nama kelompok 2 :
1. Rinto
2. Calvin salenda
3. Astrella oklin patiara
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadiran Allah SWT atas segala Rahmat-Nya
sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesainya. Penulis sangat
berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
pembaca. Bahkan kami sangat berharap lebih jauh lagi agar makalah ini pembaca
bisa mempraktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami.
Untuk itu kami sangat berharap kritik dan saran yang membangun dari pembaca
demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
iii
BAB Ⅰ
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. Rumusan masalah
1. Konsep rekaman suara
2. Sumber informasi utama
3. Deskripsi bibliografis rekaman suara
4. Tajuk entri dan tambahan
5. Konsep rekaman video
6. Sumber informasi utama
7. Deskripsi bibliografis bahan rekaman video
8. Tajuk entri dan tambahan
C. Tujuan
1
BAB Ⅱ
PEMBAHASAN
1. Konsep rekaman suara
Pengertian rekaman suara adalah suatu rekaman dimana vibrasi suara telah
dimasukkan melalui sarana mekanis ataupun listrik sehingga suara dapat
direproduksi (appendix D AACR2). Berdasarkan jenis-jenis bahan rekaman suara
dari segi jenis isi nya dapat di bedakan atas rekaman suara yang berisi musik, cerita,
pidato, dan lain-lain.
Sumber informasi utama yang sudah di tentukan untuk setiap daerah deskripsi
rekaman suara di kemukakan di bawah ini. Sertakan informasi yang di ambil dari
luar informasi yang sudah di tentukan dalam tanda kurung siku ([ ]). Sumber
informasi utama untuk setiap jenis rekaman suara adalah :
jenis
a. Cakram
b. Pita
c. Pita kaset
d. Pita cartdige
e. Roll
f. Rekaman suara film
Sumber utama
a. Label
b. Gulungan pita dan label
c. Kaset dan label
d. kartridge dan label
e. label
f. kemaasan dan label
2
label adalah kertas, plastik atau bahan lain yang melekat secara permanen pada
piringan, reel, kaset, dan sebagainya.
Dekskripsi rekaman suara yang di jelaskan berikut ini di batasi pada terbitan dalam
bentuk rekaman suara yang di muat dalam bentuk kaset, cd, yang berisi music atau
cerita, pidato dan lain-lain yang di rekam pada pita kaset atau cd mengingat untuk
saat ini bentuk bahan inilah yang banyak di koleksi di perpustakaan. Berikut ini
unsur deskripsi sebagai mana dalam deskripsi bibliografi bahan rekaman suara
sebagaimana dalam gambar berikut :
Data bibliografis yang di catat terdiri dari 8 daerah atau area dengan urutan
unsurnya sebagai berikut :
3
a. Edisi yaitu daerah yang memberikan pernyataan tentang edisi, misalnya edisi
pertama, edisi kedua, edisi revisi, dan sebagainya.
b. Pernyataan kepengarangan sehubung edisi, yaitu penanggung jawab edisi yang
bersangkutan.
3. Daerah data khusus
Daerah data khusus tidak di gunakan untuk jenis bahan Pustaka rekaman suara
4. Daerah penerbitan
Daerah penerbitan adalah daerah penujukan dimana bahan rekaman suara tersebut
di terbitkan, siapa yang menerbitkan, penyalur, dan kapan di terbitkan. Jadi daerah
ini di gunakan untuk mencatat semua informasi tentang tempat terbit, nama penerbit
dan tahun terbit bahan rekaman suara tersebut.
Daerah deskripsi fisik adalah daerah yang berisi data-data fisik bahan Pustaka
dalam bentuk rekaman suara, seperti :
4
e) Kaset
f) Gulungan pita.
e. Bahan penyerta
6. Daerah seri
Judul seri di tulis sesuai denga napa yang tercantum di dalam sumber informasi
utama. Bila terdapat nomor seri sertakan nomor seri tersebut dengan di dahului
tanda titik koma.
7. Daerah catatan
Daerah catatan adalah daerah untuk mencatat informasi yang di anggap penting
untuk di ketahui oleh pemakai dan petugas perpustakaan yang tidak dapat di
masukkan ke daerah 1-6.
5
8. Daerah nomor standar (ISSN) atau ISBN dan harga
jika ada nomor ISSN atau ISBN terdapat pada bahan rekaman tersebut, maka perlu
di cantumkan issn dan isbn bahan pernyertanya. Harga, juga dapat di tuliskan
setelah nomor ISSN dan ISBN dan boleh juga tidak yang penting harus ada ke
konsisten dalam penulisannya.
pada rekaman suara berlaku prinsip dasar bahwa entri utama di tentukan pada orang
atau badan yang paling bertanggung jawab atas isi intelektual atau artistik suatu
karya. Sesuai dengan prinsip dasar tersebut biasanya entri utama adalah komponis
yang gubahannya di rekam, penulis teks yang hasil karyanya dimainkan atau di
bacakan dan di rekam.
Dalam kasus tertentu pemabawa (penyayi, pembaca, pemain) baik berupa individu
maupun kelompok dapat menajadi entri utama. Karna rekaman suara mempunyai
ciri-ciri tersendiri yang menimbulkan masalah- masalah sendiri, maka dalam BAB
21 terdapat peratuan khusus untuk rekaman suara yaitu peraturan 21.23A s.d 2.23D.
Penetuan notasi pada bahan rekaman suara didasarkan sitem klasifikasi ddc
berdasarkan subjek/isi bahan Pustaka bahan rekaman suara tersebut misalnya musik
klasik dengan nomor 781.19.
Pada umumnya koleksi rekaman video dan gambar hidup banyak di koleksi dan
diadakan pada sebuah perpustakaan, namun sebagaian besar belum di Kelola
dengan baik sesusai standar petalongan, namun bagi perpustakaan di negara maju
koleksi rekaman video sebagai koleksi unggulan, sehingga ini merupakan koleksi
popular dan unggulan dan dapat di akses dengan mudah.
6
(appendix, D AACR). Adapun rekaman video adalah rekaman di mana citra visual,
biasanya bergerak dan di sertai suara, telah di masukkan, di masukkan untuk di
mainkan melalui peralatan televisi (Apendix D AACR).
Terbitan dalam bentuk gambar hidup dan rekaman video di atur di dalam bab 7
AACR2 berlaku untuk semua jenis gambar hidup dan rekaman video, termasuk film
lengkap, kumpulan bagian-bagian film, trailer, film berita dan bahan yang belum di
sunting.
sumber informasi utama untuk gambar hidup dan rekaman video adalah film itu
sendiri yang memuat judul dan keterangan lainnya, atau kemasan dan label yang
tidak terpisahkan dari dari film tersebut.
data bibliografi yang di catat terdiri dari 8 daerah atau area dengan urutan unsurnya
dapat di gambar kan sebagai berikut :
7
a) Judul sebenarnya tulis judul sebenarnya sesuai peraturan umum, bila judul
sebenarnya tidak diambil dari sumber informasi utama, catatkan pada pada
daerah catatan.
Bila tidak mempunyai judul, buatkan judul fiktif yang mewakili isi cerita atau
dokumen tersebut.
b) Judul pararel
Pernyataan jenis bahan umum untuk jenis bahan ini adalah gambar hidup atau
rekaman video.
Di catat nama mereka yang dalam sumber utama di sebut sebagai orang/badan yang
berpartisipasi dalam menciptakan karya tersebut dan yang di anggap memegang
peranan penting dalam produksi film tersebut.
2. Daerah edisi
Pada daerah edisi ini di catat edisi dan pernyataan tanggung jawab sehubungan
dengan edisi bila film dan rekaman video tersebut ada informasi tentang edisi.
Daerah ini tidak di gunakan untuk deskripsi gambar hidup dan rekaman video
Dalam daerah ini di catat tempat terbit, penyaluran dan sebagiannya, nama penerbit,
penyalur, badan yang memproduksi yang tidak di sebutkan dalam penanggung
jawab.
8
Jumlah satuan di tulis dengan angka arab, di ikuti satu pernyataan jenis bahan
spesifik.
9. daerah seri
pencatatan seri di lakukan sesuai dengan peraturan yang berlaku secara umum.
a. Jenis film
b. Bahasa
c. Sumber judul sebenarnya
d. Variasi dalam judul
e. Judul pararel dan judul lain
f. Pernyataan tanggung jawab
g. Edisi riwayat film/rekaman video
h. Terbitan
i. Deskripsi fisik
j. Lampiran
k. Seri
l. Disertai
m. Untuk siapa
n. Format lain yang tersedia
o. Ringkasan isi
p. Daftar isi
q. Nomor-nomor pentig dalam rekaman film atau video
9
r. Jumlah kopi atau bagian yang ada di perpustakaan catatan.
11. Daerah standar, harga, syarat penjualan/penyaluran
Nomor standar (jika ada), harga, serta syarat penjualan/penyaluran bilaman di perlu
di catat di sini sesuai dengan aturan umum.
10
BAB Ⅲ
PENUTUP
A. Simpulan
11
DAFTAR PUSTAKA
Menajemen sumber informasi
12