Anda di halaman 1dari 33

TUGAS MATRIKULASI

MENGENAL COUPLE AKUSTIK

Di susun oleh:

Nova Ade Setiawan


Sertu Mar NRP 122767

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI ANGKATAN LAUT

PROGRAM PENDIDIKAN DIPLOMA III

TEKNIK MESIN

SURABAYA

2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena dengan penyertaan dan tuntunan-Nya maka saya dapat
menyelesaikan makalah “Couple Akustik” ini. Makalah ini dibuat dengan
harapan dengan segala informasi pada makalah ini dapat dimanfaatkan
sebagaimana mestinya. Untuk itu makalah ini kami susun melalui
beberapa sumber yakni dari media sosial dan internet.

Kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih kepada semua


pihak yang telah memberikan dukungan dalam menyelesaikan makalah
ini. Tidak lupa pula kami menyampaikan permohonan maaf atas
kekurangan dalam pembuatan makalah ini dikarenakan masih kurangnya
ilmu pengetahuan tentang permasalahan ini. Harapan kami adanya kritik
dan saran yang membangun bagi perbaikan makalah ini kedepannya.

Dengan demikian makalah ini kami buat, apabila terdapat


kesalahan dalam penulisan, ataupun adanya ketidaksesuaian materi yang
kami angkat pada makalah ini, kami memohon maaf. Penulis menerima
kritik dan saran seluas-luasnya dari pembaca agar bisa membuat karya
makalah yang lebih baik pada kesempatanberikutnya.

Surabaya, 13 Juli 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................i


DAFTAR ISI .............................................................................................. ii
DAFTAR TABLE ...................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................. iv
BAB I........................................................................................................ 1
PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................... 1
1.3 Tujuan ......................................................................................... 2
BAB II ................................................................................................... 3
PEMBAHASAN..................................................................................... 3
2.1 Pengertian Accounting Coupler .................................................. 3
2.2 Fungsi Accounting Coupler ......................................................... 5
2.3 Hasil Fabrikasi Directional Coupler ............................................. 9
2.4 Karakterisasi Directional Coupler.............................................. 17
2.5 Karakterisasi Directional Coupler.............................................. 24
BAB III.................................................................................................... 27
PENUTUP.............................................................................................. 27
3.1 Kesimpulan ............................................................................... 27
3.2 Saran ........................................................................................ 27
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................... 28

ii
DAFTAR TABLE
Table 1. Blok Sistem Perangkat Keras............................................................... 11
Table 2 data intensitas pada port keluaran directional coupler ........................... 17
Table 3 4 Grafik perbandingan nilai frekuensi masukkan function generator dan
frekuensi ............................................................................................................ 19
Table 4 siklus penyerapan ................................................................................. 21
Table 5 siklus accounting coupler ...................................................................... 22

iii
DAFTAR GAMBAR

gambar 1. Rancangan rangkaian sistem keseluruhan ....................................... 10


gambar 1 Siklus Pembakaran Motor Bensin ...................................................... 21

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Coupler akustik adalah perangkat antarmuka audio untuk
menggabungkan komputer dengan audio ke dalam atau di luar telepon. Ini
juga mungkin perangkat terminal yang menghubungkan terminal data dan
radio dengan jaringan telepon. Tautan atau antarmuka dilakukan dengan
mengambil sinyal audio dari handset telepon daripada koneksi listrik
langsung.

Pembahasan dari Apa itu Pengertian, Arti, dan Istilah Teknis Kata
Acoustic Coupler. Ilustrasi Gambar Pembahasan Apa Itu Pengertian Arti
Dan Definisi Istilah Akronim Jargon Kata Teknis Atau Terminologi Acoustic
Coupler Baik, agar kita dapat lebih mendalami arti penjelasan serta
maksud dari acronym atau kata tersebut di atas, pastinya kita juga perlu
memahami lebih dalam tentang pembahasan mengenai apa itu
pengertian, maksud, dan akronim, istilah, jargon, atau terminologi acoustic
coupler.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun beberapa rumusan masalah dari makalah ini adalah
sebagaiberikut:
1. Pengertian Accounting Coupler
2. Fungsi Accounting Coupler
3. Hasil Fabrikasi Directional Coupler
4. Karakterisasi Directional Coupler
5. Sejarah Accoustic Couple

1
1.3 Tujuan

Adapun tujuan kami penulis dari makalah ini adalah sebagai


berikut:
1. Memenuhi tugas matrikulasi
2. Mendapatkan ilmu dan informasi tentang hal baru
3. Mengetahui perkembangan ilmu pengetahuan

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Accounting Coupler


Coupler akustik adalah perangkat antarmuka audio untuk
menggabungkan komputer dengan audio ke dalam atau di luar telepon. Ini
juga mungkin perangkat terminal yang menghubungkan terminal data dan
radio dengan jaringan telepon. Tautan atau antarmuka dilakukan dengan
mengambil sinyal audio dari handset telepon daripada koneksi listrik
langsung.

Pembahasan dari Apa itu Pengertian, Arti, dan Istilah Teknis Kata
Acoustic Coupler. Ilustrasi Gambar Pembahasan Apa Itu Pengertian Arti
Dan Definisi Istilah Akronim Jargon Kata Teknis Atau Terminologi Acoustic
Coupler Baik, agar kita dapat lebih mendalami arti penjelasan serta
maksud dari acronym atau kata tersebut di atas, pastinya kita juga perlu
memahami lebih dalam tentang pembahasan mengenai apa itu
pengertian, maksud, dan akronim, istilah, jargon, atau terminologi acoustic
coupler.

Soupler akustik tidak diizinkan di telepon di AS sebelum tahun


1982. Telepon terprogram ke dinding. Sistem lonceng sering memiliki
telepon itu sendiri. Sistem telepon adalah sistem tertutup yang
sepenuhnya dimiliki oleh Bell. Namun, di tempat lain di dunia skrup akustik
populer di tahun 1970 -an, tetapi ditransmisikan dengan kecepatan hanya
hingga 300 baud – jumlah fluktuasi tegangan (frekuensi) pada saluran
telepon.

Batas atas skrup akustik praktis adalah 1.200 baud. Ini dibuat oleh
Vadic pada tahun 1973 dan oleh AT&T pada tahun 1977. Namun, modem
menggantikan skrup akustik dan mampu mengirimkan data melalui
saluran telepon dengan lebih mudah, dapat diandalkan dan pada
kecepatan transfer yang lebih besar.

3
Di AS ini terjadi dengan cepat setelah perpecahan Sistem Bell pada
tahun 1982. Pada tahun 1985 ini tersebar luas menggunakan Hayes
SmartModem 1200A, yang memungkinkan pembuatan sistem papan
buletin dial-up-pendahulu ruang obrolan internet, papan pesan, dan email
saat ini. Soupler akustik sangat sensitif terhadap suara eksternal.

Agar pas ke handset telepon, cangkir yang terpasang harus


berukuran tertentu. Oleh karena itu, efektivitas perangkat tergantung pada
standardisasi dimensi handset. Dengan demikian, ketika koneksi listrik
langsung dibuat legal di A.S., modem menjadi sangat populer, dan
digunakan penyangga akustik menurun dengan cepat.

Namun, beberapa masih digunakan oleh pelancong dunia di mana


koneksi listrik ke telepon ilegal atau tidak tersedia. Dan banyak model
perangkat telekomunikasi untuk tuli (TDD) masih memiliki back-in akustik,
memungkinkan penggunaan universal dengan telepon gaji. Coupler
akustik adalah perangkat antarmuka audio untuk menghubungkan
komputer dengan audio yang masuk atau keluar telepon. Ini juga dapat
berupa perangkat terminal yang menghubungkan terminal data dan radio
dengan jaringan telepon. Tautan atau antarmuka dilakukan dengan
mengambil sinyal audio dari handset telepon daripada koneksi listrik
langsung.

Coupler akustik tidak diizinkan pada telepon di AS sebelum tahun


1982. Telepon dipasangkan dengan kabel ke dinding. Bell Systems sering
memiliki telepon itu sendiri. Sistem telepon adalah sistem tertutup yang
sepenuhnya dimiliki oleh Bell. Namun, di tempat lain di dunia skrup akustik
populer di tahun 1970-an, tetapi ditransmisikan dengan kecepatan hanya
hingga 300 baud - jumlah fluktuasi tegangan (frekuensi) pada saluran
telepon. Batas atas praktis dari skrup akustik adalah 1200 baud. Ini dibuat
oleh Vadic pada tahun 1973 dan oleh AT&T pada tahun 1977.

4
Namun, modem menggantikan skrup akustik dan mampu
mengirimkan data melalui saluran telepon lebih mudah, dapat diandalkan,
dan pada kecepatan transfer yang lebih besar. Di AS hal ini terjadi dengan
cepat setelah Bell Systems pecah pada tahun 1982. Pada tahun 1985 ini
tersebar luas dengan menggunakan Hayes Smartmodem 1200A, yang
memungkinkan pembuatan sistem papan buletin dial-up - pelopor ruang
obrolan internet saat ini, papan pesan dan email.

Skrup akustik sangat sensitif terhadap suara eksternal. Agar pas


dengan handset telepon, cangkir yang terpasang harus berukuran
tertentu. Oleh karena itu, efektivitas perangkat tergantung pada
standarisasi dimensi handset. Jadi, ketika koneksi listrik langsung dibuat
legal di AS, modem menjadi sangat populer, dan penggunaan skrup
akustik menurun dengan cepat.

Namun, beberapa masih digunakan oleh wisatawan dunia di mana


sambungan listrik ke telepon ilegal atau tidak tersedia. Dan banyak model
perangkat telekomunikasi untuk tuna rungu (TDD) masih memiliki skrup
akustik bawaan, memungkinkan penggunaan universal dengan telepon
umum.

2.2 Fungsi Accounting Coupler

Hari ini, mereka terutama terlihat di negara-negara dengan jaringan


telekomunikasi yang kurang maju, dan peralatan yang digunakan oleh
orang-orang tuli untuk melakukan panggilan telepon. Coupler akustik
mengirim dan menerima data komputer melalui saluran telepon
menggunakan suara. Pada suatu waktu, tidak mungkin di banyak tempat
untuk menggunakan caram standar yang dicolokkan ke stopkontak
telepon di dinding. Ini kadang-kadang bisa menjadi masalah fisik di mana
kabel telepon masuk langsung ke dinding, yang berarti tidak ada soket.

5
Dalam kasus lain, ada undang-undang yang melarang siapa pun
menghubungkan peralatan listrik langsung ke sistem telepon. Skrup
akustik dapat digunakan dalam teletypewriters. Solusi bagi orang yang
ingin terhubung ke internet adalah coupler akustik. Jenis yang paling
umum adalah perangkat tempat Anda meletakkan handset telepon Anda.
Biasanya ada segel berlapis sehingga tidak ada suara yang bisa bocor ke
dalam atau keluar dari corong dan lubang suara.

Meskipun lambat, coupler akustik masih digunakan untuk akses


internet di beberapa daerah terpencil yang tidak memiliki menara seluler.
Perangkat kemudian mengirimkan dan menerima nada yang dapat
diterjemahkan oleh komputer di setiap ujungnya menjadi data. Anda bisa
mendapatkan gambaran tentang cara kerjanya saat Anda menekan
tombol di telepon hari ini dan setiap digit mengeluarkan suara yang sedikit
berbeda. Bahkan jika Anda belum cukup umur untuk mengingatnya, Anda
mungkin pernah melihat coupler akustik di film
seperti WarGames atau Ferris Bueller’s Day Off di mana karakter Matthew
Broderick menggunakannya untuk mengakses komputer melalui jaringan
telepon.

Saat ini, hanya sedikit pengguna komputer di negara maju yang


membutuhkan coupler akustik. Namun, mereka dapat berguna ketika
mengunjungi negara-negara di mana beberapa telepon masih terpasang
dan di mana tidak ada jaringan telepon seluler untuk memungkinkan
penggunaan broadband seluler.

Beberapa pelancong bahkan menggunakannya untuk terhubung ke


internet melalui telepon umum umum. Karena skrup akustik yang lebih
cepat bahkan saat ini masih hanya sekitar setengah dari koneksi dial-up
standar, teknik ini jauh dari ideal, tetapi dapat digunakan untuk tugas-
tugas yang tidak memerlukan banyak data seperti memeriksa email.

6
Coupler akustik juga masih digunakan di beberapa perangkat yang
digunakan oleh penyandang tunarungu, yang dikenal dengan istilah
seperti minicom atau teletypewriter. Setiap pengguna mengetik pesan
yang kemudian diubah menjadi suara, dikirim melalui handset, dan
kemudian diubah kembali menjadi teks yang muncul di layar perangkat di
ujung lainnya.

Dalam beberapa kasus, orang tuli terhubung ke operator yang


memiliki perangkat dan kemudian menyampaikan pesan ke dan dari
penelepon yang dapat mendengar sepenuhnya di telepon biasa. Skrup
akustik juga masih digunakan di beberapa perangkat oleh penyandang
tunarungu.

2.2 Karakterisasi Sistem Sensor Getaran Berbasis Directional


Coupler Serat Optik
Karakterisasi sistem sensor getaran berbasis directional coupler
serat optik meliputi pembuatan sistem sensor menggunakan dioda laser
sebagai sumber cahaya, serat optik yang sebelumnya telah digandengkan
sebagai media transmisi cahaya dari dioda laser, speaker piezoelektrik
sebagai sumber getaran yang akan diukur yang telah disambungkan ke
pembangkit gelombang, modul BC547 sebagai pre-amplifier dan OPT101
sebagai detektor cahaya laser yang telah dipandu oleh directonal coupler.

Pengujian sistem keseluruhan dilakukan untuk memastikan sistem


pengukur getaran akustik berbasis directional coupler bekerja dengan
baik. Rangkaian sistem terdiri dari function generator dan PC yang
disusun terpisah. Proses pengukuran dilakukan dengan menghubungkan
elemen speaker dengan function generator sehingga getaran pada
elemen speaker dapat diatur. Laser dinyalakan sehingga cahaya akan
merambat dan terpantulkan pada speaker.

7
Directional coupler akan membagi berkas cahaya untuk
dibandingkan antara getaran speaker dan cermin uji. Cahaya akan
dipandu kembali menuju fotodetektor OPT 101 yang sudah terintegrasi
dengan modul OPT dan Arduino UNO. Arduino UNO akan memproses
sinyal dan menampilkan hasil pengukuran pada LCD berupa nilai
frekuensi getaran.

Pengujian sensor dilakukan dengan mencatat frekuensi terukur


oleh pencacah frekuensi ketika speaker piezoelektrik digetarkan dengan
pembangkit gelombang dengan variasi frekuensi getaran. Pengamatan
dilakukan sampai frekuensi yang terukur tidak memberikan respon yang
diharapkan sehingga dapat diketahui daerah kerja optimal sensor getaran
berbasis directional coupler hasil fabrikasi tersebut.

Data hasil frekuensi akan diproses oleh Arduino UNO dan


ditampilkan pada LCD. Rancangan fisik alat dapat dilihat pada Gambar 2.
Gambar 2 Rancangan rangkaian sistem keseluruhan OPT 101
dihubungkan dengan pengkondisi sinyal dan disambungkan ke Arduino
UNO dengan pemasangan pin Vcc ke pin 5V Arduino UNO, pin GND, -V
dan COM ke pin GND Arduino UNO, pin 1M dan OUT ke pin A0 Arduino
UNO. Karakterisasi sistem sensor dilakukan dengan memvariasikan jarak
antara ujung serat optik dengan speaker piezoelektrik. Data variasi jarak
antara ujung serat optik dengan elemen speaker dicatat. Fotodetektor
akan mendeteksi perubahan intensitas cahaya akibat perubahan posisi
yang disebabkan oleh getaran dari speaker.

Tegangan keluaran fotodetektor akan diukur menggunakan


multimeter dengan menggunakan multimeter digital dimana kutub (+)
multimeter disambungkan ke pin A0 Arduino UNO dan kutub (-) multimeter
disambungkan ke pin GND Arduino UNO. Variasi jarak yang diberikan
yaitu dari 0 mm hingga 1 mm dengan beda 0,2 mm. Perubahan jarak akan
menyebabkan tegangan keluaran akan bervariasi pada OPT101.

8
akibat perubahan intensitas cahaya yang dideteksi oleh Lopa dan
Harmadi: Rancang Bangun Sistem Pengukuran Frekuensi Getaran
Akustik Berbasis Directional Coupler Serat Optik 190 JFU, 11 (2), April
2022, hal. 187-193 fotodetektor OPT101. Hasil karakterisasi digunakan
untuk menentukan jarak paling sensitif dalam melakukan pengukuaran.
Variasi yang dilakukan selanjutnya yaitu variasi frekuensi getaran untuk
mengetahui daerah kerja optimal dari sistem sensor tersebut.

2.3 Hasil Fabrikasi Directional Coupler


Directional coupler konfigurasi 2x2 telah difabrikasi dengan metode
fused biconical tappered dengan variasi panjang daerah kupasan 30 mm,
35 mm dan 40 mm. Proses pembuatan coupling dengan konfigurasi 2x2
dilakukan dengan pengupasan pada bagian coating nya dan cladding-nya
dihilangkan. Proses penghilangan cladding dilakukan dengan cara
pengamplasan secara bertahap menggunakan kertas gosok 1000 mesh
untuk menghilangkan sebagian besar cladding, untuk mendapatkan hasil
yang simetris diteruskan dengan kertas gosok mesh 1500 dan 2000.

Setelah diamati menggunakan mikroskop portabel untuk melihat


sisa-sisa cladding kemudian dipoles menggunakan aseton untuk
menghilangkan residu cladding dan dibersihkan menggunakan alkohol.
Setelah itu digunakan kertas gosok mesh 5000 untuk menghaluskan dan
meratakan permukaan serat optik sehingga hanya tersisa core nya saja.

Serat optik yang hanya tersisa core kemudian diberikan cahaya


laser untuk melihat kebocoran cahaya yang terjadi sepanjang daerah
kupasan akibat dihilangkannya cladding. Hilangnya cladding secara
otomatis mengakibatkan udara menjadi cladding pengganti. Hal ini
menyebabkan berubahnya sudut kritis pada daerah kupasan. Perubahan
bidang normal permukaan menyebabkan sudut datang cahaya terhadap
bidang normal lebih kecil dari pada sudut kritisnya sehingga tidak dapat
terjadinya perubahan internal total.

9
Akibatnya cahaya akan dibiaskan keluar dari core sehingga
terjadinya kebocoran cahaya. Serat optik yang tersisa core-nya saja
kemudian dipasangkan dan digandengkan pada bagian kupasannya
dengan cara diikat menggunakan benang jahit sepanjang daerah
kupasan. Daerah penggandengan kemudian direkatkan menggunakan
lem epoksi agar tidak bergeser dan diberi casing.

gambar 1. Rancangan rangkaian sistem keseluruhan


Perancangan diagram blok sistem perangkat keras, sensor getaran
berbasis directional coupler dapat dilihat pada Gambar 1. Prinsip kerja
sensor getaran menggunakan directional coupler yaitu perubahan
intensitas cahaya akibat getaran yang dihasilkan elemen speaker
piezoelektrik dimana perubahan posisi speaker akan memantulkan
kembali cahaya yang masuk ke directional coupler melalu port sensing.

Perubahan daya serat optik tersebut kemudian akan diteruskan dan


dideteksi oleh fotodetektor OPT101 melalui port deteksi. Fotodetektor
OPT101 yang sudah tersambung dengan mikrokontroler Arduino akan
menampilkan hasil pengukuran pada LCD. Rancangan perangkat lunak
sistem bertujuan untuk memproses sinyal masukkan dari sensor, berupa
program dengan menggunakan aplikasi Arduino IDE dan menggunakan
bahasa C.

10
Program diawali dengan memanggil library frequency counter dan
library LCD, lalu dilanjutkan dengan inisialisasi pin-pin pada Arduino UNO.
OPT 101 akan mengkonversi intensitas cahaya menjadi tegangan. Jumlah
cacahan tiap detik didapatkan berdasarkan perubahan intensitas cahaya
saat terjadi getaran. Waktu pencacahan sinyal digital diatur selama 1 detik
dan program akan terus mencacah sinyal digital masukan sehingga
diperoleh nilai frekuensi untuk kemudian ditampilkan pada LCD.

Table 1. Blok Sistem Perangkat Keras

Pengabstrakan dasar atas termodinamika adalah pembagian dunia


menjadi sistem dibatasi oleh kenyataan atau ideal dari batasan. Sistem
yang tidak termasuk dalam pertimbangan digolongkan
sebagai lingkungan. Dan pembagian sistem menjadi subsistem masih
mungkin terjadi, atau membentuk beberapa sistem menjadi lebih besar.
Biasanya sistem dapat diberikan keadaan yang dirinci dengan jelas
yang dapat diuraikan menjadi beberapa parameter. Dari prinsip-prinsip
dasar termodinamika secara umum bisa diturunkan hubungan antara
kuantitas misalnya, koefisien ekspansi, kompresibilitas, panas jenis,
transformasi panas dan koefisien elektrik, terutama sifat-sifat yang
dipengaruhi temperatur.

11
Entropi memiliki sifat fisika yang berbeda dengan energi.
Perubahan entropi tidak selalu menghasilkan nilai yang sama ketika
seluruh bentuk perubahan dijumlahkan. Prinsip perpindahan
panas berlaku di dalam perhitungan entropi. Suatu benda yang
mempunyai panas dengan suhu yang tinggi, ketika disatukan dengan
benda lain dengan suhu yang lebih rendah, akan menghasilkan nilai
panas yang sama di kedua benda tersebut.

Dalam hal ini, entropi benda yang lebih panas menjadi berkurang,
sementara entropi benda yang lebih dingin menjadi bertambah. Selama
proses perpindahan panas ini, nilai total dari entropi mengalami
penambahan. Penambahan entropi ini terjadi selama proses perpindahan
panas dari satu benda ke benda lain sedang berlangsung. Persamaan
antara energi dan entropi menurut hukum termodinamika kedua adalah
tidak dapat dimusnahkan karena tidak dapat berkurang.

Sementara itu, perbedaannya adalah entropi dapat diciptakan,


sementara energi tidak dapat diciptakan. Prinsip energi didasarkan pada
hukum pertama termodinamika, sementara prinsip entropi didasarkan
pada hukum kedua termodinamika. Energi dalam merupakan
kumpulan energi kinetik yang umumnya tersimpan di dalam gas ideal.
Energi kinetik ini berada di dalam atom atom yang disebut gas
monoatomik. Distribusi Maxwell digunakan sebagai acuan penyebaran
energi ketika terjadi momentum-momentun atom di dalam gas ideal.

Pergerakan gas monoatomik ini merupakan akibat dari adanya


energi di dalam atom. Derajat kebebasan di dalam sistem gas ideal
berjumlah 3 sehingga tiap molekul mempunyai energi dalam dengan nilai
1/3. Suhu suatu sistem dapat diubah menggunakan energi dalamnya.
Sehingga dapat dikatakan bahwa panas dan usaha merupakan faktor
yang menentukan nilai suhu.

12
Energi dalam umumnya digunakan untuk mengetahui
besarnya gaya gesek suatu benda terhadap suatu lintasan. Ketika
mengalami gaya gesek, benda menghasilkan usaha yang besar dan
bersifat mutlak seiring dengan semakin panjangnya lintasan dan semakin
besarnya gaya gesek. Gaya gesek ini yang timbul merupakan gaya non-
konservatif sehingga tidak dapat diketahui nilainya hanya dengan
mengukur perubahan energi potensial pada benda. Besarnya energi
dalam kemudian dimanfaatkan untuk mengetahui nilai gaya gesek dengan
mengamati efek dari gaya gesek tersebut. Efek dari gaya gesek ini
dinyatakan dalam bentuk perubahan energi.

Energi dalam dari suatu molekul merupakan perpaduan dari


beberapa jenis energi. Semua energi ini dihasilkan oleh getaran dan
gerakan molekul-molekul. Jenis gerakan yang dilakukan oleh molekul
umumnya ialah gerak translasi dan rotasi. Energi dalam umumnya
meliputi energi kimia, energi listrik statis, dan energi listrik dinamis.

Gas ideal merupakan gas yang terdiri dari partikel-partikel titik yang
tidak saling berinteraksi dan bergerak secara acak. Dalam kenyataan, gas
ideal hanya merupakan suatu teori.[16] Hukum dasar dari gas ideal
yaitu hukum Boyle-Mariotte. Perumusan hukum ini dilakukan bersama
oleh Robert Boyle (1627-1691) dan Edme Mariotte (1620-1684). Gas ideal
merupakan suatu gas yang memiliki jumlah partikel yang sangat banyak,
tetapi tidak terjadi gaya tarik-menarik antarpartikel sama sekali.

Setiap partikel gas selalu bergerak dengan arah sembarang secara


acak. Ukuran partikel gas tidak dapat mengacu kepada ukuran ruangan,
karena jarak antar partikel jauh lebih besar dibandingkan dengan ukuran
partikel gas ideal. Penyebaran partikel gas ideal secara merata pada
seluruh ruang dengan jumlah yang banyak hanya dapat terjadi pada
partikel gas ideal yang mengalami tumbukan yang bersifat lenting.

13
Sifat dari gas ideal memiliki banyak kemiripan dengan gas lain,
tetapi mempunyai perbedaan yang sama sekali tidak dapat ditemukan
pada gas apapun. Gas yang mempunyai sifat yang paling mirip dengan
gas ideal adalah gas yang berada pada temperatur tinggi dengan tekanan
rendah atau gas pada kondisi jauh di atas titik kritis dalam diagram P-T.
Dalam termodinamika, analisis mengenai gas ideal memerlukan beberapa
asumsi. Asumsi ini berkaitan dengan molekul dan wadah tempat molekul
berada.

Asumsi paling awal ialah bahwa suatu sistem terdiri dari molekul-
molekul yang identik secara massa dan menempati wadah yang sama
dengan volume yang sama. Selanjutnya, tiap molekul diasumsikan
mempunyai ukuran yang lebih besar dibandingkan dengan jarak
antarmolekul. Gerakan yang dihasilkan molekul juga diasumsikan
mematuhi hukum kedua Newton.
Tidak diberikannya asumsi mengenai sifat mikroskopik dari bahan
atau radiasi merupakan dasar dari pengembangan termodinamika. Setiap
sistem diberikan karakter masing-masing dengan nilai-nilai dari
pengelompokan variabel-variabel. Dalam termodinamika, variabel
dikelompokkan menjadi variabel ekstensif dan variabel intensif.

Variabel yang digunakan untuk keseluruhan sistem dan sebanding


dengan komponen di dalam sistem disebut variabel ekstensif. Dalam
termodinamika, yang termasuk dalam variabel sistem adalah energi
dalam, entropi, volume, jumlah partikel, dan kapasitas kalor. Tiap variabel
ekstensi dinyatakan dalam satuan per partikel untuk memudahkan
perhitungan fisika. Sementara itu, variabel intensif merupakan variabel
yang karakternya tidak ditentukan oleh ukuran sistem. Dalam
termodinamika, yang termasuk variabel ekstensi adalah tekanan, suhu
dan potensial kimiawi.

14
Sistem Termodinamika merupakan suatu kesatuan sejumlah massa
zat tertentu yang membentuk suatu komponen. Massa zat ini dapat
terpisah menjadi gas, cair dan padat. Namun dapat pula merupakan
gabungan dari dua atau tiga zat sekaligus. Massa aliran zat tertentu dapat
berpindah dengan memasuki atau keluar dari sistem.

Sementara itu, perpindahan energi diperantarai oleh permukaan


batas dari suatu sistem yang terjadi secara bersamaan. Permukaan batas
ini merupakan pemisah antara sistem dengan lingkungan yang ada di
sekitarnya. Sistem termodinamika adalah bagian dari alam semesta yang
diperhitungkan. Sebuah batasan yang nyata atau imajinasi memisahkan
sistem dengan alam semesta, yang disebut lingkungan. Klasifikasi sistem
termodinamika berdasarkan pada sifat batas sistem-lingkungan dan
perpindahan materi, kalor dan entropi antara sistem dan lingkungan.

Ada tiga jenis sistem berdasarkan jenis pertukaran yang terjadi


antara sistem dan lingkungan, yaitu sistem terisolasi, sistem tertutup dan
sistem terbuka. Sistem terisolasi adalah sistem termodinamika yang di
dalamnya tidak terjadi pertukaran panas, benda atau kerja dengan
lingkungan. Contoh dari sistem terisolasi adalah wadah terisolasi, seperti
tabung gas terisolasi.

Dalam kenyataan, sebuah sistem tidak dapat terisolasi sepenuhnya


dari lingkungan, karena pasti ada terjadi sedikit pencampuran, meskipun
hanya penerimaan sedikit penarikan gravitasi. Dalam analisis sistem
terisolasi, energi yang masuk ke sistem sama dengan energi yang keluar
dari system.

15
Sistem tertutup adalah sistem termodinamika yang di dalamnya
terjadi pertukaran energi (panas dan kerja) tetapi tidak terjadi pertukaran
benda dengan lingkungan. Rumah hijau adalah contoh dari sistem tertutup
di mana terjadi pertukaran panas tetapi tidak terjadi pertukaran kerja
dengan lingkungan. Apakah suatu sistem terjadi pertukaran panas, kerja
atau keduanya biasanya dipertimbangkan sebagai sifat pembatasnya.

Jenis pembatas pada sistem tertutup terbagi menjadi dua yaitu


pembatas adiabatik dan pembatas rigid. Perbedaan keduanya terletak
pada hal yang dibatasi. Pada pembatas adiabatik, pertukaran panas
dibatasi sehingga tidak dapat terjadi sama sekali. Sedangkan pada
pembatas rigid yang dibatasi adalah pertukaran kerja. Sistem
termodinamika yang tertutup disebut juga dengan massa atur.

Sistem terbuka adalah sistem termodinamika yang di dalamnya


terjadi pertukaran energi dalam bentuk panas dan kerja serta terjadi pada
benda dengan lingkungannya. Dalam sistem terbuka, terdapa sebuah
pembatas yang memperbolehkan pertukaran benda. Pembatas ini disebut
permeabel. Samudra merupakan contoh dari sistem terbuka.

Ketika sistem dalam keadaan seimbang dalam kondisi yang


ditentukan, ini disebut dalam keadaan pasti (atau keadaan sistem). Untuk
keadaan termodinamika tertentu, banyak sifat dari sistem dispesifikasikan.
Properti yang tidak tergantung dengan jalur di mana sistem itu membentuk
keadaan tersebut, disebut fungsi keadaan dari sistem.

Bagian selanjutnya dalam seksi ini hanya mempertimbangkan


properti, yang merupakan fungsi keadaan. Jumlah properti minimal yang
harus dispesifikasikan untuk menjelaskan keadaan dari sistem tertentu
ditentukan oleh Hukum fase Gibbs. Biasanya seseorang berhadapan
dengan properti sistem yang lebih besar, dari jumlah minimal tersebut.
Pengembangan hubungan antara properti dari keadaan yang berlainan

16
2.4 Karakterisasi Directional Coupler
Karakterisasi dilakukan dengan menggunakan BF5R-D1-N sebagai
sumber cahaya sekaligus fotodetektor. Sumber cahaya dari BF5R-D1-N
diukur dengan menggunakan serat optik yang tidak diberi perlakuan
apapun. Pada mode sensitifitas auto, BF5R-D1-N menunjukkan nilai
maksimum intensitas cahaya hingga 4000 au (arbitrary unit), kemudian
diukur daya keluaran serat optik yang telah dikupas cladding-nya dan
didapat nilai keluaran pada BF5R-D1-N sebesar 2134 au.

Pengambilan data dilakukan dengan menyusun directional coupler


yang telah dilabeli tiap port-nya. Set up pengujian directional coupler
dilakukan dengan pengujian serat optik pertama yang dilabeli A1 sebagai
masukkan dan A2 sebagai keluaran, hal yang sama dilakukan pada serat
optik kedua dan diberi label B1 dan B2.

Directional coupler kemudian diberikan cahaya laser dari salah satu


BF5R-D1-N dengan port A1 sebagai masukkan sekaligus mengukur
keluaran umpan balik pada port B1 dan keluaran pada port keluaran A2
dan B2 diukur menggunakan BF5R-D1-N lainnya. Pengambilan data ini
dilakukan dengan empat variasi kombinasi dengan port B1, A2 dan B2
sebagai port masukkan.

Hasil pengukuran dapat dilihat pada Tabel 1. Hasil pengambilan


data menunjukkan nilai keluaran tiap-tiap port dan dapat ditentukan nilai
coupling ratio, excess loss (Lc), insertion loss (Lins) dan directivity (D) dari
tiap masukkan pada variasi panjang kupasan directional coupler.

Table 2 data intensitas pada port keluaran directional

17
Alat yang telah dirangkai akan diuji secara keseluruhan meliputi
kinerja perangkat lunak dan keras guna mengetahui kinerja masing-
masing blok pada saat dijalankan secara bersamaan. Alat ini
menggunakan dioda laser sebagai sumber cahaya dengan batrai sebagai
sumber tegangannya untuk dipandu menuju transmiter serat optik. Pada
saat elemen speaker dibangkitkan menggunakan function generator dan
diberikan frekuensi bernilai tertentu, terjadi pergeseran jarak antara
elemen speaker dan ujung serat optik sehingga mengakibatkan intensitas
cahaya yang dipantulkan elemen speaker menuju serat optik akan
berubah-ubah.
Intensitas cahaya yang berubah dideteksi oleh fotodetektor
OPT101 dan mempengaruhi tegangan keluaran yang dihasilkan sehingga
jumlah perubahan tegangan yang terjadi dapat dihitung menggunakan
program pada library Arduino IDE. Output dari program Arduino UNO
memerlukan input nilai masukkan berupa sinyal digital yaitu keadaan high
dan low, sehingga perlu dikondisikan menggunakan modul LM386 yang
berfungsi menguatkan nilai tegangan keluaran yang dihasilkan
fotodetektor OPT101 dan diteruskan pada rangkaian pre-amplifier BC547
yang terhubung pada port 5 digital dan A0 pada Arduino.

Arduino menjalankan program sinyal masukkan digital tiap detik


dengan mengolah data tegangan yang didapat menggunakan kurva fungsi
transfer yang didapat dari karakterisasi jarak. Program Arduino akan
mencacah jumlah perubahan tegangan akibat pergeseran dengan
menggunakan fungsi transfer yang didapatkan pada karakterisasi jarak
efektif sensor serat optik.

Data hasil pengukuran kemudian ditampilkan menggunakan LCD


I2C 16x2 secara realtime. Pembacaan tegangan keluaran oleh
fotodetektor OPT101 berdasarkan intensitas cahaya balikkan yang
ditransmisikan melalui directional coupler sangat rentan terhadap
pergeseran komponen alat pada rancangan terutama pada sudut

18
penerimaan cahaya antara serat optik ke fotodetektor OPT101 dan serat
optik ke elemen speaker sehingga dibutuhkan desain alat yang lebih
kokoh agar tidak mengurangi akurasi pengukuran.

Pengujan alat dilakukan untuk melihat kinerja alat yang telah


dirancang dalam melakukan pengukuran dengan membandingkan nilai
frekuensi yang terukur terhadap nilai frekuensi yang terbaca pada function
generator. Sensor diujicobakan dengan memasukkan nilai frekuensi pada
function generator yang akan membangkitkan frekuensi getaran pada
speaker piezoelektrik sekaligus sebagai pembanding.

Grafik perbandingan nilai hasil pengukuran dan nilai masukkan


function generator dapat dilihat pada Gambar 4 dimana kurva berwarna
hitam merupakan input frekuensi dan kurva berwarna merah merupakan
hasil pengukuran. Trend masing-masing kurva terlihat sama walau
terdapat sedikit perbedaan data.

Table 3 4 Grafik perbandingan nilai frekuensi masukkan function generator


dan frekuensi

Prinsip termodinamika sebenarnya yaitu hal alami yang terjadi


dalam kehidupan sehari-hari. Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan
dan teknologi, termodinamika direkayasa sedemikian rupa sehingga
menjadi suatu bentuk mekanisme yang bisa membantu manusia dalam
kegiatannya. Salah satunya mesin kendaraan bermotor yang berdasarkan
prinsip termodinamika II.

19
Hukum II termodinamika dalam pernyataannya tentang mesin kalor,
tidak mungkin membuat suatu mesin kalor yang bekerja dalam suatu
siklus yang semata-mata menyerap kalor dari sebuah reservoir dan
mengubah seluruhnya menjadi usaha luar. Mesin motor disebut juga
motor bakar atau motor bensin adalah salah satu jenis mesin kalor, yaitu
mesin yang mengubah energi termal untuk melakukan kerja mekanik atau
mengubah tenaga kimia bahan bakar menjadi tenaga mekanis.

Sebelum menjadi tenaga mekanis, energi kimia bahan bakar


diubah dulu menjadi energi termal atau panas melalui pembakaran bahan
bakar dengan udara. Motor bensin dapat juga disebut sebagai motor otto.
Motor tersebut dilengkapi dengan busi dan karburator. Busi menghasilkan
loncatan bunga api listrik yang membakar campuran bahan bakar dan
udara karena motor ini cenderung disebut spark ignition engine.

Pembakaran bahan bakar dengan udara ini menghasilkan daya. Di


dalam siklus otto (siklus ideal) pembakaran tersebut dimisalkan sebagai
pemasukan panas pada volume kontan. Pada motor bensin, bensin
dibakar untuk memperoleh energi thermal. Energi ini selanjutnya
digunakan untuk melakukan gerakan mekanik. Prinsip kerja motor bensin,
secara sederhana.

Campuran udara dan bensin dari karburator di hisap masuk ke


dalam silinder, dimampatkan oleh gerak naik torak, dibakar untuk
memperoleh tenaga panas. Bila torak bergerak turun naik di dalam silinder
dan menerima tekanan tinggi akibat pembakaran, maka suatu tenaga
kerja pada torak memungkinkan torak terdorong ke bawah. batang torak
dan poros engkol berfungsi untuk merubah gerakan turun naik menjadi
gerakan putar, torak akan menggerakkan batang torak dan akan
memutarkan poros engkol.

20
Dan juga diperlukan untuk membuang gas-gas sisa pembakaran
dan penyediaan campuran udara bensin pada saat-saat yang tepat untuk
menjaga agar torak dapat bergerak secara periodik dan melakukan kerja
tetap. Masukan campuran udara dan bensin ke dalam silinder, sampai
pada kompresi, pembakaran dan pengeluaran gas-gas sisa pembakaran
dari dalam silinder inilah yang disebut dengan “siklus mesin”.

Pada motor bensin terdapat dua macam tipe yaitu: motor bakar 4
tak dan motor bakar 2 tak. Pada motor 4 tak, untuk melakukan satu siklus
memerlukan 4 gerakan torak atau dua kali putaran poros engkol,
sedangkan pada motor 2 tak, untuk melakukan satu siklus hanya
memerlukan 2 gerakan torak atau satu putaran poros engkol.

Bagaimana hubungan mesin bensin dengan hukum


termodinamika?Hubungannya dengan Hukum Termodinamika ke-II adalah
Siklus udara volume konstan
gambar yang
2 Siklus terjadi pada
Pembakaran Motor mesin
Bensin kendaraan bermotor

adalah siklus ideal yang menerima tambahan panas yang terjadi secara
konstan ketika piston dalam posisi titik mati atas (TMA). Siklus udara
volume konstan dapat digambarkan dalam diagram P–V dan diagram T-S.

Table 4 siklus penyerapan

21
Table 5 siklus accounting coupler

Siklus ideal (siklus Otto) merupakan siklus motor bakar yang


banyak digunakan untuk motor bakar dengan bahan bakar
bensin. Ada beberapa proses yang berlangsung pada siklus Otto ini
seperti pada gambar diatas yaitu sifat ideal yang dipergunakan dan
keterangan mengenai proses siklusnya:Proses 0 – 1 adalah langkah hisap
tekanan konstan yaitu campuran bahan bakar dan udara yang di hisap ke
dalam silinder.Proses 1 – 2 adalah langkah kompresi adiabatik reversibel
yaitu campuran bahan bakar dan udara dikompresikan. Proses kompresi
yang berlangsung secara isentropic (adiabatic reversible) dimana seluruh
katup isap dan katup buang dalam keadaan tertutup.

Udara dan bahan bakar dimampatkan, dimana temperature dan


tekanan pada tingkat 2 lebih tinggi dari tingkat Proses 2 – 3 adalah proses
pembakaran volume konstan, campuran udara dan bahan bakar
dinyalakan dengan bunga api. Proses pembakaran yang berlangsung
secara isovolumetrik (volume konstan). Pada proses ini terjadi pengapian
campuran bahan bakar dan udara oleh busi.

22
Kalor dipindahkan ke system yang mengakibatkan peningkatan
temperature, tekanan dan entropi. Proses 3 – 4 adalah langkah ekspansi
adiabatik reversibel, kerja y. Proses ekspansi yang berlangsung secara
isentropic. Dimana gas hasil pembakaran berekspansi secara isentropic
dan juga disebut langkah kerja dimana tekanan dan temperature akan
menurun. Hingga akhir proses ekspansi, katup isap dan buang tetap
tertutup.

Secara spesifik pada prosesnya, langkah ke-1 Piston bergerak dari


TMA ke TMB, posisi katup masuk terbuka dan katup keluar tertutup,
mengakibatkan udara (mesin diesel) atau gas (sebagian besar mesin
bensin) terhisap masuk ke dalam ruang bakar. Proses udara atau gas
sebelum masuk ke ruang bakar dapat dilihat pada katub hisap. Langkah
ke-2 Piston bergerak dari TMB ke TMA, posisi katup masuk dan keluar
tertutup, mengakibatkan udara atau gas dalam ruang bakar terkompresi.

Beberapa saat sebelum piston sampai pada posisi TMA, waktu


penyalaan (timing ignition) terjadi (pada mesin bensin berupa nyala busi
sedangkan pada mesin diesel berupa semprotan (suntikan) bahan bakar).
Langkah ke-3 Gas yang terbakar dalam ruang bakar akan meningkatkan
tekanan dalam ruang bakar, mengakibatkan piston terdorong dari TMA ke
TMB. Langkah ini adalah proses yang akan menghasilkan tenaga.

Langkah ke-4 Piston bergerak dari TMB ke TMA, posisi katup


masuk tertutup dan katup keluar terbuka, mendorong sisa gas
pembakaran menuju ke katup keluar yang sedang terbuka untuk
diteruskan ke katub pembuangan.

23
2.5 Sejarah Accoustic Couple

Kata "akustik" berasal dari kata Yunani ἀκουστικός (akoustikos),


yang berarti "dari atau untuk mendengar, siap untuk mendengar" dan dari
ἀκουστός (akoustos), "mendengar, terdengar", yang berasal dari kata
kerja ἀκούω (akouo), "Aku mendengar". Sinonim bahasa Latin adalah
"sonik", setelah itu istilah sonik digunakan untuk menjadi sinonim untuk
akustik dan kemudian merupakan cabang akustika. Frekuensi di atas dan
di bawah rentang suara disebut "ultrasonik" dan "infrasonik".

Pada abad ke-6 SM, filsuf Yunani kuno Pythagoras ingin


mengetahui mengapa beberapa kombinasi suara musik terdengar lebih
indah daripada yang lain, dan dia menemukan jawaban dalam hal rasio
numerik yang mewakili rangkaian nada harmonis pada sebuah dawai. Ia
terkenal telah mengamati bahwa ketika panjang getar dawai diekspresikan
sebagai rasio bilangan bulat (misalnya 2 sampai 3, 3 sampai 4), nada
yang dihasilkan akan harmonis, dan semakin kecil bilangan bulat semakin
harmonis bunyinya.

Misalnya, dawai dengan panjang tertentu akan terdengar sangat


harmonis dengan dawai dua kali panjangnya (faktor lain dianggap sama).
Dalam bahasa modern, jika senar membunyikan nada C saat dipetik,
senar yang panjangnya dua kali akan membunyikan C dengan satu oktaf
lebih rendah. Dalam satu sistem penyeteman musik, nada-nada di
antaranya diberikan oleh 16:9 untuk D, 8:5 untuk E, 3:2 untuk F, 4:3 untuk
G, 6:5 untuk A, dan 16:15 untuk B, dalam urutan menaik.[2]

Aristoteles (384-322 SM) memahami bahwa suara terdiri dari


kompresi dan penghalusan udara yang "jatuh dan menghantam udara di
sebelahnya ...",[3][4] penggambaran yang sangat baik mengenai sifat
gerakan gelombang. On Things Heard, umumnya dianggap berasal dari
Strato of Lampsacus, menyatakan bahwa tinggi nada berkaitan dengan
frekuensi getaran udara dan kecepatan suara.[5]

24
Pada sekitar 20 SM, arsitek dan insinyur Romawi, Vitruvius,
menulis sebuah risalah tentang properti akustik teater termasuk diskusi
tentang interferensi, gema, dan gema—permulaan akustika
ruang.[6] Dalam Buku V De architectura (Sepuluh Buku Arsitektur),
Vitruvius menggambarkan suara sebagai gelombang yang sebanding
dengan gelombang air yang diperluas ke tiga dimensi, yang, ketika
terganggu oleh penghalang, akan mengalir berbalik arah dan memecah
gelombang yang mengikutinya.

Dia menggambarkan bahwa kursi menanjak di teater kuno


dirancang untuk mencegah kerusakan suara seperti ini dan juga
merekomendasikan bejana perunggu dengan ukuran yang sesuai
ditempatkan di teater agar beresonansi dengan nada keempat, kelima dan
seterusnya, hingga oktaf ganda, agar beresonansi dengan nada harmonis
yang lebih diinginkan.[7][8][9]
Prinsip akustika sudah diterapkan sejak zaman kuno: Teater Romawi di
kota Amman.

Pada masa keemasan Islam, Abū Rayhān al-Bīrūnī (973-1048)


dipercaya mendalilkan bahwa kecepatan suara jauh lebih lambat daripada
kecepatan cahaya. Pemahaman fisik proses akustika maju pesat selama
dan setelah Revolusi Ilmiah. Terutama Galileo Galilei (1564–1642) dan
juga Marin Mersenne (1588–1648), secara terpisah,
menemukan hukum lengkap getaran dawai (melengkapi apa yang telah
dimulai Pythagoras dan pengikutnya 2.000 tahun sebelumnya).

Galileo menulis "Gelombang dihasilkan oleh getaran benda yang


nyaring, yang menyebar melalui udara, membawa suatu rangsangan ke
timpani telinga yang ditafsirkan oleh pikiran sebagai suara", sebuah
pernyataan luar biasa yang menunjuk pada permulaan fisiologis dan
psikologis akustika.

Pengukuran eksperimental kecepatan suara di udara berhasil


dilakukan antara tahun 1630 dan 1680 oleh sejumlah peneliti, terutama

25
Mersenne. Sementara itu, Newton (1642–1727) menurunkan hubungan
kecepatan gelombang dalam benda padat, yang merupakan
landasan akustika fisik (Principia, 1687).

Zaman Pencerahan dan seterusnya,Kemajuan substansial dalam


akustika bertumpu pada konsep matematika dan fisika yang lebih kuat,
dibuat selama abad kedelapan belas oleh Euler (1707–
1783), Lagrange (1736–1813), dan d'Alembert (1717–1783). Selama
era ini, fisika kontinum, atau teori medan, mulai menerima struktur
matematika yang pasti. Persamaan gelombang muncul dalam sejumlah
konteks, termasuk perambatan suara di udara.

Pada abad kesembilan belas, tokoh utama matematika akustika


adalah Helmholtz di Jerman, yang mengkonsolidasikan bidang akustik
fisiologis, dan Lord Rayleigh di Inggris, yang menggabungkan
pengetahuan sebelumnya dengan kontribusinya sendiri ke bidang ini
dalam karya monumentalnya The Theory of Sound (1877). Juga di abad
ke-19, Wheatstone, Ohm, dan Henry mengembangkan analogi antara
listrik dan akustika.

Abad ke-20 menyaksikan berkembangnya penerapan teknologi dari


sekumpulan besar pengetahuan ilmiah yang pada saat itu sudah ada.
Penerapan pertama adalah karya inovatif Sabine dalam bidang akustika
ruang, dan banyak lagi yang menyusul. Akustika bawah air digunakan
untuk mendeteksi kapal selam dalam Perang Dunia pertama.

Rekaman suara dan telepon memainkan peran penting dalam


transformasi masyarakat global. Pengukuran dan analisis suara mencapai
tingkat akurasi dan kecanggihan baru melalui penggunaan elektronik dan
komputasi. Rentang frekuensi ultrasonik memungkinkan jenis aplikasi
yang sepenuhnya baru di bidang kedokteran dan industri. Jenis transduser
baru (generator dan penerima energi akustik) ditemukan dan digunakan
oleh masyarakat luas.

26
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil yang diperoleh dari praktikum ini maka, dapat


disimpulkan bahwa Coupler akustik adalah perangkat antarmuka audio
untuk menggabungkan komputer dengan audio ke dalam atau di luar
telepon. Ini juga mungkin perangkat terminal yang menghubungkan
terminal data dan radio dengan jaringan telepon. Tautan atau antarmuka
dilakukan dengan mengambil sinyal audio dari handset telepon daripada
koneksi listrik langsung.

3.2 Saran
Alam pembuatan makalah tentang Accounting Coupler ini, penulis
menginginkan kritik dan saran dari sdra(i) pembaca, apabila dalam
penulisan makalah ini, terdapat kesalahan-kesalahan yang dapat
mengurangi nilai dari pembuatan makalah ini. Atas kritik dan saran yang
disampaikan pembaca, penulis mengucapakan terima kasih.

27
DAFTAR PUSTAKA

www.bing.com/search?q=+accoustic+coupler+bahasa+Indonesia
(pada hari Kamis 13 Juli 2023 pukul 02.00 WIB)
Penggandeng Akustik (acoustic coupler) | Apa itu?
(pada hari Kamis 13 Juli 2023 pukul 02.00 WIB)
snsu_pk.a-01-2020_sound_level_meter.pdf (bsn.go.id)
(pada hari Kamis 13 Juli 2023 pukul 02.00 WIB)
Acoustic Coupler Adalah: Pengertian, Makna, dan Penjelasannya!
(keinsinyuran.com)
(pada hari Kamis 13 Juli 2023 pukul 02.00 WIB) Database Error
(teropong.id)
(pada hari Kamis 13 Juli 2023 pukul 02.00 WIB)

28

Anda mungkin juga menyukai