Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

Praktik Mata Kuliah Perancangan Teknik

OLEH :

MUHAMAD HANAFI ASNAN 2001041


BAYU RESTUAJI 2001014

POLITEKNIK PURBAYA
TEGAL
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan hidayah-Nya, kami
dapat menyelesaikan laporan ilmiah ini. Laporan ini membahas tentang penerapan teknologi
Arduino dalam pengukuran intensitas suara dalam satuan desibel (dB). Penelitian ini
dilakukan untuk memperoleh informasi mengenai penggunaan teknologi Arduino dalam
pengukuran suara dengan akurasi tinggi dan praktis.
Dalam laporan ini, kami menjelaskan tentang penggunaan teknologi Arduino dalam
mengukur suara dengan menggunakan sensor suara (sound sensor) dan pemrosesan data
digital. Kami juga memaparkan hasil pengujian dan analisis data dengan menggunakan
metode statistik dan pengolahan sinyal.
Kami berharap laporan ini dapat memberikan manfaat dan kontribusi bagi
pengembangan teknologi pengukuran suara yang lebih akurat dan efektif. Kami juga berharap
agar laporan ini dapat menjadi referensi bagi para peneliti dan praktisi yang tertarik dalam
pengembangan teknologi Arduino dalam berbagai aplikasi.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan
mendukung dalam penyelesaian laporan ini. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan
rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua.

Tegal. Maret 2023

Penyusun
Daftar isi
KATA PENGANTAR

I. Pendahuluan.........................................................................................................
Latar Belakang.....................................................................................................
Tujuan dan Manfaat.............................................................................................
Metodologi...........................................................................................................
II. Deskripsi...............................................................................................................
Konsep Dasar Teknologi Arduino........................................................................
Penjelasan Sensor dan Modul yang Digunakan...................................................
III. Bahan yang Digunakan........................................................................................
IV. Bahasa Pemrograman...........................................................................................
Bahasa Pemrograman Arduino.............................................................................
V. Port Diagram........................................................................................................
VI. Hasil Pengujian....................................................................................................
Penjelasan Hasil Pengujian..................................................................................
Kesimpulan...........................................................................................................
VII. Daftar Pustaka......................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN
Latar belakang
penggunaan desibel meter untuk manusia berkaitan dengan masalah kesehatan dan
keselamatan manusia akibat paparan suara berlebih atau kebisingan. Kebisingan dapat
mempengaruhi kesehatan manusia baik secara fisik maupun psikologis, seperti gangguan
pendengaran, stres, insomnia, gangguan konsentrasi, dan lain sebagainya.
Oleh karena itu, penting bagi manusia untuk mengetahui intensitas suara di sekitar mereka
untuk menghindari paparan suara berlebih atau kebisingan yang dapat merusak kesehatan.
Untuk mengukur intensitas suara, digunakanlah satuan desibel (dB) yang menunjukkan
tingkat tekanan suara yang diterima oleh telinga manusia.
Pengukuran intensitas suara dapat dilakukan menggunakan alat pengukur suara atau desibel
meter. Desibel meter dapat membantu manusia untuk mengetahui tingkat kebisingan di
sekitar mereka dan memastikan bahwa tingkat kebisingan tersebut tidak melebihi batas aman
yang ditetapkan oleh standar keselamatan kerja atau lingkungan.
Dengan demikian, penggunaan desibel meter sangat penting dalam menjaga kesehatan dan
keselamatan manusia, terutama bagi mereka yang bekerja atau tinggal di lingkungan yang
memiliki tingkat kebisingan tinggi, seperti di sekitar pabrik, jalanan yang ramai, atau gedung
perkantoran.
Tujuan dan Manfaat
Tujuan utama dari alat pengukur suara dalam desibel adalah untuk membantu manusia dalam
mengukur tingkat kebisingan di sekitar mereka. Dalam hal ini, alat pengukur suara atau
desibel meter dapat memberikan informasi mengenai tingkat intensitas suara yang diterima
oleh telinga manusia dalam satuan desibel (dB).
Beberapa manfaat dari penggunaan alat pengukur suara dalam desibel antara lain:
Menghindari bahaya kebisingan: Dengan mengetahui tingkat kebisingan di sekitar kita, kita
dapat menghindari paparan suara yang berlebih atau kebisingan yang dapat merusak
kesehatan, terutama pendengaran.
Meningkatkan kualitas hidup: Dengan mengukur dan menghindari kebisingan, kita dapat
meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan secara umum.
Mengoptimalkan kinerja mesin dan alat: Alat pengukur suara dapat digunakan untuk
mengukur tingkat kebisingan mesin dan alat, sehingga dapat membantu dalam
mengoptimalkan kinerja dan mengurangi kebisingan yang dihasilkan oleh mesin dan alat
tersebut.
Memastikan kesesuaian dengan standar keselamatan: Alat pengukur suara dapat digunakan
untuk memastikan bahwa tingkat kebisingan di lingkungan kerja atau lingkungan lainnya
sesuai dengan standar keselamatan yang ditetapkan.
Memantau lingkungan hidup: Alat pengukur suara dapat digunakan untuk memantau tingkat
kebisingan di lingkungan hidup, seperti di sekitar bandara, jalan raya, dan kawasan industri,
sehingga dapat membantu dalam menjaga kesehatan lingkungan dan masyarakat di
sekitarnya.
Dengan demikian, penggunaan alat pengukur suara dalam desibel dapat memberikan manfaat
yang besar bagi manusia dan lingkungan, terutama dalam hal menjaga kesehatan dan
keselamatan.
Metodologi
Berikut adalah metodologi penggunaan pengukur suara dalam desibel menggunakan alat dari
Arduino:

1. Siapkan alat: Siapkan alat yang diperlukan, seperti modul suara LM363,
mikrokontroler Arduino Uno, dan kabel penghubung.
2. Hubungkan modul suara ke Arduino: Hubungkan modul suara LM363 ke pin analog
A0 pada mikrokontroler Arduino Uno dengan kabel penghubung.
3. Sambungkan Arduino ke komputer: Sambungkan mikrokontroler Arduino Uno ke
komputer dengan menggunakan kabel USB.
4. Unduh program: Unduh program yang diperlukan, seperti program pengukur suara
Arduino.
5. Upload program ke Arduino: Upload program pengukur suara ke mikrokontroler
Arduino Uno menggunakan software Arduino IDE.
6. Kalibrasi alat: Kalibrasi alat pengukur suara dengan menggunakan standar kalibrasi
atau dengan membandingkan hasil pengukuran dengan alat pengukur suara yang
sudah terkalibrasi.
7. Mulai pengukuran: Tempatkan modul suara pada lokasi yang ingin diukur
kebisingannya. Tekan tombol reset pada mikrokontroler Arduino untuk memulai
pengukuran.
8. Analisis hasil pengukuran: Analisis hasil pengukuran dengan menggunakan software
atau aplikasi untuk mengukur tingkat kebisingan dalam satuan desibel (dB)
Metodologi ini dapat disesuaikan dengan kebutuhan pengguna dan dapat diubah sesuai
dengan jenis modul suara yang digunakan atau jenis mikrokontroler yang digunakan.
BAB II

DESKRIPSI
Arduino adalah sebuah papan sirkuit terpadu (printed circuit board) yang dirancang untuk
mempermudah proses pembuatan prototipe dan aplikasi elektronik. Arduino terdiri dari
mikrokontroler, rangkaian pengatur daya, rangkaian input/output (I/O), serta soket untuk
menempelkan shield atau modul tambahan.
Mikrokontroler pada Arduino adalah otak dari sistem dan bertanggung jawab untuk
mengontrol semua perangkat keras dan perangkat lunak. Arduino umumnya menggunakan
mikrokontroler AVR yang diproduksi oleh Atmel, namun saat ini telah ada versi Arduino
yang menggunakan mikrokontroler yang berbeda seperti ARM Cortex, ESP8266, dan
lainnya.
Rangkaian pengatur daya pada Arduino digunakan untuk memasok daya dari sumber listrik
eksternal atau dari koneksi USB. Rangkaian I/O pada Arduino terdiri dari pin-pins
input/output yang dapat digunakan untuk menghubungkan berbagai macam komponen
elektronik seperti sensor, aktuator, LED, dan lainnya.
Selain itu, Arduino juga dapat diperluas fungsinya dengan menambahkan shield atau modul
tambahan seperti shield Ethernet, WiFi, Bluetooth, atau modul sensor dan aktuator lainnya.

Konsep Dasar Teknologi Arduino


Konsep dasar teknologi Arduino adalah sebagai sebuah platform perangkat keras dan
perangkat lunak terbuka yang dirancang untuk mempermudah proses pembuatan prototipe
dan aplikasi elektronik. Arduino didasarkan pada mikrokontroler yang dapat diprogram
menggunakan bahasa pemrograman khusus, seperti bahasa C dan C++.
Arduino memiliki sejumlah fitur dan komponen yang dapat digunakan untuk
menghubungkan berbagai macam perangkat elektronik seperti sensor, motor, lampu, dan
lainnya. Arduino juga dilengkapi dengan pin input/output (I/O) yang dapat digunakan untuk
mengontrol atau membaca nilai dari perangkat elektronik yang terhubung.
Selain itu, Arduino juga menyediakan lingkungan pengembangan terpadu (Integrated
Development Environment/IDE) yang sederhana dan mudah digunakan, serta banyak tersedia
dokumentasi dan tutorial online untuk membantu pengguna dalam membuat dan
mengembangkan aplikasi Arduino.
Konsep dasar teknologi Arduino juga mencakup filosofi "open-source" yang memungkinkan
pengguna untuk berbagi dan memodifikasi kode sumber Arduino secara bebas, sehingga
dapat meningkatkan kualitas dan ketersediaan perangkat lunak Arduino secara global.
Dalam pengembangan aplikasi Arduino, konsep dasar teknologi ini memungkinkan pengguna
untuk membuat berbagai macam aplikasi mulai dari yang sederhana hingga yang kompleks,
seperti kontrol robot, sistem kontrol suhu, pengukuran kebisingan, dan lainnya. Hal ini
menjadikan Arduino sebagai platform yang populer dan digunakan oleh banyak kalangan,
mulai dari penghobi, mahasiswa, hingga profesional di bidang teknologi.
BAB III

BAHAN YANG DIGUNAKAN


ADRUINO UNO
Arduino adalah sebuah platform perangkat keras dan perangkat lunak open-source
yang dirancang untuk mempermudah proses pembuatan prototipe dan aplikasi elektronik.
Arduino didasarkan pada mikrokontroler yang dapat diprogram menggunakan bahasa
pemrograman tertentu, seperti bahasa C dan C++. Arduino memiliki sejumlah fitur dan
komponen yang dapat digunakan untuk menghubungkan berbagai macam perangkat
elektronik seperti sensor, motor, lampu, dan lainnya. Arduino juga dilengkapi dengan pin
input/output (I/O) yang dapat digunakan untuk mengontrol atau membaca nilai dari perangkat
elektronik yang terhubung.
Arduino dikembangkan oleh Massimo Banzi dan timnya pada tahun 2005 sebagai platform
prototipe elektronik yang mudah digunakan oleh siapa saja, termasuk orang yang tidak
berpengalaman di bidang elektronika atau pemrograman. Arduino juga memiliki lingkungan
pengembangan terpadu (Integrated Development Environment/IDE) yang sederhana dan
mudah digunakan, serta banyak tersedia dokumentasi dan tutorial online untuk membantu
pengguna dalam membuat dan mengembangkan aplikasi Arduino.
Arduino hadir dalam berbagai jenis board, seperti Arduino Uno, Arduino Mega, Arduino
Nano, dan lainnya, dengan berbagai macam spesifikasi dan fitur. Namun, secara umum,
Arduino memungkinkan pengguna untuk mengembangkan berbagai macam aplikasi mulai
dari yang sederhana hingga yang kompleks, seperti kontrol robot, sistem kontrol suhu,
pengukuran kebisingan, dan lainnya.
Karena sifat open-source, Arduino memungkinkan pengguna untuk berbagi dan
memodifikasi kode sumber Arduino secara bebas, sehingga dapat meningkatkan kualitas dan
ketersediaan perangkat lunak Arduino secara global. Hal ini menjadikan Arduino sebagai
platform yang populer dan digunakan oleh banyak kalangan, mulai dari penghobi,
mahasiswa, hingga profesional di bidang teknologi.
Sound Module LM363
LM363 adalah salah satu jenis modul sensor suara yang sering digunakan dalam aplikasi
elektronik. Modul ini dapat mendeteksi suara dari lingkungan sekitar dan menghasilkan
sinyal analog yang dapat diolah oleh mikrokontroler, seperti Arduino atau Raspberry Pi.
Modul suara LM363 ini didukung oleh mikrofon elektret omnidirectional yang memiliki
sensitivitas yang cukup tinggi. Mikrofon ini dapat mendeteksi suara dalam rentang frekuensi
20 Hz hingga 20 kHz. Kemudian sinyal suara yang diterima akan diperkuat oleh op-amp
yang terintegrasi pada modul suara.
Sinyal suara yang telah diperkuat kemudian diubah menjadi sinyal analog yang dapat dibaca
oleh mikrokontroler melalui pin output pada modul suara. Besarnya sinyal analog tersebut
akan berubah tergantung pada amplitudo suara yang dideteksi oleh mikrofon.
Dalam aplikasi pengukuran suara dalam desibel, modul suara LM363 ini biasanya digunakan
sebagai sensor suara untuk mendeteksi suara dari lingkungan sekitar, kemudian sinyal analog
yang dihasilkan akan diolah oleh mikrokontroler, seperti Arduino, untuk menghitung level
kebisingan dalam satuan desibel.
Modul suara LM363 juga dapat digunakan dalam berbagai aplikasi elektronik lainnya, seperti
alarm suara, pengenalan suara, pengukuran suhu dan kelembaban suara, dan masih banyak
lagi. Modul ini memiliki ukuran yang kecil dan mudah digunakan sehingga cocok untuk
digunakan pada berbagai jenis prototipe elektronik.
Kabel Jumper
Kabel Jumper Arduino adalah jenis kabel jumper yang digunakan untuk menghubungkan
komponen elektronik dan modul dengan papan Arduino. Kabel jumper terdiri dari kabel tipis
dengan konektor di kedua ujungnya, yang dapat digunakan untuk menyambungkan kaki atau
pin dari komponen elektronik atau modul ke pin atau socket pada papan Arduino.
Kabel jumper Arduino tersedia dalam berbagai ukuran dan warna, biasanya memiliki panjang
antara 10 cm hingga 30 cm dan tersedia dalam warna-warna yang berbeda seperti merah,
hitam, kuning, biru, hijau, dan lainnya. Warna kabel jumper dapat membantu membedakan
fungsi dan tujuan dari kabel jumper, seperti kabel jumper merah dapat digunakan untuk
menyambungkan koneksi positif atau kabel jumper hitam untuk menyambungkan koneksi
negatif.
Kabel jumper Arduino sangat berguna untuk melakukan prototyping dan pengembangan
aplikasi elektronik, karena memungkinkan pengguna untuk dengan mudah menghubungkan
berbagai macam komponen dan modul dengan papan Arduino, tanpa perlu melakukan
soldering atau pengkabelan yang rumit. Kabel jumper Arduino juga memudahkan pengguna
untuk melakukan pengujian dan modifikasi koneksi antara komponen dan modul dengan
papan Arduino, sehingga mempercepat proses pengembangan aplikasi elektronik secara
keseluruhan.
Lcd i2c
LCD I2C Arduino adalah modul display karakter yang dapat digunakan untuk menampilkan
teks pada layar. Modul ini terdiri dari LCD 16x2 (16 karakter dan 2 baris) dan modul
konversi I2C, yang memungkinkan untuk menghubungkan modul dengan papan Arduino
melalui bus I2C (Inter-Integrated Circuit).
Dengan menggunakan modul LCD I2C, pengguna dapat menghemat jumlah kabel yang
dibutuhkan untuk menghubungkan LCD ke papan Arduino, karena hanya perlu menggunakan
dua kabel untuk menghubungkan modul dengan papan Arduino. Selain itu, modul LCD I2C
juga lebih mudah diatur karena tidak perlu melakukan penyesuaian karakteristik kontras dan
tegangan listrik.
Untuk menggunakan modul LCD I2C dengan papan Arduino, pengguna perlu
menghubungkan kabel SDA (Serial Data) dan SCL (Serial Clock) dari modul konversi I2C
ke pin SDA dan SCL pada papan Arduino. Selanjutnya, pengguna perlu mengunduh dan
menginstal library yang diperlukan untuk modul LCD I2C pada papan Arduino, seperti
LiquidCrystal_I2C atau LCD_I2C.
Setelah itu, pengguna dapat menulis program untuk mengatur tampilan teks pada layar LCD
dengan menggunakan fungsi-fungsi yang disediakan oleh library yang diinstal. Misalnya,
pengguna dapat menggunakan fungsi lcd.print() untuk menampilkan teks pada layar LCD,
dan fungsi lcd.setCursor() untuk mengatur posisi tampilan teks pada layar LCD.
Dengan menggunakan modul LCD I2C, pengguna dapat dengan mudah menampilkan teks
pada layar LCD dengan menghemat jumlah kabel yang dibutuhkan dan mudah diatur melalui
bus I2C. Modul ini cocok untuk aplikasi yang memerlukan tampilan teks pada layar seperti
monitoring sensor atau sistem kontrol dan pengendalian.
BAB IV

BAHASA PEMOGRAMAN
Bahasa pemrograman adalah bahasa yang digunakan untuk menulis kode-kode program yang
dapat dipahami oleh komputer. Bahasa pemrograman memungkinkan pengembang perangkat
lunak untuk menginstruksikan komputer untuk melakukan tugas-tugas tertentu, seperti
mengolah data, menampilkan informasi, dan melakukan operasi matematika.
Ada banyak bahasa pemrograman yang tersedia, mulai dari bahasa pemrograman tingkat
rendah seperti bahasa Assembly, hingga bahasa pemrograman tingkat tinggi seperti Java,
Python, dan JavaScript. Setiap bahasa pemrograman memiliki sintaks dan aturan yang
berbeda-beda, serta kelebihan dan kekurangan dalam penggunaannya.
Pilihan bahasa pemrograman yang tepat bergantung pada jenis aplikasi yang ingin dibangun,
kemampuan dan preferensi pengembang, serta kebutuhan dari pengguna aplikasi. Sebagai
contoh, bahasa C dan C++ cocok untuk aplikasi yang membutuhkan performa yang tinggi
dan penggunaan sumber daya yang efisien, sedangkan Python cocok untuk aplikasi yang
membutuhkan prototyping dan pengembangan yang cepat.
Untuk mengembangkan program untuk Arduino, pengguna dapat menggunakan bahasa
pemrograman C/C++ yang didukung oleh platform Arduino. Arduino juga menyediakan
lingkungan pengembangan terpadu (IDE) yang memudahkan pengguna dalam menulis,
menguji, dan mengunggah kode program ke papan Arduino. Selain itu, pengguna juga dapat
menggunakan bahasa pemrograman yang didukung oleh platform lain, seperti Python, untuk
mengembangkan aplikasi pada Arduino.
Bahasa pemograman adruino
Bahasa pemrograman yang digunakan untuk mengembangkan aplikasi pada platform
Arduino adalah bahasa pemrograman C/C++. C/C++ adalah bahasa pemrograman yang
memiliki performa yang tinggi dan efisien, serta dapat digunakan untuk membangun aplikasi
pada berbagai platform, termasuk platform embedded seperti Arduino.
Arduino menyediakan library atau pustaka fungsi yang memudahkan pengguna dalam
mengembangkan aplikasi pada Arduino menggunakan bahasa pemrograman C/C++. Library-
library ini berisi kumpulan fungsi-fungsi yang dapat digunakan oleh pengguna untuk
mengakses dan mengontrol berbagai komponen pada papan Arduino, seperti sensor, motor,
LED, dan lain sebagainya.
Berikut bahasa pemograman yang digunakan dalam tugas ini :
#include <Wire.h>
#include <LiquidCrystal_I2C.h>
LiquidCrystal_I2C lcd(0x27,16,2);

const int sampleWindow = 50;                              // Sample window width in mS (50 mS =


20Hz)
unsigned int sample;
 
#define SENSOR_PIN A0
 
void setup ()  

  pinMode (SENSOR_PIN, INPUT); // Set the signal pin as input  
 
  Serial.begin(9600);
lcd.init();
  lcd.backlight();

 
  
void loop ()  
{
   unsigned long startMillis= millis();                   // Start of sample window
   float peakToPeak = 0;                                  // peak-to-peak level
 
   unsigned int signalMax = 0;                            //minimum value
   unsigned int signalMin = 1024;                         //maximum value
 
                                                          // collect data for 50 mS
   while (millis() - startMillis < sampleWindow)
   {
      sample = analogRead(SENSOR_PIN);                    //get reading from microphone
      if (sample < 1024)                                  // toss out spurious readings
   {
         if (sample > signalMax)
         {
            signalMax = sample;                           // save just the max levels
         }
         else if (sample < signalMin)
         {
            signalMin = sample;                           // save just the min levels
         }
   }
   }
 
  peakToPeak = signalMax - signalMin;                    // max - min = peak-peak amplitude
   int db = map(peakToPeak,20,90,49.5,90);            //calibrate for deciBels
  
 
 
  lcd.setCursor(0, 0);
  Serial.println("Loudness: ");
  lcd.print("Loudness: ");
  lcd.print(db);
  Serial.print(db);
  Serial.print("db");

  delay(1000);
}
BAB V

PORT DIAGRAM
Port diagram untuk menggunakan sensor suara dalam desibel dengan Arduino adalah
sebagai berikut:
1. Sinyal Output Sensor Suara: Pin sinyal output sensor suara terhubung ke pin analog
A0 pada papan Arduino.
2. VCC: Pin VCC sensor suara terhubung ke pin 3.3V pada papan Arduino.
3. GND: Pin GND sensor suara terhubung ke pin GND pada papan Arduino.

Dalam penggunaannya, output dari sensor suara akan diolah oleh papan Arduino melalui pin
analog A0 dan kemudian ditampilkan pada layar LCD menggunakan modul LCD I2C. Modul
LCD I2C dapat dihubungkan ke papan Arduino melalui pin SDA dan SCL pada papan
Arduino.
Berikut layout port yang digunakan :
BAB VI

HASIL PENGUJIAN
Berikut hasil pengukuran yang dibagi menjadi dua pengujian dengan menggunakan 2
motor yang berbeda dengan jarak yang sama yaitu 60cm :
DATA PENGUKURAN KNALPOT MOTOR Vario

NO Loudness (db)
88
1 86
14
80
2 83
15
80
3 84
16
86
4 89
17
89
5 88
18
87
6 87
19
80
7 89
20
90
8 87
21
85
9 88
22
90
10 82
23
88
11 80
24
80
12 80
25
13 89
DATA PENGUKURAN KNALPOT MOTOR RX King

NO Loudness (db) 98
5
95
1 96
6
100
2 98
7
92
3 94
8
98
4 9 90
97
10
92
11
95
12
92
13
94
14
98
15
93
16
95
17
97
18
94
19
93
20
97
21
96
22
90
23
98
24
95
25
Penjelasan hasil pengukuran
Hasil pengukuran dalam desibel (dB) dapat dijelaskan sebagai perbandingan antara
intensitas suara yang diukur dengan intensitas suara referensi atau patokan yang telah ditentukan.
Dalam kebanyakan kasus, patokan yang digunakan dalam pengukuran desibel adalah ambang
batas pendengaran manusia, yaitu 0 dB.
Dalam pengukuran menggunakan alat pengukur suara dalam desibel yang dihubungkan dengan
papan Arduino, hasil pengukuran dapat ditampilkan pada layar LCD. Nilai desibel yang
dihasilkan akan berfluktuasi sesuai dengan intensitas suara yang diukur. Semakin tinggi
intensitas suara yang diukur, maka nilai desibel yang ditampilkan pada layar LCD juga akan
semakin tinggi.
Dalam membandingkan hasil pengukuran desibel dengan patokan manusia, dapat digunakan
tabel referensi berikut ini:
 0 dB: ambang batas pendengaran manusia.
 20 dB: suara berbisik.
 40 dB: kebisingan rendah.
 60 dB: percakapan normal.
 80 dB: kebisingan tinggi.
 100 dB: konser musik keras.
 120 dB: suara ledakan.
Dengan demikian, hasil pengukuran desibel dapat membantu kita dalam mengetahui seberapa
keras atau seberapa bising suatu suara, dan dapat digunakan sebagai acuan dalam menentukan
apakah suara tersebut aman atau berbahaya bagi pendengar.
Dengan penghasilan data yang ada diatas berarti bisa diartikan motor vario lebih rendah
desibelnya dari pada motor rxking. Dengan rata rata suara dalam desibel vario mendapat nilai
85,4dB dan rx king dengan nilai 95,08dB
BAB VI

DAFTAR PUSTAKA
Arduino, S. A. (2015). Arduino. Arduino LLC, 372.
Hamzah, H., Agriawan, M. N., & Abubakar, M. Z. (2020). Analisis Tingkat Kebisingan
Menggunakan Sound Level Meter berbasis Arduino Uno di Kabupaten Majene. J-HEST Journal
of Health Education Economics Science and Technology, 3(1), 33-37.
Kalengkongan, T. S., Mamahit, D. J., & Sompie, S. R. (2018). Rancang Bangun Alat Deteksi
Kebisingan Berbasis Arduino Uno. Jurnal Teknik Elektro dan Komputer, 7(2), 183-188.
Rajagukguk, J., & Sari, N. E. (2018, March). Detection system of sound noise level (SNL) based
on condenser microphone sensor. In Journal of Physics: Conference Series (Vol. 970, No. 1, p.
012025). IOP Publishing.
Kalengkongan, T. S., Mamahit, D. J., & Sompie, S. R. (2018). Rancang Bangun Alat Deteksi
Kebisingan Berbasis Arduino Uno. Jurnal Teknik Elektro dan Komputer, 7(2), 183-188.
Tuwaidan, Y. A., Poekoel, V. C., & Mamahit, D. J. (2015). Rancang Bangun Alat Ukur Desibel
(dB) Meter Berbasis Mikrokontroler Arduino Uno R3. Jurnal Teknik Elektro Dan
Komputer, 4(1), 37-43.

Anda mungkin juga menyukai