Anda di halaman 1dari 35

ANALISIS GELOMBANG LONGITUDINAL TERHADAP

GETARAN DARI GEMPA BUMI

Karya tulis ini dibuat dan diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan
Mengikuti Ujian Praktek dan Ujian Sekolah di SMA Muhammadiyah 2
Jakarta Tahun Pelajaran 2022/2023

Disusun Oleh

NAMA : Fadiah Adila


NIS/NISN : 8998/0046272937
KELAS : XII MIPA 1
PROGRAM : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

MAJLIS PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH


PIMPINANDAERAH MUHAMMADIYAH JAKARTA
PUSAT SMA MUHAMMADIYAH 2 TERAKREDITASI “A”
Jalan Garuda Nomor 33 Kemayoran Jakarta Pusat
2023
LEMBAR PENGESAHAN

Nomor Peserta : 01-0025-0009

Nama Peserta : Fadiah Adila

Karya Tulis Berjudul :


Jakarta, 11 Februari 2023
Menyetujui,“ANALISIS GELOMBANG LONGITUDINAL TERHADAP
Wali Kelas Pembimbing
GETARAN DARI GEMPA BUMI”

Telah disahkan oleh pembimbing untuk mengesahkan Ujian Praktek sebagai

salah satu syarat mengikuti Ujian Sekolah SMA Muhammadiyah 2

Masminan Zuhri, S. Pd. Jakarta, Tahun Ajaran 2022/2023


Ananda Anggun A. S. Pd

Mengetahui,
Kepala SMA Muhammadiyah 2

Puji Astuti, S. Pd

ii
LEMBAR PERSETUJUAN

Nomor Peserta: 01-0025-0009

Nama Peserta : Fadiah Adila

Jakarta, 11 Februari 2023


Karya Tulis Berjudul:
Menyetujui,
“ANALISIS GELOMBANG LONGITUDINAL TERHADAP
Penguji Ujian Praktek
Peserta Ujian
GETARAN DARI GEMPA BUMI”

Telah disahkan oleh pembimbing untuk mengesahkan Ujian Praktek sebagai

salah satu
Trijayanti, M. syarat
Pd mengikuti Ujian Sekolah SMA Muhammadiyah 2 Jakarta,
Fadiah Adila
Tahun Ajaran 2022/2023
Mengetahui,
Kepala SMA Muhammadiyah 2

Puji Astuti, S. Pd.

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat rahmat-Nya karya tulis ilmiah yang berjudul “Analisis Gelombang
Longitudinal terhadap Getaran dari Gempa Bumi ” dapat diselesaikan tepat pada
waktunya.
Dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini, penulis mendapat banyak bantuan,
masukan, bimbingan, dan dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu, melalui
kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih yang tulus kepada:
1. Allah SWT.
2. Ibu Puji Astuti. S.Pd, selaku kepala SMA Muhammadiyah 2 Jakarta yang telah
mambimbing dan memberikan kesempatan kepada penulis untuk menyusun
karya tulis ini.
3. Ibu Indah Tri Yanti. S.Pd, selaku wakil kepala sekolah SMA Muhammadiyah 2
Jakarta.
4. Ibu Anathasyia Dharma p. S.Pd, selaku wakil kesiswaan yang telah membantu
dan memberi semangat dalam pembuatan karya tulis ini.
5. Bapak Masminan Zuhri, S.Pd, sebagai wali kelas XII MIPA 1 yang membantu
pembuatan karya tulis yang telah berkenan meluangkan waktu, tenaga dan
memberi semangat dalam pembuatan karya tulis ini.
6. Ibu Ananda Anggun, S.Pd, sebagai pembimbing karya tulis yang telah berkenan
meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya untuk memberikan bimbingan dan
pengarahan dalam penyusunan karya tulis ini.
7. Ibu Trijayanti, S.Pd, sebagai penguji karya tulis yang telah berkenan mengkritik
karya tulis saya.
8. Bapak atau Ibu guru dan Staff Tata Usaha SMA Muhammadiyah 2 Jakarta yang
telah memberikan banyak informasi terkait konsep telajakan sekolah yang
penulis angkat dalam karya tulis ini.

iv
9. Orang tua yang telah memberikan doa restu dan dukungan dalam proses
pembuatan karya tulis.
10. Teman- teman yang telah memberi semangat.
11. Pengelola objek wisata Museum Gempa yang telah memberikan informasi
mengenai Gempa Bumi.
Atas bantuan dan dukungan yang diberikan untuk penyelesaian karya tulis ini,
penilus tidak bisa membalas, hanya Tuhan yang maha kuasa dapat membalas dan
dijadikan amal ibadah. Penulis menyadari karya tulis ini masih jauh dari
kesempurnaan untuk itu penulis mengharapkan saran untuk perbaikannya.

Jakarta, 11 Februari 2023


Penulis

Fadiah Adila

v
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................................ii
LEMBAR PERSETUJUAN...................................................................................................iii
KATA PENGANTAR.............................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1

1.1 Latar Belakang...........................................................................................................1

1.2 Identifikasi Masalah...................................................................................................2


1.3 Pembatasan Masalah..................................................................................................2

1.4 Perumusan Masalah...................................................................................................2

1.5 Metode Penelitian......................................................................................................3


1.5.1 Pengamatan.............................................................................................................3

1.5.2 Wawancara.............................................................................................................3

1.5.3 Deskriptif................................................................................................................3
1.6 Teknik Pengumpulan data..........................................................................................3
1.6.1 Internet....................................................................................................................3

1.6.2 Jurnal......................................................................................................................4

1.6.3 Observasi................................................................................................................4
1.8 Manfaat Penelitian.....................................................................................................4

1.8.1 Bagi Siswa.................................................................................................................4


1.8.2 Bagi Sekolah.............................................................................................................5

1.8.3 Bagi Pembaca............................................................................................................5


BAB II KAJIAN TEORI.........................................................................................................6

2.1 Teori Gelombang.......................................................................................................6

2.2 Teori Getaran.............................................................................................................8


2.3 Teori Gempa Bumi...................................................................................................10
BAB III PEMBAHASAN......................................................................................................14

v
3.1 Hubungan Gelombang Longitudinal dengan Gempa Bumi.....................................14

3.2 Contoh Gelombang Longitudinal Dalam Kehidupan Sehari Hari...........................16


BAB IV PENUTUP................................................................................................................20

4.1 Kesimpulan...............................................................................................................20

4.2 Saran.........................................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Contoh Kerangka Bangunan Rusak Terkena Gempa Bumi...................24


Lampiran 2. Seri Panduan Rumah Rakyat Tahan Gempa...........................................24
Lampiran 3. Kondisi Bangunan yang Terkena Gempa Bumi.....................................25
Lampiran 4. Panduan Sosialisasi Rumah Tinggal Sederhana Tahan Gempa Bumi....25
Lampiran 5. Ilustrasi Gedung Tinggi terkena Gempa.................................................26
Lampiran 6. Kerangka Rumah Anti Gempa Bumi......................................................26
Lampiran 7. Simutaga.................................................................................................27
Lampiran 8. Ilustrasi Kondisi Sekitar Bangunan Rumah............................................27

v
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Gempa Bumi adalah salah satu bencana alam yang sering terjadi di

permukaan bumi akibat pelepasan energi yang menyebabkan gelombang

seismik. Gempa bumi terjadi disebabkan oleh pergerakan atau pergeseran kerak

bumi (lempeng bumi). Frekuensi suatu wilayah, mengacu pada jenis dan ukuran

gempa yang dialami selama periode waktu.

Gempa bumi dapat diukur dengan menggunakan alat seismometer. Pada

hakikatnya, bencana alama seperti gempa bumi sangat sulit dihindari bagi

masyarakat setempat karena terjadi begitu cepat sehingga tidak ada persiapan

untuk pergi dari menjauhi tempat yang terjadi gempa, namun BMKG selalu

bisa menginformasikan tanda tanda akan terjadinya gempa dengan sigap dan

cepat, BMKG menginformasikan terkait gempa yang akan terjadi di wilayah

sekitar, warga bisa berwaspada dan mengantisipasi terjadinya gempa sehingga

dapat meminimalisir korban bencana gempa bumi

Gelombang adalah getaran yang merambat dari suatu titik ke titik lainnya

melalui suatu media atau ruang hampa. Getaran yang merambat ini

menghantarkan energi dan bergerak dalam kecepatan tertentu, namun tidak

menyeret materi atau media yang dilewati.

1
2

Alasan penulis memilih judul ini, agar pembaca bisa mengetahui dan

menggali pengetahuan lebih dalam terkait gelombang yang ada pada gempa

bumi, khususnya gelombang longitudinal terhadap getaran dari gempa bumi.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka didapatkan identifikasi masalah

sebagai berikut:

1.2.1 Apa saja jenis jenis gelombang yang terjadi akibat bencana gempa bumi?

1.2.2 Hubungan gelombang longitudinal dengan gempa bumi?

1.2.3 Apa yang menyebabkan gelombang longitudinal terjadi akibat gempa

bumi?

1.3 Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka penulis akan membahas

mengenai “Analisis Gelombang Longitudinal terhadap Getaran dari

Gempa Bumi’’.

1.4 Perumusan Masalah

Perumusan masalah dari karya tulis ini adalah sebagai berikut:

1.4.1 Apa hubungan gelombang longitudinal dengan gempa bumi?


3

1.4.2 Apa contoh kegunaan gelombang longitudinal dalam kehidupan sehari

hari?

1.5 Metode Penelitian

1.5.1 Pengamatan

Dilakukan untuk bahan yang dijadikan pembuktian untuk menguatkan

data yang didapat dari wawancara. Pengamatan dilakukan dengan cara

mengambil gambar objek yang penting dan berkaitan dengan karya tulis

ini.

1.5.2 Wawancara

Dilakukan untuk mendapatkan data yang berhubungan dengan materi

karya tulis ini, wawancara dilakukan langsung dengan sumber yang

mengetahui data tersebut.

1.5.3 Deskriptif

Deskriptif dalam penelitian bisa diartikan sebagai metode penelitian

yang dilakukan dengan cara menggambarkan objek penelitian apa adanya.

1.6 Teknik Pengumpulan data

1.6.1 Internet

Adalah suatu jaringan komunikasi yang memiliki fungsi untuk

menghubungkan antara satu media elektronik dengan media elektronik

yang lain dengan cepat dan tepat.


4

1.6.2 Jurnal

Jurnal merupakan publikasi ilmiah yang berisi deretan artikel serta di

umumnya terbit secara reguler, mirip misalnya 2 kali atau empat kali

dalam setahun. Naskah artikel yg ditulis buat jurnal direview atau

dievaluasi sang tim reviewer sebelum masuk ke meja editorial jurnal.

1.6.3 Observasi

Observasi adalah proses pemerolehan data informasi dari tangan

pertama, dengan cara melakukan pengamatan.

1.7 Tujuan Penelitian

1.7.1 Untuk mengetahui jenis jenis gelombang yang terdapat dalam gempa

bumi

1.7.2 Untuk mengetahui hubungan gelombang longitudinal dengan gempa

bumi

1.7.3 Untuk mengetahui apa yang menyebabkan gelombang longitudinal

terjadi akibat gempa bumi

1.8 Manfaat Penelitian

1.8.1 Bagi Siswa

Untuk menjadi referensi pembuatan karya tulis lain, Meningkatkan

hasil belajar siswa untuk menemukan pengetahuan dan mengembangkan


5

wawasan serta meningkatkan kemampuan menganalisis suatu masalah

melalui pembelajaran dengan metode inovatif.

1.8.2 Bagi Sekolah

Untuk menambah referensi karya tulis ilmiah, Sebagai upaya

peningkatan kualitas pengelolaan pengajaran dan sebagai bahan

pertimbangan terhadap peningkatan kinerja guru.

1.8.3 Bagi Pembaca

Bagi para pembaca penelitian ini dilakukan agar dapat menambah

wawasan dan pengetahuan memgenai Analisis gelombang longitudinal

terhadap getaran dari gempa bumi.


BAB II

KAJIAN TEORI

2.1 Teori Gelombang

Definisi gelombang adalah getaran yang merambat dari suatu titik ke titik

lainnya melalui suatu media atau ruang hampa. Sebenarnya kita sering

‘menciptakan’ gelombang dalam kegiatan sehari-hari? Gelombang dapat

muncul dan dihantarkan pada berbagai media atau benda, mulai dari

permukaan air, bunyi, cahaya, hingga gempa. Contohnya, ketika kalian

mengeluarkan suara sekecil apa pun, maka kalian sudah menciptakan

gelombang bunyi yang merambat melalui udara di sekitar. Cara mengetahui

cepat rambat getaran yang bergerak atau gelombang tersebut; sederhananya,

kita akan mengukur jarak yang ditempuh getaran yang merambat pada waktu

tertentu.

Gelombang dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis berdasarkan arah

rambat getarannya, yakni Gelombang Transversal dan Gelombang

Longitudinal.

1. Gelombang Transversal
Gelombang Transversal adalah gelombang yang arah getar partikel

mediumnya tegak lurus terhadap arah gelombang. Sederhananya, bila

energi yang merambat bergerak dari kiri ke kanan, maka gelombang

6
7

turut bergerak naik turun searah energi yakni dari arah kiri ke kanan.

Contohnya adalah gelombang atau getaran yang muncul pada tali yang

bergoyang. Maka, bentuk Gelombang Transversal menyerupai

perbukitan atau lembah.

2. Gelombang Longitudinal

Jenis gelombang selanjutnya adalah Gelombang Longitudinal, yakni

gelombang yang arah getar partikel mediumnya sejajar atau

berhimpitan dengan arah rambatan. Salah satu contoh Gelombang

Longitudinal adalah gelombang bunyi. Berbeda dengan Gelombang

Transversal, Gelombang Longitudinal berbentuk mirip pegas seperti

gambar di bawah ini:

7
8

Teori gelombang menurut para ahli sebagai

berikut: Menurut Prof. Yohanes Surya,

Ph.D.

Dalam buku berjudul Getaran dan Gelombang (2009), getaran yang

merambat ini menghantarkan energi dan bergerak dalam kecepatan

tertentu, namun tidak menyeret materi atau media yang dilewati.

Menurut Bill W. Tillery, Physics Science, (New York: McGraw-Hill, 2005),

p. 116.

Gelombang merupakan getaran yang merambat. Getaran adalah gerak

majumundur yang berulang.

Menurut Douglas C. Giancoli, Fisika Jilid 1, (Jakarta: Erlangga, 2001), h.

381.

Gelombang dapat bergerak melintasi jarak yang jauh, namun

mediumnya hanya dapat bergerak terbatas. Gelombang membawa

energi dari satu posisi ke posisi lain.

2.2 Teori Getaran

Menurut Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 48 Tahun

1996, getaran di definisikan sebagai gerakan bolak balik suatu massa melalui

keadaan seimbang terhadap suatu titik acuan. Sedangkan getaran mekanik

adalah getaran yang ditimbulkan oleh sarana dan peralatan kegiatan manusia.

Kemudian menurut Permenakertans No. 13 Tahun 2011, getaran adalah

8
9

gerakan yang teratur dari benda atau media dengan arah bolak balik dari

kedudukan keseimbangannya.

Vibrasi atau getaran adalah gerak bolak balik suatu benda terhadap posisi

stationernya. Vibrasi dapat terjadi karena adanya massa, kekakuan, dan gaya

yang berasal dari dalam (gaya yang dihasilkan oleh mesin tersebut), serta gaya

yang berasal dari luar mesin. Pada suatu permesinan kapal, vibrasi yang

berlebih disebabkan oleh gaya yang berubah baik besar maupun arahnya.

Kondisi mesin dan masalah mekanikal yang terjadi pada mesinmesin berputar

dapat ditentukan dengan pengukuran karakteristik vibrasi (Arista dkk, 2012).

Gerakan setiap getaran tentu mempunyai kecepatan yang berbeda. Angka

yang menyatakan banyaknya getaran dalam setiap detik disebut frekuensi.

Jadi, frekuensi suatu getaran adalah banyaknya getaran yang 12 dilakukan

oleh suatu benda dalam setiap detik (sekon) atau dapat dikatakan satuan dari

frekuensi adalah herzt (Hz) (Nurcahyani, 2011).

Beberapa pengertian tentang getaran yang dikemukakan oleh para ahli,

1. Menurut J.M Harrington, getaran adalah gerakan ossilasi disekitar sebuah

titik.

2. Menurut J.F Gabriel, vibrasi adalah getaran, yang dapat disebabkan oleh

getaran udara atau getaran mekanis, misalnya mesin atau alat alat

mekanis lainnya.

9
10

3. Menurut Anies, 2014

Getaran adalah gerakan teratur dari benda atau media dengan arah bolak-

balik dari kedudukan keseimbangannya. Getaran terjadi saat mesin atau

alat dijalankan dengan motor, sehingga pengaruhnya bersifat mekanis

4. Menurut ILO, 2013

Getaran adalah gerakan bolak-balik cepat (reciprocating), memantul ke

atas dan ke bawah atau ke belakang dan kedepan. Gerakan tersebut terjadi

secara teratur dari bendaatau media dengan arah bolak balik dari

kedudukannya

2.3 Teori Gempa Bumi

Gempa bumi adalah getaran atau getar-getar yang terjadi di

permukaan bumi akibat pelepasan energi dari dalam secara tiba-tiba yang

menciptakan gelombang seismik. Gempa Bumi biasa disebabkan oleh

pergerakan kerak bumi (lempeng Bumi). Frekuensi suatu wilayah, mengacu

pada jenis dan ukuran gempa Bumi yang dialami selama periode waktu.

Gempa Bumi diukur dengan menggunakan alat Seismometer. Momen

Magnitudo adalah skala yang paling umum di mana gempa Bumi terjadi

untuk seluruh dunia.

Skala Rickter adalah skala yang dilaporkan oleh observatorium seismologi

nasional yang diukur pada skala besarnya lokal 5 magnitude. Kedua skala

1
11

yang sama selama rentang angka mereka valid. Gempa 3 magnitude atau lebih

sebagian besar hampir tidak terlihat dan jika besarnya 7 lebih berpotensi

menyebabkan kerusakan serius di daerah yang luas, tergantung pada

kedalaman gempa. Gempa Bumi terbesar bersejarah besarnya telah lebih dari

9, meskipun tidak ada batasan besarnya. Gempa Bumi besar terakhir besarnya

9,0 atau lebih besar adalah 9.0 magnitudo di Jepang pada tahun 2011 (per

Maret 2011), dan itu adalah gempa Jepang terbesar sejak pencatatan dimulai.

Intensitas getaran diukur pada modifikasi Skala Mercalli.

2.3.1 Jenis-jenis Gempa Bumi berdasarkan penyebabnya:

Golongan gempa bumi berdasarkan penyebabnya terdiri dari tiga jenis, yaitu

Gempa Vulkanik, Tektonik, dan Runtuhan. Berikut ulasannya.

1. Gempa Vulkanik: Gempa bumi vulkanik adalah gempa bumi yang

disebabkan oleh letusan gunung Merapi.

2. Gempa Tektonik: Gempa bumi yang terjadi karena pergeseran lapisan

kulit bumi akibat lepasnya energi di zone penunjaman. Gempa bumi

tektonik memiliki kekuatan yang cukup dahsyat.

3. Gempa Runtuhan atau Terban: Gempa bumi yang disebabkan oleh tanah

longsor, gua-gua yang runtuh, dan sejenisnya. Tipe gempa ini hanya

berdampak kecil dan jangkauannya sempit.

1
12

Gempa bumi dangkal adalah gempa bumi yang hiposentrumnya kurang dari

60 km dari permukaan bumi. Gempa bumi ini biasanya menimbulkan

kerusakan yang besar.

Berikut adalah pengertian gempa bumi menurut para ahli:

Menurut Pujianto, (2007) gempa bumi merupakan salah satu fenomena

alam yang dapat disebabkan oleh buatan/akibat kegiatan manusia maupun

akibat peristiwa alam. Akibat dari kedua tersebut tanah menjadi bergetar

sebagai efek dari menjalarnya gelombang energi yang memancar dari pusat

gempa/fokus. Energi yang memancar dari fokus adalah akibat dari peristiwa

mekanik (tumbukan, gesekan, tarikan) ataupun peristiwa khemis (ledakan

akibat peristiwa reaksi kimia), energi yang terjadi akibat peristiwa-peristiwa

tersebut menyebar kesegala arah pada media tanah.

Menurut Bayong (2006:12), gempa bumi adalah suatu gerakan atau

getaran yang terjadi pada kulit bumi yang dihasilkan dari tenaga endogen.

Tenaga endogen merupakan tenaga atau kekuatan perut bumi yang terjadi

karena adanya perubahan pada kulit bumi.

Menurut Howel dan Mulyo (2004), gempa bumi adalah suatu getaran

ataupun serentetan getaran yang terjadi dari kulit bumi yang memiliki sifat

sementara (tidak abadi) yang kemudian getaran tersebut menyebarke segala

arah.

1
13

Menurut Noor (2005), gempa bumi adalah getaran bumi yang terjadi

sebagai akibat dari terlepasnya energi yang terkumpul secara tiba-tiba dalam

batuan yang mengalami deformasi.

1
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Hubungan Gelombang Longitudinal dengan Gempa Bumi

Gelombang primer (P) atau gelombang longitudinal. Gelombang P atau

gelombang mampatan (compression wave), adalah gelombang yang arah

geraknya sejajar dengan arah perambatan gelombang. Gelombang ini dapat

merambat di media padat maupun cair. Semakin padat media yang dilewati

kecepatannya semakin besar.

Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah rambatnya sejajar

dengan arah getarnya. Sebagai contoh, sebuah pegas yang salah satu ujungnya

terikat secara horizontal berada dalam keadaan setimbang. Kemudian ditarik

dan dilepaskan sehingga terjadi getaran dan gelombang pada pegas tersebut.

Terlihat bahwa gelombang yang terbentuk pada pegas adalah gelombang

longitudinal dimana arah rambatnya sejajar dengan arah getarnya. (hubungan

gelombang longitudinal thd gempa)

Gelombang longitudinal termasuk gelombang suara (getaran dalam

tekanan, partikel perpindahan, dan kecepatan partikel yang diperbanyak dalam

media elastis) dan gelombang-P seismik (diciptakan oleh gempa bumi dan

ledakan). Dalam gelombang longitudinal, perpindahan media sejajar dengan

rambatan gelombang. Gelombang di sepanjang mainan Slinky yang

14
1
15

membentang, dimana jarak antara kumparan meningkat dan menurun,

adalah visualisasi yang baik, dan kontras dengan gelombang tegak di

sepanjang senar gitar berosilasi yang melintang.Terdapat beberapa contoh

gelombang longitudinal, diantaranya gelombang pada pegas dan gelombang

bunyi.

Banyak yang mengatakan bahwa hewan dapat merasakan gelombang

gempa jauh sebelum manusia. Mereka memiliki kemampuan untuk merasakan

gelombang p (longitudinal), yang hanya bergerak di bagian dalam bumi.

Bahkan manusia dapat merasakan benturan kecil gelombang ini, tetapi

sebagian besar tidak terlihat oleh kita.

Gelombang p atau longitudinal adala gelombang yang tercepat, dan

membutuhkan media untuk bergerak (padat dan cair). Gelombang ini

menyebabkan bagian dalam bumi (lempeng tektonik) bergerak maju mundur

secara longitudinal, yang mengarah ke gelombang permukaan ( gelombang

seismik) yang dapat kita rasakan.

Gelombang badan merambat hingga mencapai interior bumi. Gelombang

badan yang arah perambatannya membujur disebut sebagai gelombang primer

atau biasa dikenal sebagai P-wave, sedangkan yang arah perambatannya

melintang disebut sebagai gelombang sekunder atau S-wave. Kedua

gelombang tersebut memiliki istilah “Preliminary Tremor” karena termasuk

golongan gelombang yang pertama kali dirasakan saat terjadi gempa bumi

(Elnashai dan Sarno, 2008).

1
16

Gelombang P merupakan gelombang longitudinal yang memiliki cepat

rambat yang paling cepat. Oleh sebab itu, pada saat terjadi gempa, maka

gelombang yang akan tercatat pertama kali adalah gelombang P. Gelombang

ini dikenal juga sebagai gelombang kompresi karena terbentuk dari osilasi

tekanan yang menjalar dari suatu tempat menuju tempat lain, sehingga pada

titik tertentu akan mengalami kompresi dan dilatasi (Lowrie, 2007).

3.2 Contoh Gelombang Longitudinal Dalam Kehidupan Sehari Hari

Contoh gelombang longitudinal, mungkin tanpa kita sadari bahwa banyak

sekali contoh kejadian longitudinal yang terjadi dalam kehidupan sehari-

hari.Salah satunya adalah gelombang suara di udara. Udara yang berperan

sebagai medium perambatan gelombang suara, merapat serta meregang dalam

sepanjang arah rambat gelombang udara.

Gelombang Suara

Gelombang suara merupakan seuatu pemampatan mekanis atau

gelombang longitudinal yang mampu merambat melalui medium.Medium

atau perantara dapat berupa benda padat, zat gas, dan zat cair. Jadi,

gelombang bunyi mampu merambat misal seperti di dalam air, batu bara, atau

udara.

1
17

1. Kenyaringan dan Desibel

Mungkin seperti bunyi kereta yang lebih nyaring dari pada bunyi bisikan,

oleh karna itu bunyi kereta mampu menghasilkan getaran besar di

udara.Kenyaringan bunyi tersebut juga bergantung pada jarak posisi kita

dan asal sumber bunyi. Kenyaringan diukur dalam satuan tekanan suara

yang kita sebut dengan desibel (dB).

2. Gema

Gema terjadi jika bunyi dipantulkan oleh suatu oleh permukaan, seperti

tebing pegunungan, dan getaran kembali pada telinga kita segera setelah

bunyi asli kita dengar.Kejernihan ucapan dan musik dalam ruangan

semua tergantung terhadap cara bunyi bergaung di dalam ruang tersebut.

Suara gema merupakan efek suara pantulan yang mengalami penundaan

waktu (delay line) dari pantulan suara setelah suara asli kita dengar.

3. Gelombang bunyi

Gelombang bunyi terdiri atas zat molekul udara yang bergetar serta

mampu merambat ke segala arah setiap saat, molekul-molekul itu

berdesakan suatu tempat. Maka dengan demikian akan menghasilkan

daerah tekanan yang tinggi, namun di tempat lain merenggang, sehingga

menghasilkan daerah tekanan yang rendah.

4. Kecepatan bunyi

Bunyi merambat di udara dengan kecepatan 1.224 km/jam. Bunyi dapat

merambat jadi lebih lambat, apabila suhu dan tekanan udara lebih

1
18

rendah.Di udara tipis dan dingin dengan ketinggian lebih dari 11 km, dan

kecepatan bunyi 1.000 km/jam. Di air, kecepatannya hanya 5.400

km/jam, hal ini ternyata jauh lebih cepat dari pada di udara.

5. Resonansi

Resonasi merupakan suatu benda yang mampu mengeluarkan nada musik

jika diketuk misal seperti gelas. Oleh sebab itulah benda tersebut

memiliki frekuensi getaran alami sendiri.Jika kita menyanyikan sebuah

musik maka berfrekuensi tersebut dapat dikatakan sama dengan benda,

benda yang mampu bergetar. Kejadian tersebut disebut dengan

resonansi.Bunyi yang keras mampu mengakibatkan gelas beresonansi,

sehingga gelas tersebut akan dapat pecah. Dikarenakan resonansi benda

ikut bergetar.

Contoh kegunaan gelombang longitudinal dalam kehidupan sehari hari:

1. Berbicara dimikrofon

Gelombang suara adalah contoh signifikan dari gelombang longitudinal.

Karena Ketika pembicara mengucapkan beberapa kata di depan

mikrofon, dia mengudara ribuan kali per detik pada frekuensi yang

berbeda. Partikel suara bergerak Bersama dengan partikel udara dan

masuk ke mikrofon untuk menghasilkan udara.

2. Tepuk tangan

Ketika kita bertepuk tangan saat menyanyikan lagu tahukah apa yang

membuat tangan kita mengeluarkan suara yang familiar, saat kita

1
19

bertepuk tangan kita menempatkan dan memindahkan partikel udara di

antara tangan kita selama seperkian detik, yang menghasilkan suara

tepukan yang bias akita dengar.

3. Getaran di panel jendela setelah Guntur

Setiap kali hujan turun deras, dan ada Guntur, kita mungkin telah

memperhatikan getaran di panel jendela rumah, itu terjadi karena

gelombang suara. Petir menyebabkan peningkatan tekanan suhu dan

udara, yang menciptakan gelombang kejut suara yang didengar sperti

ledakan keras dan menyebabkan panel jendela bergetar.

4. Drumhead bergetar

Pasti sudah familiar dengan bunyi drum, Ketika memukul drum dengan

pemukul, kepala drum bergetar dan menghasilkan gelombang suara.

Gelombang suara dihasilkan karena kepala drum bergerak ke luar dan ke

dalam, membuat patikel udara bergerak (bergetar) kearah yang sama.

5. Woofers musik

Woofers bergerak keliar masuk karena woofers bekerja pada fenomena

gelombang longitudinal. Mereka memindahkan partikel udara masuk atau

keliar sehingga menghasilkan suara.

1
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Gelombang yang ditimbulkan akibat gempa bumi terdapat dua

gelombang yaitu gelombang longitudinal dan gelombang transversal.

Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah rambatnya sejajar

dengan arah gelombang. Sedangkan gelombang tranversal, yakni gelombang

yang arah getar partikel mediumnya sejajar atau berhimpitan dengan arah

rambatan. Gelombang badan merambat hingga mencapai interior bumi.

Gelombang badan yang arah perambatannya membujur disebut sebagai

gelombang primer atau biasa dikenal sebagai P-wave, Gelombang P

merupakan gelombang longitudinal yang memiliki cepat rambat yang paling

cepat. Oleh sebab itu, pada saat terjadi gempa, maka gelombang yang akan

tercatat pertama kali adalah gelombang P.

4.2 Saran

Di wilayah Indonesia yang sangat rawan terjadinya gempa dapat

diatasi dengan mencegah atau meminimalisir terjadinya kerusakan yang

terjadi akibat gempa bumi, yaitu dengan menerapkan bangunan anti gempa

2
21

yang terdiri dari bahan bahan pembangunan rumah yang berkualitas baik dan

proses pengerjaan yang benar. Bahan bangunan yang digunakan untuk

mendirikan bangunan anti gempa harus memenuhi syarat.


DAFTAR PUSTAKA

Fifa Pransiska Indra Loseta. 2022. Pengertian Gelombang, Jenis Gelombang, Cepat

Rambat Gelombang, Soal dan Pembahasan. Online: https://akupintar.id/info-

pintar/-/blogs/pengertian-gelombang-jenis-gelombang-cepat-rambat-

gelombang-soal-dan-pembahasan- Diakses pada tanggal 16 Januari 2023

pukul: 17.13

Muda Mama. 2023. Gempa Bumi – Pengertian Menurut Ahli, Jenis, Penyebab dan

Proses Terjadinya Gempa dengan Penjelasannya. Online:

https://ipa.pelajaran.co.id/gempa-bumi/ Diakses pada tanggal 29 Desember

2022 pukul 18.05

Novita Cicik. 2021. Apa itu Getaran,Gelombang, dan Bunyi: Perbedaan, Contoh dan

Jenisnya. Online: https://tirto.id/apa-itu-getaran-gelombang-dan-bunyi-

perbedaan-jenis-contohnya-gbre Diakses pada tanggal 24 Januari pukul 17.21

Putri Vanya Karunia Mulia. 2022. 5 Faktor Penyebab Gempa Bumi. Online:

https://www.kompas.com/skola/read/2022/05/04/070000969/5-faktor-

penyebab-gempa-bumi?page=all Diakses pada tanggal 24 Januari 2023 pukul

21.21

SainsMania. 2018. Contoh Gelombang Longitudinal Kehidupan Sehari-hari. Online:

https://sainsmania.com/contoh-gelombang-longitudinal-kehidupan-sehari-

hari/ Diakses pada tanggal 12 Januari 2023 pukul 15.17


Wikipedia. 2023. Gempa bumi. Online: https://id.wikipedia.org/wiki/Gempa_bumi.

Diakses pada tanggal 17 Januari pukul 13.14


LAMPIRAN

Lampiran 1. Contoh Kerangka Bangunan Rusak Terkena Gempa Bumi

Lampiran 2. Seri Panduan Rumah Rakyat Tahan Gempa


Lampiran 3. Kondisi Bangunan yang Terkena Gempa Bumi

Lampiran 4. Panduan Sosialisasi Rumah Tinggal Sederhana Tahan Gempa Bumi


Lampiran 6. Kerangka Rumah Anti Gempa Bumi

Lampiran 5. Ilustrasi Gedung Tinggi terkena


Lampiran 7. Simutaga

Lampiran 8. Ilustrasi Kondisi Sekitar Bangunan


DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI

Nama : Fadiah Adila

Tempat, TanggalLahir : Jakarta, 21 Desember 2004

Agama : Islam

No. Induk 8998

Kelas : XII IPA1

Alamat : Jl. Kepu Selatan No.

69 Kel.Kemayoran

Kec.Kemayoran

No. Telpon 087758642820

Nama Orang Tua

Ayah : Abdullah

Ibu : Mulyanti

Pendidikan Formal

TK Alfatiniyah Tahun: 2011-2012

SDN Bungur 01 Pagi Tahun: 2012-2017

SMP Negri 59 Jakarta Tahun: 2017-2020

SMA Muhammadiyah 2 Jakarta Tahun: 2020-2023

Anda mungkin juga menyukai