Anda di halaman 1dari 25

PERANCANGAN & APLIKASI SISTEM TEKNIK INDUSTRI 1

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 2

1. TOTO IRYANTO 41617310071

2. SATRIA BUDI SUCIPTO 41617310082

3. GIFTA GUNAWAN RUNTU 41617310073

4. AYUB ANANDA 41617310075

5. YULIA DWI CAHYA 41617310077

6. FIKRI ALGIFARI 41617310138

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MERCUBUANA

BEKASI
KATA PENGANTAR

Bismillahirahmanirrahim.

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Alhamdulillah segala puji syukur kami panjatkan kehadirat ALL SWT karena dengan
rahmat, taufik, serta Hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya kami dapatkan untuk
menyelesaikan laporan 1 perancangan produk Meja Laptop Multifungsi ini.

Laporan ini merupakan salah satu ujian serta tugas dalam mata kuliah Perancangan
dan Aplikasi Sistem Industri di Universitas Mercu Buana – Bekasi. Kami juga mengucapkan
banyak terima kasih kepada Bapak Didi Junaidi, ST, MT selaku dosen mata kuliah ini yang
telah memberikan dukungan, mengarahkan dan membimbing kami sehingga kami dapat
menyelesaikan laporan 1 ini.

Kami selaku penulis menyadari banyaknya kekurangan dalam penulisan laporan ini
baik dalam kalimat ataupun tata bahasanya. Oleh karena itu kami meminta maaf dan dengan
senang hati menerima kritik dan saran yang bersifat membangun untuk memperbaikinya.

Terakhir, semoga ilmu yang kami tuangkan dalam laporan perancangaan Meja Laptop
Multifungsi ini memberikan manfaat bagi masyarakat dan memberikan inspirasi bagi
pembacanya.

Bekasi,13 Juli 2017

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................................. i


DAFTAR ISI................................................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................................ 1

1.2 Analisis SWOT.............................................................................................................................1

1.3 Analisis Bisnis...............................................................................................................................1

1.4 Analisis Pasar................................................................................................................................1

1.5 Rumusan Masalah ....................................................................................................................... 1

1.6 Batasan Masalah.......................................................................................................................... 1

1.7 Tujuan .......................................................................................................................................... 2

1.8 Sistematika Penulisan ................................................................................................................. 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


II.1 Perancangan Produk..................................................................................................................... 3
II.2 Papan Jalan Multifungsi ............................................................................................................. 8
II.3 Mind Mapping atau Pemetaan Pemikiran ............................................................................. 13
II.4 Brainstorming ........................................................................................................................... 17

BAB III METODE PENELITIAN ......................................................................................................... 22


III.1 METODE MIND MAPPING....................................................................................................... 22
III.2 METODE BRAINSTORMING .............................................................................................. 24

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................................................. 26


IV.1 CBM21 (ClipBoard Multifunction21) .................................................................................... 26
IV.2 MORFOLOGI............................................................................................................................26
IV.3 HASIL MIND MAPPING ....................................................................................................... 26
IV.4 HASIL BRAINSTORMING ................................................................................................... 27
IV.5 PRODUK CBM ........................................................................................................................ 39
BAB V PENUTUP ................................................................................................................................... 44

V.1 KESIMPULAN ......................................................................................................................... 44

V.2 SARAN ...................................................................................................................................... 44


BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Perkembangan produk dalam dunia industri akan semakin dibutuhkan untuk menuju Indonesia
sebagai negara maju. Produk merupakan titik awal dan titik akhir kesuksesan dalam industri
manufaktur. Oleh karena itu, kesuksesan dalam persaingan industri tersebut akan ditentukan oleh
keberhasilan mengembangkan produk sesuai dengan keinginan dan harapan konsumen.

Setiap produk memiliki komponen – komponen penyusunnya. Antara lain dari bagian pertama
merupakan dasar bentuk, ukuran dan tujuannya. Pada bagian kedua terdapat spesifikasi dari
produk itu antara lain harga, bahan kemasan, kualitas, nama, jenis.

Desain meja Laptop selalu mengalami perkembangan, baik dari segi bentuk ataupun
penambahan fungsi. Tetapi seiring dengan perkembangan tersebut seringkali desain meja laptop
kurang memeperhatikan nilai ergonomi, karena desain meja belajar saat ini cenderung lebih
mengutamakan desain bentuk yang simple dan minimalis sebagai tuntutan trend, sehingga fungsi
utama dari meja Laptop tersebut terabaikan, mulai dari dimensinya bahkan volume dari desain
meja Laptop sebelumnya.

Produk yang menjadi rancangan pada penelitian ini adalah meja laptop lipat multifungsi yang
ergonomis. Fungsi-fungsi dari perancang tersebut adalah meja ini selain berfungsi sebagai meja
laptop bisa juga untuk sambil duduk lesehan dan Meja Sangat Fleksibel (Untuh menentukan
Tinggi / Rendah Meja), Rangka Meja Bongkar Pasang, Terdapat Coller Laptop, Terdapat Wadah
Menaruh Botol dan Banyak sekali desain dan model meja belajar yang menjadi inovasi yang
sangat di minati dari kalangan konsumen.

Dari masalah tersebut maka perlu ada rancangan ulang (redesign) pada meja laptop yang
dapat dikatakan ergonomis, aman, nyaman melalui perancangan fasilitas kerja baru.
Rumusan Masalah

Dalam laporan ini, dirumuskan beberapa masalah diantaranya :

1. Bagaimana mendesain Meja Laptop Multifungsi yang dapat menimbulkan daya tarik
bagi konsumen dan mencerminkan manfaat positif bagi desain tersebut?

2. Bagaimana menentukan design Meja Laptop Multifungsi yang disertai dengan


wadah/tempat botol minum yang dapat digunakan dengan simple, nyaman dan sesuai
kebutuhan masa kini.

3. Bagaimana mendesain simple ketinggian Meja Laptop Multifungsi Agar saat memakai
Meja ini Pengguna tidak terasa sakit karena posisi meja terlalu tinggi/rendah

Tujuan

Tujuan dari pembuatan Meja Laptop Multifungsi adalah membuat suatu inovasi baru dimana
ingin memberikan kemudahan kepada para penggunanya dalam menggunakan Meja Laptop
Multifungsi dimana Meja Laptop Multifungsi yang kami buat memiliki tempat Kaki Meja Sangat
Fleksibel (Untuh menentukan Tinggi / Rendah Meja), Rangka Meja Bongkar Pasang, Terdapat
Coller Laptop dan Terdapat Wadah Menaruh Botol sehingga pada aktivitas tertentu seperti
pengguna tidak lagi dipersulit Ada keluhan yang dirasakan setelah pakai meja ini, yaitu
punggung terasa sakit karena posisi meja terlalu tinggi/rendah.
Sistematika Penulisan

BAB 1 PENDAHULUAN
Dalam bab ini terdiri tentang Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan, Sistematika
Penulisan. Hal ini diperlukan untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik akan karakteristik
– karakteristik utama sistem, yang berkaitan dengan tujuan penelitian.

BAB II TINJAUN PUSTAKA

Berisi beberapa konsep dasar dan metode dari buku-buku, referensi-referensi lain, yang
digunakan dalam penyelesaian masalah, penjelasan tentang peran masing-masing metode main
mapping dan branstorming.

BAB III METODE PENELITIAN

Pada bab ini berisikan secara singkat mengenai metode/pembuatan yang digunakan atau tahapan
dalam pembuatan mind mapping dan brainstorming.

BAB IV PEMBAHASAN

Pada bab ini berisikan mengenai analisa data yang telah didapatkan terhadap metode yang
digunakan, hasil dan gambar teknik dari Meja Laptop Multifungsi.

BAB V PENUTUP

Merupakan bab terakhir pada laporan ini yang berisikan kesimpulan dari hasil penulisan dan
saran saran yang berkaitan dengan penulisan ini.

DAFTAR PUSTAKA

Sebuah daftar yang berisi judul buku dan bahan penelitian lainnya yang mempunyai kaitan
dengan sebuah penulisan.
BAB II

LANDASAN TEORI

Perancangan Desain Produk


Desain produk merupakan hal yang sangat penting dalam bidang manufaktur. Desain produk
yang baik akan dapat meningkatkan jumlah dan harga jual dari produk, sehingga dapat
meningkatkan keuntungan secara optimal. Akan tetapi, desain produk yang gagal mengakibatkan
produk tidak terjual di pasaran. Hal ini, akan menimbulkan kerugian tidak hanya dibidang desain
saja,bidang yang lain pun akan terkena imbasnya.
Desain produk yang baik, harus memenuhi 3 (tiga) aspek penting yang sering disebut segitiga
aspek produk, yaitu kualitas yang baik, biaya rendah, dan jadwal yang tepat. Selanjutnya segitiga
aspek produk di atas dikembangkan menjadi suatu persyaratan dalam desain, yaitu desain harus
dapat dirakit, didaur ulang, diproduksi, diperiksa hasilnya, bebas korosi, biaya rendah, serta
waktu yang tepat. Untuk itu dalam mendesain suatu produk, harus memperhatikan secara detail
tentang fungsi-fungsi dari produk yang didesain. Guna mengetahui secara rinci tentang fungsi
produk, dapat dilakukan dengan beberapa metode pendekatan mikro (MC, MR, Equilibrium),
Linier Programming/Dualitas, dan Manajemen Keuangan (BEP).
Perancangan dan Pengembangan Produk
Kesuksesan ekonomi sebuah perusahaan manufaktur tergantung pada kemampuan untuk
mengidentifikasi kebutuhan pelanggan, kemudian secara tepat menciptakan produk yang dapat
memenuhi kebutuhan tersebut dengan biaya yang rendah. Hal ini bukan merupakan tanggung
jawab bagian pemasaran, bagian desain, melainkan tanggung jawab yang melibatkan banyak
fungsi dalam suatu perusahaan

Pengembangan Produk
Pengembangan produk merupakan serangkaian aktivitas yang dimulai dengan analisa persepsi
dan peluang. Pengembangan produk merupakan aktivitas lintas disiplin yang membutuhkan
kontribusi dari hampir semua fungsi yang ada di perusahaan, namun tiga fungsi yang selalu
paling penting bagi proyek pengembangan produk adalah

 Pemasaran
Fungsi pemasaran adalah menjembatani interaksi antara perusahaan dengan pelanggan. Peranan
lainnya adalah memfasilitasi proses identifikasi peluang produk, pendefinisian segmen pasar, dan
identifikasi kebutuhan pelanggan. Bagian pemasaran juga secara khusus merancang komunikasi
antara perusahaan dengan pelanggan, menetapkan target harga dan merancang peluncuran serta
promosi produk.

 Perancangan (desain)
Fungsi perancangan memegang peranan penting dalam mendefinisikan bentuk fisik produk
agar dapat memenuhi kebutuhan pelanggan. Dalam konteks tersebut tugas bagian perancangan
mencakup desain engineering (mekanik, elektrik, software, dan lain-lain) dan desain industri
(estetika, ergonomics, user interface).

 Manufaktur
Fungsi manufaktur terutama bertanggung jawab untuk merancang dan mengoperasikan system
produksi pada proses produksi produk. Fungsi ini melingkupi pembelian, instalasi, dan distribusi.
Proses pengembangan produk dalam suatu perusahaan umumnya melalui 6 tahapan proses,
antara lain adalah :
Fase 0 : Perencanaan Produk
Kegiatan perencanaan sering dirujuk sebagai “zero fase” karena kegiatan ini mendahului
persetujuan proyek dan proses peluncuran pengembangan produk aktual.

Fase 1 : Pengembangan Konsep


Pada fase pengembangan konsep, kebutuhan pasar target diidentifikasi, alternatif konsep-konsep
produk dibangkitkan dan dievaluasi, dan satu atau lebih konsep dipilih untuk pengembangan dan
percobaan lebih jauh.
Fase 2 : Perancangan Tingkat Sistem
Fase perancangan tingkat sistem mencakup definisi arsitektur produk dan uraian produk menjadi
subsistem-subsistem serta komponen-komponen
Fase 3 : Perancangan Detail
Fase perancangan detail mencakup spesifikasi lengkap dari bentuk, material, dan
toleransitoleransi dari seluruh komponen unik pada produk dan identifikasi seluruh komponen
standar yang dibeli dari pemasok.
Fase 4 : Pengujian dan Perbaikan
Fase pengujian dan perbaikan melibatkan konstruksi dan evaluasi dari bermacam macam versi
produksi awal produk.
Fase 5 : Produksi Awal
Pada fase produksi awal, produk dibuat dengan menggunakan sistem produksi yang
sesungguhnya. Tujuan dari produksi awal ini adalah untuk melatih tenaga kerja dalam
memecahkan permasalahan yang timbul pada proses produksi sesungguhnya. Peralihan dari
produksi awal menjadi produksi sesungguhnya biasanya tahap demi tahap. Pada beberapa titik
pada masa peralihan ini, produk diluncurkan dan mulai disediakan untuk didistribusikan
 Pengembangan Konsep
Inti dari perencanaan desain adalah terletak pada pengembangan konsep. Crawford
mengemukakan bahwa konsep desain adalah kombinasi antara lisan, tulisan, dan atau bentuk
prototipe yang akan dilakukan perbaikan dan bagaimana pelanggan menunjukkan
keuntungan/kerugiannya.
Tiga bagian penting yang ada untuk ide/perencanaan yang akan ditingkatkan dengan kondisi
konsep adalah :
1. Bentuk
Hal ini merupakan bentuk fisik suatu produk itu sendiri, material penyusunnya, dan sebagainya.

2. Teknologi
Termasuk di dalamnya antara lain : prinsip, teknik, perlengkapan, mekanika, kebijakan, dan
seterusnya yang dapat digunakan untuk menciptakan/mencapai produk yang dimaksud.
3. Keuntungan
Nilai keuntungan yang diharapkan pelanggan dari produk tersebut

Proses Perancangan Produk

Perencanaan produk adalah proses menciptakan ide produk dan menindaklanjuti sampai
produk diperkenalkan ke pasar. Selain itu, perusahaan harus memiliki strategi cadangan apabila
produk gagal dalam pemasarannya. Termasuk diantaranya ekstensi produk atau perbaikan,
distribusi, perubahan harga dan promosi.

Kesuksesan ekonomi suatu perusahaan manufaktur tergantung kepada kemampuan untuk


mengidentifikasi kebutuhan pelanggan, kemudian secara cepat menciptakan produk yang dapat
memenuhi kebutuhan tersebut dengan biaya yang rendah. Hal ini bukan merupakan tanggung
jawab bagian pemasaran, bagian manufaktur, atau bagian desain saja, melainkan merupakan
tanggung jawab yang melibatkan banyak fungsi yang ada di perusahaan. Metode pengembangan
produk berdasarkan kepada permintaan atau persyaratan serta spesifikasi produk oleh customer
adalah metode yang cukup baik, karena dengan berbasis keinginan customer maka kemungkinan
produk tersebut tidak diterima oleh customer menjadi lebih kecil. Dari sudut pandang investor
pada perusahaan yang berorientasi laba, usaha pengembangan produk dikatakan sukses jika
produk dapat diproduksi dan dijual dengan menghasilkan laba.Namun laba seringkali sulit untuk
dinilai secara cepat dan langsung.

Terdapat 5 dimensi spesifik yang berhubungan dengan laba dan biasa digunakan untuk menilai
kinerja usaha pengembangan produk, yaitu :

1. Kualitas Produk
Seberapa baik produk yang dihasilkan dari upaya pengembangan dan dapat memuaskan
kebutuhan pelanggan. Kualitas produk pada akhirnya akan mempengaruhi pangsa pasar dan
menentukan harga yang ingin dibayar oleh pelanggan.

2. Biaya Produk

Biaya untuk modal peralatan dan alat bantu serta biaya produksi setiap unit disebut biaya
manufaktur dari produk. Biaya produk menentukan berapa besar laba yang dihasilkan oleh
perusahaan pada volume penjualan dan harga penjualan tertentu.

3. Waktu Pengembangan Produk

Waktu pengembangan akan menentukan kemampuan perusahaan dalam berkompetisi,


menunjukkan daya tanggap perusahaan terhadap perubahan teknologi dan pada akhirnya akan
menentukan kecepatan perusahaan untuk menerima pengembalian ekonomis dari usaha yang
dilakukan tim pengembangan.

4. Biaya Pengembangan

Biaya pengembangan biasanya merupakan salah satu komponen yang penting dari investasi
yang dibutuhkan untuk mencapai profit.

5. Kapabilitas Pengembangan.

Kapabilitas pengembangan merupakan asset yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk
mengembangkan produk dengan lebih efektif dan ekonomis dimasa yang akan datang.

Perancangan dan pembuatan suatu produk baik yang baru atau yang sudah ada merupakan
bagian yang sangat besar dari semua kegiatan teknik yang telah ada. Kegiatan ini didapat dari
persepsi tentang kebutuhan manusia, kemudian disusul oleh penciptaan suatu konsep produk,
perancangan produk, pengembangan dan penyempurnaan produk, dan diakhiri dengan
pembuatan dan pendistribusian produk tersebut.
Fase Perancangan Produk dan Mind Mapping

Pengertian Maid Mapping


Mind Maping pertama kali dikembangkan oleh Tony Buzan, seorang Psikolog dari Inggris.
Beliau adalah penemu Mind Map (Peta Pikiran), Ketua Yayasan Otak, pendiri Klub Pakar (Brain
Trust) dan pencipta konsep Melek Mental. Mind map diaplikasikan di bidang pendidikan, seperti
teknik, sekolah, artikel serta menghadapi ujian.

Mind maping dapat diartikan sebagai proses memetakan pikiran untuk menghubungkan
konsep-konsep permasalahan tertentu dari cabang-cabang sel saraf membentuk korelasi konsep
menuju pada suatu pemahaman dan hasilnya dituangkan langsung di atas kertas dengan animasi
yang disukai dan gampang dimengerti oleh pembuatnya. Sehingga tulisan yang dihasilkan
merupakan gambaran langsung dari cara kerja koneksi-koneksi di dalam otak.

Mind maping adalah cara mengembangkan kegiatan berpikir ke segala arah, menangkap
berbagai pikiran dalam berbagai sudut. Mind maping mengembangkan cara berpikir divergen
dan berpikir kreatif. Mind mapping yang sering kita sebut dengan peta konsep adalah alat
berpikir organisasional yang sangat hebat yang juga merupakan cara termudah untuk
menempatkan informasi ke dalam otak dan mengambil informasi itu ketika dibutuhkan (Tony
Buzan , 2008:4).
Menurut Tony Buzan, Mind Maping dapat membantu kita untuk banyak hal seperti
merencanakan, berkomunikasi, menjadi lebih kreatif, menyelesaikan masalah, memusatkan
perhatian, menyusun dan menjelaskan pikiran-pikiran, mengingat dengan baik, belajar lebih
cepat dan efisien serta melatih gambar keseluruhan.

Manfaat Mind Mapping

Ditinjau dari segi waktu Mind maping juga dapat mengefisienkan penggunaan waktu dalam
mempelajari suatu informasi. Hal ini utamanya disebabkan karena metode ini dapat menyajikan
gambaran menyeluruh atas suatu hal, dalam waktu yang lebih singkat. Dengan kata lain, Mind
maping mampu memangkas waktu belajar dengan mengubah pola pencatatan linear yang
memakan waktu menjadi pencatatan yang efektif yang sekaligus langsung dapat dipahami oleh
individu.

Beberapa manfaat metode pencatatan menggunakan Mind mapping, antara lain :

a. Tema utama terdefinisi secara sangat jelas karena dinyatakan di tengah.

b. Level keutamaan informasi teridentifikasi secara lebih baik. Informasi yang memiliki kadar
kepentingan lebih diletakkan dengan tema utama.
c. Hubungan masing-masing informasi secara mudah dapat segera dikenali.
d. Lebih mudah dipahami dan diingat.
e. Informasi baru setelahnya dapat segera digabungkan tanpa merusak keseluruhan struktur Mind
mapping, sehingga mempermudah proses pengingatan.

f. Masing-masing Mind mapping sangat unik, sehingga mempermudah proses pengingatan.


g. Mempercepat proses pencatatan karena hanya menggunakan kata kunci.

2.7 Langkah – Langkah Membuat Mind Mapping

Mind Map adalah alat berpikir kreatif yang mencerminkan cara kerja alami otak. Mind map
memungkinkan otak menggunakan semua gambar dan asosiasinya dalam pola radial dan
jaringan sebagimana otak dirancang, seperti yang secara internal selalu digunakan otak, dan
terhadap mana perlu memberiarkannya membiasakan diri kembali.

Beberapa hal penting dalam membuat peta pikiran ada dibawah ini, yaitu:

 Pastikan tema utama terletak ditengah-tengah. Contohnya, apabila kita sedang


mempelajari pelajaran sejarah kemerdekaan Indonesia, maka tema utamanya adalah
Sejarah Indonesia.

 Dari tema utama, akan muncul tema-tema turunan yang masih berkaitan dengan tema
utama. Dari tema utama Sejarah Indonesia, maka tema-tema turunan dapat terdiri dari:
Periode,Wilayah, Bentuk Perjuangan ,dll. Cari hubungan antara setiap tema dan tandai
dengan garis, warna atau simbol. Dari setiap tema turunan tertama akan muncul lagi tema
turunan kedua, ketiga dan seterusnya. Maka langkah berikutnya adalah mencari
hubungan yang ada antara setiap tema turunan.
 Gunakan garis, warna, panah atau cabang dan bentuk-bentuk simbol lain untuk
menggambarkan hubungan diantara tema-tema turunan tersebut. Pola-pola hubungan ini
akan membantu kita memahami topik yang sedang kita baca. Selain itu Peta Pikiran yang
telah dimodifikasi dengan simbol dan lambang yang sesuai dengan selera kita, akan jauh
lebih bermakna dan menarik dibandingkan Peta Pikiran yang miskin warna.

 Gunakan huruf besar. Huruf besar akan mendorong kita untuk hanya menuliskan poin-
poin penting saja di Peta Pikiran. Selain itu, membaca suatu kalimat dalam gambar akan
jauh lebih mudah apabila dalam huruf besar dibandingkan huruf kecil. Penggunaan huruf
kecil bisa diterapkan pada poin-poin yang sifatnya menjelaskan poin kunci

 Buat peta pikiran dikertas polos dan hilangkan proses edit. Ide dari Peta Pikiran adalah agar
kita berpikir kreatif. Karenanya gunakan kertas polos dan jangan mudah tergoda untuk
memodifikasi Peta Pikiran pada tahap-tahap awal. Karena apabila kita terlalu dini melakukan
modifikasi pada Peta Pikiran, maka sering kali fokus kita akan berubah sehingga
menghambat penyerapan pemahaman tema yang sedang kita pelajari.
 Sisakan ruangan untuk penambahan tema. Peta Pikiran yang bermanfaat biasanya adalah
yang telah dilakukan penambahan tema dan modifikasi berulang kali selama beberapa
waktu. Setelah menggambar Peta Pikiran versi pertama, biasanya kita akan
menambahkan informasi, menulis pertanyaan atau menandai poin-poin penting.
Karenanya selalu sisakan ruang di kertas Peta Pikiran untuk penambahan tema.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa Mind mapping adalah suatu teknik mencatat yang
mampu mengembangkan pikiran dan meningkatkan daya ingat karena informasi disusun secara
bercabang dari tema utama yang menyertakan gambar, simbol, warna dan teks untuk yang dapat
memampukan peserta didik untuk menggunakan seluruh potensi dan kapasitas otak dengan
efektif dan efisien.

Teknik Pembuatan Quisioner

Pengertian Kuesioner

Kuesioner adalah suatu teknik pengumpulan informasi yang memungkinkan analis mempelajari
sikap-sikap, keyakinan, perilaku, dan karakteristik beberapa orang utama di dalam organisasi
yang bisa terpengaruh oleh sistem yang diajukan atau oleh sistem yang sudah ada.

Manfaat Kuesioner

Manfaat kuesioner sebagai berikut :

- Tidak memerlukan kehadiran peneliti.

- Dapat dibagikan secara bersama-sama kepada seluruh responden.

- Waktunya fleksibel, bergantung waktu senggang responden.

- Dapat dibuat anonim (tanpa nama) sehingga responden tidak malu ketika menjawab

pertanyaan.

- Pertanyaan dapat distandarkan.


Langkah – Langkah Membuat Kuesioner

Tentukan tujuan kuesioner. Data atau informasi apakah yang ingin Anda kumpulkan dari
kuesioner tersebut? Apa tujuan utama penelitian Anda? Apakah kuesioner adalah teknik
pengumpulan data yang efektif untuk jenis penelitian Anda?

 Tentukan pertanyaan penelitian. Pertanyaan penelitian adalah satu atau beberapa


pertanyaan yang merupakan fokus utama dalam kuesioner Anda.
 Kembangkan satu atau beberapa hipotesis yang ingin Anda uji. Pertanyaan-pertanyaan
dalam kuesioner Anda harus diarahkan sedemikian rupa untuk menguji kebenaran
hipotesis tersebut.

Pilih tipe pertanyaan. Ada beberapa tipe pertanyaan yang lazim digunakan dalam kuesioner
penelitian; setiap tipe memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, serta sangat
bergantung pada data atau informasi yang ingin Anda kumpulkan. Beberapa tipe pertanyaan
yang lazim digunakan dalam kuesioner :

 Pertanyaan dikotomis: pertanyaan dikotomis hanya mampu dijawab dengan “ya” atau
“tidak”; terkadang, ada pula kuesioner yang menyediakan jawaban “setuju” atau “tidak
setuju”. Tipe pertanyaan ini paling mudah untuk dianalisis, namun tidak bisa dijadikan
alat ukur yang akurat dan mendetail.
 Pertanyaan terbuka: pertanyaan terbuka mengizinkan responden untuk menguraikan
jawaban. Secara umum, tipe pertanyaan ini berguna untuk memahami sudut pandang
responden, namun sangat sulit untuk dianalisis. Tipe pertanyaan ini sebaiknya digunakan
untuk menjawab pertanyaan “mengapa”.
 Pertanyaan berupa pilihan berganda: tipe pertanyaan ini dilengkapi dengan tiga pilihan
jawaban atau lebih yang saling bertentangan; responden kemudian diminta untuk memilih satu
atau beberapa jawaban yang menurutnya paling sesuai. Pertanyaan berupa pilihan berganda
dapat dianalisis dengan mudah, namun kemungkinan tidak melibatkan jawaban yang paling
diinginkan responden.

 Pertanyaan berupa skala ordinal/skala peringkat: Tipe pertanyaan ini meminta responden
untuk mengurutkan pilihan jawaban yang disediakan. Misanya, responden mungkin diminta
untuk mengurutkan lima buah pilihan jawaban dimulai dari yang kurang penting sampai paling
penting. Tipe pertanyaan ini secara tidak langsung memaksa responden untuk mendiskriminasi
pilihan-pilihan yang ada, namun tidak mampu menjelaskan alasan di balik pilihan responden.

 Pertanyaan berupa skala bertingkat: tipe pertanyaan ini memungkinkan responden untuk
menilai suatu isu berdasarkan skala ukur yang tersedia. Anda bisa menyediakan skala ukur
berupa angka 1-5; angka 1 mewakili jawaban “sangat tidak setuju”, sementara angka 5 mewakili
jawaban “sangat setuju”. Tipe pertanyaan ini sangat fleksibel, namun tidak mampu menjawab
pertanyaan “mengapa”.

Batasi panjang kuesioner. Buat kuesioner Anda sesingkat dan selugas mungkin, terutama karena
orang-orang cenderung lebih nyaman mengisi kuesioner yang singkat. Meski demikian,pastikan
kuesioner Anda tetap komprehensif dan membantu Anda mendapatkan berbagai informasi
penting yang diperlukan. Jika mampu membuat kuesioner yang hanya terdiri dari 5 pertanyaan,
mengapa tidak?

 Ajukan pertanyaan yang benar-benar relevan dengan pertanyaan penelitian Anda. Ingat,
kuesioner tidak ditujukan untuk mengumpulkan informasi mengenai responden!
 Hindari pertanyaan yang kurang jelas atau bertele-tele; pastikan Anda tidak
membingungkan responden!

Identifikasi demografi target responden. Apakah ada kelompok tertentu yang menjadi target
responden Anda? Agar penelitian lebih terarah, ada baiknya Anda terlebih dahulu menentukan
demografi target responden sebelum menyebarkan kuesioner.

 Pertimbangkan jenis kelamin target responden Anda. Apakah kuesioner tersebut


diperuntukkan bagi pria dan wanita? Atau penelitian Anda memang hanya membutuhkan
responden pria?
 Tentukan usia target responden Anda. Apakah Anda hanya membutuhkan informasi dari
orang dewasa? Atau juga dari remaja dan anak-anak? Sebagian besar kuesioner
menargetkan responden dengan rentang usia tertentu yang dianggap lebih relevan dengan
topik penelitiannya.
 Pertimbangkan untuk memasukkan rentang usia dalam demografi target responden Anda.
Misalnya, orang-orang yang berusia 18-29 tahun dikelompokkan
dalam kategori dewasa muda; sementara itu, orang-orang yang berusia 30-54 tahun
dikelompokkan ke dalam kategori dewasa; dan orang-orang yang berusia diatas 55 tahun
dikelompokkan ke dalam kategori manula. Niscaya, Anda akan mendapatkan lebih banyak
responden jika tidak menentukan satu target usia yang spesifik.

pikirkan kriteria apa lagi yang bisa Anda masukkan dalam demografi target responden. Apakah
responden Anda harus bisa mengendarai mobil? Apakah mereka harus memiliki asuransi
kesehatan? Apakah mereka harus memiliki anak yang berusia di bawah 3 tahun? Pastikan Anda
menentukan kriteria sejelas-jelasnya sebelum menyebarkan kuesioner. Pastikan Anda mampu
melindungi kerahasiaan responden. Tentukan rencana perlindungan data responden bahkan
sebelum Anda membuat kuesioner; ini merupakan salah satu tahap terpenting yang tidak boleh
Anda lewatkan.

 Pertimbangkan untuk membuat kuesioner anonim; dengan kata lain, tidak perlu meminta
responden menuliskan nama mereka di dalam kuesioner. Ini adalah langkah sederhana
 untuk melindungi kerahasiaan mereka, meski terkadang identitas mereka tetap akan
terlihat dari informasi lainnya (seperti usia, fitur jasmaniah, atau kode pos).
 Pertimbangkan untuk memberikan identitas baru bagi setiap responden Anda. Berikan
identitas berupa deretan nomor unik untuk setiap lembar kuesioner yang sudah diisi oleh
responden), dan rujuk responden Anda hanya dengan identitas baru tersebut. Hapus atau
sobek berbagai identitas personal yang dituliskan responden.
 Ingat, tidak dibutuhkan terlalu banyak informasi untuk mengidentifikasi identitas
seseorang. Kemungkinan besar, orang-orang enggan menjadi responden penelitian karena
alasan tersebut; jika memungkinkan, pastikan Anda tidak menanyakan terlalu banyak
informasi personal agar mampu meraih lebih banyak responden.
 Pastikan Anda menghapus seluruh data (terutama informasi responden) setelah
penelitianAnda selesai.

Format Membuat Kuesioner Sebagai Berikut :

1. Perkenalkan diri Anda. Sebutkan nama dan latar belakang Anda; jelaskan pula apakah Anda
bekerja sendirian atau berkelompok. Jika kuesioner tersebut disebarkan untuk kepentingan
akademis atau profesional, sebutkan pula nama institusi pendidikan atau perusahaan yang
menaungi Anda. Berikut adalah beberapa contoh yang bisa Anda tiru:

 Perkenalkan, nama saya Jack Smith dan saya adalah pembuat kuesioner ini. Saat ini saya
bekerja di Fakultas Psikologi, Universitas Michigan. Penelitian ini saya buat untuk
kepentingan akademis universitas terkaitdan berfokus pada pengembangan kecerdasan
balita.
 Perkenalkan, nama saya Kelly Smith, mahasiswa tahun ketiga di Program Sarjana
Universitas New Mexico. Kuesioner ini saya buat dalam rangka mengumpulkan data
untuk kepentingan ujian akhir Statistik di universitas terkait.
 Perkenalkan, nama saya Steve Johnson. Saat ini, saya bekerja sebagai Analis Penjualan
dan Pemasaran di The Best Company. Kuesioner ini saya buat untuk mengamati perilaku
penggunaan obat di Kanada selama beberapa tahun terakhir.

2. Jelaskan tujuan kuesioner Anda. Kemungkinan besar, responden tidak akan mau mengisi
kuesioner jika tidak memahami tujuannya. Tidak perlu memberikan penjelasan panjang lebar;
cukup jelaskan tujuan kuesioner tersebut dalam kalimat yang singkat dan padat. Berikut adalah
beberapa contohnya:

 Saya sedang mengumpulkan data mengenai perilaku masyarakat terkait kontrol senjata
api. Informasi yang terdata di dalam kuesioner ini akan digunakan untuk kepentingan
mata kuliah Antropologi di Universitas Maryland.
 Kuesioner ini berisi 15 pertanyaan mengenai pola makan dan olahraga Anda. Kami
sedang mengumpulkan data mengenai korelasi antara pola makan dan olahraga yang
sehat dengan statistik penderita kanker pada orang dewasa.
 Kuesioner ini berisi beberapa pertanyaan mengenai pengalaman Anda bepergian dengan
maskapai internasional selama beberapa tahun terakhir. Dalam kuesioner ini, Anda akan
menemukan tiga kelompok pertanyaan; kelompok pertanyaan pertama meminta Anda
untuk menghitung perjalanan terkini Anda, pertanyaan kedua meminta Anda untuk
menyampaikan perasaan pada setiap perjalanan, dan pertanyaan ketiga meminta Anda
untuk menyampaikan rencana perjalanan Anda di kemudian hari. Kami sedang
mengumpulkan data mengenai pengaruh perasaan seseorang saat bepergian dengan
transportasi udara terhadap rencana perjalanan mereka ke depannya.
3. Pahami dan jelaskan tujuan pengumpulan data. Apakah data tersebut digunakan untuk
kepentingan proyek kelas atau publikasi penelitian? Apakah data tersebut

justru digunakan untuk meneliti pasar? Ada beberapa hal yang perlu Anda perhatian sebelum
menyebarkan kuesioner yang sangat bergantung pada tujuan pengumpulan data Anda.

 Jika kuesioner tersebut digunakan untuk kepentingan publikasi universitas, pastikan Anda
terlebih dahulu meminta izin dewan peninjau (yang juga dikenal dengan nama
Institutional Review Board/IRB) sebelum memulai proses pembuatan kuesioner.
Sebagian besar universitas memiliki staf IRB yang ditunjuk untuk meninjau kualitas
penelitian di skala universitas.
 Utamakan keterbukaan. Sangat penting bagi responden untuk mengetahui proses yang
terjadi setelah data berhasil terkumpul.
 Jika perlu, lampirkan lembar persetujuan. Ingat, Anda tidak akan bisa menjamin
kerahasiaan responden, namun setidaknya Anda perlu melakukan upaya yang terbaik
untuk melindungi informasi pribadi mereka.

4. Ukur waktu pengisian kuesioner. Sebelum responden mulai mengisi kuesioner, ada baiknya
Anda memberitahukan estimasi waktunya terlebih dahulu. Memberikan informasi tersebut
kepada responden memperbesar kemungkinan Anda untuk menerima kuesioner yang terisi
lengkap setelahnya.

 Cobalah mengisi kuesioner yang Anda buat sendiri dan ukur waktunya. Beberapa orang
mungkin membutuhkan waktu sedikit lebih lama atau lebih sebentar daripada Anda.
 Alih-alih waktu yang spesifik, berikan estimasi rentang waktu yang dibutuhkan
responden. Misalnya, katakan kepada responden bahwa mereka memiliki waktu 15-30
menit untuk mengisi kuesioner. Jika Anda meminta mereka untuk mengisi kuesioner
dalam waktu yang spesifik (misalnya 15 menit), kemungkinan besar akan ada
beberaparesponden yang tidak menyelesaikan proses pengisian kuesioner.
 Sebisa mungkin, buat kuesioner yang singkat, padat, dan jelas! Akan jauh lebih baik jika
Anda hanya menyita 20 menit alih-alih 3 jam waktu responden, bukan?
5. Jelaskan insentif yang akan diterima responden. Insentif adalah “ucapan terima kasih” yang
akan diterima responden setelah selesai mengisi kuesioner. Bentuknya tidak harus uang; Anda
juga bisa memberikan hadiah-hadiah unik dan menarik, sertifikat hadiah, permen, dsb. Namun
sebelumnya, pahamilah kekurangan dan kelebihan pemberian insentif terlebih dahulu.

 Insentif berisiko menarik responden yang salah. Beberapa orang cenderung akan mengisi
kuesioner dengan asal-asalan hanya agar cepat selesai dan mendapatkan insentif yang
Anda tawarkan. Ini merupakan salah satu bahaya pemberian insentif yang harus Anda
pertimbangkan.
 Insentif bisa mendorong orang-orang yang tadinya enggan mengisi kuesioner Anda
untuk berpartisipasi. Dalam situasi ini, insentif dapat membantu Anda memenuhi jumlah
responden yang dibutuhkan.
 Pertimbangkan strategi yang digunakan oleh SurveyMonkey. Alih-alih membayar
responden untuk mengisi kuesioner, pihak SurveyMonkey menawarkan program donasi
sebesar 50 sen untuk kegiatan social pilihan responden yang bersedia mengisi kuesioner.
Menurut mereka, strategi ini mampu mengurangi kemungkinan terlibatnya responden
yang hanya memikirkan kepentingannya sendiri.
 Tawarkan kesempatan mengundi hadiah kepada responden yang bersedia menyelesaikan
kuesioner. Anda bisa memberikan berbagai tawaran hadiah seperti kupon diskon di
restoran terkenal, iPod terbaru, atau tiket menonton di bioskop. Dengan cara ini,
responden tahu bahwa mereka memiliki kesempatan untuk menerima hadiah, namun
kesempatan itu tidak mutlak.

6. Pastikan kuesioner Anda terlihat profesional. Raih kepercayaan responden dengan tampilan
kuesioner yang profesional.

 Selalu cek dan perbaiki kesalahan ejaan, tata bahasa, dan tanda baca dalam kuesioner
Anda.
 Beri judul pada kuesioner. Judul membantu memudahkan responden untuk memahami
tujuan kuesioner.
 Berikan ucapan terima kasih kepada responden di akhir kuesioner.
Berterima kasihlah kepada responden atas waktu dan usaha yang mereka berikan untuk
menyelesaikan kuesioner tersebut.
Pengolahan Data Statistik

Klasifikasi tujuan

Dasar Teori Klasifikasi tujuan

Klasifikasi tujuan (clarifying objectives) dilakukan untuk menentukan tujuan perancangan.


Metode yang digunakan adalah pohon tujuan (objectives Treses). Dengan pohon tujuan kita
dapat mengidentifikasi tujuan dan sub tujuan dari perancangan suatu produk beserta
hubunganantara keduanya, yaitu dalam bentuk diagram yang menunjukkan hubungan yang
hierarki antara tujuan dengan subtujuannya. Percabangan pada pohon tujuan merupakan
hubungan yang menunjukkan cara untuk mencapai tujuan tertentu.
Klasifikasi tujuan akan sangat membantu pada semua tahap perencanaan bila memiliki
gagasan yang jelas tentang tujuan bahkan meskipun tujuan ini akan dapat berubah sesuai dengan
kemajuan pekerjaan perencanaan. Tujuan awal dapat mengalami perubahan, berkembang atau
dipersempit ataupun berubah seiring dengan permasalahan yang dapat dipahami dengan benar
dan gagasan pemecahannya dapat dikembangkan.

Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa akhir dan cara akan mengalami perubahan selama
proses perencanaan. Tetapi sebagai bantuan untuk mengontrol dan menangani proses
perencanaan, sangatlah penting untuk mengemukakan beberapa saran yang sudah cukup jelas.
Pernyataan ini haruslah muncul dalam bentuk yang mudah dimengerti yang dapat disetujui oleh
klien dan perancang atau oleh berbagai tim perencana.
Setiap link hubungan yang digambar mengindilkasikan bahwa sebuah level tujuan yang lebih
rendah merupakan alat untuk mencapai level tujuan yang lebih tinggi dimana ia terhubung. Oleh
karena itu suatu rantai yang terdapat dibagian bawah pohon tujuan menunjukkan bagaimana
suatu level tujuan dengan tingkat yang lebih tinggi dapat dicapai, sedangkan rantai di bagian atas
menunjukkan mengapa suatu level tujuan tingkat yang lebih rendah harus diikutkan dalam pohon
tujuan.

 Manfaat Klarifikasi Tujuan


a. Membantu untuk Menemukan akar permasalahan.
b. Curah pendapat (brainstorming) untuk mendapatkan solusi.
c. Menjelaskan langkah-langkah atau perincian kepada orang lain.
d. Mengidentifikasikan ruang lingkup sebuah proyek.
e. Menjelaskan langkah-langkah yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu masalah.
f. Untuk menganalisa suatu proses pekerjaan secara terperinci.

 Langkah Membuat Klarifikasi Tujuan

Langkah – langkah Membuat Klarifikasi Tujuan Sebagai Berikut :

a. Tuliskan Topik yang ingin dibahas, contohnya seperti permasalahan yang ingin diselesaikan,
Proyek yang direncanakan ataupun nama proses yang ingin dianalisa.

b. Kembangkan Topik tersebut dengan menanyakan pertanyaan selanjutnya seperti “Apa


penyebab masalah ini terjadi?”, “Kegiatan apa yang harus dilakukan untuk menyelesaikan
proyek ini”, “Mengapa hal ini bisa terjadi” dan lain sebagainya. Gunakan pertanyaan “Apa” dan
“Mengapa”.

c. Gunakan cara curah pendapat atau brainstorming untuk mengembangkan semua kemungkinan
pertanyaan dan jawabannya hingga menemukan solusi ataupun akar permasalahannya.

d. Lakukan pemeriksaan ulang diagram pohon tersebut apakah semua yang tertulis diperlukan
untuk menyelesaikan masalah yang bersangkutan dan apakah cukup untuk menemukan akar
permasalahannya.
BAB III
PENGUMPULAN DATA

Teknik Pengumpulan data


BAB IV
PENGOLAHAN DATA

BAB V
KESIMPULAN

BAB V
DAFTAR PUSTAKA

http://menulisilmiah123.blogspot.com/2017/10/dasar-perancangan-produk.html

Anda mungkin juga menyukai