian setelah proses penunjukan PENYESUAIAN
penunjukan pemenang apabila terdapat perubahan klausul pemenang apabila terdapat pengajuan format standar
c
dalam template dan/atau draft perjanjian diajukan oleh perjanjian/kontrak Pengadaan di luar format standar yang
Penyedia berlaku
Memberikan masukan yang terkait aspek hukum pada 5) Memberikan masukan yang terkait aspek hukum dalam
d
Pengadaan Barang/Jasa; kegiatan Pengadaan.
Melakukan pengajuan penandatanganan Perjanjian kepada 6) Melakukan pengajuan penandatanganan Perjanjian kepada
e TIDAK BERUBAH
Pejabat Berwenang Memutus Pejabat Berwenang Memutus
4 Penyedia Barang dan/atau Jasa
Memenuhi ketentuan perundang-undangan dalam
a
menjalankan usaha/kegiatan sebagai Penyedia;
Memiliki sumber daya manusia yang berpengalaman
b dibidangnya, modal, peralatan, dan fasilitas lain yang
diperlukan dalam proses pengadaan;
Memiliki keahlian, pengalaman, kemampuan teknis dan
c
manajerial untuk menyediakan barang/jasa;
Menyampaikan proposal penawaran barang/jasa sesuai
d
spesifikasi kebutuhan yang ditetapkan;
Dalam hal Penyedia akan melakukan kemitraan, Penyedia
harus mempunyai perjanjian kemitraan atau perjanjian DIHAPUS
e
kerjasama yang memuat hak dan kewajiban badan usaha dalam
kemitraan tersebut;
Tidak dalam pengawasan pengadilan, tidak pailit, kegiatan
usahanya tidak sedang dihentikan dan/atau direksi yang
f
bertindak untuk dan atas nama perusahaan tidak sedang dalam
menjalani sanksi pidana;
Secara hukum mempunyai kapasitas untuk mengikatkan diri
g
pada kontrak;
h Memiliki rekam jejak yang baik
Bersedia melakukan Survei Kepuasan Pelayanan dari Perseroan
i yang tersedia dalam bentuk sesuai yang ditentukan Perseroan.

5 Pejabat Berwenang Memutus (PBM) PEJABAT BERWENANG MEMUTUS (PBM) 7 Pejabat Berwenang Memutus (PBM) adalah Pejabat yang
Pejabat Berwenang Memutus adalah pejabat yang ditetapkan mendapatkan wewenang dari Direksi sehingga memiliki
dalam Pedoman ini oleh Direksi untuk memutus dan/atau kewenangan untuk memutus atau menyetujui aktivitas PENYESUAIAN
menyetujui Pengadaan barang dan jasa pengadaan. Kewenangan PBM diatur dalam Surat Keputusan
Direksi (SKD) tersendiri.
Wewenang Pengadaan Kesekretariatan
Untuk barang dan jasa dengan kategori Pengadaan
6 Kesekretariatan dapat dilaksanakan proses pengadaannya DIHAPUS
secara keseluruhan (end to end) oleh Sekretaris Perusahaan
berdasarkan persetujuan Direksi
PELAKSANA PENGADAAN BARANG & Pelaksana Pengadaan barang & jasa Perseroan adalah Unit
JASA 1 Pengadaan, atau Tim Pengadaan, atau Unit Kerja Lain sesuai
dengan ketentuan yang ada dalam Pedoman ini
Tim Pengadaan disetujui oleh Pejabat Berwenang Memutus
2
(PBM) sesuai limit yang diatur dalam Pedoman ini.
Pembentukan Tim Pengadaan dapat dibentuk untuk jangka
waktu paling lama 1 (satu) tahun, apabila dalam jangka waktu 1
3 (satu) tahun tersebut karena satu dan lain hal terdapat
perubahan anggota Tim Pengadaan maka harus diajukan
persetujuan Direksi kembali.
Tim Pengadaan dapat dibentuk untuk setiap pengadaan sesuai
4
kebutuhan.
Pembentukan Tim Pengadaan hanya terbatas pada pengadaan
5 jasa dengan metode pelelangan atau pemilihan langsung.

Jumlah anggota Tim Pengadaan berjumlah ganjil minimum 3 DIHAPUS


(tiga) orang yang terdiri 1 (satu) orang ketua dan 2 (dua) orang
6 anggota, yang merupakan perwakilan dari divisi Pengguna
Barang dan atau jasa, dan Unit Kerja terkait lainnya.

Tugas dan tanggung jawab Tim Pengadaan berakhir setelah


7
proses pengadaan berakhir.
Unit Pengadaan bertanggung jawab untuk melakukan
pengukuran kepuasan penyedia barang & jasa dan/atau Survei
Kepuasan Pelayanan terhadap Perseroan yang dilakukan secara
sistematis dan berkala berdasarkan pencapaian QCDS (Quality,
8 Cost, Delivery, Service) untuk mengetahui tingkat kepuasan
penyedia barang & jasa atas kerjasama yang dilakukan dengan
Perseroan dengan tetap memperhatikan Prinsip Pelaksanaan
Pengadaan sebagaimana yang diatur dalam Pedoman ini.

PERENCANAAN PENGADAAN a Setiap Unit Kerja wajib menyerahkan list rencana kebutuhan
pengadaan berdasarkan RKAP yang telah disetujui dalam
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
b Daftar rencana kebutuhan pengadaan sedikitnya mengandung
informasi terkait estimasi waktu kebutuhan barang/jasa dan
nilai HPS.
c Divisi/Unit Kerja yang membawahi Fungsi Pengadaan
melakukan penyusunan DRP berdasarkan daftar rencana
kebutuhan pengadaan dari setiap Unit Kerja dan kemudian
dilaporkan kepada Direksi untuk ditetapkan sebagai
perencanaan pengadaan Perseroan untuk 1 (satu) tahun PENAMBAHAN
kedepan.
d Dalam hal terdapat kebutuhan pengadaan yang tidak masuk
dalam DRP, maka proses pemenuhan pengadaannya dapat
dilakukan, sepanjang anggaran tersedia dan mendapat
verifikasi dari Divisi/Unit Kerja yang membawahi Fungsi
Budget Control.
e Divisi/Unit Kerja yang membawahi Fungsi Pengadaan
melakukan pemantauan berkala setiap 6 (enam) bulan sekali
atas realisasi dan penyesuaian rencana pengadaan dari setiap
Divisi/Unit Kerja yang selanjutnya dilaporkan kepada Direksi.

EVALUASI PENGADAAN Divisi/Unit Kerja yang membawahi Fungsi Pengadaan


melakukan kegiatan evaluasi terhadap namun tidak terbatas
pada: PENAMBAHAN
a Evaluasi DRP
b Evaluasi realisasi DRP
c Evaluasi kinerja penyedia
PELAKSANAAN PENGADAAN Pelaksanaan pengadaan dilakukan setelah Divisi/Unit Kerja
yang membawahi Fungsi Pengadaan menerima permintaan
pengadaan dari Pengguna. Kegiatan pengadaan di lingkungan PENAMBAHAN
Perseroan dilakukan melalui aplikasi pengadaan yang dimiliki
Perseroan
METODE PENGADAAN Pelaksanaan pengadaan dapat dilakukan melalui aplikasi METODE PENGADAAN Proses pengadaan di lingkungan Perseroan dilakukan dengan
pengadaan yang dimiliki Perseroan atau secara manual melalui menggunakan beberapa metode sebagai berikut:
kertas kerja yang disetujui oleh Pejabat Berwenang
Memutus (PBM). Mekanisme pengadaan dilakukan oleh Unit
Pengadaan dengan menggunakan salah satu metode PERUBAHAN
pengadaan.
Pengadaan Langsung, yaitu pengadaan barang dan atau jasa Pengadaan Langsung
1 yang secara umum tersedia di pasar dan memiliki kriteria a Kriteria Pengadaan Langsung adalah sebagai berikut:
sebagai berikut :
Pengadaan barang dan atau jasa yang banyak tersedia di pasar, Pengadaan yang banyak tersedia di pasar, sifatnya umum,
a sifatnya umum, kualifikasi dan kuantifikasinya jelas, dan 1) kualifikasi dan kuantifikasinya jelas, dan Penyedianya
penyedia barang dan atau jasanya banyak. banyak.
PENYESUAIAN
Pengadaan barang & jasa untuk mendukung kegiatan Pengadaan untuk mendukung kegiatan Perseroan dengan nilai
b Perseroan dengan nilai pembelian sampai dengan 2) pembelian sampai dengan Rp25.000.000 (dua puluh lima juta
Rp25.000.000,- (dua puluh lima juta rupiah) termasuk PPN. Rupiah) termasuk PPN.
Pembelian dengan metode Pengadaan Langsung dapat Pembelian dengan metode Pengadaan Langsung dilakukan
c dilakukan melalui mekanisme reimbursement atau kas kecil 3) melalui mekanisme bank transfer. TIDAK BERUBAH
atau bank transfer.
Tempat pembelian dapat berupa toko tradisional, supermarket, Tempat pembelian dapat berupa supermarket, belanja daring,
website belanja di internet, E-catalog dan sejenisnya selama E-catalog dan sejenisnya selama memenuhi ketentuan
d 4) PENYESUAIAN
memenuhi ketentuan Pengadaan Langsung. Pengadaan Langsung.

Penunjukan langsung, yaitu pengadaan barang dan atau jasa Penunjukan Langsung
yang dilakukan secara langsung dengan menunjuk 1 (satu) atau Pengadaan yang dilakukan secara langsung dengan menunjuk
lebih penyedia barang dan atau jasa. Penunjukan Langsung 1 (satu) atau lebih Penyedia. Penunjukan Langsung dapat
2 b PENYESUAIAN
dapat dilakukan bila memenuhi salah satu Kriteria dilakukan bila memenuhi salah satu Kriteria Penunjukan
Penunjukan Langsung sbb: Langsung sebagai berikut.

Barang dan atau jasa yang dibutuhkan bagi kinerja utama Barang dan/atau jasa yang dibutuhkan bagi kinerja utama
Perseroan dan tidak dapat ditunda keberadaannya, antara lain: Perseroan dan tidak dapat ditunda keberadaannya, yaitu yang
I. Yang diakibatkan bencana alam; diakibatkan bencana alam, non alam, bencana sosial,
II. Yang diakibatkan huru hara; kerusakan sarana/prasarana yang dapat mengganggu kegiatan
a III. Yang berkaitan dengan kegiatan bisnis Perseroan, yang Perseroan, dan pemberian bantuan kemanusiaan, PERUBAHAN
apabila tidak segera dipenuhi, dapat mengganggu kegiatan
bisnis Perseroan baik secara langsung maupun tidak langsung.

Barang & jasa untuk kesekretariatan dan penunjang Direksi


dan Dewan Komisaris.
Barang & jasa utilitas kantor, seperti namun tidak terbatas
kebutuhan dapur kantor.
Barang & jasa yang diatur oleh ketentuan yang lebih tinggi, PENAMBAHAN
seperti namun tidak terbatas pada Pengadaan Jasa Akuntan
Publik.
Kerusakan yang membutuhkan perbaikan segera
Perikatan dengan bentuk perjanjian tertulis yang sah dan
mengikat para pihak
Penyedia barang dan atau jasa dimaksud hanya satu-satunya Penyedia dimaksud hanya satu-satunya (barang dan jasa
(barang dan jasa spesifik), yaitu yang hanya dapat dilaksanakan spesifik), yaitu yang hanya dapat dilaksanakan oleh 1 (satu)
b oleh 1 (satu) penyedia barang dan atau jasa, distributor/agen Penyedia, distributor/agen resmi, agen tunggal, pemegang hak
resmi, agen tunggal, pemegang hak monopoli, pemegang hak monopoli, pemegang hak paten, principal.
paten, principal TIDAK BERUNBAH
Barang dan atau jasa yang bersifat knowledge intensive dimana Barang dan/atau jasa yang bersifat knowledge intensive di
untuk menggunakan dan memelihara barang dan atau jasa mana untuk menggunakan dan memelihara barang dan/atau
c
tersebut membutuhkan kelangsungan pengetahuan dari jasa tersebut membutuhkan kelangsungan pengetahuan dari
Penyedia barang dan jasa sebelumnya. Penyedia sebelumnya.
Bila pelaksanaan pengadaan barang dan atau jasa dengan Bila pelaksanaan pengadaan dengan menggunakan cara
menggunakan cara pemilihan langsung telah dua kali dilakukan Pemilihan Langsung telah dua kali dilakukan namun peserta
namun peserta pemilihan langsung tidak memenuhi kriteria Pemilihan Langsung tidak memenuhi kriteria atau tidak ada
d
atau tidak ada pihak yang mengikuti pelelangan atau pemilihan pihak yang mengikuti Pelelangan Terbuka atau Pemilihan
langsung, sekalipun ketentuan dan syarat-syarat telah Langsung, sekalipun ketentuan dan syarat-syarat telah PENYESUAIAN
memenuhi kewajaran. memenuhi kewajaran.
Barang dan atau jasa yang dimiliki oleh pemegang hak atas Barang dan/atau jasa yang dimiliki oleh pemegang hak atas
e kekayaan intelektual (HAKI) atau yang memiliki jaminan kekayaan intelektual (HAKI) atau yang memiliki jaminan
(warranty) dari Original Equipment Manufacture. (warranty) dari Original Equipment Manufacture.
Penanganan darurat untuk keamanan, keselamatan Penanganan darurat untuk keamanan, keselamatan
f TIDAK BERUBAH
masyarakat, dan aset strategis Perseroan. masyarakat, dan aset strategis Perseroan
Barang dan atau jasa yang merupakan pembelian berulang 12) Barang dan/atau jasa yang merupakan pembelian
(repeat order) sepanjang harga yang ditawarkan berulang (repeat order) sepanjang harga yang ditawarkan
menguntungkan dengan tidak mengorbankan kualitas. menguntungkan dengan tidak mengorbankan kualitas.
Pengadaan yang sifatnya repeat order harus memenuhi salah Pengadaan yang sifatnya repeat order harus memenuhi salah
satu ketentuan sebagai berikut: satu ketentuan sebagai berikut:
I. Barang dan atau jasa yang digunakan sama dengan a) Barang dan/atau jasa yang digunakan sama dengan
pengadaan sebelumnya. Yang dimaksud dengan barang dan pengadaan sebelumnya. Yang dimaksud dengan barang
atau jasa yang sama adalah barang dan atau jasa yang memiliki dan/atau jasa yang sama adalah barang dan/atau jasa yang
manfaat, ruang lingkup kerja dan spesifikasi pokok memiliki manfaat, ruang lingkup kerja dan spesifikasi pokok
dengan kualitas yang sama. dengan kualitas yang sama.
g PENYESUAIAN
II. Repeat order tidak berlaku jika masa jangka waktu 1 (satu) b) Repeat order dapat dilakukan untuk barang dan/atau jasa
tahun telah berakhir sejak dikeluarkannya surat penunjukan, yang merupakan barang dan jasa yang berkelanjutan dari
maka harus menggunakan permintaan baru. pengadaan/pekerjaan sebelumnya atau merupakan suatu
III. Repeat order dapat dilakukan untuk barang & jasa yang kesatuan pekerjaan.
merupakan barang dan jasa yang berkelanjutan dari c) Repeat order tidak berlaku jika masa jangka waktu 1 (satu)
pengadaan/pekerjaan sebelumnya atau merupakan suatu tahun telah berakhir sejak berakhirnya perikatan, maka harus
kesatuan pekerjaan. menggunakan permintaan baru.

Penanganan darurat akibat bencana alam, baik yang bersifat


h DIHAPUS
lokal maupun nasional.
Barang dan atau jasa lanjutan/tambahan yang secara teknis Barang atau jasa lanjutan/tambahan yang secara teknis
merupakan satu kesatuan yang sifatnya tidak dapat dipecah- merupakan satu kesatuan yang sifatnya tidak dapat dipecah-
pecah dari pekerjaan yang sudah dilaksanakan sebelumnya, pecah dari pekerjaan yang sudah dilaksanakan sebelumnya,
i TIDAK BERUBAH
yang secara keseluruhan tidak dapat yang secara keseluruhan tidak dapat
direncanakan/diperhitungkan (unforeseen condition) serta direncanakan/diperhitungkan (unforeseen condition) serta
memenuhi ketentuan mengenai pekerjaan tambahan. memenuhi ketentuan mengenai pekerjaan tambahan.
Penyedia barang dan atau jasa adalah BUMN dan atau Anak 14) Penyedia adalah BUMN dan/atau Anak Perusahaan BUMN
Perusahaan BUMN dan atau Perusahaan Terafiliasi BUMN, dan/atau Perusahaan Terafiliasi BUMN, sepanjang barang
sepanjang barang dan atau jasa yang dibutuhkan merupakan dan/atau jasa yang dibutuhkan merupakan produk dari BUMN
produk dari BUMN dan atau Anak Perusahaan BUMN dan atau dan/atau Anak Perusahaan BUMN dan/atau Perusahaan
Perusahaan Terafiliasi BUMN dimaksud dengan ketentuan Terafiliasi BUMN dimaksud dengan ketentuan apabila BUMN
j apabila BUMN dan atau Anak Perusahaan BUMN dan atau dan/atau Anak Perusahaan BUMN dan/atau Perusahaan PENYESUAIAN
Perusahaan Terafiliasi BUMN yang memproduksi barang dan Terafiliasi BUMN yang memproduksi barang dan/atau jasa
atau jasa dimaksud lebih dari satu, maka harus dilakukan dimaksud lebih dari satu, maka harus dilakukan Pemilihan
pemilihan langsung terhadap BUMN dan atau Anak Perusahaan Langsung terhadap BUMN dan/atau Anak Perusahaan BUMN
BUMN dan atau Perusahaan Terafiliasi BUMN tersebut. dan/atau Perusahaan Terafiliasi BUMN tersebut.

Pengadaan jasa konsultansi perorangan, dengan 15) Pengadaan jasa konsultansi perorangan, dengan
mempertimbangkan faktor kewajaran harga serta memenuhi mempertimbangkan faktor kewajaran harga serta memenuhi
salah satu persyaratan sebagai berikut : salah satu persyaratan sebagai berikut:
I. Pelaksanaan pekerjaan yang ditugaskan tidak memerlukan a) Pelaksanaan pekerjaan yang ditugaskan tidak memerlukan
kerja kelompok (teamwork) untuk penyelesaiannya. kerja kelompok (teamwork) untuk penyelesaiannya.
II. Pekerjaan memungkinkan jika dilakukan oleh seorang yang b) Pekerjaan memungkinkan jika dilakukan oleh seorang yang
sangat ahli dibidangnya. sangat ahli di bidangnya.
III. Jasa konsultansi tersebut bersifat tugas khusus perusahaan c) Jasa konsultansi tersebut bersifat tugas khusus perusahaan
k dalam memberikan konsultansi/masukan/nasehat dalam dalam memberikan konsultansi/masukan/nasihat dalam TIDAK BERUBAH
pelaksanaan proyek/kegiatan. pelaksanaan proyek/kegiatan.
IV. Konsultan perorangan yang ditunjuk diyakini mampu d) Konsultan perorangan yang ditunjuk diyakini mampu
menyelesaikan penugasannya ditinjau dari segi teknis, waktu menyelesaikan penugasannya ditinjau dari segi teknis, waktu
dan harga. dan harga.
V. Instruktur/tenaga pengajar yang akan memberikan pelatihan e) Instruktur/tenaga pengajar yang akan memberikan
terkait dengan kebutuhan karyawan Perseroan. pelatihan terkait dengan kebutuhan karyawan Perseroan.

Konsultan yang tidak direncanakan sebelumnya untuk 16) Konsultan yang tidak direncanakan sebelumnya untuk
menghadapi permasalahan tertentu yang sifat pelaksanaan menghadapi permasalahan tertentu yang sifat pelaksanaan
l pekerjaannya harus segera dan tidak dapat ditunda dengan pekerjaannya harus segera dan tidak dapat ditunda dengan TIDAK BERUBAH
tetap memperhatikan prinsip-prinsip pelaksanaan pengadaan. tetap memperhatikan prinsip-prinsip pelaksanaan pengadaan.

Pengadaan barang dan jasa dengan nilai sampai dengan Rp 17) Pengadaan dengan nilai sampai dengan di atas
250.000.000,- (dua ratus lima puluh juta rupiah) termasuk PPN Rp25.000.000,00 (dua puluh lima juta rupiah) sampai dengan
m PERUBAHAN
Rp250.000.000,00 (dua ratus lima puluh juta rupiah) termasuk
PPN.
18) Pengadaan yang berkaitan dengan kegiatan bisnis
Perseroan, yang apabila tidak segera dipenuhi, dapat
mengganggu kegiatan bisnis Perseroan sebagaimana
ditetapkan oleh Direksi. PENAMBAHAN
19) Pengadaan yang dapat dilaksanakan oleh Penyedia yang
memiliki predikat kinerja sangat baik pada daftar penyedia.

Pemilihan Langsung, yaitu pengadaan barang dan atau jasa


3 yang ditawarkan kepada beberapa pihak terbatas sekurang- c Pemilihan Langsung
kurangnya 2 (dua) penyedia barang dan atau jasa.
Kriteria Pemilihan Langsung Kriteria Pemilihan Langsung adalah sebagai berikut:
I. Pengadaan barang dan atau jasa dilakukan dengan 1) Pengadaan yang dilakukan dengan membandingkan PENYESUAIAN
membandingkan penawaran dari sekurang-kurangnya 2 (dua) penawaran dari sekurang-kurangnya 2 (dua) Penyedia yang
a penyedia barang dan atau jasa yang memenuhi syarat dan memenuhi syarat dan dapat dipertanggungjawabkan.
melakukan klarifikasi teknis serta negosiasi harga yang wajar
dan secara teknis dapat dipertanggung jawabkan.

II. Khusus untuk pengadaan barang kriteria cara pemilihan


langsung adalah pengadaan barang yang dapat dipenuhi oleh
DIHAPUS
beberapa pabrikan atau penyedia barang ditunjuk oleh
pabrik/agen.
III. Pengadaan Barang dan jasa dengan nilai diatas Rp 2) Pengadaan dengan nilai di atas Rp250.000.000,00 (dua ratus
250.000.000,- (duaratus lima puluh juta rupiah) termasuk PPN lima puluh juta rupiah) sampai dengan Rp5.000.000.000,00
TIDAK BERUBAH
sampai dengan Rp5.000.000.000,- (lima miliar rupiah) termasuk (lima miliar rupiah) sudah termasuk PPN
PPN.
Pelelangan terbuka, yaitu metode pengadaan yang diumumkan Pelelangan Terbuka
secara luas dan terbuka melalui website/aplikasi Perseroan Kriteria Pelelangan Terbuka adalah sebagai berikut:
guna memberi kesempatan kepada Penyedia barang dan atau
jasa yang memenuhi kualifikasi untuk mengikuti pelelangan.
Kriteria Pelelangan terbuka, sebagai berikut:

I. Pengumuman lelang untuk pengadaan barang dan atau jasa 1) Pengumuman lelang dilakukan secara luas melalui media
4 dilakukan secara luas dan terbuka untuk setiap penyedia cetak/elektronik nasional dan/atau website/aplikasi PENYESUAIAN
barang dan atau jasa melalui website/aplikasi pengadaan milik pengadaan milik Perseroan dan terbuka untuk seluruh calon
Perseroan. penyedia baik yang sudah terdaftar dalam daftar calon
penyedia aktif sebagai Penyedia maupun yang belum terdaftar
sebagai Penyedia.

II. Penyedia barang dan atau jasa yang diperbolehkan


mengikuti pelelangan adalah penyedia barang dan atau jasa
yang telah menjadi rekanan Perseroan. Namun dimungkinkan
DIHAPUS
diikuti oleh penyedia barang dan atau jasa yang tidak atau
belum menjadi rekanan Perseroan dengan melakukan
pendaftaran rekanan terlebih dahulu.
III. Pelelangan harus diikuti oleh sekurang-kurangnya 3 (tiga) 2) Pelelangan Terbuka harus diikuti oleh sekurang-kurangnya
penyedia barang dan atau jasa yang memenuhi syarat. 3 (tiga) Penyedia yang memenuhi syarat.
PENYESUAIAN
IV. Pengadaan Barang dan atau Jasa dengan nilai diatas Rp 3) Pengadaan dengan nilai di atas Rp5.000.000.000,00 (lima
5.000.000.000,- (lima miliar rupiah) termasuk PPN. miliar rupiah) termasuk PPN.
V. Isi pengumuman lelang sekurang-kurangnya memuat 4) Isi pengumuman lelang sekurang-kurangnya memuat
pemberitahuan antara lain : pemberitahuan sebagai berikut:
a) Nama dan alamat Panitia Lelang; a)Nama dan alamat Panitia Lelang.
b) Uraian singkat mengenai barang dan atau jasa / pekerjaan b) Uraian singkat mengenai barang dan/atau jasa/pekerjaan
yang akan diadakan; yang akan diadakan.
TIDAK BERUBAH
c) Syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh peserta lelang; dan c)Syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh peserta lelang; dan
d) Tempat, tanggal, hari, dan waktu untuk mengambil dokumen d) Tempat, tanggal, hari, dan waktu untuk mengambil
pelelanggan. dokumen pelelanggan.
e) Pagu Anggaran e)Pagu Anggaran.

PEJABAT BERWENANG Pada dasarnya Pejabat Berwenang Memutus (PBM) adalah


MEMUTUS (PBM) Direksi. Direksi dapat memberikan pendelegasian kewenangan
untuk proses pengadaan barang & jasa. Untuk
efisiensi dan efektifitas pelaksanaan pengadaan barang & jasa
maka pendelegasian wewenang diatur sebagai berikut:
Persetujuan Prinsip Pelaksanaan Pengadaan Barang & Jasa
Divisi pengguna barang & jasa mengajukan permohonan
pengadaan barang dan jasa dengan ketentuan sebagai berikut:
a) Untuk pengadaan barang dan jasa dengan nilai sampai
dengan Rp 25.000.000,- (dua puluh lima juta rupiah) termasuk
PPN diajukan oleh Kepala divisi pengguna dan disetujui oleh
1
Koordinator Pengadaan
b) Untuk pengadaan barang & Jasa dengan nilai di atas Rp
25.000.000,- (dua puluh lima juta rupiah) termasuk PPN
diajukan oleh Kepala divisi pengguna dan disetujui oleh Direksi

Persetujuan Usulan Penetapan Pemenang


a) Pengadaan dan penetapan penyedia untuk pengadaan
barang & jasa dengan nilai sampai dengan Rp 25.000.000,- (dua
puluh lima juta rupiah) termasuk PPN diusulkan staf pengadaan
dan disetujui Koordinator Pengadaan.
b) Pengadaan dan Penetapan Pemenang untuk pengadaan
barang dan jasa dengan nilai lebih dari Rp 25.000.000,- (dua
puluh lima juta rupiah) hingga Rp250.000.000 (dua ratus lima
puluh juta rupiah) termasuk PPN diusulkan oleh Koordinator
Pengadaan dan disetujui minimal oleh 1 (satu) Direktur.
2
c) Pengadaan dan Penetapan Pemenang untuk pengadaan DIHAPUS
barang dan jasa dengan nilai lebih dari Rp250.000.000 (dua
ratus lima puluh juta rupiah) hingga Rp5.000.000.000,- (lima
milyar rupiah) termasuk PPN diusulkan oleh Koordinator
Pengadaan dan disetujui minimal oleh 2 (dua) Direktur.
d) Pengadaan dan Penetapan Pemenang untuk pengadaan
barang dan jasa dengan nilai lebih dari Rp5.000.000.000,- (lima
milyar rupiah) diusulkan oleh Koordinator Pengadaan dan
disetujui oleh seluruh Direksin

Pejabat yang berwenang menandatangani Surat Penunjukan


dan/atau Purchase Order (PO)
a) Surat Penunjukan & PO untuk untuk pengadaan barang
dan/atau jasa dengan nilai penunjukan sampai dengan
Rp25.000.000,- (dua puluh lima juta rupiah) termasuk PPN
disetujui/ditandatangani oleh Koordinator Pengadaan.
b) Surat Penunjukan & PO untuk pengadaan barang dan jasa
3 dengan nilai lebih dari Rp25.000.000,- (dua puluh lima juta
rupiah) hingga Rp250.000.000 (dua ratus lima puluh juta
rupiah) termasuk PPN , disetujui/ditandatangani oleh
Koordinator Pengadaan dan 1 (satu) Direktur.
c) Surat Penunjukan & PO untuk pengadaan barang dan jasa
dengan nilai lebih dari Rp250.000.000 (dua ratus lima puluh
juta rupiah) disetujui/ditandatangani oleh 2 (dua) Direktur.

Pejabat yang berwenang menandatangani perjanjian


Pejabat yang berwenang menandatangani perjanjian sesuai
4
dengan Pedoman ini mengikuti Anggaran Dasar dan SKD
Specimen TTD
PENGADAAN BARANG & JASA Pengadaan Khusus adalah pengadaan yang prosedur dan
KHUSUS proses pelaksanaanya dikecualikan dari ketentuan ini.
Pengadaan yang termasuk dalam Pengadaan Dikecualikan
adalah sebagai berikut:
Pembelian/sewa tanah dan bangunan penunjang operasi
1
Perseroan;
Pengadaan terkait dengan penanganan keadaan darurat.
Keadaan darurat meliputi bencana alam, non alam, bencana
2 social, kerusakan sarana/prasarana yang dapat mengganggu
kegiatan Perseroan, dan pemberian bantuan kemanusiaan;

Barang & jasa penunjang untuk bisnis utama Perseroan, seperti


namum tidak terbatas pada barang dan jasa penunjang untuk:
3
penerbitan obligasi/surat utang, Penerbitan EBA, Penyaluran
Pinjaman, Asuransi Kredit;
Barang & jasa untuk kesekretariatan dan penunjang Direksi dan DIHAPUS
4
Dewan Komisaris;
5 Barang & Jasa sesuai praktik bisnis yang mapan;
Barang & jasa utilitas kantor, seperti namum tidak terbatas
6
kebutuhan dapur kantor;
Barang & jasa yang diatur oleh ketentuan yang lebih tinggi,
7 seperti namun tidak terbatas pada Pengadaan Jasa Akuntan
Publik;
8 Kerusakan yang membutuhkan perbaikan segera;
Jasa sewa kendaraan dalam perjalanan dinas, Taxi on-line dan
9
Taxi konvensional;
Perikatan dengan bentuk perjanjian tertulis yang sah dan
10
mengikat para pihak;
11 Pengadaan menggunakan dana PKBL;
12 Pengadaan training/pelatihan karyawan;
13 Pengadaan dengan dana di luar dana Perseroan;
14 Konsultan individu dengan kontrak kerja waktu tertentu.
PERSIAPAN PENGADAAN Penetapan Spesifikasi Teknis/Kerangka Acuan Kerja (KAK).
Tahap persiapan pengadaan dimulai dengan menyusun
dokumen Spesifikasi Teknis/Kerangka Acuan Kerja (KAK) untuk
menjelaskan kebutuhan user dan tujuan dari pengadaan
barang/jasa, spesifikasi teknis/KAK sesuai dengan kebutuhan
barang/jasa. Spesifikasi teknis/KAK untuk antara lain memuat
informasi tentang:
1 a) Latar belakang, maksud dan tujuan,
b) Kebutuhan atas barang/jasa
c) Lingkup pekerjaan
d) Spesifikasi teknis barang/jasa yang dibutuhkan
e) Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan
f) Jumlah dan kualifikasi penyedia barang/jasa
g) Ketentuan/syarat lain dalam seleksi/penilaian penyedia
barang & jasa
h) Hasil pekerjaan yang diharapkan
Menyampaikan Harga Perkiraan Sendiri dan rincian Rincian
2
Anggaran Biaya (RAB)
Memastikan ketersediaan anggaran dengan berkoordinasi dan
3 meminta persetujuan penggunaan anggaran ke fungsi
budgeting controller. DIHAPUS
Permohonan Pengadaan adalah dokumen yang harus
dipersiapkan oleh pengguna barang & jasa untuk mengajukan
persetujuan prinsip pelaksanaan pengadaan kepada Pejabat
4 Berwenang Memutus (PBM). Permohonan pengadaan dapat
dilakukan secara manual dengan form permohonan pengadaan
atau melalui aplikasi pengadaan Perseroan.

Dalam Permohonan Pengadaan Divisi Pengguna harus


mengisikan secara detail mengenai: Spesifikasi/kualifikasi/KAK
barang/jasa, ruang lingkup pekerjaan, hasil yang diharapkan,
5
dan memverifikasi ketersediaan budget kepada fungsi
pengendalian anggaran (budgeting controller).

Unit Pengadaan dapat mulai melaksanakan pengadaan setelah


6 permohonan pengadaan diterima dengan lengkap dan telah
disetujui budgeting controller dan PBM.
Unit Pengadaan dapat mengembalikan permintaan pengadaan
apabila tidak lengkap atau terdapat bagian yang tidak jelas
7
sehingga memerlukan perbaikan/revisi dari divisi
pengguna barang & jasa.
PENYUSUNAN HARGA PERKIRAAN Divisi Pengguna berkewajiban menyusun dan menetapkan HPS
SENDIRI (HPS) 1 berdasarkan ruang lingkup pekerjaan atau spesifikasi
barang/jasa yang dibutuhkan.
Dalam pelaksanaan penyusunan HPS, Divisi Pengguna dapat
2
berkonsultansi dengan Unit Pengadaan.
HPS digunakan sebagai acuan dalam evaluasi penawaran serta
3 untuk menilai kewajaran harga penawaran termasuk rinciannya
Dalam perhitungan HPS dapat digunakan perkiraan
perhitungan harga/biaya yang berasal dari pihak ketiga melalui
Request For Information (RFI), namum perhitungan
4
tersebut hanya sebagai referensi (acuan). Perminaan RFI
kepada pihak ketiga dilakukan melalui oleh Unit Pengadaan
atas permintaan dan kebutuhan user.
Harga Perkiraan Sendiri (HPS) atau Owner’s Estimate (OE) yaitu
nilai harga yang dihitung untuk menetapkan harga yang wajar
5
berdasarkan data yang dapat dipertanggungjawabkan.

HPS adalah hasil perhitungan seluruh volume pekerjaan


dikalikan dengan harga satuan ditambah dengan Pajak
6 Pertambahan Nilai (PPN) dan keuntungan. HPS tidak boleh
ditambah dengan biaya tak terduga, biaya lain-lain, dan Pajak
Penghasilan (PPh)
Nilai HPS bersifat tertutup. Rincian harga satuan dalam
7
perhitungan HPS bersifat rahasia.
HPS sebagai dasar penetapan besarnya nilai Jaminan Sanggah
8
Banding.
Penyusunan HPS/OE dapat dilakukan oleh pihak ketiga DIHAPUS
(konsultan) untuk pengadaan barang/jasa yang memerlukan
9
keahlian tertentu dan tidak dimiliki oleh unit kerja user.

Penentapan HPS dikecualikan untuk:


a) Pengadaan Langsung barang/jasa dengan pagu anggaran
10
paling banyak Rp25.000.000,- (dua puluh lima juta rupiah).
b) E-purchasing.
Penyusunan HPS dapat mempertimbangkan:
a) Harga pasar setempat yaitu harga barang/jasa di lokasi
barang/jasa diproduksi/diserahterimakan/dilaksanakan;
b) Daftar biaya/tarif barang/jasa yang dikeluarkan/didapat dari
pabrikan/distributor, iklan, internet, harga toko, brosur,
katalog, daftar harga dapat dipertanggungjawabkan;
c) Hasil perbandingan dengan Perjanjian Kerjasama/Surat
Penunjukan/PO sejenis yang pernah dilaksanakan dengan
mempertimbangkan faktor perubahan biaya;
d) Daftar harga standar/tarif harga yang dikeluarkan instansi
11 berwenang;
e) Informasi biaya satuan yang dipublikasikan secara resmi oleh
Kementrian/Lembaga;
f) Informasi biaya satuan yang dipublikasikan secara resmi oleh
asosiasi terkait (contoh: Pedoman Standar Minimal Inkindo)
dan sumber data lain yang dapat dipertanggungjawabkan;
g) Perkiraan perhitungan biaya yang dilakukan oleh konsultan;
h) Informasi lain yang dapat dipertanggungjawabkan

MEKANISME PENYAMPAIAN Dokumen penawaran dapat disampaikan secara langsung


DOKUMEN PENAWARAN 1 (hardcopy), email, atau melalui aplikasi pengadaan Perseroan.

Sistem penyampaian dokumen penawaran dapat dipilih 1


(satu) dari 2 (dua) cara, yaitu dengan sistem satu amplop atau
dua amplop :
a. Sistem Satu Amplop
I. Sistem satu amplop digunakan untuk pengadaan barang dan
atau jasa yang menggunakan cara pengadaan yaitu penunjukan
langsung dan pengadaan/pembelian langsung.
II. Cara penyampaian dengan sistem satu amplop adalah
keseluruhan dokumen penawaran dimasukkan ke dalam satu
amplop, yang mencakup antara lain: surat penawaran, legal
2 dokumen dan perhitungan harga.
b. Sistem Dua Amplop Satu Sampul
I. Sistem dua amplop digunakan untuk pengadaan barang dan
atau jasa yang menggunakan cara pengadaan yaitu pelelangan
dan pemilihan langsung.
II. Sistem dua amplop satu sampul, yaitu dalam satu sampul
berisi dua amplop penawaran, sebagai berikut:
1) Amplop pertama berisi penawaran teknis dan,
2) Amplop kedua berisi penawaran harga (finansial).
III. Kedua proposal penawaran tersebut harus diserahkan
kepada Tim Pengadaan secara bersamaan pada waktu yang
ditentukan dalam Permintaan Penawaran.
Sistem Dua Tahap digunakan untuk pengadaan barang dan
atau jasa yang berkaitan dengan penggunaan teknologi tinggi,
kompleks dan risiko tinggi dan atau yang mengutamakan
tercapainya/pemenuhan kriteria kinerja tertentu dari
keseluruhan sistem termasuk pertimbangan kemudahan atau
efisiensi pengoperasian dan pemeliharaan peralatannya dan
atau yang mempunyai beberapa alternatif
3
penggunaan sistem dan desain penerapan teknologi yang
berbeda, serta pengadaan barang dan atau jasa yang
memerlukan penyesuaian kriteria teknis untuk menyetarakan
spesifikasi teknis diantara penyedia barang dan atau jasa sesuai
yang disyaratkan pada dokumen pengadaan, dengan tahapan
sebagai berikut:

Tahap Pertama
1) Masukkan sampul yang memuat persyaratan administrasi
dan teknis sebagaimana disyaratkan dalam dokumen
pengadaan barang dan atau jasa dan tidak termasuk usulan
harga;
DIHAPUS
2) Pada sampul hanya dicantumkan alamat panitia pengadaan
barang dan atau jasa dan tertulis kalimat “dokumen penawaran
pengadaan barang dan atau jasa tahap I (yang mencantumkan :
jenis, tempat, hari, tanggal, bulan, tahun, jam pemasukan)”;
3) Apabila penawaran disampaikan melalui pos, sampul
a pertama dimasukkan dalam satu sampul, disebut sampul luar;
4) Sampul luar hanya memuat alamat panitia pengadaan
barang dan atau jasa serta tempat, hari, tanggal, bulan tahun,
dan jam pemasukan. Dokumen penawaran yang diterima
melalui pos, pada sampul luarnya diberi catatan tanggal dan
jam penerimaannya. Dokumen penawaran yang diterima
setelah batas akhir pemasukan, tidak diikutsertakan dan
diberitahukan kepada peserta yang bersangkutan untuk
diambil kembali.

Tahap Kedua
1) Calon penyedia barang dan atau jasa, yang telah dinyatakan
lulus oleh panitia/pejabat pengadaan pada evaluasi tahap
pertama, diminta memasukkan surat penawaran harga yang
dimasukkan ke dalam sampul kedua;
2) Surat penawaran harga tersebut dilampiri rincian analisis
biaya, dan syarat lainnya yang telah disepakati pada tahap
pertama;
3) Harga penawaran dalam surat penawaran dicantumkan
dengan jelas dalam angka dan huruf;
4) Dokumen penawaran bersifat rahasia dan hanya ditujukan
kepada alamat yang telah ditetapkan;
5) Dokumen penawaran disampaikan pada waktu yang telah
ditentukan. Dokumen penawaran yang diterima setelah batas
b
akhir pemasukan, tidak diikutsertakan dan diberitahukan
kepada peserta yang bersangkutan untuk
mengambil kembali dokumen penawarannya;
6) Apabila penawaran disampaikan melalui pos, sampul kedua
dimasukkan dalam satu sampul, disebut sampul luar. Sampul
luar hanya memuat alamat panitia pengadaan, tempat, hari,
tanggal, bulan, tahun, dan jam pemasukan akan diadakan.
Dokumen penan Penawaran.ng sama dengan hari pembukaan
penawaran biaya;
d) Penentuan pemenang pengadaan jasa konsultansi
berdasarkan nilai penawaran biaya yang paling rendah;
e) Diadakan klarifikasi teknis dan negosiasi harga terhadap
konsultan pemenang. Klarifikasi tidak boleh mengubah sasaran
kerangka acuan kerja dan mengubah harga satuanperoleh nilai
SISTEM EVALUASI PROPOSAL Tahapan Evaluasi Proposal diterapkan pada cara pengadaan
PENAWARAN Pelelangan dan Pemilihan Langsung, sebagai berikut :

Evalu asi p r o p o sal d im u lai d en g an m elaku kan


1 p en ilaian t er h ad ap p r o p o sal t ekn is. Pen ilaian
t er h ad ap p r o p o sal b iaya akan d ilaku kan set elah
selu r u h evalu asi/p en ilaian t er h ad ap p r o p o sal
2 Evalu asi Pr o p o sal Tekn is
Pen ilaian yan g d ilaku kan t er h ad ap p en aw ar an
t ekn is b er d asar kan kr it er ia u m u m an t ar a lain :
I. Pen g alam an p eser t a d alam m elaku kan p eker jaan
sesu ai d en g an keb u t u h an ;
a
II. Ren can a ker ja d an ku alit as m et o d o lo g i yan g
d it aw ar kan ;
III. Ku alif ikasi d ar i t en ag a ah li yan g d ilib at kan
d alam m elaksan akan p eker jaan ;
Kriteria umum dapat diperluas ke dalam sub-kriteria, namun
b esensi kriteria dari sub-kriteria tidak boleh keluar dari
esensinya.
Kriteria yang telah ditentukan dinilai berdasarkan bobot yang
c ditetapkan oleh Tim Pengadaan. Prosentase bobot yang
diterapkan didasarkan kepada jenis kriteria penilaian.
Dalam melakukan penilaian terhadap kualifikasi tenaga ahli
d
dilakukan hanya terhadap tenaga intinya.
Peserta yang proposal teknisnya tidak terpilih, dianggap gugur
dan secara otomatis menggugurkan proposal biayanya dan
e dikeluarkan dari daftar pembanding (worksheet proposal
biaya), sehingga tidak ikut dalam proses evaluasi proposal biaya

3 Evaluasi Proposal Biaya


Evaluasi proposal biaya merupakan penilaian terhadap
a
penawaran biaya yang proposal teknisnya terpilih.
Berdasarkan hasil evaluasi biaya, Tim Pengadaan membuat
daftar urutan penawaran yang dimulai dari urutan harga
b
penawaran terendah dan nilai penawaran yang terendah akan
mendapatkan skor (nilai) tertinggi.
Penilaian keseluruhan atas proposal teknis dan proposal biaya
didapat dengan menjumlahkan hasil nilai tertimbang dari
kedua proposal penawaran tersebut. Total nilai dengan angka
4
tertinggi merupakan calon Penyedia Jasa dengan peringkat
tertinggi. Tim Pengadaan harus membuat peringkat calon
Penyedia Jasa
Metode Evaluasi penawaran untuk pengadaan barang dan atau
5
jasa
Metode Evaluasi Berdasarkan Kualitas dan Biaya (Merit Point
System)
Evaluasi penawaran dengan sistem nilai digunakan untuk
pengadaan barang/jasa/jasa pemborongan/jasa lainnya yang
a
memperhitungkan keunggulan teknis sepadan dengan
harganya, mengingat penawaran harga sangat dipengaruhi
oleh kualitas teknis. Urutan proses penilaian dengan sistem ini
adalah sebagai berikut:
I. Evaluasi Administrasi
1) Evaluasi administrasi dilakukan terhadap penawaran yang
memenuhi syarat pada pembukaan penawaran;
2) Evaluasi Administrasi dilakukan terhadap dokumen
penawaran yang masuk dan dievaluasi kelengkapan dan
keabsahan syarat administrasi. Unsur-unsur yang dievaluasi
pada tahap ini harus berdasarkan ketentuan-ketentuan yang
tercantum dalam dokumen pengadaan (tidak dikurangi atau
ditambah);
3) Evaluasi Administrasi menghasilkan dua kesimpulan yaitu
memenuhi syarat administrasi atau tidak memenuhi syarat
administrasi.
II. Evaluasi Teknis dan Harga
1) Sistem nilai menggunakan pendekatan/metode kuantitatif,
yaitu dengan memberikan nilai angka terhadap unsur-unsur DIHAPUS
teknis dan harga yang dinilai sesuai dengan kriteria yang
ditetapkan dalam dokumen pengadaan;
2) Evaluasi teknis dan harga dilakukan terhadap
penawaranpenawaran yang dinyatakan memenuhi persyaratan
administrasi, dengan memberikan penilaian (skor) terhadap
unsur-unsur teknis dan/atau harga penawaran;
3) Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, Tim Pengadaan
barang/jasa membuat daftar urutan penawaran yang memiliki
nilai tertinggi;
4) Bila menggunakan nilai ambang batas lulus (passing grade),
hal ini harus dicantumkan dalam dokumen pengadaan. Tim
Pengadaan Barang/jasa membuat daftar urutan yang dimulai
dari penawaran harga terendah untuk semua penawaran yang
b Metode Evaluasi Berdasarkan Biaya Terendah
1) Penyampaian dokumen penawaran menggunakan Metode
Satu Sampul
atau Metode Dua Sampul;
2) Metode ini lebih tepat digunakan untuk jenis Pengadaan
Barang/Jasa yang
ruang lingkup atau spesifikasi teknisnya sudah jelas dan
diperkirakan
sebagian besar calon penyedia yang diundang akan mampu
melaksanakan pekerjaan tersebut dilihat dari segi teknis
namum tetap
memerlukan evaluasi teknis seperti: jasa konsultansi
sederhana, aset berwujud dan tidak berwujud, barang atau jasa
keperluan operasional kantor, pekerjaan konstruksi sederhana,
jasa lainnya, dll;
3) Urutan proses evaluasi, biaya terendah adalah sebagai
berikut:
a) Dilakukan penilaian kualitas penawaran teknis, kemudian
dipilih penawaran-penawaran yang diatas batas lulus (passing
grade);
b) Dilakukan pembukaan penawaran biaya terhadap konsultan
yang mempunyai nilai evaluasi penawaran teknis di atas batas
lulus (passing grade) serta pengembalian penawaran biaya dari
konsultan yang tidak lulus;
c) Dilakukan penilaian penawaran biaya termasuk koreksi
perhitungan pada hari yang sama dengan hari pembukaan
penawaran biaya;
d) Penentuan pemenang pengadaan jasa konsultansi
berdasarkan nilai penawaran biaya yang paling rendah;
c Metode Evaluasi Berdasarkan Kualitas
1) Penyampaikan dokumen penawaran menggunakan Metode
Dua Sampul atau Metode Dua Tahap
2) Evaluasi penawaran dengan sistem evaluasi digunakan untuk
pengadaan barang & jasa dengan kompleks dan menggunakan
teknologi tinggi, kualitas usulan merupakan faktor yang
menentukan terhadap outcome secara keseluruhan, dan
lingkup pekerjaan sulit ditetapkan dalam kerangka acuan kerja
(KAK);
3) Pengadaan jasa konsultansi dengan cara evaluasi kualitas
digunakan bagi pengadaab barang & jasa yang memerlukan
inovasi atau permasalahannya kompleks.
4) Urutan proses adalah sebagai berikut :
a) Dilakukan penilaian kualitas penawaran teknis, kemudian
dipilih penyedia yang mengajukan penawaran teknis yang
terbaik dan di atas batas lulus terendah (passing grade);
b) Dilakukan pembukaan penawaran biaya dari konsultan
dengan nilai penawaran teknis terbaik;
c) Diadakan klarifikasi dan negosiasi penawaran teknis dan
penawaran biaya;
d) Klarifikasi tidak boleh mengubah sasaran kerangka acuan
kerja;
e) Negosiasi biaya dapat segera dilakukanpada hari yang sama
dengan hari pemb
KLARIFIKASI DAN NEGOSIASI HARGA Unit Pengadaan barang dan atau jasa melakukan klarifikasi dan KLARIFIKASI DAN NEGOSIASI HARGA a
Divisi/Unit Kerja yang membawahi Fungsi Pengadaan bersama
negosiasi harga kepada calon penyedia barang dan atau jasa
1 Pengguna dan/atau Tim Pengadaan melakukan klarifikasi dan PENAMBAHAN
yang terpilih
negosiasi harga kepada calon Penyedia yang terpilih.
Klarifikasi dan negosiasi dapat dilaksanakan secara langsung b Klarifikasi dan negosiasi dapat dilaksanakan secara langsung
2 maupun tidak langsung melalui email atau telepon. maupun tidak langsung melalui namun tidak terbatas pada TIDAK BERUBAH
email atau telepon.
Klarifikasi dan negosiasi harus dituangkan secara tertulis dalam Klarifikasi dan negosiasi dilakukan untuk mencapai nilai HPS
Berita Acara Klarifikasi dan Negosiasi Harga. dengan ambang batas atas sebesar 10% (sepuluh persen) dan
3 c ambang batas bawah 20% dari HPS untuk kemudian di atur PENAMBAHAN
lebih lanjut pada petunjuk teknis.

Apabila tidak tercapai kesepakatan dalam proses negosiasi


dalam hal harga berada di atas budget yang tersedia, maka
pelaksana pengadaan akan menginformasikan hasil pengadaan
4 DIHAPUS
kepada Divisi Pengguna agar mengajukan persetujuan
tambahan budget kepada Pejabat Berwenang Memutus.

Dalam pengadaan dengan metode pemilihan langsung dan d Dalam pengadaan dengan metode Pemilihan Langsung dan
lelang, apabila tidak tercapai kesepakatan dalam proses Pelelangan Terbuka, apabila tidak tercapai kesepakatan dalam
negosiasi dalam hal harga berada di atas budget yang tersedia, proses negosiasi dalam hal harga berada di atas anggaran yang
5 maka negosiasi dapat dilakukan kepada pemenang peringkat tersedia, maka negosiasi dapat dilakukan kepada pemenang TIDAK BERUBAH
selanjutnya yang masih memenuhi kriteria teknis. peringkat selanjutnya yang masih memenuhi kriteria teknis.

e Hasil kesepakatan dalam proses klarifikasi dan negosiasi harus


dituangkan secara tertulis dalam Berita Acara Klarifikasi dan
Negosiasi Harga yang kemudian ditandatangani oleh PENAMBAHAN
Divisi/Unit Kerja yang membawahi fungsi pengadaan dan
pihak penyedia.
PERSETUJUAN PENETAPAN PENYEDIA Pelaksana Pengadaan mengusulkan penetapan penyedia untuk
mendapatkan persetujuan PBM dengan melampirkan PENAMBAHAN
dokumen-dokumen pendukung.
PENYELESAIAN PENGADAAN Penyelesaian proses pengadaan dibuktikan dengan Berita
Acara Serah Terrima (BAST) atau Delivery Order (DO) yang
telah diverifikasi oleh pengguna dan penyedia. Untuk
selanjutnya dokumen BAST dan DO tersebut akan PENAMBAHAN
dipergunakan sebagai dasar pembayaran dan dilaksanakan
sesuai Pedoman Prosedur Transaksi Operasional Settlement
yang berlaku di Perseroan
TENGGANG WAKTU PELAKSANAAN Tenggang waktu proses pengadaan barang dan atau jasa mulai TENGGANG WAKTU PELAKSANAAN a Tenggang waktu proses pengadaan mulai dari tanggal
PENGADAAN dari tanggal persetujuan prinsip sampai dengan penunjukan PENGADAAN persetujuan prinsip sampai dengan penunjukan ditentukan
ditentukan sebagai berikut : sebagai berikut.
a) Pelelangan terbuka dilakukan selambat-lambatnya 60 (enam 1) Pelelangan Terbuka dilakukan selambat-lambatnya 60 hari
puluh) hari kerja. kerja.
1 b) Pemilihan langsung dilakukan selambat-lambatnya 40 2) Pemilihan Langsung dilakukan selambat-lambatnya 40 hari TIDAK BERUBAH
(empat puluh) hari kerja. kerja.
c) Penunjukan langsung dilakukan selambat-lambatnya 20 (dua 3) Penunjukan Langsung dilakukan selambat-lambatnya 20 hari
puluh) hari kerja. kerja.
d) Pembelian langsung dilakukan selambat-lambatnya 10 4) Pengadaan Langsung dilakukan selambat-lambatnya 10 hari
(sepuluh) hari kerja. kerja.
Perubahan tenggang waktu pelaksanaan pengadaan barang b Perubahan tenggang waktu pelaksanaan pengadaan dapat
dan atau jasa dapat dilakukan dengan melaporkan alasan dilakukan dengan melaporkan alasan penundaan pekerjaan
2 penundaan pekerjaan pengadaan dan mendapatkan pengadaan dan mendapatkan persetujuan dari Pejabat PENYESUAIAN
persetujuan dari Pejabat Berwenang Memutus pengadaan Berwenang Memutus pengadaan.
barang dan atau jasa.
Apabila terjadi keterlambatan dari tenggak waktu pelaksanaan c Apabila terjadi keterlambatan dari tenggat waktu pelaksanaan
pengadaan maka, pelaksana pengadaan dapat melaporkan pengadaan, maka pelaksana pengadaan dapat melaporkan
3 alasan keterlambatan dalam resume pengadaan atau melalui alasan keterlambatan dalam resume pengadaan atau melalui TIDAK BERUBAH
aplikasi pengadaan Perseroan. aplikasi pengadaan Perseroan.

PAKTA INTEGRITAS Pelaksana pengadaan wajib menandatangai Pakta Integritas


sebagai pelaksana pengadaan setiap 1 (satu) tahun sekali untuk
1
seluruh pengadaan barang & jasa yang dilakukan di Perseroan.
DIHAPUS
Penyedia barang dan atau jasa dengan nilai pengadaan di atas
2 Rp 25.000.000,- (dua puluh lima juta rupiah menandatangani
Pakta Integritas.
SANGGAHAN Untuk menjamin adanya transparansi dan perlakuan yang sama SANGGAHAN a Untuk menjamin adanya transparansi dan perlakuan yang
(equal treatment) dalam setiap Pengadaan Barang dan Jasa, sama (equal treatment) dalam setiap pengadaan, maka pihak
1 TIDAK BERUBAH
maka pihak yang kalah pada saat pengumuman pemenang, yang kalah pada saat pengumuman pemenang, berhak untuk
berhak untuk mengajukan sanggahan. mengajukan sanggahan.
Sanggahan sebagaimana dimaksud pada butir 1 hanya yang Sanggahan sebagaimana dimaksud pada huruf a hanya yang
2 berkaitan dengan kesesuaian pelaksanaan pelelangan berkaitan dengan kesesuaian pelaksanaan Pelelangan Terbuka. PENYESUAIAN

Sanggahan dapat diterima apabila diajukan dalam waktu Sanggahan dapat diterima apabila diajukan dalam waktu
selambat-lambatnya 4 (empat) hari kerja sejak diumumkannya selambat-lambatnya 4 (empat) hari kerja sejak diumumkannya
3
pemenang atau sebelum kontrak ditandatangani, mana yang pemenang atau sebelum kontrak ditandatangani, mana yang
lebih dahulu. lebih dahulu.
Direksi atau pejabat yang ditunjuk sebagai pihak yang Direksi atau pejabat yang ditunjuk sebagai pihak yang
menangani sanggahan dalam Perseroan wajib menyampaikan menangani sanggahan dalam Perseroan wajib menyampaikan
4 keputusan atas sanggahan tersebut selambatlambatnya 14 keputusan atas sanggahan tersebut selambat-lambatnya 14 TIDAK BERUBAH
(empat belas) hari kerja dari tanggal diterimanya pengajuan (empat belas) hari kerja dari tanggal diterimanya pengajuan
sanggahan. sanggahan.
Direksi atau pejabat yang ditunjuk menangani dan memeriksa Direksi atau pejabat yang ditunjuk menangani dan memeriksa
sanggahan dapat melibatkan pihak yang tidak terkait langsung sanggahan dapat melibatkan pihak yang tidak terkait langsung
5
dengan proses pengadaan barang dan jasa yang bersangkutan. dengan proses pengadaan yang bersangkutan.

Persyaratan pelaksanaan sanggahan oleh pihak penyanggah Persyaratan pelaksanaan sanggahan oleh pihak penyanggah
antara lain harus dilengkapi dengan penyetoran uang jaminan antara lain harus dilengkapi dengan penyetoran uang jaminan
6 sanggahan sebesar minimal 5% dari nilai anggaran dan bukti- sanggah banding sebesar 3% dari nilai anggaran dan bukti- PERUBAHAN
bukti terkait pengadaan yang disanggah. bukti terkait pengadaan yang disanggah.

Uang jaminan sanggahan tersebut dikembalikan kepada Uang jaminan sanggahan tersebut dikembalikan kepada
penyanggah apabila sanggahannya terbukti benar secara penyanggah apabila sanggahannya terbukti benar secara
7 hukum dan menjadi hak Perseroan apabila sanggahannya hukum dan menjadi hak Perseroan apabila sanggahannya TIDAK BERUBAH
terbukti tidak benar secara hukum. terbukti tidak benar secara hukum.

Keputusan Direksi atau pejabat yang ditunjuk sebagaimana Keputusan Direksi atau pejabat yang ditunjuk sebagaimana
8 PENYESUAIAN
dimaksud pada butir 4 bersifat final. dimaksud pada huruf d bersifat final.
Apabila sanggahan banding benar, maka proses pemilihan Apabila sanggahan banding benar, maka proses pemilihan
penyedia barang dan/atau jasa dievaluasi kembali atau Penyedia dievaluasi kembali atau dilakukan proses pengadaan
9 TIDAK BERUBAH
dilakukan proses pemilihan ulang, atau dilakukan pembatalan ulang, atau dilakukan pembatalan kontrak.
kontrak.
Apabila dalam pelelangan, jumlah penyedia barang dan atau
jasa yang lulus prakualifikasi hanya 2 (dua) rekanan maka
10
dilakukan permintaan penawaran dan negosiasi seperti pada
proses pemilihan/seleksi langsung.
Apabila dalam pelelangan, jumlah penyedia barang dan atau
jasa yang memasukkan penawaran hanya 2 (dua) rekanan maka
11
dilakukan negosiasi seperti pada proses pemilihan/seleksi
langsung.
Apabila dalam pelelangan, jumlah penyedia barang dan atau
jasa yang lulus prakualifikasi hanya 1 (satu) rekanan maka DIHAPUS
12
dilakukan permintaan penawaran dan negosiasi seperti pada
proses penunjukan langsung.
Apabila dalam pelelangan, penyedia barang dan atau jasa yang
memasukkan penawaran hanya 1 (satu) maka dilakukan
13
negosiasi seperti pada proses penunjukan langsung.

Panitia pengadaan dilarang memberikan ganti rugi kepada


14 peserta lelang/seleksi bila penawarannya ditolak atau
pelelangan/seleksi dinyatakan gagal
REKANAN Rekanan Perseroan adalah penyedia barang dan atau jasa yang REKANAN a. Rekanan Perseroan adalah Penyedia atau Calon Penyedia
dibutuhkan Perseroan baik berbentuk badan usaha maupun baik berbentuk badan usaha maupun perseorangan yang telah
1 PENYESUAIAN
perseorangan yang telah terdaftar dalam Daftar Rekanan terdaftar dalam Daftar Rekanan Perseroan.
Perseroan.
Persyaratan legalitas dokumen untuk melakukan pendaftaran b. Persyaratan legalitas dokumen untuk melakukan
2 TIDAK BERUBAH
sebagai rekanan: pendaftaran sebagai rekanan:
Untuk penyedia berbentuk badan usaha: 1) Untuk Penyedia berbentuk badan usaha, minimal:
- Anggaran Dasar dan perubahannya - Akta Pendirian Perusahaan dan perubahannya
- Surat Keterangan Domisili - Surat Keterangan Domisili
a - SIUP - Nomor Induk Berusaha
- NPWP - NPWP Badan
- TDP - KTP Pengurus
- KTP - Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan
Untuk penyedia berbentuk perseorangan: 2) Untuk Penyedia berbentuk perseorangan: PENAMBAHAN
- KTP - KTP
- NPWP - NPWP
- Curriculum Vitae atau daftar pengalaman kerja yang relevan
b - Surat izin profesi, hanya berlaku untuk Perseorangan yang
memiliki profesi khusus seperti
notaris, advokat, dokter, pajak, akuntan, dan profesi lainnya

Penyedia barang dan atau jasa yang dapat dimasukkan ke c. Penyedia yang dapat dimasukkan ke dalam daftar rekanan
dalam daftar rekanan Perseroan adalah yang memiliki Perseroan adalah yang memiliki kualifikasi yang telah
kualifikasi yang telah ditetapkan secara eksternal oleh badan ditetapkan secara eksternal oleh badan asosiasi dan/atau
asosiasi dan/atau secara internal Perseroan. Khusus untuk secara internal Perseroan. Khusus untuk pengadaan jasa,
3
pengadaan jasa, kualifikasinya ditentukan oleh masing-masing kualifikasinya ditentukan oleh masing-masing unit pengguna
unit pengguna jasa namum demikian jika diperlukan dapat jasa namun demikian jika diperlukan dapat berkoordinasi
berkoordinasi dengan Unit Pengadaan. dengan Divisi/Unit Kerja yang membawahi Fungsi Pengadaan.

Pengadaan barang dan atau jasa yang dilaksanakan melalui d. Pengadaan yang dilaksanakan melalui rekanan adalah:
rekanan adalah : 1) Pelelangan Terbuka kecuali untuk pengadaan yang tidak
a. Pelelangan kecuali untuk pengadaan barang dan atau jasa rutin.
yang tidak rutin. 2) Pemilihan Langsung kecuali untuk pengadaan yang tidak
b. Pemilihan langsung kecuali untuk pengadaan barang dan rutin dan/atau melalui agen tunggal/pabrikan/principal.
4 atau jasa yang tidak rutin dan atau melalui agen tunggal/ 3) Penunjukan Langsung kecuali namun tidak terbatas untuk
pabrikan/principal. pengadaan melalui agen tunggal/pabrikan/principal
c. Penunjukan langsung kecuali untuk pengadaan barang dan PENYESUAIAN
atau jasa melalui agen tunggal/ pabrikan/principal.

Pengadaan barang dan atau jasa yang sifatnya rutin adalah e. Pengadaan yang sifatnya rutin adalah pengadaan yang rutin
pengadaan barang dan atau jasa yang rutin diadakan setiap diadakan setiap tahun dengan frekuensi minimal 1 (satu) kali
5
tahun dengan frekuensi minimal 1 (satu) kali dalam setahun dalam setahun.

Pengadaan barang dan atau jasa yang dapat dilaksanakan tanpa f. Pengadaan yang dapat dilaksanakan tanpa melalui rekanan
melalui rekanan adalah pengadaan barang dan atau jasa yang adalah pengadaan dengan metode penunjukan langsung,
dilakukan dengan cara : pengadaan langsung dan pelelangan terbuka
a. Pengadaan langsung, untuk pengadaan jasa konsultansi
6 perorangan.
b. Pengadaan langsung, untuk pengadaan barang yang telah
tersedia di pasar/secara online.

Klasifikasi dan kualifikasi penyedia barang dan atau jasa yang g. Klasifikasi dan kualifikasi Penyedia yang akan diikutkan
akan diikutkan dalam pengadaan barang dan atau jasa dalam pengadaan ditentukan berdasarkan perkiraan nilai
7
ditentukan berdasarkan perkiraan nilai pekerjaan dan jenis pekerjaan dan jenis pekerjaannya.
pekerjaannya.
Apabila dalam pengadaan barang dan atau jasa untuk nilai h. Apabila dalam pengadaan untuk nilai pekerjaan tertentu
pekerjaan tertentu ternyata tidak tersedia penyedia barang dan ternyata tidak tersedia Penyedia yang sesuai dengan
atau jasa yang sesuai dengan kualifikasinya, maka kualifikasinya, maka dimungkinkan untuk mengikutkan atau
dimungkinkan untuk mengikutkan atau memakai penyedia memakai Penyedia yang memiliki kualifikasi satu tingkat lebih TIDAK BERUBAH
barang dan atau jasa yang memiliki kualifikasi satu tingkat lebih tinggi dari tingkatan kualifikasi seharusnya. Namun tidak
8 tinggi dari tingkatan kualifikasi seharusnya. Namun tidak diperbolehkan untuk mengikutkan atau memakai Penyedia
diperbolehkan untuk mengikutkan atau memakai penyedia yang memiliki kualifikasi yang lebih rendah dari tingkatan
barang dan atau jasa yang memiliki kualifikasi yang lebih kualifikasi seharusnya.
rendah dari tingkatan kualifikasi seharusnya.

Dalam melakukan pengadaan barang dan atau jasa diusahakan


9 menggunakan penyedia barang dan atau jasa produk dalam
negri.
Rekanan yang diundang dalam proses pengadaan barang dan
atau jasa melalui pemilihan langsung dan penunjukan langsung
10 diusahakan dapat merata di antara rekanan yang terdaftar
dalam daftar rekanan Perseroan.
DIHAPUS
Dalam mengelola rekanan, untuk pertama kalinya masing-
masing unit kerja dapat menyerahkan usulan daftar rekanan.
Unit Procurement melakukan koordinasi atas usulan dari setiap
11 unit agar terhindar adanya pencatatan 2 (dua) kali atas usulan
daftar rekanan tersebut. Hal ini juga untuk mempermudah
pengecekan daftar rekanan yang telah masuk dalam daftar
blacklist.
Kriteria penunjukan Rekanan Perseroan harus memperhatikan i. Kriteria Penetapan Daftar Rekanan Perseroan harus
12 PENYESUAIAN
ketentuan sebagai berikut: memperhatikan ketentuan sebagai berikut:
Pengelolaan Risiko 1) Pengelolaan Risiko
Penunjukan rekanan harus memperhitungkan, menilai dan Penunjukan rekanan harus memperhitungkan, menilai dan
mengukur besarnya risiko yang mungkin timbul dan yang mengukur besarnya risiko yang mungkin timbul dan yang
dihadapi oleh Perseroan pada berbagai bidang, berkaitan dihadapi oleh Perseroan pada berbagai bidang, berkaitan
dengan pengadaan barang dan atau jasa yang akan dilakukan. dengan pengadaan yang akan dilakukan.
a Selain itu, penunjukan rekanan juga dimaksudkan untuk Selain itu, penunjukan rekanan juga dimaksudkan untuk
mengurangi dan membatasi kemungkinan terealisirnya potensi mengurangi dan membatasi kemungkinan terealisasinya
risiko yang ada menjadi kerugian potensi risiko yang ada menjadi kerugian nyata.

Keahlian 2) Keahlian
Penetapan dan penunjukan rekanan harus didasarkan pada Penetapan dan penunjukan rekanan harus didasarkan pada
b pengalaman, kemampuan, kompetensi dan keahlian pada pengalaman, kemampuan, kompetensi dan keahlian pada
bidang tertentu dari rekanan, berkaitan dengan pengadaan bidang tertentu dari rekanan, berkaitan dengan pengadaan.
barang dan atau jasa.
Profesi, Bidang Usaha 3) Profesi, Bidang Usaha TIDAK BERUBAH
Rekanan merupakan pihak atau badan dan lembaga yang Rekanan merupakan pihak atau badan dan lembaga yang
sesuai dengan kapasitas maupun legalitasnya memperoleh hak sesuai dengan kapasitas maupun legalitasnya memperoleh hak
c dan wewenang untuk menjalankan profesi atau bidang usaha dan wewenang untuk menjalankan profesi atau bidang usaha
tertentu yang memungkinkan dilakukannya penunjukan oleh tertentu yang memungkinkan dilakukannya penunjukan oleh
Perseroan sebagai rekanan yang tepat. Perseroan sebagai rekanan yang tepat.

Legitimasi 4) Legitimasi
Beberapa barang dan atau jasa hanya dapat dibeli atau Beberapa barang dan/atau jasa hanya dapat dibeli atau
diperoleh dari rekanan tertentu yang secara khusus diperoleh dari rekanan tertentu yang secara khusus
d
memperoleh ijin dari yang berwajib (pemerintah) atau sesuai memperoleh ijin dari yang berwajib (pemerintah) atau sesuai
dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

Efisiensi dan efektifitas 5) Efisiensi dan efektifitas


Penetapan dan penunjukan rekanan harus didasarkan pada Penetapan dan penunjukan rekanan harus didasarkan pada
e
perhitungan pencapaian efisiensi dan efektifitas yang optimal. perhitungan pencapaian efisiensi dan efektifitas yang optimal.

Kualifikasi Rekanan
13 Kualifikasi rekanan adalah penilaian dan penggolongan DIHAPUS
penyedia barang dan atau jasa menurut bidang usaha.
14 Pencatatan Data Rekanan j Pencatatan Data Rekanan TIDAK BERUBAH
Unit Pengadaan adalah pihak yang berwenang melakukan 1) Divisi/Unit Kerja yang membawahi Fungsi Pengadaan
proses penerimaan dan pencatatan penyedia barang dan atau adalah pihak yang berwenang melakukan proses penerimaan
1 jasa menjadi rekanan Perseroan beserta pengelolaannya secara dan pencatatan Penyedia menjadi rekanan Perseroan beserta PENYESUAIAN
manual atau melalui aplikasi pengadaan. pengelolaannya.

Penerimaan dan pencacatan penyedia barang dan atau jasa 2) Penerimaan dan pencacatan Penyedia dilakukan
dilakukan berdasarkan rekanan yang mengirimkan penawaran berdasarkan rekanan yang mengirimkan penawaran sebagai
b sebagai rekanan Perseroan dan rekanan yang telah digunakan rekanan Perseroan dan rekanan yang telah digunakan TIDAK BERUBAH
Perseroan sebagai penyedia barang dan atau jasa. Perseroan sebagai Penyedia.

Daftar Rekanan yang diterbitkan oleh Unit Pengadaan berlaku 3) Daftar Rekanan yang diterbitkan oleh Divisi yang
untuk seluruh Divisi di Perseroan sepanjang klasifikasi dan membawahi Fungsi Pengadaan berlaku untuk seluruh
c kualifikasi rekanan yang dicatatkan sesuai dengan jenis divisi/unit kerja di Perseroan sepanjang klasifikasi dan PENYESUAIAN
pengadaan barang dan atau jasa yang akan dilaksanakan. kualifikasi rekanan yang dicatatkan sesuai dengan jenis
pengadaan yang akan dilaksanakan.
15 Pengadministrasian Rekanan k Pengadministrasian Rekanan
Daftar rekanan Perseroan harus diupdate sesuai dengan 1) Daftar rekanan Perseroan harus di-update sesuai dengan
perubahan-perubahan yang mungkin terjadi, misalnya : perubahan-perubahan yang mungkin terjadi, misalnya:
I. Penambahan rekanan baru, a) Penambahan rekanan baru,
II. Pengurangan atau pembatalan rekanan yang telah dicatat b) Pengurangan atau pembatalan rekanan yang telah dicatat, TIDAK BERUBAH
a
III. Perubahan klasifikasi dan kualifikasi rekanan c) Perubahan klasifikasi dan kualifikasi rekanan.

Terhadap masing-masing rekanan yang terdapat dalam daftar 2) Terhadap masing-masing rekanan yang terdapat dalam
rekanan Perseroan harus dievaluasi secara berkala minimal 2 daftar rekanan Perseroan harus dievaluasi secara berkala
tahun sekali, meliputi : minimal 2 tahun sekali, meliputi: Perubahan data, seperti:
I. Perubahan data, seperti: perubahan alamat, perubahan akte perubahan alamat, perubahan akte pendirian atau anggaran
pendirian atau anggaran dasar perusahaan, perubahan dasar perusahaan, perubahan pengurus dan sebagainya.
b pengurus dan sebagainya. PERUBAHAN
II. Kinerja atau hasil kerja setiap rekanan dalam menyelesaikan
pekerjaan meliputi : ketepatan waktu pelaksanaan, kualitas
hasil kerja, tanggung jawab, penagihan dan lain sebagainya.
III. Keaktifan rekanan.

3) Proses evaluasi kinerja dilakukan atas rekanan yang ditunjuk


PENAMBAHAN
sebagai Penyedia.
Rekanan dapat dicoret/ dikeluarkan dari daftar rekanan 4) Rekanan dapat dicoret/dikeluarkan dari daftar rekanan
Perseroan, apabila : Perseroan, apabila:
I. Terbukti telah melakukan usaha untuk mempengaruhi panitia a) Terbukti telah melakukan usaha untuk mempengaruhi
pengadaan atau pejabat yang berwenang memutus pengadaan panitia pengadaan atau pejabat yang berwenang memutus
barang dan atau jasa guna memenuhi keinginannya yang pengadaan guna memenuhi keinginannya yang bertentangan
bertentangan dengan ketentuan dan prosedur yang telah dengan ketentuan dan prosedur yang telah ditetapkan dalam
ditetapkan dalam dokumen pengadaan, dan atau peraturan dokumen pengadaan, dan/atau peraturan lainnya yang
lainnya yang berlaku. berlaku.
II. Terbukti dengan sengaja melakukan persekongkolan dengan b) Terbukti dengan sengaja melakukan persekongkolan
rekanan lain untuk mengatur harga penawaran sehingga dengan rekanan lain untuk mengatur harga penawaran
mengurangi dan atau meniadakan persaingan harga yang sehingga mengurangi dan/atau meniadakan persaingan harga
wajar/ sehat dan atau tindakan lain yang dapat merugikan yang wajar/sehat dan/atau tindakan lain yang dapat
c TIDAK BERUBAH
Perseroan. merugikan Perseroan.
III. Terbukti telah membuat dan atau menyampaikan dokumen c) Terbukti telah membuat dan/atau menyampaikan dokumen
palsu dan atau keterangan lain yang tidak benar untuk palsu dan/atau keterangan lain yang tidak benar untuk
memenuhi persyaratan pengadaan. memenuhi persyaratan pengadaan.
IV. Setelah ditunjuk, mengundurkan diri dengan alasan yang d) Setelah ditunjuk, mengundurkan diri dengan alasan yang
tidak dapat dipertanggungjawabkan dan atau tidak dapat tidak dapat dipertanggungjawabkan dan/atau tidak dapat
diterima. diterima.
V. Tidak dapat menyelesaikan pekerjaannya sesuai dengan e) Tidak dapat menyelesaikan pekerjaannya sesuai dengan
kontrak. kontrak.
VI. Setelah ditunjuk, mengalihkan pelaksanaan pekerjaan f) Setelah ditunjuk, mengalihkan pelaksanaan pekerjaan
utamanya kepada pihak lain. utamanya kepada pihak lain.

Terhadap rekanan yang telah dicoret/dikeluarkan dari daftar 5) Terhadap rekanan yang telah dicoret/dikeluarkan dari
rekanan Perseroan tersebut tidak diperbolehkan mengikuti daftar rekanan Perseroan tersebut turut serta dengan
d pengadaan barang dan atau jasa di Perseroan. personilnya tidak diperbolehkan mengikuti pengadaan di PENAMBAHAN
Perseroan dan masuk ke dalam daftar hitam (blacklist).

Jangka waku pencoretan rekanan dari daftar rekanan


e Perseroan ditentukan berdasarkan berat ringannya DIHAPUS
pelanggaran yang dilakukan.
l. Sanksi kepada para Penyedia dapat diberikan apabila:
1) Berusaha mempengaruhi Tim pengadaan atau pejabat yang
berwenang dalam bentuk dan cara apapun, baik langsung
maupun tidak langsung guna memenuhi keinginannya yang
bertentangan dengan ketentuan danprosedur yang telah
ditetapkan dalam dokumen pengadaan/kontrak, dan/atau
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

2) Melakukan persekongkolan dengan Penyedia lain untuk


mengatur harga penawaran di luar prosedur pelaksanaan
pengadaan sehingga mengurangi/menghambat/memperkecil
dan/atau meniadakan persaingan yang sehat dan/atau PENAMBAHAN
merugikan pihak lain;

3) Membuat dan/atau menyampaikan dokumen dan/atau


keterangan lain yang tidak benar untuk memenuhi persyaratan
pengadaan yang ditentukan dalam dokumen pengadaan;

4) Mengundurkan diri dengan alasan yang tidak dapat


dipertanggungjawabkan dan/atau tidak dapat diterima oleh
Unit Pelaksana pengadaan;
5) Tidak dapat menyelesaikan pekerjaannya sesuai dengan
kontrak yang telah disepakati.
JAMINAN PENGADAAN Jaminan Pengadaan Barang/Jasa berfungsi untuk pengendalian JAMINAN PENGADAAN Jaminan Pengadaan berfungsi untuk pengendalian dan
dan mitigasi risiko atas kemungkinan kegagalan atau mitigasi risiko atas kemungkinan kegagalan atau terhambatnya
terhambatnya proses pelaksanaan pengadaan barang/jasa, baik proses pelaksanaan pengadaan, baik pada tahap pemilihan
pasa tahap pemilihan penyedia dan pelaksanaan kontrak. Penyedia dan pelaksanaan kontrak.
Jaminan pengadaan diterbitkan dan akan dibayar oleh pihak
penjamin apabila penyedia tidak memenuji kewajiban yang
dipersyaratkan dalam dokumen pemilihan atau dokumen
kontrak. Jaminan pengadaan barang/jasa dapat berupa bank
1 a
garansi atau surety bond. Bank garansi diterbitkan oleh bank
umum. Surety bond diterbitkan oleh Perusahaan
Penjaminan/Perusahaan Asuransi/Lembaga Keuangan Khusus
yang menjalankan usaha di bidang pembiayaan, penjaminan,
dan asuransi. Penerbit jaminan harus memiliki ijin usaha dan
pencatatan ijin produk di Otoritas Jasa Keuangan (OJK). PERUBAHAN

Jaminan akan dibayar oleh pihak penjamin apabila Penyedia


b tidak memenuji kewajiban yang dipersyaratkan dalam
dokumen pemilihan atau dokumen kontrak.
Jaminan pengadaan dapat berupa bank garansi atau surety
bond. Bank garansi diterbitkan oleh bank umum. Surety bond
diterbitkan oleh Perusahaan Penjaminan/Perusahaan
c
Asuransi/Lembaga Keuangan Khusus yang menjalankan usaha
di bidang pembiayaan, penjaminan, dan asuransi.

Penerbit jaminan harus memiliki ijin usaha dan pencatatan ijin


d
produk di Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
2 Jaminan Pengadaan Barang/Jasa terdiri dari: e Jaminan Pengadaan terdiri dari: PENYESUAIAN
Jaminan Penawaran 1) Jaminan Penawaran
Jaminan penawaran diberikan oleh peserta penyedia Jaminan penawaran hanya berlaku untuk Pengadaan dengan
barang/jasa konstruksi/jasa lainnya pada saat memasukan metode Pelelangan Terbuka. Jaminan penawaran diberikan
a penawaran, besarnya 1% sampai 3 % dari penawaran harga oleh peserta Pelelangan Terbuka pada saat memasukan
atau dari HPS apabila HPS diberitahukan secara terbuka. penawaran, besarnya 3% dari penawaran harga atau dari HPS
apabila HPS diberitahukan secara terbuka.

Jaminan Sanggah Banding 2) Jaminan Sanggah Banding


Jaminan sanggah banding hanya untuk pekerjaan konstruksi, Jaminan sanggah banding hanya berlaku untuk pengadaan
minimum senilai jaminan penawaran wajib diberikan oleh dengan metode Pelelangan Terbuka, minimum senilai jaminan
penyedia barang/jasa yang menyanggah atas putusan penawaran wajib diberikan oleh Penyedia yang menyanggah
penetapan pemenang karena beranggapan telah terjadi atas putusan penetapan pemenang karena beranggapan telah
b penyimpangan dalam proses pelaksanaan pengadaan terjadi penyimpangan dalam proses pelaksanaan pengadaan.
barang/jasa. Jaminan akan dicairkan apabila sanggahan yang Jaminan akan dicairkan apabila sanggahan yang diajukan tidak
diajukan tidak terbukti. terbukti.

PERUBAHAN
PERUBAHAN
Jaminan Pelaksanaan 3) Jaminan Pelaksanaan
Jaminan pelaksanaan diberikan setelah diterbitkan Surat Jaminan pelaksanaan diberlakukan untuk pengadaan dengan
Penunjukan/PO dan sebelum penandatanganan Perjanjian metode Pelelangan Terbuka. Jaminan pelaksanaan diberikan
Penggunaan Barang/Jasa Konstruksi/Jasa Lainnya sebesar 5 % setelah diterbitkan SPK dan sebelum penandatanganan
dari nilai penunjukan. Jaminan pelaksanaan dikembalikan perjanjian penggunaan barang dan/atau jasa sebesar 5% dari
setelah serah terima pekerjaan dan penyedia menyerahkan nilai pengadaan. Jaminan pelaksanaan dikembalikan setelah
sertifikat garansi atau jaminan pemeliharaan. serah terima pekerjaan dan Penyedia menyerahkan sertifikat
Jaminan pelaksanaan diberlakukan untuk pengadaan garansi atau jaminan pemeliharaan.
c Barang/Jasa Konstruksi/Jasa Lainnya dengan nilai di atas Jaminan pelaksaan tidak diperlukan dalam hal: pengadaan jasa
Rp500.000.000,- (lima ratus juta rupiah). lainnya yang aset Penyedia sudah dikuasai oleh pemberi kerja,
Jaminan pelaksaan tidak diperlukan dalam hal: pengadaan jasa atau pengadaan melalui e-catalog/online.
lainnya yang asset penyedia sudah dikuasai oleh pemberi kerja,
atau pengadaan barang/jasa melalui e-catalog/on line.

Jaminan Uang Muka 4)Jaminan Uang Muka


Jaminan uang muka diberikan penyedia barang/jasa/jasa Jaminan uang muka diberikan Penyedia pada saat mengajukan
konstruksi/jasa konsultansi/jasa lainnya pada saat mengajukan permohonan uang muka dan nilainya harus sebesar uang
permohonan uang muka dan nilainya harus sebesar uang muka muka yang diterimanya. Pengembalian kepada perusahaan
yang diterimanya. Pengembalian kepada perusahaan diperhitungkan secara proporsional pada setiap tahap
diperhitungkan secara proporsional pada setiap tahap pembayaran yang telah disepakati dalam SPK/PPJ.
pembayaran yang telah disepakati dalam Surat Jaminan uang muka tidak diperlukan sepanjang memenuhi
Penunjukan/PO/Perjanjian. salah satu kriteria sebagai berikut:
a. Dalam hal pekerjaan dengan mempertimbangkan best
d practice yang berlaku umum seperti namun tidak terbatas PENAMBAHAN
pada jenis usaha mikro dan usaha kecil, agen perjalanan, jasa
maintenance, sewa/langganan.
b. Untuk pengadaan dengan nominal sampai dengan 25 juta
Rupiah (Pengadaan Langsung).
c. Penyedia tersebut merupakan satu-satunya pemegang
lisensi atas suatu barang/jasa.
d. Kondisi tertentu yang telah mendapatkan persetujuan dari
PBM.

Jaminan Pemeliharaan 5) Jaminan Pemeliharaan


Jaminan pemeliharaan diberlakukan untuk pekerjaan Jaminan pemeliharaan diberlakukan untuk pengadaan jasa
konstruksi/jasa lainnya yang membutuhkan masa konstruksi yang membutuhkan masa pemeliharaan.
pemeliharaan. Jaminan Pemeliharaan wajib diberikan oleh Penyedia jasa
Jaminan Pemeliharaan wajib diberikan oleh penyedia konstruksi setelah pelaksanaan pekerjaan dinyatakan selesai
pekerjaan konstruksi/jasa lainnya setelah pelaksanaan 100%, bila Penyedia meminta pembayaran retensi sebesar 5%
pekerjaan dinyatakan selesai 100% bila penyedia meminta sebelum berakhirnya masa pemeliharaan.
pembayaran retensi sebesar 5% sebelum berakhirnya masa Besarnya jaminan pemeliharaan 5% dari nilai pengadaan yang
pemeliharaan. tertera dalam SPK/PPJ diberikan untuk menjamin
e TIDAK BERUBAH
Besarnya jaminan pemeliharaan 5% dari nilai Surat pemeliharaan pekerjaan konstruksi yang telah diserahkan dan
Penunjukan/ Perjanjian diberikan untuk menjamin jaminan pemeliharaan tersebut dikembalikan 14 (empat belas)
pemeliharaan pekerjaan konstruksi/jasa lainnya yang telah hari kerja setelah masa pemeliharaan selesai dan dilengkapi
diserahkan dan jaminan pemeliharaan tersebut dikembalikan dengan berita acara serah terima pemeliharaan pekerjaan.
14 hari kerja setelah masa pemeliharaan selesai dan dilengkapi
dengan berita acara serah terima pemeliharaan pekerjaan.

Sertifikat Garansi f. Sertifikat Garansi


Dalam pengadaan barang modal, penyedia barang wajib Dalam pengadaan barang modal, Penyedia wajib menyerahkan
menyerahkan Sertifikat Garansi untuk menjamin kelaikan Sertifikat Garansi untuk menjamin kelaikan penggunaan
penggunaan barang tersebut hingga jangka waktu tertentu barang tersebut hingga jangka waktu tertentu sesuai dengan
3 TIDAK BERUBAH
sesuai dengan perjanjian. Sertifikat garansi diterbitkan oleh perjanjian. Sertifikat garansi diterbitkan oleh Produsen atau
Produsen atau pihak yang ditunjuk secara sah oleh produsen pihak yang ditunjuk secara sah oleh produsen.

4 Jam in an Pen g ad aan Bar an g /Jasa b er sif at : g. Jaminan pengadaan bersifat: PENYESUAIAN
Tidak bersyarat, paling sedikit memenuhi kriteria: 1) Tidak bersyarat, paling sedikit memenuhi kriteria:
I. Dalam penyelesaian klaim tidak perlu dibuktikan terlebih a) Dalam penyelesaian klaim tidak perlu dibuktikan terlebih
dahulu kerugian yang diderita oleh Penerima Jaminan (SMF), dahulu kerugian yang diderita oleh Penerima Jaminan
a
namum cukup dengan surat pernyataan dari PBM bahwa telah (Perseroan), namum cukup dengan surat pernyataan dari PBM
terjadi pemutusan kontrak dan/atau penyedIa wanprestasi. bahwa telah terjadi pemutusan kontrak dan/atau Penyedia
wanprestasi.
II. Dalam hal terdapat sengketa antara penyedia dengan b) Dalam hal terdapat sengketa antara Penyedia dengan
penjamin atau dengan pemberi kerja, persengketaan tersebut penjamin atau dengan pemberi kerja, persengketaan tersebut
tidak menunda pembayaran klaim. tidak menunda pembayaran klaim.
III. Dalam hal penjamin mengasuransikan kembali jaminan yang c) Dalam hal penjamin mengasuransikan kembali jaminan yang
dikeluarkan kepada bank, perusahaan asuransi, atau dikeluarkan kepada bank, perusahaan asuransi, atau
perusahaan penjamin lain (reinsurance), pelaksanaan perusahaan penjamin lain (re-insurance), pelaksanaan
pencairan tidak menunggu proses pencairan dari bank, pencairan tidak menunggu proses pencairan dari bank,
perusahaan asuransi, atau perusahaan penjamin lain tersebut. perusahaan asuransi, atau perusahaan penjamin lain tersebut.

IV. Penjamin tidak akan menunda kewajiban pembayaran klaim d) Penjamin tidak akan menunda kewajiban pembayaran klaim
jaminan dengan alasan apapun termasuk alasan sedang jaminan dengan alasan apapun termasuk alasan sedang
dilakukan upaya oleh penjamin agar pihak terjamin dapat dilakukan upaya oleh penjamin agar pihak terjamin dapat
memenuhi kewajibannya dan/atau pembayaran premi/imbalan memenuhi kewajibannya dan/atau pembayaran
jasa belum dipenuhi oleh terjamin. premi/imbalan jasa belum dipenuhi oleh terjamin.
V. Dalam hal terdapat keberatan dari penyedia, keberatan e) Dalam hal terdapat keberatan dari Penyedia, keberatan
tersebut tidak menunda proses pencairan dan pembayaran tersebut tidak menunda proses pencairan dan pembayaran
klaim. klaim.
VI. Dalam surat jaminan tidak terdapat klausula yang berisi f) Dalam surat jaminan tidak terdapat klausul yang berisi
bahwa penjamin tidak menjamin kerugian yang disebabkan bahwa penjamin tidak menjamin kerugian yang disebabkan
oleh praktik Korupsi, Kolusi, Nepotisme oleh praktik Korupsi, Kolusi, Nepotisme yang dilakukan oleh
yang dilakukan oleh terjamin maupun oleh penerima jaminan. terjamin maupun oleh penerima jaminan.
TIDAK BERUBAH

Mudah dicairkan, paling sedikit memenuhi kriteria: 2 Mudah dicairkan, paling sedikit memenuhi kriteria:
I. Jaminan dapat segera dicairkan setelah penjamin menerima a) Jaminan dapat segera dicairkan setelah penjamin menerima
surat permintaan pencairan/klaim dan pernyataan wanprestasi surat permintaan pencairan/klaim dan pernyataan wanprestasi
pemutusan kontrak dari pejabat penandatanganan kontrak. pemutusan kontrak dari pejabat penandatanganan kontrak.
II. Dalam pembayaran klaim, penjamin tidak akan menuntut b) Dalam pembayaran klaim, penjamin tidak akan menuntut
supaya kewajiban terjamin sesuai perjanjian pokok benda- supaya kewajiban terjamin sesuai perjanjian pokok benda-
b
benda pihak terjamin terlebih dahulu disita dan dijual guna benda pihak terjamin terlebih dahulu disita dan dijual guna
melunasi hutangnya. melunasi hutangnya.
III. Penjamin melakukan pembayaran ganti rugi kepada c) Penjamin melakukan pembayaran ganti rugi kepada
penerima jaminan akibat ketidakmampuan atau kegagalan atau penerima jaminan akibat ketidakmampuan atau kegagalan
tidak terpenuhinya atau tidak terpenuhinya

Harus dicairkan oleh penerbit jaminan paling lambat 14 (empat 3) Harus dicairkan oleh penerbit jaminan paling lambat 14
c belas) hari kerja setelah surat perintah pencairan dari pemberi (empat belas) hari kerja setelah surat perintah pencairan dari
kerja yang diterima. pemberi kerja yang diterima.
Jaminan diserahan oleh peserta pengadaan kepada pelaksana 4) Jaminan diserahan oleh peserta pengadaan kepada
pengadaan dan disimpan sampai masa berlaku jaminan pelaksana pengadaan dan disimpan sampai masa berlaku
berakhir atau apabila akan dikembalikan kepada peserta jaminan berakhir atau apabila akan dikembalikan kepada
d
pengadaan atau penyedia, Jaminan yang dicairkan akan peserta pengadaan atau Penyedia, Jaminan yang dicairkan
disetorkan ke rekening Perseroan akan disetorkan ke rekening Perseroan.

Khusus untuk jaminan pemeliharaan, jaminan yang dicairkan 5) Khusus untuk jaminan pemeliharaan, jaminan yang
e dapat digunakan untuk melaksanakan perbaikan dalam masa dicairkan dapat digunakan untuk melaksanakan perbaikan
pemeliharaan dalam masa pemeliharaan.
Nilai pencairan jaminan paling tinggi sebesar nilai jaminan. 6) Nilai pencairan jaminan paling tinggi sebesar nilai jaminan.
f

SANKSI KEPADA PENYEDIA Perbuatan peserta pengadaan/penyedia barang dan jasa yang SANKSI KEPADA PENYEDIA a Perbuatan peserta pengadaan/Penyedia yang dikenakan sanksi
1 dikenakan sanki dalam pelaksanaan pengadaan barang dan jasa dalam pelaksanaan pengadaan adalah:
adalah:
Menyampaikan dokumen atau keterangan palsu/tidak benar 1) Menyampaikan dokumen atau keterangan palsu/tidak
untuk memenuhi persyaratan yang ditentukan dalam dokumen benar untuk memenuhi persyaratan yang ditentukan dalam
a
pengadaan; dokumen pengadaan; TIDAK BERUBAH

Terindikasi melakukan persengkokolan dengan peserta lain 2) Terindikasi/terbukti melakukan persengkokolan dengan
b
untuk mengatur harga penawaran; peserta lain untuk mengatur harga penawaran.
Terindikasi melakukan KKN dalam proses pengadaan; 3) Terindikasi/terbukti melakukan KKN dalam proses
c
Pengadaan.
4) Terindikasi/terbukti terlibat kasus hukum sebelum
PENAMBAHAN
dilakukannya proses perikatan
Mengundurkan diri dengan alasan yang tidak dapat diterima; 5) Mengundurkan diri dengan alasan yang tidak dapat
d
diterima;
Pemenang pengadaan yang mengundurkan diri setelah 6) Pemenang pengadaan yang mengundurkan diri setelah
e ditunjuk/menerima surat penunjukan sebelum ditunjuk/menerima surat penunjukan sebelum
penandatanganan kontrak; penandatanganan kontrak;
Penyedia tidak melaksanakan kontrak, tidak menyelesaikan 7) Penyedia tidak melaksanakan kontrak, tidak menyelesaikan
f pekerjaan, atau tidak melaksanakan kewajiban dalam masa pekerjaan, atau tidak melaksanakan kewajiban dalam masa
pemeliharaan; pemeliharaan;
g Menyebabkan kegagalan bangunan; 8) Menyebabkan kegagalan bangunan;
TIDAK BERUBAH
Menyerahkan jaminan yang tidak dapat dicairkan; 9) Menyerahkan jaminan yang tidak dapat dicairkan;
h

Melakukan kesalahan dalam perhitungan volume hasil 10) Melakukan kesalahan dalam perhitungan volume hasil
i
pekerjaan berdasarkan hasil audit; pekerjaan berdasarkan hasil audit;
Menyerahkan barang/jasa yang kualitasnya tidak sesuai dengan 11) Menyerahkan barang dan/atau jasa yang kualitasnya tidak
j kontrak berdasarkan hasil temuan audit; sesuai dengan kontrak berdasarkan hasil temuan audit;

Terlambat menyelesaikan pekerjaan sesuai kontrak; 12) Terlambat menyelesaikan pekerjaan sesuai kontrak;
k

Sanksi yang dapat dikenakan kepada peserta b Jenis sanksi yang dapat dikenakan kepada peserta
2 pengadaan/penyedia barang dan jasa yang melakukan pengadaan/Penyedia yang melakukan perbuatan wanprestasi PENYESUAIAN
perbuatan berupa: yaitu:
a Sanksi digugurkan dalam pemilihan; 1) Sanksi digugurkan dalam pemilihan;
b Sanksi pencairan jaminan; 2) Sanksi pencairan jaminan;
c Sanksi Daftar Hitam; 3) Sanksi daftar hitam;
d Sanksi ganti kerugian; 4) Sanksi ganti kerugian; TIDAK BERUBAH
e Sanksi denda. 5) Sanksi denda.
Pelanggaran dan sanksi atas perbuatan peserta c Pelanggaran dan sanksi atas perbuatan peserta
3
pengadaan/penyedia barang dan jasa pengadaan/Penyedia
Perbuatan pelanggaran pada nomor 1 huruf a sampai huruf c 1) Perbuatan pelanggaran pada huruf a angka 1) sampai
dikenakan sanksi digugurkan, sanksi pencairan jaminan dengan angka 4) dikenakan sanksi digugurkan, sanksi
a
penawaran, dan sanksi Daftar Hitam selama 2 tahun. pencairan jaminan penawaran, dan sanksi Daftar Hitam selama
2 tahun.
Perbuatan pelanggaran pada nomor 1 huruf d dan huruf e 2) Perbuatan pelanggaran pada huruf a angka 5) dan 6)
b dikenakan sanksi pencairan jaminan penawaran dan sanksi dikenakan sanksi pencairan jaminan penawaran dan sanksi
Daftar Hitam selama 1 tahun. Daftar Hitam selama 1 tahun.
Perbuatan pelanggaran pada nomor 1 huruf f dikenakan sanksi 3) Perbuatan pelanggaran pada huruf a angka 7) dikenakan PENYESUAIAN
pencairan jaminan penawaran atau sanksi pencairan jaminan sanksi pencairan jaminan penawaran atau sanksi pencairan
c
pemeliharaan, dan sanksi Daftar Hitam selama 1 tahun. jaminan pemeliharaan, dan sanksi Daftar Hitam selama 1
tahun.
Perbuatan pelanggaran pada nomor 1 huruf g sampai huruf j 4) Perbuatan pelanggaran pada huruf a angka 8) sampai
d dikenakan sanksi ganti kerugian sebesar nilai kerugian yang dengan angka 11) dikenakan sanksi ganti kerugian sebesar nilai
ditimbulkan kerugian yang ditimbulkan
Perbuatan pelanggaran pada nomor 1 huruf k dikenakan sanksi 5) Perbuatan pelanggaran pada huruf a angka 12) dikenakan
e
denda keterlambatan. sanksi denda keterlambatan.
PENGAWASAN DAN UJI KEPATUHAN Pengawasan terhadap proses pengadaan barang dan atau jasa PENGAWASAN DAN UJI KEPATUHAN Tindak lanjut dari pengawasan antara lain sebagai berikut:
dilaksanakan oleh Audit Internal. Melakukan pengujian terhadap pelaksanaan pengelolaan
1 sanksi kepada pihak yang terbukti melanggar ketentuan sesuai PERUBAHAN
ketentuan yang berlaku antara lain di-black list atau
dikeluarkan dari Daftar Rekanan Perseroan.
Untuk pengawasan jumlah dana yang dibutuhkan dengan
2 anggaran yang tersedia dilakukan oleh Divisi Keuangan dan
Penyelesaian Transaksi.
Tindaklanjut dari pengawasan antara lain sebagai berikut :
Melakukan pengujian terhadap pelaksanaan pengelolaan sanksi
kepada pihak yang terbukti melanggar ketentuan sesuai
ketentuan yang berlaku antara lain di-black list atau
dikeluarkan dari Daftar Rekanan Perseroan. Sanksi kepada para
penyedia barang dan atau jasa dapat diberikan apabila:
I. Berusaha mempengaruhi Tim pengadaan atau pejabat yang
berwenang dalam bentuk dan cara apapun, baik langsung
maupun tidak langsung guna memenuhi keinginannya yang
bertentangan dengan ketentuan dan prosedur yang telah
ditetapkan dalam dokumen pengadaan/kontrak, dan atau
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
II. Melakukan persekongkolan dengan penyedia barang dan DIHAPUS
atau jasa lain untuk mengatur harga penawaran di luar
3
prosedur pelaksanaan pengadaan barang dan atau jasa
sehingga mengurangi/menghambat/memperkecil dan atau
meniadakan persaingan yang sehat dan/atau merugikan pihak
lain;
III. Membuat dan atau menyampaikan dokumen dan atau
keterangan lain yang tidak benar untuk memenuhi persyaratan
pengadaan barang dan atau jasa yang ditentukan dalam
dokumen pengadaan;
IV. Mengundurkan diri dengan alasan yang tidak dapat
dipertanggungjawabkan dan atau tidak dapat diterima oleh
Unit Pelaksana pengadaan;
V. Tidak dapat menyelesaikan pekerjaannya sesuai dengan
kontrak yang telah disepakati.

JENIS KONTRAK Lumpsum JENIS KONTRAK a Lumpsum


a. Perjanjian/Surat Penunjukan/PO secara lumpsum atas 1) SPK/PPJ secara lumpsum atas penyelesaian seluruh
penyelesaian seluruh Pengadaan barang/jasa dalam batas Pengadaan dalam batas waktu tertentu dengan jumlah harga
1 waktu tertentu dengan jumlah harga yang pasti dan tetap serta yang pasti dan tetap serta semua risiko yang mungkin terjadi PENYESUAIAN
semua risiko yang mungkin terjadi dalam proses penyelesaian dalam proses penyelesaian Pengadaan tersebut, sepenuhnya
Pengadaan barang/jasa tersebut, sepenuhnya ditanggung oleh ditanggung oleh Penyedia.
penyedia barang/jasa.
b. Kontrak lumpsum digunakan dalam hal ruang lingkup, waktu 2) Kontrak lumpsum digunakan dalam hal ruang lingkup,
pelaksanaan, dan produk/keluaran/hasil dapat didefinisikan waktu pelaksanaan, dan produk/keluaran/hasil dapat
dengan jelas. didefinisikan dengan jelas.

c. Pembayaran dalam kontrak lumpsum dengan harga pasti dan 3) Pembayaran dalam kontrak lumpsum dengan harga pasti
tetap senilai dengan harga yang dicantumkan dalam kontrak. dan tetap senilai dengan harga yang dicantumkan dalam TIDAK BERUBAH
Pembayaran dapat dilakukan sekaligus berdasarkan hasil kontrak. Pembayaran dapat dilakukan sekaligus berdasarkan
keluaran atau pembayaran secara bertahap pekerjaan hasil keluaran atau pembayaran secara bertahap pekerjaan
berdasarkan tahapan atau bagian keluaran yang dihasilkan berdasarkan tahapan atau bagian keluaran yang dihasilkan.

Harga Satuan b Harga Satuan


a. Perjanjian/Surat Penunjukan/PO atas penyelesaian seluruh 1) SPK/PPJ atas penyelesaian seluruh Pengadaan dalam batas
Pengadaan barang/jasa dalam batas waktu tertentu waktu tertentu berdasarkan harga satuan yang sudah pasti dan
berdasarkan harga satuan yang sudah pasti dan tetap untuk tetap untuk setiap satuan atau unsur Pengadaan dengan
setiap satuan atau unsur Pengadaan barang/jasa dengan spesifikasi teknis tertentu dengan volume Pengadaan masih
2 PENYESUAIAN
spesifikasi teknis tertentu dengan volume Pengadaan bersifat perkiraan sementara, sedangkan pembayarannya akan
barang/jasa masih bersifat perkiraan sementara, sedangkan didasarkan pada hasil pengukuran bersama atas volume yang
pembayarannya akan didasarkan pada hasil pengukuran benar-benar telah dilaksanakan oleh Penyedia.
bersama atas volume yang benar-benar telah dilaksanakan oleh
penyedia barang/jasa.
b. Kontrak harga satuan digunakan dalam hal ruang lingkup, 2) Kontrak harga satuan digunakan dalam hal ruang lingkup,
kuantitas/volume tidak dapat ditetapkan secara tepat yang kuantitas/volume tidak dapat ditetapkan secara tepat yang
disebabkan oleh sifat/karakteristik, kesulitan dan risiko disebabkan oleh sifat/karakteristik, kesulitan dan risiko
pekerjaan. pekerjaan.
Gabungan Lumpsum dan Harga Satuan c Gabungan Lumpsum dan Harga Satuan
Pembayaran dalam kontrak harga satuan diajukan berdasarkan Pembayaran dalam kontrak harga satuan diajukan berdasarkan
harga satuan yang tepat untuk masing-masing volume harga satuan yang tepat untuk masing-masing volume
3 pekerjaan dan total pembayaran tergantung kepada total pekerjaan dan total pembayaran tergantung kepada total
kuantitas/volume dari hasil pekerjaan. kuantitas/volume dari hasil pekerjaan.

Waktu Penugasan d Waktu Penugasan


a) Kontrak waktu penugasan merupakan kontrak jasa 1) Kontrak waktu penugasan merupakan kontrak jasa
konsultansi untuk pekerjaan yangruang lingkupnya belum bisa konsultansi untuk pekerjaan yang ruang lingkupnya belum bisa
4 didefinisikan dengan rinci dan/atau waktu yang dibutuhkan didefinisikan dengan rinci dan/atau waktu yang dibutuhkan
untuk menyelesaikan pekerjaan belum bisa dipastikan. untuk menyelesaikan pekerjaan belum bisa dipastikan.

b ) Ko n t r ak w akt u p en u g asan d ap at d ig u n akan 2) Kontrak waktu penugasan dapat digunakan apabila:


ap ab ila: a) Ruang lingkup dan waktu pelaksanaan pekerjaan belum
I. Ru an g lin g ku p d an w akt u p elaksan aan p eker jaan dapat ditetapkan.
b elu m d ap at d it et ap kan . b) Ruang lingkup belum dapat didefinisikan dengan jelas dan
II. Ru an g lin g ku p b elu m d ap at d id ef in isikan mungkin berubah secara substansial.
d en g an jelas d an m u n g kin b er u b ah secar a c) Nilai akhir kontrak tergantung dengan lama waktu
su b st an sial. penugasan. TIDAK BERUBAH
III. Nilai akh ir ko n t r ak t er g an t u n g d en g an lam a d) Pekerjaan yang ruang lingkupnya kecil dan/atau jangka
w akt u p en u g asan . waktunya pendek di mana kompensasi cenderung berbasis
IV. Peker jaan yan g r u an g lin g ku p n ya kecil harga per jam, per hari, per minggu, atau per bulan.
e) Pekerjaan yang tidak umum/spesialis yang membutuhkan
d an /at au jan g ka w akt u n ya p en d ek d im an a
keahlian khusus.
ko m p en sasi cen d er u n g b er b asis h ar g a p er jam ,
p er h ar i, p er m in g g u , at au p er b u lan .
V. Peker jaan yan g t id ak u m u m /sp esialis yan g
c) Dalam ko n t r ak w akt u p en u g asan p em b ayar an 3) Dalam kontrak waktu penugasan pembayaran terdiri atas
t er d ir i at as b iaya p er so n il d an b iaya n o n p er so n il. biaya personil dan biaya non personil. Biaya personil
Biaya p er so n il d ib ayar kan b er d asar kan dibayarkan berdasarkan remunerasi yang pasti dan tetap
r em u n er asi yan g p ast i d an t et ap sesu ai yan g sesuai yang tercantum dalam kontrak untuk setiap satuan
t er can t u m d alam ko n t r ak u n t u k set iap sat u an waktu penugasan. Biaya non personil dapat dibayarkan secara
w akt u p en u g asan . Biaya n o n p er so n il d ap at lumpsum, harga satuan, dan/atau penggantian biaya sesuai
d ib ayar kan secar a lu m p su m , h ar g a sat u an , dengan yang dikeluarkan (at cost).
d an /at au p en g g an t ian b iaya sesu ai d en g an yan g
Nilai akhir kontrak yang akan dibayarkan tergantung 4) Nilai akhir kontrak yang akan dibayarkan tergantung
lama/durasi waktu penugasan. Pembayaran dapat dilakukan lama/durasi waktu penugasan. Pembayaran dapat dilakukan
berdasarkan periode waktu yang ditetapkan dalam kontrak. berdasarkan periode waktu yang ditetapkan dalam kontrak.

Kontrak Payung e Kontrak Payung


Kontrak payung digunakan dalam hal pekerjaan yang akan Kontrak payung digunakan dalam hal pekerjaan yang akan
dilaksanakan secara berulang dengan spesifikasi yang pasti dilaksanakan secara berulang dengan spesifikasi yang pasti
namun volume dan waktu pesanan belum dapat ditentukan. namun volume dan waktu pesanan belum dapat ditentukan.

Bentuk Kontrak f Bentuk Kontrak


Penetapan bentuk kontrak dengan memperhatikan nilai Penetapan bentuk kontrak dengan memperhatikan nilai
kontrak, jenis barang/jasa, metode pemilihan penyedia kontrak, jenis barang dan/atau jasa, metode pemilihan
dan/atau resiko pekerjaan sesuai ketentuan peraturan Penyedia dan/atau resiko pekerjaan sesuai ketentuan
perundangan. Bentuk kontrak terdiri atas: peraturan perundangan. Bentuk kontrak terdiri atas:
PENYESUAIAN
Bukti pembelian/pembayaran 1) Bukti pembelian/pembayaran
Bukti pembelian/pembayaran merupakan dokumen yang Bukti pembelian/pembayaran merupakan dokumen yang
digunakan sebagai pernyataan tagihan yang harus dibayar digunakan sebagai pernyataan tagihan yang harus dibayar
untuk Pengadaan barang/jasa dengan nilai paling banyak untuk Pengadaan dengan nilai paling banyak Rp25.000.000,00
Rp10.000.000. Contoh bukti pembelian: faktur/bon/invois, (sepuluh juta rupiah). Contoh bukti pembelian: faktur/invoice,
setruk, dan nota kontan. setruk dan kuitansi.
Kuitansi
Kuitansi merupakan dokumen yang dijadikan sebagai tanda
bukti transaksi pembayaran yang ditandatangani oleh DIHAPUS
penerima uang/penyedia untuk pembayaran barang/jasa
dengan nilai paling banyak Rp50.000.000,-.
Surat Penunjukan 2) Surat Perintah Kerja (SPK)
I. Surat perintah kerja merupakan perjanjian sederhana secara SPK digunakan untuk pengadaan dengan nilai di atas
tertulis antara kedua belah pihak tentang suatu perbuatan yang Rp25.000.000,00 (dua puluh lima juta rupiah) sampai dengan
memiliki akibat hukum untuk memperolah hak dan Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah).
melaksanakan kewajiban.
II. Surat Penunjukan digunakan untuk: PERUBAHAN
a) Pengadaan jasa konsultansi dengan nilai paling banyak
Rp100.000.000,- (seratus juta rupiah).
b) Pengadaan jasa lainnya dan pekerjaan konstruksi dengan
nilai paling banyak Rp200.000.000,- (dua ratus juta rupiah)

Purchase Order (PO)


Surat perjanjian sederhana secara tertulis antara kedua belah
pihak untuk pembelian barang dengan nilai paling banyak
Rp200.000.000,- (dua ratus juta rupiah) DIHAPUS

Perjanjian 3) Perjanjian Penggunaan Jasa (PPJ)


I. Perjanjian merupakan pernyataan secara tertulis antara a) PPJ digunakan untuk pengadaan dengan nilai di atas
kedua belah pihak tentang suatu perbuatan yang memiliki Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah).
akibat hukum untuk memperoleh hak dan melaksanakan b) Dimungkinkan penggunaan PPJ untuk Pengadaan dibawah
kewajiban. Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah).
II. Perjanjian digunakan untuk: PERUBAHAN
a. Pengadaan barang/pekerjaan konstruksi/jasa lainnya dengan
nilai paling sedikit di atas Rp200.000.000,- (dua ratus juta
rupiah)
b. Pengadaan jasa konsultansi dengan nilai paling sedikit di atas
Rp100.000.000,- (seratus juta rupiah).
Surat Pesanan 4) Surat Pesanan
I. Surat pesanan merupakan bentuk perjanjian dalam a) Surat pesanan merupakan bentuk perjanjian dalam
pelaksanaan Pengadaan melalui E-purchasing atau pembelian pelaksanaan Pengadaan melalui E-purchasing atau pembelian
melalui toko daring/online. melalui toko daring/online.
II. Untuk Pengadaan barang/jasa tertentu yang membutuhkan b) Untuk Pengadaan tertentu yang membutuhkan pengaturan
TIDAK BERUBAH
pengaturan kontrak yang lebih rinci atau kontrak yang lebih rinci atau diperlukan/dipersyaratkan secara
diperlukan/dipersyaratkan secara administratif dalam proses administratif dalam proses pembayaran maka surat pesanan
pembayaran maka surat pesanan dapat ditindaklanjuti dengan dapat ditindaklanjuti dengan surat perintah kerja atau surat
surat perintah kerja atau surat perjanjian. perjanjian.

5) Addendum Kontrak
Proses addendum kontrak berlaku untuk setiap perubahan isi
PENAMBAHAN
kontrak yang mekanismenya diatur dalam juknis tersendiri.

E-PROCUREMENT Pelaksanaan pengadaan barang & jasa dapat menggunakan


sarana elektronik (internet, electronic data, email).
1
Pelaksanaan e-procurement menggunakan aplikasi pengadaan
milik Perseroan.
E-procurement meliputi Vendor Management, E-catalog,
2 Procurement Management, Smart Contrac, dan Aset
Management
Aplikasi pengadaan dapat diakses oleh pelaksana pengadaan
3
melalui intranet Perseroan. DIHAPUS
4 Teknis/Juknis pelaksanaan E-procurement diatur tersendiri
Tujuan E-Procurement adalah:
a) Memudahkan sourcing, proses pengadaan, dan pembayaran;
b) Komunikasi On-Line antara pelaksana pengadaan dan
5 penyedia barang & jasa;
c) Mempercepat proses pengadaan;
d) Media monitoring pelaksanaan pengadaan;

LAIN-LAIN 1 Pelaksanaan Pengadaan yang ditetapkan diluar ketentuan


yang diatur dalam pedoman ini dapat dilaksanakan sepanjang
mendapatkan persetujuan dari Direksi.
2 Hal-hal yang belum diatur dalam pedoman ini akan dijelaskan PENAMBAHAN
lebih lanjut dalam petunjuk teknis pelaksanaan serta
ketentuan lainnya yang mengatur mengenai Pengadaan.

PENUTUP Pedoman ini berlaku sejak tanggal disahkan, dengan ketentuan PENUTUP 1 Pedoman ini berlaku sejak tanggal disahkan, dengan
dalam hal terjadi kekeliruan atas Pedoman ini, maka akan ketentuan dalam hal terjadi kekeliruan atas Pedoman ini,
1 maka akan dilakukan perbaikan sebagaimana mestinya. TIDAK BERUBAH
dilakukan perbaikan sebagaimana mestinya.

Pedoman ini mencabut dan menyatakan tidak berlakunya lagi 2 Pedoman ini mencabut dan menyatakan tidak berlakunya lagi
Pedoman Pengadaan Barang dan Jasa Nomor Kebijakan Perseroan Nomor 023/KEB/PED/SMF/VI/2021
2 PERUBAHAN
004/PED/DIR/SMF/VII/2019 tentang Pengadaan Barang dan Jasa.

3 Revisi dan Penyempurnaan:


a. Pedoman ini harus dikaji kembali sekurang-kurangnya
setiap 2 (dua) tahun sejak diberlakukan untuk memastikan
kecukupannya sesuai dengan kebutuhan Perseroan.
b. Namun demikian, perubahan atas Pedoman ini dapat
dilaksanakan lebih cepat jika:
1) Terdapat rekomendasi berdasarkan hasil penilaian Satuan
Pengawasan Internal (SPI) dan/atau Divisi Manajemen Risiko PENAMBAHAN
dan Kepatuhan (DMRK).
2) Umpan balik dari pengguna Pedoman dan/atau pihak
terkait.
c. Perubahan, penambahan, atau pengurangan materi
lampiran Pedoman ini dapat dilakukan oleh Unit Kerja
Pemrakarsa melalui koordinasi dengan Divisi Manajemen
Risiko dan Kepatuhan.
PENGUJIAN PRINSIP KEHATI-HATIAN ATAS DRAFT FINAL
PEDOMAN PERSEROAN TENTANG PEDOMAN PENGADAAN
BARANG DAN JASA PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL
(PERSERO)

Nama Kebijakan : Pedoman Perseroan tentang Pengadaan Barang dan Jasa


PT. Sarana Multigriya Finansial (Persero)
Nomor Pengujian : 22 /UK-KEB/VI/2023
Tanggal Pengujian : 7 Juni 2022
Hasil Pengujian : Pengujian Prinsip Kehati-hatian atas draft final Pedoman
Perseroan Tentang Pengadaan Barang dan Jasa PT. Sarana
Multigriya Finansial (Persero) telah memenuhi prinsip kehati-
hatian dan dinyatakan comply dengan peraturan yang berlaku.
Acuan Pengujian : 1. Peraturan Menteri Keungan Nomor 88/PMK.06/2015
tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik
pada Perusahaan Perseroan (Persero) di Bawah
Pembinaan dan Pengawasan Menteri Keuangan
2. Kebijakan Umum Perseroan Nomor
037/KEB/KU/DIR/SMF/IX/2021 tanggal 27 September
2021 tentang Tata Kelola Perusahaan.

Ruang Lingkup Pengujian


Memperhatikan prinsip kehati-hatian dalam menerbitkan Pedoman Perseroan tentang
Pengadaan Barang dan Jasa PT. Sarana Multigriya Finansial (Persero), yang meliputi:

A. LATAR BELAKANG
Dalam menjalankan fungsinya sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Perseroan
menyusun ketentuan mengenai Pengadaan barang dan jasa untuk mendukung jalannya
bisnis Perseroan sesuai dengan mandat yang diberikan oleh Pemegang Saham serta
ketentuan berlaku. Seiring dengan proses bisnis Perseroan yang semakin dinamis,
Kebijakan dan Prosedur Pengadaan Barang dan Jasa dibuat untuk mendukung kegiatan
pengadaan secara cepat, fleksibel, efisien dan efektif dengan tetap memperhatikan asas
pengadaan yang kompetitif, transparan adil dan wajar serta akuntabel agar tidak
kehilangan momentum bisnis Pelaksana Pengadaan mengedepankan prinsip kehati-
hatian (asas prudential), antara lain memperhitungkan risiko yang mungkin terjadi dan
senantiasa mentaati peraturan perundang-undangan yang berlaku.

1
B. KETENTUAN UMUM
Diatur pada Ketentuan Umum mengenai definisi dari istilah-istilah yang digunakan dalam
Pedoman ini yang antara lain meliputi, Perseroan, Pengadaan, Barang, Jasa, Pengadaan
Khusus, dan lain sebagainya.

C. RUANG LINGKUP
Pedoman ini mengatur Pengadaan Barang dan Jasa Perseroan yang dilakukan oleh
Pelaksana Pengadaan dalam rangka pemenuhan kebutuhan kegiatan Perseroan di luar
penggunaan kas kecil.

D. TUJUAN
Pedoman ini disusun untuk digunakan sebagai acuan kegiatan Pengadaan Perseroan
yang semakin dinamis dengan memperhatikan prinsip kehati-hatian serta patuh terhadap
regulasi yang berlaku.

E. DASAR HUKUM
1. Peraturan Menteri Keungan Nomor 88/PMK.06/2015 tentang Penerapan Tata Kelola
Perusahaan yang Baik pada Perusahaan Perseroan (Persero) di Bawah Pembinaan
dan Pengawasan Menteri Keuangan
2. Kebijakan Umum Perseroan Nomor 003/KEB/KU/DIR/SMF/II/2020 tanggal 20 Februari
2020 tentang Tata Kelola Perusahaan.
3. Kebijakan Umum Perseroan tentang Tata Kelola Perusahaan.

F. PRINSIP PELAKSANAAN PENGADAAN


1. Efisien
2. Efektif
3. Kompetitif
4. Transparan
5. Adil dan wajar
6. Akuntabel
7. Terbuka

G. ETIKA PENGADAAN
1. Melaksanakan tugas dan wewenang secara tertib, disertai rasa tanggung jawab yang
tinggi guna terpenuhinya ketepatan sasaran atau tercapainya tujuan pengadaan.
2. Bekerja dengan akal sehat dan itikad baik dalam kerangka kerja yang digariskan oleh
Anggaran Dasar Perseroan, peraturan pemerintah dan petunjuk pemegang saham,
satunya kata dengan perbuatan dan tidak menghalalkan segala cara dalam mencapai
tujuan.

2
3. Bekerja secara profesional dan transparan, menjunjung tinggi kejujuran, kemandirian
dan menjaga informasi.
4. Bertanggung jawab terhadap segala keputusan yang telah ditetapkan sesuai
kewenangannya.
5. Menghindari dan mencegah terjadinya persaingan tidak sehat.
6. Menghindari dan mencegah terjadinya pemborosan keuangan dan kerugian
Perseroan.
7. Menghindari dan mencegah terjadinya pertentangan kepentingan para pihak tertentu.
8. Menghindari dan mencegah penyalahgunaan wewenang yang merugikan keuangan
dan reputasi Perseroan.
9. Tidak menerima/ menawarkan/ menjanjikan hadiah, imbalan dalam bentuk apapun,
yang berkaitan dengan pengadaan barang dan atau jasa.

H. PENGADAAN DI LINGKUNGAN PERSEROAN


Pengadaan barang dan atau jasa dilaksanakan berdasarkan kebutuhan untuk mendukung
kelancaran operasional Perseroan, wajib tunduk dan patuh pada ketentuan dan regulasi
yang berlaku.
Dengan mempertimbangkan jenis, sifat, nilai barang dan atau jasa, kondisi lokasi dan
jumlah penyedia barang dan atau jasa, Pelaksana Pengadaan sebelum melaksanakan
pengadaan barang dan atau jasa terlebih dahulu harus menetapkan sistem pengadaan
yang paling tepat atau cocok, meliputi namun tidak terbatas pada:
a. Metode pengadaan,
b. Sistem penyampaian penawaran,
c. Evaluasi penawaran yang akan digunakan

I. PENERAPAN P3DN
Dalam rangka implementasi Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN),
maka pengadaan di lingkungan Perseroan memaksimalkan penggunaan hasil produksi
dalam negeri dan pemberdayaan usaha mikro dan kecil.

J. PAKTA INTEGRITAS
Pelaksana pengadaan dan pengguna diwajibkan menandatangani Pakta Integritas setiap
awal tahun. Pakta Integritas penyedia ditandatangani dan dikirimkan bersamaan dengan
surat penawaran

K. TUGAS DAN WEWENANG PIHAK-PIHAK TERKAIT


1. Pengguna barang
a. Menyusun dan menyampaikan Daftar Rencana Pengadaan (DRP) yang dilengkapi
dengan kertas kerja Harga Perkiraan Sendiri (HPS.
b. Memastikan ketersediaan anggaran pengadaan.

3
c. Mengajukan permintaan Pengadaan kepada unit kerja yang membawahi fungsi
pengadaan.
d. Menyusun dan menyampaikan dokumen KAK atas pengadaan yang akan
dilakukan.
e. Melakukan penjelasan yang berkaitan dengan substansi KAK khususnya yang
berkaitan ruang lingkup pekerjaan atas pengadaan yang akan dilakukan
(Aanwijzing).
f. Menjadi anggota Tim Pengadaan untuk metode pemilihan langsung dan lelang.
g. Merekomendasikan kualifikasi calon penyedia atas pengadaan yang akan
dilakukan.
h. Turut serta dalam proses klarifikasi kepada calon penyedia bersama dengan
pelaksana pengadaan.
i. Mengajukan pembuatan dokumen kontrak perjanjian kepada unit kerja yang
membawahi fungsi corporate legal.
j. Melakukan verifikasi atas SPK/Kontrak Perjanjian.
k. Mengendalikan dan mengawasi/monnitoring pelaksanaan pekerjaan yang
dilakukan oleh Penyedia guna menjaga kesesuaian dan kualitas output yang
ditetapkan.
l. Melakukan monitoring atas masa berlaku perikatan dengan Penyedia.
m. Mengevaluasi dan menerima hasil pekerjaan serta memverifikasi dokumen BAST
untuk dimintakan persetujuan kepada Pejabat Berwenang Memutus. Dalam hal
hasil pekerjaan yang berkaitan dengan Pengadaan Teknologi informasi wajib
mendapatkan verifikasi dari fungsi IT Risk & Compliance.
n. Mendokumentasikan BAST.
o. Mengajukan proses pembayaran tagihan/invoice dari pihak penyedia kepada
fungsi penyelesaian transaksi keuangan.

2. Pelaksana Pengadaan
a. Dalam hal Pelaksana Pengadaan adalah unit kerja yang membawahi Fungsi
Pengadaan kecuali untuk proses pengadaan yang menggunakan metode
pemilihan langsung dan pelelangan terbuka, pelaksana pengadaan tersebut
adalah Tim Pengadaan.
Pelaksana Pengadaan memiliki tugas sebagai berikut:
1) Menerima dan mengevaluasi Daftar Rencana Pengadaan (DRP) setiap unit
kerja pengguna berikut dengan kertas kerja Harga Perkiraan Sendiri (HPS).
2) Mengusulkan penetapan DRP kepada Direksi.
3) Melakukan pemantauan realisasi dan evaluasi DRP secara berkala.
4) Menyusun dan mengelola Daftar Rekanan.
5) Melaksanakan seluruh proses pengadaan.

4
6) Memastikan semua kegiatan pengadaan yang dilakukan oleh Perseroan sesuai
dengan pedoman dan prosedur yang berlaku.
7) Dapat memberikan reminder kepada user terkait masa berlaku kontrak
pengadaan dengan Penyedia.
8) Melakukan evaluasi kinerja penyedia bersama dengan pengguna atas
pekerjaan yang telah selesai dilakukan.
b. Tim Pengadaan Memiliki tugas dan kewenangan untuk melaksanakan seluruh
proses pengadaan dengan metode pemilihan langsung dan pelelangan terbuka.

3. Fungsi Corporate Legal


Dalam hal perikatan Pengadaan memerlukan Perjanjian Pengadaan Barang Jasa
(PPBJ) dan/atau bentuk perikatan tertulis lainnya, maka Fungsi Corporate Legal
memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
a. Menerima dan mereviu pengajuan pembuatan PPBJ dari pengguna barang
dan/atau jasa.
b. menyiapkan template PPBJ yang dituangkan dalam draft PPBJ
c. Dalam menyiapkan draft perjanjian bagian legal dapat berkoordinasi dengan
pengguna barang dan/atau jasa serta unit kerja terkait.
d. Melakukan reviu isi draft perjanjian setelah proses penunjukan pemenang apabila
terdapat pengajuan format standar perjanjian/kontrak pengadaan di luar format
standar yang berlaku.
e. memberikan masukan yang terkait aspek hukum dalam kegiatan pengadaan
f. melakukan pengajuan penandatanganan PPBJ kepada Pejabat Berwenang
Memutus.

L. PEJABAT BERWENANG MEMUTUS (PBM)


Pejabat Berwenang Memutus adalah pejabat yang mendapatkan wewenang dari Direksi
sehingga memiliki kewenangan untuk memutus atau menyetujui aktivitas pengadaan.
kewenangan ini diatur dalam Surat Keputusan Direksi (SKD) secara terpisah.

M. PERENCANAAN PENGADAAN
1. Setiap Unit Kerja wajib menyerahkan list rencana kebutuhan pengadaan berdasarkan
RKAP yang telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
2. Daftar rencana kebutuhan pengadaan sedikitnya mengandung informasi terkait
estimasi waktu kebutuhan barang/jasa dan nilai HPS.
3. Unit Kerja yang membawahi fungsi pengadaan melakukan penyusunan DRP
berdasarkan daftar rencana kebutuhan pengadaan dari setiap unit kerja dan kemudian
dilaporkan kepada Direksi untuk ditetapkan sebagai perencanaan pengadaan
Perseroan untuk 1 (satu) tahun ke depan.

5
4. Dalam hal terdapat kebutuhan pengadaan yang tidak masuk dalam DRP, maka proses
pemenuhan pengadaannya dapat dilakukan sepanjang anggaran tersedia dan
mendapat verifikasi dari unit kerja yang membawahi fungsi budget control.
5. Unit Kerja yang membawahi fungsi pengadaan melakukan pemantauan berkala setiap
6 (enam) bulan sekali atas realisasi dan penyesuaian rencana pengadaan dari setiap
unit kerja yang selanjutnya dilaporkan kepada Direksi.

N. EVALUASI PENGADAAN
Unit kerja yang membawahi fungsi pengadaan melakukan kegiatan evaluasi terhadap
namun tidak terbatas pada evaluasi DRP, evaluasi realisasi DRP, dan evaluasi kinerja
penyedia.

O. PELAKSANAAN PENGADAAN
Dilakukan setelah unit kerja yang membawahi fungsi pengadaan menerima permintaan
pengadaan dari pengguna. Kegiatan pengadaan dilakukan melalui aplikasi pengadaan
yang dimiliki Perseroan.

P. METODE PENGADAAN
1. Pengadaan Langsung
2. Penunjukan Langsung
3. Pemilihan Langsung
4. Pelelangan Terbuka

Q. KLARIFIKASI DAN NEGOSIASI HARGA


1. Unit Kerja yang membawahi fungsi pengadaan bersama pengguna dan/atau tim
pengadaan melakukan klarifikasi dan negosiasi harga kepada calon penyedia yang
terpilih.
2. Klarifikasi dan negosiasi dapat dilaksanakan secara langsung maupun tidak langsung
melalui namun tidak terbatas pada email atau telepon.
3. Klarifikasi dan negosiasi dilakukan untuk mencapai nilai HPS dengan ambang batas
atas sebesar 10% dan ambang batas bawah 20% dari HPS.
4. Dalam hal metode pemilihan langsung dan pelelangan terbuka, apabila tidak tercapai
kesepakatan dalam proses negosiasi dalam hal harga berada di atas anggaran yang
tersedia, maka negosiasi dapat dilakukan kepada pemenang peringkat selanjutnya
yang masih memnuhi kriteria teknis.
5. Hasil kesepakatan dalam proses klarifikasi dan negosiasi harus dituangkan secara
tertulis dalam berita acara klarifikasi dan negosiasi harga.

6
R. PERSETUJUAN PENETAPAN PENYEDIA
Pelaksana pengadaan mengusulkan penetapan penyedia untuk mendapatkan
persetujuan PBM.

S. PENYELESAIAN PENGADAAN
Penyelesaian proses pengadaan dibuktikan dengan Berita Acara Serah Terima (BAST)
atau Delivery Order (DO). Untuk selanjutnya dokumen tersebut akan digunakan sebagai
dasar pembayaran dan dilaksanakan sesuai pedoman prosedur transaksi operasional
settlement yang berlaku di Perseroan.

T. TENGGANG WAKTU PELAKSANAAN PENGADAAN


1. Tenggang waktu proses pengadaan ditentukan sebagai berikut:
a) Pelelangan terbuka dilakukan selambat-lambatnya 60 hari kerja.
b) Pemilihan langsung dilakukan selambat-lambatnya 40 hari kerja.
c) Penunjukan langsung dilakukan selambat-lambatnya 20 hari kerja.
d) Pengadaan langsung dilakukan selambat-lambatnya 10 hari kerja.
2. Perubahan tenggang waktu pelaksanaan pengadaan dapat dilakukan dengan
melaporkan alasan penundaan pekerjaan dan mendapat persetujuan dari PBM.
3. Apabila terjadi keterlambatan dari tenggat waktu pelaksanaan pengadan, maka
pelaksana pengadaan dapat melaporkan alasan keterlambatan dalm resume
pengadaan atau melalui aplikasi pengadaan Perseroan.

U. SANGGAHAN
Untuk menjamin adanya transparansi dan perlakuan yang sama (equal treatment) dalam
setiap Pengadaan Barang dan Jasa, maka pihak yang kalah pada saat pengumuman
pemenang, berhak untuk mengajukan sanggahan. Sanggahan dapat diterima apabila
diajukan dalam waktu selambat-lambatnya 4 (empat) hari kerja sejak diumumkannya
pemenang atau sebelum kontrak ditandatangani, mana yang lebih dahulu.

V. REKANAN
Rekanan Perseroan adalah penyedia atau calon penyedia baik berbentuk badan usaha
maupun perorangan yang telah terdaftar dalam Daftar Rekanan Perseroan.
Pengadaan barang dan atau jasa yang dilaksanakan melalui rekanan adalah :
1. Pelelangan terbuka kecuali untuk pengadaan yang tidak rutin.
2. Pemilihan langsung kecuali untuk pengadaan yang tidak rutin dan/atau melalui agen
tunggal/ pabrikan/principal.
3. Penunjukan langsung kecuali namun tidak terbatas untuk pengadaan melalui agen
tunggal/ pabrikan/principal.

7
Kriteria penunjukan Rekanan Perseroan harus memperhatikan ketentuan sebagai berikut:
1. Pengelolaan Risiko
2. Keahlian
3. Profesi, Bidang Usaha
4. Legitimasi
5. Efisiensi dan efektifitas

W. JAMINAN PENGADAAN
Jaminan Pengadaan berfungsi untuk pengendalian dan mitigasi risiko atas kemungkinan
kegagalan atau terhambatnya proses pelaksanaan pengadaan, baik pada tahap pemilihan
penyedia dan pelaksanaan kontrak.
Jaminan pengadaan diterbitkan dan akan dibayar oleh oihak penjamin apabila penyedia
tidak memenuji kewajiban yang dipersyaratkan dalam dokumen pemilihan atau dokumen
kontrak.
Jaminan Pengadaan Barang/Jasa terdiri dari:
1. Jaminan Penawaran
2. Jaminan Sanggah Banding
3. Jaminan Pelaksanaan
4. Jaminan Uang Muka
5. Jaminan Pemeliharaan
6. Sertifikat Garansi
Jaminan pengadaan bersifat tidak bersyarat dan mudah dicairkan.

X. SANKSI KEPADA PENYEDIA


Perbuatan peserta pengadaan/penyedia yang dapat dikenakan sanksi dalam pelaksanaan
pengadaan adalah:
1. Menyampaikan dokumen atau keterangan palsu/tidak benar.
2. Terindikasi/terbukti melakukan persekongkolan dengan peserta lain.
3. Terindikasi/terbukti melakukan KKN.
4. Terindikasi/terbukti terlibat kasus hukum sebelum dilakukannya proses perikatan.
5. Mengundurkan diri dengan alasan yang tidak dapat diterima.
6. Pemenang pengadaan yang mengundurkan diri setelah ditunjuk/menerima surat
penunjukan.
7. Penyedia tidak melaksanakan kontrak.
8. Menyebabkan kegagalan bangunan.
9. Menyerahkan jaminan yang tidak dapat dicairkan.
10. Melakukan kesalahan dalam perhitungan volume hasil pekerjaan hasil audit.
11. Menyerahkan barang dan/atau jasa yang kualitasnya tidak sesuai dengan kontrak
berdasarkan hasil temuan audit.
12. Terlambat menyelesaikan pekerjaan sesuai kontrak.

8
Jenis sanksi yang dapat dikenakan kepada peserta pengadaan/penyedia barang dan jasa
yaitu:
1. Sanksi digugurkan dalam pemilihan.
2. Sanksi pencairan jaminan.
3. Sanksi daftar hitam.
4. Sanksi ganti kerugian.
5. Sanksi denda.

Y. PENGAWASAN
Melakukan pengujian terhadap pelaksanaan pengelolaan saksi kepada pihak yang terbukti
melanggar ketentuan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Z. JENIS KONTRAK
1. Lumpsum
2. Harga Satuan
3. Gabungan Lumpsum dan Harga Satuan
4. Waktu Penugasan
5. Kontrak Payung
6. Bentuk Kontrak
Bentuk kontrak terdiri atas
a. Bukti pembelian/pembayaran
contoh: faktur/invoice, setruk, dan kuitansi
b. Surat Perintah Kerja (SPK)
c. Perjanjian Penggunaan Jasa (PPJ)
d. Surat Pesanan
e. Addendum Kontrak

AA. LAIN-LAIN
Pelaksanaan pengadaan yang ditetapkan di luar ketentuan dapat dilaksanakan sepanjang
mendapat persetujuan dari Direksi. Hal-hal yang belum diatur dalam pedoman akan
dijelaskan lebih lanjut dalam petunjuk teknis pelaksanaan mengenai pengadaan
Barang/jasa.

BB. PENUTUP
Pedoman ini berlaku sejak tanggal disahkan, dengan ketentuan dalam hal terjadi
kekeliruan atas Pedoman ini, maka akan dilakukan perbaikan sebagaimana mestinya.
Pedoman ini mencabut dan menyatakan tidak berlakunya lagi Kebijakan Perseroan Nomor
023/KEB/PED/SMF/VI/2021 tentang Pengadaan Barang dan Jasa.

9
Kesimpulan
Final draft Pedoman Perseroan tentang Pengadaan Barang dan Jasa PT. Sarana Multigriya
Finansial (Persero) telah memenuhi prinsip kehati-hatian dan dinyatakan comply dengan
peraturan yang berlaku.

PT. Sarana Multigriya Finansial (Persero)

Divisi Manajemen Risiko dan Kepatuhan

Tribudi Setiawan Ahmad Zamahsyari Hardiansyah


Plt. Kadiv. Manajemen Risiko dan Kepatuhan Staf Risiko dan Kepatuhan TI

10

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Anda mungkin juga menyukai