PEMBUATAN AMPLIFIER
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 5
WISNU ABDURRAZAK
MEDAN
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmatNya
kami dapat menyelesaikan laporan project yang berjudul Pembuatan Amplifire . Dengan
adanya Laporan project ini diharapkan mahasiswa dapat mengetahui dan memahami
Pembuatan amplifire. Makalah ini disusun dengan menggabungkan beberapa materi yang
sudah ada, serta ditambah dengan materi baru yang dianggap sesuai dengan kebutuhan saat
ini. Penyesuaian ini dilakukan untuk memberi lebih banyak informasi ilmu kepada
Mahasiswa.
Selesainya makalah ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak dan kami hanya
dapat mengucapkan terimakasih . kami berharap semoga segala bantuan yang telah diberikan
kepada kami mendapatkan balasan dari Tuhan Yang Maha Esa.
Kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Kami
mengharapkan adanya kritik dan saran yang sifatnya membangun dari para pembaca.
semoga makalah yang sederhana ini mampu memberi manfaat .
Penyusun
Kelompok 5
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................................II
DAFTAR ISI .........................................................................................................................III
BAB I PENDAHULUAN
a. LATAR BELAKANG ....................................................................................1
b. TUJUAN ........................................................................................................1
c. RUMUSAN MASALAH................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
a. DEFINISI PENGUAT AUDIO (AMPLIFIER) ..............................................2
b. CARA KERJA AUDIO AMPLIFIER.............................................................2
c. KLASIFIKASI PENGUAT AKHIR ...............................................................4
BAB III METODOLOGI
a. ALAT.........................................................................................................................6
b. BAHAN.....................................................................................................................6
c. PROSEDUR KERJA.................................................................................................7
BAB IV PEMBAHASAN......................................................................................................9
BAB V PENUTUP ................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................................15
BAB I
PEMDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pada sistem audio, spektrum frekuensi dapat dibagi menjadi tiga wilayah, yaitu bass,
middle, dan treble. Untuk keperluan tertentu, ketiga wilayah nada tersebut diatur sedemikian
rupa sehingga sesuai dengan karakteristik ruangan atau sesuai dengan keinginan si pendengar
musik. Sebuah pengatur nada biasanya ditambahkan untuk melengkapi penguat audio
sehingga didapatkan respon frekuensi seperti yang diinginkan. Pengatur nada tersebut
berfungsi untuk memperbesar (boost) atau memperlemah (cut) sinyal-sinyal audio pada
frekuensi tertentu. Pengatur nada aktif dibuat menggunakan filter yang diberi penguat dengan
umpan balik negatif.
Pada sistem kontrol, pengertian umpan balik berarti pengembalian hasil dari keluaran
kepada masukan dari suatu sistem. Konsep umpan balik ini sangat penting dalam teori sistem
kontrol karena akan menentukan karakteristik dan mempengaruhi kestabilan dari sistem
kontrol tersebut. Sistem audio dapat dipandang sebagai sebuah sistem kontrol yang juga
memiliki parameter-parameter seperti gain, frequency response, dan lain-lain. Pada sistem
audio, terdapat fenomena natural feedback dimana sinyal suara yang dikeluarkan dari speaker
akan masuk kembali ke dalam sistem dan mempengaruhi karakteristik dan performa dari
sistem tersebut.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana pembuatan amplifier?
2. Bagaimana prinsip kerja amplifier?
C. TUJUAN
1. Mengetahui pembuatan amplifier
2. Mengetahui prinsip kerja amplifier
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
a. Input Sinyal
Input sinyal dapat berasal dari beberapa sumber, antara lain dari CD/DVD Player, Tape,
Radio AM/FM, Microphone, MP3 Player, Ipod, dll. Masing-masing sumber sinyal tersebut
mempunyai karakteristik yang berbeda-beda. Bagian Input sinyal harus mampu mengadaptasi
sinyal sinyal tersebut sehingga sama pada saat dimasukkan ke penguat awal/ penguat depan
(pre-amp).
Pengatur nada bertujuan menyamakan (equalize) suara yang dihasilkan pada speaker
agar sesuai dengan aslinya (Hi-Fi). Pengatur nada minimal mempunyai pengaturan untuk
nada rendah dan nada tinggi. Selain itu ada juga jenis pengatur nada yang mempunyai banyak
kanal pengaturan pada frekuensi tertentu yang biasa disebut dengan Rangkaian Equalizer.
Prinsip dasar pengaturan nada diperoleh dengan mengatur nilai R/C resonator pada rangkaian
filter.
Penguat Akhir adalah rangkaian penguat daya yang bertujuan memperkuat sinyal dari
pengatur nada agar bisa menggetarkan membran speaker. Penguat akhir biasanya
menggunakan konfigurasi penguat kelas B atau kelas AB. Syarat utama sebuah penguat akhir
adalah impedansi output yang rendah antara 4-16 ohm) dan efisiensi yang tinggi. Karena
kerja dari penguat akhir sangat berat maka biasanya akan timbul panas dan dibutuhkan
sebuah plat pendingin untuk mencegah kerusakan komponen transistor penguat akhir karena
terlalu panas.
e. Speaker
Speaker berfungsi mengubah sinyal listrik menjadi sinyal suara. Semakin besar daya sebuah
speaker biasanya semakin besar pula bentuk fisiknya. Secara umum speaker terbagi menjadi
tiga, yaitu Woofer (bass), Squaker (middle), dan tweeter (high). Impedansi speaker antara 4
ohm, 8 ohm dan 16 ohm. Saat ini ada juga speaker yang disebut dengan subwoofer, yaitu
speaker yang mampu mereproduksi sinyal audio dengan frekuensi yang sangat rendah
dibawah woofer.
f. Power Supply
Power Supply merupakan rangkaian pencatu daya untuk semua rangkaian. Secara
umum power supply mengeluarkan dua jenis output, yaitu output teregulasi dan tidak
teregulasi. Output teregulasi dipakai untuk rangkaian pengatur nada dan penguat awal,
sementara rangkaian power supply tidak teregulasi dipakai untuk rangkaian power amplifier.
ALAT
1 Bor - 1 Buah
2 Solder - 1 Buah
3 Multimeter - 1 Buah
4 Guntung - 1 Buah
5 Pisau - 1 Buah
6 Wadah - 1 Buah
BAHAN
5 Kabel Telefon - 1m
6 Kabel Stereo - 1m
9 PCB - 1Papan
10 FeCl3 - 1 Bungkus
11 Spirtus - 1 Botol
13 Timah - 1 Gulungan
PROSEDUR KERJA
BAB IV
PEMBAHASAN
NONINFERTING
Pada oprasi Op-Amp biasa hanya memakai satu penguat dan mengghasilkan 1 output
keluaran pula
Pada TDA 2822 ini diibaratkan dengan memiliki 2 buah op-amp, yang mana memiliki 2
buah input inverting dan 2 input non inverting pula dan memiliki 2 buah output pula
dapat kita lihat dibawah ini.
Pada rangkaian digunakan Rin yang digunakan 10k sedangkan Rf yang digunakan kecil
sekali. Seharusnya penguatannya makin kecil karna kita tahu bahwa rumus dari Gain
RF
tegangan nya : R akan tetapi dalam rangkaian ini juga terdapat Kapasitor yang
kemungkinan yang menyebabkan gain nya menjadi besar. Yang mana kita tahu bahwa
tegangan nya itu akan berubah-ubah terhadap waktu
1
RC i
V ( t )= V (t) dt
Inilah yang menyebabkan lonjakan suara yg berubah-ubah sesuai input nya oleh karna itu
tegangan yang keluar akan berbeda-beda tiap waktu karna ada pengaruh dari kapasitor .
TEGANGAN
INPUT
Tegangan input berubah sesuai nada dari lagu dan bergantung juga dari volume dari lagu
yang digunakan di berbagai alat elektronik misalnya dilaptop
Berikut data untuk speaker yang kiri dengan menggunakan lagu yang sama
No Tegangan
1 0.06V
2 0.004V
3 0.064V
Data nomor dia didapat ketika suara lagunya amat kecil.
0.06+0.004 +0.064
V =
3
V =0.0426 V
No Tegangan
1 0.002V
2 0.002V
3 0.004V
Speaker dua ini memiliki tegangan yang lebih kecil dari pada speaker yang satunya.
0.002+0.004+ 0.002
V =
3
V =0.0027 V
OUTPUT
Untuk yang kiri tegangan yang keluar
No Tegangan
1 1.4V
2 1.6V
3 1.2V
1.4+1.6+ 1.2
V =
3
V =1.4 V
No Tegangan
1 1.2V
2 1.2V
3 1.4V
1.4+1.2+1.2
V =
3
V =1.268 V
Gain Tegangan
Untuk Kiri
V OUT
A 0=
V
1.4
A 0=
0.0426
A 0=33.9 kali
Untuk Kanan
V OUT
A 0=
V
1.268
A 0=
0.0 0 27
A 0=469.6 kali
Pada rangkaian kami didapat penguatan tegangan yang berbeda. Walaupun penguatan
yang kanan besar, Akan tetapi speaker kiri lebih keras dari kanan
Kadang walaupun gain nya besar tetapi tidak sesuai dengan yang kita inginkan atau
suaranya berisik maka rangkaian tersebut tidaklah baik untuk dipergunakan
BAB V
PENUTUP
KESIMPULAN
1. Amplifier merupakan penguat suatu sinyal masukan yang kecil sekali diubah menjadi sinyal
yang besar sekali. Pada op-amp yang kita plajari Resistansi feedback nya harus lebih besar
dari pada Resistansi masukannya. Tetapi pada ic TDA 2822 yang digunakan R f<<Rin tetapi
outputnya tetap kuat. Hal ini disebabkan karna adanya kapasitor yang mengubah-ubah
tegangan masukan dan tegangan keluar dalam selang waktu tertentu.
2. Prinsip kerja dari amplifier sama akan tetapi bila beda IC maka beda pula rangkaian dan
input-inputya dan berbeda pula beda pula penguatannya
3. Kadang walaupun gain nya besar tetapi tidak sesuai dengan yang kita inginkan atau suaranya
berisik maka rangkaian tersebut tidaklah baik untuk dipergunakan
DAFTAR PUSTAKA
www.sandielektronik.com/2014/06/tekhnik-audio-power-amplifier-btl.html, diakses
pada 20 maret 2015
http://teknologi.inilah.com/read/detail/2145560/mengenal-teknologi-dolby-
digital/16268/dolby-sr diakses pasa 30 maret 2015