Anda di halaman 1dari 172

IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN BERBASIS

INFORMATION AND COMMUNICATION TECHNOLOGY (ICT)


DALAM MENINGKATKAN EFEKTIVITAS ADMINISTRASI
KESISWAAN
DI SMK NURUL JADID PAITON PROBOLINGGO

SKRIPSI

Oleh:
Hofifatul Azizah
NIM : T20183081

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI


KIAI HAJI ACHMAD SIDDIQ JEMBER
PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
JUNI 2022
IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN BERBASIS
INFORMATION AND COMMUNICATION TECHNOLOGY (ICT)
DALAM MENINGKATKAN EFEKTIVITAS ADMINISTRASI
KESISWAAN
DI SMK NURUL JADID PAITON PROBOLINGGO

SKRIPSI

Diajukan kepada Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember
Untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh
gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Program Studi Manajemen Pendidikan Islam

Oleh:
Hofifatul Azizah
NIM : T20183081

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI


KIAI HAJI ACHMAD SIDDIQ JEMBER
PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
JUNI 2022

i
IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN BERBASIS
INFORMATION AND COMMUNICATION TECHNOLOGY (ICT)
DALAM MENINGKATKAN EFEKTIVITAS ADMISNITRASI
KESISWAAN
DI SMK NURUL JADID PAITON PROBOLINGGO

SKRIPSI

Diajukan kepada Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember
Untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh
gelar sarjana pendidikan (S. Pd)
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Program Studi Manajemen Pendidikan Islam

Oleh:

Hofifatul Azizah
NIM. T20183081

Disetujui Pembimbing

Drs. H. Imam Syafi’i, M.Pd.I.


NIP. 196305061987031002

ii
IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN BERBASIS
INFORMATION AND COMMUNICATION TECHNOLOGY (ICT)
DALAM MENINGKATKAN EFEKTIVITAS ADMINISTRASI
KESISWAAN
DI SMK NURUL JADID PAITON PROBOLINGGO

SKRIPSI

Telah diuji dan diterima untuk memenuhi salah satu


persyaratan memperoleh gelar Sarjana endidikan (S. Pd)
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Program Studi Manajemen Pendidikan Islam

Hari : Kamis
Tanggal : 09 Juni 2022

Tim Penguji

Ketua Sekretaris

Dr. Hartono, M.Pd. Rofiq Hidayat, M. Pd


NIP. 198609022015031001 NIP. 198804042018011001

Anggota:
1. Dr. Imron Fauzi, M.Pd.I ( )
2. Drs. H. Imam Syafi’i, M. Pd. I ( )

Menyetujui
Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Prof. Dr. Hj. Mukni’ah, M. Pd. I


NIP.196405111999032001

iii
MOTTO

‫ك ِِف‬ ِ ‫ض و ََل ي ت‬
ٌ ‫َّخ ْذ َو لَ ًد ا َو ََلْ يَكُ ْن لَهُ َش رِي‬ ِ ‫ا لَّذِ ي لَه م لْ ك ال سَّ م‬
َ ْ َ ِ ‫اوات َو ْاْل َْر‬
َ َ ُ ُ ُ
ِ ٍ ِ
ً ‫ا لْ مُ لْ ك َو َخ لَ َق كُ لَّ َش ْي ء فَ قَ دَّ َرهُ تَ ْق د‬
‫يرا‬
"yang memiliki kerajaan langit dan Bumi, tidak mempunyai anak, tidak ada

sekutu bagi-Nya dalam kekuasaanNya, dan Dia menciptakan segala sesuatu, lalu

menetapkan ukuran-ukurannya dengan tepat." (QS. Al-Furqan 25: Ayat 2) *

*
Kementrian Agama RI, Ar-rahim Al Quran dan Terjemahan (Bandung : CV Mikraj
Khazanah Ilmu,2016)

iv
PERSEMBAHAN

Sembah sujud serta syukur kepada Allah SWT yang telah memberi penulis

karunia dan kemudahan sehingga akhirnya skripsi yang sederhana ini dapat

terselesaikan. Lantunan sholawat selalu terpanjatkan kepada Nabi Agung

Muhammad SAW yang telah berkorban membawa umatnya dari zaman Jahiliyah

menuju zaman yang terang benderang seperti saat ini. Semoga ini menjadi

langkah awal untuk meraih masa depan yang lebih baik.

Dengan ini saya persembahkan skripsi ini untuk kedua orang tua tercinta,

Ibu Huzaimah dan Bapak H. Abdul Aziz sebagai tanda bakti, hormat, dan rasa

terima kasih yang telah memberikan kasih sayang, segala dukungan, dan cinta

kasih yang tiada terhingga. Semoga ini menjadi langkah awal untuk penulis

membuat Ibu dan Ayah bahagia, karena penulis sadar selama ini belum bisa

berbuat yang lebih. Semoga Ibu dan Ayah selalu dalam lindungan Allah.

v
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’alamin. Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat

Allah SWT. Karena atas segala limpah rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat

menyelesaikan penulisan skripsi ini sebagai salah satu syarat menyelesaikan

program sarjana dapat berjalan dengan lancar. Shalawat serta salam semoga tetap

tercurahkan kepada nabi Muhammad SAW yang telah membawa umatnya dari

zaman jahiliah menuju zaman terang benderang.

Kesuksesan ini dapat penulis peroleh karena dukungan banyak pihak. Oleh

karena itu penulis menyadari, dan menyampaikan terimakasih yang sedalam-

dalamnya kepada:

1. Prof. Dr. H. Babun Suharto, SE, MM selaku rektor UIN Kiai Haji Achmad

Siddiq Jember yang telah memfasilitasi mahasiswa dalam menuntut ilmu.

2. Prof. Dr. Hj. Mukni’ah, M.Pd.I selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu

Keguruan UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember yang telah memberikan izin

penelitian.

3. Dr. Rif’an Humaidi, M.Pd.I selaku Ketua Jurusan Bahasa dan Pendidikan

Islam yang telah memberikan layanan dalam memenuhi kebutuhan mahasiswa.

4. Dr. H. Moh. Anwar, S.Pd, M.Pd. selaku Kordinator Program Studi Manajemen

Pendidikan Islam yang telah membantu urusan perkuliahan.

5. Drs. H. Imam Syafi’i, M. Pd. I selaku dosen pembimbing yang telah bersabar

dalam memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis dalam penyusunan

skripsi ini.

6. Seluruh Dosen UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember yang telah mendidik

vi
penulis selama menempuh pendidikan S1 dalam memperoleh gelar Sarjana.

Khususnya kepada Ibu Prof. Dr.Hj. Titiek Rohanah H., M.Pd. selaku Dosen

pembimbing akademik penulis selama menempuh studi di UIN KH. Achmad

Siddiq Jember

7. Moh. Arief Hariyanto S. Pd. selaku Kepala SMK Nurul Jadid Paiton

Probolinggo yang telah menerima serta memberikan fasilitas dalam penelitian

skripsi ini.

8. Teman-teman seperjuangan, sahabat MPI C3 2018 yang selalu memberikan

dukungan serta ajakan dalam menyelesaikan pendidikan S1 UIN KH Achmad

Siddiq Jember.

Akhirnya, dengan ucapan terima kasih penulis harapkan semua bantuan,

bimbingan , bapak, ibu, dan teman-teman yang telah diberikan kepada penulis

mendapat ridho dari Allah SWT. Semoga skripsi ini memberikan manfaat kepada

penulis dan pembaca.

Jember, 09 Juni 2022


Penulis

HOFIFATUL AZIZAH
NIM. T20183081

vii
ABSTRAK

Hofifatul Azizah, 2022 : Implementasi Sistem Informasi Manajemen berbasis


Information and Communication Technology dalam Meningkatkan
Efektivitas Administrasi Kesiswaan di SMK Nurul Jadid Paiton
Probolinggo.

Kata kunci : Sistem informasi manajemen, Information Communication


Technology, administrasi kesiswaan

Sekolah merupakan sebuah lembaga pendidikan yang dituntut untuk selalu


tumbuh dan berkembang mengikuti perubahan zaman yang ada. Maka tuntutan
terhadap pelayanan administrasi pendidikan yang efektif dan efisien menjadi
sebuah tantangan bagi sekolah menengah kejuruan khususnya yang berstatus
swasta untuk menunjang dan mempermudah semua kegiatan administrasi di
sekolah tersebut. Maka penerapan Sistem Informasi Manajemen berbasis
Information and Communication Technology merupakan hal yang harus
dipertimbangakan adanya dalam pengelolahan administrasi pada sebuah lembaga
pendidikan di era kemajuan teknologi seperti sekarang ini.
Fokus penelitian ini adalah untuk mengetahui 1) Bagaimana proses
pengumpulan data Sistem Informasi Manajemen berbasis Information and
Communication Technology di SMK Nurul Jadid 2) Bagaimana proses
pengolahan data Sistem Informasi Manajemen berbasis Information and
Communication Technology di SMK Nurul Jadid 3) Bagaimana penerapan Sistem
Informasi Manajemen berbasis Information and Communication Technology
dalam mengikatkan efektivitas administrasi kesiswaan di SMK Nurul Jadid.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian
deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara
dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan model interaktif Miles,
Huberman dan Saldana dengan langkah-langkah: 1) kondensasi data 2) penyajian
data 3) kesimpulan, penarikan/verifikasi. Metode keabsahan data menggunakan
triangulasi sumber dan triangulasi teknik.
Hasil dati penelitian ini adalah 1) Pengumpulan data Sistem Informasi
Manajemen berbasis ICT di SMK Nurul Jadid memanfaatkan aplikasi PSBNJ,
yang merupakan aplikasi pendaftaran online dan dimulai dari tahap pencatatan,
pemeriksaan, dan perekaman data. 2) Pengolahan data Sistem Informasi
Manajemen berbasis ICT di SMK Nurul Jadid memanfaatkan aplikasi
PEDATREN yang sudh terintegrasi pada Pesantren diawali dari proses
penggolongan, penyusunan, penampilan kembali dan penyebarluasan data 3)
Pemanfaatan Sistem Informasi Manajemen berbasis ICT dalam mendukung
administrasi kesiswaan di SMK Nurul Jadid Sudah menggunakan beberapa
aplikasi pendukung seperti E walas dan E bekal.

viii
DAFTAR ISI

halaman

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................... ii

PENGESAHAN TIM PENGUJI .................................................................. iii

MOTTO ......................................................................................................... iv

PERSEMBAHAN .......................................................................................... v

ABSTRAK ..................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR ................................................................................... viii

DAFTAR ISI .................................................................................................. x

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xiv

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1

A. Konteks Penelitian ...................................................................... 1


B. Fokus Penelitian .......................................................................... 6
C. Tujuan Penelitian ........................................................................ 7
D. Manfaat penelitian ...................................................................... 7
E. Definisi Istilah ............................................................................ 9
F. Sistematika Pembahasan ............................................................. 11

BAB II KAJIAN PUSTAKA ..................................................................... 13

A. Penelitian Terdahulu ................................................................... 13


B. Kajian Teori ................................................................................ 20
1. Sistem Informasi Manajemen berbasis ICT ........................... 20

ix
2. Efektivitas Administrasi Kesiswaan ...................................... 37

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................ 44

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian ............................................... 44


B. Lokasi Penelitian ..................................................................... 45
C. Subyek Penelitian ..................................................................... 46
D. Teknik Pengumpulan Data ...................................................... 46
E. Analisis Data ............................................................................ 49
F. Keabsahan Data ........................................................................ 51
G. Tahap Tahap Penelitian ............................................................ 52

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS ........................................ 55

A. Gambaran Obyek Penelitian .................................................... 55


B. Penyajian Data dan Analisis ..................................................... 66
1. Pengumpulan data SIM berbasis ICT .................................. 66
2. Pengolahan data SIM berbasis ICT ..................................... 79
3. Pemanfaatan SIM berbasis ICT ........................................... 98
C. Pembahasan Temuan ............................................................... 119
1. Pengumpulan data SIM berbasis ICT .................................. 119
2. Pengolahan data SIM berbasis ICT ..................................... 122
3. Pemanfaatan SIM berbasis ICT ........................................... 125

BAB V PENUTUP ....................................................................................... 128

A. Simpulan ................................................................................... 146


B. Saran-Saran............................................................................... 148

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 132


LAMPIRAN-LAMPIRAN

x
DAFTAR TABEL
No Uraian Hal.
1. 1 Persamaan dan Perbedaan Kajian Peneliti………………….………………15
4. 1 Data Guru dan Karyawan SMK Nurul Jadid Paiton Probolinggo…………………74
4. 2 Data peserta didik SMK Nurul Jadid………………………………...…......75
4. 3 Data sarana prasarana SMK Nurul Jadid…………………………………...76
4. 4 Data Prestasi Siswa SMK Nurul Jadid……………………………………...77

xi
DAFTAR GAMBAR

No Uraian Hal.
4. 1 SMK Nurul Jadid .......................................................................................... 55
4. 2 Tampilan Aplikasi PSBNJ ............................................................................ 68
4. 3 Log in Akun PSBNJ ...................................................................................... 69
4. 4 Halaman Biodata Peserta Didik .................................................................... 70
4. 5 Halaman Data Orang Tua dan Mahrom ........................................................ 70
4. 6 Halaman Upload Berkas Siswa ..................................................................... 71
4. 7 Halaman Konfirmasi Pembayaran ................................................................ 72
4. 8 Halaman Cetak Bukti Pendaftaran ................................................................ 73
4. 9 Proses Daftar Ulang Siswa ............................................................................ 76
4. 10 Alur Daftar Ulang Siswa ............................................................................. 76
4. 11 Perekaman Data .......................................................................................... 78
4. 12 Aplikasi PEDATREN ................................................................................ 80
4. 13 Tes Penjurusan SMK Nurul Jadid ............................................................... 82
4. 14 Menu Aplikasi PEDATREN ...................................................................... 84
4. 15 Data Pelajar SMK Nurul Jadid.................................................................... 85
4. 16 Data Orang Tua Siswa SMK Nurul Jadid ................................................... 86
4. 17 Data Wali SMK Nurul Jadid ....................................................................... 87
4. 18 Data Pengajar SMK Nurul Jadid ................................................................. 87
4. 19 Data Karyawan SMK Nurul Jadid .............................................................. 88
4. 20 Data Alumni SMK Nurul Jadid................................................................... 89
4. 21 Menu Kepesantrenan ................................................................................... 90
4. 22 Data Pegawai SMK Nurul Jadid ................................................................. 92
4. 23 Presensi Pegawai SMK Nurul Jadid ........................................................... 93
4. 24 User Account PEDATREN ........................................................................ 94
4. 25 Media Penyebarluasan Data ........................................................................ 97
4. 26 Aplikasi PSBNJ......................................................................................... 100
4. 27 Alur Pendaftaran Online ........................................................................... 101
4. 28 Aplikasi E walas ........................................................................................ 104

xii
4. 29 Aplikasi E bekal ........................................................................................ 109
4. 30 Kartu E bekal............................................................................................. 113
4. 31 Aplikasi E bekal ........................................................................................ 114

xiii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Matrik Penelitian

Lampiran 2 : Pedoman Peneltian

Lampiran 3 : Dokumentasi

Lampiran 4 : Jurnal Penelitian

Lampiran 5 : Surat Permohonan Izin Penelitian

Lampiran 6 : Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian

xiv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Konteks Peneltian

Siswa adalah unsur yang sangat penting dalam kegiatan pendidikan dan

pengajaran di sekolah karena tujuan didirikannya lembaga pendidikan sendiri

untuk kepentingan siswa. Oleh sebab itu siswa perlu mendapatkan perhatian

yang cukup dari pelaksana pendidikan. Administrasi kesiswaan merupakan

bagian dari kegiatan administrasi yang dilaksanakan di sekolah, berupa usaha

kerjasama yang dilakukan oleh para pendidik agar terlaksananya proses

belajar-mengajar yang relevan, efektif dan efesien, guna tercapainya tujuan

pendidikan yang diharapkan. Cakupan administrasi kesiswaan meliputi

pengelolaan penerimaan siswa baru, pengelolaan bimbingan dan penyuluhan,

pengelolaan kelas, pengelolaan organisasi siswa intra sekolah dan pengelolaan

data tentang siswa.1

Masalah pendidikan di Indonesia terutama pada bidang administrasi

kesiswaan yang sering dikeluhkan, baik dikeluhkan oleh wali murid, guru dan

dan peserta didik yakni dari segi sarana dan prasarana pendukung berbasis

teknologi yang kurang memadai. Terutama sekolah-sekolah yang berada di

daerah pelosok. Dengan keterbatasan pemanfaatan sarana dan prasarana

berbasis teknologi dalam pegelolan administrasi kesiswaan akan menimbulkan

pelayanan yang kurang efektif, seperti kurang maksimalnya proses penerimaan

siswa baru, tidak ada pencatatan kuantitas dan kualitas peserta didik tiap

1
Asnawir, Administrasi Pendidikan (Padang: IAIN IB Press, 2005), 167

1
2

tahunnya, pengarsipan data siswa dan alumni masih dilakukan secara manual,

sehingga mempersulit pencarian ketika data tersebut diperlukan.

Dari permasalahan diatas, maka pengelolaan administrasi dengan pola

manajemen pendidikan modern serta memanfaatkan perkembangan teknologi

sangat dibutuhkan adanya. Pengelolaan sebagai perkembangan pada sektor

pendidikan yang muncul dalam era kompetitif saat ini. Salah satu

perkembangan teknologi yang muncul adalah penerapan sistem informasi

manajemen (SIM) berbasis Information Comunicatin Technology (ICT).

Sistem Informasi Manajemen (SIM) merupakan sebuah metode

yang dimanfaatkan sebagai sarana penyediaan informasi dan dimanfaatkan

dalam segala aspek kegiatan organisasi atau lembaga seperti perencanaan,

pengendalian, pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutan serta juga berperan

sebagai penyedia informasi bagi seluruh anggota organisasi terutama untuk

pimpinan dalam pengambilan keputusan. 1 Sedangkan Sistem Informasi

Manajemen berbasis ICT merupakan sebuah perangkat yang memungkinkan

seseorang dapat melakukan berbagai hal seperti komunikasi, saling tukar

informasi dan melaksanakan tata kelola organisasi dengan memanfaatkan

teknologi baik itu perangkat keras maupun lunak .2

Penggunaan ICT (Information and communication technology) dalam

pembelajaran didasarkan pada landasan filosofis. UNESCO menekankan

1
Dyna Marisa Khairina, Septya Maharani, Heliza Rahmania Hatta “Sistem Informasi
Manajemen Ruang (Simeru) Kelas” Jurnal Ilmiah Ilmu Komputer 13, no. 1 (Februari 2018) : 30
http://e-journals.unmul.ac.id/index.php/JIM/article/view/1023 .
2
Munawir,Abdul Aziz, Fiki Nur Afifah “Implementasi Sistem Informasi Manajemen
Berbasis ICT Dalam Meningkatkan Layanan Akademik di MA Al Amiriyyah Tegalsari
Banyuwangi Tahun Pembelajaran 2018/2019” Jurnal Manajemen Pendidikan Islam 1, no.1
(September 2019): 70 http://ejournal.iaida.ac.id/index.php/jmpid/article/view/523/355 .
3

tentang pentingnya kemampuan menggunakan perangkat digital pada anak-

anak maupun orang dewasa, bukan hanya sekedar untuk keterampilan hidup

namun juga untuk mendukung pendidikan dalam tingkatan sekunder, pasca-

sekunder, dan tersier. Penggunaan ICT dalam pembelajaran juga telah

mendapat rekomendasi oleh NCTM (The National Council of Teachers of

Mathematics) pada Curriculum and Evaluation Standard for School

Mathematics.3

Dalam Sistem Pendidikan Nasional, ICT dapat dikelompokkan sebagai

sarana prasarana pendidikan. Hal ini termaktub dalam Peraturan Pemerintah

No. 19 tahun 2005 ayat 1 tentang Standar Nasional Pendidikan :

Setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi perabot,


peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber-sumber
lainnya, bahan habis pakai, serta perlengkapan lain yang diperlukan
untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.4

Selain itu dari landasan religius, Allah SWT telah menggambarkan

tentang teknologi dalam Al-Qur’an, teknologi bagi para pendahulu. Hal ini

dapat menjadi bahan pembelajaran bagi generasi setelahnya agar dapat

mendalami dan menguasai berbagai cabang ilmu yang bermanfaat mengikuti

perkembangan zaman yang ada. Firman Allah yang berkaitan tenang teknologi

di antaranya dalam surat al-Anbiya 80 :

ِ ‫س لَكُ م لِتُح‬
‫ص نَ كُ مْ ِم ْن بَأْ ِس كُ مْ ۖ فَ َه لْ أَنْ تُ ْم شَ اكِ ُرو َن‬ ٍ ‫َو عَ لَّ ْم نَ اهُ صَ نْ عَ ةَ لَبُو‬
ْ ْ

3
Nofiana Ika Rahmawati, “Pemanfaatan ICT dalam Meningkatkan Kemampuan Literasi
Matematika” Jurnal Universitas Negeri Semarang 1, no.1 (Februari 2018): 383
https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/prisma/article/view/19606 .
4
Peraturan Pemerintah No.19 tahun 2005 tantang Standar Nasional Pendidikan, pasal 42
ayat (1)
4

"Dan Kami ajarkan (pula) kepada Daud cara membuat baju besi

untukmu, guna melindungi kamu dalam peperanganmu. Apakah kamu

bersyukur (kepada Allah)?" (QS. Al-Anbiya 21: Ayat 80)5.

Penerapan sistem informasi manajemen berbasis ICT pada sebuah

lembaga pendidikan akan sangat berkontribusi dalam berbagai aspek kegiatan

administrasi, seperti pengelolaan data siswa, pengolahan data pendidik dan

tenaga kependidikan, presensi guru dan siswa, pembayaran sekolah, dan

banyak lagi. Penggunaan teknologi juga mampu menyingkat pekerjaan

sehingga waktu lebih efisien dan juga dapat menekan biaya operasional sebab

proses pengolahan data yang memanfaatkan teknologi akan menekan

penggunaan kertas dan tidak terbatas ruang dan waktu.

Secara umum sistem informasi dalam pendidikan diharapkan mampu

melakukan hal-hal sebagai berikut, Pertama dapat menyebarkan informasi

dengan cepat dan akurat, Kedua Dapat membantu, melengkapi dan

menggantikan tugas guru bila sewaktu waktu diperlukan, Ketiga dapat

menunjang kegiatan pembelajaran di masyarakat serta mengajak partisipasi

masyarakat, Keempat Dapat memperluas berbagai macam sumber belajar

sekaligus memperluas kesempatan belajar dikalangan masyarakat, Kelima

Meningkatkan daya tarik masyarat untuk terus belajar, dan dan Keenam Dapat

menghemat biaya pembelajaran. 6

Penulis memilih SMK Nurul jadid sebagai tempat penelitian karena

5
Kementrian Agama RI, Ar-rahim Al Quran dan Terjemahan (Bandung : CV Mikraj
Khazanah Ilmu,2016)
6
Nadeak, Manajemen Humas pada Lembaga Pendidikan (Bandung: Widina Bhakti
Persada. 2020), 26.
5

sekolah ini merupakan salah satu sekolah yang cukup handal dalam bidang

pemanfaatan ICT, salah satunya dengan heterogenitas peserta didiknya dari

berbagai daerah yang mengharuskan mereka jauh dari orang tua, SMK Nurul

Jadid mampu memanfaatkan aplikasi E bekal, yakni aplikasi yang

memungkinkan wali murid untuk mengontrol keuagan putra putrinya, selain itu

dalam bidang administrasi, SMK Nurul Jadid memiliki aplikasi pendataan yang

cukup kompleks dan sistematis, yang juga sudah terintegritas kepada

Pesantren, sehingga semua data yang berkaitan dengan sumber daya manusia

di sekolah dapat terdata dengan baik dengan sistem digitalisasi. Selain itu SMK

Nurul Jadid sudah memanfaatkan aplikasi PSBNJ sebagai sarana penerimaan

murid baru secara online.

Pada observasi awal peneliti pada SMK Nurul Jadid Paiton

Probolinggo, sekolah ini menekankan pada integrasi antara akademik, religious

dan penguasaan terhadap IT. SMK Nurul Jadid mempunyai cara yang lebih

canggih dan efektif untuk menunjang kegiatan akademik dan administrasi

sekolah terutama pada masa pandemi covid 19. Dibuktikan dengan sistem

penerimaan siswa baru, kegiatan belajar mengajar, hingga pelayanan informasi

wali santri yang diselenggarakan dengan online. Tepat tanggal 3 Juni 2021,

sekolah ini juga menyelenggarakan Kelulusan Kelas XII berbasis online

sebagai adaptasi terhadap kondisi pandemi covid 19. Sekolah ini juga banyak

menjuarai berbagai perlombaan di bidang IT, diantaranya Juara 2 lomba

Design Web Nasional, Juara 2 Virtual Reality se Asia Tenggara, Finalis and

The Best Supporter Madig Apps Competion dan masih banyak lagi. Sesuai
6

dengan visi sekolah ini sendiri yaitu “Menjadi SMK berkualitas yang agamis,

berkarakter dan berprestasi dan berwawasan lingkungan” serta sesuai dengan

indikator misi sekolah yaitu, melaksanakan pembelajaran yang efektif dan

efisien berbasis ICT, SMK Nurul Jadid juga menunjang pelayanan

administrasi, penerimaan peserta didik baru (PPDB), evaluasi pembelajaran

siswa, serta input data siswa dan manajemen keuangan sekolah berbasis

digital.7

Berkenaan dengan pentingnya praktek sistem informasi manajemen

berbasis ICT dalam mendukung efektivitas pelayanan administrasi di sekolah,

maka skripsi ini akan menganalisis tentang bagaimana “Implementasi Sistem

Informasi Manajemen Berbasis Information and Communication Technology

(ICT) dalam Meningkatkan Efektivitas Administrasi Kesiswaan di SMK Nurul

Jadid Paiton Probolinggo”.

B. Fokus Penelitian

Berdasarkan konteks penelitian di atas, maka fokus penelitian yang

akan diteliti adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana proses pengumpulan data sistem informasi manajemen

berbasis information and communication technology (ICT) di SMK

Nurul Jadid Paiton Probolinggo?

2. Bagaimana proses pengelolaan data sistem informasi manajemen

berbasis information and communication technology (ICT) di SMK

Nurul Jadid Paiton Probolinggo?

7
Observasi di SMK Nurul Jadid, 10 Juli 2021.
7

3. Bagaimana pemanfaatan sistem informasi manajemen berbasis

information and communication technology (ICT) dalam rangka

meningkatkan efektivitas administrasi kesiswaan di SMK Nurul Jadid

Paiton Probolinggo?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai permasalahan yang dipaparkan dalam fokus penelitian, maka

penelitian ini bertujuan untuk:

1. Untuk mendeskripsikan proses pengumpulan data sistem informasi

manajemen berbasis information and communication technology (ICT) di

SMK Nurul Jadid Paiton Probolinggo

2. Untuk mendeskripsikan proses pengelolaan data sistem informasi

manajemen berbasis information and communication technology (ICT) di

SMK Nurul Jadid Paiton Probolinggo

3. Untuk mendeskripsikan pemanfaatan sistem informasi manajemen

berbasis information and communication technology (ICT) dalam rangka

meningkatkan efektivitas adminitrasi kesiswaan di SMK Nurul Jadid

Paiton Probolinggo

D. Manfaat Penelitian

Adanya sebuah penelitian akan memberikan kontribusi teoritis dan praktis

bagi obyek dan sesuatu yang diteliti. Manfaat penelitian berisi tentang

kontribusi yang akan diberikan peneliti setelah selesai melakukan sebuah


8

penelitian. 8 Adapun peneliti memperoleh beberapa manfaat penelitian yang

bersifat teoritis dan praktis, meliputi :

1. Manfaat teoritis

a. Penelitian ini dapat dijadikan sebagai refrensi perkembangan ilmu

pengetahuan pada umumnya, dan manajemen pendidikan islam pada

khususnya.

b. Penelitian ini menyerukan terhadap pentingnya sebuah lembaga

pendidikan memanfaatkan perkembangan teknologi informasi yang

diaplikasikan kedalam bentu sistem informasi manajemen berbasis

ICT .

c. Penelitian ini mendeskripsikan bagaimana penerapan sebuah sistem

informasi manajemen berbasis ICT di sebuah sekolah swasta dapat

meningkatkan efektivitas administrasi kesiswaan di sekolah tersebut.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi pembaca dapat memberikan wawasan dan pengetahuan tentang

pengelolaan sistem informasi manajemen berbasis ICT yang baik

pada sebuah lembaga pendidikan.

b. Bagi UIN KH. Achmad Siddiq Jember dapat memperkaya khazanah

keilmuan dan dapat menjadi sumber refrensi untuk penelitian

selanjutnya .

c. Bagi sekolah yang diteliti dapat memberikan sumbangan positif pada

sekolah itu sendiri guna meningkatkan keterampilannya dalam

8
Tim penyusun, Pedoman penulisan karya ilmiah (Jember : IAIN Jember press, 2020)
,45.
9

mengelola sistem informasi manajemen.

E. Definisi Istilah

Definisi istilah berisi tentang pengertian istilah yang penting dan

menjadi titik perhatian penelti didalam judul penelitiannya agar tidak terjadi

kesalahpahaman makna istilah sebagaimana yang disebut oleh peneliti. 9

diantaranya :

1. Sistem Informasi Manajemen

Sistem Informasi Manajemen yang dimaksud dalam penelitian ini

adalah serangkaian sub sistem informasi yang menyeluruh, terkoordinasi,

dan secara rasional terpadu yang mampu menstransformasi data menjadi

informasi dan dalam pelaksanaannya memanfaatkan perkembangan

teknologi yang ada seperti perangakat lunak.

Batasan dalam Sistem Informasi Manajemen ini meliputi

pengumpulan data SIM, Pengolahan data SIM, Pemanfaatan SIM.

Pengumpulan data Sistem Informasi Manajemen ini terdiri dari Capturing

(pencatatan), Reading (pembacaan), Verifying (pemeriksaan), Recording

(perekaman). Lalu Pengolahan dan Penyimpanan data SIM berbasis ICT

ini terdiri dari beberpa kegiatan, meliputi Sorting (Penyusunan),

Summarizing (peringkasan), Comparating (Perbandingan), Calculating

(menghitung), Storing (menyimpan), Retriefing (pengambilan kembali),

Reproduction (pengganndaan), dan Distribution (penyebarluasan)

Sedangkan Pemanfaatan SIM terdiri dari beberapa aspek, meliputi

9
Tim Penyususn, 45-46.
10

Teaching and Learning dan Management and administration.

2. Information and Communication Technology (ICT)

ICT yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil rekayasa

manusia dalam melakukan proses penyampaian informasi dan pesan dari

satu pihak kepada pihak lainnya dengan cara yang lebih cepat, lebih luas

dan lebih lama penyimpanannya. Dengan kata lain, ICT merupakan semua

teknologi yang berkaitan dengan peralatan teknis untuk memproses dan

menyalurkan suatu informasi

Batasan ICT pada penelitian ini adalah teknologi berbasis ICT yang

diterapkan dalam lingkugan lembaga pendidikan untuk memudahkan

proses administrasi siswa, dari awal siswa berada di lembaga pendidikan,

hingga mereka selesai melaksanakan pendidikannya.

3. Efektivitas Administrasi Kesiswaan

Efektivitas administrasi pendidikan yang dimaksud dalam

penelitian ini adalah tingkat keberhasilan atau pencapaian sebuah proses

dalam suatu pendidikan agar tujuan pendidikan yang dari awal ditetapkan

dapat dicapai secara maksimal.

Batasan dalam efektivitas administrasi kesiswaan ini adalah

Pelaksanan Proses Rekrutmen dan Seleksi peserta didik, Pembagian Kelas

Peserta Didik, Pencatatan, Pengolahan dan Pelaporan Data Peserta Didik,

dan pengolahan data Alumni.

F. Sistematika Pembahasan

Dalam skripsi ini, terdapat sistematika pembahasan berisi tentang


11

deskripsi alur pembahasan skripsi yang dimulai dari bab pendahuluan hingga

bab penutup. Untuk mempermudah dalam mempelajari skripsi ini, maka

peneliti menguraikan setiap bab yang peneliti susun dalam skripsi ini . Format

penulisan sistematika pembahasan disajikan dalam bentuk deskriptif naratif,

bukan seperti daftar isi.10 Adapun sistematika ini dirancang menjadi lima bab

sebagai berikut:

Bab I: Pendahuluan

Bab ini menguraikan tentang konteks penelitian, fokus penelitian,

tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi istilah dan sistematika

pembahasan.

Bab II: Kajian Kepustakaan

Bab ini menguraikan tentang penelitian terdahulu yang mencantumkan

berbagai penelitian terdahulu yang meneliti pokok permasalahan yang

memiliki kesamaan dengan permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini,

serta kajian teori tentang Sistem Informasi Manajemen berbasis Information

Communication Technology yang peneliti jadikan sebagai referensi landasan

teori pada bab selanjutnya guna menganalisis data yang peneliti peroleh

selama penelitian berlangsung.

Bab III: Metode Penelitian

Bab ini menguraikan tentang pendekatan dan jenis penelitian, lokasi

penelitian, subyek penelitian, teknik pengumpulan data, analisis data,

keabsahan data serta tahap-tahap penelitian.

10
Tim Penyusun IAIN Jember, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah, (Jember: IAIN Jember
Press, 2020), 91.
12

Bab IV: Penyajian dan Analisis Data

Menguraikan dan memaparkan tentang gambaran objek penelitian,

penyajian data dan analisis serta pembahasan temuan hasil penelitian.

Bab V: Penutup atau Kesimpulan dan Saran

Bab ini berisi intisari atau kesimpulan hasil penelitian. Berdasarkan

kesimpulan itulah penulis akan memberikan saran kepada pihak-pihak yang

terkait dalam pemanfaatan Sistem Informasi Manajemen berbasis Information

CommunicationTechnology.
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Penelitian terdahulu

Pada bagian ini peneliti memaparkan berbagai hasil penelitian terdahulu

yang memiliki keterkaitan penelitian yang peneliti hendak lakukan, kemudian

membuat ringkasannya, baik yang sudah terpublikasikan maupun yang belum

terpublikasikan. Hal ini diperlukan untuk menghindari kesamaan antara

penelitian terdahulu dengan penelitian ini dalam hal obyek yang dikaji. maka

dari itu pemaparan originalitas penelitian ditujukan mengetahui sisi perbedaan

antara penelitian ini dengan penelitian terdahulu.

1. Penelitian yang dilakukan oleh Hamdan Syamsudin yang meneliti tentang

peranan sistem informasi manajemen pendidikan bagi kepala sekolah dalam

proses pengambilan keputusan di SMP Islam Al Falaah Sawah baru.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode

wawancara. Kesimpulan yang didapat peneliti dari penelitian ini adalah, rata

rata peranan sistem informasi manajemen pendidikan di berbagai bidang

yang ada disekolah ini adalah 86,6 %. Yang dapat dikatakan bahwa sistem

informasi manajemen pendidikan sangat berperan penting bagi kepala

sekolah dalam pengambilan keputusan di SMP Islam Al-Falaah Sawah

Baru.11

2. Lain hal nya dengan penelitian yang dilakukan oleh Musdalifah, yakni

penelitian yang dilakukan terhadap penerapan SIM di SMA Negeri 1 Baru.


11
Hamdan Syamsudin, “Peranan Sistem Informasi Manajemen Pendidikan bagi Kepala
Sekolah dalam Proses Pengambilan Keputusan di SMP Islam Al Falaah Sawah Baru”(Skripsi,
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2016), 63.

13
14

Dan didapatkan bahwa sekolah tersebut sudah memanfaatkan teknologi

informasi yang mendukung pembelajaran serta memberikan layanan

pendidikan dengan memfasilitasi praktek pembelajaran menggunakan

insfratruktur teknologi. Beberapa teknologi SIM yang sudah diterapkan

disekolah ini diantaranya, aplikasi pengolah data Dapodik, yang dapat

dimanfaatkan sebagai sumber informasi kegiatan sekolah, penggunaan wifi

untuk mengerjakan tugas oleh siswa siswa, serta website sebagai layanan

informasi bagi komunitas sekolah. Dan dalam hal pelayanan administrasi,

penelitian ini memfokuskan pada bagian kelola tata usaha dalamhal

pengumpulan data, penginputan data, dan penyimpanan data. 12

3. Lalu penelitian oleh Tri Firmansyah, Setyawan Hadi Winarko, dan Angga

Achmad Cholid, yang meneliti tentang pengaruh pengelolaan sistem

informasi manajemen terhadap tugas guru SMK Negeri sekabupaten

Malang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode


13
pengujian korelasi ganda. Penelitian ini memiliki 2 variabel yakni

pengaruh pengolahan sistem informasi manajemen, dan dan tugas guru.

4. Selanjutnya ada penelitian dari Yoyon Sholihah yang meneliti tentang

implementasi sistem informasi manajemen (SIM) dalam meningkatkan tata

kelola Madrasah Tsanawiyah Al ishlah Cirebon Indonesia Artikel ini

meneliti tentang bagaimana penerapan manajemen sistem informasi di

MTs Al Ishlah Cirebon. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini

12
Musdalifah, “Implementasi Sistem Informasi Manajemen dalam Mendukung
Pelayanan Administrasi di SMA Negeri 1 Barru” (Skripsi, UIN Alauddin , Makassar, 2016), 35.
13
Tri Firmansyah, Setyawan Hadi Winarko, dan Angga Achmad Cholid, “Pengaruh
Pengelolaan Sistem Informasi Manajemen Terhadap Tugas Guru SMK Negeri Sekabupaten
Malang.” Jurnal Ilmiah Pendekatan Teknik Elektro 3 , no.1 (Februari,2020): 8.
15

adalah pendekatan kualitatif dalam penelitian ini dipaparkan bahwa

penerapan sistem informasi manajemen sangat penting di MTs. Al-

Islah Cirebon dan beberapa sistem yang sudah menerapkan SIM dalam

kegiatan belajar mengajar meliputi kurikulum, strategi pembelajaran,

materi pembelajaran dan juga penilaian. Namun juga ditemukan bahwa

penerapan SIM di MTs.Al-Ishlah Cirebon belum sepenuhnya terlaksana

dengan baik. 14

5. Dan yang terakhir ada penelitian dari Imam Hambali yang meneliti tentang

Implementasi SIM implementasi dalam peningkatan mutu pembelajaran.

Penelitian ini menghasilkan bahwa implementasi SIM dalam meningkatkan

mutu pembelajaran belum dilaksanakan secara optimal dilakukan sesuai

tahapan manajemen pendidikan. Sekolah belum mampu mengoptimalkan

fungsi-fungsi manajemen pendidikan dalam proses pembelajaran dengan

pemanfaatan sistem informasi manajemen yang mencakup perencanaan,

pelaksanaan dan evaluasi.15

Berikut ini tabel perbedaan antara penelitian ini dengan penelitian

terdahulu guna mempermudah pembaca

Tabel 1. 1
Persamaan dan Perbedaan Kajian Peneliti
No Nama, Judul Hasil Perbedaan Persamaan
tahun
1 Hamdan Peranan Rata rata a. Penelitian ini a. keduanaya
Syamsudi sistem peranan sistem lebih sama sama

14
Yoyoh Solihah, “Implementasi Sistem Informasi Manajemen (Sim) Dalam
Meningkatkan Tata Kelola Madrasah Tsanawiyah Al-Ishlah Cirebon Indonesia” Journal
Education Management 1, no. 1 (Oktober 2020) : 83-10
http://journal.bungabangsacirebon.ac.id/index.php/edulead/article/view/110/186
15
Imam Hambali “Implementasi Sistem Informasi Manajemen (SIM) Dalam
Meningkatkan Mutu Proses Pembelajaran” Jurnal pendidikan 5, no. 1, (Maret 2021): 124 – 134.
16

No Nama, Judul Hasil Perbedaan Persamaan


tahun
n, 2016 informasi informasi memfokuskan meneliti
manajemen manajemen pada kepala tentang
pendidikan pendidikan di sekolah dalam sistem
bagi kepala berbagai proses informasi
sekolah bidang yang pengambilan manajemen
dalam ada disekolah keputusan pada
proses ini adalah 86,6 sedangkan lembaga
pengambila %. Yang dapat penelitian pendidikan
n keputusan dikatakan penulis
di SMP bahwa sistem berfokus pada
Islam Al informasi pelayanan
Falaah manajemen administrasi
Sawah baru pendidikan b. Metode
sangat penelitian
berperan menggunakan
penting bagi ini
kepala sekolah menggunakan
dalam metode
pengambilan Kuantitatif
keputusan di
SMP Islam
Al-Falaah
Sawah Baru
2 Musdalifa Implementa Beberapa a. Ruang lingkup a. penelitian
h, 2016 si sistem teknologi SIM administrasi terletak pada
informasi yang sudah yang diteliti penelitian
manajemen diterapkan b. Fokus SIM yang
dalam disekolah ini penelitian ini ditujukan
mendukung diantaranya, adalah SIM untuk
pelayanan aplikasi secara umum, mendukung
administrasi pengolah data namun yang pelayanan
di SMA Dapodik, yang peneliti teliti administrasi
Negeri 1 dapat yakni SIM
Barru dimanfaatkan berbasis ICT.
sebagai sumber
informasi
kegiatan
sekolah,
penggunaan wifi
untuk
mengerjakan
tugas oleh siswa
siswa, serta
website sebagai
17

No Nama, Judul Hasil Perbedaan Persamaan


tahun
layanan
informasi bagi
komunitas
sekolah. Dan
dalam hal
pelayanan
administrasi,
penelitian ini
memfokuskan
pada bagian
kelola tata usaha
3 Tri Pengaruh Penelitian ini a. Menggunaka a. keduanya
Firmansya pengelolaan menghasilkan n metode meneliti
h, sistem bahwa penelitian tentang
Setyawan informasi hubungan antara kuantitatif sistem
Hadi manajemen pengelolaan b. Fokus informasi
Winarko, terhadap sistem iformasi penelitian manajemen
dan Angga tugas guru manajemen dan berbeda,
Achmad SMK tugas guru penelitian ini
Cholid, Negeri memiliki nilai memfokuska
2020 sekabupaten signifikan n pada
Malang sebesar 0,000 pengaruh
(lebih kesil dari SIM
alpha = 0.05) terhadap
yang dapat tugas guru
disimpulkan SMK Negeri
bahwa sedangkan
pengelolaan penelitain
sistem informasi yang
manajemen dilakukan
mempunyai oleh peneliti
hubungan atau memfokuska
pengaruh yang n pada
besar terhadap efektivitas
tugas guru. administrasi
4 Yoyon Implementa penerapan a. Lingkup a. Membahas
Solihah si Sistem sistem Sistem tentang
Informasi informasi informasi Sistem
Manajemen manajemen maajemen informasi
(Sim) sangat penting secara manajemen
Dalam di MTs. Al- umum, b. Menggunak
Meningkatk Islah Cirebon sedangkan an metode
an Tata dan beberapa penelitian penelitian
Kelola sistem yang yang diteliti kualitatif
18

No Nama, Judul Hasil Perbedaan Persamaan


tahun
Madrasah sudah oleh peneliti
Tsanawiyah menerapkan bersifat
Al-Ishlah SIM dalam sistem
Cirebon kegiatan belajar informasi
Indonesia mengajar manajemen
meliputi yang sudah
kurikulum, memanfaatka
strategi n ICT
pembelajaran, b. Fokus
materi penelitian ini
pembelajaran pada tata
dan juga kelola
penilaian. madrasah
Namun juga
ditemukan
bahwa
penerapan SIM
di MTs.Al-
Ishlah Cirebon
belum
sepenuhnya
terlaksana
dengan baik
penghambatnya
adalah fasilitas,
daya dukung,
respon dari guru
dan warga
sekolah serta
kompetensi
operator.
5 Imam Implementa pelaksanaan a. Fokus a. Metode
Hambali , si Sistem peningkatan penelitian ini penelitian
2021 Informasi mutu terhadap mutu menggunak
Manajemen pembelajaran proses an metode
(SIM) dengan pembelajaran kualitatif
Dalam memanfaatkan sedangkan b. Penelitian
Meningkatk sistem informasi fokus meneliti
an Mutu manajemen penelitian tentang
Proses belum peneliti implementa
Pembelajara dilaksanakan tentang si SIM
n secara optimal efektivitas
sesuai tahapan admnistrasi
manajemen
19

No Nama, Judul Hasil Perbedaan Persamaan


tahun
pendidikan.
Sekolah belum
dapat
mengoptimalkan
fungsi
manajemen
pendidikan
dalam proses
pembelajaran
yang meliputi
perencanaan,
pelaksanaan dan
evaluasi.

Penelitian pertama yang dilakukan oleh Hamdan Syamsudin

meneliti tentang peranan SIM dalam proses pengambilan keputusan di

SMP Islam Al Falaah, lalu penelitian kedua oleh Musdalifah yang

mengangkat tentang pemanfaatan SIM untuk mendukung pelayanan

administrasi, namun di dalam penelitian ini belum ada batasan administrasi

yang dilakukan oleh peneliti. Kemudian penelitian yang dilakukan oleh Tri

firmansyah dkk, yang meneliti tentang pengaruh pengelolaan sistem

informasi manajemen terhadap tugas guru SMK Negeri sekabupaten

Malang. Selanjutmya penelitian oleh Yoyon Sholihah yang meneliti

tentang peran SIM dalam meningkatkan tata kelola madrasah, pada

penelitian ini belum adanya pembatasan penelitian terkait ruang lingkup

tata kelola madrasah yang akan diteliti. Dan yang terakhir penelitian yang

dilakukan oleh Imam Hambali yang meneloti tentang Implementasi Sistem

Informasi Manajemen dalam Meningkatkan Mutu Proses Pembelajaran

Berdasarkan dari kajian terdahulu dari dua skripsi dan tiga jurnal,
20

dapat disimpulkan bahwa terdapat kesamaan dari keseluruhan penelitian

yaitu penerapan Sistem informasi manajemen pada lembaga pendidikan.

Perbedaan dari tiap penelitian terebut terletak pada fokus masalah dan

obyek penelitian. Dan juga, dari tiap tiap penelitian diatas, belum

memaparkan tentang proses pengolahan data SIM secara khusus dalam

lingkup pendidiakan. Adapun posisi penelitian penulis berfokus pada

bagaimana proses pengumpulan dan pengolahan data sistem informasi

manajemen berbasis Information and Communication Technology berikut

penerapannya pada sebuah lembaga pendidikan dalam meningkatkan

efektivitas semua sektor administrasi kesiswaan.

B. Kajian Teori

Bagian ini berisi pembahasan tentang teori yang digunakan sebagai

pedoman dalam melakukan penelitian. Pembahasan teori yang lebih luas dan

mendalam akan semakin memperdalam wawasan peneliti dalam mengkaji

masalah yang akan dipecahkan sesuai dengan rumusan masalah dan fokus

penelitian.

1. Sistem Informasi Manajemen berbasis ICT

a. Pengertian Sistem Informasi Manajemen

Sistem Informasi Manajemen adalah suatu sistem yang terdiri

dari beberapa elemen/komponen yang saling terkait. Unsur-

unsur/komponen suatu sistem tentunya akan saling terkoordinasi dengan

baik untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai. Secara sederhana, sebuah

sistem informasi memiliki tiga kegiatan utama di dalamnya. Kegiatan


21

tersebut antara lain menerima data sebagai masukan (input), kemudian

data tersebut diolah dengan melakukan perhitungan, penggabungan

elemen data, pemutakhiran akun, dan sebagainya, dan setelah itu akan

mendapatkan informasi sebagai keluaran (output).16

Selain itu sistem informasi manajemen pendidikan atau Education

Management Information Sistem (EMIS) dapat didefinisikan sebagai

kombinasi antara sumber daya manusia dan aplikasi teknologi informasi

yang saling berhubungan, berkumpul bersama dan membentuk satu

kesatuan, saling berinteraksi dan bekerja sama dalam cara-cara tertentu

untuk melakukan fungsi pengolahan data, menerima input berupa data,

kemudian mengolahnya (processing) , dan menghasilkan keluaran berupa

informasi yang ditujukan untuk memilih, menyimpan, mengolah, dan

mengambil kembali data guna mendukung proses pengambilan

keputusan pendidikan..17

Berikut ini adalah pengertian Sistem Informasi Manajemen menurut

beberapa pendapat :

1) Sistem Informasi Manajemen adalah suatu sistem yang dirancang

untuk menyediakan informasi untuk mendukung pengambilan

16
Vindi Agustiandra, Ahmad Sabandi “Persepsi Guru Terhadap Penerapan Sistem
Informasi Manajemen Akademik Di Sekolah Menengah Kejuruan (Smk) Negeri 3 Padang” Jurnal
Bahana Manajemen Pendidikan 8, no.1 (Februari 2019) : 2-4
http://ejournal.unp.ac.id/index.php/bahana/article/view/103704
17
Anwar Darwis, “Sistem Informasi Manajemen Pada Lembaga Pendidikan Islam,”
Journal of Islamic Education Management 2, no. 1 (April 2017): 67
http://ejournal.iainpalopo.ac.id/index.php/kelola/article/view/444 .
22

keputusan atas kegiatan manajemen dalam suatu organisasi.18

2) Menurut O’Brien mengemukakan bahwa sistem informasi manajemen

merupakan jenis awal dari sistem informasi yang dikembangkan

sebagai upaya untuk mendukung pengambilan keputusan

menajerial.19

3) Menurut Gordon B. Davis mendifinisikan bahwa Sistem Informasi

Manajemen merupakan kerjasama sistem manusia dan mesin yang

terpadu untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi,

manajemen dan proses pengambilan keputusan dalam sebuah

organisasi. 20

4) Menurut Soetedjo Moeljodihardjo mendefinisikan Sistem Informasi

Manajemen adalah metode yang menghasilkan informasi yang tepat

waktu untuk manajemen tentang lingkungan eksternal dan operasi

internal suatu organisasi, dengan tujuan mendukung pengambilan

keputusan dalam rangka meningkatkan perencanaan dan pengendalian

dalam suatu organisasi.21

5) Gordon B. Davis mendefinisikan sistem informasi manajemen

merupakan sistem manusia atau mesin yang dipadukan untuk

menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi manajemen

18
Henny “Sistem Informasi Manajemen Kependudukan Desa (Simkades) Berbasis
Web” Jurnal Sistem Informasi dan Teknik Komputer 5, no.1 (April 2020): 47
http://ejournal.catursakti.ac.id/index.php/simtek/article/view/72 .
19
O'Brien, James. Management Information Systems, terj . Dewi Fitriasari, Deny
Arnos Kwary.. (Jakarta: Salemba Empat, 2010), 443 .
20
Rohmat Taufiq, Sistem Informasi Manajemen (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013), 58.
21
Rohmat Taufiq, Sistem Informasi Manajemen, 58.
23

dan pengambilan keputusan suatu organisasi.22

6) Menurut Laudon Sistem Informasi Manajemen merupakan studi

tenatng sistem informasi yang berfokus pada penggunaanya dalam

bisnis dan manajemen.23

Dari berbagai definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa

Sistem Informasi Manajemen adalah perpaduan antara sumber daya

manusia dan aplikasi teknologi informasi berupa mesin yang digunakan

untuk memilih, menyimpan, mengolah, dan mengambil kembali semua

data internal lingkungan organisasi dalam rangka mendukung proses

pengambilan keputusan manajerial.

b. Proses Pengumpulan Data SIM

1) Capturing (Pencatatan)

Menurut James dalam Chamdan menjelaskan Pencatatan

adalah kegiatan atau proses pendokumentasian suatu aktivitas dalam

bentuk narasi. Komponen ini merupakan bahan dasar dalam

pengolahan informasi. Sistem informasi tidak akan dapat

menghasilkan informasi jika tidak mempunyai komponen input24

Tahap ini berkaitan dengan proses pengumpulan atau

pengumpulan data yang biasanya merupakan proses pencatatan data

ke dokumen atau formulir dasar. Pengumpulan data dapat diperoleh

melalui formulir yang telah dibuat sebelumnya, seperti formulir

22
Gordon B. Davis, Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen (Palembang:
Maxikom, 2013), 66.
23
Laudon, C Keneth dan Jane P Laudon, Sistem Informasi Manajemen Mengelola
Perusahaan Digital (Jakarta : Salemba Empat, 2015), 43.
24
Chamdan Purnama, Sistem Informasi Manajemen(Mojokerto: Insan global, 2016), 30.
24

penerimaan mahasiswa baru, formulir pasien rumah sakit, formulir

permohonan pembukaan rekening bank dan lain sebagainya. Data

tersebut dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu internal dan eksternal. Data

internal adalah data yang berasal dari dalam organisasi sedangkan data

eksternal adalah data yang berasal dari luar organisasi tetapi masih ada

kaitannya dengan perkembangan organisasi.25

Tahapan pengumpulan dan pencatatan data melalui

komputerisasi dapat dilakukan dengan menginput data melalui

aplikasi atau software yang digunakan. Tahapan cara kerja sistem

komputer ini adalah data yang telah diperoleh dan dikumpulkan

dimasukkan oleh pengguna atau user pada alat input, kemudian

dengan metode tertentu data input tersebut diolah atau diolah oleh alat

proses dan selanjutnya informasi tersebut diolah dihasilkan informasi

oleh perangkat keluaran.

2) Verifying (pemeriksaan)

Pemeriksaan adalah serangkaian kegiatan untuk

mengumpulkan dan mengolah data, informasi, dan/atau bukti yang

dilakukan secara objektif dan profesional berdasarkan suatu standar.26

Pemeriksaan juga dapat didefinisikan sebagai pengecekkan

atau pengesahan data sebgai jaminan bahwa data tersebut dapat

25
Yoyoh Solihah “Implementasi Sistem Informasi Manajemen (Sim) Dalam
Meningkatkan Tata Kelola Madrasah Tsanawiyah Al-Ishlah Cirebon Indonesia” Journal
Education Management 1,no 1 (Oktober 2020) : 89
http://journal.bungabangsacirebon.ac.id/index.php/edulead/article/view/110/186
26
https://www.pajak.go.id/id/peraturan/tata-cara-pemeriksaan.
25

diperoleh dan dicatat secara cermat.27 Pemeriksaan perlu dilakukan hal

ini bertujuan untuk menghindari kesalahan dari data yang dibaca dari

dokumen dasar.

3) Classifying (penggolongan)

Penggolongan dapat didefinisikan sebagai penetapan unsur

unsur data dalam kategori kategori khusus yang memberikan akrti

bagi si pemakai 28 Data sendiri dapat diklasifikasikan menjadi tiga,

yakni menurut jenis, sifat dan sumbernya. berikut perinciannya :

Menurut jenisnya data dibagi menjadi dua, yakni: Pertama,

data hitung merupakan data sebagai hasil dari perhitungan atau

penjumlahan data tertentu. Kedua, data ukur : data yang menunjukkan

ukuran mengenai nilai sesuatu

Menurut sifat nya data dibagi menjadi dua, yakni : Pertama,

data kuantitatif merupakan data mengenai penggolongan dalam

hubungan dlam penjumlahan. Kedua data kualitatif : data mengenai

penggolongan dalam hubungan dengan kualitasatau sifat tertentu.

Menurut sumbernya data dibagi menjadi dua, yakni : data internal dan

data eksternal29

4) Recording (perekaman)

Perekaman data adalah proses penyimpanan data yang

dibacakan dan diverifikasi ke dalam perangkat penyimpanan berupa

27
Lukman Hakim, Prinsip-prinsip dasar sistem informasi manajemen (Jambi : Timur
laut aksara,2019), 66.
28
Lukman, Prinsip-prinsip dasar sistem informasi manajemen 66.
29
Hamdi Agustin, Sistem Informasi Manajemen dalam Perspektif Islam. (Depok : PT
Raja Grafindo Persada, 2019), 13.
26

memori penyimpanan. Dalam sistem komputer, data dapat disimpan

dalam memori sekunder berupa disket, hard disk, dan lain-lain.

Data dapat disimpan ke dalam bentuk file disebuah perangkat

computer. File merupakan suatu kumpulan dari data serta informasi

yang saling berhubungan serta juga tersimpan di dalam ruang

penyimpanan sekunder. File ini dapat juga diartikan ialah sebagai

arsip atau juga data yang tersimpan di dalam komputer.30

c. Proses Pengolahan data SIM

Menurut Lukman hakim, pengolahan data merupakan suatu

proses kegiatan pikiran dengan bantuan tangan ataupun suatu peralatan

dengan mengikuti seangkaian langkah langkah perumusan atau pola

tertentu untuk mengubah sebuah data menjadi tersusun sehingga sifat dan

isinya lebih berguna. 31 berikut beberapa aktivitas pengolahan data :

1) Sorting (penyusunan )

Tahap penyusunan didefinisikan sebagai tahap menetapkan

unsur unsur data dalam suatu rangkaian urutan khusus yang berguna

untuk mempermudah pemakai informasi.32

Sedangkan menurut Burch dan Strater dalam Titiek

menjelaskan bahwa tahap penyusunan merupakan proses penempatan

unsur-unsur data dalam suatu rangkaian atau urutan khusus atau

30
Agus Mulyanto, Sistem Informasi Konsep dan Aplikasi (Yogyakarta : Pustaka Pelajar,
2009) , 32.
31
Lukman Hakim, Prinsip-prinsip dasar sistem informasi manajemen (Jambi : Timur
laut aksara,2019), 66.
32
Lukman, Prinsip-prinsip dasar sistem informasi manajemen 66.
27

rangkaian yang telah ditentukan sebelumnya.33

Dapat disimpulkan bahwa tahap penyusunan data merupakan

proses pengurutan data yang sudah terekam agar informasi yang di

hasilkan dapat dipahami, memudahkan pembaca dan pencarian

informasi yang disajikan.

2) Summarizing (Peringkasan data)

Peringkasan merupakan salah satu bagian dari pengolahan data

untuk memperoleh data secara cepat dan efisien dengan menjadikan

intisari suatu dokumen khususnya membuat dokumen laporan setiap

hari seiring dengan meningkatnya pelaksanaan suatu kegiatan atau

peristiwa.34

Peringkasan juga dapat didefinissikan sebagai penggabungan

unsur unsur data dalam salah satu atau dua cara, yakni matematika

atau logika35

Dalam peringkasan data pengeloa informasi memastikan

kembali runtutan informasi dan data yang ada, hal ini dimaksudkan

untuk menghilangkan kemunculan data yang sama atau berulang dari

sekumpulan rincian data sebagai basis data yang tersimpan dalam

memori.

33
Titik Djumiarti, Sistem Informasi Manajemen (Semarang: Universitas Diponegoro,
2008), 52.
34
Muhammad Mustaimmin “Peringkasan Multi-dokumen menggunakan Metode
Pengelompokkan berbasis Hirarki dengan Multi-level Divisive Coefficient” Jurnal Teknologi
Informasi dan Ilmu Komputer 5, no : 6 (Desember 2018) : 11
https://garuda.ristekbrin.go.id/documents/detail/829451
35
Lukman Hakim, Prinsip-Prinsip Dasar Sistem informasi Manajemen (Jambi : Timur
laut aksara,2019), 66.
28

Dapat disimpulkan bahwa kegiatan peringkasan merupakan

proses pemangkasan atau penggabunga data sebagai bentuk

pengambilan intisari dari suatu data agar tidak terjadi pengulangan,

dan dilakukan dengan dua cara, yakni matematika dan logika.

3) Calculating (Perhitungan)

Perhitungan data Merupakan proses pengolahan data yang

melibatkan seluruh operasi aritmatika. Perhitungan juga dapat

didefinisikan sebagai proses penanganan data secara ilmu hitung atau

logika.36

Proses ini membutuhkan manipulasi aritmatika dan/atau

logika. Misalnya, perhitungan harus menyajikan jumlah gaji

karyawan, pesanan pelanggan, rata-rata indeks prestasi siswa, dan

sebagainya. Dalam beberapa contoh perhitungan yang sulit harus

menyajikan data dalam model manajemen ilmiah, seperti PERT,

program linier, peramalan, dan sebagainya.37

4) Comparating (Perbandingan)

Menurut Hasan, perbandingan adalah suatu prosedur statistik

untuk menguji perbedaan antara dua atau lebih kelompok data.

Pengujian ini bergantung pada jenis data dan independen, yaitu

sampel dipisahkan satu sama lain. 38

36
Lukman, Prinsip-prinsip dasar sistem informasi manajemen, 66.
37
Teguh wahyudi, Sistem Informasi: Konsep dasar, analisis desain dan implementasi.
(Yogyakarta: Graha Ilmu, 2014), 34.
38
M Iqbal Hasan, Pokok-pokok Materi Statistika 1 (Statistik Deskriptif) (Jakarta: Bumi
Aksara, 2017), 126-127.
29

Perbandingan merupakan ukuran yang digunakan untuk

membandingkan suatu nilai terhadap nilai lainnya dengan satuan

sejenis. Setiap nilai yang dibandingkan harus mempunyai satuan yang

sama, misalnya satuan , misalkan panjang, berat dan waktu.

Dalam kaitannya dengan pengelolaan informasi, data-data

dalam basis sumber data yang ada perlu dibandingakan dengan data-

data yang lain untuk mengetahui posisi dan kondisi data dalam

kesimpulan data yang direkam.

5) Storing (penyimpanan)

Penyimpanan merupakan komponen sistem dasar dari sistem

informasi manajemen. Penyimpanan merupakan aktivitas SIM dimana

data disimpan secara teratur untuk kemudian digunakan kembali.39

Pada tahap ini data disimpan dalam penyimpanan data

komputer yang merupakan media yang digunakan dengan fungsi

untuk menyimpan berbagai macam data digital yang tersedia pada

perangkat komputer pada waktu tertentu sehingga data dapat dibaca

dan dibuka kembali untuk diprosesi pada perangkat tersebut. Saat ini

media penyimpanan komputer terbagi menjadi 3 kategori, yaitu Media

Penyimpanan Magnetik (Magnetic Disk), Media Penyimpanan Optik

(Optical Disk), dan Media Penyimpanan Awan (Cloud Storage). Dan

selanjutnya saya akan membahas ketiga kategori tersebut secara detail,

jenis dan juga contoh dari masing-masing kategori tersebut.Tujuan

39
Acai sudirman dan Muttaqin, Sistem informasi manajemen ( Jakarta : Yayasan kita
menulis,2020), 18.
30

penyimpanan data sendiri adalah mempermudah pencarian data jika

sewaktu waktu data diperlukan, serta menjaga dan memelihara fisik

arsip atau dokumen agar terlindungi dari kemungkinan rusak.40

6) Retriefing (pengambilan kembali)

Untuk menambah keakuratan data yang akan dijadikan sebagai

informasi, proses pengampilan kembali data data yang telah disusun

sangatlah penting. Pada prinsipnya informasi yang ada merupakan

pengampilan kembali hasil dari data-data yang telah disimpan disuatu

tempat penyimpanan sebelumnya.

Retriefieng juga didefinisikan sebagai proses pencarian dan

mendapatkan unsure unsure data khusus dari media dimana data data

tersebut tersimpan. 41 Proses pengambilan kembali merupakan proses

validasi akhir data untuk akhirnya data dicetak dan disebarluaskan

kepada pemakai jasa pendidikan.

7) Reproduction (Penggandaan)

Proses penggandaan dapat didefiniskan sebagai proses


42
memperbanyak data dari suatu media ke media lain. Proses

penggandaan informasi tentunya dilakukan pada sebuah lembaga

pendidikan khususnya dalam bentuk hardcopy perlu dikendalikan agar

informasi tersebut dapat dikirim ke seluruh pemakai, dengan tujuan

agar infomasi itu tidak hilang.

40
Lukman Hakim, Prinsip-prinsip dasar sistem informasi manajemen (Jambi : Timur
laut aksara,2019), 67.
41
Lukman, Prinsip-prinsip dasar sistem informasi manajemen 66.
42
Lukman, Prinsip-prinsip dasar sistem informasi manajemen 66.
31

Beberapa proses penggandaan informasi dapat dilakukan

dalam jaringan komputer dengan cara menggandakan data ataupun

dalam bentuk fisik dengam menggunakan alat pengganda seperti

printer, dan alat foto copy.

8) Distribution (penyebarluasan)

Distribusi dapat diartikan sebagai pemindahan data daru

bagian SIM ke bagian yang membutuhkan teruma kepada konsumen

jasa dan pembuat kebijakan lembaga. Data dan informasi yang

dikeluarkan harus disesuaikan dengan kebutuhan.43

Distribusi merupakan tahap akhir dari pengolaan data .

kegiatan ini merupakan proses mengirim atau menyebarluaskan

informasi dengan tujuan untuk menjangkau konsumen akhir.

Distribusi informasi dapat dilakukan melalui media sosial atau

disebar luaskan dalam bentuk hardcopy kepada setiap pemakai jasa

pendidikan.

Penyebarluasan informasi juga merupakan sarana memperluas

jejaring sosial dan penegasan eksistensi lembaga pada khalayak ramai

yang kemudian ditujukan agar menimbulkan ketertarikan sang

penerima informasi untuk memakai jasa lembaga pendidikan tersebut.

d. Pemanfaatan SIM berbasis ICT

Efektivitas penggunaan teknologi informasi akan memberikan

kontribusi agar semua tugas dapat terlaksana dengan baik. Pemanfaatan

43
Lukman, Prinsip-prinsip dasar sistem informasi manajemen 67.
32

teknologi informasi juga dapat mengurangi resistensi human error,

seperti lupa, dan pengurangan konsentrasi karena kelelahan dan lain

sebagainya. ICT atau yang dapat diartikan Teknologi, informasi dan

komunikasi memungkinkan setiap organisasi atau lembaga pendidikan

untuk memperoleh keuntungannya sendiri, keunggulan tersebut dianggap

sebagai keunggulan kompetitif dimana ICT sebagai pembelajaran yang

efektif dan efisien dari berbagai arah dan model pendidikan.44

Salah satu bentuk penerapan dari SIM yang berbasis ICT ini dapat

mendukung penyediaan sumber belajar berbasis ICT, diantaranya adalah

tersedianya pusat sumber belajar. Pengelolaan sistem informasi

manajemen pendidikan di sekolah juga sekaligus membantu dalam

proses pembelajaran baik oleh guru maupun siswa. Penggunaan sistem

informasi manajemen pendidikan guru dapat mengakses dan mencari

bahan-bahan yang dibutuhkan dalam pengajaran, mencari dan

menggunakan berbagai metode dan pendekatan proses pembelajaran.

Menambah wawasan, pengetahuan, pengalaman serta skill dalam bidang

komputer.

Sekolah memiliki banyak data informasi yang butuh dikelola dan

pengelolaannya dilakukan melalui SIM sekolah. SIM yang berbasis

ICT berada dalam lingkup Sistem Informasi (information system) dimana

secara teknis didefinisikan sebagai sekumpulan komponen yang saling

berhubungan, mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan

44
Jogiyanto HM dan Willy Abdillah, Sistem Tata Kelola Teknologi Informasi
(Yogyakarta: AndiOffset, 2010), 250.
33

mendistribusikan informasi untuk menunjang pengambilan keputusan dan

pengawasan dalam suatu organisasi. Dalam ICT terdapat tiga aktivitas

yang akan memproduksi informasi yang dibutuhkan organisasi untuk

membuat keputusan, mengendalikan operasi, menganalisis permasalahan,

dan juga menciptakan produk baru; aktivitas tersebut adalah input, proses,

dan output.45

Berikut pemanfaatan SIM berbasis ICT dalam lembaga pendidikan :

1) Bidang belajar mengajar (teaching and learning)

Komponen dalam kegiatan belajar mengajar ini terdiri dari

empat bidang yang dapat menciptakan iklim KBM yang sesuai dengan

harapan, yaitu kurikulum, strategi pembelajaran, materi

pembelajaran, dan penilaian.46 Berikut penjelasannya :

Kurikulum: Kurikulum merupakan rangkaian rencana dan

penataan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang

digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran

untuk mencapai produktivitas pendidikan. Produktivitas pendidikan

dimaknai sebagai efisiensi dan efektivitas dalam mencapai tujuan

pendidikan.47Kurikulum dirancang untuk membantu siswa mencapai

keseluruhan kompetensi, pengetahuan, ketrampilan, penguasaan

45
Kenneth C Laudon dan Jane P. Laudon, Management Information System, Sistem
Informasi Manajemen, terj. Chriswan Sungkono dan Machmudin Eka P (Jakarta: Salemba Empat,
2017),15.
46
Mochammad Ridwan Hasan, “Implementasi Sistem Informasi Manajemen berbasisi
ICT dalam meningkatkan efektivitas Kegiatan Belajar Mengajar Di Sekolah Islam Al kautsar ”
(Tesis, UIN Maulana Malik Ibrahim,2014), 46
47
Teguh Triwiyanto,Manajemen Kurikulum dan Pembelajaran (Jakarta: Bumi Aksara,
2015) ,86
34

materi dan praktik di lapangan sehingga dapat menyeimbangkan

standar kompetensi yang diharapkan.

Strategi dan gaya pembelajaran : Strategi pembelajaran

merupakan suatu cara yang digunakan pendidik untuk menyampaikan

materi pelajaran, keterampilan atau sikap tertentu agar pembelajaran

dan pendidikan berlangsung efektif dan tujuannya tercapai denga

baik.48

Materi Belajar Mengajar: merupakan segala bentuk bahan

yang digunakan untuk membantu guru dalam melaksanakan kegiatan

belajar mengajar. Bahan ajar merupakan informasi alat dan teks yang

diperlukan guru untuk perencanaan dan penelaahan implementasi

pembelajaran.49

Penilaian: merupakan keseluruhan kegiatan pengukuran

(pengumpulan data dan informasi), pengolahan, dan penafsiran dan

pertimbangan untuk membuat keputusan tentang tingkat hasil belajar

yang dicapai oleh siswa setelah melakukan kegiatan belajar dalam

upaya mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. 50

2) SIM berbasis ICT dalam Manajemen dan Administrasi (Management

and Administration) Sekolah

Terdapat 9 pilar fungsi utama dari manajemen administrasi

yang efektif dan efisien dalam mengelola sumber daya dan proses

48
Jejen Mustafa, Manajemen pendidikan: Teori, Kebijakan dan Praktik (Jakarta:
Kencana, 2015),142.
49
Abdul Majid, Perencanaa Pembelajaran: Mengembangkan Standar Kompetensi
Guru (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2017), 173-174.
50
Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran (Jakarta: Bumi Aksara, 2013), 161.
35

yang diperlukan untuk mendukung efektivitas administrasi sekolah.51

Adapun 9 fungsi primer dari manajamen sekolah yang menerapkan

sistem informasi manajemen adalah sebagai berikut:

Pertama, fungsi teknologi, yang meliputi perencanaan jangka

panjang, implementasi sistem, pemeliharaan sistem, pelatihan, dan

dukungan manajemen di lapangan.52

Kedua, fungsi keamanan, yang meliputi keamanan fisik sekolah,

keamanan data dan ICT, dan keamanan siswa dan guru.53

Ketiga, fungsi tata kelola sekolah, merupakan sesuatu yang

berkenaan dengan pengelolaan proses pendidikan untuk mencapai

tujuan yang telah ditetapkan, baik tujuan jangka pendek, menengah,

maupun tujuan jangka panjang. meliputi komunikasi (humas),

kebijakan (peraturan sekolah), pengelolaan kurikulum ketertiban

masyarakat.54

Keempat, fungsi kesiswaan yang merupakan suatu pengaturan

terhadap peserta didik dari mulai dari awal hingga peserta didik lulus

sekolah, baik yang berkenaan langsung dengan peserta didik secara

langsung maupun tidak langsung, meliputi, Penerimaan Peserta Didik,

layanan administrasi siswa, evaluasi hasil belajar, konseling,

51
Mochammad Ridwan Hasan, “Implementasi Sistem Informasi Manajemen berbasisi
ICT dalam meningkatkan efektivitas Kegiatan Belajar Mengajar Di Sekolah Islam Al kautsar ”
(Tesis, UIN Maulana Malik Ibrahim,2014), 46.
52
Ridwan “Implementasi Sistem,” 47.
53
Ridwan “Implementasi Sistem,” 47.
54
Ridwan “Implementasi Sistem,” 47.
36

ekstrakulikuler, kursus, dan kesehatan .55

Kelima, fungsi sumberdaya pendidikan, yang melputi

pengelolaan database, dan input kurikulum.56

Keenam, fungsi sumberdaya eksternal, yang meliputi

pengelolaan database, pengelolaan sumberdaya. Sumberdaya eksternal

sekolah merupakan analisis konteks terhadap lingkungan eksternal

sekolah dan kondisi masyarakat antara lain dilakukan terhadap komite

sekolah, dewan pendidikan, kantor dinas kabupaten/kota, keberadaan

dunia usaha dan dunia industri, asosiasi profesi, kondisi sumberdaya

alam, kondisi sosial ekonomi, dan budaya.57

Ketujuh, fungsi sarana prasarana, yang meliputi perluasan

bangunan, rehabilitasi, peningkatan mutu ruang belajar, Memilih

perabot dan perlengkapan, memperhatikan kondisi sanitasi,

Penyimpanan alat-alat, mengatur dan memelihara ruang belajar, dan

pemeliharaan halaman58.

Kedelapan, fungsi sumberdaya manusia yang terampil,

profesional dan berkompeten agar dapat memainkan perannya secara

efektif dalam sekolah berbasis ICT. Sekolah berbasis ICT memiliki

komitmen menyediakan kesempatan yang sama untuk seluruh peserrta

didik dengan kebutuhan dan kemampuan yang berbeda sehingga dapat

meningkatkan kapasitas peserta didik dalam pembelajaranyang

55
Ridwan “Implementasi Sistem,” 47.
56
Ridwan “Implementasi Sistem,” 48.
57
Ridwan “Implementasi Sistem,” 48.
58
Ridwan “Implementasi Sistem,” 48.
37

meliputi, rekrutmen Guru/ Karyawan, keterampilan manajemen SDM,

Kompensasi, Hubungan karayawan dan guru, promosi jabatan,

keselamatan manusia, manajemen pelatihan staff.59

Kesembilan, fungsi pembiayaan, yang meliputi penganggaran,

pelaporan,akuntansi, pembelian, pendanaan proyek, perencanaan

jangka panjang, dan audit control. 60

Dari pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa terdapat 9

fungsi primer dari manajamen sekolah yang menerapkan sistem

informasi manajemen, meliputi fungsi teknologi, fungsi keamanan,

fungsi tata kelola sekolah, fungsi kesiswaan, fungsi sumberdaya

pendidikan, fungsi sumberdaya eksternal, fungsi sarana dan prasarana,

fungsi sumberdaya manusia dan yang terakhir fugsi pembiayaan.

2. Efektivtas Administrasi Kesiswaan

a. Pengertian efektivitas

Efektivitas adalah suatu keadaan yang mengandung pengertian

mengenai terjadinya suatu efek atau akibat yang dikehendaki. Kata

efektif berarti terjadinya akibat yang dikehendaki dalam suatu


61
perbuatan. Pendapat lain mengatakan bahwa efektivitas adalah

keaktifan, daya guna, adanya kesesuaian dalam suatu kegiatan dengan

sasaran yang dituju62

59
Ridwan “Implementasi Sistem,” 49.
60
Ridwan“Implementasi Sistem,” 49.
61
Adisasmita Raharjo, Pengelolaan Pendapat dan Anggaran, (Yogyakarta: Graha ilmu,
2011), 170.
62
Garry Jonathan, “Efektivitas Penggunaan Dana Desa dalam Peningkatan
Pembangunan” Jurnal Jurusan Ilmu Pemerintahan 2,no. 2 (Maret, 2017): 3.
38

Mahsun menjelaskan bahwa efektivitas (hasil guna) merupakan

hubungan antara keluaran dengan tujuan atau sasaran yang harus dicapai.

Pengertian efektivitas ini pada dasarnya berhubungan dengan pencapaian

tujuan atau target kebijakan.63

Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa

efektivitas merupakan keadaan yang menunjukan tingkat keberhasilan

atau percapaian suatu tujuan yang di ukur kualitas, kuantitas, dan waktu,

sesuai dengan yang telah direncanakan sebelumnya.

b. Pengertian administrasi kesiswaan

Untuk dapat memahami administrasi kesiswaan secara

keseluruhan, maka perlu terlebih dahulu membahas titik awal pengertian

tersebut, yaitu Administrasi. Pengertian dasar tentang administrasi itu

akan merupakan tumpuan pemahaman administrasi pendidikan

seutuhnya. Secara sederhana administrasi berasal dari kata latin “ad” dan

“ministro” Ad mempunyai arti “kepada” dan ministro berarti “melayani”.

Secara bebas dapat diartikan bahwa administrasi itu merupakan

pelayanan atau pengabdian terhadap subjek tertentu.64

Administrasi merupakan suatu proses yang dilakukan oleh suatu

personil (kelompok) dalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan

organisasi tersebut. Sedangkan peserta didik berarti anak yang sedang

berguru atau belajar (bersekolah). Jadi dapat disimpulkan bahwa

administrasi peserta didik adalah suatu proses yang dilakukan oleh suatu
63
Mohamad Mahsun, Pengukuran Kinerja Sektor Publik (Yogyakarta : Penerbit BPFE-
Yogyakarta,2006) , 182.
64
HM. Daryanto, Administrasi Pendidikan (Jakarta : Rineka Cipta, 2014), 1.
39

personil (kelompok) dalam upaya mengelola peserta didik atau siswa

untuk mencapai tujuan pendidikan.65

Pengertian dan konsep administrasi kesiswaan menurut para ahli

yaitu sebagai berikut:

1) Administrasi kesiswaan adalah proses pengurusan serta layanan dalam

hal-hal yang berkaitan dengan murid di suatu sekolah mulai dari

perencanaan penerimaan murid baru, pembinaan selama murid berada

di sekolah, sampai dengan murid menamatkan pendidiknnya

2) Administrasi kesiswaan didefenisikan sebagai pencatatan siswa mulai

dari proses penerimaan hingga siswa tersebut lulus dari sekolah yang

di sebabkan karena tamat atau sebab lain.66

3) Administrasi kesiswaan merupakan bagian dari kegiatan administrasi

yang dilaksanakan di sekolah, berupa usaha kerjasama yang dilakukan

oleh para pendidik agar terlaksananya proses belajar mengajar yang

relevan, efektif, efisien, guna mencapai tujuan pendidikan yang

diharapkan.67

Dari beberapa penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa

administrasi kesiswaan merupakan usaha kerjasama para pendidik dan

tenaga kependidikan dimulai dari proses penerimaan siswa baru, hingga

siswa tersebut lulus

65
Nurhasanah, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka,2007)
66
Suharsimi, Manajemen Pendidikan (Yogyakarta: Aditya Media.,2008), 42.
67
Asnawir, Administrasi Pendidikan (Padang: IAIN IB Press, 2005), 165.
40

c. Ruang lingkup administrasi kesiswaan

Ruang lingkup administrasi kesiswaan meliputi pengelolaan

penerimaan siswa baru, pengelolaan bimbingan dan konseling,

pengelolaan kelas, pengelolaan organisasi siswa intra sekolah (OSIS) dan

pengelolaan data tentang siswa dan sebagainya. Secara garis besar, A.

Gaffer MS dalam Asnawir mengelompokkan administrasi kesiswaan

menjadi tiga bidang:

Pertama, Pupil Inventory adalah berupa daftar yang

menggambarkan data siswa yang akan masuk ke suatu lembaga

pendidikan atau sekolah. Dengan Inventarisasi Siswa akan diketahui

gambaran tentang kondisi siswa/siswi yang akan masuk sekolah, dan

akan terlihat pertumbuhan penduduk khususnya mengenai anak usia

sekolah. Semua data itu harus tersedia untuk administrator pendidikan

dan administrator sekolah yang dapat digunakan untuk mengembangkan

rencana jangka panjang, menengah, pendek,

Kedua, Pupil accounting merupakan penyusunan keterangan

keterangan tentang tingkah laku siswa/murid selama bersekolah.

Keterangan-keterangan tersebut meliputi masalah-masalah siswa yang

tidak masuk belajar ke sekolah, siswa-siswa yang meninggalkan

pelajaran di sekolah, siswa yang sering terlambat dan sebagainya.

Dengan demikian masalah Pupil Accounting lebih banyak berhubungan

dengan absensi siswa.

Ketiga, Pupil Personel Service merupakan semua layanan dan


41

seluruh usaha-usaha yang dilakukan oleh sekolah untuk kemajuan

siswa/murid. Layanan dan usaha yang dimaksud adalah berupa

bimbingan dan konseling terhadap siswa/murid yang membutuhkannya.

Fungsi dari bimbingan kesiswaan ini salah satunya ialah memberikan

penyuluhan kepada para siswa sehingga para siswa dapat mengetahui

bagaimana langkah-langkah belajar dan pengaplikasian pelajaran yang

tepat dalam kehidupannya.68.

d. Faktor yang mempengaruhi efektivitas

Organisasi akan berjalan terarah jika memiliki tujuan yang jelas.

Adanya tujuan akan memberikan motivasi untuk melaksanakan tugas dan

tanggung jawabnya. Tujuan organisasi adalah memberikan pengarahan

dengan cara menggambarkan keadaan yang akan datang yang senantiasa

dikejar dan diwujudkan oleh organisasi.

Struktur dapat mempengaruhi efektivitas dikarenakan struktur

yang menjalankan organisasi. Struktur yang baik adalah struktur yang

kaya akan fungsi dan sederhana. Selanjutnya, tanpa ada dukungan dan

partisipasi serta sistem nilai yang ada maka akan sulit untuk mewujudkan

organisasi yang efektif. Faktor-faktor yang mempengaruhi organisasi

harus mendapat perhatian yang seriuas apabila ingin mewujudkan suatu

efektivitas. Richard M Steers menyebutkan empat faktor yang

mempengaruhi efektivitas, yaitu :

1) Karakteristik Organisasi adalah bagaiamana cara organisasi

68
Asnawir, Administrasi Pendidikan, (Padang: IAIN IB Press, 2018), 167.
42

menempatkan berbagai pekerjaan secara sistematis sehingga relasi

antar sesama pekerja dapat berjalan dengan baik.

2) Karakteristik Lingkungan mencakup dua aspek. Aspek pertama adalah

lingkungan eksternal. Aspek kedua adalah lingkungan internal.

3) Karakteristik Pekerja merupakan faktor yang paling berpengaruh

terhadap efektivitas. Karena performa pekerja akan sangat

menentukan bagaimana roda kegiatan organisasi berjalan.

4) Karakteristik Manajemen adalah bagaimana proses pekerjaan

berlangsung, dirancang untuk mengkondisikan semua hal yang ada di

dalam organisasi sehingga efektivitas tercapai.69

Dari semua penjelasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa

perkembangan teknologi khususnya Sistem Informasi Manajemen

berbasis Information and Communication Technology memiliki andil besar

dalam pengelolaan sektor pendidikan khususnya pada bidang administrasi

pendidikan. Semua cangkupan wilayah administrasi pendidikan

memanfaatkan SIM berbasis ICT dalam mempermudah mencapai

tujuannya. Tenaga administrasi yang ada di lembaga pendidikan dituntut

untuk dapat menguasai ilmu teknologi dalam pengelolaan bidangnya

masing masing. Seperti bidang administrasi keuangan memanfaatkan

teknologi untuk menyusun sistem dalam pelayanan keuangan satu arah,

tenaga adminitrasi umum dapat memenfaatkan teknologi dalam melakukan

pengumpulan dan merekap data dengan berbasis online, sedangkan guru-

69
Richard M. Steers, Management Across Culture, terj: Magdalena Jamin, (California:
Universityof Oregon, 2019), 65.
43

guru dan tenaga kependidikan dapat memanfaatkan aplikasi pembelajaran

lain yang lebih bervariasu untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran

guna membangun semangat belajar baru bagi para siswa.


BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian yang dilakukan dengan cara

mengamati langsung terhadap objek yang diteliti,guna mendapatkan data yang

relevan, atau bisa disebut juga dengan penelitian lapangan (field research).

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif yang

bertujuan untuk memahami, fenomena yang dialami subjek penelitian,

misalnya perilaku, persepsi, tindakan secara holistik, yang nantinya akan

disajikan dengan cara deskriptif dalam bentuk pengolahan kata dan bahasa

pada suatu konteks khusus, dengam memanfaatakan berbagai sumber metode

ilmiah.

Pendekatan kualitatif deskriptif digunakan untuk memperoleh data

yang mendalam dan mengandung makna yang secara signifikan dapat

mempengaruhi substansi penelitian. Yang artinya bahwa metode kualitatif

menyajikan secara langsung hakikat hubungan anatara penelti dan

informannya 70 . Penelitian deskriptif juga dapat diartikan dengan penelitian

yang mendeskripsikan suatu obyek, fenomena, atau setting sosial yang

dituangkan dalam sebuah tulisan berbentuk naratif. Pada penulisannya laporan

ini berisikan kutipan data yang diungkap di lapangan sebagai penguat data

yang sudah disajikan dalam laporan penelitian. 71

70
Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung,: Alfabeta, 2020) 6.
71
Albi Anggito, Johan Setiawan, Metode Penelitian Kualitatif (Sukabumi : Jejak,
2018), 11.

44
45

B. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian adalah suatu tempat atau lapangan yang dijadikan

peneliti sebagai lokasi suatu objek yang diteliti. Cangkupan wilayahnya seperti

desa, lembaga, organisasi, dan lain sebagainya. 72

Penetapan lokasi penelitian merupakan tahap yang sangat penting

dalam sebuah penelitian kualitatif, karena saat lokasi penelitian sudah

ditetapkan, maka gambaran besar tentang objek yang akan diteilti sudah

dikantongi oleh peneliti sehingga mempermudah dalam proses penelitian.

Dalam penelitian kali ini peneliti memilih lokasi penelitian di SMK

Nurul Jadid Paiton Probolinggo, yang mana sekolah ini berada dalam naungan

Pondok Pesntren Nurul Jadid, terletak di Jl. KH. Zaini Mun’im, Dusun

Karanganyar, Kecamatan Paiton Probolinggo. Lokasi tersebut dipilih dengan

beberapa pertimbangan, diantaranya :

1. SMK Nurul Jadid Paiton Probolinggo uggul dalam bidang ICT, hal ini

dibuktikan dengan diterapkannya Sistem Informasi Manajemen berbasis

ICT di dalam beberapa bidang administrasi sekolah dan berbagai inovasi

ICT sebagai bentuk adaptasi terhadap perkembangan zaman.

2. SMK Nurul Jadid Paiton Probolinggo memiliki sistem pengumpulan dan

pengolahan data yang unik, yakni semua pengolohan data terintegrasi

kepada Pesantren yang difungsikan agar jalur pengawasan data berjalan

secara efektif dan efisien.

72
Tim Penyusunan, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Jember: IAIN Jember Press :
2019), 49.
46

C. Subyek Penelitian

Pada subyek penelitian, peneliti menentukan beberapa informan yang

dijadikan sebagai narasumber yang mampu memberikan informasi terkait

situasi sosial yang ada pada lokasi penelitian

Berdasarkan uraian diatas, maka subyek penelitian pada penelitian ini

adalah:

a. Kepala SMK Nurul Jadid, Moh Arief Hariyanto, S.Pd

b. Kepala Tata usaha SMK Nurul Jadid, Zainul Anwar, S.Kom.

c. Waka humas SMK Nurul Jadid, Fifin Priyandono, S.Kom

d. Waka kesiswaan SMK Nurul Jadid, Nurul Iman, M.Pd

e. Bendahara SMK Nurul Jadid, Diah Isnaeni S.Pd.

f. Koordinator ICT SMK Nurul Jadid, Muhammad Zuhri S.Kom

g. Beberapa siswa SMK Nurul Jadid bernama Lailatul Arofah, Hikmal Akbar

Purnomo, Dwi Novita Sari.

h. Wali murid bernama Ainul Yaqin.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis

dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan

data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan

mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan.73

Maka beberapa teknik pengeumpulan data yang diguakan oleh peneliti

dalam penelitian ini, diantaranya :

73
Sugiyono, Metode, 224.
47

1. Observasi

Menurut Widoyoko observasi merupakan pengamatan dan

pencatatan secara sistematis terhadap unsur-unsur yang nampak dalam suatu

gejala pada objek penelitian 74 . Menurut Sugiyono observasi merupakan

suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai

proses biologis dan psikologis75.

Berdasarkan penjelasan para ahli, maka dapat disimpulkan bahwa

observasi adalah penelitian dengan melakukan pengamatan dan pencatatan

dari berbagai proses biologis dan psikologis secara langsung maupun tidak

langsung guna menyempurnakan penelitian agar mencapai hasil yang

maksimal.

Penelitian ini menggunakan observasi partisipatoris dimana peneliti

melakukan pengamatan secara langsung dengan tujuan memahami secara

mendalam bagaimana penggunaan tekhnologi dalam pengelolaan Sistem

Informasi Manajemen berbasis ICT di SMK Nurul Jadid Paiton Probolingo.

2. Wawancara

Pengertian wawancara menurut Joko Subagyo adalah suatu kegiatan

yang dilakukan untuk memperoleh informasi secara langsung dengan cara

menyampaikan pertanyaan kepada responden. Wawancara berarti

berhadapan langsung dengan orang yang diwawancarai dengan responden,

74
Eko Putro Widoyoko, Penilaian Hasil Pembelajaran di Sekolah (Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2014), 46.
75
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantatif, Kualitatif, dan R& D
(Bandung: Alfabeta ,2019) 145.
48

dan kegiatannya dilakukan secara lisan.76

Dalam penelitian ini peneliti melakukan wawancara semi terstruktur,

peneliti mengacu pada satu rangkaian pertanyaan namun memungkinkan

untuk pertanyaan baru muncul karena jawaban narasumber. Wawancara ini

dilakukan terhadap semua subyek penelitian yang sudah ditentukan dengan

harapan peneliti mendapatkan informasi yang lebih detail, terkait keadaan

administrasi di SMK Nurul Jadid Paiton Probolinggo.

3. Dokumentasi

Menurut Umi Narimawati pengertian dokumentasi adalah

pengumpulan data yang dilakukan dengan cara menelaah dokumen-

dokumen yang terdapat dalam lembaga 77 . Sementara menurut Arikunto

metode dokumentasi adalah mencari data tentang variabel-variabel berupa

catatan, transkrip, buku, surat kabar,agenda dan sebagainya..78

Berdasarkan kedua pendapat para ahli dapat ditarik kesimpulan

bahwa pengumpulan data dengan cara dokumentasi merupakan suatu

pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti dari berbagai hal media

cetak yang membahas mengenai narasumber dan objek yang akan diteleti.

Penelitian ini menggunakan metode dokumentasi untuk mencari data

tentang profil SMK Nurul Jadid Paiton Probolinggo.

76
Joko Subagyo,Metode Penelitian dalam Teori dan Praktik (Jakarta: Rineka Cipta.
2015), 39.
77
Umi Narimawati, Sri Dewi Anggadini, dan Linna Ismawati Penulisan Karya Ilmiah,
(Bekasi :Genesis, 2010), 39.
78
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Edisi Revisi.
(Jakarta: PT. Rineka 2013),231.
49

E. Analisis Data

Menurut Sugiyono, analisis data adalah suatu kegiatan setelah data dari

seluruh responden atau data lainnya terkumpul. Kegiatan dalam analisis data

adalah mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden,

mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data

untuk setiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab

rumusan masalah dan melakukan perhitungan untuk hipotesis yang telah


79
diajukan. . Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan analisis dari

pemikiran Miles, Hubermen dan saldana. Adapun komponen dalam analisis

data Miles, Huberman, dan Saldana yaitu :

1. Kondensasi Data

Menurut Miles dan Hubermen dalam bukunya Qualitative DATA

Analysis A Methods Sourcebook “data condensationrefers to the process of

selecting data, focusing, abstacting, simplifyin and transforming the data

that appear in written-up field notes or transcriptions” 80 atau dapat

diartikan kondensasi data mengacu pada beberapa kegiatan berikut:

a. Pemilihan data (selecting)

Proses seleksi data yaitu menentukan dimensi-dimensi mana yang lebih

penting, hubungan-hubungan mana yang mungkin lebih bermakna, dan

sebagai konsekuensinya, informasi apa yang dapat dikumpulkan dan

dianalisis.

79
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. (Bandung: PT Alfabet
2019).147.
80
Miles, Matthew B Dan A. Micheal Huberman, Analisis Data Kualitatif Buku Sumber
Tentang Metode Baru(Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia, 2014), 17
50

b. Pengerucutan (focusing)

Memfokuskan data merupakan bentuk pra-analis. Pada tahap ini, peneliti

memfokuskan data yang berhubungan dengan rumusan masalah

penelitian. Tahap ini merupakan kelanjutan dari tahap seleksi data.

Peneliti hanya membatasi data yang berdasarkan dari rumusan masalah.

c. Peringkasan (abstracting)

Tahap membuat rangkuman yang inti, proses, dan pernyataanpernyataan

yang perlu dijaga sehingga tetap berada didalamnya. Pada tahap ini, data

yang telah terkumpul dievaluasi khususnya yang berkaitan dengan

kualitas dan cukupan data.

d. Penyederhanaan dan Transformasi (Data Simplifying dan Transforming)

Data dalam penelitian ini selanjutnya disederhanakan dan dan

ditransformasikan dalam berbagai cara yakni melalui seleksi yang ketat

melalui ringkasan atau uraian singkat, menggolongkan data dalam satu

pola yang lebih luas, dan sebagainya.

2. Penyajian Data

Selanjutnya peneliti melakukan penyajian data. Data yang disajikan

telah melewati tahap kondensasi .Penyajian data dilakukan dengan tujuan

agar penulis lebih mudah untuk memahami permasalahan yang terkait

dalam penelitian dan dapat melanjutkan langkah berikutnya. Menurut Miles

dan Huberman dalam bukunya “ Analisis Data Kualitatif Buku Sumber

Tentang Metode Baru”, membatasi suatu “penyajian” sebagai sekumpulan

informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan


51

kesimpulan dan pengambilan tindakan.81

Penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan,

hubungan antar kategori, dan sejenisnya.Melalui penyajian data tersebut,

maka data akan terorganisasikan, tersusun dalam pola hubungan, sehingga

akan semakin mudah dipahami.

Data yang sudah disusun secara sistematis pada tahapan kondensasi

data, kemudian dikelompokkan berdasarkan pokok permasalahannya hingga

peneliti dapat mengambil kesimpulan terhadap penelitian terkait

implementasi Sistem Informasi Manajemen berbasis ICT di SMK Nurul

Jadid Paiton Probolinggo.

3. Penarikan kesimpulan dan Verifikasi

Apabila tahap kondensasi dan penyajian data telah dilakukan, maka

langkah terakhir yang dilakukan adalah penarikan kesimpulan. Penarikan

kesimpulan merupakan suatu proses dimana peneliti menginterprestasikan

data dari awal pengumpulan disertai pembuatan pola dan uraian atau

penjelasan.

F. Keabsahan Data

Kebsahan data dalam penelitian ini peneliti menggunakan triangulasi

sumber dan triangulasi teknik diantara beberapa informan yang di pilih oleh

peneliti, situasi lapangan, dan data dokumentasi.bagian ini merupakan

gambaran dari usaha yang hendak dilakukan oleh peneliti untuk memperoleh

keabsahan data di lapangan. Dalam keabsahan data yang diperoleh peneliti

81
Miles, 17.
52

menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik.

1. Triangulasi sumber

Yakni data diperoleh dari beberapa sumber atau informan berbeda

untuk menguji kreadibilitas dan keakuratan data. Data trianggulasi sumber

ini memiliki tiga informan yang berbeda untuk dilakukan wawancara agar

saling melengkapi informasi dan menguji keabsahan data yang diperoleh

dari informan satu dan yang lainnya hingga menemukan data jenuh.

2. Triangulasi teknik

Yakni mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang

berbeda untuk menguji kreadibilitas data. Misalnya data yang diperoleh

dengan wawacara lalu di tinjau ulang dengan observasi dan dokumentasi.

Bila dengan tiga tekhnik pengujian kreadibilitas data tersebut menghasilkan

data yang berbeda-beda, maka peneliti melakukan diskusi lebih lanjut

kepada sumber data yang bersangkutan atau yang lain untuk memastikan

data mana yang dianggap benar.

G. Tahap – Tahap Penelitian

Pada tahap ini, peneliti akan memberikan gambaran mengenai proses

pelaksanaan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti. Adapun tahap-tahap

penelitian yang dilakukan peneliti sebagai berikut:

1. Tahap penelitian pra lapangan

Tahap-tahap yang akan dilakukan pada penelitian ini menguraikan

pelaksanaan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti, mulai dari

pendahuluan, pengembangan desain, penelitian yang sebenarnya dan sampai


53

pada laporan penulisan. Tahapan-tahapan pelaksanaan penelitian sebagai

berikut:

a. Menyusun rencana penelitian

Yaitu orientasi yang meliputi kegiatan penentuan yang sudah

terdapat difokus penelitian, penyesuaian paradigma dengan teori,

penyusunan usulan penelitian dan seminar proposal penelitian,

selanjutnya dilanjutkan dengan mengurus perizinan penelitian kepada

subyek penelitian.

b. Studi eksplorasi

Kunjungan ke lokasi penelitian, yaitu SMK Nurul Jadid Paiton

Probolinggo sebagai lokasi penelitian, serta berusaha mengenal segala

unsur lingkungan sosial, fisik, dan keadaan alam lokasi penelitian.

c. Mengurus surat perizinan penelitian

Sehubungan dengan penelitian yang dilaksanakan pada lembaga

pendidikan diluar kampus, maka pada pelaksanaan penelitian ini

memerlukan surat izin dari pihak akademik kepada pihak lembaga tempat

penelitian dilakukan.

d. Penyusunan instrumen penelitian

Kegiatan dalam penyusunan instrumen penelitian meliputi

penyusunan daftar pertanyaan untuk wawancara, membuat lembar

observasi, dan pencatatan dokumen yang diperlukan.

2. Pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan ini merupakan kegiatan inti dari penelitian,


54

yang meliputi kegiatan pengumpulan data, dilanjutkan dengan kondensasi

data, penyajian data dan yang terakhir yaitu penarikan kesimpulan atau

verifikasi.

3. Penyusunan laporan

Pada tahap ini yang dimaksud menyusun laporan adalah hasil dari

penelitian sesuai dengan yang telah ditetapkan. Laporan penyusunan

penelitian ini sebagai pertanggung jawaban ilmiah dalam penyusunan

skripsi.
BAB IV

PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS

A. Gambaran Obyek Penelitian

1. Identitas Sekolah

SMK Nurul Jadid merupakan sekolah di bawah naungan Pondok

Pesantren Nurul Jadid yang didirikan pada tahun 2006. SMK Nurul Jadid

terletak di Jalan KH Zaini Mun’im Paiton Probolingo, Jawa timur, yang

bernomor telpon (0335) 774585 dan email smknurja.paiton@gmail.com

lokasi SMK Nurul Jadid tidak jauh dari pos 1, gerbang awal untuk

memasuki Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Gambar 4. 1
Foto SMK Nurul Jadid

2. Sejarah singkat lembaga

Sekolah Menengah Kejuruan Nurul Jadid (SMK) adalah lembaga

pendidikan keterampilan setingkat SLTA yang berada di bawah naungan

Pondok Pesantren Nurul Jadid. Rencana pendirian SMK sudah ada sejak

55
56

periode KH. ABD. Wahid Zaini menjabat sebagai Pengasuh, ketika itu

rencana pendirian kejuruan diarahkan pada jurusan tehnik mesin

(STM) dengan menunjuk Ir. Suprayitno sebagai ketua tim pendirian STM

yang dilanjutkan oleh Drs. Sugio Ahmad. Namun karena beberapa kendala,

rencana tersebut tidak dapat di realisasikan.

Ide pendirian sekolah kejuruan kembali muncul ketika KH.

Abdurrahman Wahid (Gusdur Dur) yang menjabat presiden RI menekankan

pembangunan sumber daya laut di Indonesia. Dengan kondisi geografis

yang terletak digaris pantai, pondok pesantren menyambut peluang ini

dengan membentuk tim pendirian sekolah kejuruan yang berbasis kelautan

dan perikanan. Untuk merealisasikan pendirian lembaga ini, ditunjuk Foni

Yusanda, SP sebagai ketua tim, namun rencana pendirian sekolah baru ini

juga belum terealisir.

Kegagalan mewujudkan sekolah kejuruan sebelumnya tidak

membuat Pondok Pesantren Nurul Jadid surut. Besarnya dorongan alumni .

wali murid, dan simpatian untuk berdirinya SMK direspon dengan

keluarnya Surat keputusan Ketua Yayasan tertanggal 1 Maret 2005 tentang

tim pendirian Sekolah Menengah Kejuruan menunjuk Foni Yusanda, SP

sebagai ketua tim pendirian dengan Ernawiyadi, S. Ag, Muzanni Shanhaji,

BA, dan Ahmad Andianto, S.Kom sebagai anggotanya.

Ditindak lanjuti dengan surat pernyataan Yayasan tentang

kesanggupan menerima siswa baru tahun pelajaran 2005/2006, Nomor :

09/YNJ/A.1/IV/2005 tertanggal 31 Maret 2005, dan rekomendasi dinas


57

Diknas Kabupaten nomor : 050/401/426.505/2005 tertanggal 31 Maret

2005.

Untuk merealisaisakan berdirinya SMK, tim tersebut melakukan

konsultasi dengan dinas pendidikan dan SMK lain yang sudah

mengembangkan SMK dengan program SMK Kelas jauh di Pondok

Pesantren langsung direspon oleh tim . Atas fasilitas dari SMK secara resmi

membuka pendaftaran siswa baru SMK Nurul Jadid untuk tahun diklat

2005/2006 dengan status sebagai SMK Filial (Kelas Jauh) dari SMK Negeri

2 Probolinggo.

Untuk penanganan operasional SMK Nurul Jadid, tim pendirian

SMK Nurul Jadid langsung ditunjuk sebagai pengelola dengan personalia

diantaranya Foni Yusanda SP. Selaku Kepala Sekolah, Ernawiyadi, S.Ag.

sebagai Wakasek Kesiswaan, Muzanni Shanhaji S. Psi, sebagai Wakasek

Humas, Ahmadi Andianto S.Kom., sebagai Wakasek Kurikulum, Mahbub

Junaidi S. HI, sebagai Kepala Tata Usaha dan Hasbul Bahar S.Kom. sebagai

Koord. Laboratorium.

Berdirinya SMK Nurul Jadid ternyata mendapatkan respon sangat

positif dari masyarakat. Untuk menyambut respon positif ini, pengelola

SMK Nurul Jadid menambah program keahlian Teknik Komputer dan

Jaringan pada tahun diklat 2006/2007.82

Seiring berjalannya waktu, sekolah ini terus mengembangkan

berbagai program keahliannya, hingga saat ini terdapat 6 program keahlian

82
SMK Nurul Jadid, “Profil SMK Nurul Jadid” 27 Maret 2021 , www.smk.sch.id
58

yang dapat dipilih oleh siswa siswi nya, diantaranya : Rekayasa Perangkat

Lunak (RPL), Multimedia (MM), Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ),

Teknik Pembangkit Tenaga Listrik (TPTL), Tata Busana (TB), Agribisnis

Pengolahan Hasil Perikanan (APHP).

3. Visi dan Misi

Pengembangan dan tantangan masa depan seperti pengembangan

ilmu dan teknologi, globalisasi yang sangat cepat, dan kesadaran masyarakat

dan orang tua terhadap pendidikan memicu sekolah untuk merespon

tantangan sekaligus peluang itu. Maka sebagai jawabannya, SMK Nurul

Jadid membentuk sebuah visi misi sebagai acuan pokok tercapainya tujuan

dari lembaga pendidikan tersebut. Adapun visi dan misi tersebut antara

lain83:

Visi : Menjadi Sekolah Menengah Kejuruan berkualitas yang Agamis,

Berkarakter, Berprestasi dan berwawasan lingkungan

Misi:

a. Mewujudkan nilai-nilai agama dalam kehidupan sekolah berdasarkan

keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT;

b. Menanamkan karakter melalui kegiatan pembiasaan;

c. Melaksanakan pembelajaran yang efektif dan efisien berbasis TIK;

d. Meningkatkan profesionalisme guru secara berkelanjuitan;

e. Mengembangkan pengelolaan sekolah meliputi SDM, kurikulum,

kesiswaan, sarana-prasarana, maupun administrasi untuk meningkatkan

83
SMK Nurul Jadid, “Profil SMK Nurul Jadid” 27 Maret 2021 , www.smk.sch.id
59

kualitas pelayanan pada peserta didik;

f. Mengoptimalkan perkembangan potensi peserta didik dibidang

akademik dan non-akademik dalam rangka meningkatkan daya saing.

g. Memanfaatkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang ramah

lingkungan.

4. Struktur Organisasi Sekolah

Berikut merupakan struktur organisai dan kelembagaan di SMK Nurul

Jadid84 :

Biro Pendidikan : Dr. K. Moh. Imdad Robbani, M. TH.I

Ketua Komite : H. Foni Yusanda, S.P.

Kepala Sekolah : Moh. Arief Hariyanto, S.Pd.

Kepala Tata Usaha : Zainul Anwar, S.Kom.

Waka Kurikulum : Rahmad Hidayatullah S. Kom.

Waka Kesiswaan :Nurul Iman, M.Pd.

Waka Sarpras : Mahfud Syamsuhadi, S.Kom.

Waka Humas : Fifin Priyandono, S.Kom.

Bendahara Sekolah : Diah Isnaeni S.Pd.

Koordinator Perpustakaan : Ainol Mustafid, M.Pd.

Koordinator Keagamaan : Fathor Rosi, M.Pd.

Koordinator Profesi Guru : Abdul Halim, M.Pd.

Koordinator BK : Abdul Hadi, M.Pd.

Koordinator KPK : Hairul Umam, S.T.

84
SMK Nurul Jadid, “Profil SMK Nurul Jadid” 27 Maret 2021 , www.smk.sch.id
60

Pembina OSIS (putra) : Aulia Akbar Maulana, S.Kom.

Pembina OSIS (putri) : Maziyyatus Shalihah, S.Pd.

Koordinator Laboratorium : Ebidirrahman, S.Kom.

Koordinator BCS/BKK : Nurul Laili S.Kom.

Koordinator ICT : Muhammad Zuhri S.Kom

5. Sumber Daya Manusia di SMK Nurul Jadid Paiton Probolinggo

a. Data Guru SMK Nurul Jadid Paiton Probolinggo

SMK Nurul Jadid sangat memperhatikan kualifikasi dan

kompetensi guru dan karyawan, karena dianggap sangat penting untuk

menghantarkan peserta didik menyelesaikan pendidikannya di sekolah

ini dengan hasil yang gemilang. Tenaga edukatif di sana

berpendidikan strata satu (S1) dan strata dua (S2) sesuai dengan

kompetensi mengajar. Selain itu sekolah ini juga didukung dengan

tenaga tata usaha yang mumpuni dan profesional. Adapun rincian

tenaga pendidik di SMK Nurul Jadid Paiton Probolinggo adalah

berjumlah 44 tenaga pendidik dan kependidikan. Dengan rincian

sebagai berikut85 :

Tabel 4. 1
Data Guru dan Karyawan SMK Nurul Jadid Paiton Probolinggo
Tahun ajaran 2021-2022
No Niup Nama L/P Status Jabatan Pendidikan
Terakhir
1 Moh. Arief Hariyanto,
41920909858 L GURU S1
S. Pd
2 41820101882 Mashudi, S. Kom L GURU S1
3 41720107694 Nurul Iman, M. Pd.I L GURU S2
85
SMK Nurul Jadid, “Profil SMK Nurul Jadid” 27 Maret 2021 , www.smk.sch.id
61

No Niup Nama L/P Status Jabatan Pendidikan


Terakhir
4 Mahfud Syamsedhadi,
41820501764 L GURU S1
S. Kom
5 41920909855 Fifin Priandono, S. Pd L GURU S1
6 41920309857 Zainul Anwar, S. Kom L KARYAWAN S1
7 Rahmad Hidayatullah,
11120907097 L GURU S1
S. Kom
8 Oktaviar Rudianto, S.
40820909895 L GURU S1
Kom
9 Muhammad Zuhri, S.
41920309859 L GURU S1
Kom
10 41920909852 Danil Abdillah, S. Pd L GURU S1
11 51820009897 Nuria Mentari, S.Pd. P GURU S1
12 Nurul Laili Sofaria. S.
51120009893 P GURU S1
Kom
13 41620109861 Abdul Hadi, M.Pd. L GURU S2
14 Aulia Akbar Maulana,
10720107865 L GURU S1
S.Kom.
15 51920509903 Hairul Umam, ST L GURU S1
16 50720510050 Fathorrozi, M. Pd L GURU S2
17 51620310059 Ebidi Rahman, S. Kom L GURU S1
18 Ainul Musftafid, M.
51920709901 L GURU S2
Pd
19 41820207698 Dian Isnaeni, S. Pd.I P KARYAWAN S1
20 41920709853 Abdul Halim L KARYAWAN SLTA
21 Hernawati Ningtyas, S.
51320409902 P KARYAWAN S1
Kom
22 Sri Indah Rahmawati,
10820005347 P KARYAWAN S1
S. Pd. I.
23 Moh. Wahyu
41920709854 L KARYAWAN SLTA
Ramadhan
24 Moh. Abdurohim,
41920909856 L KARYAWAN S1
S.Kom
25 Badrul Rizal
11320103577 L KARYAWAN SLTA
Ramadhan
26 Ahmad Agus Fannani,
50220509905 L GURU S2
M. Pd.
27 Abdul Manaf Firdaus,
41820509862 L GURU S2
M. Pd
28 31820502163 Haris Firdaus, S. Kom L GURU S1
29 Mujiburrohman, S.
31820107998 L GURU S1
Kom
30 51020709752 Hendra Dwi Saputra L GURU SLTA
31 51120710051 Moh. Ainol Yaqin, M. L GURU S2
62

No Niup Nama L/P Status Jabatan Pendidikan


Terakhir
Kom
32 Akhmad Iqbal
50720109899 L GURU S1
Yuliansyah, SE
33 41920109860 Subaidi, S. Kom L GURU S1
34 Saleh Bin
51020909753 L GURU S1
Abdurrahman, S. Kom
35 51020709900 Ahmad Mukarrom, SE L GURU S1
36 Saidaturrohmah, M.
51920609904 P GURU S2
Pd.I
37 Amirulin Najah, S.
51220109754 L GURU S1
Pd.I
38 51920510060 Ahmad Mujtahid, S.Pd L GURU S1
39 51920410062 Taslima Nashrin, S.Si P GURU S1
40 Eka Rizkiyah Cindiya
51920210061 P GURU S1
Putri, S. Kom.
41 Maziyatus Shalihah,
51920610093 P GURU S1
S.Pd.
42 Izzatul Munawwaroh,
51920410063 P GURU S1
S.Pd
43 Sugeng Eko
L KONTRAK S1
Kurniawan
44 Susanto, S.E. L KONTRAK S1

b. Data Peserta Didik SMK Nurul Jadid Paiton Probolinggo

Peserta didik di SMK Nurul Jadid sangatlah beragam, namun yang

lebih dominan adalah peserta didik dari wilayah Tapal Kuda, seperti

Jember, Bondowoso, Situbondo, dan Probolinggo. Berikut merupakan

rincian jumlah peserta didi di SMK Nurul Jadid Paiton Probolinggo86:

Tabel 4. 2
Data peserta didik SMK Nurul Jadid
Kelas Jumlah
X (sepuluh) 135 siswa
XI (sebelas) 139 siswa
XII (dua belas) 138 siswa

86
SMK Nurul Jadid, “Profil SMK Nurul Jadid” 27 Maret 2021 , www.smk.sch.id
63

6. Sarana Prasarana di SMK Nurul Jadid Paiton Probolinggo


a. Ruang

Sarana Prasarana yang dimiliki SMK Nurul Jadid dapat

dikatakan sudah kompatibel untuk menunjang kegiatan belajar

mengajar namun, tidak dapat dipungkiri untuk sarana dan prasarana

yang menunjang kegiatan olahraga, masih dikatakan minim. Adapun

komponen administrasi sarana dan prasarana pendidikan di SMK

Nurul Jadid Paiton Probolinggo terdiri dari87:

Tabel 4. 3
Data sarana prasarana SMK Nurul Jadid
No Gedung dan Fasilitas Jumlah Keterangan
1. Ruang Kelas Pembelajaran 32 Baik
2. Ruang Kepala Sekolah 1 Baik
3. Ruang Guru 2 Baik
4. Ruang Tata Usaha 2 Baik
5. Ruang UKS 2 Baik
6. Ruang Kurikulum 1 Baik
7. Ruang Serba Guna/Aula 1 Baik
8. Ruang Lab Komputer 3 Baik
9. Ruang Bk 1 Baik
10. Ruang Osis 2 Baik
11. Ruang Musik 1 Baik
12. Ruang Lab IPA 1 Kurang baik
13. Ruang Kopsis 2 Baik
14. Ruang Pintar 1 Baik
15 Gudang 1 Baik
16 Ruang Perpustakaan 1 Baik
17. Lapangan olahraga 1 Baik
18. Toilet Siswa 6 Kurang Baik
19. Toilet Guru 5 Baik
20. Lab Tata Busana 1 Baik
21. Lab APHPI 1 Baik

87
SMK Nurul Jadid, “Profil SMK Nurul Jadid” 27 Maret 2021 , www.smk.sch.id
64

b. Fasilitas Olah Raga

1) Lapangan futsal

2) Lapangan bulu tangkis

c. Fasilitas Sekolah Berbudaya Lingkungan

1) Taman Sekolah

7. Prestasi siswa SMK Nurul Jadid Paiton Probolinggo

Walaupun SMK Nurul Jadid dapat dikatakan Sekolah baru, namun

mereka mampu bersaing dengan sekolah lain, terbukti dengan diraihnya

berbagai prestasi akademik maupun non akademik di tingkat daerah,

provinsi, bahkan tingkat nasional oleh siswa siswinya. Adapun prestasi

yang baru diraih 2 tahun terakhir yaitu:

Tabel 4. 4
Data Prestasi Siswa SMK Nurul Jadid
Keterangan
Prestasi
No. Tingkat Pelaksana
yang Diraih Siswa Tahun
Kegiatan
LKS Bidang M. Fadhil Hasan
Dinas
1 AI (Artificial Nasional Mochammad Nur 2020
Pendidikan
Intelegance) Faqih Kholilullah
2 MADIG Nasional TIM SMKNJ Maspion IT 2021
Festival TIM Ummul MAN
3 Banjari Regional Hayak SMKNJ Madiun 2021
Panitia
Debat Bahasa Nabila dan Pekan
4 Inggris Pesantren Mareta Mandaris 2021
Panitia
Debat Bahasa Pekan
5 Indonesia Pesantren Mareta Mandaris 2021
Panitia
Praktek Pekan
7 Ibadah Pesantren Tim SMKNJ Mandaris 2021
65

Keterangan
Prestasi
No. Tingkat Pelaksana
yang Diraih Siswa Tahun
Kegiatan
Panitia
Titik Bawon dan Pekan
8 Sketsa Pesantren Michell Mandaris 2021
LKS
Muhammad Irfan Kabupaten
9 IT Network Kabupaten Asykuri (CABDIN) 2021
LKS
Fashion Kabupaten
10 Technology Kabupaten Sabilatul Fitriyah (CABDIN) 2021
LKS
Artifical Moh. Nurfaqih Kabupaten
11 Inteligence Kabupaten Khalilullah (CABDIN) 2021
LKS
Food Mareta Syamsa Kabupaten
12 Technology Kabupaten Queennensa (CABDIN) 2021
Piodato
Bahasa
13 Inggris Regional Homaidy PCNU 2021
Pidato Fadhil Asha
14 Bahasa Arab Regional Fatahillah PCNU 2021
Afthon Ilman
Huda 2021
Debat Bahasa M. Afif Rahman Ghaza
15 Nasional
Arab al-Ghani Malang 2021
Salmanul Faris 2021
Pekan
16 Expo Terbaik Pesantren
SMK Nurul Jadid Madaris 2022

B. Penyajian Data dan Analisis

Dalam pengumpulan data, penelitian ini menggunakan teknik

observasi, wawancara, dan dokumentasi. Dari ketiga teknik tersebut maka

diperoleh data terkait pengumpulan dan pengolahan data serta Implementasi

sistem informasi manajemen berbasis ICT di SMK Nurul Jadid Paiton

Probolinggo. Adapun penyajian dan analisis data dari masing-masing fokus


66

penelitian sebagai berikut:

1. Pengumpulan data Sistem Informasi Manajemen berbasis Information

and Communication Technology (ICT) di SMK Nurul Jadid Paiton

Probolinggo

Pengumpulan data merupakan proses pemindahan data dari

dokumen dasar yang selanjutnya akan melalui tahap pengolahan data. SMK

Nurul Jadid melakukan pelayanan administrasi sudah memanfaatkan

teknologi Sistem Informasi Manajemen (SIM), sebagaimana penuturan Arif

Hariyanto selaku kepala SMK Nurul Jadid “kalau proses pengumpulan data

disini semuanya sudah berbasis online mbak, yang diawali dari pendaftaran

berbasis online, tapi ya tetep daftar ulangnya harus offline, setelah anak

anak di sekolah”88

Terkait dengan proses pengumpulan data siswa yang telah

menerapkan aplikasi SIM Berbasis ICT di SMK Nurul Jadid, maka peneliti

melakukan penelitian sebagai berikut :

a. Capturing (Pencatatan)

Proses pencatatan merupakan langkah awal dari proses

pengumpulan data SIM berbasis ICT, berikut wawancara peneliti

dengan Zainul Anwar selaku Kepala Tata Usaha terkait proses

pencatatan data di SMK Nurul Jadid:

Pengumpulan data awal tentunya terjadi pada saat peserta didik


mendaftar di sekolah ini, nah, pendaftaran awal di SMK Nurul
Jadid sudah bisa online menggunakan aplikasi PSBNJ.
Pengolahan aplikasi PSBNJ ini satu atap dengan pesantren, jadi

88
Arif hariyanto, diwawancara oleh Penulis, Probolinggo, 11 Desember 2021.
67

semua sekolah yang ada dibawah naungan Nurul Jadid


pendaftaran siswa barunya langsung terhubung ke pesantren,
aplikasi PSBNJ ini kalau di playstore masih belum ada, karena
PSBNJ sendiri adalah aplikasi berbasis web, jadi jika ingin
mengaksesnya pendaftar bisa mencari kata kunci psbnj nanti
akan muncul situsnya. Di dalamnya sendiri sudah diarahkan
nanti bagaimana alurnya dan berkas apa saja yang harus di
upload89

Demikian halnya, sesuai dengan apa yang disampaikan oleh

Muhammad Zuhri selaku Koordinator ICT SMK Nurul Jadid :

Kalau terkait pengumpulan data karena kita sudah terintegrasi


dengan pesantren, semuanya sudah terintegrasi dengan
pesantren, mulai dari pembayaran, pendaftaran siswa baru dan
lain lain, itu semuanya sudah terintegrasi dengan pesantren. Nah
proses pengumpulan data siswa itu dilakukan ketika pendaftaran
siswa baru, nah pendaftaran siswa baru di SMK sendiri itu
menggunakan PSBNJ, yakni aplikasi pendaftaran online SMK
Nurul Jadid yang pusatnya itu di Pesantren. Untuk alurnya
sendiri sebenarnya di web itu sudah dilampirkan lengkap dengan
alur PSBNJ agar calon pendaftaran tidak kebingungan, alurnya
itu meliputi pembuatan akun, nah saat pembuatan akun ini calon
pendaftar harus mengisi formulir pendaftaran yang sudah
tersedia di aplikasi, setelah mengisi formulir hingga akhir lalu di
submit maka pendaftar diarahkan untuk memuat kata sandi
akun, setelah itu baru user id dan passwordnya siap, setelah siap
baru peserta didik ini bisa login ke akunnya masing masing,
setelah login peserta didik diarahkan untuk mengunggah berkas
yang diminta oleh aplikasi, setelah semua berkas selesai
diunggah maka peserta didik harus membayar terlebih dahulu,
baru bukti pendaftaran bisa di cetak. Di dalam bukti pendaftaran
itulah nanti ada nomor registrasi untuk daftar ulang 90

Maka dari itu peneliti juga telah mengobservasi aplikasi PSBNJ

yang digunakan sebagai aplikasi mendaftar online sekaligus aplikasi

awal yang menampung data awal calon pendaftar di SMK Nurul Jadid

yang ditujukan untuk mengetahui mendalam bagaimana fitur aplikasi

89
Zainul anwar, diwawancara oleh Penulis, Probolinggo, 11 Desember 2021.
90
Muhammad zuhri, diwawancara oleh Penulis , 11 Desember 2021
68

aplikasi tersebut.

Gambar 4. 2
Tampilan Aplikasi PSBNJ

Dalam halaman awal aplikasi PSBNJ peneliti mendapatkan pada

halaman awal aplikasi, pendaftar akan diarahkan untuk proses

pembuatan akun terlebih dahulu. Proses pembuatan akun ini diawali

dengan pengisian formulir yang sudah disediakan pada aplikasi

tersebut. Sebagaimana formulir yang tertera dalam aplikasi, pendaftar

diharuskan untuk mengisi data diri terlebih dahulu serta mengunggah

semua file yang diminta oleh aplikasi. Sebagaiamana yang peneliti

amati didalam formulir pendaftaran online, beberapa yang harus diisi

oleh pendaftar diantara lain : Nama, Kewarganegaraan, Nomor Kartu

Keluarga, Nomor Induk Kependudukan, Nama lengkap, Jenis kelamin,

Tempat/tanggal lahir, Alamat, Pemilihan lembaga pendidikan, Email,

Nomor telepon, dan yang terakhir adalah Pembuatan kata sandi akun.

Setelah formulir terisi, pendaftar akan mendapatkan kode login

dan kata sandi. Demikian seperti proses sebelumnya, peneliti juga


69

mengobservasi akses log in untuk aplikasi ini.

Gambar 4. 3
Log in Akun PSBNJ

Tampilan halaman log in pada aplikasi ini menampilkan Nomor

registrasi dan kata sandi yang harus diisi pendaftar, dan telah didapat

pada saat proses pengisian formulir. Masing masing pendaftar akan

mendapatkan user id dan kata sandi sesuai dengan akun pendaftaran.

Sebagai mana penuturan Zainul anwar yang mengatakan “tiap NIK

yang sudah mengisi formulir itu akan mendapatkan user id serta

password berbeda untuk login ke akunnya sendiri ”

Setelah berada di halaman depan akun, maka pendaftar akan

diarahkan untuk melengkapi data yang belum terisi. Dari hasil observasi

peneliti terdapat 5 menu utama pada halaman ini diantaranya ; Biodata

peserta didik, data orang tua, upload berkas, konfirmasi pembayaran

dan yang terakhir cetak pendaftaran yang harus dilakukan oleh

pendaftar secara rutut.

Halaman pertama yang terdapat dalam aplikasi pendaftaran


70

online ini adalah halaman biodata peserta didik

Gambar 4. 4
Halaman Biodata Peserta Didik

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti, pada

halaman ini terdapat menu edit, yang mana sekolah memberi ruang bagi

pendaftar untuk melakukan peninjauan ulang kembali terhadap biodata

yang sudah diisi pada tahap pembuatan akun, pendaftar dapat

mengubah beberapa item biodata apabila terjadi kesalahan. Jadi dapat

disimpulkan halaman ini merupakan halaman verifikasi data diri siswa.

Menu selanjutnya yang dimuat pada aplikasi pendaftaran online

ini adalah menu data orang tua dan mahrom,

Gambar 4. 5
Halaman Data Orang Tua dan Mahrom
71

Pada halaman ini, pendaftar akan diarahkan untuk mengisi

formulir tentang biodata orang tua dan keluarga pendaftar. Ini dilakukan

untuk pembuatan data mahrom siswa, karena siapa saja yang ingin

mengujugi siswa/siswi dilingkungan pesantren haruslah dari kalangan

keluarganya saja. sebagaimana penuturan Zainul anwar “yang

dimaksud mahrom disini ialah yang sedarah dengan siswa, entah itu

kakak, kakek dan lainnya, ini untuk membuat data siapa saja yang boleh

mengunjungi siswa tersebut diwilayahpondok pesantren”. 91 Jadi dapat

disimpulkan selain untuk adminstrasi siswa, pengisian data orang tua

dan mahrom ini juga ditujukan untuk membuat daftar pengunjung siswa

agar selalu terjaga di dalam lingkungan sekolah dan pondok pesantren.

Pada tampilan halaman ketiga, yakni menu upload berkas,

pendaftar akan diarahkan untuk melengkapi berkas yang tertera di

dalam aplikasi

Gambar 4. 6
Halaman Upload Berkas Siswa

91
Zainul anwar, diwawancara oleh Penulis, Probolinggo, 11 Desember 2021.
72

Berdasarkan pada tampilan halaman ketiga, terdapat beberapa

berkas yang diminta untuk dilengkapi oleh pendaftar, diantaranya Foto

diri, Kartu Keluarga, Akte Kelahira, Ijazah, KTP Orang Tua, serta

Sertifikat yang dimiliki. Semua berkas yang menjadi persyaratan

haruslah discan berdasarkan dokumen asli, bukan fotocopy, dan di

unggah berupa ekstensi gambar (JPG/PNG) dengan resolusi minimal

berukuran 800 x 800.

Pada tampilan halaman keempat yakni konfirmasi pembayaran,

konfirmasi pembayaran hanya bisa dilakukan setelah melengkpi data

pada menu ketiga. Setelah data terlengkapi, maka virtual account bank

diaktifkan dan pembayaran bisa dilakukan. Berikut tampilan menu

keempat

Gambar 4. 7
Halaman Konfirmasi Pembayaran

Pada tampilan halaman kelima yakni cetak pendaftran, ini

merupakan tahap akhir dari proses pendaftaran online. Tahap ini dapat

dilakukan ketika pembayaran telah dilakukan. Pendaftar akan

diarahkan untuk mencatak bukti pendaftaran yang dibutuhkan untuk


73

proses pendaftaran ulang. berikut tampilan halaman kelima :

Gambar 4. 8
Halaman Cetak Bukti Pendaftaran

Berdasarkan hasil wawancara, dokumentasi, dan observasi di

atas maka di dapatkan bahwa proses pencatatan data menggunakan

aplikasi pendaftaran online berjalan secara sistematis, dimulai dari

proses pengisian formulir pembuatan untuk pembuatan akun, login

akun, verifikasi identitas, pengisian data orang tua dan mahrom,

penguploadan berkas siswa, pembayaran, dan yang terakhir tahap cetak

pendaftaran. Didapatkan juga aplikasi pendaftaran online ini memandu

pendaftar dengan menampilkan alur pendaftaran online sehingga

pendaftar tidak kebingungan.

b. Verifying (Pemeriksaan)

Pemeriksaan data atau verifying merupakan proses pengecekan

atau pengesahan data sebagai jaminan bahwa data diperoleh dan dicatat

secara cermat. Pemeriksaan data dilakukan guna menghindari kesalahan

data dan pemastian jumlah siswa yang mendaftar.


74

Berikut hasil wawancara peneliti terhadap Zainul Anwar

selaku Kepala Tata Usaha SMK Nurul Jadid :

Tahap selanjutnya setelah data sudah terhimpun saat proses


pendaftaran itu adalah pemberangkatan santri, kalau sekarang
kan sudah dikoordinir sesuai kotanya masing masing ya,
biasanya kalo di Jember itu kumpul di Arjasa, baru berangkat
rombongan pakai bis dari pesantren, jadi tidak usah diantar wali
murid. Setibanya di pesantren barulah ada serangkaian prosedur
yang harus dipenuhi kembali oleh siswa siswi. Mulai dari cek
kesehatan sampai proses validasi ulang. Itu sudah ada panitianya
sendiri di stan depan, nanti data siswa di input kembali sebagai
proses validasi terakhir, alurnya sudah cukup jelas di aplikasi
PSBNJ.92

Sejalan dengan itu, berikut hasil wawancara penulis kepada

Mohammad Zuhri selaku Koordinator ICT SMK Nurul Jadid:

Setelah pendaftaran itu selesai dilakukan peserta didik dari


rumah, maka peserta didik akan diberangkatkan pesantren dari
kota nya masing masing, lalu tahap selanjutnya itu adalah daftar
ulang, nah daftar ulang ini dilakukan setelah calon peserta didik
sampai di Nurul Jadid, pendaftar akan diarakan untuk mendaftar
ulang kepada panitia yang sudah berjaga, syarat dan alur
pendaftaran ulang itu juga sudah dimuat dalam aplikasi PSBNJ.
Setelah calon peserta didik itu menyerahkan berkas yang sudah
ditentukan pesantren untuk daftar ulang, maka panitia
pendaftaran ulang itu menginput data siswa ke dalam aplikasi
PEDATREN. 93

Selain itu peneliti juga melakukan wawancara terhadap Lailatul

Arofah, salah satu siswa SMK Nurul Jadid terkait proses pendaftaran

ulang, sebagai berikut :

Pendaftaran ulang nya itu pas kita nyampe pondok, pas setelah
kita daftar itu sudah diberi tahu kalau harus mencetak bukti
pendaftaran untuk daftar ulang, jadi bukti pendafataranya itu di
print. Setelah sampai pondok nanti ada tempat untuk barang
barang kita, terus kita daftar ulang di aula Unuja itu

92
Zainul Anwar, diwawancara oleh Penulis, Probolinggo, 11 Desember 2021
93
Muhammad zuhri, diwawancara oleh Penulis, Probolinggo, 11 Desember 2021.
75

menunjukkan bukti pendaftaran yang sudah di print tadi.94

Peneliti melakukan observasi terhadap proses pemeriksaan data siswa

SMK Nurul Jadid, dilakukan dengan cara pendaftaran ulang. Pendaftran

ulang ini, dilaksanakan setelah calon peserta didik berada di Pondok

pesantren Nurul Jadid. Pendaftaran ulang dilakukan setelah

pemberangkatan calon peserta didik yang dilaksanakan secara serentak

oleh pihak Pesantren. Setibanya di Pesantren barulah peserta didik

diarahkan untuk melakukan pendaftaran ulang sesuai dengan lembaga

masing masing kepada panitia yang berjaga. Pendaftaran ulang ni

memanfaatkan sebuah ruang aula untuk menampung calon peserta

didik, yang selanjutnya akan menyerahkan bukti pendaftaran kepada

panitia pendaftaran ulang yang sudah berjaga.

Peneliti juga mengobservasi aplikasi PSBNJ yang memuat

tentang alur pendaftaran yang ada di SMK Nurul Jadid. didapatkan tata

cara pendaftaran ulang di SMK Nurul Jadid diawali dengan Chekup

kesehatan oleh petugas klinik Az-zainiyah, konfirmasi nomor registrasi,

lalu proses selanjutnya ialah pengucapan ikrar sebagai janji dan

kesediaan calon peserta didik mengikuti aturan yang ditetapkan oleh

sekolah, selanjutnya pembagian seragam, lalu peserta didik diarahkan

untuk Sowan Pengasuh dan yang terakhir, semua peserta didik akan

diarahkan untuk menempati asrama masing masing yag sudah di

sediakan.

94
Lailatul Arofah, diwawancara oleh Penulis, Probolinggo, 11 Desember 2021.
76

Gambar 4. 9
Proses Daftar Ulang Siswa

Gambar 4. 10
Alur Daftar Ulang Siswa
Dari wawancara, observasi dan dokumentasi diatas, maka

didapatkan bahwa proses pemeriksaan data siswa dilakukan pada saat

daftar ulang siswa, Pendaftaran ulang dilakukan setelah

pemberangkatan calon peserta didik ke SMK Nurul Jadid yang dikelola

oleh Pesantren. Adapun alur pendaftaran ulang di SMK Nurul Jadid

diawali dengan Chekup kesehatan, konfirmasi nomor registrasi

dilakukan calon peserta didik kepada panitia masing masing lembaga

yang sudah ditugaskan, yang dalam hal ini adalah panitia pendaftaran

ulang SMK Nurul Jadid. Nomor registrasi pendaftaran didapatkan

calon peserta didik pada tahap awal pendaftaran online . Lalu proses

selanjutnya ialah pengucapan ikrar sebagai janji dan kesediaan calon

peserta didik mengikuti aturan yang ditetapkan oleh sekolah.

Selanjutnya semua peserta didik akan mendapatkan seragam yang

disesuaikan dengan pemilihan ukuran peserta didik pada waktu


77

mendaftar. Lalu semua peserta didik diarahkan untuk Sowan Pengasuh

dan yang terakhir, semua peserta didik akan diarahkan untuk

menempati asrama masing masing yag sudah di sediakan.

c. Recording (Perekaman)

Perekaman data merupakan proses input data yang di bacakan

dan diverifikasi kedalam alat penyimpanan berupa memori

penyimpanan. Berikut wawancara bersama Zainul Anwar selaku Kelapa

Tata Usaha SMK Nurul Jadid :

Panitia yang berjaga di aula pada saat daftar ulang itu, setelah
semua data dari peserta didik itu fiks, maka mereka akan
memasukkan semua data itu ke PEDATREN, PEDATREN itu
singkatannya Pendataan data pesantren, semua berkas online
yang berkaitan dengan siswa itu dimasukkan kesana seperti KK,
Ijazah, KTP Orang tua, itu masuk ke PEDATREN itu tadi .
semua data itu akan masuk ke PEDATREN pusat, nah itu nanti
kemudian yang masuk ke PEDATREN tiap sekolah.95

Sebagaimana pula penuturan Mashudi, selaku panitia

pendaftaran peserta didik baru SMK Nurul Jadid

Pada saat daftar ulang, peserta didik kan membawa bukti cetak
pendaftaran, setelah itu diberikan ke panitia, barulah panitia
akan mencari datanya di PSBNJ lalu diinput ke PEDATREN,
yang diinput itu semuanya, meliputi berkas siswa juga wali
muridnya, yang sudah di upload di rumahnya.96

Selain itu, peneliti juga melakukan observasi terkait perekaman

data, didapatkan bahwa perekaman data dilakukah setelah data selesai

diperiksa oleh pihak panitia, kemudian panitia melakukan perekaman

data tersebut dengan cara data di input ke dalam aplikasi yang bernama

95
Zainul Anwar, diwawancara oleh Penulis, Probolinggo, 11 Desember 2021
96
Mashudi, diwawancara oleh Penulis, Probolinggo, 11 Desember 2021
78

PEDATREN, ini merupakan langkah akhir dalam proses pengumpulan

data siswa di SMK Nurul Jadid.

Gambar 4. 11
Perekaman data

Maka dari hasil wawancara, observasi dan dokumentasi diatas,

maka didapatkan bahwa proses perekaman data dilakukan setelah

panitia melakukan verifikasi terhadap data diri siswa. semua data siswa

maupun data wali murid yang sudah valid akan di input ke dalam

aplikasi bernama PEDATREN.

Dari hasil wawancara, observasi dan dokumentasi yang dilakukan

peneliti terhadap beberapa indikator terkait pengumpulan data sistem

informasi manajemen di SMK Nurul Jadid dapat disimpulkan bahwa,

proses pengumpulan data SMK Nurul Jadid sudah terintegrasi pada

pesantren, maka adapun proses pengumpulan dimulai dari tahap

pencatatan pada awal calon peserta didik mendaftar, yang mana proses

pencatatan ini dilakukan dengan memanfaatkan aplikasi bernama PSBNJ.

PSBNJ merupakan aplikasi pendaftaran online sekaligus aplikasi yang

menampung data siswa. pada saat pendaftaran online berlangsung maka

siswa akan diminta untuk mengupload data berupa scan KTP orang tua,
79

KK, Akta lahir, dan SKHUN/ ijazah sekolah. Data itu akan ditampung

oleh pesantren setelah calon peserta didik melakukan pembayaran. Setelah

itu tahap selanjutnya adalah pemeriksaan data ulang, atau yang biasa

disebut daftar ulang yang dilakukan ketika siswa berada di Pesantren.

Proses daftar ulang ini sendiri dilayani oleh panitia daftar ulang santri yang

telah disediakan pesantren. Proses terakhir dari proses pengumpulan data

ini adalah proses Perekaman data, setelah data siswa terverifikasi, maka

panitia akan menginput data siswa kedalam PEDATREN.

2. Pengolahan data Sistem Informasi Manajemen berbasis Information

and Communication Technology (ICT) di SMK Nurul Jadid Paiton

Probolinggo

Pengolahan data merupakan hal yang selanjutnya dilakukan setelah

data terkumpul, terkait pengolahan data di SMK Nurul jadid peneliti telah

melakukan penelitian terhadap beberapa sumber. Sebagaimana penuturan

Arief Hariyanto selaku kepala SMK Nurul Jadid :

Kalau proses pengolahan data nya, sekolah pakai aplikasi namanya


PEDATREN, PEDATREN itu pengolahannya tersentralisasi
dengan pesantren, jadi pesantren dapat akses kesemua lembaga
dibawah naungannya, tapi kerahasiaan data antar lembaga
pendidikan itu terjamin, jadi tidak bisa saling akses, itu sudah ada
user akunnya masing masing, dan itu dibatasi yang log in ke
PEDATREN mbak. Kepala sekolah sendiri mengakses
PEDATREN itu lebih ke pengawasan, pengawasan absensi guru,
catatan harian siswa, yang akan dijadikan laporan kepada atasan
mbak. 97

Hal ini sejalan dengan wawancara panulis kepada Zainul Anwar

selaku Kepala Tata Usaha SMK Nurul Jadid yang sekaligus menangani

97
80

permasalahan ini :

Setelah daftar ulang selesai dilakukan maka yang bertugas bagian


penerimaan data siswa itu menginput data ke Pendataan Data
Pesantren atau PEDATREN, nah setelah itu fiks, baru data tersebut
turun ke SMK, tiap lembaga pendidikan dibawah naungan
Pesantren itu dibatasi yang bisa mengakses, siapa yang bisa
mengakses, itu setiap lembaga ada 3 nak, yakni kepala sekolah,
kepala tata usaha, dan bendahara sekolah. Setiap yang diberi akses
log in itu mempunyai kepentingan masing masing, yakni kepala
sekolah untuk mengawasi, yang kedua saya selaku kepala TU itu
untuk singkronisasi di data pokok pendidik, disitulah nanti yang
akan dikelola oleh SMK Nurul Jadid, karena kita dapat mentahan
kan dari pesantren, jadi belum terurutkan, maka tugas Kepala TU
itu akan mengklasifikasi data siswa nya itu, membagi tiap rombel,
dan menaikkan rombel, jadi yang kelas 1 naik ke kelas 2 lalu yang
siswa baru itu akan dibagi tiap rombel, proses nya bagaimana,
prosesnya nanti itu ada tes penjurusan, setelah tes penjurusan,
barulah siswa itu di klasifikasi lagi menurut jurusannya98

Berikut gambaran umum PEDATREN :

PEDATREN
PUSAT

kepala sekolah
PEDATREN
Hak akses Kepala TU
SEKOLAH
Bendahara sekolah

Gambar 4. 12
Aplikasi PEDATREN

98
Zainul Anwar, diwawancara oleh Penulis, Probolinggo, 19 Desember 2021.
81

Berikut proses pengolahan data SMK Nurul Jadid menggunakan aplikasi

PEDATREN:

a. Classifying (penggolongan)

Proses penggolongan data merupakan proses menetapkan unsur

unsur data dalam kategori kategori khusus, Terkait penggolongan data

di SMK Nurul Jadid, peneliti telah mewawancarai Zainul Anwar selaku

kepala Tata Usaha SMK Nurul Jadid sebagai berikut :

setelah data dari pesantren itu turun melalui PEDATREN itu


datanya berupa data mentah yang belum lalu dikelompokkan
seperti itu jadi hanya berupa data siswa siswa yang mendaftar di
SMK sendiri masih umum, belum tergolongkan kepada
jurusannya maka disitu turun lewat PEDATREN yang bisa
diakses oleh Ka TU yaitu saya sendiri cara pengelompokan nya
adalah dengan melakukan tes penjurusan terlebih dahulu setelah
tes penjurusan itu dilakukan maka akan dapat 6 rombel karena
kita di sini ada 6 jurusan ya Ada 6 rombel Nah setelah itu nama-
namanya dijadikan satu dijadikan seperti absen seperti itu lalu
print lalu kita masukkan kepada PEDATREN lagi yang sudah
digolongkan menurut rombelnya, Bagaimana caranya pakai
absen tadi yang sudah kita buat jadi kita lihat di absen itu siapa-
siapa saja namanya baru dikelompokkan misalkan yang jurusan
multimedia di dikelompokkan dengan jurusan multimedia begitu
pula dengan jurusan-jurusan yang lainUntuk proses tes
penjurusan sendiri itu dilakukan pada awal siswa di pondok
pesantren nanti ada suatu hari, biasanya setelah OSABAR
(orientasi santri baru) selesai, itu ada tes penjurusan dari sekolah
dimana sekolah itu menjadwalkan tes penjurusan kepada semua
siswa. pada awal mendaftar siswa itu diberi dua opsi jurusan
atau dua pilihan jurusan Nah Tes penjurusan tersebut itu ada tiga
tes yang pertama tes komputer yang kedua tes iq dan yang
ketiga itu tes wawancara setelah hasilnya itu didapat dari tes
penjurusan semua siswa itu nanti dipertimbangkan siswa ini
cocoknya itu di jurusan apa dari 2 jurusan yang sudah dipilih
tadi setelah itu baru dirilis diurutkan baru diumumkan siswa
kalau hanya dia itu mendapat jurusan ini dan seterusnya.99

99
Zainul Anwar, diwawancara oleh Penulis, Probolinggo, 19 Desember 2021
82

Demikian halnya, sesuai dengan apa yang disampaikan oleh

Rahmad Hidayatullah selaku Waka Kurikulum SMK Nurul Jadid yang

bertugas membuat materi test penjurusan :

Proses penggolongan data siswa itu melalui tes penjurusan


terlebih dahulu, tes penjurusan itu ada 3 tes komputer, tes iq,
dan tes wawancara, tes komputer itu dilaksanakan khusus nya
pada jurursan yang berkaitan dengan computer, seperti TKJ dan
RPL. Lalu tes iq dilakuakan untuk mengukur tingkat intelegensi
siswa yang soal-soal nya itu dapat menilai kemampuan
fungsional siswa itu sendiri, kalau test wawancara itu yang
ditayakan meliputi motivasi knapa memilih jurusan itu, lalu
selayang pandang tentang jurusan, gak jauh jauh dari situ mbak
hasil dari tes penjurusan tadi yang diproses Kepala TU
kemudian akan di input dan disusun kedalam PEDATREN..
Selain itu penulis juga melakukan observasi terkait proses

penggolongan data SMK Nurul Jadid. Tes penjurusan yang ada di SMK

Nurul Jadid dilakukan 2 hari setelah masa orientasi santri baru

dilaksankan pesantren. Tes penjurusan di SMK Nurul Jadid

memanfaatkan ruang kelas yang ada dan dengan pembagian waktu pada

masing masing tes yang dilaksanakan. Tes computer dan tes iq

dilaksanakan pada pagi hingga siang hari, sementara tes wawancara

dilakukan pada sore harinya.

Gambar 4. 13
Tes penjurusan SMK Nurul Jadid

Dari wawancara, observasi dan dokumentasi diatas, maka dapat


83

disimpulkan bahwa proses penggolongan data dilakukan melalui tes

penjurusan terlebih dahulu. tes penjurusan ini dijadwalkan oleh sekolah

sebelum kagiatan belajar mengajar aktif, tepatnya 2 hari setelah

OSABAR berlangsung, maka siswa akan menghadapi tiga tes, yang

pertama tes komputer, tes iq, dan tes wawancara setelah hasil tes selesai

dilaksanakan, baru ketiga hasil tes itu akan diakumulasi sebagai

pertimbangan jurusan siswa dari 2 jurusan yang menjadi pilihan siswa

ketika pertama mendaftar di SMK Nurul Jadid. Hasil dari tes

penjurusan tersebut yang kemudian akan dip roses dan di input kembali

kedalam PEDATREN.

b. Sorting (Penyusunan)

Proses selanjutnya setelah data siswa selesai digolongkan,

semua data disusun sedemikian rupa agar memudahkan user untuk

menemukan informasi, Seperti penuturan Zainul Anwar yang

diwawancarai oleh penulis, sebagai berikut :

Dalam penyusunan data di PEDATREN itu memang semua


data sudah terisi dari pesantren susunan data nya pun sudah
diatur oleh pesantren, di PEDATREN itu digolongkan 5 menu,
tetapi ada beberapa data yang memang harus disusun terlebih
dahulu oleh kami, ya contohnya itu seperti data pokok tadi yang
didalamnya itu ada data siswa, data orang tua, itu kan harus
ditata dulu, ya melalui tes penjurusan itu dah, baru kita input
lagi ke PEDATREN. Itu yang kami lakukan tiap tahun ajaran
baru kan, kalau tiap pendaftaran siswa ya rule nya begitu sudah
dan begitupun dengan semua data pegawai dan karyawannya,
tapi itu hanya dilakukan sekali saja, tapi kalo misalkan ada
perombakan jabatan atau ada yang berhenti itu baru kita ubah
lagi.100

100
Zainul Anwar, diwawancara oleh Penulis, Probolinggo, 11 Desember 2021
84

Agar mendapat gambaran lebih jelas peneliti juga

mengobservasi aplikasi PEDATREN terkait semua susunan menu yang

ada di dalamnya, berikut tampilan susuan data dalam PEDATREN:

Gambar 4. 14
Tampilan Awal Aplikasi PEDATREN

Pada gambar diatas, terkait tampilan awal aplikasi PEDATREN

ditampilkan beberapa menu yang tersedia seperti data pokok, data

kepesantrenan, kepegawaian, administrasi dan personal akun. agar

memepermudah pembaca, peneliti memaparkan hasil observasi terkait

susunan data dalam PEDATREN sebagai berikut:

1) Data Pokok

Dalam data pokok memuat semua data sumber daya manusia

internal dan eksternal SMK Nurul Jadid. Seperti penuturan Zainul

Anwar “Kalau di data pokok ini memuat semua data internal SMK

sendiri, seperti data pelajar, orang tua, wali, tenaga pengajarnya,

karyawan, wali kelas serta alumninya, jadi semua SDM yang ada di

SMK Nurul Jadid, baik itu internal, dan eksternal”. Maka berikut

rincian menu dalam data pokok yang peneliti temui dalam aplikasi
85

PEDATREN. terdapat tujuh informasi yang dimuat, yakni :

a) Data pelajar

Data pelajar disini menampilkan detail data pribadi

seluruh siswa SMK Nurul Jadid.

Gambar 4. 15
Data Pelajar SMK Nurul Jadid
Berdasarkan gambar diatas, informasi pribadi siswa

tercatatat cukup lengkap disini, mulai dari nama, jurusan, alamat

domisili, domisili asrama,catatan progress siswa, hingga berkas

seperti scan kartu keluarga, Ijazah . Data pelajar akan diperbarui

setiap tahun, pada saat pendaftaran peserta didik baru. Dalam

observasi yang peneliti lakukan terdapat 412 data siswa dalam

PEDATREN. Hal ini sejalan dengan hasil observasi peneliti

terkait jumlah siswa yang ada di SMK Nurul Jadid, yakni terdapat

412 siswa. dapat disimpulkan bahwa semua data siswa SMK

Nurul Jadid sudah tersusun dalam PEDATREN.

b) Data orang tua

Pada data orang tua berisi tentang profil lengkap orang

tua siswa SMK Nurul Jadid.


86

Gambar 4. 16
Data Orang Tua Siswa SMK Nurul Jadid

Berdasarkan hasil observasi peneliti, pada data orang tua

profil orang tua siswa tersusun sangat lengkap, mulai dari nama,

alamat, serta peghasilan orang tua. Data orang tua ini merupakan

akumulasi dari data orang tua semua siswa SMK Nurul Jadid,

pembaruan dan penyusunan data dilakukan setiap tahun sekali

saat pendaftaran baru. Total yang terdata oleh PEDATREN

adalah sebanyak 743 data orang tua siswa SMK Nurul Jadid.

c) Data wali

Data wali diperuntukkan untuk siswa yang tidak tinggal

bersama orang tua dan sekaligus untuk anggota keluarga yang

menjadi mahrom siswa. Seperti penuturan Zainul Anwar “Wali

disini bukan meluluh untuk siswa yang telah ditinggal orang

tuanya saja, tapi ini sekaligus data mahrom dari siswa” 101

101
Zainul anwar, diwawancara oleh Penulis, Probolinggo, 11 Desember 2021.
87

Gambar 4. 17
Data Wali SMK Nurul Jadid

Berdasarkan hasil observasi peneliti, data wali berisikan

tentang profil lengkap wali siswa. mulai dari nama, alamat, serta

peghasilan wali. Total data wali yang sudah terdata oleh

PEDATREN terdapat 515 wali siswa.

d) Data pengajar

Dalam data pengajar terdapat profil lengkap pengajar

SMK Nurul Jadid.

Gambar 4. 18
Tenaga Pengajar SMK Nurul Jadid
88

Berdasarkan observasi peneliti terkait data pengajar,

berisikan nama pengajar, beserta mata pelajaran yang diajar dan

jumlah jam efektif pengajar setiap minggu. Penyusunan data

pengajar ini diisi pada awal pembuatan PEDATREN dan

diperbarui jika ada tenaga pendidik yang berganti posisi jabatan

atau berhenti dari SMK Nurul Jadid. Di SMK Nurul Jadid sendiri

terdapat 39 tenaga pendidik.

e) Data karyawan

Dalam data karyawan terdapat profil lengkap karyawan

SMK Nurul Jadid, beserta jabatan tenaga kependidikan yang

dijalani . Data karyawan ini diisi pada awal pembuatan

PEDATREN dan diperbarui jika ada tenaga kependidikan yang

berganti posisi jabatan atau berhenti dari SMK Nurul Jadid. Di

SMK Nurul Jadid berdasarkan observasi peneliti, terdapat 25

tenaga kependidikan yang terdata dalam PEDATREN SMK

Nurul Jadid.

Gambar 4. 19
Data Karyawan SMK Nurul Jadid
89

f) Data alumni

Siswa yang sudah lulus datanya akan otomatis ter input

kedalam data alumni. Seperti penuturan Zainul Anwar “pada data

alumni ini semua data siswa yang sudah lulus itu akan otomatis

terimpor kepada data alumni” 102 Dalam data alumni terdapat

profil lengkap alumni berikut tahun kelulusannya. Berdasarkan

observasi peneliti pada aplikasi PEDATREN, data alumni yang

terdata selama aplikasi ini diberlakukan di sekolah terdapat 530

data alumni.

Gambar 4. 20
Data Alumni SMK Nurul Jadid

Maka dari hasil wawancara, observasi dan dokumentasi

peneliti terkait data pokok ini, data pokok pada aplikasi

PEDATREN berisi semua data SDM internal dan eksternal SMK

Nurul Jadid. Dan semua menu dalam data pokok ini tersusun dengan

baik.

102
Zainul anwar, diwawancara oleh Penulis, Probolinggo, 11 Desember 2021.
90

2) Kepesantrenan

Penyusunan data kepesantrenan dilakukan oleh pengurus

Pesantren.

Gambar 4. 21
Menu Kepesantrenan

Seperti penuturan Zainul Anwar “Semua menu dalam

kepesantrenan, terkoneksi langsung dengan masing masing wilayah

asrama siswa, jadi yang mengisi ini langsung dari pengurus

pesantrennya, bukan lagi saya” sesuai dengan namanya dalam menu

kepesantrenan ini menampilkan kegiatan siswa SMK Nurul Jadid di

wilayah pesantren, meliputi perizinan santri, pelangaran, catatan


91

afektif, catatan kognitif,dan presensi peserta didik. Maka berikut

rincian menu kepesantrenan menurut hasil observasi peneliti :

a) Perizinan

Menu perizinan siswa ini diperuntukkkan bagi siswa SMK

Nurul Jadid yang izin pulang atau bepergian dari wilayah

pesantren, semua kegiatan siswa terkait perizinan pulang dapat

terdeteksi oleh PEDATREN sekolah, begitupun saat siswa sudah

kembali, siswa kembali tepat waktu atau terlambat dapat

terdeteksi oleh PEDATREN. Berdasarkan observasi peneliti total

data perizinan siswa SMK Nurul jadid hingga saat ini adalah 655

data siswa.

b) Pelanggaran

Dalam menu pelanggaran berisikan pelanggaran siswa

SMK Nurul Jadid dan pemrosesan hukuman yang dilakukan

dalam wilayah pesantren. Total data akumulasi pelanggaran

siswa SMK Nurul jadid hingga saat ini adalah sebanyak 512 data.

c) Catatan Afektif

Catatan afektif meliputi tentang penilaian siswa SMK

Nurul Jadid dalam bidang kebersihan, akhlak, kepedulian. Total

akumulasi data afektif siswa SMK Nurul Jadid adalag sebanyak

12.627 data.

d) Catatan kognitif

Catatan kognitif siswa meliputi tentang penilaian dibidang


92

kebahasaan, baca kitab kuning, furudul ainiyah, hafalan, dan

BTQ. Total akumulasi data kognitif siswa SMK Nurul Jadid

adalag sebanyak 10.856 data

e) Presensi peserta didik

Presensi peserta didik merupakan presensi harian siswa

dalam seluruh kegiatan pesantren, seperti ngaji pagi, sekolah

formal, ngaji sore, kegiatan belajar malam, dan kegiatan

pembinaan Al-Quran.

3) Kepegawaian

a) Pegawai

Memuat data lengkap pegawai SMK Nurul Jadid beserta

jabatannya.

Gambar 4. 22
Data pegawai SMK Nurul Jadid

Berdasarkan observasi peneliti terkait data pegawai,

teersusun dengan melanpirkan biodata pegawai SMK Nurul Jadid

serta berkas personalnya. Selain itu ditampilkan pula jabatan

profesi dari tiap tiap pegawai. Penyusunan data pegawai Nurul


93

Jadid dilakukan satu kali pada saat awal PEDATREN ini

dioprasikan, dan akan dilakukan perombakan jika terdapat

pegawai yang pindah jabatan, atau berhenti dari SMK Nurul

Jadid.

b) Presensi pegawai

Presensi harian pegawai yang terhubung dengan fitur

finger print yang ada di sekolah. Dalam presensi pegawai terdapat

catatan lengkap rekapan kehadiran pegawai serta peringkat

masing masing pegawai, seperti yang telah penulis observasi

sebagai berikut:

Gambar 4. 23
Gambar presensi pegawai SMK Nurul Jadid

c) Notula rapat

Dalam setiap rapat pegawai akan tercatat dalam notula

rapat. Dimaksudkan agar hasil rapat dapat terdokumentasi dengan

baik, namun pada saat peneliti mengobservasi menu notula rapat,

tidak terdapat catatan atau rekapan hasil rapat. Menu notula rapat

dalam aplikasi PEDATREN masih kosong.

4) Administrasi
94

Pada bagian administrrasi ini dipaparkan beberapa akun yang

mendapat hak akses untuk mengakses PEDATREN yakni Kepala

sekolah, Kepala TU, dan bendahara sekolah, wali kelas. Penyusunan

data User Account PEDATREN disusun agar tidak ada

penyalahgunaan PEDATREN dan setiap lembaga sekolah tidak

melebihi jatah hak akses yang sudah ditetapkan.

Gambar 4. 24
User Account PEDATREN

Maka dari hasil wawancara, observasi, dan dokumentasi, terkait

penyusunan data dalam PEDATREN itu dibagi menjadi lima sub

informasi, yakni Data pokok, Kepesantrenan, Kepegawaian,

Administrasi, dan Personal akun. Untuk data pokok yang berkaitan

dengan siswa, Kepala TU SMK Nurul Jadid memperbaruinya pada awal

tahun pelajaran baru, sedangkan untuk data pegawai SMK Nurul Jadid

Kepala TU cukup memasukkan nya sekali dan perubahan yang

mungkin akan dilakukan adalah ketika ada pegawai atau siswa yang

berhenti atau mengundurkan diri dari sekolah.

c. Retriefieng (Penampilan Kembali)

Setelah semua data selesai disusun ke dalam aplikasi


95

PEDATREN maka semua data tadi diperiksa kembali agar tidak

terdapat kesalahan informasi antar pengguna informasi. Sebagaimana

dalam wawancara peneliti terhadap bapak Zainul Anwar selaku Kepala

TU SMK Nurul Jadid :

Iya pasti itu ada peninjauan kembali, makle tak salbut. Jadi
proses peninjauan kembali data data yang sudah disusun di
PEDATREN ini bertujuan agar semua data itu dapat
dipertanggungjawabkan keakuratannya, agar missal pak kepala
itu butuh data atau apa, tidak terjadi kesalahan data, prosesnya
ya cek lagi yg sudah diinput itu, gitu saja.103

Hal ini sejalan dengan penjelasan dari Muhammad Zuhri, selaku

Koordinator ICT SMK Nurul Jadid “Penampilan kembali informasi

yang sudah di input itu merupaka upaya agar semua informasi yang

akan diterima oleh penerima informasi”104

Selain itu peneliti juga melakukan observasi bahwa proses

penampilan kembali data dilakukan dengan cara membaca ulang data

yang sudah diinput kedalam PEDATREN dengan mencocokkan

jumalah data yang masuk dengan yang ada dalam PEDATREN, dan

memastikan tidak terjadi adanya kesalahan dalam penulisan.

Jadi berdasarkan wawancara dan observasi diatas maka dapat

disimpulkan bahwa proses penampilan kembali data yang sudah di

input kedalam PEDATREN ini dilakukan dengan membaca kembali

data dari awal dan bertujuan agar data dapat dipertanggungjawabkan

keakuratannya.

103
Zainul Anwar, diwawancara oleh Penulis, Probolinggo, 19 Desember 2021
104
Muhammad Zuhri, diwawancara oleh Penulis, Probolinggo, 19 Desember 2021
96

d. Distribution (Penyebarluasan)

Penyebarluasan data kepada para pengguna informasi

merupakan proses terakhir dari proses pengolahan data SIM berbasis

ICT. Informasi yang dirasa perlu untuk dibutuhkan orang lain, maka

akan disebarluaskan melalui beberapa media, seperti penuturan

Muhammad Zuhri:

Proses distribusi ini dilaksanakan dibeberapa platform kalau di


SMK Nurul Jadid sendiri, ya itu dibagi tergantung informasi apa
yang akan dibagikan, misal kalo tentang profil sekolah, terus
berita terkini SMK Nurul jadid itu ada di web, smknj.sch.id, ada
instagram, terus ada banyal aplikasi juga yang membutuhkan
publikasi data tadi, misalkan e walas, itu kan info pembayaran
siswanya ambil di PEDATREN, dipublikasikannya di e walas,
ada juga e bekal, itu data siswa nya jugaambil di PEDATREN.
Ya seperti itu sudah, penyebarluasan informasi ini medianya ya
tergantung informasi apa yang akan disebarkan. 105

Begitu pula dengan yang disampaikan oleh Fifin Priyandono

selaku Waka Humas yang turut andil dalam proses penyebaran data

“untuk penyebarlusan informasi di SMK Nurul Jadid ini sudah canggih,

memanfaatkan berbagai media sosial yang ada, sekaligus beberapa situs

yang dapat di akses utuk mengetahui bagaimana perkembangan

sekolah”106

Terkait dengan penyebarluasan data ini peneiliti melakukan

observasi terkait beberapa media yang digunakan SMK Nurul Jadid

untuk menyebarluaskan data. proses distribusi data SMK Nurul Jadid

telah memanfatkan berbagai media dan disesuaikan dengan kebutuhan

105
Zainul Anwar, diwawancara oleh Penulis, Probolinggo, 19 Desember 2021.
106
Fifin Priyandono, diwawancara oleh Penulis, Probolinggo, 19 Desember 2021.
97

informasi yang akan diperluaskan .Dari beberapa aplikasi tersebut

berperan berbeda dalam proses penyebaran data. Pada aplikasi e walas,

dikhususkan untuk penyebaran data berupa presensi dan status

pembayaran siswa kepada tiap tiap walikelas, pada aplikasi facebook

memuat berbagai informasi dan dokumentasi kegiatan SMK Nurul

Jadid, mulai dari Informasi PPDB hingga berbagai prestasi sekolah

yang telah diraih, pada aplikasi instagram cenderung pada dokumentasi

sekolah tentang kegiatan kegiatan yang telah dilakukan, sedangkan

pada website sekolah memuat profil sekolah, informasi kegiatan yang

akan dan sudah dilakukan sekolah, serta pengumuman kelulusan siswa.

Gambar 4. 25
Macam macam media penyebarluasan data

Maka dari hasil wawancara, observasi dan dokumentasi dapat

disimpulkan proses penyebarluasan data menggunakan media sosial di

SMK Nurul Jadid berjalan secara optimal. Semua data yang diperlukan

penerima informasi telah disampaikan melalui beberapa platform

digital, seperti facebook, instagram, website, dan ewalas sekolah,

Berdasarkan semua hasil wawancara, observasi dan dokumentasi

peneliti dari beberapa indikator tentang pengolahan data Sistem Informasi


98

Manajemen berbasis ICT di SMK Nurul Jadid maka dapat disimpulkan

bahwa pengolahan data SIM disana dilakukan denan sistem terintegritas

kepada Pesantren. Yakni diawali dari tahap perekaman data ke dalam

PEDATREN pada saat verifikasi data. Kemudian data tersebut terkumpul

pada PEDATREN pusat. Dari PEDATREN pusat tersebut data akan di

distribusikan sesuai lembaga pendidikan, termasuk SMK Nurul Jadid.

Setelah data masuk maka Kepala TU yang mempunyai hak akses

PEDATREN akan melakukan penggolongan data siswa sesuai dengan

rombel sekaligus pembagian jurusan dengan melaksanakan tes penjurusan.

Setelah hasil dari tes penjurusan tersebut didapatkan maka Kepala TU

akan melakukan penyusunan data siswa sesuai dengan jurusan yang telah

ditentukan, begitu pula menyusun semua data yang berada dalam

PEDATREN agar berjalan teratur. Setelah semua data tersusun dengan

rapi, maka Kepala TU melakukan verifikasi kembali terkait keakuratan

data guna menghindari terjadinya kesalahan pada proses penyusunan data.

Setelah semua data fiks, barulah jika terdapat data yang diperlukan oleh

pengguna informasi data akan didistrubusikan dengan menggunakan

berbagi media sesuai dengan data apa saja yang dibutuhkan.

3. Pemanfaatan Sistem Informasi Manajemen berbasis Information and

Communication Technology (ICT) dalam Kegiatan Administrasi

Kesiswaan di SMK Nurul Jadid Paiton Probolinggo

Maka berikut pemanfaatan sistem informasi manajemen berbasis

ICT dalam kegiatan administrasi kesiswaan yang ada di SMK Nurul Jadid:
99

a. Aplikasi PSBNJ

PSBNJ singkatan dari Penerimaan Santri Baru Nurul Jadid

merupakan aplikasi berbasis web yang dirancang untuk pelayanan

administrasi dibidang penerimaan siswa baru.

Seperti penuturan Muhammad Zuhri selaku koordinator ICT

centre dalam wawancaranya dengan penulis sebagai berikut :

Kalau PSBNJ itu dirancang pesantren karena pada masa


pendaftaran murid baru itu biasanya pesantren full, karena calon
peserta didik bersama orang tua semuanya ikut sekalian sowan
ke pengasuh, sedangkan kemarin itu kan sedang marak
maraknya covid 19, ditambah masa PSBB tidak boleh ada
kerumunan, maka terciptalah aplikasi ini, biar calon peserta
didik mendaftar dari rumah, dan wali murid tidak perlu ke
pesantren, sehingga tidak menimbulkan kerumunan. 107

Sejalan dengan itu, berikut pendapat Ainul Yaqin salah satu

tenaga pendidik sekaligus wali murid SMK Nurul Jadid Seperti pada

wawancara berikut :

ketika offline maka calon pendaftar harus mendatangi ke tempat


lokasi untuk mendaftar secara manual dan mengisi semua data
yang diperlukan sebagai arsip siswa secara manual,tetapi saat
pendaftaran online, pendaftar ini tidak terbatas ruang dan waktu,
mau itu mendaftar di rumah, di sekolah, sambil tidur tiduran
juga bisa kan, dan berkas berkas berkas yang diperlukan tinggal
ngunggah diaplikasi itu, sehingga pendaftarannya lebih mudah ,
panitia juga tinggal melakukan validasi data. Semua
pengumuman juga sudah tertera di aplikasi itu, jadi tidak usah
mendatangi lokasi108

Selain itu peneliti juga melakukan wawancara terhadap Dwi

Novita Sari yang merupakan salah satu siswa SMK Nurul Jadid,

“Menurut saya aplikasi pendaftaran online ini sangat bermanfaat mbak,

107
Muhammad Zuhri, diwawancara oleh Penulis, Probolinggo, 4 Januari 2022.
108
Ainul Yaqin, diwawancara oleh Penulis, Probolinggo, 4 Januari 2022.
100

apalagi kemarin kan ada karantina covid itu, jadi cukup daftar pondok

nya online, mempermudah juga untuk saya yang dari luar kota untuk

mendaftar di sini.”

Gambar 4. 26
Gambar aplikasi PSBNJ

Peneliti juga melakukan observasi terkait alur pendaftaran yang

ada dalam aplikasi PSBNJ sebagai berikut :

a) Pembuatan akun

Dilakukan dengan mengisi formulir secara online yang sudah

disediakan oleh aplikasi PSBNJ.

b) Log in dan melengkapi data

User name dan password untuk kebutuhan login akan di dapatkan

setelah semua prosedur pada halaman pembuatan akun dilaksanakan

dan dipenuhi dengan baik.

c) Pengunggahan berkas

Berkas yang akan aplikasi minta unggah meliputi scan kartu

keluarga, KTP orang tua, Ijazah, dan akte siswa.


101

d) Pembayaran

Pembayaran dilakukan dengan menggunakan virtual accout yang

sudah disediakan oleh aplikasi.

e) Cetak pendaftaran

Pencetakan bukti pendaftaran ini dilakukan untuk proses daftar

ulang sebagai bukti bahwa peserta didik sudah melakukan

pembayaran dan pendaftaran di SMK Nurul Jadid.

Semua rangkaian alur diatas peneliti dapatkan dari aplikasi

pendaftaran online, yang mana disusun lengkap bagaimana prosedur

yang harus pendaftar lakukan, sehingga pendaftar tidak merasa

kebingungan

Gambar 4. 27
Alur Pendaftaran online

Dari hasil wawancara, observasi dan dokumentasi diatas, maka

dapat diketahui bahwa aplikasi PSBNJ yang merupakan aplikasi

pendaftaran online memudahkan calon peserta didik untuk mendaftar di

SMK NJ, lebih lebih pada masa covid-19 yang terdapat larangan

pemerintah untuk tidak berkerumun. Calon pendaftar hanya tinggal

mendaftar online dan mengunggah berkas secara online. PSBNJ juga


102

mempermudah pihak sekolah dalam hal penyimpanan data, karena

berkas yang sudah diunggah secara online akan otomatis tersimpan

kedalam aplikasi, hal ini dapat menghindari data tertukar dan

mempermudah dalam pencarian data dibanding dengan pendaftaran

offline yang berkasnya berupa tumpukan kertas. Dapat disimpulkan

bahwa aplikasi PSBNJ dapat meningkatkan efektivitas administrasi

sekolah dalam bidang penerimaan peserta didik baru.

b. E walas

E walas merupakan sebuah aplikasi yang diperuntukkan bagi

seluruh wali kelas di SMK Nurul Jadid. Aplikasi ini memuat catatan

laporan siswa mengenai pembayaran dan catatan harian siswa. Adapun

hasil wawancara peneliti dengan Ebidirrahman selaku salah satu wali

kelas SMK Nurul Jadid, sebagai berikut :

Aplikasi e walas itu adalah sebuah aplikasi yang diperuntukkan


untuk wali kelas SMK Nurul Jadid. Nah didalamnya itu ada
rekapan info pembayaran siswa dan rekapan perijinan siswa, itu
nanti yang akan dilaporkan tiap tiap wali kelas pada wali murid
SMK NJ. Karena semua wali kelas ini mempunyai grup bersama
wali murid, grup whats app. Itu nanti sekaligus dijadikan grup
laporan bagaimana kehadiran siswa tiap harinya dan sekaligus
jika ada wali murid yang bertanya tentang pembayaran anak
anaknya ya di grup itu sudah. Jadi istilah nya e walas itu
jembatan informasi wali kelas untuk disampaikan kepada wali
murid. 109

Selain itu peneliti juga mewawancarai Nurul Iman selaku Waka

kesiswaan SMK Nurul Jadid yang bertugas untuk menginput rekap

harian siswa ke dalam aplikasi e walas, sebagai berikut :

109
Ebidirrahman, diwawancara oleh Penulis, Probolinggo, 4 Januari 2022.
103

E walas sendiri merupakan aplikasi yang diciptakan agar para


wali murid mendapat info kehadiran dan pembayaran anak
anaknya melalui wali kelas. Jadi aplikasi ini hanya
diperuntukkan untuk wali kelas, lalu wali kelas itu akan
memberi info kepada wali murid melalui grup whats app. Yang
memasukkan data rekapan siswa itu saya sendiri yang
didapatkan dari absen harian siswa itu.110

Selain itu penulis juga mewawancarai terkait kelebihan dan

kekurangan e walas kepada Saleh bin Abdurrahman selaku wali kelas

SMK Nurul Jadid, sebagai berikut :

Kalau terkait kelebihan dan kekurangannya itu, ya kelebihannya


itu mempermudah wali murid dalam memantau anak anaknya
ya, tanpa harus menggunakan aplikasi macam macam, cuckup
tinggal nge wa wali kelasnya, udah. Kalau dulu itu ada aplikasi
khusus wali murid, kalau mau dicari mungkin sampai saat ini
masih ada dilay store itu, namanya aplikasi info wali murid, tapi
itu tidak efektif, karena kan tidak semua wali murid bisa
menggunakan aplikasi itu, banyak keluhan hp nya gak muat dan
lain halnya, pokoknya ribet katanya, jadi digantilah
menggunakan e walas aja, cukup wali kelas yang akses nanti
laporannya pakai wa, kan lebih efektif. Lalu untuk
kekurangannya ya sebenarnya bukan kekurangan dari
aplikasinya ya, jadi yang saya sebut kekurangan disini adalah
kekurangan dalam hal teknis pelaksanaan e walasnya. Ya kalau
itu mungkin rekapan absen itu kadang terlambat, kadang ya
seminggu sekali, kadang sampai sebulan itu baru direkap oleh
pak waka kesiswaan. Dan juga ya selaku wali kelas itu harus
selalu standby, tidak boleh tidak punya kuota itu, apalagi kalau
sudah masa masa pembayaran siswa, itu pasti banyak yg
ngechat untuk bertanya pembayaran siswa nya itu, jadi wali
kelas harus ngeccek satu satu itu.111

Hal ini sejalan dengan wawancara peneliti dengan Ebidirahman,

salah satu wali kelas SMK Nurul Jadid yang juga mengemukakan

kelebihan e walas sebagai berikut :

Jadi aplikasi e walas ini kan aplikasi pembaruan dari aplikasi

110
Nurul iman, diwawancara oleh Penulis, Probolinggo, 4 Januari 2022.
111
Saleh bin Abdurrahman, diwawancara oleh Penulis, Probolinggo, 4 Januari 2022.
104

info BPS yang sudah tidak digunakan lagi sekarang, memang


kalau untuk wali murid itu mempermudah dalam memperoleh
informasi anak anaknya, tapi yang harus mencari satu satu wali
kelasnya sekarang, kalau dulu wali murid yang harus install
aplikasinya sendiri, karena banyak keluhan diantaranya wali
murid itu kesulitan katanya, jadi diciptakan aplikasi ini, jadi wali
murid Cuma tinggal tanya di wa.112

Terkait aplikasi e walas ini peneliti juga melakukan observasi

terhadap aplikasi e walas .Dalam observasi kali ini, peneliti

mengobservasi akun milik Saleh bin Abdurrahman yang merupakan

salah satu wali kelas SMK Nurul Jadid, pada tampilan awal aplikasi ini

terdapat pengisian info login dan password pengguna, lalu di dalam

aplikasi e walas disajikan info pelunasan pembayaran siswa serta

presensi siswa SMK Nurul Jadid, yang akan dimanfaatkan oleh wali

kelas untuk pelaporan terhadap wali murid menggunakan grupp Whats

app .

Gambar 4. 28
Aplikasi e walas

Dari semua wawancara, observasi dan dokumentasi di atas,

maka dapat disimpulkan bahwa aplikasi e walas merupakan aplikasi


112
Ebidirrahman, diwawancara oleh Penulis, Probolinggo, 4 Januari 2022.
105

yang diperuntukkan khusus untuk wali kelas SMK Nurul Jadid untuk

akses presensi harian siswa, dan akses info pembayaran siswa. presensi

harian siswa akan diinput oleh waka kesiswaan tiap harinya kedalam

aplikasi e walas. kelebihan ewalas sendiri adalah mempermudah wali

murid dalam memperoleh data tentang kehadiran dan pembayaran anak

anak nya. Namun disamping itu dalam teknis pelaksanaan ewalas juga

mempunyai kekurangan yakni keterlambatan dalam rekap mingguan

siswa, rekap yang harusnya dilakukan tiap minggu, terkadang bisa

hingga satu bulan, dan juga adanya aplikasi ewalas ini menuntut wali

kelas untuk selalu aktif dalam aplikasi Whats App, lebih lebih saat

memasuki masa pembayaran siswa. Dapat disimpulkan bahwa aplikasi

e walas dapat membantu sekolah dalam pelayanan administrasi dalam

bidang kesiswaan, tepatnya sebagai sarana pelaporan absensi siswa

kepada wali murid.

c. PEDATREN

PEDATREN singkatan dari Pendataan data pesantren

merupakan aplikasi pengelolaan data yang dicanangkan menjadi sebuah

aplikasi yang mampu menjembatani kepentingan data antara pesantren

dan SMK Nurul Jadid.

Berikut wawancara peneliti kepada Zainul Anwar selaku Kepala

TU di SMK Nurul Jadid yang memegang kendali atas PEDATREN :

PEDATREN itu aplikasi yang diciptakan untuk basis data


sekolah, jadi semua data yang terkait dengan sekolah itu
ditampungnya di PEDATREN. Pengelolaan PEDATREN ini
sendiri tersentralisasi kepada Pesantren, yang bisa
106

mengaksesnya tiap lembaga itu ada 3, yakni kepala sekolah,


kepala tata usaha, dan bendahara sekolah. Setiap yang diberi
akses log in itu mempunyai kepentingan masing masing, yakni
kepala sekolah untuk mengawasi, yang kedua saya selaku kepala
TU itu untuk singkronisasi di data pokok pendidik, disitulah
nanti yang akan dikelola oleh SMK Nurul Jadid, karena kita
dapat mentahan kan dari pesantren, jadi belum terurutkan, maka
tugas Kepala TU itu akan mengklasifikasi data siswa nya itu,
membagi tiap rombel, dan menaikkan rombel, jadi yang kelas 1
naik ke kelas 2 lalu yang siswa baru itu akan dibagi tiap rombel,
proses nya bagaimana, prosesnya nanti itu ada tes penjurusan,
setelah tes penjurusan, barulah siswa itu di klasifikasi lagi
menurut jurusannya, kalau bendahara tugasnya untuk
mengontrol pembayaran siswa itu.113

Sejalan dengan itu berikut penuturan Arief Hariyanto selaku

Kepala SMK Nurul Jadid terkait aplikasi PEDATREN :

PEDATREN itu aplikasi yang menampung semua data sekolah,


baik itu siswa, dan pegawai sekolah. PEDATREN juga dikenal
menggunakan sistem jami’ wal mani’ , karena meskipun
pengolahan terintegrasi pada pesantren tapi data terjamin
kerahasiaannya karena hak akses tiap lembaga itu dibatasi, tidak
sembarang orang yang bisa akses. Pun untuk tiap lembaga
sendiri itu juga tidak semua karyawan sekolah bisa mengakses
PEDATREN sesuka hati, namun tiap tiap lembaga pendidikan
dibawah naungan Nurul Jadid sendiri itu hanya diberikan 3 hak
akses oleh pesantren, yakni kepala sekolah, kepala TU, dan
bendahara114

Selain itu peneliti juga mewawancarai terkait kelebihan dan

kekurangan PEDATREN, dalam hal ini peneliti mewawancari Arief

Hariyanto selaku Kepala sekolah SMK Nurul Jadid sebagai berikut:

Terkait kelebihan dan kekurangan PEDATREN maka


kelebihannya adalah PEDATREN ini bisa dikatakan juga
aplikasi ini dapat mengurangi jumlah kertas dalam kegiatan
administrasi sekolah, karena semua data sekolah sudah dimuat
oleh aplikasi ini dan tidak dilakukan secara manual lagi. Beda
dengan dulu, klo dulu kan semua data di dokumentasi melalui

113
Zainul Anwar,diwawancara oleh Penulis, Probolinggo, 19 Desember 2021.
114
Arief Hariyanto,diwawancara oleh Penulis, Probolinggo, 19 Desember 2021.
107

berkas yang semuanya berbrntuk kertas jadi kantor itu full


tumpukan kertas, kayak di gudang itu, kan full kertas, tapi kalo
sekarang tidak, data diri siswa semua sudah lengkap di
PEDATREN, lengkap dengan berkas pribadinya juga sudah
lengkap.tapi kalau bericara kekurangannya itu ya saat padam,
karena internet juga mati kalau padam, jadi ya tidak bisa
melakukan kegiatan apapun yang memanfaatkan PEDATREN
itu dah, pun dengan aplikasi aplikasi lain yang memutuhkan
jangkauan internet.115

Sejalan dengan itu berikut keterangan Zainul Anwar selaku

Kepala Tata usaha terkait kelebihan dan kekurangan PEDATREN:

Kalau dari kelebihan PEDATREN sendiri itu yantg saya


rasakan adalah proses pembukuan sdan perngarsipan data itu
lebih efektif dan juga saat kita membutuhkan data data dari
setiap siswa itu mudah mencarinya, tidak harus cari satu satu di
tumpukan kertas gitu ya. Juga kita bisa mengontrol siswa
melalui menu kepesantrenan itu. Jadi kalo ndak masuk gara gara
apa itu sekolah tau, kalo misalkan siswa siswi ada yang tidak
kembali pondok sekolah tau, seperti itu. Dan juga dengan
pengaturan pemusatan data ke PEDATREN ini memeberi
dampak yang mengenakkan kepada sekolah, kami selaku pihak
sekolah tinggal terima data dan melakukan klasifikasi dengan
data tersebut, jadi pekerjaan ini akan lebih efektif dan efisien.
Sedangkan untuk kekuranan PEDATREN sendiri, itu terkadang
PEDATREN itu eror nak, jadi kadang keluar sendiri seperti itu,
kalau sudah begitu ya kita hanya bisa menungu sampai normal
lagi. Dan ada lagi, kalau sudah padam, itu ya selesai dah, akses
PEDATREN ataupun aplikasi aplikasi sekolah yang lain itu
ootomatis tidak bisa, satu karena computer yang digunakan itu
memutuhkan listrik, dua karena aplikasi sekolah itu
membutuhkan akses internet, jadi kalau sudah padam, ya tidak
bisa memproses data apapun lewat PEDATREN, maupun
aplikasi lainnya. 116

Sejalan dengan itu, berikut tujuan aplikasi PEDATREN

menurut Fifin Priyandono selaku Waka Humas SMK Nurul Jadid

sebagai berikut:

115
Arief Hariyanto, diwawancara oleh Penulis, Probolinggo, 19 Desember 2022.
116
Zainul Anwar, diwawancara oleh Penulis, Probolinggo, 4 Januari 2022.
108

Jadi fungsi dari sentralisasi yang diharapkan oleh K.H Hamid


selaku kepala pesantren yang saya tangkap dari beberapa
pertemuan begini nak, jadi dari pimpinan turunan dari bawahan
bukan memakai instruksi lagi sudah,kalau tetap memakai sistem
instruksi itu capek nak, karena harus harus pimpinan yang turun,
itu namanya instruksi, tetapi yang diharapkan Kyai Hamid
pekerjaan itu harus terintegritas, terintegrasi dari atas kebawah,
apa artinya terintegrasi, bahwa mereka sudah paham,
tupoksinya, tak usa soro, jadi tidak usah instruksi, jadi misalkan
kepala sekolah, tugasnya ini, dia melakukan tanpa disuruh oleh
atasan, baik itu biro pendidikan ataupun kepala pesantren,
karena ini sistemnya terintegrasi, dari atas kebawah, jadi itu
yang sebenarnya diharapkan baik itu sentralisasi keuangan,
sentralisasi data dan lain sebagainya.jadi pimpinan hanya
membuat konsep, maka bawahan tinggal jalan, jadi pimpinan itu
tinggal mengawasi.117

Selain itu peneliti juga melakukan observasi terkait aplikasi

PEDATREN. Ditemukan bahwa aplikasi ini memuat semua data yang

berkaitann dengan sekolah. Data tersebut diantaranya terdapat data

pokok, data kepesantrenan, dan data kepegawaian. Pada data pokok

memuat tentang data siswa, data orang tua siswa, data wali,data

pegajar,data karyawan,dan data alumni. Kemudian pada data

kepesantrenan, memuat tentang kegiatan siswa dalam lingkungan

pesantren, diantaranya data perizinan siswa, pelanggaraan, catatan

afektif, catatan kognitif, dan presensi peserta didik dalam kegiatan

Pesantren. lalu pada data kepegawaian, disajikan data presensi pegawai

dan notula rapat.

117
Fifin Priyandono, diwawancara oleh Penulis, Probolinggo, 4 Januari 2022.
109

Gambar 4. 29
Aplikasi PEDATREN

Dari wawancara, observasi dan dokumentasi diatas maka dapat

ditarik kesimpulan bahwa PEDATREN merupakan aplikasi yang

digunakan untuk menampung seluruh data sekolah yang sudah

tersentralisasi kepada Pesantren. Sentralisasi data pesantren dam

lembaga pendidikan bertujuan untuk merubah sistem pengontrolan pada

sebuah lembaga pendidikan menjadi lebih efektif dan efisien, konsep

yang sudah dibuat oleh atasan dapat dijalankan oleh bawahanya tanpa

menunggu instruksi sehingga pekerjaan menghemat waktu..

PEDATREN juga dikembangkan dengan menggunakan sistem yang

jami’ wal mani’, di mana data semua data lembaga menjadi satu

kesatuan dibawah naungan PEDATREN pusat akan tetapi antara

masing-masing lembaga tidak bisa diberi hak akses secara penuh

terhadap data, jadi data SMK Nurul Jadid tidak akan bisa diakses oleh

pihak SMK Nurul Jadid begitu pula sebaliknya, sebab kerahasian dan

keamanan data menjadi hal utama.


110

Sedangkan keunggulan dari PEDATREN untuk kegiatan

administrasi sekolah adalah proses pengolahan data yang ada di SMK

Nurul Jadid menjadi lebih mudah, karena saat ada yang meutuhka data

tidak harus mencarinya secara manual lagi, namun hanya tinggal

mencari dari perangkat computer. Sejalan dengan itu PEDATREN juga

merupakan aplikasi berbasis paperlessoffice atau yang dapat dikatakan

juga adanya PEDATREN dapat meminimalisir penggunaan kertas

dalam kegiatan administrasi sekolah, sehingga tidak terjadi

penumpukan kertas yang memuat data data siswa maupun data pendidik

dan tenaga kependidikan.hal ini mempermudah bagian tata usaha dalam

proses pengarsipan dan pembukuan semua data sekolah.

d. E bekal

E bekal merupakan aplikasi untuk mempermudah wali murid

SMK Nurul Jadid dalam pembayaran kos makan, pengiriman uang

belanja dan mempermudah belanja harian siswa. dengan e bekal ini,

siswa siswi diberikan kartu yang dapat dibelanjakan di kantin sekolah

dan juga dapat dipantau juga oleh wali murid melalui aplikasi e bekal.

Berikut wawancara peneliti bersama Dian isnaeni selaku bendahara

sekolah SMK Nurul Jadid :

E bekal kalau untuk wali murid sendiri, itu berupa aplikasi yang
bisa dimanfaatkan sebagai alat kontrol keuangan untuk anak
anaknya, jadi Pesantren melakukan kerjasama dengan Bank
Negara Indonesia dan PT Teknologi Kartu Indonesia yang
terhubung dengan Handphone wali murid, sehingga wali santri
dapat mengetahui perkembangan keuangan anaknya setiap
harinya dan bisa langsung top up ketika mengetahui saldo anak
anaknya kosong. Dan untuk siswanya sendiri penerapan e bekal
111

ini dengan memberikan siswa kartu untuk belanja harian, yang


itu sudah ada limit hariannya, jadi siswa tidak perlu membawa
uang tunai untuk belanja di kantin sekolah118

Sejalan dengan itu, penulis juga mewawancarai Fifin

Priyandono selaku waka humas SMK Nurul Jadid yang kerap

melakukan sosialisasi e bekal pada wali murid :

Kalau terkait e bekal itu sebenarnya dari dulu sudah diterapkan


di daltim, tapi dulu itu pakai brizzi, ya tapi fungsiya itu sama
kayak e bekal itu, ada limit hariannya tapi orang tua tidak bisa
mengontrol dan penerapannya hanya di daltim, di putra, dalbar,
dalsel itu belum ada yang seperti itu. Nah sekarang dengan
sistem yang sudah diperbarui dan ditambah pesantren itu juga
merancang aplikasi supaya wali murid itu bisa mengkontrol dan
memantau sudah tinggal berapa uang anak saya, terus mau di
limit berapa uang belanja anak saya, maka terciptalah e bekal.
Ebekal ini hanya bisa dibelanjakan di koprasi pesantren dan
koprasi sekolah, tidak bisa ke toko toko luaran itu. E bekal juga
itu bisa diandalkan untuk mengatur pengeluaran belanja siswa,
karena dalam sistem e bekal terdapat batas maksimal
pengeluaran setiap harinya sesuai nah besaran nominal itu
terserah wali murid nanti yang akan memberibatasan. dan bagi
siswa yang tidak menghabis jatah maksimal belanja setiap
harinya maka uang belanja tersebut akan bisa digunakan pada
hari berikutnya, tapi di hari berikutnya itu ya sama nominalnya,
tidak ada tambahan dari sisa kemarin.119

Sementara itu penulis juga mewawancarai terkait kelebihan dan

kekurangan dari diterapkannya e bekal. penulis mewawancarai

Raudatul Hikmah selaku wali murid SMK Nurul Jadid :

Adanya e bekal ini mempermudah sekali menurut saya, ngontrol


keuangan anak anak pakai HP, bisa ngasih batasan buat jajan
jugak, kalau anak hemat kan orang tuanya juga enak, gak ada
khawatir uang nya habis juga, apalagi orang tua ini kan jauh
sama anak anak. Isi saldonya lewat agen depan rumah ini jadi
gausah ke bank, ya enak pokoknya dah.

118
Dian Isnaeni, diwawancara oleh Penulis, Probolinggo, 5 Januari 2022.
119
Fifin Priyandono, diwawancara oleh Penulis, Probolinggo, 5 Januari 2022.
112

Selain itu penulis juga mewawancarai Hikmal Akbar Purnomo

salah satu siswa yang menggunakan e bekal tersebut, “Kalo yang saya

rasakan sendiri mbak, gak enak mbak soalnya kan apa apa dijatah, jadi

ndak leluasa yang mau beli beli, hahahaha, bapak juga gak mantau

aplikasinya, jadi kalau misalkan saldonya habis ya tetep nelfon nanti di

wartel.”120

Sejalan dengan itu peneliti juga mewawancarai Dwi Novita Sari

salah satu murid perempuan SMK Nurul Jadid untuk mendapatkan data

tentang kelebihan dan kekurangan e bekal, berikut penuturannya:

kalau menurut saya lebih enak pakai e bekal mbak, soalnya dulu
saya pernah kehilangan uang di asrama, kalau pakai e bekal kan
gak kira hilang hilangan uangnya, kiriman uang pun tepat
waktu, mama kan pegang aplikasinya juga. Tapi kalau katanya
mama kadang aplikasi nya itu suka keluar sendiri gitu mbak,
ndak sering tapi. Ya lebih enak e bekal menurut saya mbak.121

Peneliti juga mewawancarai Fifin Priyadono selaku Waka

Humas SMK Nurul Jadid terkait kelebihan dan kekurangan E bekal ini :

Ya kalau tentang kekurangan dan kelebihannya ini, kembali ke


tujuannya tadi ya, misalnya kelebihan e bekal itu diantaranya
bisa diandalkan untuk mengatur pengeluaran belanja siswa kan,
karena ada pembatasan tadi, dan jugak kelebihan nya itu selama
ini kan banyak laporan ke pesantren itu tenteng uang nya anak
anak itu hilang, nah kalau pakai e bekal itu enak, siswa tidak
memegang uang tunai, itu meminimalisir kehilangan uang kan
,nah itu lagi kelebihannya, jugak pengontrolan uang oleh orang
tua siswa itu enak, jadi minim lah sekarang itu telat kiriman
anak gausah nelpon jugak kan kalo uangnya menipis. Tapi ya
kekurangannya dalam segi kartu itu hanya bisa di gunakan
dalam lingkup pesantren saja tidak bisa di gunakan di luar
pesantren, terus kalau misalkan ada masalah jaringan internet
karena transaksi ini harus menggunakan jaringan internet

120
Hikmal Akbar Purnomo, diwawancara oleh Penulis, Probolinggo, 5 Januari 2022.
121
Dwi Novita sari, diwawancara oleh Penulis, Probolinggo, 5 Januari 2022.
113

kendala lainnya itu kehilangan kartu karena kelalaian siswanya,


yang terakhir itu wali santri yang gagap teknologi, masih banyak
yang nggak install e bekal itu wali murid, karena gak bisa
aksesnya katanya, namun semua kendala yang terjadi ini bagian
bidang usaha tetap berusaha optimal untuk melaksanakan semua
program E-Bekal di bantu oleh bagian tim bagian IT untuk
memaksimalkan jaringan internet dan juga .

Selain itu peneliti juga melakukan observasi terkait penerapan e

bekal. Didapatkan bahwa Kartu e bekal yang dipegang oleh setiap siswa

berukuran sama dengan KTP yang memudahkan siswa untuk

membawanya. Kartu ini bisa dibelanjakan ke koprasi sekolah dan

koprasi pusat pesantren. Sedangkan observasi terhadap aplikasi yang

digunakan wali murid dalam mengontrol keuangan anaknya didapatkan

bahwa berdasarkan alur yang tertera pada aplikasi E bekal, prosedur

Wali murid dalam melakukan pengiriman uang bulanan dan belanja

siswa adalah dengan login aplikasi e bekal, kemudian membuka menu

isi ulang guna mengetahui nomor Virtual Account, tahap selanjutnya

adalah melakukan pembayaran, pembayaran bisa dilakukan di teller

bank, ATM, Mobile Banking dan juga bisa di lakukan di Gerai Enje

Mart, Setelah pembayaran berhasil dilakukan, maka akan muncul

notifikasi melalui handphone Wali murid.

Gambar 4. 30
Kartu e bekal
114

Gambar 4. 31
Aplikasi e bekal

Dari wawancara, observasi dan dokumentasi diatas dapat

disimpulkan bahwa aplikasi e bekal merupakan aplikasi yang dibuat

dengan kerjasama antara Bank Negara Indonesia dan Teknologi Kartu

Indonesia untuk mengatur keuangan siswa. Dalam penerapannya siswa

akan dibekali dengan sebuah kartu yang dapat digunakan hanya di

koprasi pesantren dan koprasi sekolah sementara wali murid hak untuk

mengontrol dan memberi batas uang saku untuk putra putrinya berapa

jumlah maksimal uang untuk belanja harian. Wali murid juga dapat

melihat saldo ebekal milik anak anaknya serta dipergunakan untuk apa

saja saldo mereka melalui aplikasi e bekal ini. Kelebihan e bekal ini

diantaranya meminimalisir kehilangan uang karena sekolah banyak

menerima laporan tentang kehilangan uang di lingkungan sekolah,

kelebihan lainnya adalah mempermudah wali murid untuk mengontrol

keuangan siswa sesuai kemampuan wali murid. Namun penerapan

ebekal juga memiliki kekurangan yakni kartu itu hanya bisa di gunakan
115

dalam lingkup pesantren, terkendala masalah jaringan internet karena

transaksi ini harus menggunakan jaringan internet, kartu kerap kali

hilang karena kelalaian siswa, dan yang terakhir wali santri yang gagap

teknologi,.

Berdasarkan semua data wawancara dan observasi tentang pemanfaatan

Sistem Informasi Manajemen berbasis ICT pada bidang administrasi kesiswaan

di SMK Nurul Jadid, terdapat beberapa aplikasi yang diterapkan, diantaranya

terdapat aplikasi PSBNJ yang meawadahi pendaftaran siswa baru secara online

SMK Nurul Jadid, lalu ada aplikasi e walas yang merupakan aplikasi khusus

wali kelas dalam memantau rekap kehadiran siswa dan info pembayaran siswa,

lalu ada aplikasi PEDATREN yang menjadi pusat data siswa, tenaga pendidik

dan tenaga kependidikan di SMK Nurul Jadid, lalu yang terakhir ada aplikasi e

bekal, yakni aplikasi yang digunakan wali murid untuk mengontrol belanja

harian siswa, agar dapat terpantau dengan baik.

Tabel 4. 5
Tabel Temuan Penelitian
No Fokus penelitian Hasil temuan
1 Pengumpulan data Pengumpulan data Sistem Informasi Manajemen di
Sistem Informasi SMK Nurul Jadid diawali dengan adanya proses
Manajemen berbasis pendaftaran berbasis online yang memanfaatkan
ICT di SMK Nurul aplikasi PSBNJ atau Penerimaan Santri Baru Nurul
Jadid Jadid. Aplikasi ini terintegritas dengan pesantren
sehingga dalam pelaksanaannya Pesantren memiliki
peran vital dalam penerimaan siswa baru di SMK
Nurul Jadid

Dalam proses pendaftaran menggunakan PSBNJ


calon pendaftar diarahkan untuk membuat akun
terlebih dahulu dengan mengisi formulir yang sudah
tersedia, setelah siswa mengisi formulir dengan tepat,
maka mereka akan mendapatkan username dan
password untuk login pada akun masing masing .
116

No Fokus penelitian Hasil temuan


Ketika calon siswa siswi sudah mempunyai akun
pendaftaran, mereka akan diarahkan untuk
pengunggahan berkas yang dibutuhkan untuk proses
pendaftaran,berkas berkas tersebut diantaranya scan
KK, scan ijazah dan Scan KTP orang tua.

Setelah semua berkas dilengkapi, maka proses akhir


dari pendaftaran online ini ada pembayaran, calon
siswa akan diarahkan untuk membayar sesuai
nominal yang sudah ditentukan oleh Pesantren.
Setelah proses pembayaran selesai dilakukan, maka
pendaftar akan mendapat bukti pendaftaran yang
akan digunakan untuk pemeriksaan lanjutan, atau
verifikasi. Tak berhenti sampai disini, tahap
pengumpulan data di SMK Nurul Jadid berlanjut
pada tahap pemeriksaan data, atau yang biasa disebut
verifikasi data.

Verifikasi data ini akan dilakukan setelah semua


siswa berada dalam lingkup pondok pesantren Nurul
Jadid. setelah pemberangkatan semua pendaftar baru
dari masing masing kota sudah terlaksana, maka
smua pendaftar akan diarahkan untuk melakukan
verifikasi data dengan menggunakan bukti
pendaftaran yang sudah dicetak kepada panitia yang
sudah berjaga untuk verifikasi data. Peserta yang
sudah menyerahkan bukti pendaftaran kepada
panitia, datanya akan diinput kepada aplikasi yang
bernama PEDATREN, atau Pusat Data Psantren.
Maka itulah akhir proses pengumpulan di SMK
Nurul Jadid yang terintegrasi kepada Pesantren.
2 Pengolahan data Proses pengolahan data di SMK Nurul Jadid sudah
Sistem Informasi menggunakan aplikasi yang bernama PEDATREN
Manajemen berbasis atau dapat disebut juga dengan Pendataan data
ICT di SMK Nurul Pesantren, aplikasi ini terintegrasi kepada pesantren
Jadid yang dalam pengelolaannya juga melibatkan pihak
Pesantren. Pesantren memiliki hak penuh dalam
pengaksesan data pada setiap lembaga pendidikan
dibawah naungannya. maka proses pengolahan data
yang menggunakan aplikasi padatren diawali dengan
proses pengklasifikasian, data. Data yang sudah
diinput oleh panitia ke dalam PEDATREN pada saat
proses verifikasi data akan disalurkan kepada tiap
tiap lembaga pendidikan sesuai dengan pemilihan
117

No Fokus penelitian Hasil temuan


lembaga pendidikan oleh pendaftar. Pesantren
mengatur user yang dapat mengakses PEDATREN
pada tiap tiap lembaga sekolah, dan yang dapat
mengakses PEDATREN disetiap sekolah ada 3,
yakni Kepala sekolah untuk proses pengawasan,
kepala TU untuk proses pengklasifikasian data siswa,
dan bendahara untuk memantau pembayaran siswa.

Setelah data mentah diterima oleh SMK Nurul Jadid


maka oleh Kepala Tata Usaha data mentah tersebut
akan dikelola dan di klasifikasi, yang pertama akan
diolah adalah pengklasifikasin rombel siswa baru,
yang dilakukan dengan mengadakan tes penjurusan
kepada semua siswa siswi baru.

Setelah data terklasisfikasi maka dilakukan


penyusunan kepada aplikasi PEDATREN. Disini
akan di susun menurut menu yang sudah tersedia
dalam PEDATREN, termasuk data siswa, data
tenaga pendidik dan tenaga kependidikan, semua
disusun rapi pada aplikasi PEDATREN ini.

Selanjutnya jika data sudah terinput semua, maka


data tersebut akan dilakukan pengecekkan kembali,
suapaya data yang didapat akurat dan tidak terjadi
kesalahan. Jika semua data dirasa sudah tepat, maka
data ini akan di distribusikan melalui media media
sesuai kebutuhan pengguna informasi, media yang
digunakan diantaranya web sekolah, media sosial,
dan aplikasi lain yang menunjang kegiatan
administrasi sekolah, seperti e walas dan aplikasi e
bekal.
3 Pemanfaatan Sistem Pemanfaatan SIM Berbasis ICT pada bidang
Informasi Manajemen administrasi kesiswaan di SMK Nurul Jadid sudah
berbasis ICT di SMK meggunakan beberapa aplikasi, yakni PSBNJ,
Nurul Jadid PEDATREN, E bekal, E walas

PSBNJ merupakan aplikasi pendaftaran online yang


dimanfaatkan sekolah dalam rangka menyikapi
keadaan pandemi COVID -19 hingga saat ini aplikasi
PSBNJ masih beroperasi dengan baik dalam
melayani pendaftar dari berbagai daerah di Indonesia.
PSBNJ juga sebagai wadah awal semua berkas siswa,
karena pada saat mendaftar, semua siswa juga
118

No Fokus penelitian Hasil temuan


diwajibkan untuk mengunggah scan berkas seperti
KK, Ijazah, dan KTP orang tua di PSBNJ. Penerapan
PSBNJ ini berdampak positif bagi efektivitas proses
pendaftaran siswa, jika dibandingkan pada saat
sebelum di oprasikannya PSBNJ maka hasilnya tentu
signifikan, sebelum adanya PSBNJ pendaftar
harusnya mendatangi pondok secara langsung dan
mengantre untuk mengisi formulir pendaftaran,
namun saat ini semua pendaftar telah bisamendaftar
lewat rumah masing,

Lalu aplikasi PEDATREN merupakan singkatan dari


Pendataan Data Pesantren, aplikasi PEDATREN
yang digunakan oleh pihak SMK sudah terintegrasi
kepada PEDATREN pusat milik Pesantren.
PEDATREN dikembangkan Dengan menggunakan
system yang jami’ wal mani’, di mana data santri,
pengurus, guru, dosen dan karyawan menjadi satu
kesatuan dibawah naungan PEDATREN pusat akan
tetapi antara masing-masing lembaga tidak bisa
diberi hak akses secara penuh terhadap data, jadi data
SMK Nurul Jadid tidak akan bisa diakses oleh pihak
SMA Nurul Jadid begitu pula sebaliknya.
PEDATREN dijadikan sebagai pusat data seluruh
siswa siswi maupun pendidik dan tenaga
kependidikan di SMK Nurul Jadid. Pemanfaatan
PEDATREN dalam penghimpunan data sekolah
meningkatkan efisiensi dan efektivitas kegiatan
administrasi pasalnya proses pengarsipan dan
pembukuan semua data sekolah tidak lagi berbentuk
tumpukan kertas,namun semuanya sudah serba
digitalisasi yang dimuat dalam PEDATREN, kendati
demikian PEDATREN juga memiliki kelemahan
yakni pada saat terjadi pemadaman aplikasi ini tidak
dapat di akses karena membutuhkan listrik dan akses
internet dan di SMK Nurul Jadid sendiri belum
memiliki jenset pribadi untuk mengangani hal ini

E walas merupakan sebuah aplikasi yang


diperuntukkan bagi seluruh wali kelas di SMK Nurul
Jadid. Aplikasi ini memuat catatan laporan siswa
mengenai pembayaran dan catatan harian siswa.
semua wali kelas SMK Nurul Jadid dapat mengakses
e walas untuk kemudian dilaporkan kepada wali
119

No Fokus penelitian Hasil temuan


murid menggunakan grup whats app. ewalas
mempermudah wali murid dalam memperoleh data
tentang kehadiran dan pembayaran anak anak nya.
Namun disamping itu dalam teknis pelaksanaan
ewalas juga mempunyai kekurangan yakni
keterlambatan dalam rekap mingguan siswa.

Lalu aplikasi terakhir yakni E bekal merupakan


aplikasi untuk mempermudah wali murid SMK Nurul
Jadid dalam pembayaran kos makan, pengiriman
uang belanja dan mempermudah belanja harian
siswa. dengan e bekal ini, siswa siswi diberikan kartu
yang dapat dibelanjakan di kantin sekolah dan juga
dapat dipantau juga oleh wali murid melalui aplikasi
e bekal. Dengan diterapkannya e bekal ini membatu
meminimalisir kehilangan uang karena karena semua
murid tidak lagi memegang uang tunai, kelebihan
lainnya adalah mempermudah wali murid untuk
mengontrol keuangan siswa sesuai kemampuan wali
murid .

C. Pembahasan Temuan

1. Pengumpulan data Sistem Informasi Manajemen berbasis

Information and Communication Technology di SMK Nurul Jadid

Paiton Probolinggo

Pengumpulan data Sistem Informasi Manajemen di SMK Nurul

Jadid diawali dengan adanya proses pendaftaran berbasis online yang

memanfaatkan aplikasi PSBNJ atau Penerimaan Santri Baru Nurul Jadid.

Aplikasi ini terintegritas dengan pesantren sehingga dalam pelaksanaannya

Pesantren memiliki peran vital dalam penerimaan siswa baru di SMK

Nurul Jadid.

Proses pengumpulan data pertama akan diawali dengan pencatatan,

pencatatan dilakukan saat proses pendaftaran menggunakan PSBNJ calon


120

pendaftar diarahkan untuk membuat akun terlebih dahulu dengan mengisi

formulir yang sudah tersedia, setelah siswa mengisi formulir dengan tepat,

maka mereka akan mendapatkan username dan password untuk login pada

akun masing masing . Ketika calon siswa siswi sudah mempunyai akun

pendaftaran, mereka akan diarahkan untuk pengunggahan berkas yang

dibutuhkan untuk proses pendaftaran,berkas berkas tersebut diantaranya

scan KK, scan ijazah dan Scan KTP orang tua. Hal ini sesuai dengan teori

James yang menjelaskan bahwa pencatatan adalah kegiatan atau proses

pendokumentasian suatu aktivitas dalam bentuk narasi. Komponen ini

merupakan bahan dasar dalam pengolahan informasi. Sistem informasi

tidak akan dapat menghasilkan informasi jika tidak mempunyai komponen

input122

Setelah semua berkas dilengkapi, maka proses akhir dari

pendaftaran online ini ada pembayaran, calon siswa akan diarahkan untuk

membayar sesuai nominal yang sudah ditentukan oleh Pesantren. Setelah

proses pembayaran selesai dilakukan, maka pendaftar akan mendapat bukti

pendaftaran yang akan digunakan untuk pemeriksaan lanjutan, atau

verifikasi. Tak berhenti sampai disini, tahap pengumpulan data di SMK

Nurul Jadid berlanjut pada tahap pemeriksaan data, atau yang biasa disebut

verifikasi data.

Verifikasi data ini akan dilakukan setelah semua siswa berada

dalam lingkup pondok pesantren Nurul Jadid. setelah pemberangkatan

122
Chamdan Purnama, Sistem Informasi Manajemen(Mojokerto: Insan global,
2016), 30.
121

semua pendaftar baru dari masing masing kota sudah terlaksana, maka

smua pendaftar akan diarahkan untuk melakukan verifikasi data dengan

menggunakan bukti pendaftaran yang sudah dicetak kepada panitia yang

sudah berjaga untuk verifikasi data. Peserta yang sudah menyerahkan

bukti pendaftaran kepada panitia, datanya akan direkam kepada aplikasi

yang bernama PEDATREN. Maka itulah akhir proses pengumpulan di

SMK Nurul Jadid yang terintegrasi kepada Pesantren.

Dari hasil temuan diatas proses pengumpulan data di SMK Nurul

Jadid sesuai dengan teori yang paparkan oleh Lukman Hakim namun juga

mendapat proses tambahan yakni proses perekaman data ke PEDATREN.

mengenai proses pengumpulan data yang dipaparkan oleh Lukman hakim

pengumpulan data dimulai dengan Capturing atau proses pencatatan data

dari suatu peristiwa dalam suatu bentuk, yaitu menggunakan formulir-

formulir kepegawaian dan sejenisnya. Lalu masuk ke proses verifying

yaitu pemeriksaan, pengecekkan atau pengesahan data untuk menjamin

agar data tersebut dapat diperoleh dan dicatat secara cermat selanjutnya

classivying yaitu menetapkan unsur-unsur data dalam kategori-kategori

khusus yang memberikan arti bagi si pemakai.123

Berdasarkan hasil temuan dan teori di atas maka dapat disimpulkan

bahwa proses pengumpulan data yang ada di SMK Nurul Jadid sudah

berjalan baik, mulai dari proses pencatatan data yang dilakukan secara

online, pemeriksaan data, pengelompokan dan perekaman data.

123
Lukman Hakim, Prinsip-Prinsip dasar sistem informasi manajemen (Jambi :
Timur laut aksara, 2019), 66.
122

2. Pengolahan data Sistem Informasi Manajemen berbasis Information

and Communication Technology di SMK Nurul Jadid Paiton

Probolinggo

Proses pengolahan data di SMK Nurul Jadid sudah menggunakan

aplikasi yang bernama PEDATREN atau dapat disebut juga dengan

Pendataan data Pesantren, aplikasi ini terintegrasi kepada pesantren yang

dalam pengelolaannya juga melibatkan pihak Pesantren. Pesantren

memiliki hak penuh dalam pengaksesan data pada setiap lembaga

pendidikan dibawah naungannya. maka proses pengolahan data yang

menggunakan aplikasi padatren diawali dengan proses pengklasifikasian,

data. Data yang sudah diinput oleh panitia ke dalam PEDATREN pada

saat proses verifikasi data akan disalurkan kepada tiap tiap lembaga

pendidikan sesuai dengan pemilihan lembaga pendidikan oleh pendaftar.

Pesantren mengatur user yang dapat mengakses PEDATREN pada tiap

tiap lembaga sekolah, dan yang dapat mengakses PEDATREN disetiap

sekolah ada 3, yakni Kepala sekolah untuk proses pengawasan, kepala TU

untuk proses pengklasifikasian data siswa, dan bendahara untuk memantau

pembayaran siswa.

Setelah data mentah diterima oleh SMK Nurul Jadid maka oleh

Kepala Tata Usaha data mentah tersebut akan dikelola dan di klasifikasi,

yang pertama akan diolah adalah pengklasifikasin rombel siswa baru, yang

dilakukan dengan mengadakan tes penjurusan kepada semua siswa siswi

baru. Setelah data terklasisfikasi maka dilakukan penyusunan kepada


123

aplikasi PEDATREN. Disini akan di susun menurut menu yang sudah

tersedia dalam PEDATREN, termasuk data siswa, data tenaga pendidik

dan tenaga kependidikan, semua disusun rapi pada aplikasi PEDATREN

ini.

Selanjutnya jika data sudah terinput semua, maka data tersebut

akan dilakukan pengecekkan kembali, suapaya data yang didapat akurat

dan tidak terjadi kesalahan. Jika semua data dirasa sudah tepat, maka data

ini akan di distribusikan melalui media media sesuai kebutuhan pengguna

informasi, media yang digunakan diantaranya web sekolah, media sosial,

dan aplikasi lain yang menunjang kegiatan administrasi sekolah, seperti e

walas dan aplikasi e bekal.

Dari hasil temuan diatas proses pengumpulan data di SMK Nurul

Jadid sesuai dengan teori yang paparkan oleh Lukman Hakim namun

terdapat sedikit peringkasan, dalam bukunya beliau memaparkan bahwa

proses pengolahan data dimulai dari penyusunan data, peringkasan data,

perhitungan data, perbandingan data, penyimpanan data, penampilan

kembali, penggandaan data, dan proses penyebarluasan data. 124 Pada

proses pengolahan data di SMK Nurul Jadid hanya melalui proses

penggolongan data, penyusunan data, penampilan kembali, dan

penyebarluasan data, hal ini dikarenakan sistem yang berlaku di SMK

Nurul Jadid yang mana proses pengolahan data di sana terintegrasi kepada

pesantren, sehingga sekolah cukup menerima data mentah dari Pesantren

124
Hakim, Prinsip-Prinsip dasar sistem informasi manajemen, 67.
124

yang kemudian diolah dengan cara demikian.

Dan dari proses olah data diatas juga dapat disimpulkan bahwa

proses pengumpulan data dan pengolahan data di SMK Nurul Jadid sesuai

dengan pendapat Anwar Darwis yang mengemukakan bahawa SIM

merupakan perpaduan antara sumber daya manusia dan aplikasi teknologi

informasi yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama dan

membentuk satu kesatuan, saling berinteraksi dan bekerja sama antara

bagian satu dengan yang lainnya dengan cara-cara tertentu untuk

melakukan fungsi pengolahan data, menerima masukan (input) berupa

data-data, kemudian mengolahnya (processing), dan menghasilkan

keluaran (output) berupa informasi yang ditujukan untuk memilih,

menyimpan, mengolah, dan mengambil kembali data dalam rangka

mendukung proses pengambilan keputusan bidang pendidikan125

Berdasarkan hasil temuan dan teori di atas maka dapat disimpulkan

bahwa proses pengolahan data yang ada di SMK Nurul Jadid tidak sesuai

dengan teori yang ada namun menyesuaikan dengan sistem yang sudah

ditetapkan oleh Pesantren. Dan dapat disimpulkan bahwa proses

pengolahan data di SMK Nurul Jadid sudah berjalan baik, mulai dari

proses penggolongan data, penyusunan data, penampilan kembali, dan

penyebarluasan data.

125
Anwar Darwis, “Sistem Informasi Manajemen Pada Lembaga Pendidikan
Islam,” Journal of Islamic Education Management 2, no. 1 (April 2017): 67
http://ejournal.iainpalopo.ac.id/index.php/kelola/article/view/444 .
125

3. Pemanfaatan Sistem Informasi Manajemen berbasis Information

Communication and Technology Bidang Administrasi Kesiswaan di

SMK Nurul Jadid Paiton Probolinggo

Pemanfaatan SIM Berbasis ICT Bidang Administrasi Kesiswaan di

SMK Nurul Jadid sudah menggunakan beberapa aplikasi, yakni PSBNJ,

PEDATREN dan e walas dan e bekal hal ini sesuai dengan ruang lingkup

administrasi kesiswaan menurut A Gaffer MS dalam Asnawir, yakni Pertama,

Pupil Inventory Pupil accounting ,Personel Service126

PSBNJ merupakan aplikasi pendaftaran online yang dimanfaatkan

sekolah dalam rangka menyikapi keadaan pandemi COVID -19 hingga

saat ini aplikasi PSBNJ masih beroperasi dengan baik dalam melayani

pendaftar dari berbagai daerah di Indonesia. PSBNJ juga sebagai wadah

awal semua berkas siswa, karena pada saat mendaftar, semua siswa juga

diwajibkan untuk mengunggah scan berkas seperti KK, Ijazah, dan KTP

orang tua di PSBNJ. Penerapan PSBNJ ini berdampak positif bagi

efektivitas proses pendaftaran siswa, jika dibandingkan pada saat sebelum

di oprasikannya PSBNJ maka hasilnya tentu signifikan, sebelum adanya

PSBNJ pendaftar harusnya mendatangi pondok secara langsung dan

mengantre untuk mengisi formulir pendaftaran, namun saat ini semua

pendaftar telah bisamendaftar lewat rumah masing,

PEDATREN merupakan singkatan dari Pendataan Data Pesantren,

aplikasi PEDATREN yang digunakan oleh pihak SMK sudah terintegrasi

kepada PEDATREN pusat milik Pesantren. PEDATREN dikembangkan

126
Asnawir, Administrasi Pendidikan, (Padang: IAIN IB Press, 2018), 167.
126

Dengan menggunakan system yang jami’ wal mani’, di mana data santri,

pengurus, guru, dosen dan karyawan menjadi satu kesatuan dibawah

naungan PEDATREN pusat akan tetapi antara masing-masing lembaga

tidak bisa diberi hak akses secara penuh terhadap data, jadi data SMK

Nurul Jadid tidak akan bisa diakses oleh pihak SMA Nurul Jadid begitu

pula sebaliknya, sebab kerahasian dan keamanan data menjadi hal utama.

PEDATREN dijadikan sebagai pusat data seluruh siswa siswi maupun

pendidik dan tenaga kependidikan di SMK Nurul Jadid. Adapun

pemanfaatan PEDATREN dalam penghimpunan data sekolah

meningkatkan efisiensi dan efektivitas kegiatan administrasi pasalnya

proses pengarsipan dan pembukuan semua data sekolah tidak lagi

berbentuk tumpukan kertas,namun semuanya sudah serba digitalisasi yang

dimual dalam PEDATREN, kendat demikian PEDATREN juga memiliki

kelemahan yakni pada saat terjadi pemadaman aplikasi ini tidak dapat di

akses karena membutuhkan listrik dan akses internet dan di SMK Nurul

Jadid sendiri belum memiliki jenset pribadi untuk mengangani hal ini

E walas merupakan sebuah aplikasi yang diperuntukkan bagi

seluruh wali kelas di SMK Nurul Jadid. Aplikasi ini memuat catatan

laporan siswa mengenai pembayaran dan catatan harian siswa. semua wali

kelas SMK Nurul Jadid dapat mengakses e walas untuk kemudian

dilaporkan kepada wali murid menggunakan grup whats app. E walas

adalah mempermudah wali murid dalam memperoleh data tentang

kehadiran dan pembayaran anak anak nya. Namun disamping itu dalam
127

teknis pelaksanaan ewalas juga mempunyai kekurangan yakni

keterlambatan dalam rekap mingguan siswa.

Aplikasi terakhir yakni aplikasi E bekal merupakan aplikasi untuk

mempermudah wali murid SMK Nurul Jadid dalam pembayaran kos

makan, pengiriman uang belanja dan mempermudah belanja harian siswa.

dengan e bekal ini, siswa siswi diberikan kartu yang dapat dibelanjakan di

kantin sekolah dan juga dapat dipantau juga oleh wali murid melalui

aplikasi e bekal. Dengan diterapkannya e bekal ini membatu

meminimalisir kehilangan uang karena karena semua murid tidak lagi

memegang uang tunai, kelebihan lainnya adalah mempermudah wali

murid untuk mengontrol keuangan siswa sesuai kemampuan wali murid

sehingga wali murid tidak merasa terbebani.

Berdasarkan hasil temuan dan teori di atas maka dapat disimpulkan

bahwa kendati dalam pelaksanaaan aplikasi Sistem informasi Manajemen

berbasis ICT masih ditemukan permasalahan yang bersifat teknis, tetapi

terpenuhinya fungsi manajemen sekolah yang menerapkan Sistem

Informasi Manajemen telah menunjukkan bahwa pemanfaatan Sistem

informasi Manajemen berbasis ICT di SMK Nurul Jadid sudah berjalan

dengan baik.
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tentang “ImplementasI Sistem Informasi

Manajemen berbasis Information Communication and Technology (ICT)

dalam Meningkatkan efektivitas Administrasi di SMK Nurul Jadid Paiton

Probolinggo ” maka dapat di ambil kesimpulan untuk menjawab rumusan

masalah penelitian ini, yaitu:

1. Pengumpulan data Sistem Informasi Manajemen di SMK Nurul Jadid sudah

berjalan dengan baik. Proses pengumpulan data ini sudah terintegrasi

kepada Pesantren, diawali dengan proses pendaftaran yang memanfaatkan

sebuah aplikasi bernama PSBNJ. Calon pendaftar akan mendaftar secara

online dan pada saat mendaftar mereka juga akan diarahkan untuk

mengunggah semua berkas yang dibutuhkan. Selanjutnya, setibanya

pendaftar di area pesantren terdapat proses pemeriksaan data dengan

memeriksa nomor registrasi yang didapatkan pada proses pendaftaran,

selanjutnya setelah nomor registrasi terverifikasi, maka data semua siswa

akan diinput oleh panitia kedalam aplikasi bernama PEDATREN.

2. Pengolahan data Sistem Informasi Manajemen berbasis ICT di SMK Nurul

Jadid sudah berjalan dengan baik. Proses pengolahan data ini juga sudah

terintegrasi kepada Pesantren, adapun proses pengolahan data Sistem

Informasi Manajemen di SMK Nurul Jadid dimulai dari penggolongan data.

SMK Nurul Jadid akan memperoleh data siswa dari PEDATREN pusat

128
129

yang pengelolaannya dilakukan oleh Pesantren. Lalu data tersebut akan

diolah berdasrkan jurusan melalui tes penjurusan. Setelah tes penjurusan

terlaksana, maka semua data tadi akan disusun ke dalam PEDATREN

sekolah, yang penyusunannya dilakukan oleh Kepala Tata Usaha. Setelah

penyusunan selesai dilakukan maka data akan di cek kembali untuk

menambah tingkat akurasi data. Selanjutnya data disimpan dalam

PEDATREN dan akan dilakukan penyebarluasan data jika dibutuhkan,

adapun penyebarluasan data dilakukan pada media sosial sekolah, dan

beberapa aplikasi yang mendukung kegiatan administrasi sekolah dan

membutuhkan data dari PEDATREN.

3. Pemanfaatan Sistem Informasi Manajemen berbasis ICT dalam bidang

administrasi kesiswaan di SMK Nurul Jadid sudah memanfaatkan beberapa

aplikasi. Dan berdasarkan wawancara dan observasi peneliti pemanfaatan

SIM berbasis ICT di SMK Nurul Jadid terbukti mempermudah dan

meningkatkan efektivitas administrasi dalam bidang yang sudah

memanfaatkan ICT. Beberapa bidang administrasi yang sudah

memanfaatkan SIM berbasis ICT antara lain : dalam bidang kesiswaan

SMK Nurul Jadid memanfaatkan beberapa aplikasi, yakni PSBNJ

(Pendaftaran Santri Baru Nurul Jadid), PEDATREN (Pendataan data

pesantren), dan e walas. Sedangkan dalam bidang keuangan SMK Nurul

Jadid menerapkan e bekal sebagai sarana wali murid untuk mengirim

belanja harian siswa. Kendati dalam pelaksanaaan aplikasi Sistem informasi

Manajemen berbasis ICT masih ditemukan permasalahan yang bersifat


130

teknis, namun Sistem informasi Manajemen berbasis ICT di SMK Nurul

Jadid sudah berjalan dengan baik.

B. Saran-saran

Berdasarkan kesimpulan di atas penulis dapat mengemukakan

beberapa saran kiranya dapat berguna:

1. Bagi kepala sekolah hendaknya mempertahankan apa yang telah dicapai,

meningkatkan semua kinerja pendidik dan tenaga kependidikan sekolah,

serta melakukan pengawasan dan evaluasi terhadap kinerja sudah

dilakukan, sehingga permasalahan teknis yang dihadapi oleh sekolah

dalam pelaksanaan Sistem Informasi Manajemen berbasis ICT dapat

terselesaikan dengan baik.

2. Bagi Kepala Tata Usaha disarankan memberikan komitmen lebih terhadap

pelaksanaan Sistem Informasi Manajemen berbasis ICT dengan

melakukan kontrol terkait semua aplikasi yang diterapkan pada berbagai

bidang administrasi demi terlaksananya kegiatan administrasi yang efektif

dan efisien.

3. Bagi Waka Kesiswaan hendaknya untuk lebih meningkatkan kinerja

terhadap pelaksanaan administrasi kesiswaan yang ada, terutama pada

proses input data aplikasi e walas, agar proses administrasi kesiswaan

berjalan dengan lancar.

4. Bagi guru dan staf disarankan untuk terus meningkatkan kinerjanya

dengan baik dan konsisten untuk meningkatkan kemampuanya dalam

bidang teknologi informasi.


131

5. Bagi penelitian selanjutnya hendaknya memiliki pedoman dan panduan

secara sistematis ketika melakukan pelenitian terkait manajemen sistem

informasi manajemen berbasis ICT, serta mampu mengembangkan,

mengkaji, dan menyempurnakan penelitian terdahulu.


DAFTAR PUSTAKA

Afifuddin. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: CV Pustaka 2014.

Agustin, Hamdi. Sistem Informasi Manajemen Perspektif Islam. Depok : Raja


Grafindo Persada, 2019.

Anggito,Albi dan Johan Setiawan. Metode Penelitian Kualitatif . Sukabumi :


Jejak, 2018.

Aprilia, Afriansyah H. “Pentingnya Administrasi Pendidikan Terhadap


Perubahan Akreditasi Sman 1 Tanjung Mutiara.” Jurnal pendidikan (Juli
2019 ): 3 https://doi.org/10.31227/osf.io/29e7q .

Asnawir. Administrasi Pendidikan. Padang: IAIN IB Press. 2005.

Daryanto, Administrasi Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta, 2014

Darwis, Anwar. “Sistem Informasi Manajemen Pada Lembaga Pendidikan Islam,”


Journal of Islamic Education Management 2, no. 1 (April 2017): 64 - 77

Engkoswara, Administrasi Pendidikan , Bandung :Alfabeta, 2015.

Firmansyah,Tri., Setyawan Hadi Winarko, dan Angga Achmad Cholid, “Pengaruh


Pengelolaan Sistem Informasi Manajemen Terhadap Tugas Guru SMK
Negeri Sekabupaten Malang.”Jurnal Ilmiah Pendekatan Teknik Elektro,1
Februari,2020.

Ginting, Lisa Septia. Pengelolaan Pendidikan. Medan: Guepedia,2020.

Hakim, Lukman. Prinsip Prinsip Dasar Sistem Informasi Manajemen. Jambi :


Timur Laut Aksara, 2019.

Hambali, Imam. “implementasi Sistem Informasi Manajemen (SIM) Dalam


Meningkatkan Mutu Proses Pembelajaran” Jurnal pendidikan 5, no. 1,
(Mret 2021): 124 – 134.

Harbani, Pasolong. Teori Administrasi Publik. Bandung:Alfabeta. 2015.

Hasan, Mohammad Ridwan “Implementasi Sistem Informasi Manajemen berbasis


ICT dalam meningkatkan efektivitas Kegiatan Belajar Mengajar Di
Sekolah Islam Al Kautsar ” Tesis,Uin Maulana Malik Ibrahim, 2014.

Hasbiyallah, Manajemen Administrasi Pendidikan Perspektif Ilmu Pendidikan


Islam. Bandung : UINsgd. 2019.

132
133

Henny. “Sistem Informasi Manajemen Kependudukan Desa (Simkades) Berbasis


Web.” Jurnal Sistem Informasi dan Teknik Komputer 5,no.1 (April
2020): 47
http://ejournal.catursakti.ac.id/index.php/simtek/article/view/72

Ismaya, Bambang. Pengelolaan Pendidikan . Bandung: Refika Aditama, 2015.

Jonathan, Garry. “Efektivitas Penggunaan Dana Desa dalam Peningkatan


Pembangunan” Jurnal Jurursan Ilmu Pemerintahan 2,no. 2 (Maret,
2017): 3.

Kementrian Agama Republik Indonesia, Ar-rahim Al Quran dan Terjemahan.


Bandung : Mikraj Khazanah Ilmu,2016.

Khairina,Marisa Dyna., Septya Maharani, dan Heliza Rahmania Hatta “Sistem


Informasi Manajemen Ruang (Simeru) Kelas” Jurnal Ilmiah Ilmu
Komputer 13, no. 1 (Februari 2018) : 30 http://e-
journals.unmul.ac.id/index.php/JIM/article/view/1023 .

Krismiaji. Sistem Informasi Akuntansi . Yogyakarta: unitpenerbit dan Sekolah


Tinggi Ilmu YKPN. 2015.

Laudon, C Keneth dan Jane P Laudon. Sistem Informasi Manajemen Mengelola


Perusahaan Digital. Jakarta : Salemba Empat, 2015.

Miles, Huberman dan Saldana. Qualitative Data Analysis. America: SAGE


Publications, 2014.

Moleong, Lexy Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Karya. 2017.

Mulyadi, Deddy. Study Kebijakan Publik dan Pelayanan Publik. Bandung :


Alfabeta,2015.

Munawir, Abdul Aziz, dan Fiki Nur Afifah. “Implementasi Sistem Informasi
Manajemen Berbasis ICT Dalam Meningkatkan Layanan Akademik Di
MA Al Amiriyyah Tegalsari Banyuwangi Tahun Pembelajaran
2018/2019” Jurnal Manajemen Pendidikan Islam 1, no.1 (September
2019): 70
http://ejournal.iaida.ac.id/index.php/jmpid/article/view/523/355 .

Musdalifah. “Implementasi sistem informasi manajemen dalam mendukung


pelayanan administrasi di SMA Negeri 1Barru.”Skripsi, UIN Alauddin ,
Makassar, 2016.

Mustaimmin, Muhammad. “Peringkasan Multi-dokumen menggunakan Metode


Pengelompokkan berbasis Hirarki dengan Multi-level Divisive
134

Coefficient” Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 5, no : 6


(Desember 2018) : 11
https://garuda.ristekbrin.go.id/documents/detail/829451 .

Morissan. Manajemen Publik Relation Strategi menjadi Humas Profesional.


Jakarta: kencana ,2018.

Mustafa, Jejen. Manajemen pendidikan: Teori, Kebijakan dan Praktik. Jakarta:


Kencana, 2015.

Nadeak. Manajemen Humas pada Lembaga Pendidikan. Bandug : Widiana


Bhakti Persaada, 2020.

Nurhasanah. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. 2007.

Observasi di SMK Nurul Jadid, 10 Juli 2021

Palima ,Arianti “Pengorganisasian Pendidikaan Dalam Perspektif Al- Qur’an Dan


Hadis” Jurnal IAIN Gorontalo 4, no. 1 (Oktober 2020) : 335
http://journal.iaingorontalo.ac.id/index.php/ah/article/view/2129/1186.

Purnama,Adek Badaruddin, Febriyanti “Fungsi Actuatingdalam Layanan


Perpustakaan di Sekolah Menengah Atas Islam Terpadu (SMAIT) Kota
Palembang” Jurnal Raden Fattah 2, no. 2 (Desember 2020) : 114
http://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/studiamanageria/article/view/462
6/3450

Purwanto,Ngalim. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung : Remaja


Rosdakarya, 2016.

Putri Darmayanti, Administrasi Kurikulum, (online)


http://putridharmayantipendibioc2013.blogspot.co.id/2016/05/administra
si-kurikulum. Juni 2017.

Raharjo, Adisasmita. Pengelolaan Pendapat dan Anggaran. Yogyakarta: Graha


ilmu, 2015.

Rahmawati,Nofiana I. “Pemanfaatan ICT dalam Meningkatkan Kemampuan


Literasi Matematika” Jurnal Universitas Negeri Semarang 1, no.1
(Februari 2018): 383
https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/prisma/article/view/19606 .

Siagian, Sondang. Manajemen Sumberdaya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.


2014.
135

Solihah, Yoyoh “Implementasi Sistem Informasi Manajemen (SIM) Dalam


Meningkatkan Tata Kelola Madrasah Tsanawiyah Al-Ishlah Cirebon
Indonesia” Journal Education Management 1,no 1 (Oktober 2020) : 83-
10
http://journal.bungabangsacirebon.ac.id/index.php/edulead/article/view/1
10/186 .

Subagyo,Joko Metode Penelitian Dalam Teori Dan Praktik. Jakarta: Rineka


Cipta. 2015.

Sudirman,Acai dan Muttaqin. Sistem informasi manajemen. Jakarta : Yayasan kita


menulis,2020.

Syamsudin, Hamdan “Peranan sistem informasi manajemen pendidikan bagi


kepala sekolah dalam proses pengambilan keputusan di SMP Islam Al
Falaah Sawah Baru” Skripsi, UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2016.

Steers, Richard M. Management Across Culture, terj: Magdalena Jamin.


California: Universityof Oregon. 2019.

Sugiyono. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung,: Alfabeta, 2020.

Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantatif, Kualitatif, dan


R& D. Bandung: Alfabeta. 2019 .

Suharsimi. Manajemen Pendidikan. Yogyakarta: Aditya Media. 2008.

Susanto, Azhar . Sistem Informasi Akutansi. Bandung : Lingga Jaya


Abdurrahman.2017.

Sutabri, Tata. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta : Andi. 2016.

Tim Penyusun. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Jember : IAIN Jember Press,
2020.

Tanjung, R. Manajemen Pelayanan Prima Dalam Meningkatkan Kepuasan


Mahasiswa Terhadap Layanan Pembelajaran (Studi Kasus di STIT
Rakeyan Santang Karawang). Jurnal Ilmiah MEA (Manajemen,
Ekonomi, & Akuntansi) 3, no.1. (April 2019): 234–242.

Tim penyusun, Pedoman penulisan karya ilmiah, Jember : IAIN Jember press,
2018.

Triwiyanto, Teguh. Manajemen Kurikulum dan Pembelajaran.Jakarta :Bumi


Aksara. 2015.
136

Wakila, Yasya F “Konsep Dan Fungsi Manajemen Pendidikan” Jurnal ilmiah


sosial teknik 3, no. 1 (Januari 2021) : 56
https://jequi.ridwaninstitute.co.id/index.php/jequi/article/view/33/77

Vindi Agustiandra, Ahmad Sabandi “Persepsi Guru Terhadap Penerapan Sistem


Informasi Manajemen Akademik Di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
Negeri 3 Padang” Jurnal Bahana Manajemen Pendidikan 8, no.1
(Februari 2019) : 2-4
http://ejournal.unp.ac.id/index.php/bahana/article/view/103704 .
137
Lampiran 1 : Matrik Penelitian

MATRIK PENELITIAN

JUDUL VARIABEL SUB INDIKATOR SUMBER DATA PERMASALAHAN METODE


VARIABEL PENELITIAN
Implementasi 1. Sistem a. Pengumpulan a. Capturing 1. Kepala 1. Bagaimana proses 1. Jenis
Sistem Informasi Informasi data SIM (pencatatan) sekolah Pengumpulan data pendekatan :
Manajemen Manajemen Berbasis ICT b. Verifying 2. Kepala Tata Sistem Informasi Pendekatan
Berbasis Berbasis (pemeriksaan) Usaha Manajemen kualitatif
Information And Information c. Classifying 3. Wakil kepala Berbasis deskriptif
Communication And (penggolongan) sekolah bidang Information And dengan
Technology (ICT) Communica d. Recording : Communication pandangan studi
Dalam tion (perekaman)  Kesiswaan Technology (ICT) kasus/ case
Meningkatkan Technology  Kurikulum dalam study
efektivitas (ICT)  Humas meningkatkan 2. Teknik
Adminitrasi di 4. Koordinator efektivitas pengumpulan
SMK Nurul Jadid a. Sorting ICT adminitrasi di SMK data :
Paiton Probolinggo b. Pengolahan (Penyusunan) 5. Bendahara Nurul Jadid Paiton a. Observasi
data SIM b. Summarizing sekolah Probolinggo? b. Wawancara
berbasis ICT (peringkasan) 6. Wali murid 2. Bagaimana c. Dokumentasi
c. Calculating 7. Wali Kelas pengolaan data 1. Teknik analisis
(menghitung) 8. Siswa sistem informasi data :
d. Comparating 9. Kepustakaan manajemen berbasis a. Kondensasi
(perbandingan) 10. dokumenter ICT di SMK Nurul data
e. Storing Jadid Paiton b. Penyajian data
(menyimpan) Probolinggo? c. Kesimpulan/ver
f. Retriefing 3. Bagaimana
JUDUL VARIABEL SUB INDIKATOR SUMBER DATA PERMASALAHAN METODE
VARIABEL PENELITIAN
(penampilan pemanfaatan sistem ifikasi data
kembali informasi
kembali) manajemen berbasis
g. Reproduction information and
(penggandaan) communication
h. Distribution technology (ICT)
(penyebarluasan dalam
) meningkatkan
efektivitas
administrasi di
SMK Nurul Jadid
c. Pemanfaat a. Teaching and Paiton Probolinggo?
an SIM Learning
berbasis b. Management
ICT and
administration

a. Administrasi
a. Ruang Kesiswaan
Lingkup b. Adimistrasi
Administra Belajar
si Mengajar
JUDUL VARIABEL SUB INDIKATOR SUMBER DATA PERMASALAHAN METODE
VARIABEL PENELITIAN
Pendidikan c. Adminstrasi
Sarana
Prasarana
d. Administrasi
keuangan
e. Administrasi
Personalia
f. Administrasi
Kurikulum
g. Administrasi
Humas

2. efektivitas b. Faktor a. Karakteristik


Adminitra yang organisasi
si mempenga b. Karakteristik
ruhi lingkungan
efektivitas c. Karakteristik
prekerja
d. Kebijaksanaa
n dan praktek
manajemen

c. Fungsi a. Perencanaan
pokok b. Pengorganisa
JUDUL VARIABEL SUB INDIKATOR SUMBER DATA PERMASALAHAN METODE
VARIABEL PENELITIAN
administra sian
si c. Pengoordinasi
pendidikan an
d. Komunikasi
e. Supervisi
f. Evaluasi
Lampiran 2 : Pedoman Penelitian
PEDOMAN PENELITIAN

MATRIK INSTRUMEN WAWANCARA

Fokus
Indikator Informan Item Pertanyaan
penelitian
Gambaran 1. Sejarah Kepala 1. Bagaimana sejarah berdirinya SMK NurulJadid Paiton Probolinggo?
obyek 2. Visi,misi, dan sekolah 2. Apa visi, misi dan tujuan SMK NurulJadid Paiton Probolinggo?
penelitian tujuan. 3. Bagaimana struktur lembaga di SMKNurul Jadid Paiton
3. Struktur Probolinggo?
organisasi 4. Bagaimana kualifikasi dan kompetensi tenaga kependidikan di SMK
sekolah Nurul JadidPaiton Probolinggo?
4. Data guru dan 5. Ada berapa siswa SMK Nurul Jadid PaitonProbolinggo?
Karyawan 6. Bagaiamana keadaan sarana prasarana SMK Nurul Jadid Paiton
5. Data siswa Probolinggo?
6. Data sarpras 7. Bagaimana hasil pencapaian prestasi yang pernah didapat SMK Nurul
7. Pencapaian Jadid PaitonProbolinggo?
prestasi
Bagaimana 1. Capturing Kepala tata 1. Bagaimana Proses Pengumpulan data SIM berbasis ICT di SMK Nurul
Proses (pencatatan) usaha, Jadid Paiton Probolinggo?
Pengumpulan 2. Verifying Koordinator 2. Bagaimana Proses capturing (pencatatan) data SIM berbasis ICT di
data SIM (pemeriksaan) ICT, siswa, SMK Nurul Jadid Paiton Probolinggo?
berbasis ICT di 3. Classifying Guru (panitia 3. Bagaimana Proses Verifying (pemeriksaan) data SIM berbasis ICT di
SMK Nurul (penggolongan) pendaftaran) SMK Nurul Jadid Paiton Probolinggo?
Jadid Paiton 4. Recording(pe 4. Bagaimana proses classifying (penggolongan) data SIM berbasis ICT di
Probolinggo? rekaman) SMK Nurul Jadid Paiton Probolinggo?
5. Bagaimana proses Recording (perekaman) data SIM berbasis ICT di
SMK Nurul Jadid Paiton Probolinggo?

Bagaimana 1. Sorting Kepala tata 1. Bagaimana proses Classifying (penggolongan) data SIM berbasis ICT di
Proses (Penyusunan) usaha, waka SMK Nurul Jadid Paiton Probolinggo?
Pengolahan 2. Summarizing Kurikulum, 2. Bagaimana mekanisme tes penjurusan dilakukan untuk penggolongan
data SIM (peringkasan) Waka Humas, data di SMK Nurul Jadid Paiton Probolinggo?
berbasis ICT di 3. Calculating Koordinator 3. Bagaimana proses Sorting (penysunan) data SIM berbasis ICT di SMK
SMK Nurul (menghitung) ICT Nurul Jadid Paiton Probolinggo?
Jadid Paiton 4. Comparating 4. Bagaimana Penyusunan data sekolah pada aplikasi PEDATREN?
Probolinggo? (perbandingan) 5. Bagaimana proses Retriefing (penampilan) data SIM berbasis ICT di
5. Storing SMK Nurul Jadid Paiton Probolinggo?
(menyimpan) 6. Bagaimana proses Distribution (penyebarluasan) data SMK Nurul Jadid
6. Retriefing Paiton Probolinggo?
(penampilan 7. Media apa saja yang digunakan sekolah untuk proses penyebarluasan
kembali kembali) data?
7. Reproduction
(penggandaan)
8. Distribution
(penyebarluasan)
Bagaimana 1. Teaching and Kepala 1. Bagaimana pemanfaatan SIM berbasis ICT pada bidang kesiswaan di
pemanfaatan Learning Sekolah, SMK Nurul Jadid Paiton Probolinggo?
SIM berbasis (belajar Kepala TU, 2. Bagaimana peran aplikasi PSBNJ dalam kegiatan penerimaan siswa
ICT dalam mengajar) Waka Humas, baru?
meningkatkan 2. Manajemen Waka 3. Bagaiamana kelebihan dan kekurangan Aplikasi PSBNJ dalam
efektivitas and Kesiswaan, mendukung aktivitas penerimaan siswa baru di SMK Nurul Jadid Paiton
administrasi di Administration Bendahara Probolinggo?
SMK Nurul (manajemen sekolah, Wali 4. Bagaiamana kelebihan dan kekurangan yang dirasakan setelah penerapan
Jadid Paiton dan Kelas, Wali Aplikasi PSBNJ untuk pendaftaran murid baru?
Probolinggo? administrasi) Murid, Siswa 5. Bagaimana peran aplikasi e walas dalam kegiatan administrasi di SMK
Nurul Jadid Paiton Probolinggo?
6. Bagaimana kelebihan dan kekurangan Aplikasi e walas dalam
mendukung aktivitas administrasi di SMK Nurul Jadid Paiton
Probolinggo?
7. Bagaimana peran aplikasi PEDATREN dalam kegiatan administrasi di
SMK Nurul Jadid Paiton Probolinggo?
8. Bagaimana kelebihan dan kekurangan Aplikasi PEDATREN dalam
mendukung aktivitas administrasi di SMK Nurul Jadid Paiton
Probolinggo?
9. Mengapa dalam aplikasi PEDATREN data tersentralisasi kepada
Pesantren?
10. Bagaimana peran aplikasi E bekal dalam kegiatan administrasi di SMK
Nurul Jadid Paiton Probolinggo?
11. Bagaimana kelebihan dan kekurangan Aplikasi E bekal dalam
mendukung aktivitas administrasi di SMK Nurul Jadid Paiton
Probolinggo?
12. Bagaiamana kelebihan dan kekurangan yang dirasakan setelah penerapan
Ebekal untuk mengatur keuangan anak anak?
DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA
A. Kepala Sekolah
1. Bagaimana sejarah berdirinya SMK NurulJadid Paiton Probolinggo?
2. Apa visi, misi dan tujuan SMK NurulJadid Paiton Probolinggo?
3. Bagaimana struktur lembaga di SMKNurul Jadid Paiton Probolinggo?
4. Bagaimana kualifikasi dan kompetensi tenaga kependidikan di SMK Nurul JadidPaiton Probolinggo?
5. Ada berapa siswa SMK Nurul Jadid PaitonProbolinggo?
6. Bagaiamana keadaan sarana prasarana SMK Nurul Jadid PaitonProbolinggo?
7. Bagaimana hasil pencapaian prestasi yang pernah didapat SMK Nurul Jadid PaitonProbolinggo?
8. Bagaimana peran aplikasi PEDATREN dalam kegiatan administrasi di SMK Nurul Jadid Paiton Probolinggo?
9. Bagaimana kelebihan dan kekurangan Aplikasi PEDATREN dalam mendukung aktivitas administrasi di SMK Nurul Jadid
Paiton Probolinggo?
B. Kepala tata usaha
1. Bagaimana Proses Pengumpulan data SIM berbasis ICT di SMK Nurul Jadid Paiton Probolinggo?
2. Bagaimana Proses capturing (pencatatan) data SIM berbasis ICT di SMK Nurul Jadid Paiton Probolinggo?
3. Bagaimana Proses Verifying (pemeriksaan) data SIM berbasis ICT di SMK Nurul Jadid Paiton Probolinggo?
4. Bagaimana proses classifying (penggolongan) data SIM berbasis ICT di SMK Nurul Jadid Paiton Probolinggo?
5. Bagaimana proses Recording (perekaman) data SIM berbasis ICT di SMK Nurul Jadid Paiton Probolinggo?
6. Bagaimana proses Classifying (penggolongan) data SIM berbasis ICT di SMK Nurul Jadid Paiton Probolinggo?
7. Bagaimana mekanisme tes penjurusan dilakukan untuk penggolongan data di SMK Nurul Jadid Paiton Probolinggo?
8. Bagaimana proses Sorting (penysunan) data SIM berbasis ICT di SMK Nurul Jadid Paiton Probolinggo?
9. Bagaimana Penyusunan data sekolah pada aplikasi PEDATREN?
10. Bagaimana proses Retriefing (penampilan) data SIM berbasis ICT di SMK Nurul Jadid Paiton Probolinggo?
11. Bagaimana peran aplikasi PEDATREN dalam kegiatan administrasi di SMK Nurul Jadid Paiton Probolinggo?
12. Bagaimana kelebihan dan kekurangan Aplikasi PEDATREN dalam mendukung aktivitas administrasi di SMK Nurul Jadid
Paiton Probolinggo?
C. Waka Humas
1. Bagaimana proses Distribution (penyebarluasan) data SMK Nurul Jadid Paiton Probolinggo?
2. Media apa saja yang digunakan sekolah untuk proses penyebarluasan data?
3. Mengapa dalam aplikasi PEDATREN data tersentralisasi kepada Pesantren?
4. Bagaimana kelebihan dan kekurangan Aplikasi E bekal dalam mendukung aktivitas administrasi di SMK Nurul Jadid Paiton
Probolinggo?
D. Waka Kesiswaan
1. Bagaimana peran aplikasi e walas dalam kegiatan administrasi di SMK Nurul Jadid Paiton Probolinggo?
2. Bagaimana kelebihan dan kekurangan Aplikasi e walas dalam mendukung aktivitas administrasi di SMK Nurul Jadid Paiton
Probolinggo?
E. Bendahara sekolah
1. Bagaimana peran aplikasi E bekal dalam kegiatan administrasi di SMK Nurul Jadid Paiton Probolinggo?
2. Bagaimana kelebihan dan kekurangan Aplikasi E bekal dalam mendukung aktivitas administrasi di SMK Nurul Jadid Paiton
Probolinggo?
F. Koordinator ICT
1. Bagaimana Proses capturing (pencatatan) data SIM berbasis ICT di SMK Nurul Jadid Paiton Probolinggo?
2. Bagaimana Proses Verifying (pemeriksaan) data SIM berbasis ICT di SMK Nurul Jadid Paiton Probolinggo?
3. Bagaimana proses Distribution (penyebarluasan) data SMK Nurul Jadid Paiton Probolinggo?
4. Bagaimana peran aplikasi PSBNJ dalam kegiatan penerimaan siswa baru?
G. Guru (panitia pendaftaran)
1. Bagaimana proses Recording (perekaman) data SIM berbasis ICT di SMK Nurul Jadid Paiton Probolinggo?
H. Wali Kelas
1. Bagaimana peran aplikasi e walas dalam kegiatan administrasi di SMK Nurul Jadid Paiton Probolinggo?
2. Bagaimana kelebihan dan kekurangan Aplikasi e walas dalam mendukung aktivitas administrasi di SMK Nurul Jadid Paiton
Probolinggo?
I. Wali Murid
1. Bagaiamana kelebihan dan kekurangan yang dirasakan setelah penerapan Aplikasi PSBNJ untuk pendaftaran murid baru?
2. Bagaiamana kelebihan dan kekurangan yang dirasakan setelah penerapan Ebekal untuk mengatur keuangan anak anak?
J. Siswa
1. Bagaiamana kelebihan dan kekurangan yang dirasakan setelah penerapan Aplikasi PSBNJ untuk pendaftaran murid baru?
2. Bagaiamana kelebihan dan kekurangan yang dirasakan setelah penerapan Ebekal untuk mengatur keuangan ?
INSTRUMENT OBSERVASI

Peneliti : Hofifatul Azizah

Lokasi : SMK Nurul Jadid Paiton Probolinggo


Aspek Yang Diamati Indikator Diskripsi
Proses pengumpulan data 1. Capturing Isian sesuai hasil pengamatan(berupa kegiatan / kondisi / pelaksanaan
Sistem Informasi (pencatatan) program,dll)
Manajemen berbasis 2. Verifying
Information and (pemeriksaan)
Communication 3. Classifying
Technology di SMK (penggolongan)
Nurul Jadid Paiton 4. Recoding
Probolinggo (perekaman)
Proses Pengolahan data 1. Sorting Isian sesuai hasil pengamatan(berupa kegiatan / kondisi / pelaksanaan
Sistem Informasi (penyusunan) program,dll)
Manajemen berbasis 2. Summarizing
Information and (peringkasan)
Communication 3. Calculating
Technology di SMK (perhitungan)
Nurul Jadid Paiton 4. Comparating
Probolinggo (perbandingan)
5. Storing
(penyimpanan)
6. Retriefing
(pengambilankembali)
7. Reproduction
(penggandaan)
8. Distribution
(penyebaran)

Pemanfaatan Sistem 1. Bidang Administrasi Isiansesuaihasilpengamatan(berupa kegiatan / kondisi / pelaksanaan


Informasi Manajemen program,dll)
berbasis Information and
Communication
Technology dalam
menijgkatkan efektivitas
administrasi di SMK
Nurul Jadid Paiton
Probolinggo
PEDOMAN DOKUMENTASI
8. Sejarah SMK Nurul Jadid
9. Visi,misi, dan tujuan SMK Nurul Jadid
10. Struktur organisasi SMK Nurul Jadid
11. Data guru dan Karyawan SMK Nurul Jadid
12. Data siswa SMK Nurul Jadid
13. Data sarpras SMK Nurul Jadid
14. Pencapaian prestasi SMK Nurul Jadid
15. Proses pengumpulan data SIM berbasis ICT SMK Nurul Jadid
16. Proses Pengolahan data SIM berbasis ICT SMK Nuruk Jadid
17. Aplikasi SIM berbasis ICT di SMK Nurul Jadid
Lampiran 3: Dokumentasi

DOKUMENTASI

Aplikasi Sistem Informasi Manajemen berbasis ICT

Wawancara dengan Kepala SMK Nurul Jadid

Wawancara dengan Kepala tata usaha SMK Nurul Jadid


Wawancara dengan wali kelas SMK Nurul Jadid

Wawancara dengan Koordinator ICT SMK Nurul Jadid

Dokumentasi bersama staff SMK Nurul Jadid


Lampiran 4 : Jurnal Penelitian
Lampiran 5 : Surat Permohonan Izin Penelitian
Lampiran 6 : Surat Keterangan Telah melakukan Penelitian
Biodata Penulis

Data Pribadi
Nama : Hofifatul Azizah
NIM : T20183081
Tempat, Tanggal Lahir : Jember, 12 Mei 2000.
Alamat :Jl Yos Soedarso 242, Desa Langsepan,
Kelurahan Kranjingan, Kecamatan
Sumbersari, Kabupaten Jember.
Jurusan : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Program Studi : Manajemen Pendidikan Islam

Riwayat Pendidikan
Pendidikan Formal : -TK Harapan Indah
-SDN Kranjingan 05
-SMPN 09 Jember
-SMA Nurul Jadid
-UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember
Pendidikan Non formal : - TPQ Qiraati Nahjatul ulaa
- Madrasah Diniyah Az-zainiyah

Anda mungkin juga menyukai