Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

MIXER

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Audio Dasar

Dosen pengampu:

ARIANSYAH SAPUTRA.,M.Kom.

OLEH:

UTAMI INTAN PRATIWI (062340722960)

JURUSAN TEKNIK KOMPUTER

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI INFORMATIKA MULTIMEDIA

DIGITAL DIV

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA


JANUARI 2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan atas khadirat Allah SWT,karena atas berkat rahmat
dan karunia-nya kami masih di beri kesempatan untuk Menyusun makalah ini
sampai selesai tepat pada waktunya.Dimana makalah ini merupakan salah satu dari
tugas mata kuliah kami,makalah ini berjudul MAKALAH MIXER, Sholawat serta
salam tak lupa kita haturkan kepada junjungan nabi besar Muhammad SAW.

Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada dosen mata kuliah dan tak
lupa kepada teman – teman yang telah memberikan dukungan dalam menyelesaikan
makalah ini.Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak
kekurangan, oleh sebab itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun demi perbaikan dan penyempurnaan makalah ini. Dan semoga
makalah ini bemanfaat bagi pembaca dan teman - yang membutuhkan.

Palembang,07 januari 2024


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i

KATA PENGANTAR… ........................................................................................ ii

DAFTAR ISI.......................................................................................................... iii

BAB 1 PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

A. Latar Belakang ................................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ...............................................................................................2

C. Tujuan Penulisan ................................................................................................. 2

BAB 2 PEMBAHASAN .......................................................................................... 3

1. Pengertian mixer....................................................................................................... 3

2. Fungsi mixer ............................................................................................................. 3

3. Jenis - jenis mixer ..................................................................................................... 5

4. Menu umum pada mixer………………………………………………………………..6

5. cara kerja microphone ............................................................................................ 10

BAB 3 PENUTUP ................................................................................................. 11

A. Kesimpulan ....................................................................................................... 11

B. Saran ................................................................................................................. 11
BAB1

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Mixer adalah salah satu perangkat paling populer setelah microphone. Di


kehidupan sehari-hari lebih mengenal dengan sebutan mixer, mungkin kebanyakan
menyebutnya demikian karena fungsinya yang mencampur segala suara yang masuk,
kemudian menyeimbangkannya, menjadikannya saluran dua kanal (L-R kalau stereo, dan
satu kalau mono) kemudian mengirimkannya ke cross-over aktif baru diumpan ke power
amplifier dan terakhir ke speaker [1]. Mixer analog masih diminati oleh pelaku industri
pro audio di indonesia, setidaknya rental sound system menengah atau besar masih
memiliki investasi mixer analog baik dalam ukuran besar maupun menengah. Mixer
analog bisa digunakan di beberapa situasi live sound venue kecil dan menengah. Bahkan
untuk aplikasi instlasi tetap seperti di mall, restoran, karoke, ataupun studio latihan mixer
bisa menjadi alternative [2].
Auditorium Miracle Unversitas Komputer Indonesia merupakan fasilitas
yang digunakan sebagai sarana kegiatan ilmiah antara lain stadium general,
seminar, workshop pendidikan dan kegiatan sejenisnya. Di auditorium pada
umumnya masih sering ditemui seorang sound engineer mengatur potensio geser
atau putar secara manual dalam men-setting mixer audio. Pengaturan mixer audio
tersebut secara manual yaitu mengatur mixer audio dimana mixer tersebut ditata
dan harus memutar tombol / potensio tidak dapat berpindah-pindah tempat untuk
mendengarkan dan menyesuaikan secara langsung hasil dari pengaturan mixer yang
diatur ditempat yang diinginkan hal tersebut dirasa kurang praktis.
Pada era revolusi 4.0, yaitu kondisi sebuah generasi yang telah menemukan
perkembangan kemajuan diberbagai bidang teknologi, dapat memanfaatkan
teknologi internet untuk mempermudah sound enginer mensetting mixer secara
jarak jauh [3].
Internet of Things (IoT) merupakan sebuah interaksi antara sensor dan
perangkat yang terhubung dengan internet untuk mencapai suatu tujuan [4].
Hadirnya IoT dapat mempermudah pekerjaan yang dilakukan manusia, khususnya di
bidang sound enginer untuk memonitoring dan pengontrolan mixer secara jarak jauh yang
terhubung ke internet sehingga akan meningkatkan efisiensi dalam monitoring dan
pengontrolan mixer secara nyata.
Melihat kasus ini dibuatlah inovasi baru dengan membuat suatu aplikasi berbasis
android yang kita hubungkan pada rangkaian tone control menggunakan fasilitas internet.
Dengan hanya menggunakan perangkat android diharapkan para operator/sound engineer
dapat mengatur mixer audio secara praktis yang tidak hanya terbatas oleh suatu jarak.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah yang di bahas dalam makalah ini sebagai berikut:

1. Apa yang dimaksud dengan mixer?

2. Apakah fungsi dari mixer?

3. Sebutkan dan jelaskan jenis – jenis mixer?

4. Menu umum pada mixer?

5. Cara kerja mixer?

1.2 Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini ialah sebagai berikut:

1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Audio Dasar

2. Untuk menambah pengetahuan dan wawasan tentang mixer

3.Mengetahui pengertian mixer

5.Mengetahui fungsi mixer

6.Mengetahui jenis – jenis mixer

7.Mengetahui Menu umum pada mixer

8.Mengetahui cara kerja mixer


BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian mixer

Pengertian mixer adalah suatu peralatan audio yang dipergunakan sebagai alat untuk
mencampur berbagai sumber suara, mengolah suara, mengatur, mengontrol input dan
memperkuat sinyal suara menjadi suatu hasil keluaran suara yang
diinginkan. mixer populer disebut mixing. Dalam hal ini, audio mixer adalah alat yang
mampu menerima beberapa masukan atau input dan dapat diproses secara bersamaan
serta memiliki satu jalur keluaran yakni master out.

. Pengertian mixer menurut para ahli

Dalam jurnalnya Nunik menyatakan: “Audio mixer atau mixing console merupakan
peralatan elektronik yang berfungsi memadukan suara, pengaturan jalur dan merubah
level serta harmonisasi dinamis dari sinyal audio. Sinyal-sinyal yang telah diubah-ubah
dan diatur kemudian dikuatkan oleh penguat akhir atau power amplifier.

2.2 Fungsi mixer

Mixer berfungsi sebagai pencampur suara,sebuah mixing console,baik itu analog


maupun digital atau juga disebut soundboard atau mixing desk (papan suara) adalah sebuah
peralatan elektronik yang berfungsi memadukan ( lebih popular dengan istilah
“mixing”),pengaturan jalur (routing) dan mengubah level,serta harmonisasi dinamis dari
sinyal audio. Sinyal – sinyal yang telah diubah dan diatur kemudian dikuatkan oleh penguat
akhir atau power amplifier.

mixer audio tidak hanya berfungsi untuk mencampur beberapa sumber audio
sehingga menghasilkan satu audio yang utuh saja, tapi mixer audio juga berfungsi untuk
mengatur volume, frekuensi dan pengaturan lainnya.
Fungsi dasar utama dari mixer audio adalah:
- Menguatkan (amplify) sinyal yang masuk
- Memungkinkan pengaturan level (volume) audio terhadap masing-masing sumber audio
- Memungkinkan kita untuk mendengarkan (monitoring) masing-masing sumber audio
maupun audio secara keseluruhan
- Memungkinkan kita untuk mencampur (mixing) beberapa sinyal audio secara baik
sesuai dengan yang diinginkan.
- Mengarahkan (routing) sinyal audio hasil penggabungan tersebut ke transmitter, speaker
maupun alat perekam audio/video.
Fungsi dasar utama diatas biasanya selalu ada di setiap mixer audio,
namun ada juga mixer audio yang lebih lengkap yang memiliki kemampuan tambahan
seperti koreksi audio dengan equalizer dan filter, serta penempatan audio kiri-kanan
secara stereo dengan “panpot”.

Walaupun mixer audio dapat menerima berbagai macam jenis sinyal audio, pada
dasarnya sinyal audio terdiri dari 2 jenis saja, yaitu :
- Mic-level inputs : merupakan sinyal audio yang sangat lemah (low voltages) seperti
microphone.
- Line-level inputs : diperuntukkan bagi sinyal audio yang telah mengalami pre-
amplification seperti CD (compact disc), kaset, instant replay/digicart, dan VTR (video
tape recording).
Ketika sinyal telah masuk ke dalam mixer, maka semua sinyal telah bekerja secara line-
level.

Ditinjau dari fungsinya, untuk program produksi televisi, mixer audio terbagi ke
dalam 3 bagian utama, yaitu :

1.Mixer audio broadcast


Mixer jenis ini akan selalu ada di setiap proses produksi. Fungsi utama dari mixer
ini adalah untuk mengolah sumber audio yang masuk ke mixer agar dihasilkan kualitas
audio yang sesuai untuk direkam atau ditayangkan secara live on air. Output dari mixer
ini biasanya untuk ke speaker control room, ke media perekam (VTR, server), dan ke
media distribusi (ADA [audio distribution amplifier], transmisi, dan SNG [satellite news
gathering]).

Untuk suatu program yang kecil, seperti acara talkshow, pemberitaan, reportase
cukup hanya menggunakan satu mixer saja, yaitu mixer broadcast. Mixer broadcast
biasanya ditempatkan di ruangan tertentu yang lumayan agak jauh agar tidak terganggu
oleh suara dari lokasi syuting.

2. Mixer audio monitor


Untuk program produksi yang cukup besar, selain mixer broadcast juga
ditambahkan mixer monitor. Mixer monitor berfungsi untuk mengatur kualitas audio di
speaker monitor. Posisi mixer monitor biasanya terletak di samping atau di belakang
panggung. Banyak digunakan untuk program musik. Mixer monitor biasanya mempunyai
output aux yang lumayan banyak, ada yang 8 bahkan 16 aux. Output dari aux inilah yang
dihubungkan ke masing-masing speaker monitor, seperti speaker monitor gitar, speaker
monitor drum, speaker monitor vocal, speaker monitor keyboard dan lain sebagainya.

Untuk program musik yang tidak terlalu melibatkan banyak penonton, contoh
program musik akustik, biasanya mixer monitor juga berfungsi sebagai mixer FOH.
Sebagai mixer FOH, mixer ini juga mengatur kualitas audio di speaker PA (public
address).
3.Mixer audio FOH (front of house)
Untuk program musik yang melibatkan penonton yang sangat banyak, contoh konser
musik di lapangan atau gedung pertunjukan, selain mixer broadcast dan mixer monitor,
juga ditambah dengan mixer FOH (front of house). Sesuai dengan namanya, maka mixer
ini diletakkan di depan panggung. Mixer audio FOH digunakan untuk memonitor kualitas
audio yang keluar di speaker PA (public address). Speaker PA adalah bahasa professional
untuk speaker yang menghadap ke penonton.
Selain ketiga jenis mixer audio tersebut, ada juga yang disebut dengan sub mixer.
Sub Mixer ini biasanya digunakan jika channel audio yang dibutuhkan lumayan banyak
sehingga tidak bisa dipenuhi oleh satu buah mixer saja. Sub-mixer biasanya digunakan
jika kita menggunakan mixer analog yang mana jumlah channelnya terbatas, maksimal
sekitar 48 channel. Kita bisa menggunakan mixer yang kecil untuk digunakan sebagai sub
mixer, tergantung kebutuhan channel yang diinginkan. Untuk mixer digital, biasanya hal
tersebut tidak diperlukan karena bisa menampung lebih dari 48 channel dengan sistem
layering (berlapis).

2.4 Jenis – jenis Mixer


Secara umumn, terdapat tiga jenis mixer audio yakni, analog mixer, digital mixer ,
dan software mixer.

1. Analog Mixer
Dari segi harga mixer jenis ini lebih murah, mixer ini juga mudah dioperasikan dan
serbaguna. Maka dari itu, mixer ini cukup populer. Sangat mungkin membuat jalur (routing)
kabel yang lebih mudah, karena semua terlihat secara fisik. Secara visual, mixer analog
cenderung memiliki banyak knob, lampu, dan fader, umumnya satu set untuk setiap channel.
Konon, masih banyak studio komersil yang masih masih menggunakan (dan lebih memilih) mixer
analog untuk kebutuhan mixing , karena dianggap menghasilkan kualitas suara yang banyak
disukai musisi dan produser profesional.

2. Digital Mixer

Digital Mixer adalah pilihan bijak bagi musisi yang sering merekam di studio rumah,
karena bisa melakukan fungsi yang sama seperti mixer analog konvensional dalam ruang
yang jauh lebih kecil. Routing dan proses pengiriman sinyal ke berbagai tujuan menjadi
lebih mudah. Fitur menarik lainnya ialah perpindahan channel input dan track tanpa harus
mengganti satu kabel pun.

Mixer digital mampu menangani semua tugas busing, routing, dan meredam noise,
kalaupun ada dan masuk ke sistem, mixer ini akan lebih mudah menemukan dan
menghilangkannya. Salah satu kelebihan digital mixer yang tidak dipunyai analog adalah
otomasi, maksudnya, sobat bisa mengatur fader secara otomatis untuk mengakomodasi
kerumitan dan perubahan efek, sehingga kalo dilihat akan jadi sangat menarik.

3.Software mixer
Jika sobat menginginkan mixer yang lebih praktis dan tidak perlu menyentuh fader dan knob
secara fisik maka, Software mixer adalah solusinya. Biasanya jenis mixer ini disertakan dalam
DAW atau perangkat lunak lainnya untuk memproduksi musik. Keuntungan jenis ini adalah irit,
karena dengan setelah memiliki ini, maka tidak ada lagi alat yang harus dibeli. Secara fungsi
Software mixer bekerja dengan cara yang hampir sama dengan digital mixer, sobat juga memiliki
beragam pilihan routing yang hampir tak terbatas tanpa harus memasang kabel lagi.

Namun, beberapa orang mungkin tidak terlalu tertarik untuk menggunakan keyboard dan
mouse untuk menyelesaikan pekerjaan mixingnya karena lebih memilih sensasi memutar knob
dan menggeser fader secara fisik.

2.5 Menu umum pada mixer


1.Gain
Disebut juga input level atau trim, biasa terdapat pada
urutan paling atas dari setiap channel mixer audio.
Fungsinya adalah untuk menentukan seberapa sensitif
input yang kita inginkan diterima oleh mixer. Tombol
ini akan sangat membantu untuk mengatur sinyal yang
akan masuk ke mixer. Bila sinyal lemah, maka dapat
dilakukan penambahan, bila terlalu kuat dapat
dikurangi. Tombol ini berupa potensio putar yang dapat
diputar searah jarum jam dan sesuai
denganpenambahan besarnya input yang kita ingin
masukkan.

Input gain stage adalah hal yang paling penting dan kritis, karena dari sinilah semua
suara yang berkualitas dimulai. Usahakan untuk menjaga agar setiap input tetap clean dan
clear. Noise dan distorsi yang diakibatkan dalam titik ini akan mengalir terus ke seluruh
sistem dan membuat seluruhnya jadi terganggu. Bila ternyata input gain sangat besar atau
bahkan terlalu besar sehingga setelah dikurangi juga masih saja terlalu kuat, maka untuk
itu terdapat switch PAD pada console yang fungsinya adalah untuk menurunkan gain
input sinyal mulai –20 sampai –30 db.

2.PAD
Tombol ini berfungsi untuk mengurangi gain input dari 20 sampai 30db. Tombol ini
bukan merupakan tombol putar yang bisa diatur pengurangannya, melainkan tombol
tekan (push button). Bila tombol PAD ditekan gain input akan berkurang antara 20
sampai 30db tergantung mixernya. Tombol PAD diperlukan hanya untuk sinyal yang
overload. Dan itupun bila setelah dikurangi pada tombol gain yang ternyata masih tetap
terlalu kuat.

3.48v Phantom
Ada beberapa tipe microphone yang salah satunya adalah merupakan mic condeser,
mic jenis ini membutuhkan tenaga tambahan untuk membuatnya bekerja. Untuk itulah
tombol 48v phantom berfungsi yang bila diaktifkan akan mengirim 48v DC ke
microphone sebagai penyuplai tenaga. Tegangan dialirkan melalui pin 2 dan 3 konektor
XLR. Lampu indikator akan menyala jika tombol power phantom diaktifkan.

4.Low Cut Switch


Low cut switch atau seringkali juga disebut sebagai high-pass filter. Sesuai dengan
istilahnya, maka tombol ini berfungsi untuk memotong/tidak meneruskan frekuensi
rendah dan meloloskan frekuensi tinggi. Jika tombol ini diaktifkan, maka frekuensi di
bawah 100 Hz tidak akan diteruskan.
5.EQ ( Equalizer Section) pada Channel

Pada setiap channel di mixer audio selalu terdapat equalizer section . Fungsinya
yaitu sebagai pengatur tone untuk memodifikasi suara yang masuk pada channel tersebut.
Umumnya sound engineer melakukan perubahan suara melalui EQ bertujuan dua :

1. untuk mengubah sound instrument menjadi suara yang lebih disukai


2. untuk mengatasi frekuensi dari input yang bermasalah, misalnya feedback,
dengung, overtune, dll.

Pengaturan yang sangat mendasar dari EQ adalah berupa Low dan Hi, kemudian
penambahan dan pengurangan (boost/cut). Atau ada juga yang lebih kompleks dengan 4
jalur dengan fungsi yang full parametric.

6.EQ ( Equalizer Section) yang Fix

Yang dimaksud fix di atas adalah pada EQ tersebut tidak memiliki tombol untuk
memilih frekuensi yang akan disetting. Karena frekuensi yang akan diolah telah
ditetapkan dari pabrik. Pembagian frekuensi pada EQ jenis ini mirip dengan pembagian
yang terdapat pada crossover, hanya terdiri atas :

• Low, dan Hi pada EQ 2way


• Low, Mid dan Hi pada EQ 3way
• Low, Low Mid, Hi Mid dan Hi pada EQ 4 way

Memutar tombol boost/cut akan memberi pengaruh sampai 12 atau 15 db trgantung mixer
audio apa yang digunakan.

7.Sweepable EQ

Biasa disebut Quasi Parametric atau Semi Parametric (bukan full parametric-karena tanpa
pengatur bandwidth. Pada EQ yang full parametric kita dapat melakukan pengaturan untuk setiap
parameternya. Apakah itu parameter frekuensi, bandwidth, ataupun parameter level. EQ tipe ini
mempunyai kemampuan set-up yang sangat fleksibel, dan biasanya menyediakan pengontrolan
mid-range dengan system EQ-3 atau 4 jalur.

6.EQ In/Out

Merupakan switch sederhana untuk mengaktifkan dan menon-aktifkan section EQ


pada channel. Juga berguna untuk membandingkan sound yang telah melalui proses EQ
maupun yang belum hanya dengan menekan tombol tersebut bolak-balik.

7. Tombol Pan (Panoramic Control)

Penyetelan pan dapat kita pergunakan untuk membuat


suara menjadi pindah ke kiri atau ke kanan. Atau dapat juga
kita pergunakan untuk mengirim sinyalhanya ke sub group 1
atau hanya ke sub group 2 saja.
8.Auxiliary Sends

Dari tombol putar ini dapat dikirim sinyal dari channel


tersebut keluar mixer audio (melalui terminal aux out pada
terminal keluaran di panel belakang mixer), kemudian dari
tombol ini juga dapat dikontrol level sinyal yang dikirimnya tadi.
Sinyal yang dikirim ini terpisah sama sekali dari keluaran
master. Ini berguna untuk mengirim sinyal ke sistem monitor,
atau juga ke berbagai macam unit efek, dan dari keluaran efek
dikirim lagi ke channel yang berbeda pada mixer audio. Mixer
yang paling sederhana sekalipun sedikitnya memiliki satu atau
dua aux send. Satu untuk mengirim sinyal ke monitor dan satu
untuk mengirim efek (echo, reverb). Sedang pada mixer audio yang lebih
besar memiliki 4-6 atau 8 aux send yang kemudian dibagi lagi atas pre
fade dan post fade.

9.Pre Fade
Pada mixer besar umumnya terdapat auxiliary yang terbagi atas pre fade dan post
fade. Sinyal yang dikirim dari pre fade tidak mengalami pengaruh dari channel atau
belum mengalami proses dari channel. Itulah sebabnya makanya pre fade yang pre EQ
baik dan ideal digunakan untuk mengirim sinyal ke monitor section.

10.Post Fade
Adalah kebalikan dari pre fade. Yang mana semua sinyal yang dikirim melalui post
fade adalah telah melalui proses dari channel atau ikut pengaruh dari channel fader, baik
EQ maupun levelnya. Post fade sering digunakan untuk mengirim sinyal ke efek, atau
mengirim sinyal ke mixer yang terpisah untuk keperluan broadcast (Stasiun TV atau
Radio), dll. Tidak ada keterikatan dalam pemilihan penggunaan auxiliary send. Bisa saja
menggunakan pre fade untuk mengirim sinyal ke efek karena akan mendapatkan level
original dari input. Hanya saja tetap harus melakukan pengontrolan level dari efek pada
saat yang bersamaan.

11. Auxiliary Master

Setiap auxiliary dari channel memiliki satu tombol lagi sebagai pengatur level
untuk keseluruhannya. Misalnya aux 1 setiap channel memiliki master aux 1 untuk
mengatur seluruh level dari aux 1 ke setiap channel. Begitu juga auxiliary lainnya. Yang
berarti bila mixer meiliki 4 auxiliary out, maka akan terdapat 4 auxiliary master.
Perhatikan beberapa tombol sejenis seperti aux master, efek master, monitor master, atau
sesuatu yang kurang lebih adalah berfungsi sama.

Untuk penyettingan awal, putar tombol tersebut pada posisi jam 2, kemudian lakukan
penyettingan pada channel. Bila ternyata masih kurang kuat, maka harus ditambah lagi,
atau bila terlalu keras, maka kurangi. Semuanya tergantung situasi.

12. Auxiliary Return

Sinyal yang telah dikirim melalui auxiliary out ke unit efek apakah delay, reverb
atau lainnya akan dikirim kembali ke mixer audio untuk digabungkan dan diseimbangkan
secara tepat dengan level dari sinyal orisinil source tadi. Walupun cukup banyak juga
mixer audio yang memiliki pengaturan efek return secara khusus.
Yang biasanya bukan dalam bentuk slider (potensio geser). Bila memang masih
terdapat channel yang dapat digunakan sebagai masukan efek, kita dapat melakukan
pegaturan dengan slider yang lebih memudahkan seperti melakukan pengaturan pada
channel standard. Namun pengaturan dengan aux return juga sama seperti yang kita
lakukan pada channel, hanya dengan memutar ke arah kanan dan kiri untuk menambah
dan mengurangi level efek.

13. Mute

Mute secara bahasa berarti bisu (tidak bersuara). Tombol ini bersifat
individual channel. Dengan menekan tombol ini, maka seberapapun kerasnya
input audio yang masuk ke channel ini, tidak akan diteruskan, baik ke semua
group, main mix ataupun ke aux send.

2.6 Cara kerja Mixer

Cara kerja mixer bergantung pada jumlah saluran input dan output yang dimilikinya.
Misalnya, mixer 8×2 berarti 8 saluran input dicampur menjadi 2 saluran output untuk
perekaman stereo, sedangkan mixer 16×8 berarti terdapat opsi 16-in dan 8-out pada
konsol mixing dengan 16 saluran input dan 8 saluran input. saluran keluaran untuk
merekam multi-track. Dengan lebih banyak saluran input, mixer memiliki kapasitas lebih
besar untuk instrumen dan sinyal suara yang dapat digabungkan dan dipadukan oleh
mixer.
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Penggunaan EQ crossover pada tiap channel dimaksudkan agar orang


yang bertindak sebagai sound engineer ataupun soundman dapat
menyesuaikan nilai-nilai frekuensi dari sumber suara yang dimasukan kemixer
audio agar harmonisasi bunyi yang diinginkan dapat tercapai.
Dengan adanya peak meter pada tiap channel maka level penguatan yang
dihasilkan dapat diukur, sehingga apabila terjadi kliping maka dapat
segera diatasi sehingga suara yang dihasilkan berkualitas dan juga
keseimbangan level bunyi tiap peralatan suara dapat tercapai. Dengan adanya
alat audio mixer ini, maka pemakaian perangkat audio pada suatu pertunjukan
konser music dapat diminimalisasikan.

3.2 Saran

Untuk sistem penginstalasian kabel input dan output pada mixer audio
sebaiknya menggunakan kabel yang dikhususkan untuk audio agar dapat
menghindari timbulnya noise yang dihasilkan. Sistem ini dapat dikembangkan
dengan menambahkan modul channel sehingga dapat digunakan untuk sistem
konser musik yang lebih besar dan perlu untuk ditambahkan sistem buffer
pada keluaran tiap channel agar mencegah terjadinya peredaman amplitudo
akibat perbedaan impedansi yang dihasilkan dari tiap-tiap keluaran channel.
Untuk pembuatan rangkaian ini sebaiknya menggunakan PCB yang
polos dengan jalur ground yang lebar agar mencegah nois yang dihasilkan
SESI TANYA JAWAB

1.NOVELYRA MAYESHA dan NURUL HIKMAH


. Apa fungsi mixer pada sound sistem?

. digunakan untuk menghubungkan beberapa perangkat yang mengeluarkan


sinyal stereo, seperti synthesizer. Demikian juga, mixer yang memiliki prosesor
efek internal, seperti kompresor atau efek reverb, disarankan digunakan bila ada
audio seperti vokal.

2.M.DANDI FADLI dan M.HUDZAIFAH


. Apa kelebihan mixer audio?

. Kelebihan menggunakan mixer audio atau sound system terbaik adalah hasil mixer
yang lebih jernih.

3.RASYIDAH FISARI.AZ dan RISKI


. Apa itu peak dalam sound system?

. PMPO (Peak Music Power Output) adalah daya output suara optimal yang dihasilkan
oleh sebuah speaker. Nilai PMPO biasanya diperoleh dari nilai watt maksimal sebelum
amplifier dalam kondisi faulty.

4.KARENINA QUR’ANI dan M.AFIYAH.T

. Apa kelebihan mixer digital?

. Kelebihan utama dari mixer digital adalah kontrolnya yang bisa diprogram. Kita dapat
dapat menyimpan berbagai pengaturan Anda sebagai preset, dan memanggilnya kapan
pun Anda membutuhkannya.

5.ROBIATUL ADAWIYAH dan SALSABILA


. Apa kekurangan dari audio mixer analog?

. adalah apabila semua sinyal input pada saat yang sama sedang maksimum, maka
sinyal pencampuran nya akan menjadi besar sehingga terjadi distorsi akibat clipping,
clipping adalah kondisi sinyal yang terpotong akibat amplitudo yang terlalu besar.

6.AHMAD AL QAUSTZAR dan ANISA PRATIWI

. Mixer audio yang bagus merek apa?

. 10 Mixer Audio Terbaik untuk Beragam Acara Di 2023

• Mackie Pro FX 12.


• Behringer Eurorack UB1202 FX.
• Behringer Xenyx 802.
• Peavey XR 8600D.
• Midas Venice F.
• Soundcraft Spirit M8.
• Allen & Heath ZED 10FX.
• Yamaha EMX 5014C.

7.CESSA AMELIA dan CINDY ESA RESTIFIANA


. Apa yang terjadi bila input gain di setting terlalu besar?

. Input gain yang terlalu besar akan menyebabkan distorsi ( ketidak samaan ),
sedangkan kalau terlalu lemah akan membutuhkan penambahan yang bila berlebihan akan
menyebabkan noise. Jadi input gain stage adalah hal yang paling penting dan kritis karena
dari sinilah semua suara yang berkualitas dimulai.

8.ILHAM BAROKAH dan JIHAN FALAH.S.F


. Aplikasi apa yang dapat digunakan audio mixer?

. MixPad Multitrack Mixer, Audio Editor- Music Mixer, Edjing Mix – Aplikasi DJ Musik
Gratis, Multitrack Audio Mixer.

9.M.AIDIL FIKA.S, M.AINUL CHAKRA dan M. AUDRIC.W


. Apa kelebihan dari mixer audio?

. Kelebihan menggunakan mixer audio atau sound system terbaik adalah hasil mixer
yang lebih jernih. Mixer audio terbaik akan mampu mengatur level dan juga
meningkatkan keharmonisan suara semakin baik. Tidak hanya itu saja, mixer terbaik
memiliki power yang dihasilkan lebih besar dibandingkan dengan channel di bawahnya.

10.ELREZA RANDIKA dan FATIMAH SYAFIRAH


. Bagaimana cara mengatasi kerusakan pada audio mixer?

. kemungkinan besar penyebabya adalah kotor oleh debu yang menmpel menutup
arang dan menjadi isolator, memberatkan kinerja potensio, maka cukup bersihkan semua
potensio dengan contak cleaner. Caranya:
1. Siapkan alat, obeng, tang dN teman-temanya. Termasuk kain lap/tisu, kuwas kecil,
kapas/coton bath.
2. Bongkar mixer Teliti dan telaten, karena banyak part yang perlu dicopot dan ditandai,
agar pemasangan nantinya tidak salah.
3. Bersihkan debu kering dengan kain dan kuwas, kalo ada kompressor angin bisa ditiup
dulu.
4. Siapkan contak cleaner bertekanan (mengandung gas layaknya cat semprot semacam
pilox) dengan mini selang sebagai pengarah cairan agar tepat ke celah potensio.
5. Pilih contak cleaner yang tepat Biasanya terdiri dari 2 jenis, kering dan basah, basah
untuk pembersihan pertama, ada kandungan oli. Sedang yang kering untung langkah
penyemprotan selanjutnya sebagai pengering contak cleaner pertama.
6. Bersihkan sisa cairan dan daki/debu yang masih menempel dengan kain/tisu. Gunakan
kapas/coton bath untuk bagian yang sulit dijangkau.
7. Jika sudah yakin, pasang kembali seperti semula. Lanjut Test cek sound.

11.MUTIARA ALYA .P dan NAILAH NASYWA


. Apa perbedaan mixer dan sound card?
. Soundcard : hanya ada hasil inputan saja, tidak bisa melakukan pengaturan jika tidak
ada hardware tambahan. Mixer : terdapat pengaturan equalizer, effect, gain, dan lain
sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA

. https://digiaudiostore.com/berita/detail/mengenal-fungsi-dan-fitur-pada-audio-mixer-
21215.html
. https://www.blog.qualitytechnic.com/2016/09/fungsi-fungsi-tombol-dan-connector-
pada.html
. https://id.wikipedia.org/wiki/Audio_Mixer
. https://id.linkedin.com/pulse/pengertian-audio-mixer-setyo-budi

Anda mungkin juga menyukai