OLEH:
WITA AGUSTIARINI
858731157
i
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS TERBUKA
Jl. Cabe Raya Pondok Cabe Pamulang Tangerang Selatan 15418
Telepon 012-7490941 (Hunting)
Faximile 021-7490147 (Bagian Umum) 012-7434290 (Sekretaris Rektor)
Laman : www.ut.ac.id
Wita Agustiarini
NIM 858731157
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, taufik serta
hidayah-Nya, sehingga penyusun laporan penelitian ini dapat diselesaikan untuk mendapatkan
gelar Sarjana Pendidikan.
Banyak hambatan dalam menyelesaikan laporan penelitian ini, namun berkat bantuan
dari berbagai pihak akhirnya kesulitan yang timbul dapat teratasi. Untuk itu atas segala bentuk
bantuannya, disampaikan banyak terima kasih, yang terhormat :
1. Taufik Rohman, S.Kom., S.Pd., M.Pd. selaku Ketua Kelompok Belajar (POKJAR)
Sumber Ilmu Tulangan yang telah memberikan arahan dan bimbingan hingga
tersusunnya laporan penelitian.
2. Mamiek Haryani, S.Pd.,M.Pd. selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak
memberikan bimbingan, arahan, saran dan dorongan sehingga tersusun laporan
penelitian ini.
3. Bapak Ibu Tutor yang telah membimbing penulis selama kuliah dan memberikan
bekal pengetahuan sebelum laporan penelitian.
4. Gatot Wimbanu S,Th.I.,M.Pd selaku Kepala sekolah SDI Al-Chusnaini beserta
dewan guru yang telah membantu dan memperlancar penelitian ini.
5. Suamiku, dan anak-anakku yang memberiku semangat, perhatian dan mendoakanku
setiap hari.
6. Teman-temanku Ainun Chabibi, Nurmajidah, Okta, Ayu Zulviah, Husna yang selalu
saling memberikan semangat
7. Semua pihak yang telah mendorong dan memberikan bantuan sehingga terlaksana
penelitian ini.
Semoga amal kebaikan semua pihak mendapat imbalan dari Allah SWT. Penulis sangat
menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusun laporan penelitian ini, namun penulis
berharap semoga bermanfaat bagi dunia pendidikan.
Sidoarjo, 2 Desember 2022
Wita Agustiarini
NIM 858731157
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................... i
LEMBAR PERNYATAAN ....................................................................................... ii
KATA PENGANTAR .......................................................................................iii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL ............................................................................................. vi
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................vii
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................viii
ABSTRAK ........................................................................................................ ix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ........................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................. 4
C. Tujuan Penelitian .................................................................................................. 4
D. Manfaat Penelitian ................................................................................................ 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Hasil Belajar
1. Pengertian Hasil Belajar ................................................................................ 6
2. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ..................................................... 8
B. Media Pembelajaran
1. Pengertian Media Pembelajaran..................................................................... 9
2. Manfaat Media Pembelajaran ........................................................................ 10
C. Metode Role Playing
1. Pengertian Metode Role Playing ................................................................... 11
2. Langkah-langkah Metode Role Playing......................................................... 12
3. Kelebihan dan Kekurangan Role Playing ...................................................... 13
D. Mengenal Uang Dan Cara Menghitungnya
1. Pengertian Uang ............................................................................................. 14
2. Fungsi Uang ................................................................................................... 15
3. Jenis Uang ...................................................................................................... 15
iv
4. Membandingkan Harga Barang ..................................................................... 16
5. Menghitung Uang Kembalian ………………………………………………16
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
DAFTAR LAMPIRAN
1. Biodata Peneliti
2. Surat Kesediaan sebagai Supervisor 2
3. Perencanaan PTK
4. Berkas RPP Pra Siklus, RPP Perbaikan Siklus I, dan RPP Perbaikan Siklus 2
5. APKG 1 dan 2 masing-masing Penailai 1 dan 2
6. Jurnal Pembimbingan dengan Supervisor 2
7. Dokumentasi Kegiatan Siklus 1 dan 2
8. Nilai hasil belajar siswa tertinggi dan terendah per siklus
9. Berita Acara
viii
ABSTRAK
UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN
METODE ROLE PLAYING PADA MATERI MATA UANG SISWA KELAS 2 SDI
AL-CHUSNAINI
Oleh
Wita Agustiarini
ABSTRAK
Penelitian ini didasari perlunya penerapan metode belajar yang menyenangkan dan berarti
dalam penyampaian teori pada kegiatan pembelajaran matematika dikelas II, yaitu kurangnya
pemahaman peserta didik pada materi mata uang sehingga evaluasi belajar kurang maksimal. Oleh
karenanya diharapkan dengan pengamatan ini mampu memberi pemecahan masalah yang terjadi. Yaitu
dengan melakukan metode Role Playing yang bisa membuat proses pembelajaran berperan aktif dalam
meningkatkan hasil belajar peserta didik.. Model Penelitian ini menerapkan Penelitian Tindakan Kelas
(PTK ). Penelitian diterapkan oleh pendidik dengan melakukan Perencanaan (Planning), Tindakan
(Acting), Pengamatan (Observasi) dan Refleksi. (Reflecting). implementasi tindakan diterapkan secara
kolaboratif dan partisipasif dengan maksud memperbaiki kinerja dalam pengelolaan kelas.
Pengambilan data dengan cara tes tulis dan observasi sikap motivasi peserta didik. Analisis dilakukan
sebanyak 2 siklus, Siklus ke I membuktikan nilai terendahnya 40 sedangkan nilai tertingginya 95.
Untuk Siklus II memperlihatkan nilai terendahnya 70 dan nilai tertingginya 100. Prestasi belajar siklus
I diperoleh sebesar 48% ,siklus II terjadi sebesar 85%, hak ini terjadi penigkatan sebesar 37%.Untuk
itu dapat diambil kesimpulan yaitu dengan model pembelajaran Role Playing dalam mata pelajaran
matematika pada materi mata uang dapat mengoptimalkan evaluasi siswa kelas II SDI Al-Chusnaini
sidoarjo.
ix
BAB I
PENDAHULUAN
[1]
Dalam pembelajaran matematika anak cenderung mengalami kesulitan dalam
membangun kemauan serta mengembangkan kreativitas. karena matematika dianggap mata
pelajaran siswa yang sulit dan menakutkan sehingga cenderung mengabaikannya.
Berdasarkan evaluasi tanggal Senin,24 Oktober 2022 di SD Islam Al-Chusnaini
Sukodono Sidoarjo ditemukan beberapa masalah dalam pembelajaran Tematik 2C dengan
Tema Tugasku sehari-hari dengan muatan pelajaran matematika. Dilihat dari segi siswa,
diantaranya kurangnya pemahaman siswa tentang materi yang diajarkan oleh guru ketika
guru menerangkan materi nilai dan kesetaraan pecahan mata uang, guru menggunakan media
pembelajaran uang mainan sebagai contoh dan menjelaskan menggunakan metode ceramah,
sehingga pemahaman siswa pada materi pembelajaran monoton dan kurang maksimal.
karena tidak ada peran siswa dalam menggunakan media secara nyata. Ketika guru
membahas materi dan soal dengan cara hanya menulis dan menghitung di papan tulis tanpa
melibatkan media konkret, maka hal ini sulit bagi siswa untuk memahami materi menghitung
nilai mata uang pada soal.
Ketika mengajarkan matematika siswa kelas 2 seharusnya masih menggunakan cara
atau peran dengan media konkret, karena siswa masih dalam tahap usia operasional konkret
yang membutuhkan pembuktian nyata dalam menentukan dan memahami konsep. Jika
pembelajaran menarik baik peran dan medianya, siswa tidak akan merasa bosan dan
monoton sehingga materi dapat diterima dengan baik oleh siswa dan pembelajaran menjadi
efektif dan menyenangkan.
Selain itu, nilai harian siswa yang didapatkan pada kegiatan evaluasi pembelajaran
matematika materi mata uang masih terbilang kurang memuaskan, karena dari 26 siswa yang
ada dikelas, hanya 8 siswa yang mencapai kriteria ketntasan minimum. Rata-rata nilai tes
tulis harian yang didapat hanya 60 dari batas minimal yang ditentukan sekolah yaitu 75. Hal
ini menunjukkan hasil belajar siswa masih rendah dalam muatan matematika materi
kesetaraan nilai mata uang.
Berdasarkan evaluasi tersebut, diperlukan beberapa alternatif untuk meningkatkan
kemauan, motivasi, serta kreativitas siswa dalam menerima materi yang ada dalam mata
pelajaran matematika. Salah satu hal yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan
beberapa motode pembelajaran yang menarik pada siklus II. Namun dengan menggunakan
motode pembelajaran ini dapat membantu siswa menanamkan konsep tanpa membuat
mereka merasa kesulitan dan takut.
Penggunaan media yang konkrit dapat membantu siswa dapat mudah memahami
materi. Menurut Sumiati dan Asra (2009:163) media pembelajaran dapat merubah materi
[2]
pelajaran yang sebelumnya abstrak menjadi konkrit. Media pembelajaran membuat materi
pembelajaran mudah di ingat, Model Role Playing sangat cocok digunakan dalam
penanaman konsep materi pembelajaran. Bermain peran atau role playing adalah metode
pembelajaran yang di dalamnya terdapat perilaku pura-pura (berakting) dari siswa sesuai
dengan peran yang telah ditentukan, dimana siswa menirukan situasi dari tokoh-tokoh
sedemikian rupa dengan tujuan mendramatisasikan dan mengekspresikan tingkah laku,
ungkapan, gerak-gerik seseorang dalam hubungan sosial antar manusia. Melalui metode
Role Playing ini siswa mencoba mengeksplorasi dalam menjalani peran yang tentunya sudah
disusun oleh pendidik. Sehingga akan lebih mudah bagi siswa untuk menanamkan konsep
dari materi tersebut (Sri Anitah W,2021).
Dengan demikian, peneliti akan meneliti “Upaya Peningkatan Hasil Belajar
Matematika Menggunakan Metode Role Playing pada materi Mata Uang pada siswa
kelas 2 SDI Al-Chusnaini”.
1. Identifikasi Masalah
Pada kenyataannya peserta didik masih menganggap pelajaran
matematika sebagai pelajaran yang ditakuti sebagian banyak siswa.
Pelajaran matematika masih dianggap sebagai pelajaran yang sulit untuk dipahami,
Suksesnya pembelajaran dikelas semua tergantung dengan inovasi dan kreativtas
pendidik, dimana Ketika pembelajaran kurang kreatif dan di takuti maka penguasaan
materi pembelajaran kurang maksimal yang berakibat hasil belajar siswa pada
pembelajaran matematika rendah. Melihat dari hasil belajar siswa maka perlu adanya
suatu tindakan untuk mengatasi masalah yang ada berupa penerapan pembelajaran
bermakna yang lebih mengutamakan keaktifan siswa dan memberi kesempatan siswa
untuk mengembangkan potensinya secara maksimal sehingga akan menarik minat
dan perhatian siswa dalam pembelajaran matematika yang pada akhirnya akan
meningkatkan prestasi belajarnya. Harapan yang dituju adalah meningkatnya hasil
belajar dan aktivitas pembelajaran matematika materi mata uang bagi peserta didik.
1. Analisis Masalah
Jika dalam pembelajaran Matematika guru menggunakan metode ceramah
saja maka situasi kelas dan siswa akan menjadi pasif. Dengan metode ceramah
maka materi kurang bisa diterima siswa, sehingga hasil akhir yang diperoleh siswa
juga kurang memuaskan berdasarkan uraian di atas maka terungkap beberapa
masalah yang terjadi dalam pembelajaran antara lain :
[3]
a. Penjelasan guru terlalu cepat, sehingga siswa sulit memahami materi yang
disampaikan.
b. Hasil tugas akhir siswa kurang memuaskan.
c. Dalam pembelajaran siswa masih pasif.
2. Alternatif
a. Dengan mengelompokkan siswa dalam kelompok heterogen (campuran
kemampuan siswa, jenis kelamin, dan suku).
b. Dengan diskusi dalam kelompok dapat meningkatkan kerja sama di antara
siswa.
3. Prioritas pemecahan masalah
Dalam hal, ini guru memilih Metode Role Playing agar bisa meningkatkan
kemampuan pemecahan masalah Matematika siswa. Menurut Wardana (2017)
Dengan dilakukan kerja kelompok diharapkan akan melatih siswa untuk
mengungkapkan pendapat dan meningkatkan pemahaman konsep secara bersama,
serta dengan terjalinnya hubungan kerja sama secara kelompok dengan baik maka
siswa akan dapat lebih memahami konsep yang ada dengan bantuan temannya.
B. Rumusan masalah
Rumusan masalah pada penelitian ini sebagai berikut:
1) Bagaimana penerapan metode Role Playing untuk meningkatkan hasil
belajar matematika materi Mata Uang siswa kelas II SDI Al-Chusnaini?
2) Bagaimana peningkatan hasil belajar matematika materi mata uang setelah
menerapkan metode Role Playing pada siswa kelas II siswa SDI Al-
Chusnaini?
C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran
Tujuan Umum
Tujuan peneliti yang diharapkan dari penelitian ini untuk mengetahui
peningkatan hasil belajar dan aktivitas siswa terutama
dalam pembelajaran matematika.
Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus dari penelitian ini:
a) Untuk meningkatkan hasil belajar siswa melalui penggunaan metode Role
Playing
[4]
b) Untuk meningkatan hasil belajar melalui penerapan metode Role Playing
dalam pembelajaran matematika materi mata uang pada peserta didik kelas
II SDI Al-Chusnaini semester genap tahun pelajaran 2022/2023
D. Manfaat Penelitian
➢ Manfaat Teoritis
a. Manfaat penelitian tindakan kelas ini adalah untuk mengetahui dan
memperoleh teori baru peningkatan hasil belajar dan aktivitas dalam
pembelajaran matematika melalui penggunaan metode Role Playing pada
materi mata uang bagi peserta didik kelas II SDI Al-Chusnaini tahun
pelajaran 2022/2023.
b. Sebagai dasar penelitian selanjutnya
➢ Manfaat Praktis
a. Manfaat bagi peserta didik
1. Meningkatkan hasil belajar matematika
2. Meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran matematika
3. Meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa dalam pembelajaran
matematika
b. Manfaat bagi peneliti
1. Memperoleh bukti bahwa, melalui metode Role Playing dapat
meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran matematika
materi mata uang
2. Melalui metode Role Playing dapat meningkatkan hasil belajar
aktivitas siswa dalam pembelajaran matematika materi mata uang.
c. Manfaat bagi teman sejawat
1. Sebagai masukan dalam melaksanakan penelitian di kelasnya.
2. Sebagai bahan masukan untuk guru untuk dipertimbangkan dalam
pemilihan metode dalam proses belajar mengajar.
d. Bagi Kepala Sekolah
Sebagai masukkan atau informasi bagi kepala sekolah dalam
rangkamengambil suatu kebijakan untuk mengarahkan guru-guru agar
mencobamenerapkan model pembelajaran baru untuk membantu
meningkatkan hasil belajar siswa.
[5]
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. HASIL BELAJAR
1. Pengertian Hasil Belajar
Sebelum membahas tentang pengertian hasil belajar. Maka kita harus
memahami pengertian belajar itu sendiri. Belajar menurut Benjamin Bloom (dalam
Sagala, 2012: 33) mencakup keseluruhan tujuan pendidikan yang dibagi menjadi
tiga kawasan (Domain) yaitu: (1) domain kognitif mencakup kemampuan
intelektual mengenal lingkungan yang terdiri atas enam macam kemampuan yaitu
aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Aspek kognitif mencakup:
1) Pengetahuan (Knowledge) yaitu kemampuan mengingat bahan yang telah
dipelajari,
2) Pemahaman (Comprehension) yaitu kemampuan menangkap pengertian,
menterjemahkan, dan menefsirkan.
3) Penerapan (Aplication) yaitu kemampuan menggunakan bahan yang telah
dipelajari dalam situasi baru dan nyata,
4) Analisis (Analisys) yaitu kemampuan menjabarkan sesuatu menjadi bagian-
bagian sehingga struktur organisasinya dapat dipahami,
5) Sintesis (Synthesis) yaitu kemampuan memadukan bagian-bagian menjadi satu
keseluruhan yang berarti,
6) Penilaian 18 (Evaluation) yaitu kemampuan mengkaji nilai atau harga sesuatu,
seperti pernyataan atau laporan penelitian yang didasarkan pada suatu kriteria.
Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki peserta dididk atau siswa
Ketika sudah menerima pelajaran dari guru, hasil belajar tidak dapat diamati secara
langsung melainkan menggunakan alat bantu evaluasi pembelajaran.
Hasil belajar merupakan tingkat puncak dari proses pembelajaran, dimana
hasil belajar adalah bukti yang didapatkan dari proses belajar. Guru bertujuan agar
bisa mengajarkan atau mentransformasikan ilmu serta pengetahuannya ke pada
murid dengan proses belajar mengajar. Dengan harapan murid mendapatkan hasil
pemahaman dari proses ini. Hasil belajar merupakan tujuan akhir dilaksanakannya
kegiatan pembelajaran di sekolah. Hasil belajar dapat ditingkatkan melalui usaha
sadar yang dilakukan secara sistematis mengarah kepada perubahan yang positif
yang kemudian disebut 21 dengan proses belajar. Akhir dari proses belajar adalah
perolehan suatu hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa di kelas terkumpul dalam
[6]
himpunan hasil belajar kelas. Semua hasil belajar tersebut merupakan hasil dari
suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar
di akhiri dengan proses evaluasi hasil belajar, sedangkan dari sisi siswa, hasil
belajar merupakan berakhirnya penggal dan puncak proses belajar (Dimyati dan
Mudjiono, 2013: 3)
Hasil belajar merupakan perubahan tingkah laku seseorang baik dari segi
penegatahuan ataupun sikap setelah melakukan proses pembelajaran baik
pemebelajran formal maupun Nonformal
Hasil belajar adalah segala sesuatu yang dapat dilakukan atau dikuasai siswa
sebagai hasil pembelajaran (Nasution 1999). Menurut Benyamin S.Bloom, dkk
(dalam Arifin, 2009: 21-23) hasil belajar dapat dikelompokkan dalam tiga domain,
yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor. Setiap domain disusun menjadi beberapa
jenjang kemampuan, mulai dari hal yang sederhana sampai dengan hal yang
kompleks, mulai dari hal yang mudah sampai dengan hal yang sukar, dan mulai dari
hal yang konkrit sampai dengan hal yang abstrak.
Tujuan Hasil Belajar Setelah kegiatan belajar mengajar maka akan dilakukan
evaluasi hasil belajar. Hasil belajar siswa pada hakekatnya adalah perubahan
tingkah laku sebagai hasil belajar yang mencakup bidang kognitif, afektif dan
psikomotoris. Beberapa prosedur pengukuran hasil belajar yaitu pengukuran secara
tertulis, secara lisan, dan melalui observasi. Prosedur tertulis dipakai untuk
mengukur hasil belajar yang sifatnya kognitif dan afektif, sedangkan prosedur
observasi dipakai untuk mengukur hasil belajar yang bersifat motorik (Nasution,
2012: 4). Tujuan hasil belajar merupakan diskripsi tentang perubahan perilaku yang
diinginkan atau diskripsi tentang perubahan perilaku yang diinginkan atau deskripsi
produk yang menunjukkan bahwa belajar telah terjadi. Pengukuran mempunyai
hubungan yang sangat erat dengan evaluasi. Evaluasi dilakukan setelah dilakukan
pengukuran, artinya keputusan (judgement) yang harus ada dalam setiap evaluasi
berdasar data yang diperoleh dari pengukuran. Untuk mengetahui seberapa jauh
pengalaman belajar yang telah dimiliki siswa, dilakukan pengukuran tingkat
pencapaian siswa.
Dari hasil pengukuran ini guru memberikan evaluasi atas keberhasilan
pengajaran dan selanjutnya melakukan langkah-langkah guna perbaikan proses
belajar mengajar berikutnya. Secara rinci, fungsi evaluasi dalam pengajaran dapat
dikelompokkan menjadi empat yaitu:
[7]
(1) Untuk mengetahui kemajuan dan perkembangan serta keberhasilan siswa
setelah melakukan kegiatan belajar selama jangka waktu tertentu
(2) Untuk mengetahui tingkat keberhasilan program pengajaran
(3) Untuk keperluan bimbingan konseling
(4) Untuk keperluan pengembangan dan perbaikan kurikulum sekolah yang
bersangkutan.
Salah satu tahap kegiatan evaluasi, baik yang berfungsi formatif maupun
sumatif adalah tahap pengumpulan informasi melalui pengukuran. Menurut
(Darsono, 2012: 110-111). Pengumpulan informasi hasil belajar dapat ditempuh
melalui dua cara yaitu:
a) Teknik Tes Teknik tes biasanya dilakukan di sekolah-sekolah dalam rangka
mengakhiri tahun ajaran atau semester. Pada akhir tahun sekolah mengadakan tes
akhir tahun. Menurut pola jawabannya tes dapat diklasifikasikan menjadi tiga yaitu,
tes objektif, tes jawaban singkat, dan tes uraian.
b) Teknik Non Tes Pengumpulan informasi atau pengukuran dalam evaluasi hasil
belajar dapat juga dilakukan melalui observasi, wawancara dan angket. Teknik non
tes lebih banyak digunakan untuk mengungkap kemampuan psikomotorik dan hasil
belajar efektif. Berdasarkan kutipan di atas maka dapat disimpulkan bahwa tujuan
hasil belajar yaitu untuk mengetahui perubahan-perubahan perilaku siswa ke arah
yang lebih baik dan untuk memberikan motivasi kepada siswa untuk lebih
meningkatkan hasil belajar
2. Fakor Yang Mempengaruhi Hasil belajar
Menurut Darsono (2001) faktor-faktor yang mempengaruhi proses
pembelajaran dan hasilnya adalah sebagai berikut:
a. Kesiapan Belajar
Faktor kesiapan belajar baik fisik maupun psikologis, sikap guru yang penuh
perhatian dan mampu menciptakan situasi kelas yang menyenangkan merupakan
implikasi dari prinsip kesiapan ini.
b. Perhatian
Perhatian adalah pemusatan tenaga psikis bertujuan pada suatu objek. Perhatian
ini timbul karena adanya sesuatu yang menarik sehingga proses pembelajaran
dapat berlangsung dengan baik.
[8]
c. Motivasi
Motivasi adalah motiv yang sudah menjadi aktif saat orang melakukan suatu
aktivitas. Motif adalah kekuatan yang terdapat dalam diri seseorang yang
mendorong orang melakukan kegiatan tertentu yang mencapai tujuan.
d. Aktivitas Siswa
Aktivitas siswa dapat dilihat dari suasana belajar yang tercipta dalam proses
pembelajaran yang berlangsung sehingga siswa terlihat aktif berperan.
e. Mengalami Sendiri
Dalam melakukan sesuatu sendiri akan memberikan hasil belajar yang lebih
mendalam.
f. Pengulangan
Adanya latihan-latihan akan berarti bagi siswa untuk lebih meningkatkan
kemampuan dan pemahaman materi.
g. Balikan dan Penguatan
Balikan adala masukan yang sangat penting bagi siswa maupun guru. Penguatan
adalah tindakan yang menyenangkan dari guru terhadap siswa yang telah berhasil
melakukan suatu perbuatan belajar.
h. Perbedaan Individual
Karakteristik yang berbeda baik fisik maupun perbeaan tingkat kemampuan dan
minat belajar memerlukan perhatian khusus agar perkembangan siswa tetap
berlangsung baik sesuai dengan kemampuan masing-masing siswa.
B. MEDIA PEMBELAJARAN
1. Pengertian Media Pembelajaran
Media Pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk
menyampaikan pesan atau informasi dalam proses belajar mengajar sehingga dapat
merangsang perhatian dan minat siswa untuk belajar.
Beberapa pengertian media pembelajaran dari beberapa ahli, sebagai berikut:
1. Teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran
(Schramm,1977)
2. Sarana fisik untuk menyampaikan isi/materi pembelajaran seperti buku,film, video,
slide, dsb (Briggs,1977)
3. Sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang dengar, termasuk teknologi
perangkat kerasnya (NEA,1969).
[9]
Dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah alat yang digunakan dalam
proses pembelajaran untuk menyampaikan pesan, ide atau gagasan berupa bahan ajar
kepada siswa oleh guru.
Menurut Piaget dalam Slameto (2010:13) mengatakan bahwa ada tiga tahap
perkembangan mental anak, yaitu:
1. berpikir secara intuitif + 4 tahun,
2. beroperasi secara konkrit + 7 tahun,
Media adalah sarana atau alat yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari
pengirim kepada penerima pesan, dengan tujuan meningkatkan pemahaman penerima
pesan. Sudjana dan Rivai (2013:2) mengatakan bahwa media pembelajaran dapat
meningkatkan hasil belajar siswa, yaitu:
1. Mengajar akan menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi
belajar.
2. Makna materi pelajaran akan lebih jelas sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa
siswa, dan memungkinkan siswa untuk lebih menguasai tujuan pembelajaran.
3. Metode pengajaran akan lebih bervariasi, tidak hanya narasi verbal melalui kata-
kata guru. Agar siswa tidak bosan, dan guru jangan sampai kehabisan tenaga
apalagi saat guru mengajar setiap pelajaran.
4. Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, karena tidak hanya mendengarkan
deskripsi guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan,
mendemonstrasikan, dan lain-lain.
• Karakteristik siswa.
• Fasilitas pendukung.
• Biaya.
Fungsi utama media pembelajaran adalah sebagai sarana bantu untuk mewujudkan
situasi pembelajaran yang lebih efektif.
[12]
4. Menyiapkan Pengamat.
Menyiapkan pengamat, sebaiknya pengamat dipersiapkan secara matang dan terlibat
dalam cerita yang akan dimainkan agar semua peserta didik turut mengalami dan
menghayati peran yang dimainkan dan aktif mendiskusikannya.
5. Pemeran.
Pada tahap ini para peserta didik mulai beraksi secara spontan, sesuai dengan peran
masing-masing, pemeran dapat berhenti apabila para peserta didik telah merasa
cukup.
6. Diskusi dan Evaluasi.
Setelah melakukan peran, langkah berikut adalah analisis dari bermain peran
tersebut. Para pemain diminta untuk mengemukakan perasaan mereka tentang peran
yang dimainkan, demikian pula dengan peserta yang lain. Diskusi dimulai dengan
melontarkan sebuah pertanyaan, para peserta didik akan segera terpancing untuk
diskusi.
7. Membagi Pengalaman dan Mengambil Kesimpulan. Pada tahap ini peserta didik
saling mengemukakan pengalaman hidupnya dalam berhadapan dengan orang tua,
guru, teman dan sebagainya. Semua pengalaman peserta didik dapat diungkap atau
muncul secara spontan.
1. Dapat berkesan dengan kuat dan tahan lama dalam ingatan siswa, di samping
menjadi pengalaman yang menyenangkan juga memberi pengetahuan yang
melekat dalam memori otak.
2. Sangat menarik bagi siswa, sehingga memungkinkan membuat kelas menjadi
dinamis dan antusias.
3. Membangkitkan gairah dan semangat optimisme dalam diri siswa serta
menumbuhkan rasa kebersamaan.
[13]
4. Siswa dapat terjun langsung untuk memerankan sesuatu yang akan dibahas
dalam proses belajar.
1. Pengertian Uang
Uang adalah sesuatu yang tersedia dan secara umum diterima sebagai alat
pembayaran bagi pembelian barang-barang dan jasa-jasa serta kekayaan berharga
lainnya juga untuk pembayaran hutang.
Pengertian menurut para ahli adalah sebagai berikut:
• Menurut Ensiklopedia Indonesia, Uang merupakan segala sesuatu yang
biasanya digunakan dan diterima secara umum sebagai alat penukar atau
standart pengukur nilai yaitu daya beli, standar uang dan garansi menanggung
utang.
• Menurut Rismsky K. Judisseno, uang merupakan satu media yang mampu
untuk diterima yang digunakan oleh setiap pelaku ekonomi atau pun pelaku
pasar uang guna mempermudah pada saat bertransaksi.
➢ Kesimpulannya uang adalah suatu benda yang diterima secara umum oleh
masyarakat untuk mengukur nilai, menukar, dan melakukan pembayaran atas
pembelian barang dan jasa, serta pada waktu yang bersamaan bertindak sebagai
alat penimbun kekayaan.
[14]
2. Fungsi Uang
Fungsi Secara umum, uang memiliki fungsi sebagai perantara untuk pertukaran
barang dengan barang, juga untuk menghindarkan perdagangan dengan cara
barter. Secara lebih rinci, fungsi uang dibedakan menjadi dua yaitu fungsi asli
dan fungsi turunan.
• Fungsi Asli Uang
Bahan yang dijadikan uang juga harus tahan lama (durability), kualitasnya
cenderung sama (uniformity), jumlahnya dapat memenuhi kebutuhan
masyarakat serta tidak mudah dipalsukan (scarcity). Uang juga harus mudah
dibawa, portable, dan mudah dibagi tanpa mengurangi nilai (divisibility), serta
memiliki nilai yang cenderung stabil dari waktu ke waktu (stability of value).
Fungsi asli uang terbagi menjadi:
• Sebagai Alat Tukar atau medium of exchange yang dapat mempermudah
pertukaran. Orang yang akan melakukan pertukaran tidak perlu menukarkan
dengan barang, tetapi cukup menggunakan uang sebagai alat tukar. Kesulitan-
kesulitan pertukaran dengan cara barter dapat diatasi dengan pertukaran uang.
• Sebagai Satuan Hitung (unit of account) karena uang dapat digunakan untuk
menunjukan nilai berbagai macam barang atau jasa yang diperjualbelikan,
menunjukkan besarnya kekayaan, dan menghitung besar kecilnya pinjaman.
Uang juga dipakai untuk menentukan harga barang atau jasa (alat penunjuk
harga). Sebagai alat satuan hitung, uang juga berperan untuk memperlancar
pertukaran.
• Sebagai Alat Penyimpan Nilai (valuta) karena dapat digunakan untuk
mengalihkan daya beli dari masa sekarang ke masa mendatang. Ketika seorang
penjual saat ini menerima sejumlah uang sebagai pembayaran atas barang dan
jasa yang dijualnya, maka ia dapat menyimpan uang tersebut untuk digunakan
membeli barang dan jasa pada masa mendatang.
3. Jenis Uang
Uang menurut bahan pembuatannya terbagi menjadi dua, yaitu uang logam dan
uang kertas.
a. Uang Logam
Uang logam terbuat dari logam; biasanya dari emas atau perak karena kedua
logam itu memiliki nilai yang cenderung tinggi dan stabil, bentuknya mudah
[15]
dikenali, sifatnya yang tidak mudah hancur, tahan lama, dan dapat dibagi
menjadi satuan yang lebih kecil tanpa mengurangi nilai.
b. Uang Kertas
Selanjutnya Uang kertas adalah uang yang terbuat dari kertas dengan
gambar dan cap tertentu dan merupakan alat pembayaran yang sah. Menurut
penjelasan UU No. 23 tahun 1999 tentang Bank Indonesia, yang dimaksud
dengan uang kertas adalah uang dalam bentuk lembaran yang terbuat dari
bahan kertas atau bahan lainnya (yang menyerupai kertas).
Jadi, harga permen lebih murah daripada cokelat, dan cokelat lebih mahal
daripada permen.
[16]
Contoh, Gabriell membeli 1 kue dan 1 buku tulis dengan total harga Rp 8000.
Gabriell membayar dengan 2 lembar uang lima ribu, berapakah kembalian yang
diterima Gabriell
Penyelesaian:
Uang yang dimiliki Gabriell = Rp5.000,00 + Rp5.000,00 = Rp10.000.
Total barang Gabriell = Rp 8.000.
Besar uang kembalian = Rp10.000 – Rp8.000 = Rp2.000.
Jadi, uang kembalian yang diterima Gabriell sebesar Rp 2.000.
[17]
BAB III
[18]
kolaboratif dan partisipatif yang bertujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan kualitas
proses pembelajaran dikelasnya melalui suatu tindakan (treatment) tertentu dalam suatu
siklus. mengkomunikasikan.
Prosedur penelitian tindakan ini terdiri dari 2 siklus, dimana kedua siklus tersebut
merupakan rangkaian kegiatan yang saling berkaitan, artinya pelaksanaan siklus II merupakan
kelanjutan dan perbaikan dari pelaksanaan siklus I (Yatim Riyanto, 2002) dengan digambarkan
sebagai berikut:
Gambar 1 Siklus PTK (Arikunto, 2006 : 97)
Perencanaan
Refleksi Pelakasanaa
Pengamatan
Perencanaan
Pelaksanaan
Refleksi
Pengamatan
Masing-masing tahapan siklus penelitian tindakan kelas dapat dijelaskan sebagai berikut.
Di dalam penelitian tindakan kelas, ada kegiatan pengamatan terhadap diri sendiri, yaitu
pada saat peneliti menerapkan pendekatan, model, atau metode pembelajaran sebagai upaya
menyelesaikan masalah pada saat praktik penelitian. Dibutuhkan rekan sejawat untuk
menilai kegiatan tersebut.
[19]
Di dalam tahap perencanaan, peneliti juga perlu menjelaskan persiapan-persiapan
pelaksanaan penelitian, seperti rencana pelaksanaan pembelajaran dan instrumen
pengamatan (observasi).
Hal yang perlu diperhatikan pada tahap ini adalah pembelajaran harus berjalan seperti
biasanya, tidak boleh kaku dan terkesan dibuat-buat. Kolaborator disarankan untuk
melakukan pengamatan secara objektif sesuai kondisi pembelajaran yang dilakukan peneliti.
Kegiatan ini penting karena tujuan penelitian tindakan kelas adalah untuk memperbaiki
proses pembelajaran.
Pada tahap pengamatan terdapat dua kegiatan yang akan diamati, yaitu kegiatan belajar
peserta didk dan kegiatan pembelajaran. Pengamatan terhadap proses belajar peserta didik
dapat dilakukan sendiri oleh guru pelaksana (peneliti) sambil melaksanakan pembelajaran,
Hasil pengamatan dari kolaborator nantinya akan bermanfaat atau akan digunakan
peneliti sebagai bahan refleksi untuk perbaikan pembelajaran berikutnya.
[20]
Tahap ini merupakan inti dari penelitian tindakan kelas, yaitu ketika kolaborator
mengungkapkan hal-hal yang dirasakan sudah berjalan baik dan bagian yang belum berjalan
dengan baik pada saat peneliti mengelola proses pembelajaran.
Hasil refleksi dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam merancang siklus
berikutnya. Sehingga pada intinya, refleksi merupakan kegiatan evaluasi, analisis,
pemaknaan, penjelasan, penyimpulan, dan identifikasi tindak lanjut dalam perencanaan
siklua berikutnya.
➢ Siklus 2
Pada siklus II, Peneliti melakukan perbaikan-perbaikan sesuai arahan dari peneliti dan hasil
dari siklus I.
Tanggal Pelaksanaan siklus II : Senin, 14 November 2022
✓ Tahap Perencanaan
Setelah mempertimbangkan hasil refleksi pada siklus I, maka pada siklus II peneliti
mencoba memperbaiki pelaksanaan proses pembelajaran sebagai berikut:
1) Menyusun RPP yang akan di laksanakan pada proses pembelajaran
2) Siswa dipersiapkan menjadi beberapa kelompok
3) Guru menyiapkan media konkret uang mainan untuk masing-masing kelompok
4) Guru menyiapkan aturan dan skenario pada metode Role Playing
5) Guru menyiapkan lembar soal siswa
6) Siswa menyelesaikan lembar soal secara berkelompok dengan menggunakan metode
Role Playing
✓ Tahap Pelaksanaan
1. Kegiatan awal
1) Guru melakukan apersepsi didalam kelas dengan bertanya pelajaran sebelumnya dan
berkaitan dengan materi yang akan dipelajari
2) Tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dan menghubungkan materi dengan
kehidupan sehari-hari
2. Kegiatan Inti
a) Pendidik membagi peserta didik menjadi 4 kelompok
b) Pendidik memberikan pengantar tentang materi kesetaraan mata uang
c) Pendidik menjelaskan aturan metode Role playing
d) Pendidik mengarahkan peserta didik untuk dapat memainkan scenario bersama
kelompok masing-masing
e) Siswa diminta menyelesaikan soal secara berkelompok dengan bermain peran.
3. Kegiatan Akhir
a) Refleksi dan penegasan materi oleh guru
[23]
b) Pendidik menutup pelajaran
c) Pendidik menutup kegiatan pembelajaran dengan salam
✓ Tahap Observasi
Pengamatan dilakukan selama proses perbaikan pembelajaran siklus II sedang
berlangsung oleh peneliti. Kegiatan ini diperoleh data proses belajar mengajar.
Aspek yang diamati dalam tahap observasi adalah pelaksanaan pembelajaran yang
meliputi kegiatan guru, siswa dan tes akhir siklus.dilihat dari hasil belajar siklus II
diperoleh sebesar 85%. Yang sudah memenuhi batasan nilai hanya 21 siswa dan yang
masih dibawah batasan nilai KKM sebanyak 5 siswa.
✓ Tahap Refleksi
Pengamatan yang dilakukan, menunjukkan beberapa hasil yaitu:
1) Kegiatan pembelajaran berjalan dengan baik
2) Hasil belajar yang didapat sudah memenuhi target dengan ketuntasan 85%
3)
C. Teknik Analisis Data
1. Jenis data yang dikumpulkan
Penelitian Tindakan kelas ada dua jenis data yang dapat dikumpulkan oleh peneliti yaitu
data kuantitatif dan kualitatif, dimana data kuantitatif merupakan Teknik analisis data
menggunakan data statistic yang sudah tersedia dan data kualitatif merupakan data yang
diperoleh dari berbagai sumber menggunakan pengumpulan data yang bermacam-macam
dan dilakukan terus menerus.
Teknik analisis yang digunakan adalah diskripsi kualitatif. Dalam menganalisis data,
peneliti menggunakan data kualitatif dan kuantitatif. Data-data tersebut peneliti dapatkan
dari hasil proses perbaikan pembelajaran dari setiap siklus.
DaJeta kualitatif diperoleh dari hasil pengamatan yang dilakukan oleh teman sejawat
pada waktu pelaksanaan proses pembelajaran pada siklus I dan siklus II. Data Kuantitatif
diperoleh dari hasil soal evaluasi yang dilakukan pada akhir siklus I dan siklus II.
2. Sumber Data
Sumber data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah berupa lembar
observasi guru dan hasil belajar siswa pada kegiatan pembelajaran siklus I dan siklus II.
Ada dua macam sumber data yaitu
a) Sumber data primer
[24]
Data primer dalam penelitian ini adalah hasil belajar yang ditunjukkan oleh siswa
kelas II di SDI Al-Chusnaini yang belum memuaskan atau masih rendah pada mata
pelajaran matematika nilai mata uang.
b) Sumber Data Sekunder
Sumber data sekunder dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh peneliti selain
dari subjek penelitian. Data tersebut berdsarkan catatan atau dokumentasi selama
pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan oleh peneliti dengan bantuan teman
sejawat.
3. Instrumen Pengumpulan Data
Teknik dan alat pengumpulan data pada penelitian ini adalah:
1. Tes Hasil Belajar
Metode tes yang dimaksud adalah suatu metode pengumpulan data yang berupa tes
hasil belajar yang diberikan pada akhir proses belajar mengajar untuk mengetahui
tingkat penguasaan siswa terhadap materi yang diajarkan.
a) Data Hasil belajar matematika dengan materi nilai mata uang pada pra siklus
diperoleh menggunakan Teknik dokumentasi. Dokumentasi ini dilakukan pada saat
proses pembelajaran berlangsung, sehingga aktivitas siswa dan guru selama
pembelajaran matematika materi nilai mata uang terekam dalam foto. Dokumentasi
foto dilakukan sebagai bukti kegiatan pembelajaran selama penelitian berlangsung.
Alat instrumennya berupa dokumen daftar nilai hasil belajar matematika materi
nilai mata uang.
b) Hasil belajar matematika dengan materi nilai mata uang pada kondisi siklus I
diperoleh menggunakan Teknik tes tertulis. Alat instrumennya berupa butir soal
tes tertulis.
c) Data hasil belajar matematika dengan materi nilai mata uang pada kondisi siklus
II diperoleh menggunakan Teknik tes tertulis. Alat instrumennya berupa butir soal
tes tertulis.
2. Pengamatan
Observasi atau pengamatan adalah salah satu Teknik atau cara mengumpulkan data
dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berobservasi
langsung. cara pengumpulan data dengan terjun langsung dan melihat langsung ke
lapangan (laboratorium),terhadap obyek yang diteliti (populasi).
[25]
o Pengamatan Aktivitas Siswa
Dalam melakukan pengamatan aktivitas siswa, pengamat menempati posisi yang
memungkinkan dapat melihat semua aktivitas siswa yang diamati. Pengamatan
aktivitas siswa dilakukan mulai guru memulai pelajaran.
o Pengamatan Aktivitas Guru
Dalam melakukan pengamatan aktivitas guru, supervisor 2 menempati posisi yang
memungkinkan dapat melihat semua aktivitas guru yang diamati. Pengamatan
aktivitas guru dilakukan mulai guru memulai pelajaran.
Data-data yang terkumpul dalam penelitian ini akan dianalisis dengan menggunakan
teknik analisis kualitatif dan kuantitatif. Data yang akan diperoleh yaitu data secara kuantitatif
mengenai data tentang hasil dari nilai rata-rata siswa dalam mengerjakan soal-soal evaluasi
yang akan dilakukan pada setiap akhir siklus. Hal ini untuk mengetahui hasil belajar siswa.
Penskoran hasil tes siswa dilakukan dengan menganalisis jawaban tes subyektif siswa
dengan pedoman kunci jawaban yang sudah dipersiapkan. Siswa mencapai ketuntasan belajar
dengan nilai ketuntasan individu minimal 75.
Rumusan masalah diatas untuk mengukur hasil nilai kemampuan belajar siswa, hasil
belajar dikatakan berhasil jika siswa menunjukkan adanya peningkatan hasil pembelajaran dari
siklus tindakan pertama sampai siklus selanjutnya.
Siswa memperoleh nilai lebih dari sama dengan 75 maka ketuntasan individu telah
tercapai. Sedangkan siswa yang dapat nilai kurang dari sama dengan 75 ketuntasan individu
dikatakan belum tuntas.
[27]
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
1 Abinaya Kenzo 75 87 T
2 Adzkia Syarifatul 75 95 T
4 Ainun Najwa 75 90 T
[28]
5 Ale Ghifari 75 95 T
6 Alisya Nindita 75 85 T
7 Anindita 75 70 TT
8 Airlangga Arya 75 95 T
9 Atika Safiyah 75 40 TT
10 Ayessha Syakila 75 50 TT
11 Azalea 75 40 TT
12 Dzaky Al Mufid 75 90 T
13 Earlyta 75 90 T
14 El Syarif 75 60 TT
15 Fattan Naufal 75 70 TT
16 Gilang Saverio 75 60 TT
17 Kamaludin Alfallah 75 50 TT
18 Keiko Akira 75 40 TT
19 Kenzie Adykara 75 87 T
20 Lareina Aline 75 70 TT
21 Laylatul 75 65 TT
22 Muhammad Athallah 75 65 TT
24 Naurah gendis 75 80 T
25 Navisa Amelia 75 65 TT
26 Nino Alvaronizam 75 60 TT
27 Pramudita Azmi 75 70 TT
[29]
Jumlah 1794 11 16
Rata-rata 66,4
b. Aktivitas siswa
Data aktivitas siswa ini diambil selama pembelajaran berlangsung. Aktivitas
siswa selama kegiatan pembelajaran matematika materi mata uang dianalisis
dengan berpedoman pada metode analisis data Hasil persentase aktivitas siswa
dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.2
Instrumen pengamatan aktivitas siswa
Kemunculan
No. Aspek pengamatan
Ada Tidak ada
Mendengarkan/memperhatikan
1. penjelasan/ materi yang disampaikan ✔
guru.
2. Membaca (buku siswa/ LKS) ✔
b. Aktivitas guru
Untuk menilai kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran matematika
materi mata uang dikelas dilakukan pengamatan dengan menggunakan lembar
[30]
pengamatan. Data aktivitas guru ini diambil selama pembelajaran berlangsung.
Aktivitas guru selama pembelajaran materi mata uang dianalisis dengan
berpedoman pada metode analisis data . Hasil persentase aktivitas guru dapat
dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.3
Lembar pengamatan aktivitas guru
Kemunculan
No. Aspek pengamatan Tidak
Ada
ada
Menyampaikan tujuan
pembelajaran secara jelas kepada
1. ✔
siswa sampai siswa mengerti dan
memahami secara jelas.
1) Menjelaskan prosedur pembela-
2. ✔
jaran yang akan dilakukan
2) Menjelaskan cara singkat
3. ✔
menghitung hasil penjumlahan
3) Menjelaskan cara kerja dan hal-
hal yang harus dilakukan oleh
4. ✔
siswa selama proses belajar
mengajar
4) Membagikan materi atau tugas
5. yang harus dipelajari dan ✔
dikerjakan oleh siswa.
5) Memberikan penjelasan dan
membantu siswa yang mengalami
6. ✔
kesulitan dalam mempelajari atau
mengerjakan tugas.
Mencatat hal-hal yang terjadi
7. selama kegiatan belajar mengajar ✔
dalam
8. Melakukan tes akhir siklus 1 ✔
[31]
Kemunculan
No. Aspek pengamatan Tidak
Ada
ada
9. Mengakhiri pembelajaran ✔
Hasil pembelajaran pada siklus 1 terlihat belum tercapai pada tahap kognitif peserta didik
terhadap materi :
a) Mengenalkan kesetaraan nilai mata uang
b) Mengenal nilai kelompok mata uang dengan pecahan uang senilai
c) Menghitung sisa uang yang dibayar
d) Menghitung harga barang
Sebagian besar peserta didik nilainya masih dibawah kriteria ketuntasan minimal yang
telah ditentukan yaitu 75. Kita lihat dari Tabel siklus 1, bahwa peserta didik yang sudah
memenuhi KKM yaitu 75, terdapat 16 siswa yaitu 59% dari 27 siswa, dan yang memenuhi
KKM terdapat 11 siswa yaitu 41 % . Nilai tertinggi pada siklus I mencapai 95 dan nilai terendah
mencapai 40. Hal ini, Ketika dilihat dari perlu perbaikan pembelajaran pada siklus II supaya
menghasilkan hasil yang lebih maksimal.
Dengan demikian Tindakan pada siklus I belum tercapai kriteria keberhasilan dalam
penelitian yaitu hasil belajar siswa dinyatakan berhasil jika 85% dari jumlah siswa memenuhi
kriteria ketuntasan minimal (KKM), yaitu 75.
Berdasarkan hasil pengamatan yang sudah dilaksanakan faktor penyebab siklus I belum
berhasil antara lain: peneliti belum optimal dalam penguasaan kelas sehingga siswa kurang aktif
dalam pembelajaran dan peneliti dalam penggunaan media pembelajaran hanya sebagai contoh
di papan tulis.
[32]
Dari hasil refleksi peneliti memutuskan untuk melaksanakan perbaikan pembelajaran siklus II.
• Siklus II
1. Tes Hasil Belajar
Pada tahap siklus II ini peneliti melakukan penyempurnaan Tindakan mengajar dengan
merevisi perbaikan pembelajaran tentang materi mata uang. Peneliti menyiapkan bahan ajar
dan media pembelajaran dengan metode Role Playing, mempersiapkan lembar kerja siswa dan
lembar evaluasi untuk akhir siklus II, mempersiapkan skenario yang telah direncanakan di RPP
siklus II yang sudah diperbaiki berdasarkan pada kelemahan-kelemahan yang terjadi pada
siklus I. Materi yang diberikan adalah Mata uang. Dan setelah evaluasi yang dilaksanakan
siklus II dihasilkan data hasil belajar siswa pada tabel 4 berikut ini.
6 Alisya Nindita 75 95 T
7 Anindita 75 90 T
9 Atika Safiyah 75 70 TT
10 Ayessha Syakila 75 70 TT
11 Azalea 75 70 TT
[33]
13 Earlyta 75 95 T
14 El Syarif 75 87 T
15 Fattan Naufal 75 87 T
16 Gilang Saverio 75 80 T
17 Kamaludin Alfallah 75 80 T
18 Keiko Akira 75 70 TT
19 Kenzie Adykara 75 90 T
20 Lareina Aline 75 87 T
21 Laylatul 75 80 T
22 Muhammad Athallah 75 85 T
24 Naurah gendis 75 90 T
25 Navisa Amelia 75 85 T
26 Nino Alvaronizam 75 85 T
27 Pramudita Azmi 75 85 T
Jumlah 1794 23 4
Rata-rata 66,4
[34]
Tabel 4.2
Lembar pengamatan aktivitas siswa
Kemunculan
No. Aspek pengamatan
Ada Tidak ada
1. Mendengarkan/memperhatikan
✔
penjelasan guru/teman.
2. Membaca (buku siswa/ LKS). ✔
Menulis yang relevan dengan
3. ✔
KBM
Berdiskusi/bertanya antar siswa
4 ✔
dan guru.
5. Berdiskusi/ bertanya antar siswa ✔
Mempresentasikan/ menanggapi
6. ✔
hasil kerja kelompok.
Berperilaku yang tidak relevan
dengan KBM (misal: melamun,
7. bermain, mengganggu teman, ✔
mengerjakan sesuatu di luar topik
pembelajaran)
3. Aktivitas Guru
Aktivitas guru selama kegiatan pembelajaran materi mata uang dianalisis
dengan berpedoman pada metode analisis data bab III. Hasil persentase aktivitas
guru dapat dilihat pada tabel berikut:
[35]
Tabel 4.3
Lembar pengamatan aktivitas guru
Kemunculan
No. Aspek pengamatan
Ada Tidak ada
Menyampaikan tujuan pembelajaran
1. secara jelas kepada siswa sampai siswa ✔
mengerti dan memahami secara jelas.
Menjelaskan prosedur pembelajaran
2. ✔
yang akan dilakukan.
Menjelaskan cara singkat menghitung
3. ✔
hasil penjumlahan.
Menjelaskan cara kerja dan hal-hal
4. yang harus dilakukan oleh siswa ✔
selama proses belajar mengajar.
Membagikan materi atau tugas yang
5. harus dipelajari dan dikerjakan oleh
✔
siswa.
Memberikan penjelasan dan
membantu siswa yang mengalami
6. ✔
kesulitan dalam mempelajari atau
mengerjakan tugas
7. Mencatat hal-hal yang terjadi selama
kegiatan belajar mengajar dalam ✔
lembar observasi yang telah disiapkan
8. Melakukan tes akhir siklus 2 ✔
9. Mengakhiri pembelajaran ✔
[36]
Tabel 4.4. Rekapitulasi Hasil Evaluasi Siklus II
No Rentang Nilai Rentang Nilai Jumlah Siswa Persentase Keterangan
1 86 -100% A 16 Siswa 59% Sangat Baik
2 71-85% B 7 Siswa 26% Baik
3 56-70% C 4 Siswa 15% Cukup baik
4 36-55% D Kurang baik
5 0-35% E - Sangat kurang
Tindakan yang dilakukan peneliti pada siklus II ini sesuai dengan RPP pada
model Role Playing. Kegiatan pembelajaran ini dilakukan di kelas . Dalam siklus II peserta
didik bermain peran secara berkelompok bersama dan bekerja sama dengan kelompok lain
untuk bermain peran. Siklus II meliputi peran yaitu peserta didik menjadi pembeli dan
penjual dengan menerapkan metode Role Playing berbantuan media konkret yaitu uang
mainan. Sehingga, siklus II membuktikan peningkatan ketercapaian evaluasi belajar
peserta didik sebanyak 23 siswa (85%), dan peserta didik yang belum tuntas sebanyak 4
peserta didik (15%)’
Dengan demikian Tindakan pada siklus II telah tercapai kriteria keberhasilan dalam
penelitian yaitu hasil belajar siswa dinyatakan berhasil jika 85% dari jumlah siswa
memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM), yaitu 75.
Pembelajaran siklus II secara keseluruhan sudah terlaksana dengan baik dan lancer.
Dalam kegiatan pembelajaran penggunaan model Role Playing dapat meningkatkan hasil
belajar siswa, berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa penelitian Tindakan kelas
untuk meningkatkan hasil belajar matematika materi mata uang siswa kelas II SdI Al-
Chusnaini melalui model Role Playing gtelah berhasil.
[37]
Tabel 5,1. Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar dan Peningkatan Rata-rata
No Ketuntasan Siklus I Siklus II
Jumlah % Jumlah %
Siswa Siswa
1 Tuntas 11 41% 23 85%
2 Belum Tuntas 16 59% 4 15%
3 Nilai Rata-rata 2,65 3,24
Dari tabel diatas, maka dapat dilihat bahwa ketuntasan siswa pada saat siklus I terlihat
jumlah siswa yang tuntas sebanyak 11 siswa atau 41%, sedangkan siswa yang belum tuntas
sebanyak 16 siswa atau 59%, dan pada perbaikan siklus II ketuntasan belajar mengalami
peningkatan yaitu dari 27 siswa terdapat 23 siswa yang tuntas atau 85% dan yang belum
tuntas sebanyak 4 siswa atau 15%. Pada nilai rata-rata juga mengalami peningkatan yang
cukup signifikan yaitu sebelum perbaikan pembelajaran siklus I
rata-rata nilai yang diperoleh adalah 2,65 dan pada perbaikan pembelajaran siklus II adalah
3,24. Jika hasil ketuntasan dan rata-rata nilai tersebut dapat disajikan dalam bentuk grafik
maka akan terlihat pada gambar berikut ini:
Tuntas
18
16
14
12
10
8
6
4
2
0
Siklus I Siklus II
Tuntas
Peningkatan nil2i rata-rata dari sebelum perbaikan pembelajaran siklus I sampai pada siklus
II, dapat dilihat pada gambar berikut:
[38]
Gambar 5.3 Peningkatan Nilai Rata-rata Hasil Belajar
Rata-rata
3.5
2.5
1.5
0.5
Siklus I Siklus II
Rata-rata
Pada gambar 5.2 menunjukkan peningkatan nilai rata-rata pelajaran matematika dengan
materi mata uang. Pada siklus I nilai rata-rata 2,65 dan pada perbaikan pembelajaran siklus
II naik menjadi 3,24. Kenaikan nilai rata-rata tersebut merupakan tanda keberhasilan
perbaikan pembelajaran.
Dari tabel dan grafik di atas, dapat dilihat bahwa tes hasil pembelajaran siklus I belum
maksimal atau tercapai. Faktor penyebabnya yaitu peneliti belum optimal dalam peguasaan
kelas dan mengajar hanya bersumber pada buku siswa, Sehingga pemahaman peserta didik
belum maksimal dikarenakan media yang dipakai hanya sebagai contoh dan di tempel di
papan tulis, media tersebut belum di gunakan untuk membantu peserta didik dalam
mengatasi masalah yang telah ditetapkan pendidik, Dari hasil tersebut, maka memutuskan
untuk melakukan perbaikan pada siklus II dengan menggunakan metode Role Playing,
peserta didik bermain peran sebagai penjual dan pembeli
Penerapan metode Role Playing dengan menggunakan media konkret yaitu uang
mainan dalam menyelesaikan masalah menghitung. Dalam bermain peran siswa dapat
menetapkan harga barang yang akan di jual, juga menghitung sisa uang kembalian.
Penerapan ini mengajarkan peserta didik secara nyata dan menemukan konsep yang akan
diterapkan dilingkungan sekitar. sehingga dapat membangkitkan minat, motivasi, aktivitas
[39]
dan kreativitas belajar peserta didik. Pelaksanaan perbaikan siklus II sudah dijalankan
dengan baik, maka hasil pembelajaran menggunakan metode Role Playing telah tercapai..
Proses penilaian yang dilaksanakan oleh guru kelas II secara keseluruhan telah
terlaksana dengan baik dan lancar. Hasil belajar matematika yang ditujukan oleh perbaikan
pembelajaran melalui model pembelajaran Role Playing
[40]
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Penggunaan metode Role Playing pada mata pelajaran matematika materi mata uang terbukti
mampu meningkatkan hasil belajar siswa dengan KKM 75. Hal tersebut dibuktikan dengan
kenaikan hasil belajar siswa dari siklus I terlihat jumlah siswa yang tuntas sebanyak 11 siswa
atau 41%, sedangkan siswa yang belum tuntas sebanyak 16 siswa atau 59%, dan pada
perbaikan siklus II ketuntasan belajar mengalami peningkatan yaitu dari 27 siswa terdapat
23 siswa yang tuntas atau 85% dan yang belum tuntas sebanyak 4 siswa atau 15%. Pada
nilai rata-rata juga mengalami peningkatan yang cukup signifikan yaitu sebelum perbaikan
pemnbelajaran siklus I rata-rata yang diperoleh adalah 2,65 dan pada perbaikan
pembelajaran siklus II adalah 3,24
Agar tercapai hasil pembelajaran yang maksimal dalam proses pembelajaran terutama mata
pelajaran Matematika materi mata uang pada kelas II adalah sebagai berikut:
1) Agar berhasil memenuhi tuntutan pembelajaran, pendidik harus menguasai teknik
pembelajaran yang tepat, seperti menerapkan metode Role Playing
2) Guru hendaknya memberikan bimbingan dan arahan yang tepat serta mudah diikuti oleh
siswa khususnya pada saat siswa menempuh Langkah-langkah belajar penggunaan
metode Role Playing
3) Guru menggunakan metode yang bervariasi dan menarik pada materi pembelajaran untuk
pelaksanaan pembelajaran berikutnya, karena dengan penggunaan metode yang tepat
dapat meningkatkan hasil belajar siswa,
4) Dalam proses pembelajaraan siswa harus terlibat langsung dalam penerapan metode Role
Playing materi mata uang dengan menggunakan media konkret
5) Pendidik menghimbau, materi mata uang ini dapat diterapkan pada kehidupan sehari-
hari.
6) Guru dapat membuat lingkungan belajar yang menyenangkan sehingga siswa tidak jenuh
selama mengikuti pelajaran.
[41]
7) Guru lebih memperhatikan keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran, agar siswa
dapat menyampaikan apa yang mereka dapatkan
8) Guru sebaiknya sering melatih ketrampilan kooperatif tipe STAD pada siswa agar
terbiasa bekerja sama dengan anggota kelompoknya
[42]
DAFTAR PUSTAKA
Arif,” Penerapan Metode Pembelajaran Bermain Peran pada Materi Sistem Pencernaan untuk
Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Peserta Didik”Junal Pdendidikan (2021)
Hasan,”Peningkatan kemampuan menyelesaikan soal cerita matematika menggunakan model
Role Playing”Jurnal Pendidikan (2019)
Kustiarini,” Penerapan hasil belajar matematika melalui metode Role Playing bagi siswa kelas
IV SD”Jurnal Pendidikan (2018)
Ni Putu,dkk,”Penerapan Metode Pembelajaran Role Playing untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Matematika Siswa Kelas III SD Negeri 4 Kaba-Kaba”Jurnal Pendidikan (2022)
Sutria,” Keefektifan Model Pembelajaran Role Playing Berbantu Media Multiply Cards
terhadap Hasil Belajar Siswa”Jurnal Pendidikan (2019)
Atinah,Sri.dkk, (2021). Strategi Pembelajaran di SD, Penerbit Universitas Terbuka,
Tanggerang Selatan
A.Octavia, Shilphy (2020) Model-model Pembelajaran Penerbit DEEPUBLISH
Sugiyono,2009. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Bandung:CV.Alvabeta
Sumiati dan Asra.2009. Metode Pembelajaran. Bandung: CV. Wacana Prima
Suryanto, Adi, Djatmiko Tedjo (2021).Evaluasi Pembelajaran di SD Penerbit Universitas
Terbuka, Tanggerang Selatan
Wardhani, IGAK, Wihardit Kuswaya (2021). Penelitian Tindakan Kelas. Penerbit Universitas
Terbuka,Tanggerang Selatan.
Yuliana,Ardiyanti, Tiara,Perdana, Dian Puspitasari (2020) Mozaik Buku Pengayaan dan
Penilaian Tematik 2C Tema Bermain di Lingkunganku, Penerbit Yudhistira
[43]
Perencanaan Perbaikan Pembelajaran Matematika
2. Identifikasi Masalah
Siswa kelas II kurang memahami materi mata uang sehingga hasil belajar siswa rendah
dan banyak siswa yang memperoleh nilai di bawah KKM.
3. Analisis Masalah
Hasil belajar siswa rendah disebabkan karena guru dalam menyampaikan pembelajaran
kurang menarik (Karena tidak menggunakan media konkret) sehingga siswa tersebut
tidak senang pada materi mata uang dan ada beberapa siswa yang mengobrol sendiri.
4. Alternatif
● Dengan mengelompokkan siswa dalam kelompok heterogen. Agar siswa mendapat
kawan atau teman baru dalam pembelajaran.
● Dengan diskusi dalam kelompok dapat meningkatkan kerja sama di antara siswa.
6. Rumusan Masalah
• Bagaimana penerapan metode Role Playing untuk meningkatkan hasil belajar
matematika materi Mata Uang siswa kelas II SDI Al-Chusnaini?
• Bagaimana peningkatan hasil belajar matematika materi mata uang setelah
menerapkan metode Role Playing pada siswa kelas II siswa SDI Al-Chusnaini?
RPP PRA SIKLUS
s Lesson Plan
Al-Chusnaini Islamic Elementary Full Day School
Term I Academic Year 2022/2023
Kegiatan Inti
(Sintak Model Project Based Learning)
Ayo Membaca
• Siswa membaca materi nilai mata uang berdasarkan buku teks.
Ayo mengamati
• Siswa diminta mengamati gambar yang tertera di buku panduan
Ayo berlatih
• Siswa menyelesaikan lembar pengamatan individu maupun kelompok yang benar
Closing :
1. Siswa mampu mengemukakan hasil belajar hari ini
2. Guru memberikan penguatan dan kesimpulan
3. Siswa diberikan kesempatan berbicara /bertanya dan menambahkan informasi dari siswa lainnya..
4. Menyanyikan salah satu lagu daerah untuk menumbuhkan nasionalisme, persatuan, dan toleransi.
5. Salam dan do’a penutup.
Sikap:
Tanggung jawab dalam mengerjakan tugas yang diberikan.
Pengetahuan:
Matematikan
Mengidentifikasi kesetaraan pecahan uang
Keterampilan:
Matematika
Mengelompokkan kesetaraan pecahan nilai mata
Resources :
Buku MozaikTematik C untuk SD/MI Kelas II Penerbit Yudhistira
RPP SIKLUS I
(Perbaikan)
s Lesson Plan
Al-Chusnaini Islamic Elementary Full Day School
Term I Academic Year 2022/2023
Closing :
1. Siswa mapu mengemukan hasil belajar hari ini
2. Guru memberikan penguatan dan kesimpulan
3. Siswa diberikan kesempatan berbicara /bertanya dan menambahkan informasi dari siswa lainnya..
4. Menyanyikan salah satu lagu daerah untuk menumbuhkan nasionalisme, persatuan, dan toleransi.
5. Salam dan do’a penutup.
Sikap:
Tanggung jawab dalam mengerjakan tugas yang diberikan.
Pengetahuan:
Matematikan
Mengidentifikasi kesetaraan pecahan uang dengan media konkrit dan menggunakan metode Role Playing
Keterampilan:
Matematika
Mengelompokkan kesetaraan pecahan nilai mata uang dengan media konkrit danmenggunakan media Role
Playing
Resources :
Buku MozaikTematik C untuk SD/MI Kelas II Penerbit Yudhistira
LKPD MATERI MATA UANG (SIKLUS I)
KERJAKAN SOAL - SOAL DI BAWAH INI DENGAN BENAR DAN TEPAT!
s Lesson Plan
Al-Chusnaini Islamic Elementary Full Day School
Term I Academic Year 2022/2023
Closing :
1. Siswa mapu mengemukan hasil belajar hari ini
2. Guru memberikan penguatan dan kesimpulan
3. Siswa diberikan kesempatan berbicara /bertanya dan menambahkan informasi dari siswa lainnya..
4. Menyanyikan salah satu lagu daerah untuk menumbuhkan nasionalisme, persatuan, dan toleransi.
5. Salam dan do’a penutup.
Sikap:
Tanggung jawab dalam mengerjakan tugas yang diberikan.
Pengetahuan:
Matematikan
Mengidentifikasi kesetaraan pecahan uang dengan media konkrit dan menggunakan metode Role Playing
Keterampilan:
Matematika
Mengelompokkan kesetaraan pecahan nilai mata uang dengan media konkrit danmenggunakan media Role
Playing
Resources :
Buku MozaikTematik C untuk SD/MI Kelas II Penerbit Yudhistira
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
(LKPD)
“KESETARAAN NILAI MATA UANG”
“METODE ROLE PLAYING”
Kelompok: ..............
Nama Anggota :
1. ......................................................................... (..........)
2. ......................................................................... (..........)
3. ......................................................................... (..........)
4. ......................................................................... (..........)
5. ......................................................................... (..........)
TUJUAN PEMBELAJARAN :
1. Melalui kegiatan mencermati dan mencari informasi, siswa mampu mengelompokkan nilai mata
uang yang senilai.
2. Melalui kegiatan diskusi kelompok, siswa mampu menyelesaikan soal cerita dengan benar.
LANGKAH KERJA :
…………………. = Rp………………..
…………………. = Rp………………..
Uang
Kembalian = Rp. ………………
DOKUMENTASI SIKLUS II
ALAT PENILAIAN KEMAMPUAN GURU – PKP 1 (APKG-PKP 1) PGSD
LEMBAR PENILAIAN KEMAMPUAN MERENCANAKAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
PETUNJUK
Baca dengan cermat rencana perbaikan pembelajaran yang akan digunakan oleh guru/mahasiswa ketika mengajar. Kemudian, nilailah semua aspek yang terdapat dalam
rencana tersebut dengan menggunakan butir penilaian di bawah ini:
Rata-rata butir 1 = A
Rata-rata butir 2 = B
3. Merencanakan skenario perbaikan pembelajaran 1 2 3 4 5
3.1. Menentukan jenis kegiatan perbaikan pembelajaran/yang sesuai
dengan tema (untuk pembelajaran tematik)
3.2. Menyusun langkah-langkah perbaikan pembelajaran/yang sesuai
tema (untuk pembelajaran tematik)
3.3. Menentukan alokasi waktu perbaikan pembelajaran
Rata-rata butir 3 = C
Rata-rata butir 5 = E
6. Tampilan dokumen rencana perbaikan pembelajaran 1 2 3 4 5
6.1. Kebersihan dan kerapian
Rata-rata butir 6 = F
PETUNJUK
1. Amatilah dengan cermat pembelajaran yang sedang berlangsung
2. Pusatkanlah perhatian Anda pada kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran serta dampaknya pada diri siswa
3. Nilailah kemampuan guru tersebut dengan menggunakan butir-butir penilaian berikut
4. Khusus untuk butir 5, yaitu mendemonstrasikan kemampuan khusus dengan mata pelajaran, pilihlah salah satu butir penilaian yang sesuai dengan mata pelajaran
yang sedang diajarkan.
5. Nilaialah semua aspek kemampuan guru
Rata-rata butir 1 = A
Rata-rata butir 32 = C
Rata-rata butir 3 = C
Rata-rata butir 4 = D
b. Matematika 1 2 3 4 5
5.1. Menanamkan konsep matematika melalui metode bervariasi yang
sesuai dengan karakteristik materi
5.2. Menguasai simbol-simbol matematika
c. IPA 1 2 3 4 5
5.1.
Membimbing siswa membuktikan konsep IPA melalui pengalaman
langsung terhadap objek yang dipelajari
5.2. Meningkatkan keterlibatan siswa melalui pengalaman belajar dengan
berbagai kegiatan
5.3. Menggunakan istilah yang tepat pada setiap langkah pembelajaran
5.4. Terampil dalam melakukan percobaan IPA serta tepat dalam memilih
alat peraga IPA
5.5. Menerapkan konsep IPA dalam kehidupan sehari-hari
d. IPS 1 2 3 4 5
5.1. Menerapkan metode bervariasi dalam pembelajaran IPS
e. PKn 1 2 3 4 5
5.1. Menggunakan metode dan alat bantu dalam pembelajaran pendidikan
kewarganegaraan
5.2. Meningkatkan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran
pendidikan kewarganegaraan
5.3. Ketepatan penggunaan istilah-istilah khusus dan konsep dalam
pendidikan kewarganegaraan
5.4. Menunjukkan penguasaan materi pendidikan kewarganegaraan
f. Tematik 1 2 3 4 5
5.1. Menampilkan penguasaan pembelajaran tematik secara holistik
Rata-rata butir 6 = F
7. Kesan umum pelaksanaan pembelajaran 1 2 3 4 5
7.1. Keefektifan proses pembelajaran
Rata-rata butir 7 = G