Anda di halaman 1dari 13

Pokja pap

Pemberian asuhan seragam

“Asuhan yang menghormati dan responsif terhadap pilihan, kebutuhan dan


nilai-nilai pribadi pasien, serta nilai-nilai tersebut menjadi panduan sebagai
keputusan klinis yang memadai tidak bergantung atas kemampuan pasien untuk
membayar atau sumber pembiayaan.”

Referensi rumah sakit dalam pemberian asuhan seragam :


Case manager (MPP)

Lingkup tugas :
Pasien dan pelayanan beresiko tinggi
Early warning System

Tujuan : “Upaya dalam mencegah pasien menuju kondisi kritis”

Metode scoring

1. EWS :

Parameter : pernafasan, saturasi O2, penggunaan alat napas, suhu, TD sistolik, denyut
jantung, tingkat kesadaran

2. PEWS :

Pernafasan, retraksi dinding dada, alat bantu napas, saturasi O2, denyut jantung, CRT, TD
sistolik, Tingkat kesadaran, suhu

*NB : EWS ditatalaksana disemua area pelayanan yang merawat pasien dengan potensi perubahan status
kesehatan pasien
Hal yang dilakukan setelah skoring ews
1. Kategori hijau (skor 0-1)
a. Stabil
b. Monitoring tiap pergantian shift
2. Kategori kuning (skor 2-4)
a. Kepala ruangan/PJ shift melakukan pengkajian ulang
b. Laporkan kepada dokter jaga jika kondisi masih tetap atau ada peningkatan skor
c. Monitoring tiap 2 jam
3. Kategori orange (skor 5-6)
a. Kepala ruangan/PJ shift dan dokter jaga melakukan pengkajian ulang kemudian dilaporkan ke DPJP untuk
mendapatkan intruksi tatalaksana
b. Pertimbangkan pasien pindah ke ruang intensif
c. Monitoring setiap 1 jam
4. Kategori merah (skor >= 7)
a. - Dokter jaga wajib datang
b. - Kepala ruangan/PJ shift dan dokter jaga melakukan pengkajian ulang kemudian dilaporkan ke DPJP untuk
mendapatkan intruksi tatalaksana
c. - Pindahkan pasien ke ruang intensif
d. - Observasi setiap 15 menit
Cara pendistribuian dan penyajian makanan

1. Makanan disiapkan dan disimpan dengan cara mengurangi resiko kontaminasi dan
pembusukan

2. Makanan didistribusikan secara tepat waktu dan sesuai permintaan


Pasien tahap terminal

Prosedur penanganan : menyediakan ruangan khusus pasien terminal

Pelayanan : Setelah dilakukan skrining bahwa pasien dinyatakan terminal oleh DPJP,
selanjutnya dilakukan asesmen pasien terminal, setelah itu direncanakan pelayanannya
sesuai kebutuhan pasien yang unik.
Manajemen nyeri
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai